Fathimah az-Zahraa
Fathimah az-Zahraa
Beliau adalah sayyidah wanita seluruh alam pada zamannya, putri keempat dari Rasululllah saw dan ibunya Ummahaatul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Allah menghendaki kelahiran Fathimah kurang dari lima tahun sebelum Nabi diutus, dekat peristiwa yang agung, yaitu saat orang-orang Quraisy rela menyerahkan hukum kepada Muhammad tentang perselisihan yang hebat di antara mereka untuk meletakkan Hajar Aswad setelah diadakan pembaharuan Ka’bah.
Rasulullah saw mendapat kabar gembira dengan kelahiran putrinya dan nampaklah barakah dan keberuntungan dengan kelahiran putrinya tersebut. Beliau memberikan julukan kepada Fathimah dengan “az-Zahraa” (bunga). Beliau dikunyahkan pula dengan Ummu Abiha (ibu dari ayahnya). Beliau adalah yang paling mirip dengan ayahnya Muhammad saw.
Fathimah tumbuh dan berkembang dalam rumah tangga nabawi dengan sifat yang baik, lemah lembut, dan terpuji. Dengan sifat-sifat inilah beliau tumbuh di atas kehormatan yang sempurna, jiwa yang berwibawa, cinta akan kebaikan, dan akhlak yang baik dengan mengambil teladan dari ayahnya Rasulullah saw dalam seluruh tindak-tanduknya.
Manakala usia Fathimah mendekati lima tahun, mulailah suatu perubahan besar dalam kehidupan ayahnya dengan turunnya wahyu kepada beliau, sehingga Fathimah turut merasakan awal mula ujian dakwah. Beliau menyaksikan dan berdiri di samping kedua orang tuanya serta membantu keduanya dalam menghadapi setiap bahaya. Beliau juga menyaksikan serentetan tipu daya orang-orang kafir terhadap ayahnya yang agung, sehingga beliau berangan-angan seandainya saja dia mampu, maka akan ditebus dengan nyawanya untuk menjaga beliau dari gangguan orang-orang musyrik. Hanya saja ketika itu beliau masih kecil.
Di antara penderitaan yang paling berat pada permulaan dakwah adalah pemboikotan yang kejam yang dilakukan oleh kaum musyrikin terhadap kaum muslimin bersama Bani Hasyim pada suku Abu Thalib. Sehingga, pemboikotan dan kelaparan tersebut berpengaruh kepada kesehatan beliau. Oleh karena itu, sisa umurnya yang panjang beliau alami dengan fisik yang lemah.
Belum lagi az-Zahraa’ kecil keluar dari ujian pemboikotan, tiba-tiba (ibunya) Khadijah wafat yang menyebabkan jiwa beliau penuh dengan kesedihan, penderitaan, dan kesusahan. Setelah wafatnya ibunda, beliau merasakan ada tanggung jawab dan pengorbanan yang besar di hadapannya untuk membantu ayahnya yang sedang meniti jalan yang keras di jalan dakwah kepada Allah. Terlebih-lebih setelah wafatnya pamanda beliau, Abu Thalib, dan istri beliau yang setia yakni Khadijah, sehingga berlipat gandalah kesungguhan Fathimah dalam memikul beban dengan penuh kesabaran dan keteguhan mengharap pahala Allah. Beliau mendampingi sang ayah dan maju sebagai pengganti tugas-tugas ibunya. Dengan sebab itulah Fathimah diberi gelar “Ibu dari ayahnya”.
Ketika Rasulullah saw mengijinkan bagi para sahabat untuk hijrah ke Madinah, beliau menjaga rumah yang agung. Tinggal di dalamnya Ali bin Abu Thalib yang mempertaruhkan jiwanya untuk Rasulullah saw. Beliau tidur di tempat tidur Rasulullah untuk mengelabuhi orang-orang Quraisy (agar mereka menyangka, Nabi belum keluar). Selanjutanya, Ali ra menangguhkan hijrah beliau selama tiga hari di Mekah untuk mengembalikan titipan orang-orang Quraisy yang dititipkan kepada Rasullah saw yang telah berhijrah.
