Kerajaan Pengging
Kerajaan Pengging.
A. Data Administrasi Lokasi
Situs keraton Pengging berada didesa Ngaru yang termasuk wilayah Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah, jika diukur dari permukaan air laut ketinggian situs sekitar 177 meter dengan letak astronomis 40 21 1311 Bujur Timur dan 7 0 131 39 ½ 1 Lintang Selatan Kawasan ini memiliki kepadatan penduduk 1.776 jiwa / km2, pada umumnya masyarakat hidup disektor pertanian khususnya tanaman pangan, daerah ini merupakan salah satu daerah subur dan andalan penghasil pangan bagi kabupaten Boyolali
B. Pengertian Keraton
Istilah keraton berasal dari kata ka-ratu-an, maksudnya adalah tempat bersemayam bagi ratu. Di samping keraton, istilah kadaton sering juga digunakan untuk menyebut pengertian yang sama. Istilah kadaton berasal dari kata ka-dhatu-an, maksudnya adalah tempat bersemayam bagi para dhatu. Ada pula yang menyatakan bahwa keraton berasal dari bahasa Sansekerta, kratu yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, arti keraton di samping sebagai tempat bersemayam para ratu/raja juga diartikan sebagai sumber/tempat kebijaksanaan. Sumber yang dimaksud adalah raja. Oleh karena itu pula keraton pada zaman dulu diakui sebagai tempat tinggal ratu dan memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan, secara sederhana, bahwa seluruh struktur dan bangunan wilayah Keraton mengandung arti berkaitan dengan pandangan hidup Jawa yang essensial, yakni Sangkan Paraning Dumadi (dari mana asalnya manusia dan kemana akhirnya manusia setelah mati) Sama seperti rumah, keraton atau istana terdiri atas beberapa bagian bangunan atau tempat yang mempunyai fungsi berbeda-beda. Di samping itu, ditinjau dari keseluruhan bangunan/tempat di dalam keraton, semuanya mengandung arti kefilsafatan, kebudayaan, dan keagamaan. Istilah keraton sering pula diidentikkan dengan pengertian negara. Ada juga yang mengartikan bahwa keraton adalah bangunan yang berpagar dan berparit keliling sebagai pusat kerajaan, tempat bersemayam raja-raja dengan kerabat/keluarganya Istilah keraton sudah jarang digunakan oleh umum. Istilah kraton-lah yang lebih sering digunakan/populer. Hal ini berkait erat dengan proses peluluhan huruf e dalam pengucapan kata keraton yang telah berlangsung cukup lama.
Keraton ditinjau dari sisi arkeologis hanyalah sebuah artefact (monumen bisu), namun apabila ditinjau dari sisi historiografi merupakan monumen hidup (living museum) yang dapat menjadi sumber sejarah kemanusiaan maupun saksi peradaban kekuasaan, pemerintahan, budaya dan agama secara sekaligus. Hal ini dikuatkan adagium yang mengatakan bahwa Sejarah adalah kenyataan politik masa lalu, sedangkan Politik adalah kenyataan sejarah bagi masa yang akan datang. Kraton dalam sejarah panjang kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan mata rantai kekuasaan seorang raja atas rakyat, budaya dan agama, baik ditinjau secara mithos ataupun secara spiritualitas legitimasi kekuasaan atas agama dan budaya ternyata mampu menggantikan peran demokrasi pada saat itu, karena hubungan antara kawula lan gusti dalam konteks mikrokosmos (jagad alit) dilakukan atas dasar rasa saling percaya, saling menjaga, saling melindungi, saling menghormati, dan masing–masing menempatkan diri pada posisinya sesuai peran, fungsi dan stratanya (empan-mapan).
Hubungan raja dengan abdi dalem tidak ada sekat pemisah karena dalam struktur kepunggawaan/kepemerintahan menggunakan bahasa bagongan dan sistim interaksi timbal-balik sebagaimana relasi Ksatria dengan Punokawan, dimana seorang raja diibaratkan sebagai ksatriya selalu membutuhkan kehadiran pamomongnya yang diidentikkan dengan sosok Ki Lurah Semar (Ki Badranaya/Begawan Ismoyo) beserta Gareng, Petruk, Bagong yang berfungsi sebagai kawan bercanda, tempat bertanya sekaligus sebagai penasehat spiritualitas, politik maupun filsafat. Sunan Kalijaga dalam Wayang Purwo menambahkan sosok Punokawan sebagai manifestasi rakyat kecil (kawula alit) yang berperan sebagai penyeimbang dalam kehidupan kekuasaan (elit) yang dimanifestasikan seorang ksatria/raja. Prinsip keseimbangan ini untuk menghapus sistim klas (kasta) dalam struktur sosial Jawa agar tidak sama dengan struktur sosial India sebagaimana sejarah peradaban kekuasaan yang dikisahkan dalam Mahabarata.( A. Daliman : 2001) Penentuan lokasi Keraton Pengging yang diapit oleh dua buah sungai besar yaitu Sungai Sungsang dan Sungai Pepe, hal ini dapat dianalogikan dengan pemilihan lokasi bangunan suci oleh orang – orang Hindu. Menurut kitab-kitab suci agama Hindu untuk lokasi bangunan suci yang berupa candi dipilih tempat yang berbeda dengan alam sekitarnya karena menampakkan kekuasaan dewa atau keajaiban lainnya. Puncak gunung dan lereng bukit, daerah kegiatan vulkanik, dataran tinggi yang menjulang di atas tepi lembah, tepian sungai atau danau, tempat bertemunya dua sungai, adalah diantaranya daerah yang baik untuk lokasi bangunan suci (Soekmono,1991)
C. Diskripsi Letak Keraton Pengging
Pemilihan letak Kraton Pengging tidak lepas dari upaya memanfaatkan potensi air disekitar keraton karena bagi ajaran Hindu disebut air disebut dengan “tirtha amrta” yaitu sebagai pembersih pencuci dan juga sebagai unsur pertumbuhan kehidupan masa mendatang ( Nawawi : 1990), mata air yang terdapat disekitar situs keraton Pengging oleh masyarakat Hindu dipandang sebagai tempat “tirtha amrta” , maka tidak mustahil banyak bangunan Hinduistik selalu berdekatan dengan sumber air.
Disekitar situs ini ditemukan berbagai artefak antara lain tiga buah Yoni serta reruntuhan batu bata di pemakaman umum dukuh Bodean, bahkan Knebel pernah melaporkan bahwa di Bantulan kecamatan Banyudono kabupaten Boyolali dekat perkebunan tembakau terdapat empat buah arca ganeca, sebuah arca Padmapani, sebuah arca Nandi, sebuah Yoni, sebuah saluran air dan sebuah Makara ( Nawawi : 1990).
Wilayah Pengging mengandung akuifer produktif dengan persebaran yang luas. Akuifer ini mempunyai keterusan sedang dengan muka air tanah yang dangkal (Djaeni : 1982) hingga dipastikan bahwa sejak dahulu kerajaan Pengging meletakkan pertanian sebagai andalan kehidupan masyarakat , mengingat ketersediaan air diwilayah Pengging yang selalu melimpah dan terjadi sebelum masa interaksi budaya Pengging berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan dengan pembentukan fragipan yang dijadikan landasan bagi struktur bangunan ( Sunarto : 1991 ). Struktur bangunan kuno itu dibangun diatas batu padas yang biasa disebut fragipan. Batu padas ini terbentuk karena dua sebab, sebab yang pertama padas tersebut terbentuk selama proses pembentukan tanah atau warisan suatu siklus pelapukan menjadi bahan induk yang sekarang ada. Sebab yang kedua padas itu terbentuk akibat pengolahan tanah terhadap penetrasi air atau dalamnya persebaran akar Vegetasi (Isa Darmawijaya : 1990 ). Proses ini berlangsung secara terus menerus menyebabkan timbulnya padas. Hasil analisis Palinologi menunjukkan teridentifikasi adanya serbuk padi didalam tanah padas tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kehidupan masyarakat Pengging dahulu menitik beratkan pada sektor pertanian dalam waktu yang relatif lama dan berlangsung terus menerus ( Sunarto : 1990 ).
