Usaid bin Hudhair
Usaid bin Hudhair
Kedatangan seorang pemuda Mekah, Mush’ab bin Umair, ke Yatsrib (Madinah) pada awal kemunculan dakwah Islamiyah tercatat dalam sejarah Islam. Mush’ab bin Umair tinggal di rumah As’ad bin Zurarah, seorang bangsawan suku Khazraj. Selain menjadi tempat tinggalnya, rumah tersebut dijadikan pula sebagai tempat menebarkan dakwah islamiyah dan menyampaikan berita gembira mengenai Muhammad Rasulullah saw. Penduduk Yastrib (Madinah) mendatangi majelis dakwah pemuda Mush’ab dalam jumlah besar. Mereka terpikat dengan gaya bicaranya yang menawan, keterangan-keterangannya yang jelas dan masuk akal, kehalusan budi pekertinya dan sinar iman yang selalu memancar dari wajahnya. Tetapi, di atas segalanya itu, yang lebih menarik hati mereka adalah ayat-ayat Alquran yang dibacakan Mush’ab bin Umair di sela-sela pembicaraannya, yang dibacakannya ayat demi ayat. Dengan suaranya yang empuk dan merdu, serta alunannya yang manis menawan, lunaklah hati yang kasar dan bercucuran air mata menyesal orang-orang jahat. Akhirnya, tidak ada yang meninggalkan majelis itu, melainkan setelah masuk Islam dan bergabung dengan kelompok orang-orang mukmin. Pada suatu hari As’ad bin Zurarah pergi dengan tamunya, Mush’ab bin Umair, menemui kelompok Bani Abd Asyhal untuk mengajarkan Islam kepada mereka. Keduanya masuk ke sebuah kebun Bani Abd Asyhal, lalu duduk di pinggir sebuah telaga yang indah di bawah pohon-pohon kurma. Mush’ab dikelilingi orang-orang yang sudah Islam dan orang-orang yang ingin mendengarkannya berbicara. Mush’ab berbicara untuk dakwah dan tabsyir (memberi kabar gembira). Orang-orang mendengarkan dengan tenang dan diam. Mereka bagaikan terpesona karena pembicaraannya yang mengagumkan. Usaid bin Hudhair dan Sa’ad bin Mua’dz adalah dua pemimpin Aus. Mereka mendapatkan berita bahwa seorang dai Mekah tinggal dekat kampung mereka. Yang mendukung dai tersebut adalah As’ad bin Zurarah, keluarga dekat Sa’ad bin Mua’dz, yaitu anak bibinya sendiri. Sa’ad bin Muadz berkata, “Hai Usaid! Sebaiknya engkau datangi pemuda Mekah itu. Dia telah mempengaruhi rakyat kita yang bodoh-bodoh dan menghina Tuhan kita. Cegahlah dia, beri peringatan supaya jangan menginjak negeri kita lagi sejak hari ini.” Kemudian Sa’ad melanjutkan pembicaraannya, “Seandainya dia bukan tamu anak bibiku, As’ad bin Zurarah, sungguh aku lakukan sendiri.” Usaid mengambil tombaknya, lalu pergi ke kebun di mana Mush’ab bin Umair berdakwah. Ketika As’ad bin Zurarah melihat kedatangan Usaid, dia berkata kepada Mush’ab, “Kebetulan hai Mush’ab! Itu pemimpin kaumnya datang. Seorang yang sangat cemerlang otaknya dan brilian akalnya. Itulah Usaid bin Hudhair. Jika dia masuk Islam, akan banyak orang mengikutinya. Memohonlah kepada Allah dan bijaksanalah menghadapinya!” Usaid bin Hudhair berdiri di tengah-tengah jamaah. Dia memandang kepada Mush’ab dan sahabatnya, As’ad bin Zurarah, seraya berkata, “Apa maksud tuan-tuan datang ke sini? Tuan-tuan hendak mempengaruhi rakyat kami yang bodoh-bodoh. Pergilah tuan sekarang juga, jika tuan-tuan masih ingin hidup.” Mush’ab menoleh kepada Usaid dengan wajah berseri-seri memantulkan cahaya iman. Dia berbicara dengan gayanya yang simpatik dan menawan, “Wahai Pemimpin! Maukah Anda mendengarkan yang lebih baik dari itu? Tanya Usaid, “Apa itu?” Kata Mush’ab, “Silahkan duduk bersama-sama kami, mendengarkan apa yang kami bicarakan. Jika Anda suka apa yang kami bicarakan, silakan ambil, dan jika Anda tidak suka, kami akan meninggalkan Anda dan tidak kembali lagi ke kampung Anda.” Usaid berkata, “Anda memang pintar!” Lalu ditancapkannya lembing ke tanah, kemudian dia duduk. Mush’ab mengarahkan pembicaraan kepadanya tentang hakikat Islam, sambil membaca ayat-ayat Alquran di sela-sela pembicaraanya. Rasa gembira terpancar di muka Usaid. Lalu dia berkata, “Alangkah bagusnya apa yang kamu katakan. Dan alangkah indahnya apa yang kamu baca. Apa yang dapat saya lakukan jika kami hendak masuk Islam?” Mush’ab berkata, “Mandi (bersihkan badan), bersihkan pakaian, ucapkan dua kalimat syahadat, sesudah itu salat dua rakaat.” Usaid langsung berdiri dan pergi ke telaga menyucikan badan, kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat, dan sesudah itu dia salat dua rakaat. Mulai hari itu bergabunglah ke dalam pasukan berkuda Islam, seorang Arab penunggang kuda yang terkenal mengagumkan, pemimpin suku Aus yang diperhitungkan. Usaid digelari kaumnya “Al-Kamil” (yang sempurna) karena otaknya yang cemerlang dan kebangsawanannya yang murni. Dia mengusai pedang dan qalam (pena). Sebagai penunggang kuda yang cekatan dia memiliki ketepatan memanah. Selain itu dia sebagai pembaca dan penulis dalam masyarakat. Dengan Islamnya Usaid, menyebabkan Sa’ad bin Muadz masuk Islam pula. Dan, dengan Islamnya kedua tokoh ini, seluruh masyarakat Aus masuk Islam. Maka, jadilah Madinah sesudah itu menjadi tempat hijrah Rasulullah saw., dan tempat berdirinya pusat pemerintahan Islam yang besar. Usaid bin Hudhair sangat mencintai Alquran sejak pertama kali ia mendengar Mush’ab bin Umair membacanya, bagaikan cinta seseorang terhadap kekasihnya. Dia menghadapi Alquran seperti orang kehausan di Panas terik menghadapi jalan yang membawanya ke telaga sejuk, sehingga Alquran menjadi kesibukan baginya setiap waktu. Jika tidak pergi berperang, tentu dia i’tikaf di masjid membaca Alquran. Suaranya empuk, jelas, dan merdu, menyebabkan bacaan Alqurannya indah dan menawan. Lebih-lebih bila dia membaca di tengah malam, saat orang sedang tidur dan ketika hati sedang jernih. Para sahabat yang mulia senantiasa menunggu-nunggu waktu Usaid membaca Alquran. Bila dia membacanya, mereka berebut mendengarkan bacaannya. Berbahagia berkesempatan mendengarkan bacaan Alquran darinya dengan lidahnya yang fasih, seperti yang diberikan Allah kepada Nabi-Nya Muhammad saw. Bahkan, penduduk langit merasa sejuk dan sedap mendengarkan bacaannya seperti halnya penduduk bumi. Pada suatu tengah malam, Usaid bin Hudhair duduk di beranda belakang rumahnya. Anaknya, Yahya, tidur di sampingnya. Kuda yang selalu siap sedia untuk berjihad fi sabilillah ditambat tidak jauh dari tempat duduknya. Suasana malam tenang, lembut, hening. Permukaan langit lembut dan jernih. Bintang-bintang melayangkan pandangannya ke permukaan bumi yang sedang tidur dengan perasaan kasihan dan penuh simpati. Terpengaruh oleh suasana malam yang hening dan kudus itu, Usaid tergerak untuk menyebarkan harum-haruman ke udara lembab dan bersih berupa harum-haruman Alquran yang suci. Maka, dibacalah Alquran dengan suaranya yang empuk dan merdu membangkitkan kasih. (Di sini Usaid membaca surah Al-Baqarah ayat 1 — 4). Mendengar bacaan tesebut, kudanya lari berputar-putar hampir memutuskan tali pengikatnya. Ketika Usaid diam, kuda itu diam dan tenang pula. Usaid melanjutkan membaca: “Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-orang yang menang.” (Al-Baqarah: 5). Kudanya lari dan berputar-putar pula lebih hebat lagi. Usaid diam, diam pula kuda tersebut. Hal seperti itu terjadi berulang-ulang. Bila dia membaca, kudanya lari dan berontak; bila dia diam, tenang pula kuda itu. Usaid khawatir anaknya akan terinjak oleh kuda, lalu dibangunkanya. Ketika dia melihat ke langit, terlihat olehnya awan seperti payung yang mengagumkan, dan belum pernah dia melihat sebelumnya. Payung itu sangat indah dan berkilat-kilat, tergantung seperti lampu-lampu memenuhi ufuk dengan sinarnya yang terang. Awan itu bergerak naik hingga hilang dari pemandangan. Setelah hari pagi, Usaid pergi menemui Rasulullah saw. Diceritakanlah kepada beliau peristiwa yang dialaminya semalam. Rasulullah saw. berkata, “Itu malaikat yang ingin mendengarkan engkau membaca Alquran, hai Usaid. Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah orang banyak akan melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup dari mereka.” Sebagaimana Usaid bin Hudhair mencintai Alquran, seperti itu pula cintanya kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw. pernah berkata tentang pribadi Usaid, “Dia sangat bersih dari yang bersih, sangat halus dari yang halus, penuh iman ketika membaca Alquran atau ketika mendengarkanya.” Ketika Rasulullah saw. berpidato atau berbicara, dia selalu menatap wajah beliau. Dia sangat rindu untuk menyentuh tubuh Rasulullah saw., merangkul, dan mencium pipi beliau. Maka pada suatu ketika dia mendapat kesempatan melepaskan kerinduannya. Pada suatu hari, Usaid menepikan orang banyak dengan ujung tombaknya. Karena itu, Rasulullah saw. mencubit perut Usaid yang telanjang dengan tangan beliau, untuk memperingatkan Usaid agar jangan bertindak kasar. Lalu Usaid berkata kepada beliau, “Mengapa Anda menyakitiku wahai Rasullah?” Balaslah, hai Usaid. Usaid berkata, Anda pakai baju. Sedangkan aku Anda cubit tanpa memakai baju.” Rasulullah saw. menyingkapkan bajunya, sehingga kelihatan perut beliau. Lalu dipeluk oleh Usaid dan diciuminya antara perut dan ketiak beliau. Sesudah itu Usaid berkata, “Ya Rasulullah! Kini terlaksanalah keinginanku yang terpendam sejak aku mengenal Anda.” Rasulullah saw. membalas cinta kasih Usaid kepadanya dengan cinta kasih pula. Rasulullah memelihara cintanya kepada Usaid, sebagai rombongan yang pertama-tama masuk Islam, dan yang membela beliau dalam perang Uhud, sehingga pada hari itu Usaid mendapatkan tujuh luka besar. Rasulullah saw. pun tahu derajat dan kedudukan Usaid di kalangan rakyatnya. Karena itu, apabila Rasulullah memohonkan syafaat bagi seseorang, beliau tidak lupa memohonkannya pula bagi Usaid. Usaid pernah bercerita, “Suatu ketika aku datang kepada Rasulullah saw., lalu kuceritakan kepada beliau seorang warga kaum Anshar yang miskin dan membutuhkan santunan. Apalagi, warga itu seorang wanita.” Rasulullah menjawab, “Ya Usaid! Engkau datang kepada kami sesudah apa yang ada pada kami telah habis kami nafkahkan. Tunggulah, apabila engkau dengar rezeki datang kepada kami, ingatkanlah kami akan warga itu.” Tidak lama sesudah itu, harta rampasan dari Khaibar datang kepada Rasulullah. Beliau membagi-bagikannya kepada kaum muslimin. Kaum Anshar dibaginya pula, bahkan dilebihkannya. Warga tersebut dibaginya pula dan dilebihkannya. Aku berkata kepada beliau, “Semoga Allah membalas kebaikan Anda terhadap mereka dengan kebaikan berlipat ganda, ya Nabiyyallah!” Rasulullah saw. menjawab, “Semoga kalian kaum Anshar dibalas Allah pula dengan balasan yang lebih baik. Setahuku, sesungguhnya kalian adalah sekelompok awan suci. Kalian akan menemui orang-orang yang mementingkan diri sendiri sepeninggalku. Karena itu, bersabarlah kalian sampai kalian menemuiku nanti di telaga surga.” Usaid berkata, “Ketika pucuk pemerintahan pindah ke tangan Khalifah Umar bin Khaththab, beliau membagi-bagikan harta kekayaan kepada kaum muslimin. Beliau mengirimkan pakaian, tetapi pakaian itu sempit bagiku, ketika aku berada di masjid, aku melihat seorang pemuda Quraisy berpakaian serupa dengan pakaian yang dikirimkan Khalifah kepadaku. Pakaian itu sangat longgar dan panjang baginya hingga menyapu tanah. Maka kuingatkan kepada orang yang di sampingku sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya, sepeninggalku nanti kalian akan menemui orang-orang yang mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain.” Kemudian aku berkata kepada orang itu, “Ucapan Rasulullah tersebut sekarang telah terbukti.” Orang yang di sampingku itu pergi menemui Khalifah Umar dan menyampaikan ucapanku kepada beliau. Khalifah Umar buru-buru mendatangiku ketika aku sedang salat. Dia berkata, “Teruskan salat Anda, hai Usaid!” Setelah selesai salat, dia menghampiriku seraya bertanya, “Apa sebetulnya yang telah Anda ucapkan?” Maka kuceritakan kepada beliau apa yang kulihat dan apa yang kuucapkan. Khalifah Umar berkata, “Semoga Allah memaafkan Anda! Pakaian itu sesungguhnya aku kirimkan kepada si Fulan dari golongan Anshar yang ikut bersumpah di Aqabah dan ikut pula berperang di Badar dan di Uhud. Kemudian, pakaian itu dijualnya kepada pemuda Quraisy tersebut, lalu dipakainya. Apakah karena itu Anda mengira hadis Rasulullah saw. sudah terjadi pada masa pemerintahanku ini? Usaid menjawab, “Demi Allah, Ya Amiral Mukminin! Aku tidak menyangka yang demikian terjadi pada masa Anda!” Tidak lama sesudah itu Usaid bin Hudhair dipangil Allah ke sisi-Nya. Dia meninggal pada masa Khalifah Umar. Justru dia meninggalkan hutang empat ribu dirham. Ahli warisnya bermaksud menjual tanah untuk membayar hutang tersebut. Ketika Khalifah Umar mengetahui hal itu, beliau berkata, “Jangan dibiarkan anak-anak saudaraku Usaid ditinggalkannya hidup miskin.” Khalifah Umar meminta kesediaan orang yang berpiutang agar dia sudi dibayar dengan hasil panen selama empat tahun, dengan cicilan seribu dirham.
Usaid bin Hudhair
Souvenir Sisir Kaca Lipat Souvenir Sisir Kaca Lipat adalah souvenir dengan bentuk sisir kaca lipat unik. Souvenir Sisir Kaca Lipat ini biasa untuk digunakan sebagai souvenir pernikahan, souvenir acara syukuran, souvenir pindahan rumah, souvenir syukuran dari kedatangan haji / umroh, souvenir ulang tahun, souvenir aqiqah, souvenir khitanan, souvenir ucapan hari raya dan berbagai acara lainnya…. selengkapnya
Rp 1.600Jam Antik Pendulum Bertuah Jam Antik Pendulum Bertuah adalah sebuah jam dengan desain khusus seperti arlogi jaman kuno atau masa lampau. Jam pendulum ini memiliki bentuk motif ukir simbol unik dengan pengerjaan yang halus dan elegan sekali. Jam pendulum ini dapat juga digunakan untuk kalung ataupun jam saku saat memakai beskap jawa. Selain berfungsi sebagai… selengkapnya
Rp 195.000Mustika Angka Delapan Paling Mempesona Mustika Angka Delapan Paling Mempesona merupakan mustika bertuah yang sangat indah sekali serta menjadi buruan banyak orang pecinta batu mustika. Pamor mustika ini membentuk angka delapan yang sangat indah serta sangat serasi sekali dengan perpaduan warna yang ada pada mustika tersebut . Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Akik… selengkapnya
Rp 500.000Surjan Lurik Jawa Halus Surjan merupakan busana adat Jawa atau orang bilang busana kejawen penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan suatu ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa. Surjan bagi orang Jawa merupakan salah satu model pakaian adat yang penuh filosofis kehidupan. Kata lurik berasal dari kata lorek yang berarti garis-garis melambangkan kesederhanaan. Pakaian surjan… selengkapnya
Rp 70.000Mustika Merah Delima Asli + Sertifikat + Cupu/Rumah. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk kesuksesan usaha, memudahkan meraih posisi jabatan, pengasihan ampuh, pelarisan ampuh, kelancaran meraih rejeki berlimpah dari semua penjuru, daya tarik, kawibawaan, pemikat alami, lancar jodoh, membangkitkan kekuatan batin, membuka ilmu spiritual, membangkitkan saudara gaib, pagar gaib, pagar sakti, hidup selalu beruntung, terhindar… selengkapnya
Rp 900.000Liontin Untuk Mengikat Mustika Warna Kuning Emas Liontin Untuk Mengikat Mustika Warna Kuning Emas adalah model liontin rhodium dengan warna kuning emas yang indah serta elegan sekali, warna liontin tersebut juga awet dan tidak mudah luntur. Liontin ini sangat bagus untuk mengikat mustika koleksi anda agar lebih mempesona. Liontin ini juga sangat cocok untuk batu… selengkapnya
Rp 12.500Cincin Topaz Biru Cakra Langit Sesepuh PUSAKA DUNIA – Cincin topaz biru cakra langit memiliki berbagai khasiat yang diyakini dapat memberikan manfaat bagi pemakainya, di antaranya adalah: Keterangan Batu Cincin Topaz Biru Cakra Langit Sesepuh Produk Jenis ini bernama Batu Permata Topas BiruBatu jenis ini ditemukan Tahun 1548.Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs.Stok Produk 1 buah.Asal Usul… selengkapnya
Rp 1.550.000Batu Mustika Khodam Pelindung Diri Batu Mustika Khodam Pelindung Diri merupakan batu mustika bertuah dengan bentuk pamor ijo lumut tembus cahaya yang unik dan indah sekali. Mustika ini memiliki keindahan yang luarbiasa dan terpancar secara alami. Khasiat Manfaat Bertuah Batu Mustika Khodam Pelindung Diri Insya Allah untuk membangkitkan segela kelebihan pada diri pemilik, Keselamatan lahir… selengkapnya
Rp 325.000Pusaka Kuku Macan Khodam Kyai Pancanaka Sakti Pusaka Kuku Macan Khodam Kyai Pancanaka Sakti ini merupakan pusaka sakti koleksi sesepuh pusaka dunia. Pusaka ini adalah kuku macan asli karena masih tersisa sedikit tulang dan kulit dari macan tersebut. Pusaka ini memiliki keistimewaan khusus karena terdapat energi putih yang sangat besar dan sungguh kuat. Pusaka ini… selengkapnya
Rp 1.900.000Mustika Khodam Sunan Lawu Mustika Khodam Sunan Lawu merupakan mustika yang berasal dari Gunung Lawu. Mustika ini memiliki pancaran aura yang menyejukan selain itu mustika juga memiliki corak alami yang indah. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Khodam Sunan Lawu Insya Allah untuk khodam perewangan Sunan Lawu, memiliki khodam pendamping jin muslim, memiliki kekuatan spiritual multiguna, kepekaan… selengkapnya
Rp 310.000Sholawat Sayyidina Ali Shalawaatulullaahi wamalaaikatihi wa anbiyaaihii wajamii’i khalqihii ‘alaa Muhammadin ‘alaihi wa’alaihimus salaamu warahmatullaahi wabarakaatuh. Artinya : Semoga Rahmat Allah dan para Malaikat Nya , para NabiNya, serta para makhluqNya tetap atas nabi Muhammad SAW dan keluarganya semoga dapat limpahan keselamatan, rahmat Allah dan berkahNya. Fadhilah dan khasiat : Sholawat ini berasal dari Sayyidina… selengkapnya