Setelah hijrahnya Ali, hanya Fathimah dan saudara wanitanya, Ummu Kultsum, yang masih tinggal di Mekah, sampai Rasulullah saw mengirimkan sahabat untuk menjemput keduanya pada tahun ketiga sebelum hijrah. Ketika itu, umur Fathimah telah mencapai 18 tahun. Beliau melihat di Madinah para Muhajirin dapat hidup tenang dan telah hilang rasa kesepian tinggal di negeri asing. Rasulullah saw mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar, sedangkan beliau ra mengambil Ali ra sebagai saudara.
Setelah menikahnya Rasulullah saw dengan sayyidah ‘Aisyah ra, maka orang-orang utama di kalangan sahabat mencoba melamar az-Zahraa’, setelah mereka pada awalnya menahan diri karena keberadaan dan tugas Fathimah di sisi Rasullah saw. Di antara sahabat yang melamar az-Zahraa’ adalah Abu Bakar dan Umar, akan tetapi Nabi menolak dengan cara yang halus. Kemudian Ali bin Abu Thalib mendatangi Nabi untuk meminang Fathimah. Ali bercerita:
“Aku ingin mendatangi Rasulullah saw untuk meminang putri beliau yaitu Fathimah. Aku berkata, ‘Demi Allah aku tidak memiliki apa-apa, namun aku ingat kebaikan beliau saw, maka aku beranikan diri untuk meminangnya. Nabi saw bersabda kepadaku, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu?’ Aku berkata, ‘Tidak, ya Rasullah.’ Kemudian beliau bertanya, ‘Lalu, di manakah baju besi al-Khuthaimah yang pernah aku berikan kepadamu pada hari lalu?’ ‘Masih aku bawa, ya Rasullah,’ jawabku. Selanjutnya Nabi saw bersabda, ‘Berikanlah baju tersebut kepada Fathimah sebagai mahar’.”
Diriwayatkan dari Tsauban ra berkata, “Rasulullah saw masuk ke rumah Fathimah, sedangkan aku ketika itu bersama beliau. Lalu Fathimah mengambil kalung emas dari lehernya seraya berkata, ‘Ini adalah kalung yang dihadiahkan Abu Hasan kepadaku’, maka beliau bersabda, “Wahai Fathimah, apakah engkau senang jika orang-orang berkata, ‘Inilah Fathimah binti Muhammad, sedangkan di tangannya terdapat kalung dari Neraka?’, kemudian beliau memarahi Fathimah dengan keras dan menghardiknya, lalu beliau keluar tanpa duduk terlebih dahulu. Maka Fathimah mengambil sikap untuk menjual kalungnya, kemudian hasilnya beliau belikan seorang budak wanita, setelah itu beliau merdekakan. Tatkala hal ini sampai kepada Rasulullash saw, beliau bersabda, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan Fathimah dari api Neraka’ .”
Oleh karena itu, kedudukan yang diraih oleh Fathimah ra di sisi ayahnya Rasulullah saw tersebut tidaklah menghalangi Rasulullah saw memarahinya, mencelanya, bahkan mengancamnya, dan bahwa sekali-kali Rasulullah saw tidak dapat menolong Fathimah dari kehendak Allah. Bahkan, beliau juga memberikan ancaman, seandainya dia mencuri, maka akan ditegakkanlah hukum atasnya, yakni hukum potong tangan. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadis tentang seorang wanita Bani al-Makhzumiyah yang mencuri kemudian kaumnya memintakan ampunan agar wanita itu bebas hukuman melalui Usamah bin Zaid bin Haritsah kekasih Rasulullah saw, maka Rasul pun bersabda,
“Demi Allah, seandainya Fathimah binti Muhammad itu mencuri, niscaya aku mesti potong tangannya.”
Meskipun kasih sayangnya terhadap Fathimah begitu mendalam, Nabi saw lebih mendahulukan pemberiannya kepada orang-orang fakir-miskin daripada kepada Fathimah, sekalipun dalam keadaan susah. Ali ra berkata kepada Fathimah ra, “Alangkah lelahnya engkau wahai Fathimah, sehingga engkau menyedihkan hatiku. Sungguh Allah telah memberikan tawanan kepada Rasulullah, maka mintalah kepada beliau satu tawanan saja yang akan membantumu dalam bekerja!” Fathimah menjawab, “Akan aku lakukan insya Allah.”
Kemudian, Fathimah mendatangi Nabi saw. Tatkala melihat kedatangannya, beliau menyambutnya dan bertanya, “Ada keperluan apa engkau datang ke sini wahai anakku?” Fathimah menjawab, “Kedatanganku ke sini untuk mengucapkan salam buat ayah.” Tiba-tiba beliau malu untuk mengutarakan permintaannya, maka beliau pulang dan kembali lagi bersama Ali, lalu Ali menceritakan keadaan Fathimah kepada Nabi saw. Namun, Rasulullah saw bersabda,
“Demi Allah, aku tidak akan memberikan kepada kalian berdua, sedangkan aku membiarkan ahlu sufah dalam keadaan lapar, aku tidak mendapatkan apa-apa untuk aku infakkan kepada mereka, tapi aku akan menjual para tawanan tersebut dan hasilnya aku akan infakkan kepada mereka.”
Maka, kembalilah mereka berdua ke rumahnya, kemudian Rasulullah saw mendatangi keduanya. Beliau masuk rumah mereka dan mendapatkan keduanya sedang berselimut yang apabila ditutupkan kepalanya, maka terbukalah kakinya dan apabila ditutupkan kakinya, maka terbukalah kepalanya. Keduanya hendak bangkit untuk menyambut Nabi saw, namun beliau bersabda, “Tetaplah di tempat kalian berdua! Maukah aku beri tahukan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kalian minta kepadaku itu?” Mereka berdua menjawab, “Mau, ya Rasulullah!” Kemudian beliau bersabda,
“Kuajarkan kepada kalian kata-kata yang diajarkan Jibril kepadaku, ucapkanlah setiap selesai salat fardhu Subhanallah 10 kali, Alhamdulillah 10 kali dan Allahu Akbar 10 kali. Apabila kalian hendak tidur, maka bacalah Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 33 kali. Hal itu adalah lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pembantu.”
Maka Ali ra berkata, “Demi Allah, aku tidak meninggalkan kata-kata ini sejak beliau mengajarkannya kepadaku.” Salah seorang sahabat bertanya, “Tidak kau tinggalkan juga tatkala malam di Perang Shiffin?” Beliau menjawab, “Walaupun di malam perang shiffin.”
Sungguh Fathimah ra telah melalui kejadian-kejadian besar yang ruwet dan sangat keras, hal itu beliau alami sejak usia muda tatkala wafatnya ibu beliau, disusul kemudian saudara perempuannya yang bernama Ruqayyah, kemudian pada tahun 8 Hijriyah wafatlah kakaknya yakni Zainab dan pada tahun 9 Hijriyah menyusul kemudian wafatnya Ummi Kultsum.
Beliau juga menanggung hidup dalam kekurangan dan banyak mengalami kesulitan dan kesusahan. Akan tetapi, seorang wanita yang dibina oleh Rasullah saw tidak akan bersedih hati terlebih lagi berputus asa. Bahkan beliau adalah profil dari wanita yang sabar, konsisten dan muhajirah.
Tatkala Rasulullah saw melakukan haji yang terkhir(Hajjatul Wada’) dan telah meletakkan dasar-dasar Islam dan Allah telah menyempurnakan Dienul Islam, Rasulullah saw menderita sakit. Manakala Fathimah mendengar berita tersebut, beliau dengan segera menemui ayahnya untuk menghibur dan menenangkan hatinya, sementara Rasulullah saw ketika itu bersama dengan Ummul Mukminin Aisyah ra. Pada saat nabi saw melihat kedatangan putrinya, dengan riang gembira beliau bersabda, “Selamat datang wahai putriku”, kemudian beliau menciumnya dan mendudukkannya di sebelah kanannya atau di kirinya, kemudian Nabi saw membisikkan sesuatu kepadanya sehingga membuat Fathimah menangis dengan tangisan yang memilukan. Namun, ketika Nabi saw melihat kesedihannya, beliau membisikkan kepadanya untuk yang kedua kali, sehingga menyebabkan Fathimah tertawa. Aisyah berkata, Rasulullah saw mengistimewakan engkau dari seluruh wanita anggota keluarganya dalam hal yang rahasia, tapi kamu malah menangis?” Tatkala Rasulullah saw sedang berdiri, Aisyah bertanya, “Apa yang Rasulullah katakan kepadamu” Fathimah menjawab, “Aku tidak akan menyebarkan rahasia Rasulullah saw.”
