Sa’id bin Amir
Sa’id bin Amir
Sa’id bin Amir adalah orang yang membeli akhirat dengan dunia, dan ia lebih mementingkan Allah dan Rasul-Nya atas selain-Nya. (Ahli sejarah).
Adalah seorang anak muda Sa’id bin Amir Al-Jumahi salah satu dari beribu-ribu orang yang tertarik untuk pergi menuju daerah Tan’im di luar kota Makkah, dalam rangka menghadiri panggilan pembesar-pembesar Quraisy, untuk menyaksikan hukuman mati yang akan ditimpakan kepada Khubaib bin ‘Adiy, salah seorang sahabat Muhammad yang diculik oleh mereka.
Kepiawaian dan postur tubuhnya yang gagah, ia mendapatkan kedudukan yang lebih dari pada orang-orang, sehingga ia dapat duduk berdampingan dengan pembesar-pembesar Quraisy, seperti Abu Sufyan bin Harb, Shafwan bin Umayyah, dan orang-orang yang mempunyai wibawa lainnya.
Dengan demikian ia dapat melihat dengan jelas tawanan Quraisy yang terikat dengan tali, suara gemuruh perempuan, anak-anak dan remaja senantiasa mendorong tawanan itu menuju arena kematian, karena kaum Quraisy ingin membalas Muhammad atas kematian orang-orangnya ketika perang Badar dengan cara membunuhnya.
Ketika rombongan yang garang ini dengan tawanannya, sampai di tempat yang telah disediakan, anak muda Sa’id bin Amir Al-Jumahi berdiri tegak memandangi Khubaib yang sedang diarak menuju kayu penyaliban, dan ia mendengar suaranya yang teguh dan tenang di antara teriakan wanita-wanita dan anak-anak, Khubaib berkata, “Izinkan saya untuk shalat dua raka’at sebelum pembunuhanku ini jika kalian berkenan.”
Kemudian ia memandanginya, sedangkan Khubaib menghadap kiblat dan shalat dua raka’at, alangkah bagusnya dan indahnya shalatnya itu…
Kemudia ia melihat, Khubaib seandainya menghadap pembesar-pembesar kaum dan berkata, “Demi Allah! Jjika kalian tidak menyangka bahwa saya memperpanjang shalat karena takut mati, tentu saya telah memperbanyak shalat…”
Kemudian ia melihat kaumnya dengan mata kepalanya, mereka memotong-motong Khubaib dalam keadaan hidup, mereka memotongnya sepotong demi sepotong, sambil berkata, “Apakah kamu ingin kalau Muhammad menjadi penggantimu dan kamu selamat?”, maka ia menjawab- sementara darah mengucur dari badannya, “Demi Allah! Saya tidak suka bersenang-senang dan berkumpul bersama istri dan anak sedangkan Muhammad tertusuk duri” . Maka orang-orang melambaikan tangannya ke atas, dan teriakan mereka semakin keras, “Bunuh!-bunuh…!.”
Kemudian Sa’id bin Amir melihat Khubaib mengarahkan pandangannya ke langit dari atas kayu salib, dan berkata, “Ya Allah ya Tuhan kami! Hitunglah mereka dan bunuhlah mereka satu persatu serta janganlah Engkau tinggalkan satupun dari mereka”, kemudian ia menghembuskan nafas terakhirnya, dan di badannya tidak terhitung lagi bekas tebasan pedang dan tusukan tombak.
Orang-orang Quraisy telah kembali ke Makkah, dan mereka telah melupakan kejadian Khubaib dan pembunuhannya karena banyak kejadian-kejadian setelahnya.
Akan tetapi anak muda Sa’id bin Amir Al-Jumahi tidak bisa menghilangkan bayangan Khubaib dari pandangannya walau sekejap mata.
Ia memimpikannya ketika sedang tidur, dan melihatnya dengan khayalan ketika matanya terbuka, Khubaib senantiasa terbayang di hadapannya sedang melakukan shalat dua raka’at dengan tenang di depan kayu salib, dan ia mendengar rintihan suaranya di telinganya, ketika Khubaib berdo’a untuk kebinasaan orang-orang Quraisy, maka ia takut kalau ia tersambar petir atau ketiban batu dari langit.