Jasa Dukun Jakarta Selatan Jasa Dukun Jakarta Selatan akan sangat efektif bagi masyarakat yang ada di Jakarta Selatan. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita, sering beragam jenis masalah mulai dari yang kecil sampai yang berat. Ujian dalam kehidupan memang tidak pernah bisa dipungkiri dan dihindari, dan sudah semnestinya kita menyelesaikanya. Semua orang perlu benar-benar memperhitungkan langkah… selengkapnya
Tentang Al-Khansa’ (Ibu Para Syuhada’). Nama beliau adalah Tamadhar binti Amru bin al-Haris bin asy-Syarid, seorang wanita penyair yang tersohor. Beberapa syair terlantun dari lisan beliau di saat kematian saudaranya Shakhr di masa jahiliyah, maka beliau meratap dengan ratapan yang menyedihkan, yang akhirnya syair tersebut menjadi syair yang paling terkenal dalam hal syair duka cita…. selengkapnya
Haruskah Meresapkan Air Ke Dalam Kulit Kepala Dalam Mandi Junub ? Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Pertanyaan: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Seorang wanita yang junub lalu mandi wajib, apakah ia harus mencuci rambutnya hingga air masuk dan menyentuh kulit kepalanya ? Jawaban: Mandi junub atau mandi wajib lainnya memiliki beberapa kewajiban yang… selengkapnya
Ummu Hakim binti al-Harits Beliau adalah Ummu Hakim binti al-Harits bin Hisyam bin Mughirah al-Makhzumiyah. Beliau adalah putri dari saudaranya Abu Jahal Amru bin Hisyam yang menjadi musuh Allah dan Rasul-Nya. Adapun ibu beliau bernama Fathimah binti al-Walid. Sesungguhnya Ummu Hakim diberi nikmat berupa akal yang cemerlang dan hikmah yang fasih. Ayahanda beliau yakni al-Haris… selengkapnya
Alamat Dukun Pekanbaru Alamat Dukun Pekanbaru sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Alamat Pusaka Dunia Pekanbaru Masyarakat Pekanbarutidak… selengkapnya
Tips Tradisional Untuk Gurah Bahan : 25 gram akar Sirgunggu Caranya: Rebus akar sirgunggu bersama dengan dua gelas air hingga mendidih. Biarkan hingga air tersisa setengahnya. Saring dan diamkan hingga dingin. Setelah benar-benar dingin, kucurkan ke dalam dua lubang hidung, masing-masing 1 sendok makan. Niscaya dahak kotor akan keluar.
Beberapa Macam Jenis Jimat Yang Masih Tersedia Di Zaman Sekarang Jika Anda membahas jenis jimat dalam sebuah ilmu gaib atau alam gaib, Anda tak akan berhenti untuk membahasnya, karena memang ilmu seperti ini ada banyak sekali. Sangat dimaklumi, seperti sekarang ini dunia atau benda yang berbau mistik ini hingga saat ini masih sangat disukai oleh… selengkapnya
Asma’ Nuroniyyah Inilah Asma’ Nuroniyyah : AMSONIHIN ARHAMIN SALATISIN YALARIHIN SAHLALIHIN ANAA SALIIMIN SALAMIN BAHROSININ BAHABIHAYHIN AYRONIHIN ‘ABRONAYNIHIN ASLAMININ INMASININ KANHAHIIHIN QOSRONIHIN ‘ALANIHIN SULTONIHIN ‘AMSONIYYAH YISRONIYYAH QOHRONIYYAH NAHRONIYYAH AHLANIYYAH YAQSONIYYAH ‘ARNANIYYAH ROMANISIN AHROMISIN A’LA KALMASIN MUTO’IN AMIN KAF HA YA ‘AIN SHOD TOHA TO SIN MIM TO SIN YA SIN ALIF LAM MIM RO ALIF… selengkapnya
Info Ritual Unik Mandi Air Ludah Di India. Beberapa Kisah penampakan Jin Pada Zaman Rasulullah – Sudah tidak asing bagi kita bahwa sejak zaman Nabi Adam As hingga akhir zaman kelak, iblis beserta kawan-kawannya akan terus menjerumuskan manusia agar masuk kedalam perangkap dan golongannya. Dan berikut adalah beberapa bukti nyata, bahwa jin dan golongannya telah… selengkapnya