Aisyah berkata: “Ketika Rasulullah saw wafat, aku berkata kepada Fathimah, aku bertekad agar engkau menceritakan kepadaku tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu.” Fathimah berkata, “Adapun sekarang, baiklah aku ceritakan. Pada saat beliau membisikiku yang pertama, belia mengatakan bahwa biasanya Jibril memeriksa bacaan Alqurannya sekali dalam setahun, akan tetapi sekarang Jibril memeriksa bacaannya dua kali dalam setahun dan beliau merasa ajalnya sudah dekat Maka takutlah kepada Allah dan bersabarlah, sesungguhnya aku adalah sebaik-baik penghulu bagimu. Maka aku menangis dengan tangisan yang engkau lihat. Tatkala beliau melihat aku sedih, beliau membisiki aku untuk yang kedua kalinya, beliau bersabda:
“Wahai Fathimah relakah engkau menjadi ratu bagi para wanita di Sorga? Dan engkau adalah anggota keluargaku yang paling cepat menyusulku.” Mendengar kabar tersebut, maka aku pun tertawa.
Semakin bertambahlah rasa sakit yang diderita Rasul saw dan bertambah sedihlah Fathimah. Beliau berdiri di samping ayahnya untuk menjaga dan membantu beliau serta berusaha untuk bersabar. Akan tetapi, manakala Fathimah melihat ayahnya nampak berat dan mulai kesakitan, Fathimah menangis tersedu-sedu dan berkata dengan suara lirih menandakan kesedihan, “Sakit wahai ayah…?” Maka beliau bersabda: “Tidak ada sakit lagi bagi ayahmu setelah hari ini.”
Tatkala beliau wafat, Fathimah berkata: “Wahai ayah, engkau telah memenuhi panggilan Rabbmu…Wahai ayah, Jannah Firdaus adalah tempat tinggalmu… Wahai ayah, kepada Jibril kami beritahukan wafatmu.”
Ketika Nabi saw dikubur, Fathimah berkata: “Wahai Anas, bagaimana anda tega menimbun ayah dengan tanah?” Maka, menangislah az-Zahraa’ ibu dari ayahnya dan menangislah kaum muslimin seluruhnya atas kematian Nabi dan Rasul Muhammad saw dan mereka ingat firman Allah: “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul.”(Ali Imran: 144). Dan firman Allah: “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu wafat, apakah mereka akan kekal?” (Al-Anbiyaa’: 34)
Tidak berapa lama kemudian setelah wafatnya Rasulullah saw, kira-kira enam bulan, az-Zahraa’ sakit. Namun, dirinya bergembira dengan kabar gembira yang telah dikabarkan ayahnya bahwa dirinya adalah anggota keluarga yang pertama yang akan bertemu dengan Nabi saw, dan berpindahlah Fathimah keharibaan Allah SWT pada malam selasa, tanggal 3 Ramadhan 11 Hijriyah tatkala beliau berumur 27 tahun.
Semoga Allah merahmati az-Zahraa’ Raihanah (bunga yang harum) putri dari penghulu anak Adam, istri dari penghulu para prajurit penunggang kuda dan ibu dari Hasan dan Husein, bapaknya para syuhada’ dan ibu dari Zainab pahlawan Karbala’.
Fathimah az-Zahraa
Mustika Pemikat Gendam Sex Mustika Pemikat Gendam Sex merupakan batu mustika yang memiliki energi spiritual tingkat tinggi. Batu mustika ini memiliki corak warna menawan yang murni berasal dari alam. Dengan memiliki Mustika Bertuah ini Insya Allah akan membuat kehidupan anda lebih baik dan lebih berkembang positif daripada tidak mempunyai Mustika Bertuah sama sekali. Khasiat Manfaat… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Gendam Pelet Birahi Mustika Gendam Pelet Birahi merupakan batu mustika bertuah yang memiliki energi gendam pelet yang kuat. Mustika ini akan membuat pemilik batu mustika memiliki ilmu gendam untuk memikat hati lawan jenis. Energi gendam pada mustika ini berasal dari alam, dan dapat dimiliki oleh siapa saja. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Gendam Pelet Birahi… selengkapnya
Rp 280.000Pin Bros Keraton Mangkunegaran Solo Pin Bros Keraton Mangkunegaran Solo adalah pin bros yang sangat elegan dengan bentuk motif lambang Keraton Mangku Negaran Solo yang indah serta jika dipakai akan semakin menambah kesan berwibawa bagi pemakainya. Pin Bros Tersebut dapat dipakai dalam acara formal maupun non formal. Nama Produk : Pin Bros Keraton Mangkunegaran Solo… selengkapnya
Rp 75.000Mustika Khodam Jin Penakluk Sukma Mustika Khodam Jin Penakluk Sukma merupakan mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor yang unik dan memang terkesan elegan sekali. Pamor mustika tersebut asli alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Mustika ini sangat cocok untuk dijadikan koleksi maupun digunakan sebagai liontin. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk… selengkapnya
Rp 315.000Mustika Jogo Jiwo Rogo adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Jogo Jiwo Rogo Insya Allah untuk keselamatan, kekebalan ilmu sihir dan segala macam ilmu hitam lainnya, tolak bala / pagar diri dari marabahaya yang datang, sebagai perisai diri agar dekat dengan keselamatan, menguatkan pukulan dan membangkitkan kewibawaan tingkat tinggi. Produk Jenis ini bernama… selengkapnya
Rp 285.000Mustika Alam Khodam Ganas Dan Wingit Mustika Alam Khodam Ganas Dan Wingit merupakan mustika bertuah yang terkesan wingit dan elegan. Mustika tersebut pamornya terbentuk secara alami dan bukan karena gambaran maupun isian manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Alam Khodam Ganas Dan Wingit Insya Allah untuk mendatangkan bala bantuan sejuta khodam, mendatangkan bantuan banyak khodam untuk… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Raja Naga Alam Gaib. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk mendatangkan kekuatan gaib tingkat tinggi, ditakuti bangsa jin dan siluman menjadi sahabat, memudahkan memikat hati, menundukan sukma, memudahkan membuka mata batin mengetahui keberadaan makhluk astral, puter giling mengembalikan sesuatu yang hilang, mengembalikan serangan gaib seketika, membangkitkan kekuatan pengaruh/gendam, membuka kepekaan isting untuk kemenangan berjudi… selengkapnya
Rp 900.000Mustika Khodam Rokubi Saiken Ampuh Mustika Khodam Rokubi Saiken Ampuh merupakan batu mustika bertuah dengan bentuk pamor bagaikan sosok rokubi yang unik dan jarang sekali didapatkan. Mustika ini bentuk pamor dan perpaduan warnanya sangat serasi sekali serta terkesan indah dan elegan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk Kawibawaan tingkat tinggi, semakin disegani oleh… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Khodam Bolo Kurowo adalah batu mustika bertuah yang memiliki corak warna yang sangat indah dan unik sekali, mustika ini identik dengan warna yang gelap dan terkesan elegan sekali. Mustika ini juga termasuk mustika yang sangat jarang untuk ditemukan. Mustika Khodam Bolo Kurowo adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Khodam Bolo Kurowo Insya Allah… selengkapnya
Rp 250.000Mustika Puser Bumi Mata Gaib Ampuh Mustika Puser Bumi Mata Gaib Ampuh merupakan mustika puser bumi dengan motif bagaikan mata khodam gaib yang sangat unik dan indah sekali. mustika tersebut pamornya terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Puser Bumi Mata Gaib Ampuh Insya Allah untuk Proteksi /… selengkapnya
Rp 350.000Struktur Keris Mrutu Sewu. Mirip Udan Mas dan Sisik Sewu. Pamornya berupa bulatan besar dan kecil, rapat satu sama lainnya dan disela pamor yang berbentuk pusaran-pusaran itu ada semacam titiktitik pamor kecil. Pamor ini memudahkan mencari rejaki juga dipercaya orang memudahkan anak gadis atau janda dalam mencari jodoh dan pamor ini tidak pemilih.
