Usaid bin Hudhair
Usaid bin Hudhair
Kedatangan seorang pemuda Mekah, Mush’ab bin Umair, ke Yatsrib (Madinah) pada awal kemunculan dakwah Islamiyah tercatat dalam sejarah Islam. Mush’ab bin Umair tinggal di rumah As’ad bin Zurarah, seorang bangsawan suku Khazraj. Selain menjadi tempat tinggalnya, rumah tersebut dijadikan pula sebagai tempat menebarkan dakwah islamiyah dan menyampaikan berita gembira mengenai Muhammad Rasulullah saw. Penduduk Yastrib (Madinah) mendatangi majelis dakwah pemuda Mush’ab dalam jumlah besar. Mereka terpikat dengan gaya bicaranya yang menawan, keterangan-keterangannya yang jelas dan masuk akal, kehalusan budi pekertinya dan sinar iman yang selalu memancar dari wajahnya. Tetapi, di atas segalanya itu, yang lebih menarik hati mereka adalah ayat-ayat Alquran yang dibacakan Mush’ab bin Umair di sela-sela pembicaraannya, yang dibacakannya ayat demi ayat. Dengan suaranya yang empuk dan merdu, serta alunannya yang manis menawan, lunaklah hati yang kasar dan bercucuran air mata menyesal orang-orang jahat. Akhirnya, tidak ada yang meninggalkan majelis itu, melainkan setelah masuk Islam dan bergabung dengan kelompok orang-orang mukmin. Pada suatu hari As’ad bin Zurarah pergi dengan tamunya, Mush’ab bin Umair, menemui kelompok Bani Abd Asyhal untuk mengajarkan Islam kepada mereka. Keduanya masuk ke sebuah kebun Bani Abd Asyhal, lalu duduk di pinggir sebuah telaga yang indah di bawah pohon-pohon kurma. Mush’ab dikelilingi orang-orang yang sudah Islam dan orang-orang yang ingin mendengarkannya berbicara. Mush’ab berbicara untuk dakwah dan tabsyir (memberi kabar gembira). Orang-orang mendengarkan dengan tenang dan diam. Mereka bagaikan terpesona karena pembicaraannya yang mengagumkan. Usaid bin Hudhair dan Sa’ad bin Mua’dz adalah dua pemimpin Aus. Mereka mendapatkan berita bahwa seorang dai Mekah tinggal dekat kampung mereka. Yang mendukung dai tersebut adalah As’ad bin Zurarah, keluarga dekat Sa’ad bin Mua’dz, yaitu anak bibinya sendiri. Sa’ad bin Muadz berkata, “Hai Usaid! Sebaiknya engkau datangi pemuda Mekah itu. Dia telah mempengaruhi rakyat kita yang bodoh-bodoh dan menghina Tuhan kita. Cegahlah dia, beri peringatan supaya jangan menginjak negeri kita lagi sejak hari ini.” Kemudian Sa’ad melanjutkan pembicaraannya, “Seandainya dia bukan tamu anak bibiku, As’ad bin Zurarah, sungguh aku lakukan sendiri.” Usaid mengambil tombaknya, lalu pergi ke kebun di mana Mush’ab bin Umair berdakwah. Ketika As’ad bin Zurarah melihat kedatangan Usaid, dia berkata kepada Mush’ab, “Kebetulan hai Mush’ab! Itu pemimpin kaumnya datang. Seorang yang sangat cemerlang otaknya dan brilian akalnya. Itulah Usaid bin Hudhair. Jika dia masuk Islam, akan banyak orang mengikutinya. Memohonlah kepada Allah dan bijaksanalah menghadapinya!” Usaid bin Hudhair berdiri di tengah-tengah jamaah. Dia memandang kepada Mush’ab dan sahabatnya, As’ad bin Zurarah, seraya berkata, “Apa maksud tuan-tuan datang ke sini? Tuan-tuan hendak mempengaruhi rakyat kami yang bodoh-bodoh. Pergilah tuan sekarang juga, jika tuan-tuan masih ingin hidup.” Mush’ab menoleh kepada Usaid dengan wajah berseri-seri memantulkan cahaya iman. Dia berbicara dengan