Hasil penelitian Hidrogeomorfologi menunjukkan bahwa erat kaitan antara fragipan dengan bangunan kuno karena bangunan kuno di Pengging diletakkan diatas fragipan maka kemungkinan juga keraton Pengging yang sudah hancur ini masih terpendam pada fragipan seperti halnya struktur bangunan kuno yang pernah ditemukan pada makam Bodean. Jika demikian kemungkinan besar lokasi keraton Pengging berada diantara makam Bodean dan umbul Kendat seperti yang disebut sebut pada Babad Jaka Tingkir bahwa makam adik ratu Pembayun isteri raja Pengging Handayaningrat yang bernama ratu Masrara atau rara Kendat dimakamkan berada sebelah timur kedaton Pengging ( Moelyono Sastronaryatmo : 1981 ) Nama Pengging itu sendiri disebutkan dalam kitab Negara Kretagama pada Pupuh XVII bait 10. Dilokalisir dikawasan sebelah barat delta Brantas yaitu daerah hulu bengawan Solo (Abdul Choliq Nawawi : 1990 ).
Berdasarkan keyakinan masyarakat, kerajaan Pengging ini dibangun oleh Prabu Aji Pamasa atau Kusumowicitro dari Kediri pada tahun 901 Caka sekitar tahun 979 Masehi ( Andjar Any : 1979) namun keterangan ini belum dapat dijadikan landasan sejarah kerajaan Pengging, mengingat kerajaan Kediri itu sendiri baru berdiri pada abad 11. Berdasartkan publikasi van Bemmelen (1956) dalam Verhandelingen van het Koninklijk Nederland Geologie Mijnbouw Genootschap, v. XVI, p. 20-36. Ada satu prasasti berangka tahun 1041 M tentang maklumat Erlangga di tempat pertapaannya di Jawa Timur dan prasasti ini memuat tentang kerusakan kerajaan (Mataram Hindu di Jawa Tengah) pada tahun 928 Syaka (+ 78 = 1006 M ). Dari angka tahun prasasti Kalkuta tersebut menunjukkan bahwa kerajaan Kediri belum berdiri, karena kerajaan Kediri muncul setelah kerajaan Kahuripan pecah menjadi dua yaitu Jenggala dan Kediri atas bantuan empu Bharadah.
Dari persebaran artefak yang ditemukan disekitar situs Pengging ditemukan fragmen piring dari dinasti T’ang ( 618 – 906 M ) dan fragmen mangkok cina tipe Yueh ( 906 -960 M). Serta fragmen lain yang dibuat pada masa dinasti Sung ( 960 – 1279 M ) Jika dilihat dari persebaran fragmen keramik ini dapat dipastikan bahwa komunitas sosial budaya masyarakat Pengging sejalan dengan kehidupan masyarakat pada masa kerajaan Mataram Hindu yang didirikan oleh wangsa Sanjaya pada tahun 654 Caka (732 M ). Bukti lain bahwa Kerajaan Pengging satu jaman dengan Mataram Hindu yaitu terdapat sisa sisa bangunan monumental berupa candi-candi disekitar wilayah Pengging. N.J. Krom pernah melaporkan tentang temuan bangunan candi disekitar wilayah Pengging antara lain candi Krikil dan candi lor di kecamatan Selo candi ini seusia dengan candi Sewu dekat Prambanan. Selanjutnya NJ. Krom juga melaporkan adanya candi Lembu dan candi Peta sekitar dua kilometer sebelah utara candi krikil, sedangkan desa Canden merupakan suatu kompleks percandian dimasa lalu ( Nawawi : 1990 ), maka dapat diperkirakan kurun waktunya sekitar abad IX – X Masehi. Namun budaya pembuatan bangunan monumental ini berhenti setelah kerajaan Matam Hindu pindah ke Jawa Timur Pindahnya Kerajaan Mataram Hindu ke Jawa Timur pada abad ke 10, menurut van Bemmelen (1956) ada dua sebab : (1) sedimentasi pelabuhan Mataram Hindu di Bergota – Semarang sekarang, dan (2) erupsi besar (volcanic calamity) Merapi di sekitar 928 Caka ( 1006 M ). Menurut van Bemmelen, Merapi telah menyebabkan “death-blow” kepada Mataram Hindu, memunahkan peradabannya yang jaya. Inskripsi (tulisan) di Prasasti Kalkuta menggunakan kata Sanskerta “arnawa” yang digunakan untuk menggambarkan suatu bencana, banjir besar volcanic mud flows (lahar) (van Labberton, 1922 – Natuurk. Tijdschr. V. Nederland Indie, vol. 81). Kata Prof. C.C. Berg, epigraf dan sejarahwan, “arnawa” atau “ekarnawa” artinya Lautan Susu. Mitologi Hindu menyebutkan bahwa lautan susu ini diaduk oleh para dewa pada awal zaman untuk keabadian. Inskripsi di prasasti berbunyi “Jawa seperti sebuah lautan susu” – Jawa dalam keadaan chaos ! Dari chaos itu timbullah keabadian. Begitulah yang dituliskan Erlangga pada 1041 M. Raja-raja Jawa percaya mati dan lahirnya raja baru selalu disertai letusan gunung api yang hebat Inskripsi di Prasasti Kalkuta menceritakan : orang hidup senang seperti di Negeri Indra (Indra = gunung) sampai akhirnya “Mahapralaya” menimpa Jawa, kraton hancur dan kerajaan pun mati. Hanya Erlangga yang dapat melarikan diri bersama seorang teman ke Pegunungan Selatan, di sana hidup sekian tahun lamanya sebagai pertapa, sebelum akhirnya mereka pergi ke Jawa Timur dan mendirikan kerajaan di sana. Walaupun Kerajaan Mataram hancur dan berpindah ke Jawa Timur namun uniknya komunitas kehidupan masyarakat Pengging tidak terpengaruh, Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa wilayah Pengging aman dari letusan gunung Merapi ( Sunarto : 1990 ) hanya saja budaya monumental yaitu pembuatan bangunan bangunan Hindu dari batu besar mulai ditinggalkan. Dan digantikan bangunan tanah liat berupa batu bata, hal ini dapat dibuktikan dengan masih adanya sisa-sisa batu bata ukuran besar disekitar makam Bodean
D. KEHIDUPAN POLITIK
Secara politik kerajaan Pengging ini belum dapat dipastikan apakah merupakan vasal ( raja bawahan ) dari kerajaan Mataram atau mungkin juga merupakan bumi perdikan yang lepas dari kerajaan Mataram. mengingat prasasti yang menerangkan kerajaan Pengging belum ditemukan, satu-satunya bukti tertulis hanyalah prasasti pengging yang dikeluarkan pada tahun 819 oleh Rakarayan i Garung bersamaan dengan Smarattungga berkuasa di Mataram. Pada Prasasti Pengging yang berangka tahun 819 M hanya menyebutkan adanya pendirian bangunan suci agama siwa dan tanah itu diberikan pada masyarakat setempat untuk dijaga sebaik mungkin, kemungkinan besar bangunan yang dimaksud adalah sebuah candi Hindu mengingat didaerah Pengging banyak terdapat Yoni yang bertebaran diberbagai tempat belum lagi banyaknya arca arca siwa yang telah hilang
Pada waktu itu telah ada konsep Otonomi kekuasaan walaupun memunculkan Ketegangan politik karena benturan kepentingan pusat dan daerah sering timbul. Itu pula yang pernah terjadi. Di Jawa, lebih sepuluh abad silam populasi penduduk terbatas, wilayah berpenduduk terisolasi dan juga sulit komunikasi. Penyelenggaraan kekuasaan yang terpusat atas beberapa wilayah susah terselenggara. Penguasa masa lalu hanya dapat mempertahankan kekuasaannya dengan tiga jurus sakti. Pertama pemberian otonomi luas, kekayaan, martabat dan juga perlindungan. Kedua memelihara kultus kebesaran mengenai diri dan istananya. Ketiga memiliki militer yang kuat. Tidak ada bentuk negara dengan kekuasaan mutlak dan kekuasaan tunggal waktu itu. Kerajaan terdiri dari daerah-daerah otonom yang diperintah oleh para rakai atau rakryan. Mereka adalah penguasa di daerah yang mempunyai otonomi cukup luas. Umumnya masih merupakan garis keturunan Sri Maharaja baik melalui garis darah maupun melalui perkawinan. ( Sarjiyanto : 2003 ) dan Pengging tampaknya merupakan bagian dari wilayah yang memiliki otonomi yang dimaksud. Jika Pengging sebagai daerah otonomi, dimana letaknya? Sementara pusat ibukota Mataram Kuna baru dikenal dari namanya yaitu Medang i bhumi Mataram i Poh pitu, i Mamrati dan i Watugaluh. Seorang rakai sering memiliki sejumlah wanua atau komunitas desa dan senantiasa berusaha meningkatkan prestise dengan memperbanyak bangunan suci. Wanua berada dibawah rama (pejabat desa) sebagai pembesar mereka dan sudah berkelompok dalam watak atau federasi-federasi regional. Seorang Rakai juga sering membuka tanah untuk dianugerahkan pada komunitas Hindu atau Budha yang pada gilirannya diimbangi dengan balasan berupa pemberian gelar-gelar simbolis terutama gelar maharaja, sebuah gelar tertinggi. Dari sini tampaknya integrasi pedesaan dan konsolidasi kekuasaan pada waktu itu sudah cukup maju. Sebagai penguasa dalam lingkungan daerah seorang rakai kadang menguasai arah kebijakan yang akan dilakukan dalam wilayah kekuasaannya termasuk pengembangan bangunan sucinya. Dalam membangun bangunan suci tidak jarang seorang rakai meniru budaya pusat yang menarik dan sebagian yang lain membangun ciri spesifik tersendiri. ( Sarjiyanto : 2003 ) Jika demikian maka dapat disimpulkan pertama tahun 819 Pengging merupakan daerah otonomi yang diperintah oleh seorang Rakai atau Rakryan bawahan raja Mataram. Kedua Pengging merupakan kerajaan tersendiri tetapi menjadi sekutu Mataram, jika dilihat dari sisa peninggalan disekitar situs Pengging menunjukkan bahwa Pengging adalah penganut Siswa sama seperti dinasti Sanjaya. Setelah Rakai Pikatan berhasil menyatukan kedua wangsa melalui perkawinannya dengan Pramodhawardhani kerajaan Mataram bersekutu dengan Pengging untuk menghancurkan kekuatan Balaputradewa yang bertahan di Benteng Ratu Boko . dari epigrafi yang tertulis di benteng Ratu Boko menunjukkan bahwa tempat itu didirikan oleh Rakai Panadwara yang beragama Budha tetapi disekitar bangunan terdapat bentuk bentuk yang bercirikan Hindu. Jelas adanya campur tangan kekuasaan Hindu hal inilah yang mendukung teori Penguasa Mataram Hindu berupaya menghancurkan kekuatan Balaputradewa yang beragama Budha, kekalahannya melawan kekuatan sekutu Pengging-Mataram menyebabkan ia harus melarikan diri ke Sriwijaya.
E. STRUKTUR BANGUNAN
Adapun bentuk bangunan keraton Pengging diperkirakan seperti model keraton Hindu pada umumnya namun berbentuk lebih sederhana mengingat Pengging bukanlah kerajaan besar yang menguasai wilayah pulau Jawa tetapi lebih cenderung seperti raja bawahan penguasa otonomi daerah. Kemungkinan bentuk bangunan keraton Pengging digambarkan dalam bentuk joglo, yang terdiri atas pendhapa, gandhok, pringgitan, senthong, longkang, dan pawon, yang setiap bagiannya mengadung makna simbolis yang diyakini oleh masyarakat jawa. Sekarang ini mungkin hanya dimiliki oleh sedikit orang Jawa “papan atas” yang masih begitu taat ngugemi (memegang teguh) kejawen-nya. Dalam konsepsi Jawa, rumah adalah satuan simbolis, sosial, dan praktis. pendhapa, bagian depan rumah Jawa, sebagai: pendapa dengan empat saka guru dan delapan tiang penjuru di atas tempat menerima tamu-tamu, sanak kadang, tangga teparo, Yang nggadhuh sawah, ladang, merembuk sesuatu untuk kesejahteraan bersama. ( Darmanto Yatman : 1985 ). Selain itu secara tata letak ada ruang-ruang yang menjadi ciri keraton yaitu sebuah alun-alun dan Magersari sebagai benteng pertahanan lapis dalam. Dengan jalan jalan kecil sebagai lalu lintas keluarga keraton dengan masyarakat luar. Dari data tersebut sangat sayang apabila situs keraton Pengging ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah karena dengan memahami peninggalan masa lampau kita dapat menyelamatkan budaya agung sehingga tidak sia sialah pemerintah berupaya meyelamatkan aset budaya ini yang sangat berguna sekali bagi generasi penerusnya. Jika ditinjau dari aspek budaya jelas situs keraton Pengging ini mempunyai peranan yang sangat penting karena terdapat kesinambungan sejarah masa lalu, kejayaan masa lampau dan menjadi spirit bagi anak turunnya untuk selalu berkarya dan berinisiatif mengisi pembangunan ini. Demikian artikel mengenai Kerajaan Pengging dari PusakaDunia.Com.
Tags: Ilmu Pusaka Dunia
Kerajaan Pengging
Mustika Aura Naga Putih adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Aura Naga Putih Insya Allah untuk membangkitkan kekuatan raja/ratu pelet, raja/ratu pemikat, raja/ratu penakluk, raja/ratu penggoda, raja/ratu pengasihan, raja/ratu berwibawa penuh pesona, raja/ratu penunduk sukma, raja/ratu gendam, raja/ratu disegani semua kalangan. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Naga Putih.. Produk jenis ini… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Huruf K Nama daripada Produk ini. Mustika Huruf K berkhasiat Insya Allah untuk Kawibawaan tingkat tinggi, semakin disegani oleh orang sekitar, meningkatkan kecerdasan daya pikir, sehingga mudah mendapatkan pekerjaan, keberuntungan lulus tes dalam mendaftar pekerjaan, kesucsesan karir dan usaha di segala bidang. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Huruf K Produk jenis ini ditemukan… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Kelamin Wanita Mustika Kelamin Wanita merupakan mustika khusus yang dimiliki oleh para lelaki. Mustika ini merupakan mustika alami yang biasanya digunkan untuk pemikat wanita. Energi mustika ini merupakan energi alami, bukan asmaan atau isian. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Kelamin Wanita Insya Allah untuk wanita menjadi nyaman di dekat anda, mudah membuat wanita jatuh cinta,… selengkapnya
Rp 315.000Nama Produk Mustika Barjad Api Besar Jual Murah. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk Kemudahan dan kelancaran mencari rejeki. Kesuksesan segala macam usaha. Membangkitkan usaha yang bangkrut. Pelarisan Usaha, Mudah mendapat pelanggan banyak. Kelancaran dan kesuksesan negosiasi tender bisnis. Kesuksesan dan kelancaran segala macam bisnis. Kesuksesan karir dan jabatan. Kelancaran lobi jabatan. Memudahkan meraih kekuasan… selengkapnya
Rp 975.000Batu Mustika Santet Banyuwangi Santet Banyuwangi adalah ilmu santet yang legendaris dan terkenal di seluruh Indonesia. Ilmu Santet banyuwangi ini dikenal dengan keampuhannya membuat target menderita sakit baik jasmani maupun rohani bahkan sampai ada yang meninggal. Mustika Santet Banyuwangi ini Insyaallah membuat target anda merasakan hidup yang tidak tenang, tidak bisa tidur nyenyak, perasaan tidak… selengkapnya
Rp 425.000Nama : Mustika Bulu Monyet Asli Ukuran : 15×20 milimeter Bahan Ring : Aloe Anti Karat Ring Size : 19-20 Menyesuaikan Jenis Batu : Akik Bulu Monyet Emas Stok Barang : 1 buah saja Jaminan : Dijamin Asli dan Bukan Sintetis (Palsu). Garansi : Uang Mahar Kembali jika terbukti Sintetis (Palsu). Gambar : Foto Original… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Tumbal Pesugihan Nama daripada Produk ini. Mustika Tumbal Pesugihan berkhasiat Insya Allah untuk pesugihan alami tanpa tumbal, pelarisan, meningkatkan kekayaan, menderaskan rejeki, usaha selalu rame, mendatangkan banyak pelanggan, mudah membujuk customer, kelancaran rejeki berbagai bidang, kelancaran membayar hutang. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Elok. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan… selengkapnya
Rp 250.000Barjad Api Mahal Harga Murah. Batu Mustika Barjad Api adalah batu mustika Spesial bagi penggemar batu bertuah mistik gaib dan juga kolektor batu mulia permata, mengapa digemari karena batu barjad api merupakan batu yang didalam batu itu terdapat cahaya api, cahaya api barjad api berada didalam batu, bukan diluar batu yang kebanyakan batu hanya bisa… selengkapnya
Rp 1.850.000Azimat Pelarisan Rajah Keong Buntet Azimat Pelarisan Rajah Keong Buntet ini merupakan pusaka bertuah dengan bentuk keong buntet, pusaka ini terbuat dari besi kursani. Pusaka azimat besi kursani yang paling banyak dicari serta sudah sangat terkenal sekali. Azimat pusaka ini adalah salah satu benda pusaka bertuah yang indah dan cocok untuk anda jadikan koleksi. Azimat… selengkapnya