Alamat Dukun Pontianak Alamat Dukun Pontianak sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Alamat Pusaka Dunia Pontianak Masyarakat Pontianaktidak… selengkapnya
Hakikat Haji Yang Mabrur Dan Balasanya Mukaddimah Haji adalah rukun Islam kelima dan tidak wajib dilaksanakan kecuali terhadap orang yang sudah memenuhi syaratnya, yaitu memiliki kemampuan (al-Istithaa-‘ah) sebagaimana firman Allah Ta’ala: “…mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah…” . (Q.S. ali ‘Imran/3: 97). Berkaitan dengan ayat… selengkapnya
Ikhlas dan Niat Allah ta’ala berfirman : ( Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka… selengkapnya
MUHAMMAD IBN WAASI’ AL-AZDIY-[2-2] (Bersama Qutaibah bin Muslim: Kemesraan Ulama Dan Penguasa) “Sesungguhnya jemari-jemari Muhammad ibn Waasi’ al-Azdiy lebih aku cintai daripada seribu pedang yang terhunus yang dibawa oleh seribu pemuda yang gagah” (Qutaibah ibn Muslim) Kita sekarang berada pada tahun 87 H… Inilah kebanggaan kaum muslimin seorang panglima al-Faatih (yang telah menaklukkan banyak kota)… selengkapnya
Kerajaan Blambangan. Sebagian dari kita tentu tahu kisah berjenis Panji berjudul Damarwulan-Minakjinggo. Kisah yang dianggap legenda ini begitu popular di Jawa Timur karena mengungkapkan perseteruan antardua kerajaan, yang satu sebuah kerajaan besar bernama Majapahit, yang satu lagi kerajaan yang tak pernah tunduk terhadap hegemoni kerajaan besar itu, yakni Kerajaan Blambangan. Perseteruan ini melahirkan Perang Paregreg…. selengkapnya
Berita Artikel Hikayat Tanjung Lesung Kisah Misteri Tanjung Lesung Pada zaman dahulu kala ada seorang pengembara dari Laut Selatan bernama Raden Budog. Suatu hari, setelah lelah bermain di tepi pantai, Raden Budog beristirahat di bawah pohon ketapang laut. Angin semilir sejuk membuat Raden Budog terlena. Perlahan matanya terpejam. Dalam tidumya Raden Budog bermimpi mengembara ke… selengkapnya
Keringanan Untuk Pergi Menuntut Ilmu Yang Diharuskan Syari’at Amr bin Abdul Mun’im Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu yang telah ditetapkan syari’at yang kita butuhkan supaya kita dapat beribadah kepada-Nya dengan benar sehingga benar-benar diridhai-Nya. Dimana Dia berfirman. “Artinya : Katakanlah, Adakah kesamaan antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang… selengkapnya
Wirid Syekh Muqotil bin Sulaeman Amalan Wirid Syekh Muqotil bin Sulaeman dibaca setiap sesudah sholat subuh 100 x dengan hati yang khusyuk, secara rutin terus-menerus,kemudian memohon kepada Alloh apa yang diharapkan, maka insya Alloh berhasil dan dikabulkan. “Bismillahir rohmaanir rohiim”. “Wa lahaula wa la quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adhiim, Alloohumma innii as-aluKa ya qodiim ya… selengkapnya
Berita Artikel Bagaimana Cara Menggoda Tante Seksi Bagaimana Cara Menggoda Tante Seksi. Tante Girang atau sebutan lain Tante Seksi memiliki bakat tertentu dimana wanita yang lebih muda tidak memilikinya. Tante Seksi / Tante Girang sering memiliki banyak uang untuk dibelanjakan, dan dorongan seks yang tinggi, jadi jika Anda mendapatkan salah satu Tante Seksi / Tante… selengkapnya