Khubaib telah mengajari Sa’id sesuatu yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Ia mengajarinya bahwa hidup yang sesungguhnya adalah aqidah dan jihad di jalan aqidah itu hingga akhir hayat.
Ia mengajarinya juga bahwa iman yang kokoh akan membuat keajaiban dan kemu’jizatan.
Dan ia mengajarinya sesuatu yang lain, yaitu bahwa sesungguhnya seorang laki-laki yang dicintai oleh para sahabatnya dengan kecintaan yang sedemikian rupa, tidak lain adalah nabi yang mendapat mandat dari langit.
Semenjak itu Allah membukakan dada Sa’id bin Amir untuk Islam, lalu ia berdiri di hadapan orang banyak dan memproklamirkan kebebasannya dari dosa-dosa Quraisy, berhala-berhala dan patung-patung mereka, dan menyatakan ikrarnya terhadap agama Allah.
Sa’id bin Amir berhijrah ke Madinah, dan mengabdikan diri kepada Rasulullah , dan ia ikut serta dalam perang Khaibar dan peperangan-peperangan setelahnya.
Dan ketika Nabi yang mulia dipanggil menghadap Tuhannya, -saat itu beliau sudah meridhainya- ia mengabdikan diri dengan pedang terhunus di zaman dua khalifah Abu Bakar dan Umar, dan hidup bagaikan contoh satu-satunya bagi orang mu’min yang membeli akhirat dengan dunia, dan mementingkan keridhaan Allah dan pahala-Nya atas segala keinginan hawa nafsu dan syahwat badannya.
Kedua khalifah Rasulullah telah mengetahui tentang kejujuran dan ketakwaan Sa’id bin Amir, keduanya mendengar nasihat-nasihatnya dan memperhatikan pendapatnya.
Pada awal kekhilafahan Umar, ia menemuinya dan berkata, “Wahai Umar, aku berwasiat kepadamu, agar kamu takut kepada Allah dalam urusan manusia, dan janganlah kamu takut kepada manusia dalam urusan Allah, dan janganlah ucapanmu bertentangan dengan perbuatanmu, karena sesungguhnya ucapan yang paling baik adalah yang sesuai dengan perbuatan…
Wahai Umar, hadapkanlah wajahmu untuk orang yang Allah serahkan urusannya kepadamu, baik orang-orang muslim yang jauh atau yang dekat, cintailah mereka sebagaimana kamu mencintai dirimu dan keluargamu, dan bencilah untuk mereka sesuatu yang kamu benci bagi dirimu dan keluargamu, dan tundukkanlah beban menjadi kebenaran dan janganlah kamu takut celaan orang yang mencela dalam urusan Allah.
Maka Umar berkata, Siapakah yang mampu menjalankan itu wahai Sa’id?!.”
Ia menjawab, “Orang laki-laki sepertimu mampu melakukannya, yaitu di antara orang-orang yang Allah serahkan urusan umat Muhammad kepadanya, dan tidak ada seorangpun perantara antara ia dan Allah.”
Setelah itu Umar mengajak Sa’id untuk membantunya dan berkata, “Wahai Sa’id; Kami menugaskan kamu sebagai gubernur atas penduduk Himsh.” maka ia berkata, Hai Umar!: Aku ingatkan dirimu terhadap Allah; Janganlah kamu menjerumuskanku ke dalam fitnah. Maka Umar marah dan berkata, Celaka kalian, kalian menaruh urusan ini di atas pundakku, lalu kalian berlepas diri dariku!!. Demi Allah aku tidak akan melepasmu.” Kemudian ia mengangkatnya menjadi gubernur di Himsh, dan beliau berkata, “Kami akan memberi kamu gaji.” Sa’id berkata, “Untuk apa gaji itu wahai Amirul mu’minin? karena pemberian untukku dari baitul mal telah melebihi kebutuhanku.” Kemudian ia berangkat ke Himsh.
Tidak lama kemudian datanglah beberapa utusan dari penduduk Himsh kepada Amirul mu’minin, maka beliau berkata kepada mereka, “Tuliskan nama-nama orang fakir kalian, supaya aku dapat menutup kebutuhan mereka.” Maka mereka menyodorkan selembar tulisan, yang di dalamnya ada Fulan, fulan dan Sa’id bin Amir. Umar bertanya: Siapakah Sa’id bin Amir ini?.” Mereka menjawab, “Gubernur kami.” Umar berkata, “Gubernurmu fakir?” Mereka berkata, “Benar, dan demi Allah sudah beberapa hari di rumahnya tidak ada api.” Maka Umar menangis hingga janggutnya basah oleh air mata, kemudian beliau mengambil seribu dinar dan menaruhnya dalam kantong kecil dan berkata, Sampaikan salamku, dan katakan kepadanya Amirul mu’minin memberi anda harta ini, supaya anda dapat menutup kebutuhan anda.”
Saat para utusan itu mendatangi Sa’id dengan membawa kantong, lalu Sa’id membukanya ternyata di dalamnya ada uang dinar, lalu ia meletakkannya jauh dari dirinya dan berkata: (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan dikembalikan kepada-Nya)- seolah-olah ia tertimpa musibah dari langit atau ada suatu bahaya di hadapannya, hingga keluarlah istrinya dengan wajah kebingungan dan berkata, “Ada apa wahai Sa’id?!, Apakah Amirul mu’minin meninggal dunia?. Ia berkata, “Bahkan lebih besar dari itu.” Istrinya berkata, “Apakah orang-orang muslim dalam bahaya?” Ia menjawab, “Bahkan lebih besar dari itu.” Istrinya berkata, “Apa yang lebih besar dari itu?” Ia menjawab, “Dunia telah memasuki diriku untuk merusak akhiratku, dan fitnah telah datang ke rumahku.” Istrinya berkata, “Bebaskanlah dirimu darinya.” -saat itu istrinya tidak mengetahui tentang uang-uang dinar itu sama sekali-. Ia berkata, “Apakah kamu mau membantu aku untuk itu?” Istrinya menjawab, “Ya!” Lalu ia mengambil uang-uang dinar dan memasukkannya ke dalam kantong-kantong kecil kemudian ia membagikannya kepada orang-orang muslim yang fakir.
Tidak lama kemudian Umar bin al-Khattab ? datang ke negeri Syam untuk melihat keadaan, dan ketika beliau singgah di Himsh -waktu itu disebut dengan ‘Al-Kuwaifah’ yaitu bentuk kecil dari kalimat Al-Kufah-, karena memang Himsh menyerupainya baik dalam bentuknya atau banyaknya keluhan dari penduduk akan pejabat-pejabat dan penguasa-penguasanya. Ketika beliau singgah di negeri itu, penduduknya menyambut dan menyalaminya, maka beliau berkata kepada mereka, “Bagaimana pendapat kalian tentang gubernur kalian?”
Maka mereka mengadukan kepadanya tentang empat hal, yang masing-masing lebih besar dari yang lainnya. Umar berkata, Maka aku kumpulkan dia dengan mereka, dan aku berdo’a kepada Allah supaya Dia tidak menyimpangkan dugaanku terhadapnya, karena aku sebenarnya menaruh kepercayaan yang sangat besar kepadanya. Dan ketika mereka dan gubernurnya telah berkumpul di hadapanku, aku berkata, “Apa yang kalian keluhkan dari gubernur kalian?”
Mereka menjawab, “Beliau tidak keluar kepada kami kecuali jika hari telah siang.” Maka aku berkata, “Apa jawabmu tentang hal itu wahai Sa’id?.” Maka ia terdiam sebentar, kemudian berkata, “Demi Allah sesungguhnya aku tidak ingin mengucapkan hal itu, namun kalau memang harus dijawab, sesungguhnya keluargaku tidak mempunyai pembantu, maka aku setiap pagi membuat adonan, kemudian aku tunggu sebentar sehingga adonan itu menjadi mengembang, kemudian aku buat adonan itu menjadi roti untuk mereka, kemudian aku berwudlu dan keluar menemui orang-orang.” Umar berkata, “Lalu aku berkata kepada mereka, “Apa lagi yang anda keluhkan darinya?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya beliau tidak menerima tamu pada malam hari.” Aku berkata, “Apa jawabmu tentang hal itu wahai Sa’id?” Ia menjawab, “Sesungguhnya Demi Allah aku tidak suka untuk mengumumkan ini juga, aku telah menjadikan siang hari untuk mereka dan malam hari untuk Allah Azza wa Jalla.” Aku berkata, “Apa lagi yang kalian keluhkan darinya?”
Mereka menjawab, “Sesungguhnya beliau tidak keluar menemui kami satu hari dalam sebulan.” Aku berkata, “Dan apa ini wahai Sa’id?” Ia menjawab, “Aku tidak mempunyai pembantu wahai Amirul mu’minin, dan aku tidak mempunyai baju kecuali yang aku pakai ini, dan aku mencucinya sekali dalam sebulan, dan aku menunggunya hingga baju itu kering, kemudian aku keluar menemui mereka pada sore hari.” Kemudian aku berkata: “Apa lagi yang kalian keluhkan darinya?” Mereka menjawab, “Beliau sering pingsan, hingga ia tidak tahu orang-orang yang duduk dimajlisnya.” Lalu aku berkata, “Dan apa ini wahai Sa’id?” Maka ia menjawab, “Aku telah menyaksikan pembunuhan Khubaib bin Adiy, kala itu aku masih musyrik, dan aku melihat orang-orang Quraisy memotong-motong badannya sambil berkata, “Apakah kamu ingin kalau Muhammad menjadi penggantimu?” maka ia berkata, “Demi Allah aku tidak ingin merasa tenang dengan istri dan anak, sementara Muhammad tertusuk duri…Dan demi Allah, aku tidak mengingat hari itu dan bagaimana aku tidak menolongnya, kecuali aku menyangka bahwa Allah tidak mengampuni aku… maka akupun jatuh pingsan.”
Seketika itu Umar berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak menyimpangkan dugaanku terhadapnya.” Kemudian beliau memberikan seribu dinar kepadanya, dan ketika istrinya melihatnya ia berkata kepadanya, “Segala puji bagi Allah yang telah membebaskan kami dari pekerjaan berat untukmu, belilah bahan makanan dan sewalah seorang pembantu untuk kami”, Maka ia berkata kepada istrinya, “Apakah kamu menginginkan sesuatu yang lebih baik dari itu?” Istrinya menjawab, “Apa itu?” Ia berkata, “Kita berikan dinar itu kepada yang mendatangkannya kepada kita, pada saat kita lebih membutuhkannya.” Istrinya berkata, “Apa itu?”, Ia menjawab, “Kita pinjamkan dinar itu kepada Allah dengan pinjaman yang baik.” Istrinya berkata, “Benar, dan semoga kamu dibalas dengan kebaikan.” Maka sebelum ia meninggalkan tempat duduknya dinar-dinar itu telah berada dalam kantong-kantong kecil, dan ia berkata kepada salah seorang keluarganya, “Berikanlah ini kepada jandanya fulan. dan kepada anak-anak yatimnya fulan, dan kepada orang-orang miskin keluarga fulan, dan kepada fakirnya keluarga fulan”.
Mudah-mudahan Allah meridhai Sa’id bin Amir al-Jumahi, karena ia adalah termasuk orang-orang yang mendahulukan(orang lain) atas dirinya walaupun dirinya sangat membutuhkan.
Sa’id bin Amir
Mustika Jaka Tingkir Nama daripada Produk ini. Mustika Jaka Tingkir berkhasiat Insya Allah untuk mencapai kekayaan melimpah dan dicintai banyak lawan jenis tanpa harus menggunakan tumbal alias sarana siap pakai, sebagai sarana mendatangkan banyak rejeki tanpa diduga seperti pelaku pesugihan dan mendatangkan banyak lawan jenis untuk dicinta. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Motif Lekukan… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Bulu Macan Hijau Bulu Bulu Indah Mustika Bulu Macan Hijau Bulu Bulu Indah merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor bulu macan hijau yang sangat elegan dan indah sekali. Mustika ini merupakan mustika yang langka dengan warna yang menawan dan sangat elegan. Mustika Bulu Macan Hijau Bulu Bulu Indah Khasiat Manfaat Mustika Bulu Macan Hijau… selengkapnya
Rp 450.000Mustika Bertuah Tameng Ghaib adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Bertuah Tameng Ghaib Insya Allah untuk perlindungan dalam perjalanan, pekerjaan, perantuan, dan keselamatan dari bahaya bencana alam, juga keselamatan dari serangan sihir, ilmu hitam, black magic, santet, guna-guna, kerasukan. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Tameng Yang Indah. Produk jenis ini ditemukan… selengkapnya
Rp 285.000Mustika Pelaris Usaha Dagang Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk kesuksesan membuka usaha dagang, merintis kedai / usaha dari nol, membangkitkan kedai yang surut, mengembalikan kebangrutan, pelarisan dagang ampuh, menarik pembeli, membuka aura tempat usaha. Sudah Mendapatkan Bonus Minyak Pusaka untuk Perawatan Mustika Jika Berminat Dengan Produk Ini Sebutkan Pada Admin Kode Produk… selengkapnya
Rp 270.000Batu Mustika Mata Gaib Sakti Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk keselamatan serangan fisik dan gaib, perlindungan gaib, melipatkan gandakan kekuatan tubuh, menambah power spiritual, kekebalan serangan santet, menolak serangan ilmu hitam, proteksi / pagar gaib sebuah bangunan rumah, kantor, toko sehingga ketika ada serangan ilmu hitam seperti santet, tenung, teluh, guna guna,… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Aura Singa Prana Gunung Lawu Mustika Aura Singa Prana Gunung Lawu merupakan batu mustika bertuah dengan motif perpaduan warna yang indah serta elegan sekali. Mustika tersebut juga berisikan sosok khodam singa prana yang jarang untuk didapatkan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Aura Singa Prana Gunung Lawu Insya Allah untuk menjadikan pemilik lebih kuat dalam stamina,… selengkapnya
Rp 315.000Mustika Tri Warno Elemen Tanah Mustika Tri Warno Elemen Tanah merupakan batu mustika bertuah yang memiliki pamor tiga warna yang sangat identik dengan elemen tanah. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tri Warno Elemen Tanah Insya Allah untuk mencari/kelancaran rejeki berlimpah, kawibawaan super, pelet pengasihan alami, memberikan perlindungan dan pemagaran, membuang sengkolo/kesialan, jalan hidup selalu hoki dan… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Tapak Jalak Kristal Mustika Tapak Jalak Kristal adalah mustika bertuah yang memiliki pamor serta serat yang berada dalam mustika tersebut yang membentuk tapak jalak. Mustika tapak jalak yang seperti ini memang sangat jarang untuk didapatkan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tapak Jalak Kristal Insya Allah untuk sudah banyak membuktikan untuk kawibawaan tingkat tinggi, disegani lawan… selengkapnya
Rp 350.000Keris Pusaka Naga Sasra Keramat Keris Pusaka Naga Sasra Keramat Merupakan Keris yang sangat melegenda tentu sudah tidak asing lagi bagi anda karena Keris Naga Sasra adalah Keris Yang Paling Dicari. Keris naga Sasra yang satu ini keris naga sasra yang sangat elegan dan gagah dan terkesan wingit. Keris Pusaka Naga Sasra Keramat mempunyai khasiat… selengkapnya
