Fathimah az-Zahraa
Fathimah az-Zahraa
Beliau adalah sayyidah wanita seluruh alam pada zamannya, putri keempat dari Rasululllah saw dan ibunya Ummahaatul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Allah menghendaki kelahiran Fathimah kurang dari lima tahun sebelum Nabi diutus, dekat peristiwa yang agung, yaitu saat orang-orang Quraisy rela menyerahkan hukum kepada Muhammad tentang perselisihan yang hebat di antara mereka untuk meletakkan Hajar Aswad setelah diadakan pembaharuan Ka’bah.
Rasulullah saw mendapat kabar gembira dengan kelahiran putrinya dan nampaklah barakah dan keberuntungan dengan kelahiran putrinya tersebut. Beliau memberikan julukan kepada Fathimah dengan “az-Zahraa” (bunga). Beliau dikunyahkan pula dengan Ummu Abiha (ibu dari ayahnya). Beliau adalah yang paling mirip dengan ayahnya Muhammad saw.
Fathimah tumbuh dan berkembang dalam rumah tangga nabawi dengan sifat yang baik, lemah lembut, dan terpuji. Dengan sifat-sifat inilah beliau tumbuh di atas kehormatan yang sempurna, jiwa yang berwibawa, cinta akan kebaikan, dan akhlak yang baik dengan mengambil teladan dari ayahnya Rasulullah saw dalam seluruh tindak-tanduknya.
Manakala usia Fathimah mendekati lima tahun, mulailah suatu perubahan besar dalam kehidupan ayahnya dengan turunnya wahyu kepada beliau, sehingga Fathimah turut merasakan awal mula ujian dakwah. Beliau menyaksikan dan berdiri di samping kedua orang tuanya serta membantu keduanya dalam menghadapi setiap bahaya. Beliau juga menyaksikan serentetan tipu daya orang-orang kafir terhadap ayahnya yang agung, sehingga beliau berangan-angan seandainya saja dia mampu, maka akan ditebus dengan nyawanya untuk menjaga beliau dari gangguan orang-orang musyrik. Hanya saja ketika itu beliau masih kecil.
Di antara penderitaan yang paling berat pada permulaan dakwah adalah pemboikotan yang kejam yang dilakukan oleh kaum musyrikin terhadap kaum muslimin bersama Bani Hasyim pada suku Abu Thalib. Sehingga, pemboikotan dan kelaparan tersebut berpengaruh kepada kesehatan beliau. Oleh karena itu, sisa umurnya yang panjang beliau alami dengan fisik yang lemah.
Belum lagi az-Zahraa’ kecil keluar dari ujian pemboikotan, tiba-tiba (ibunya) Khadijah wafat yang menyebabkan jiwa beliau penuh dengan kesedihan, penderitaan, dan kesusahan. Setelah wafatnya ibunda, beliau merasakan ada tanggung jawab dan pengorbanan yang besar di hadapannya untuk membantu ayahnya yang sedang meniti jalan yang keras di jalan dakwah kepada Allah. Terlebih-lebih setelah wafatnya pamanda beliau, Abu Thalib, dan istri beliau yang setia yakni Khadijah, sehingga berlipat gandalah kesungguhan Fathimah dalam memikul beban dengan penuh kesabaran dan keteguhan mengharap pahala Allah. Beliau mendampingi sang ayah dan maju sebagai pengganti tugas-tugas ibunya. Dengan sebab itulah Fathimah diberi gelar “Ibu dari ayahnya”.
Ketika Rasulullah saw mengijinkan bagi para sahabat untuk hijrah ke Madinah, beliau menjaga rumah yang agung. Tinggal di dalamnya Ali bin Abu Thalib yang mempertaruhkan jiwanya untuk Rasulullah saw. Beliau tidur di tempat tidur Rasulullah untuk mengelabuhi orang-orang Quraisy (agar mereka menyangka, Nabi belum keluar). Selanjutanya, Ali ra menangguhkan hijrah beliau selama tiga hari di Mekah untuk mengembalikan titipan orang-orang Quraisy yang dititipkan kepada Rasullah saw yang telah berhijrah.
Setelah hijrahnya Ali, hanya Fathimah dan saudara wanitanya, Ummu Kultsum, yang masih tinggal di Mekah, sampai Rasulullah saw mengirimkan sahabat untuk menjemput keduanya pada tahun ketiga sebelum hijrah. Ketika itu, umur Fathimah telah mencapai 18 tahun. Beliau melihat di Madinah para Muhajirin dapat hidup tenang dan telah hilang rasa kesepian tinggal di negeri asing. Rasulullah saw mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar, sedangkan beliau ra mengambil Ali ra sebagai saudara.
Setelah menikahnya Rasulullah saw dengan sayyidah ‘Aisyah ra, maka orang-orang utama di kalangan sahabat mencoba melamar az-Zahraa’, setelah mereka pada awalnya menahan diri karena keberadaan dan tugas Fathimah di sisi Rasullah saw. Di antara sahabat yang melamar az-Zahraa’ adalah Abu Bakar dan Umar, akan tetapi Nabi menolak dengan cara yang halus. Kemudian Ali bin Abu Thalib mendatangi Nabi untuk meminang Fathimah. Ali bercerita:
“Aku ingin mendatangi Rasulullah saw untuk meminang putri beliau yaitu Fathimah. Aku berkata, ‘Demi Allah aku tidak memiliki apa-apa, namun aku ingat kebaikan beliau saw, maka aku beranikan diri untuk meminangnya. Nabi saw bersabda kepadaku, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu?’ Aku berkata, ‘Tidak, ya Rasullah.’ Kemudian beliau bertanya, ‘Lalu, di manakah baju besi al-Khuthaimah yang pernah aku berikan kepadamu pada hari lalu?’ ‘Masih aku bawa, ya Rasullah,’ jawabku. Selanjutnya Nabi saw bersabda, ‘Berikanlah baju tersebut kepada Fathimah sebagai mahar’.”
Diriwayatkan dari Tsauban ra berkata, “Rasulullah saw masuk ke rumah Fathimah, sedangkan aku ketika itu bersama beliau. Lalu Fathimah mengambil kalung emas dari lehernya seraya berkata, ‘Ini adalah kalung yang dihadiahkan Abu Hasan kepadaku’, maka beliau bersabda, “Wahai Fathimah, apakah engkau senang jika orang-orang berkata, ‘Inilah Fathimah binti Muhammad, sedangkan di tangannya terdapat kalung dari Neraka?’, kemudian beliau memarahi Fathimah dengan keras dan menghardiknya, lalu beliau keluar tanpa duduk terlebih dahulu. Maka Fathimah mengambil sikap untuk menjual kalungnya, kemudian hasilnya beliau belikan seorang budak wanita, setelah itu beliau merdekakan. Tatkala hal ini sampai kepada Rasulullash saw, beliau bersabda, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan Fathimah dari api Neraka’ .”
Oleh karena itu, kedudukan yang diraih oleh Fathimah ra di sisi ayahnya Rasulullah saw tersebut tidaklah menghalangi Rasulullah saw memarahinya, mencelanya, bahkan mengancamnya, dan bahwa sekali-kali Rasulullah saw tidak dapat menolong Fathimah dari kehendak Allah. Bahkan, beliau juga memberikan ancaman, seandainya dia mencuri, maka akan ditegakkanlah hukum atasnya, yakni hukum potong tangan. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadis tentang seorang wanita Bani al-Makhzumiyah yang mencuri kemudian kaumnya memintakan ampunan agar wanita itu bebas hukuman melalui Usamah bin Zaid bin Haritsah kekasih Rasulullah saw, maka Rasul pun bersabda,
“Demi Allah, seandainya Fathimah binti Muhammad itu mencuri, niscaya aku mesti potong tangannya.”
Meskipun kasih sayangnya terhadap Fathimah begitu mendalam, Nabi saw lebih mendahulukan pemberiannya kepada orang-orang fakir-miskin daripada kepada Fathimah, sekalipun dalam keadaan susah. Ali ra berkata kepada Fathimah ra, “Alangkah lelahnya engkau wahai Fathimah, sehingga engkau menyedihkan hatiku. Sungguh Allah telah memberikan tawanan kepada Rasulullah, maka mintalah kepada beliau satu tawanan saja yang akan membantumu dalam bekerja!” Fathimah menjawab, “Akan aku lakukan insya Allah.”
Kemudian, Fathimah mendatangi Nabi saw. Tatkala melihat kedatangannya, beliau menyambutnya dan bertanya, “Ada keperluan apa engkau datang ke sini wahai anakku?” Fathimah menjawab, “Kedatanganku ke sini untuk mengucapkan salam buat ayah.” Tiba-tiba beliau malu untuk mengutarakan permintaannya, maka beliau pulang dan kembali lagi bersama Ali, lalu Ali menceritakan keadaan Fathimah kepada Nabi saw. Namun, Rasulullah saw bersabda,
“Demi Allah, aku tidak akan memberikan kepada kalian berdua, sedangkan aku membiarkan ahlu sufah dalam keadaan lapar, aku tidak mendapatkan apa-apa untuk aku infakkan kepada mereka, tapi aku akan menjual para tawanan tersebut dan hasilnya aku akan infakkan kepada mereka.”
Maka, kembalilah mereka berdua ke rumahnya, kemudian Rasulullah saw mendatangi keduanya. Beliau masuk rumah mereka dan mendapatkan keduanya sedang berselimut yang apabila ditutupkan kepalanya, maka terbukalah kakinya dan apabila ditutupkan kakinya, maka terbukalah kepalanya. Keduanya hendak bangkit untuk menyambut Nabi saw, namun beliau bersabda, “Tetaplah di tempat kalian berdua! Maukah aku beri tahukan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kalian minta kepadaku itu?” Mereka berdua menjawab, “Mau, ya Rasulullah!” Kemudian beliau bersabda,
“Kuajarkan kepada kalian kata-kata yang diajarkan Jibril kepadaku, ucapkanlah setiap selesai salat fardhu Subhanallah 10 kali, Alhamdulillah 10 kali dan Allahu Akbar 10 kali. Apabila kalian hendak tidur, maka bacalah Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 33 kali. Hal itu adalah lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pembantu.”
Maka Ali ra berkata, “Demi Allah, aku tidak meninggalkan kata-kata ini sejak beliau mengajarkannya kepadaku.” Salah seorang sahabat bertanya, “Tidak kau tinggalkan juga tatkala malam di Perang Shiffin?” Beliau menjawab, “Walaupun di malam perang shiffin.”
Sungguh Fathimah ra telah melalui kejadian-kejadian besar yang ruwet dan sangat keras, hal itu beliau alami sejak usia muda tatkala wafatnya ibu beliau, disusul kemudian saudara perempuannya yang bernama Ruqayyah, kemudian pada tahun 8 Hijriyah wafatlah kakaknya yakni Zainab dan pada tahun 9 Hijriyah menyusul kemudian wafatnya Ummi Kultsum.
Beliau juga menanggung hidup dalam kekurangan dan banyak mengalami kesulitan dan kesusahan. Akan tetapi, seorang wanita yang dibina oleh Rasullah saw tidak akan bersedih hati terlebih lagi berputus asa. Bahkan beliau adalah profil dari wanita yang sabar, konsisten dan muhajirah.
Tatkala Rasulullah saw melakukan haji yang terkhir(Hajjatul Wada’) dan telah meletakkan dasar-dasar Islam dan Allah telah menyempurnakan Dienul Islam, Rasulullah saw menderita sakit. Manakala Fathimah mendengar berita tersebut, beliau dengan segera menemui ayahnya untuk menghibur dan menenangkan hatinya, sementara Rasulullah saw ketika itu bersama dengan Ummul Mukminin Aisyah ra. Pada saat nabi saw melihat kedatangan putrinya, dengan riang gembira beliau bersabda, “Selamat datang wahai putriku”, kemudian beliau menciumnya dan mendudukkannya di sebelah kanannya atau di kirinya, kemudian Nabi saw membisikkan sesuatu kepadanya sehingga membuat Fathimah menangis dengan tangisan yang memilukan. Namun, ketika Nabi saw melihat kesedihannya, beliau membisikkan kepadanya untuk yang kedua kali, sehingga menyebabkan Fathimah tertawa. Aisyah berkata, Rasulullah saw mengistimewakan engkau dari seluruh wanita anggota keluarganya dalam hal yang rahasia, tapi kamu malah menangis?” Tatkala Rasulullah saw sedang berdiri, Aisyah bertanya, “Apa yang Rasulullah katakan kepadamu” Fathimah menjawab, “Aku tidak akan menyebarkan rahasia Rasulullah saw.”
Aisyah berkata: “Ketika Rasulullah saw wafat, aku berkata kepada Fathimah, aku bertekad agar engkau menceritakan kepadaku tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu.” Fathimah berkata, “Adapun sekarang, baiklah aku ceritakan. Pada saat beliau membisikiku yang pertama, belia mengatakan bahwa biasanya Jibril memeriksa bacaan Alqurannya sekali dalam setahun, akan tetapi sekarang Jibril memeriksa bacaannya dua kali dalam setahun dan beliau merasa ajalnya sudah dekat Maka takutlah kepada Allah dan bersabarlah, sesungguhnya aku adalah sebaik-baik penghulu bagimu. Maka aku menangis dengan tangisan yang engkau lihat. Tatkala beliau melihat aku sedih, beliau membisiki aku untuk yang kedua kalinya, beliau bersabda:
“Wahai Fathimah relakah engkau menjadi ratu bagi para wanita di Sorga? Dan engkau adalah anggota keluargaku yang paling cepat menyusulku.” Mendengar kabar tersebut, maka aku pun tertawa.
Semakin bertambahlah rasa sakit yang diderita Rasul saw dan bertambah sedihlah Fathimah. Beliau berdiri di samping ayahnya untuk menjaga dan membantu beliau serta berusaha untuk bersabar. Akan tetapi, manakala Fathimah melihat ayahnya nampak berat dan mulai kesakitan, Fathimah menangis tersedu-sedu dan berkata dengan suara lirih menandakan kesedihan, “Sakit wahai ayah…?” Maka beliau bersabda: “Tidak ada sakit lagi bagi ayahmu setelah hari ini.”
Tatkala beliau wafat, Fathimah berkata: “Wahai ayah, engkau telah memenuhi panggilan Rabbmu…Wahai ayah, Jannah Firdaus adalah tempat tinggalmu… Wahai ayah, kepada Jibril kami beritahukan wafatmu.”
Ketika Nabi saw dikubur, Fathimah berkata: “Wahai Anas, bagaimana anda tega menimbun ayah dengan tanah?” Maka, menangislah az-Zahraa’ ibu dari ayahnya dan menangislah kaum muslimin seluruhnya atas kematian Nabi dan Rasul Muhammad saw dan mereka ingat firman Allah: “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul.”(Ali Imran: 144). Dan firman Allah: “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu wafat, apakah mereka akan kekal?” (Al-Anbiyaa’: 34)
Tidak berapa lama kemudian setelah wafatnya Rasulullah saw, kira-kira enam bulan, az-Zahraa’ sakit. Namun, dirinya bergembira dengan kabar gembira yang telah dikabarkan ayahnya bahwa dirinya adalah anggota keluarga yang pertama yang akan bertemu dengan Nabi saw, dan berpindahlah Fathimah keharibaan Allah SWT pada malam selasa, tanggal 3 Ramadhan 11 Hijriyah tatkala beliau berumur 27 tahun.
Semoga Allah merahmati az-Zahraa’ Raihanah (bunga yang harum) putri dari penghulu anak Adam, istri dari penghulu para prajurit penunggang kuda dan ibu dari Hasan dan Husein, bapaknya para syuhada’ dan ibu dari Zainab pahlawan Karbala’.
Fathimah az-Zahraa
Mustika Merah Nogo Geni Mustika Merah Nogo Geni merupakan mustika yang memiliki energi yang luar biasa dan sangat cocok digunakan untuk sarana pelindungan / pagar gaib ataupun untuk mendatangkan khodam naga pendamping. Mustika ini menjadi incaran para kolektor karena keunikan dan nilai spiritualnya yang tinggi. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Merah Nogo Geni Insya Allah untuk… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Asap Gunung Merapi Keramat Mustika Asap Gunung Merapi Keramat merupakan mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor bagaikan kepulan asap gunung berapi yang indah dan memang jarang untuk didapatkan. Mustika ini pamor dan perpaduan warnanya terkesan indah dan elegan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk menjaring banyak rejeki tingkat tinggi, mengunci relasi, pelanggan… selengkapnya
Rp 225.000Parfum Bravas Xox Woman In Pink Original Produk Parfum ini merupakan parfum original kemasan 100 ml dengan jenis EDP (Eau De Parfum) yang memiliki aroma khas. Parfum Bravas Xox Woman In Pink Original memiliki ketahanan 3 sampai 5 jam dan dapat dipakai untuk pria atau wanita. Produk ini dipastikan aman untuk digunakan karena terdaftar di… selengkapnya
Rp 44.250Mustika Keramat Songgo Wojo Mustika Keramat Songgo Wojo adalah mustika bertuah yang memiliki pamor dengan motif dan bentuk yang indah serta elegan sekali. Mustika tersebut memang jarang sekali untuk didapatkan. Pamor mustika tersebut juga terbentuknya secara alami dan bukan karena isian maupun gamabaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk membangkitkan kekuatan pengaruh/gendam,… selengkapnya
Rp 335.000Mustika Ampuh Siluman Welut Putih Mustika Ampuh Siluman Welut Putih merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor sosok wlut putih yang sangat unik dan jarang sekali untuk didapatkan, mustika ini pamor dan corak warnanyapun terbentuk melalui proses alam. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Ampuh Siluman Welut Putih Insya Allah untuk menjadikan seseorang panutan, kepemimpinan, melancarkan usaha, memudahkan… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Kendit Pamungkas Nama daripada Produk ini. Mustika Kendit Pamungkas berkhasiat Insya Allah untuk menyatukan kedua hati, memisahkan hati yang tak di kehendaki, memutuskan perselingkuhan, mengambalikan pasangan di pelukan, ajian pengasihan kendit, merekatkan hubungan relasi bisnis, keharmonisan rumah tangga. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Kendit Pamungkas. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Khodam Kanjeng Kyai Mandragi Mustika Khodam Kanjeng Kyai Mandragi adalah salah satu batu mustika bertuah dengan bentuk pamor yang unik dan langka. Mustika tersebut merupakan mustika yang unik dan langka. Pamor dan warna mustika ini terbentuk melalui proses alam secara alami dan bukan hasil isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya… selengkapnya
Rp 285.000Mustika Pembuka Mata Batin Mustika Pembuka Mata Batin merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor mata dengan energi spiritual yang sangat pekat, mustika ini salah satu batu mustika yang paling digemari oleh para pecinta batu mustika untuk dijadikan sarana pegangan spiritual. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Agate. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Serat Kayu Alam Gaib Mustika Serat Kayu Alam Gaib merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor serat kayu yang sangat indah dan unik sekali. Selain itu mustika dengan serat kayu seperti ini jarang untuk didapatkan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Serat Kayu Alam Gaib Insya Allah untuk Pemilik akan dekat dengan keberkahan dan terhindar dari keburukan,… selengkapnya
Rp 300.000Batu Mustika Pandan Es Batu Mustika Pandan Es merupakan mustika pandan berwarna putih seperti es yang indah serta elegan sekali. Mustika ini memang jarang sekali dimiliki dan didapatkan. Mustika ini juga termasuk salah satu mustika bertuah yang digemari pecinta batu mustika bertuah. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk membersihkan aura, bedah aura, membuka… selengkapnya
Rp 300.000Yahya Schroeder : Dianggap Gila Setelah Menemukan Islam Sebelumnya, ia menikmati hidup dengan hura-hura. Pesta, minum alkohol, mabuk-mabukkan. Pokoknya “happy.” Tapi ia dianggap “gila” setelah menemukan Islam Namanya Yahya Schroeder. Ia muallaf baru asli Jerman. Memeluk Islam setahun lalu atau tepatnya Nopember 2006. Saat itu ia berusia 17 tahun. Saat remaja lain sibuk mereguk nikmatnya… selengkapnya
Tentang Pengasihan Gendam Sukma. Pengasihan Gendam Sukma ini merupakan pengasihan yang ampuh, gadis yang terkena pengasihan ini tidak akan tenang pikirannya. Karena kemanapun ia pergi bayangan orang yang mengirim pengasihan ini tidak bisa hilang dalam ingatannya. Sebab seakan-akan ada dihadapannya saja, bahkan pada saat ia tidur sekalipun. Cintanya pada pengirim pengasihan ini tidak akan hilang… selengkapnya
Puasa dan Pendidikan Jiwa Ada beberapa faedah dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan upaya meninggalkan hasrat jiwa seorang yang berpuasa, baik itu hasrat terhadap makanan, minuman, maupun berhubungan suami-istri. Faedah tersebut di antaranya adalah: Menundukan hawa nafsu, karena rasa kenyang, segar, dan berhubungan dengan wanita dapat menyebabkan jiwa menjadi angkuh dan lalai. Mengosongkan hati… selengkapnya
Menayuh Pusaka Apabila anda ingin berdialog dengan khodam penunggu pusaka, lakukanlah cara seperti berikut di bawah ini : Mandilah keramas dengan niat membersihkan dari hadast besar maupun kecil pada malam hari. Setelah itu laukan sholat hajat 2 rokaat dan wiridkan asma’ “Yaa Wahhab “ 100 kali. Sesudah itu, mohonlah kepada Allah akan niata nda tersebut…. selengkapnya
Tentang Larangan Melihat Aurat Wanita Atau Bergabung Dalam Satu Pakaian. Dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda. “Artinya : Tidak diperbolehkan bagi orang laki-laki melihat aurat laki-laki, dan wanita melihat aurat wanita. Dan tidak boleh seorang laki-laki dengan orang laki-laki lain dalam satu selimut, dan wanita dengan wanita lain… selengkapnya
591 Macam Senjata Beladiri Senjata Beladiri Silat Senjata Beladiri Mematikan Senjata Beladiri Legal Senjata Beladiri Praktis Senjata Beladiri Terbaik Senjata Beladiri Paling Mematikan Senjata Beladiri Kungfu Senjata Beladiri Bermata Tiga Senjata Beladiri Indonesia Senjata Bela Diri Unik Senjata Beladiri, 591 Macam Senjata Beladiri ADA DISINI Senjata Api Bela Diri Ijin Senjata Api Bela Diri Alat… selengkapnya
Tentang Gary Miller : Sebuah kesaksian Mantan Pendeta dari Canada yang masuk Islam. Seorang ahli Mathematika yang menemukan Islam melalui metode Matematika Sederhana : Adalah suatu kehancuran karena mengatakan bahwa Tuhan dapat melakukan sesuatu yang bukan dari sifat ketuhanan (perlakuan yang merendahkan tuhan) using the word ‘Elohim’ to fool yourselves into thinking Jesus was God… selengkapnya
Pusat Kota Solo Kantor Pusaka Dunia Yang Baru. Kami beritahukan kepada pelanggan Pusaka Dunia / Dunia Pusaka Khususnya dan juga masyarakat pada umumnya, mengingat Alamat Kantor Pusaka Dunia lama tidak berada di tengah kota sehingga sering terjadi masalah keterlambatan dalam pengiriman, oleh karena itu demi meningkatkan pelayanan dalam pengiriman produk pusaka dunia, maka sejak hari… selengkapnya
Berita Artikel Bangunan yang tidak Rusak dan Pemilik yang tidak bisa Mati Diriwayatkan seorang raja berhasil membangunkan kota dengan segala keperluannya yang cukup megah. Kemudian raja itu mengundang rakyatnya untuk berpesta ria menyaksikan kota itu. Pada setiap pintu, penjaga diperintahkan untuk menanyai setiap pengunjung adakah cela dan kekurangan kota yang dibangunnya itu. Hampir seluruh orang… selengkapnya
Khasiat Batu Permata Sunstone Sunstone Variasi Warna : Coklat, Kemerah-merahan Kadar Transparasi : Translucant Kilap Polis : Kilap-kaca. Index Bias : 1,532 – 1,542 Kadar Keras : 6 – 6.5. Berat Jenis : 2,62 – 2,65. Formula Kimia : Na (AlSi3O8) Ca (Al2Si2O8) Sistem Kristal : Triklinik Wilayah Penghasil : Srilangka, Kanada, Rusia, dll. Aura… selengkapnya