Rp 300.000Pusaka Tombak Cacing Kanil Asli Keramat Pusaka Tombak Cacing Kanil Asli Keramat ini ageman yang sangat cocok sekali digunakan karena memiliki bentuk yang tidak terlalu besar. Pusaka ini memiliki kesan mistis yang sangat tinggi karena selain pusaka ini langka juga energi di dalamnya memiliki energi positif alami dari alam. Tombak cacing kanil sering sekali diburu… selengkapnya
Rp 450.000Subhanallah..Fenomena Alam Yang Menakjubkan, LAUTAN TERBELAH.. Fenomena alam yang mengagumkan ini terjadi di Korea Selatan Fenomena Alam Laut Terbelah Di Korea Selatan “Moses Miracle” adalah fenomena alam yang paling mengagumkam di Korea Selatan, peristiwa ini terjadi dua kali setahun saat air laut surut, hingga terbuka suatu alur daratan sepanjang 2.8 kilometer dan lebar 40 meter… selengkapnya
Alamat Dukun Papua Barat Alamat Dukun Papua Barat sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Alamat Pusaka Dunia Papua… selengkapnya
Tentang Yang Diharap hanya Syafa’at dari RASULULLAH SAW. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Orang-orang berkata : “Wahai Rasulullah, apakah kami melihat Tuhan kami pada hari Qiyamat ?” Beliau bersabda : “Apakah kamu saling memadharatkan dalam melihat matahari yang tidak berawan ?”. Mereka menjawab : “Tidak, wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda . “Apakah kamu saling… selengkapnya
Tingkat Kekuatan Kekerasan Batu Mustika harus dipahami bagi semua orang terutama bagi Penggemar Benda Bertuah karena pada dasarnya semua batu di dunia ini entah yang katanya tarikan gaib ataupun hasil tambang pasti mempunyai tingkat kekerasan batu. Alangkah baiknya terlebih dahulu anda membaca artikel Mustika Bertuah dan Batu Permata Apa Bedanya agar bisa memahami kekerasan batu… selengkapnya
Sheikh Abdullah Azzam “Ratusan tulisan dan pidatonya mampu menghidupkan ruh baru dalam diri ummat. Seolah-olah beliau dipilih Allah SWT untuk menegakkan kembali kewajiban yang telah dilupakan sebagian besar ummat Islam, yaitu jihad.” Demikian komentar DR Dahba Zahely, cendekiawan Muslim Malaysia tentang DR Abdullah Azzam. Komentar senada juga datang dari cendekiawan dan ulama dari berbagai negara…. selengkapnya
Cara Cepat Melihat Makhluk Gaib Dengan Mata Cara Cepat Melihat Makhluk Gaib Dengan Mata – Bisa melihat makhluk gaib adalah keinginan dari sebagan orang yang penasaran atau orang yang pemberani, Ada banyak Cara Cepat Melihat Makhluk Gaib Dengan Mata baik dengan menggunakan metode belajar dari guru spiritual, Ilmu ini biasa dipelajari oleh orang-orang yang penasaran… selengkapnya
Pagaran Ghaib Caranya sebagai berikut : Bila ada pengemis berilah ia uang seikhlasnya dan suruh dia diam sejenak, kemudian anda ambil kayu atau bambu, lalu sejajarkan dengan pengemis itu dari tanah sampai patahkan kayu tersebut kemudian ditancapkan pada pekarangan atau area rumah anda. dan Bacakanlah doa Nur Nurbuwwah 1 kali Bila ada orang yang berniat… selengkapnya
Tentang Kisah Berkat Disebalik Membaca Bismillah. Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan. Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya… selengkapnya
7 Mustika Paling Dicari 7 Mustika Paling Dicari adalah hal yang sering menjadi perbincangan. Di Indonesia ada banyak sekali mustika bertuah tetapi ada beberapa mustika yang memiliki energi super kuat dan sangat langka. Kali ini akan kita sebutkan dan jelaskan 7 mustika paling dicari yang memiliki energi atau tuah luar biasa. Merah Delima Batu mustika merah… selengkapnya
Berita Artikel Pangeran Pande Gelang dan Putri Cadasari Oleh Zaenul Muttaqien DI tengah sebidang kebun manggis, seorang putri yang cantik jelita duduk termenung. Sorot matanya kosong, bibirnya terkatup rapat menandakan dia sedang bermuram durja. Tidak jauh dari tempat sang Putri duduk, melintaslah seorang lelaki paruh baya dengan karung di pundaknya. Lelaki itu tertegun sesaat manakala… selengkapnya