gayanya yang simpatik dan menawan, “Wahai Pemimpin! Maukah Anda mendengarkan yang lebih baik dari itu? Tanya Usaid, “Apa itu?” Kata Mush’ab, “Silahkan duduk bersama-sama kami, mendengarkan apa yang kami bicarakan. Jika Anda suka apa yang kami bicarakan, silakan ambil, dan jika Anda tidak suka, kami akan meninggalkan Anda dan tidak kembali lagi ke kampung Anda.” Usaid berkata, “Anda memang pintar!” Lalu ditancapkannya lembing ke tanah, kemudian dia duduk. Mush’ab mengarahkan pembicaraan kepadanya tentang hakikat Islam, sambil membaca ayat-ayat Alquran di sela-sela pembicaraanya. Rasa gembira terpancar di muka Usaid. Lalu dia berkata, “Alangkah bagusnya apa yang kamu katakan. Dan alangkah indahnya apa yang kamu baca. Apa yang dapat saya lakukan jika kami hendak masuk Islam?” Mush’ab berkata, “Mandi (bersihkan badan), bersihkan pakaian, ucapkan dua kalimat syahadat, sesudah itu salat dua rakaat.” Usaid langsung berdiri dan pergi ke telaga menyucikan badan, kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat, dan sesudah itu dia salat dua rakaat. Mulai hari itu bergabunglah ke dalam pasukan berkuda Islam, seorang Arab penunggang kuda yang terkenal mengagumkan, pemimpin suku Aus yang diperhitungkan. Usaid digelari kaumnya “Al-Kamil” (yang sempurna) karena otaknya yang cemerlang dan kebangsawanannya yang murni. Dia mengusai pedang dan qalam (pena). Sebagai penunggang kuda yang cekatan dia memiliki ketepatan memanah. Selain itu dia sebagai pembaca dan penulis dalam masyarakat. Dengan Islamnya Usaid, menyebabkan Sa’ad bin Muadz masuk Islam pula. Dan, dengan Islamnya kedua tokoh ini, seluruh masyarakat Aus masuk Islam. Maka, jadilah Madinah sesudah itu menjadi tempat hijrah Rasulullah saw., dan tempat berdirinya pusat pemerintahan Islam yang besar. Usaid bin Hudhair sangat mencintai Alquran sejak pertama kali ia mendengar Mush’ab bin Umair membacanya, bagaikan cinta seseorang terhadap kekasihnya. Dia menghadapi Alquran seperti orang kehausan di Panas terik menghadapi jalan yang membawanya ke telaga sejuk, sehingga Alquran menjadi kesibukan baginya setiap waktu. Jika tidak pergi berperang, tentu dia i’tikaf di masjid membaca Alquran. Suaranya empuk, jelas, dan merdu, menyebabkan bacaan Alqurannya indah dan menawan. Lebih-lebih bila dia membaca di tengah malam, saat orang sedang tidur dan ketika hati sedang jernih. Para sahabat yang mulia senantiasa menunggu-nunggu waktu Usaid membaca Alquran. Bila dia membacanya, mereka berebut mendengarkan bacaannya. Berbahagia berkesempatan mendengarkan bacaan Alquran darinya dengan lidahnya yang fasih, seperti yang diberikan Allah kepada Nabi-Nya Muhammad saw. Bahkan, penduduk langit merasa sejuk dan sedap mendengarkan bacaannya seperti halnya penduduk bumi. Pada suatu tengah malam, Usaid bin Hudhair duduk di beranda belakang rumahnya. Anaknya, Yahya, tidur di sampingnya. Kuda yang selalu siap sedia untuk berjihad fi sabilillah ditambat tidak jauh dari tempat duduknya. Suasana malam tenang, lembut, hening. Permukaan langit lembut dan jernih. Bintang-bintang melayangkan pandangannya ke permukaan bumi yang sedang tidur dengan perasaan kasihan dan penuh simpati. Terpengaruh oleh suasana malam yang hening dan kudus itu, Usaid tergerak untuk menyebarkan harum-haruman ke udara lembab dan bersih berupa harum-haruman Alquran yang suci. Maka, dibacalah Alquran dengan suaranya yang empuk dan merdu membangkitkan kasih. (Di sini Usaid membaca surah Al-Baqarah ayat 1 — 4). Mendengar bacaan tesebut, kudanya lari berputar-putar hampir memutuskan tali pengikatnya. Ketika Usaid diam, kuda itu diam dan tenang pula. Usaid melanjutkan membaca: “Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-orang yang menang.” (Al-Baqarah: 5). Kudanya lari dan berputar-putar pula lebih hebat lagi. Usaid diam, diam pula kuda tersebut. Hal seperti itu terjadi berulang-ulang. Bila dia membaca, kudanya lari dan berontak; bila dia diam, tenang pula kuda itu. Usaid khawatir anaknya akan terinjak oleh kuda, lalu dibangunkanya. Ketika dia melihat ke langit, terlihat olehnya awan seperti payung yang mengagumkan, dan belum pernah dia melihat sebelumnya. Payung itu sangat indah dan berkilat-kilat, tergantung seperti lampu-lampu memenuhi ufuk dengan sinarnya yang terang. Awan itu bergerak naik hingga hilang dari pemandangan. Setelah hari pagi, Usaid pergi menemui Rasulullah saw. Diceritakanlah kepada beliau peristiwa yang dialaminya semalam. Rasulullah saw. berkata, “Itu malaikat yang ingin mendengarkan engkau membaca Alquran, hai Usaid. Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah orang banyak akan melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup dari mereka.” Sebagaimana Usaid bin Hudhair mencintai Alquran, seperti itu pula cintanya kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw. pernah berkata tentang pribadi Usaid, “Dia sangat bersih dari yang bersih, sangat halus dari yang halus, penuh iman ketika membaca Alquran atau ketika mendengarkanya.” Ketika Rasulullah saw. berpidato atau berbicara, dia selalu menatap wajah beliau. Dia sangat rindu untuk menyentuh tubuh Rasulullah saw., merangkul, dan mencium pipi beliau. Maka pada suatu ketika dia mendapat kesempatan melepaskan kerinduannya. Pada suatu hari, Usaid menepikan orang banyak dengan ujung tombaknya. Karena itu, Rasulullah saw. mencubit perut Usaid yang telanjang dengan tangan beliau, untuk memperingatkan Usaid agar jangan bertindak kasar. Lalu Usaid berkata kepada beliau, “Mengapa Anda menyakitiku wahai Rasullah?” Balaslah, hai Usaid. Usaid berkata, Anda pakai baju. Sedangkan aku Anda cubit tanpa memakai baju.” Rasulullah saw. menyingkapkan bajunya, sehingga kelihatan perut beliau. Lalu dipeluk oleh Usaid dan diciuminya antara perut dan ketiak beliau. Sesudah itu Usaid berkata, “Ya Rasulullah! Kini terlaksanalah keinginanku yang terpendam sejak aku mengenal Anda.” Rasulullah saw. membalas cinta kasih Usaid kepadanya dengan cinta kasih pula. Rasulullah memelihara cintanya kepada Usaid, sebagai rombongan yang pertama-tama masuk Islam, dan yang membela beliau dalam perang Uhud, sehingga pada hari itu Usaid mendapatkan tujuh luka besar. Rasulullah saw. pun tahu derajat dan kedudukan Usaid di kalangan rakyatnya. Karena itu, apabila Rasulullah memohonkan syafaat bagi seseorang, beliau tidak lupa memohonkannya pula bagi Usaid. Usaid pernah bercerita, “Suatu ketika aku datang kepada Rasulullah saw., lalu kuceritakan kepada beliau seorang warga kaum Anshar yang miskin dan membutuhkan santunan. Apalagi, warga itu seorang wanita.” Rasulullah menjawab, “Ya Usaid! Engkau datang kepada kami sesudah apa yang ada pada kami telah habis kami nafkahkan. Tunggulah, apabila engkau dengar rezeki datang kepada kami, ingatkanlah kami akan warga itu.” Tidak lama sesudah itu, harta rampasan dari Khaibar datang kepada Rasulullah. Beliau membagi-bagikannya kepada kaum muslimin. Kaum Anshar dibaginya pula, bahkan dilebihkannya. Warga tersebut dibaginya pula dan dilebihkannya. Aku berkata kepada beliau, “Semoga Allah membalas kebaikan Anda terhadap mereka dengan kebaikan berlipat ganda, ya Nabiyyallah!” Rasulullah saw. menjawab, “Semoga kalian kaum Anshar dibalas Allah pula dengan balasan yang lebih baik. Setahuku, sesungguhnya kalian adalah sekelompok awan suci. Kalian akan menemui orang-orang yang mementingkan diri sendiri sepeninggalku. Karena itu, bersabarlah kalian sampai kalian menemuiku nanti di telaga surga.” Usaid berkata, “Ketika pucuk pemerintahan pindah ke tangan Khalifah Umar bin Khaththab, beliau membagi-bagikan harta kekayaan kepada kaum muslimin. Beliau mengirimkan pakaian, tetapi pakaian itu sempit bagiku, ketika aku berada di masjid, aku melihat seorang pemuda Quraisy berpakaian serupa dengan pakaian yang dikirimkan Khalifah kepadaku. Pakaian itu sangat longgar dan panjang baginya hingga menyapu tanah. Maka kuingatkan kepada orang yang di sampingku sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya, sepeninggalku nanti kalian akan menemui orang-orang yang mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain.” Kemudian aku berkata kepada orang itu, “Ucapan Rasulullah tersebut sekarang telah terbukti.” Orang yang di sampingku itu pergi menemui Khalifah Umar dan menyampaikan ucapanku kepada beliau. Khalifah Umar buru-buru mendatangiku ketika aku sedang salat. Dia berkata, “Teruskan salat Anda, hai Usaid!” Setelah selesai salat, dia menghampiriku seraya bertanya, “Apa sebetulnya yang telah Anda ucapkan?” Maka kuceritakan kepada beliau apa yang kulihat dan apa yang kuucapkan. Khalifah Umar berkata, “Semoga Allah memaafkan Anda! Pakaian itu sesungguhnya aku kirimkan kepada si Fulan dari golongan Anshar yang ikut bersumpah di Aqabah dan ikut pula berperang di Badar dan di Uhud. Kemudian, pakaian itu dijualnya kepada pemuda Quraisy tersebut, lalu dipakainya. Apakah karena itu Anda mengira hadis Rasulullah saw. sudah terjadi pada masa pemerintahanku ini? Usaid menjawab, “Demi Allah, Ya Amiral Mukminin! Aku tidak menyangka yang demikian terjadi pada masa Anda!” Tidak lama sesudah itu Usaid bin Hudhair dipangil Allah ke sisi-Nya. Dia meninggal pada masa Khalifah Umar. Justru dia meninggalkan hutang empat ribu dirham. Ahli warisnya bermaksud menjual tanah untuk membayar hutang tersebut. Ketika Khalifah Umar mengetahui hal itu, beliau berkata, “Jangan dibiarkan anak-anak saudaraku Usaid ditinggalkannya hidup miskin.” Khalifah Umar meminta kesediaan orang yang berpiutang agar dia sudi dibayar dengan hasil panen selama empat tahun, dengan cicilan seribu dirham.
