Beranda » Blog » Kisah Kesaktian Jendrak Soedirman

Kisah Kesaktian Jendrak Soedirman

Diposting pada 17 Januari 2018 oleh Pusaka Dunia / Dilihat: 257 kali

Kisah Kesaktian Jendrak Soedirman

Kisah Kesaktian Jendrak Soedirman adalah salah satu artikel yang kami buat , anda bisa juga menemukan artikel yang serupa di majalah posmo edisi 704. Panglima Besar Jenderal Soedirman dikenal memiliki kesaktian saat menghadapi penjajah. Kemampuannya mengolah ilmu kedigdayaan diakui sebagai salah satu kelebihannya. Perhitungannya matang, tepat, dan akurat, hingga membuat decak kagum orang-orang dekatnya. Anak bungsunya, Mohamad Teguh Sudirman, mendengar banyak cerita tentang kelebihan ayahnya itu. Teguh lahir pada 1949, ketika ibunya bersembunyi di Keraton Yogyakarta, dan pada saat ayahnya bergerilya.

Dia tak sempat bertemu dengan ayahnya, yang meninggal dua bulan sesudah ia lahir. Teguh hanya mendengar kisah Soedirman dari sang ibu, Siti Alfiah. Satu di antara penggalan ceritanya, ketika Soedirman sampai di Gunungkidul, Yogyakarta. Soedirman tak mengizinkan pasukannya beristirahat lama-lama. Benar saja, beberapa saat kemudian, pasukan Belanda tiba di lokasi peristirahatan pasukannya. Jika Soedirman yang dalam sakit bengek dan tubuh rapuh, tak segera meminta mereka untuk jalan lagi, pertempuran tak akan bisa dihindari. “Dan bisa jadi pasukan Bapak kalah,” kata Teguh.

Kisak Kesaktian Jendrak Soedirman

Kisak Kesaktian Jendrak Soedirman

Soedirman, yang selalu menyamar sepanjang gerilya, juga kerap diminta mengobati orang sakit. Di sebuah desa di Pacitan, Teguh bercerita, Soedirman dan pasukannya kelaparan karena tak menemukan makanan berhari-hari. Mau meminta kepada warga desa, takut ada mata-mata Belanda. Saat rombongan ini beristirahat, seorang penduduk menghampiri mereka dan meminta air mantra untuk kesembuhan istri lurah di situ. Sang Panglima Besar mengambil air dari sumur, kemudian meniupkan doa. Ajaib, istri lurah yang terbaring payah itu bisa bangun setelah minum. Pak Lurah pun mempersilahkan Soedirman dan anak buahnya beristirahat. Ia menjamunya dengan berbagai menu masakan. “Baru setelah itu Bapak mengenalkan diri,” kata Teguh.

Selain itu, apa lagi? Soedirman juga memiliki Keris Penolak Mortir. Suara pesawat membangunkan Desa Bajulan yang senyap pada suatu hari di awal Januari 1949. Penduduk kampung di Nganjuk, Jawa Timur, yang tengah berada di sawah, halaman, dan jalanan itu panik masuk ke rumah atau bersembunyi ke balik pepohonan. Warga Nganjuk tahu itu pesawat Belanda yang sedang mencari para gerilyawan dan bisa saja memuntahkan bom atau peluru. Tak terkecuali Jirah, perempuan 16 tahun itu gemetar di dapur, seraya membayangkan gubuknya dihujani peluru. Menurut dia, di rumahnya ada sembilan laki-laki asing sebagai tamu Pak Kedah (ayah angkatnya), yang ia layani makan dan minum. Meskipun tak paham siapa orang-orang ini, Jirah menduga mereka yang sedang dicari tentara Belanda. Sewaktu pesawat mendekat, dia melihat seorang yang memakai beskap duduk di depan pintu dikelilingi delapan lainnya. “Saya mengintip dan menguping apa yang akan terjadi dari dapur,” kata Jirah. Lelaki pemakai beskap yang oleh semua orang dipanggil “Kiaine” atau Pak Kiai itu mengeluarkan keris dari pinggangnya. Keris itu ia taruh di depannya.

Tangannya merapat dan mulutnya komat-kamit merapal doa. Ajaib, keris itu berdiri dengan ujung lancipnya menghadap ke langit-langit. Kian dekat suara pesawat, kian nyaring doa mereka. Keris itu perlahan miring, lalu jatuh ketika bunyi pesawat menjauh. Kiaine menyarungkan keris itu lagi dan para pendoa meminta undur diri dari ruang tamu. Kepada Jirah, seorang pengawal Kiaine bercerita bahwa keris dan doa itu telah menyamarkan rumah dan kampung tersebut dari penglihatan tentara Belanda.

Kisah Kesaktian Jendrak Soedirman

Kisah Kesaktian Jendrak Soedirman

Sidebar
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin 1
● online
Admin 2
● online
Admin 1
● online
Halo, perkenalkan saya Admin 1
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja