Yahya Yopie dan Keluarganya, Mantan Pendeta Yang Memeluk Islam
Yahya Yopie dan Keluarganya, Mantan Pendeta Yang Memeluk Islam
Warga di kota Tolitoli di penghujung bulan Ramadan 1427 Hijriah belum lama ini, dihebohkan dengan salah seorang pendeta bersama seluruh keluarganya memeluk Islam. Di mana-mana santer dibicarakan soal Pendeta Yahya Yopie Waloni dan keluarganya masuk Islam. Bahkan media internet pun sudah mengakses kabar ini. Bagaimana aktivitas eks pendeta itu setelah memeluk Islam. Berikut kisahnya:
Adaha Nadjemuddin, Tolitoli : PAGI menjelang siang hari itu, nuansa Idul Fitri 1427 Hijriah masih terasa di Tolitoli. Hari itu baru memasuki hari ke-9 lebaran. Kendati terik panas matahari masih mengitari Tolitoli dan sekitarnya, tetapi denyut aktivitas warga tetap seperti biasa.
Begitupun di sekitar Jalan Bangau, Kelurahan Tuweley, Kelurahan Baru, Kabupaten Tolitoli. Aktivitas sehari-hari warga berjalan seperti biasa.
Kecuali di salah satu rumah kost di jalan itu, pintunya tampak masih tertutup rapat. Di rumah kost inilah, Yahya Yopie Waloni (36), bersama istrinya Lusiana (33) dan tiga orang anaknya tinggal sementara.
“Pak Yahya bersama istrinya baru saja keluar. Sebaiknya bapak tunggu saja di sini, sebelum banyak orang. Karena kalau pak Yahya ada di sini banyak sekali tamunya. Nanti bapak sulit ketemu beliau,” jelas ibu Ani, tetangga depan rumah Yahya kepada Radar Sulteng.
Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan Komarudin Sofa, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. Hari itulah Yahya dengan tulus mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopie Waloni diganti dengan Muhammad Yahya, dan istrinya Lusiana diganti dengan Mutmainnah. Begitupun ketiga anaknya. Putri tertuanya Silvana (8 tahun) diganti dengan nama Nur Hidayah, Sarah (7 tahun) menjadi Siti Sarah, dan putra bungsunya Zakaria (4 tahun) tetap menggunakan nama itu.
Mohammad Yahya sebelum memeluk Islam, pernah menjabat Ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong tahun 2000-2004. Saat itu juga ia sebagai pendeta dengan status sebagai pelayan umum dan terdaftar pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana. Ia menetap di Sorong sejak tahun 1997. Tahun 2004 ia kemudian pindah ke Balikpapan. Di sana ia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006. Yahya menginjakkan kaki di kota Cengkeh, Tolitoli, tanggal 16 Agustus 2006.
Sambil menunggu kedatangan Yahya, ibu Ani mempersilakan Radar Sulteng masuk ke rumahnya. Sebagai tetangga, Ibu Ani tahu banyak aktivitas yang terjadi rumah kontrakan Yahya. “Pak Yahya pindah di sini kira-kira baru tiga minggu lalu. Sejak pindah, di sini rame terus. Orang-orang bergantian datang. Ada yang datang dengan keluarganya. Malah ada yang rombongan dengan truk dan Kijang pickup. Karena rame sekali terpaksa dibuat sabua (tenda, red) dan drop kursi dari kantor Lurah Tuweley,” cerita ibu Ani.
Hari pertama Yahya pindah di Jalan Bangau itu, orang-orang berdatangan sambil membawa sumbangan. Ada menyumbang belanga, kompor, kasur, televisi, Alquran, gorden dan kursi. Mereka bersimpati karena Yahya sekeluarga saat pindah dari tempat tinggal pertamanya hanya pakaian di badan. Rumah yang mereka tempati sebelumnya di Tanah Abang, Kelurahan Panasakan adalah fasilitas yang diperoleh atas bantuan gereja. Sehingga barang yang bukan miliknya ia tanggalkan semuanya.
Tidak lama menunggu di rumah Ibu Ani, datang dua orang ibu-ibu yang berpakaian dinas pegawai negeri sipil. Keduanya juga mampir di rumah Ibu Ani. Salah satu dari mereka adalah Hj Nurdiana, pegawai di Balitbang Diklat, Pemkab Tolitoli. Ibu berjilbab ini ternyata guru mengaji. Dia adalah guru mengaji yang khusus membimbing istri Yahya.
“Saya baru tiga kali pertemuan dengan ibu Yahya. Supaya ibu Yahya mudah memahami huruf hijjaiyah, saya menggunakan metode albarqy. Alhamdulillah sekarang sedikit sudah bisa,” kata Nurdiana.
Menurutnya, dia tidak kesulitan mengajari ibu Yahya. Malah, katanya, ibu Yahya cepat sekali memahami huruf-huruf hijaiyah yang diajarkan. Karena itu dia memperkirakan kemungkinan dalam waktu tidak lama ibu Yahya sudah bisa lancar mengaji.
Hanya sekitar 20 menit menunggu di rumah ibu Ani, bunyi kendaraan sepeda motor butut milik Yahya terdengar memasuki halaman rumah kontrakannya. Radar Sulteng diterima dengan senang hati, lalu dipersilakan duduk di sofa. Sementara Yahya memilih duduk di lantai alas karpet. Badannya disandarkan ke kursi sofa. “Kita lebih senang duduk di bawah sini,” tuturnya dengan logat kental Manado.
Cara duduk Yahya, tampak tidak tenang. Sesekali ia membuka kedua selangkangnya. Ternyata karena baru beberapa hari selesai disunat. “Setelah tiga hari saya masuk Islam, saya langsung minta disunat di rumah ini,” cerita Yahya, sesekali disertai canda.
Penataan interior rumah kost Yahya tampak apik. Di dinding ruang tamu tampak terpampang kaligrafi ayat kursi yang dibingkai dengan warna keemasan. Di sisi lain, kaligrafi Allah-Muhammad juga terpampang. Di meja ruang tamu terdapat dua buah Alquran lengkap terjemahannya. Di tengah meja itu, juga masih ada tiga toples kue lebaran. “Rumah ini saya kontrak sementara. Saya sudah bayar Rp2,5 juta,” rinci Yahya.
Di tengah asiknya bercerita, istri Yahya, Mutmainnah menyuguhkan beberapa cangkir teh panas. “Silakan diminum air panasnya,” kata ibu tiga anak ini yang saat itu mengenakan jilbab cokelat.
Tidak lama kemudian, dia masuk di salah satu kamar dan mengajak guru mengajinya Hj Nurdiana bersama rekannya. Dari balik kamar itulah terdengar suara Mutmainnah yang sedang mengeja satu per satu huruf hijaiyah. Terdengar memang masih kaku, tetapi berulang-ulang satu per satu huruf-huruf Alquran itu dilafalkannya.
Lain halnya dengan suaminya, Yahya. Pria kelahiran Manado ini mengaku sudah bisa melafalkan beberapa ayat setelah beberapa kali diajarkan mengaji oleh Komarudin Sofa. Selain Komarudin, selama ini ia juga mendapat bimbingan dari ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tolitoli, Yusuf Yamani. “Hanya lima menit saya diajarkan. Saya langsung paham. Surat Fatihah saya sudah hafal,” ujar Yahya.
Selain belajar mengaji dan menerima tamu, aktivitas Yahya juga kerap menghadiri undangan di beberapa masjid. Tidak hanya dalam kota, tetapi sampai ke desa-desa di Kabupaten Tolitoli. “Saya ditemani beberapa orang. Ada juga dari Departemen Agama,” katanya.
Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan Komarudin Sofa, sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. “Hari itu saya sudah mengucapkan dua kalimat syahadat yang dituntun Pak Komarudin,” cerita Yahya. Apa yang melatari sampai Yahya dan keluarganya memeluk Islam.
Mengalami Mimpi yang Sama dengan Istrinya
Pak Yahya, begitu sapaan akrabnya. Pria kelahiran Manado tahun 1970 ini lahir dari kalangan terdidik dan disiplin. Ayahnya seorang pensiunan tentara. Sekarang menjabat anggota DPRD di salah satu kabupaten baru di Sulawesi Utara. Sebagai putra bungsu dari tujuh bersaudara, Yahya saat bujang termasuk salah seorang generasi yang nakal. “Saya tidak perlu cerita masa lalu saya. Yang pasti saya juga dulu pernah nakal,” tukasnya.
Lantaran kenakalannya itulah mungkin, sehingga beberapa bagian badannya terdapat bekas tato. Di lengannya terdapat bekas luka setrika untuk menghilangkan tatonya. “Ini dulu bekas tato. Tapi semua sudah saya setrika,” katanya sambil menunjuk bekas-bekas tatonya itu.
Postur tubuhnya memang tampak mendukung. Tinggi dan tegap. Meski ia pernah nakal, tetapi pendidikan formalnya sampai ke tingkat doktor. Ia menyandang gelar doktor teologi jurusan filsafat. Saat ditemui, Yahya memperlihatkan ijazah asli yang dikeluarkan Institut Theologia Oikumene Imanuel Manado tertanggal 10 Januari 2004. Sehingga titel yang didapatnya pun akhirnya lengkap menjadi Dr. Yahya Yopie Waloni, S.TH, M.TH.
Sebelum menyatakan dirinya masuk Islam, beberapa hari sebelumnya Yahya mengaku sempat bertemu dengan seorang penjual ikan, di rumah lamanya, kompleks Tanah Abang, Kelurahan Panasakan, Tolitoli. Pertemuannya dengan si penjual ikan berlangsung tiga kali berturut-turut. Dan anehnya lagi, jam pertemuannya dengan si penjual ikan itu, tidak pernah meleset dari pukul 09.45 Wita.
“Kepada saya, si penjual ikan itu mengaku namanya Sappo (dalam bahasa Bugis artinya sepupu). Dia juga panggil saya Sappo. Tapi dia baik sekali dengan saya,” cerita Yahya.
Setiap kali ketemu dengan si penjual ikan itu, Yahya mengaku berdialog panjang soal Islam. Tapi Yahya mengaku aneh, karena si penjual ikan yang mengaku tidak lulus Sekolah Dasar (SD) tetapi begitu mahir dalam menceritakan soal Islam.
Pertemuan ketiga kalinya, lanjut Yahya, si penjual ikan itu sudah tampak lelah. “Karena saya lihat sudah lelah, saya bilang, buka puasa saja. Tapi si penjual ikan itu tetap ngotot tidak mau buka puasanya,” cerita Yahya.
Sampai saat ini Yahya mengaku tidak pernah lagi bertemu dengan penjual ikan itu. Si penjual ikan mengaku dari dusun Doyan, desa Sandana (salah satu desa di sebelah utara kota Tolitoli). Meski sudah beberapa orang yang mencarinya hingga ke Doyan, dengan ciri-ciri yang dijelaskan Yahya, tapi si penjual ikan itu tetap tidak ditemukan.
Sejak pertemuannya dengan si penjual ikan itulah katanya, konflik internal keluarga Yahya dengan istrinya meruncing. Istrinya, Lusiana (sekarang Mutmainnah, red), tetap ngotot untuk tidak memeluk Islam. Ia tetap bertahan pada agama yang dianut sebelumnya. “Malah saya dianggap sudah gila,” katanya.
Tidak lama setelah itu, kata Yahya, tepatnya 17 Ramadan 1427 Hijriah atau tanggal 10 Oktober sekitar pukul 23.00 Wita. Ia antara sadar dengan tidak mengaku mimpi bertemu dengan seseorang yang berpakaian serba putih, duduk di atas kursi. Sementara Yahya di lantai dengan posisi duduk bersila dan berhadap-hadapan dengan seseorang yang berpakaian serba putih itu. “Saya dialog dengan bapak itu. Namanya, katanya Lailatulkadar,” ujar Yahya mengisahkan.
Setelah dari itu, Yahya kemudian berada di satu tempat yang dia sendiri tidak pernah melihat tempat itu sebelumnya. Di tempat itulah, Yahya menengadah ke atas dan melihat ada pintu buka-tutup. Tidak lama berselang, dua perempuan masuk ke dalam. Perempuan yang pertama masuk, tanpa hambatan apa-apa. Namun perempuan yang kedua, tersengat api panas.
“Setelah saya sadar dari mimpi itu, seluruh badan saya, mulai dari ujung kaki sampai kepala berkeringat. Saya seperti orang yang kena malaria. Saya sudah minum obat, tapi tidak ada perubahan. Tetap saja begitu,” cerita Yahya.
Sekitar dua jam dari peristiwa itu, di sebelah kamar, dia mendengar suara tangisan. Orang itu menangis terus seperti layaknya anak kecil. Yahya yang masih dalam kondisi panas-dingin, menghampiri suara tangisan itu. Ternyata, yang menangis itu adalah istrinya, Lusiana.
“Saya kaget. Kenapa istri saya tiba-tiba menangis. Saya tanya kenapa menangis. Dia tidak menjawab, malah langsung memeluk saya,” tutur Yahya.
Ternyata tangisan istri Yahya itu mengandung arti yang luar biasa. Ia menangis karena mimpi yang diceritakan suaminya kepadanya, sama dengan apa yang dimimpikan Mutmainnah. “Tadinya saya sudah hampir cerai dengan istri, karena dia tetap bertahan pada agama yang ia anut. Tapi karena mimpi itulah, malah akhirnya istri saya yang mengajak,” tandasnya.
Akhirnya, Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan Komarudin Sofa, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. Hari itulah Yahya dengan tulus mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopie Waloni diganti dengan Muhammad Yahya, dan istrinya Lusiana diganti dengan Mutmainnah. Begitu pun ketiga anaknya. Putri tertuanya Silvana (8 tahun) diganti dengan nama Nur Hidayah, Sarah (7 tahun) menjadi Siti Sarah, dan putra bungsunya Zakaria (4 tahun) tetap menggunakan nama itu.
Masuknya Yahya ke agama Islam, menimbulkan banyak interpretasi. Menurut Yahya, ada yang menyebut dirinya orang gila. Ada juga yang meragukannya, dan mungkin masih banyak interpretasi lain lagi tentang dirinya. “Tapi cukup saja sampai pada interpretasi, jangan lagi melebar ke yang lain,” pungkasnya.
Yahya Yopie dan Keluarganya, Mantan Pendeta Yang Memeluk Islam
Mustika Sodo Lanang Kuat Sex Paling Dicari Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk meningkatkan vitalitas lelaki, pemilik akan mempunyai ajian pelet warisan ilmu kuno yang disebut sodo lanang, pemilik akan mudah menundukan siapapun, gendam hati siapapun, pancarkan aura daya pemikat lawan jenis, membuat orang terkesima dan jatuh hati tiada daya, meluluhkan hati yang… selengkapnya
Rp 450.000Liontin Mustika Pemikat Hati Liontin Mustika Pemikat Hati merupakan salah satu batu mustika bertuah yang sangat banyak disukai para penggemar batu mustika bertuah. Mustika pemikat yang satu ini cocok untuk dipakai sebagai perhiasan liontin, namun juga bisa disimpan di kamar atau tempat aman. Khasiat Manfaat Bertuah Liontin Mustika Pemikat Hati. Insya Allah untuk mempunyai kekuatan… selengkapnya
Rp 350.000Black Sapphire Bertuah Sakti / Batu Bertuah Black Sapphire. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk : Membuka Aura Ketampanan / Kecantikan. Membangkitkan simpul syarat pemikat tampil menawan mempesona. Kesehatan dan penolak energi negatif. Kewibawaan, menunjang derajat dimata siapapun disegani dan dihormati. Power Asihan memikat hati yang dikehendaki. Menunjang peningkatan ekonomi, hidup berlimpah rejeki. Menunjang karir… selengkapnya
Rp 1.150.000Mustika Manusia Purba Mustika Manusia Purba merupakan salah satu mustika yang unik dan langka. Di dalam mustika ini terdapat sosok penampakan khodam yang seperti manusia purba. Mustika memiliki energi gaib yang luar biasa dan multiguna. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Manusia Purba Insya Allah untuk Membangkitkan perlindungan kekuatan gaib ribuan khodam, memiliki aura yang terang, wibawa… selengkapnya
Rp 400.000Mustika Serbuk Emas adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Serbuk Emas Insya Allah untuk Memancarkan daya tarik, Terbukanya aura seorang perempuan akan menjadikannya tampak lebih cantik dan mempesona, Tampil lebih menarik dan memikat setiap saat, dan Membangkitkan inner beauty/ kecantikan alami dalam diri. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Serbuk Emas. Produk… selengkapnya
Rp 225.000Mustika Tolak Bala Mustika Tolak Bala merupakan mustika bertuah yang sangat susah ditemukan. Batu ini sangat indah jika dilihat dari motifnya. Jika dilihat dengan seksama, Batu mustika ini memiliki motif percikan api hitam. Batu mustika ini sangat cocok untuk dijadikan liontin atau cincin. Batu ini sangat menawan, karena memiliki karakteristik yang angker dan kharisma yang… selengkapnya
Rp 385.000Mustika Kunyit Penangkal Sihir Mustika Kunyit Penangkal Sihir merupakan batu mustika bertuah dengan energi spiritual khusus untuk menghancurkan atau menghilangkan pengaruh ilmu hitam. Batu mustika ini bentuk pamor dan warnanya yang sangat cocok dengan energi yang dimilikinya. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk memusnahkan ilmu hitam, mengancurkan kekuatan musuh, menembus pagar gaib, menjebol… selengkapnya
Rp 320.000Mustika Giok Keberuntungan Mustika Giok Keberuntungan merupakan salah satu batu liontin giok putih yang memiliki ukiran naga yang sangat unik. Bentuknya sungguh indah dan karismatik. Giok ini merupakan salah satu mustika keberuntungan diri. Memiliki kandungan energi alam yang sangat positif jika digunakan. Liontin ini bisa digunakan oleh pria maupun wanita. Khasiat dan Manfaat Bertuah Mustika… selengkapnya
Rp 375.000Mustika Dwi Warna Aura Mustika Dwi Warna Aura merupakan batu mustika bertuah yang memiliki bentuk perpaduan dua warna yang sangat indah sekali antara warna coklat dan abu-abu. Pamor dan perpaduan warna mustika tersebut asli alami dan bukan gambaran manusia. Mustika ini memiliki keindahan yang luarbiasa dan terpancar secara alami. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya… selengkapnya
Rp 300.000Batu Mustika Menang Berjudi Angka 8 Hoki Batu Mustika Menang Berjudi Angka 8 Hoki merupakan batu akik yang memiliki energi alam murni. Mustika ini bukan hanya sekedar aksesoris belaka karena batu mustika ini di dapat dari penarikan alam ghaib dengan ritual khusus dan sarana khusus. Batu Mustika ini memiliki khasiat yang sangat akurat karena sebelum… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Bertuah dan Batu Permata Apa Bedanya. Banyak pelanggan Pusaka Dunia bertanya perbedaan Batu Mustika Bertuah dengan Batu Permata / Batu Mulia, disini kami akan mengupas tuntas sesuatu yang belum pernah dikupas sebelumnya dan menjadi rahasia bagi penjual Batu Mustika Bertuah. Kami memahami dengan benar bahwa dengan menulis Ilmu Perbedaan Batu Mustika Bertuah dengan Batu… selengkapnya
Spiritualitas Lailatul Qadar Spiritualitas Lailatul Qadar Bisa anda temui juga dimajalah posmo edisi 690, Kita semua sudah tahu dan sudah paham, ada banyak sekali manfaat dan keutamaan bulan suci Ramadhan. Salah satu hal paling istimewa dari bulan Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar, sebuah malam yang apabila kita melakukan ibadah di malam itu, nilai ibadah kita… selengkapnya
Jenis Batu Mustika Ular Cobra Dan Juga Manfaatnya Bagi Kehidupan Jenis batu mustika ular cobra Jika Anda teringat batu mustika, ada beberapa yang teringat akan batu mustika ular, ini memang bukanlah hal yang jarang terjadi, karena memang batu mustika ular ini memang benar ada. Bisa dikatakan jika batu ini merupakan salah satu batu yang termasuk… selengkapnya
Tentang Amalan Kerejekian. Amalannya : BASMALAH 7X tahan nafas ISTIGHFAR 7X tahan nafas SYAHADAT 7X tahan nafas SHOLAWAT 7X tahan nafas HAWQOLAH 7X tahan nafas TAKBIR 7X tahan nafas BISMILLAHIRRPHMANIRROHIIM 1. ILA HADROTIN NABIYYIL MUSTHOFA SAYYIDINA MUHAMMADIN S.A.W AL-FATIHAH 1X 2. WA ILA HADROTIN SAYYIDINA ABU BAKAR,UMAR,USMAN,ALI R.A AL-FATIHAH 1X 3. WA ILA HADROTIN SAYYIDINA… selengkapnya
Berita Artikel Kisah Mbah Soleh Yang Meninggal 9 kali Dikawasan Wisata Religi Sunan Ampel di Surabaya Jawa timur, sebuah keajaiban yang tak ada duanya, ada seorang manusia yang di kubur hingga sembilan kali. Di samping Masjid Agung Sunan Ampel ada 9 kuburan yang berjajar. Itu bukan kuburan 9 orang, tapi hanya makam 1 orang yaitu… selengkapnya
Do’a Basymakh Isa A.S Di riwayatkan oleh Syeikh Al-imam Al-Allamah Al-Hamam Sayyyid Muhammad bin Khotiruddin bin Bayazid bin Khowajah Di dalam kitabnya AL-JAWAHIR AL-KHOMSI ( Lima Permata ) “ Do’a Basymakh merupakan do’a yang di turunkan kepada nabi Isa A.S, Do’a ini terdapat juga di dalam kitab Injil Do’a Basymakh ini merupakan wirid yang di… selengkapnya
Cara Tes Khasiat Batu Akik Sulaiman Asli. Khasiat Batu Akik Sulaiman Asli Insya Allah untuk kesehatan jasmani dan rohani, menyembuhkan berbagai penyakit, penangkal ilmu sihir dan ilmu hitam apapun, mendatangkan rejeki berlimpah, mudah meraih kekayaan, kawibawaan, membangkitkan ilmu kesaktian laduni. Cara Mengetahui Batu Akik Sulaiman Asli. Sebelum berbicara Batu Akik Sulaiman terlebih dahulu anda ketahui… selengkapnya
Tentang Amalan Sembuhkan Pasangan yang Suka Selingkuh. Caranya : Tulislah rajah diatas pada kain milik suami/isteri/pacar Anda yang suka selingkuh Tanam rajah di atas kuburan seseorang yang tidak diketahui identitasnya. Pada saat akan menanamnya membaca ayat di bawah ini satu kali : BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, YA AYYUHALLADZIINA AAMANU AWFUU BIL UQUUD, UHILAT LAKUM BAHIIMATUL AN’AAMI ILLA MAA… selengkapnya
Tentang ALLAH Mengenggam Bumi..Kemudian Berfirman : “AKULAH RAJA”. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah menggenggam bumi dan rnelipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian bertirman : “Akulah Raja, dimanakah raja-raja bumi ?” (Hadits ditakhrij oleh Rukhari). Dari Abdullah bin Umar ra. Sesungguhnya Allah menggenggam bumi atau bumi-bumi dan langit-langit… selengkapnya
Batu Kecubung Api Asli salah satu batu dari berbagai macam Jenis-Jenis Batu Kecubung yang telah bermnunculan dipasaran batu mulia. Salah satu Batu Bertuah yang paling banyak diminati adalah Batu Kecubung Api. Karena banyaknya peminat Batu Akik Kecubung Api membuat sebagian penjual batu mulia memproduksi dan menjual Batu Kecubung Api yang palsu atau sintetis. Oleh karena… selengkapnya