Usaid bin Hudhair
Mustika Puser Bumi Puser Gaib Ampuh Mustika Puser Bumi Puser Gaib Ampuh adalah mustika bertuah yang memiliki pamor dengan bentuk puser bumi yang indah serta elegan. Mustika puser bumi ini memiliki corak warna gelap yang trkesan wingit namun tetap elegan sekali. Mustika tersebut pamornya terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gamabaran manusia. Khasiat… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Khodam Kantong Macan Mustika Khodam Kantong Macan merupakan batu mustika asli tarikan alam dan memiliki energi spiritual yang tinggi. Batu mustika ini memiliki corak warna menawan yang murni berasal dari alam. Dengan memiliki Mustika Bertuah ini Insya Allah akan membuat kehidupan anda lebih baik dan lebih berkembang positif daripada tidak mempunyai Mustika Bertuah sama… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Linuwih Sugih Bondo Nama daripada Produk ini. Mustika Linuwih Sugih Bondo berkhasiat Insya Allah untuk Kerejekian berlimpah dari segala penjuru secara tak terduga, pelarisan, menderaskan rejeki, memudahkan mendapatkan rejeki yang melimpah. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Merah Hijau Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Berat : Carat. Ukuran :… selengkapnya
Rp 225.000Pipa Rokok Tulang Warna Klasik ini merupakan pipa rokok yang terbuat dari bahan tulang dan corak warnanya sangat klasik dan terkesan elegan sekali. Pipa rokok ini dijamin terbuat dari tulang asli dan bukan fiber. Pipa Rokok Tulang Warna Klasik ini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk menyaring racun dalam nikotin dan menambah kenikmatan dalam merokok. Berasal… selengkapnya
Rp 50.000Cincin Mustika Mani Gajah Kuning Emas Indah Cincin Mustika Mani Gajah Kuning Emas Indah merupakan batu mustika mani gajah yang asli natural alami dengan warna kuning emas asli dan bukan sintetis. Mustika ini termasuk salah satu batu mustika bertuah yang banyak digemari serta diburu orang. Mustika ini juga menjadi salah satu primadonanya batu mustika bertuah…. selengkapnya
Rp 375.000Batu Mustika Khodam Jaran Goyang Batu Mustika Khodam Jaran Goyang merupakan batu mustika yang memiliki pamor yang khas dengan corak gambar jaran goyang di dalamnya, proses tersebut muncul secara alami dan tidak ada unsur pengisian dari manusia. Mustika ini sangat cocok di pakai untuk pengasihan,mencari pasangan atau untuk pelet. Khasiat Manfaat Bertuah Batu Mustika Khodam… selengkapnya
Rp 315.000Mustika Khodam Jagad Birawa adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Khodam Jagad Birawa Insya Allah untuk membangkitka indera keenam, kepekaan melihat alam gaib, membangkitkan ajian pelet, ditakuti bangsa jin dan siluman sehebat apapun, membangkitkan saudara gaib.. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Gelap Dan Unik. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan… selengkapnya
Rp 250.000Mustika Aji Pangkanang adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Aji Pangkanang Insya Allah untuk pelet khusus bereaksi menyusup ke dalam Hati, Jantung dan Pikiran. Membuat orang yang di tuju tunduk kasih cinta birahi , ingat menangis rindu terkenang –kenang dan tergila-gila. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Lumut Unik. Produk jenis ini… selengkapnya
Rp 250.000Pusaka Paso Emas Ratu Pantai Selatan Pusaka Paso Emas Ratu Pantai Selatan adalah pusaka bertuah yang langka dan jarang dijumpai. Kolektor banyak yang memburu karena bentuknya yang unik, dan pecinta pusaka bertuah memburunya karena khasiatnya yang ampuh. Azimat Pusaka ini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk membangkitkan kesaktian dalam diri, mempermudah pemilik belajar ilmu kebatinan, membantu… selengkapnya
Rp 500.000Mustika Tongkat Ular Keramat Mustika Tongkat Ular Keramat merupakan mustika bertuah dengan bentuk pamor tongkat ular hitam yang unik dan elegan sekali. Energi mustika tersebut cocok sekali dengan semua aura dan tidak pemilih, jadi sangat aman untuk dimiliki siapapun. Pamor mustika ini juga terbentuk melalui proses alam secara alami dan bukan hasil isian maupun gambaran… selengkapnya
Rp 285.000Amalan Untuk Penglarisan Amalan ini tanpa laku puasa atau sejenisnya. Adapun Amalannya sebagai berikut: Setiap akan kulakan,buka warung/toko atau menjajakan dagangannya membaca Syahadat dengan menghadap : ke barat 18 kali. ke timur 18 kali ke utara 18 kali ke selatan 18 kali Insya Allah rejeki akan datang dari segala penjuru atas izin Allah SWT,
Kesaktian Ilmu Gendam Tepuk Kesaktian Ilmu Gendam Tepuk sering menjadi pertanyaan karena banyak sekali orang yang ingin menguasai ilmu yang satu ini. Ilmu gendam adalah salah satu ilmu yang paling populer di Indonesia. Ilmu gendam ini ada beberapa jenis salah satunya yaitu ilmu gendam melalui sentuhan tangan saja. Ilmu gendam adalah ilmu hipnotis paksa kepada seseorang… selengkapnya
Jimat Atau Pusaka Yang Sering Dipakai Ir. Soekarno jimat atau pusaka yang sering dipakai Ir. Soekarno Jika Anda orang Indonesia, Anda tak mungkin tidak tahu bapak presiden Indonesia yang pertama, bapak Ir. Soekarno. Siapapun pastilah tahu tentang bapak prokolamator ini. Ir. Sorekarno merupakan tokoh protagonist dibalik merdekanya Negara Kesatuan Republic Indonesia. Nama Ir. Soekarno sudah… selengkapnya
Bersuci Dari Air Kencing Bayi Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta Pertanyaan: Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta ditanya : Ketika seorang wanita melahirkan bayi laki-laki ataupun perempuan, selama dalam asuhannya bayi itu selalu bersamanya dan tidak pernah berpisah, hingga terkadang pakaiannya terkena air kencing sang bayi. Apakah yang harus ia lakukan pada saat itu, dan apakah ada perbedaan… selengkapnya
Larangan Saat Ke Pantai Larangan Saat Ke Pantai adalah hal penting yang wajib diketahui. Di pantai parangtritis yogyakarta ada sebuah larangan memakai baju hijau. Konon jika seseorang memakai baju hijau akan terseret ombak atau nyawanya akan melayang. Mitos ini sudah beberapa kali terjadi maka dari itu mitos ini banyak sekali dipercaya. Sebenarnya larangan saat ke pantai… selengkapnya
Praktek Dukun Humbang Labuhanbatu Praktek Dukun Humbang Labuhanbatu sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Humbang Labuhanbatu… selengkapnya
Penyebab Tidak Punya Keturunan Penyebab Tidak Punya Keturunan ada banyak sekali faktornya. Sebagian orang memiliki problem yang bisa dikatakan cukup serius karena berhubungan dengan generasi. Banyak sekali orang yang sudah menikah hingga belasan tahun tetapi belum memiliki keturunan. Penyebab dari tidak memiliki keturunan adalah buruknya kesehatan pada salah satu pihak. Pada masalah ini tidak hanya kesehatan… selengkapnya
Belajar Pesugihan Uang Balik. Pesugihan uang balik tanpa mahar, begitulah kiranya tema perbincangan yang kerap terdengar di masyarakat. Bahkan cerita dan tawaran sejenis kerap pula muncul di dunia maya baik sebagai bumbu hiburan maupun mengisahkan pengalaman seseorang. Melalui tulisan ini tim kami sengaja menyibak cerita pesugihan yang satu ini mulai dari mayoritas pengguna dan dampak… selengkapnya
TOKO PUSAKA TERPERCAYA. Perkembangan teknologi menjadikan dunia internet berkembang pesat, tidak hanya Toko Baju Online yang ikut andil tetapi Toko Online Pusaka, Toko Online Batu Mustika, Toko Online Keris Pusaka, Toko Online Batu Akik Bertuah, Toko Online Barang Antik dan masih banyak bidang lain ikut berbondong bondong turut membuka Toko Online. Karena jual beli online… selengkapnya
Bolehkah Menunda Mandi Wajib Hingga Terbit Fajar Syaikh Abdul Aziz bin Baaz ——————————————————————————– Pertanyaan: Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Apakah boleh menunda mandi karena junub hingga fajar terbit? Dan apakah boleh bagi wanita untuk menunda mandi haidh dam mandi nifas hingga terbitnya fajar? Jawaban: Jika masa haidh seorang wanita telah habis sebelum fajar,… selengkapnya