Rp 550.000Mustika Rambut Setan Kober / Batu Kecubung Rambut Hitam. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk : Pengasihan Tingkat Tinggi. Pemikat Tingkat Tinggi. Pesona Tingkat Tinggi. Pelet Alami Tingkat Tinggi. Kewibawan Tingkat Tinggi. Pelarisan Usaha Tingkat Tinggi. Tolak Bala / Pagar Gaib Pelet Alami Tingkat Tinggi. Pembangkit Ilmu Gendam Alami. Pembangkit Ilmu Hipnotis Mudah Pengaruhi Pikiran… selengkapnya
Rp 750.000Berita Artikel Satu Cinta Dua Atap Di zaman sekarang ini, rasanya sah-sah saja jika sepasang suami istri tinggal berjauhan. Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya hal ini, salah satunya masalah karier. Dalam hubungan rumah tangga, ternyata tak hanya cinta yang mampa berbicara. Karena masih banyak hal-hal lain yang mampu memengaruhinya. Ketika sepasang suami-istri memutuskan menjalani rumah… selengkapnya
Motif Keris Pamor Wos Wutah. Pamor yang paling banyak dijumpai, bentuknya tidak teratur tetapi tetap indah dan umumnya tersebar dipermukaan bilah. Ada yang berpendapat pamor ini pamor gagal, saat si empu ingin membuat sesuatu pamor tetapi gagal maka jadilah Wos Wutah. Tetapi ini dibantah dan beberapa empu dan pamor ini memang sengaja dibuat serta termasuk… selengkapnya
Tasbih Sunan Kalijaga merupakan salah satu amalan zikir yang diajarkan oleh salah satu wali Allah yang terkenal di Indonesia, yaitu Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah salah seorang dari sembilan wali Allah yang dikenal dengan kebijaksanaan dan keilmuannya. Tasbih Sunan Kalijaga berbeda dengan tasbih-tasbih lainnya karena memiliki kandungan doa-doa yang berisi petunjuk-petunjuk untuk mendekatkan diri kepada… selengkapnya
Tentang Lima Belas Bukti Keimanan. Al-Hakim meriwayatkan Alqamah bin Haris r.a berkata, aku datang kepada Rasulullah s.a.w dengan tujuh orang dari kaumku. Kemudian setelah kami beri salam dan beliau tertarik sehingga beliau bertanya, “Siapakah kamu ini ?” Jawab kami, “Kami adalah orang beriman.” Kemudian baginda bertanya, “Setiap perkataan ada buktinya, apakah bukti keimanan kamu ?”… selengkapnya
Berita Artikel Ngopi, Hobi yang Membuat Anda Sehat Aroma kopi yang khas telah membuat minuman ini menjadi favorit banyak orang. Karena rasanya yang nikmat, banyak orang berpendapat kalau kebiasaan minum kopi tidak menyehatkan. Padahal, anda bisa memetik manfaat sehat dari secangkir kopi. Berbagai laporan ilmiah sudah menyebutkan bahwa bahaya kopi hitam baik untuk sistem pembuluh… selengkapnya
Kesaktian dan Khasiat Mustika Tapak Jalak Mustika Tapak Jalak adalah salah satu mustika yang memiliki energi kesaktian dan khasiat yang sangat kuat. Mustika ini dipercaya dapat memberikan keberuntungan, kewibawaan, perlindungan, serta kekuatan spiritual bagi pemiliknya. Beberapa manfaat dan khasiat dari Mustika Tapak Jalak antara lain: 1. Menarik keberuntungan: Mustika Tapak Jalak dapat membantu pemiliknya untuk… selengkapnya
Berita Artikel Cinta Sejati Seorang Ibu terhadap Anak-anaknya Wanita itu sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita yang masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi pendorong dan bualan orang disekitarnya. Maklumlah, ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa bin Amru, demikianlah nama wanita… selengkapnya
Kerajaan Kahuripan. Airlangga adalah pendiri Kerajaan Kahuripan, yang memerintah tahun 1009-1042 dengan gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Sebagai seorang raja, ia memerintahkan Mpu Kanwa untuk mengubah Kakawin Arjunawiwaha yang menggambarkan keberhasilannya dalam peperangan. Di akhir masa pemerintahannya, kerajaannya dibelah dua menjadi Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Jenggala, bagi kedua putranya.. Airlangga… selengkapnya
Amalan Agar Mendapatkan Ilmu, Rahmat dan Ampunan serta Petunjuk Disebutkan dalam kitab “khazinatul asrar” halaman 188, bahwa ada suatu wirid yang berfaedah untuk menghasilkan keinginan, mendatangkan hajat, menolak bencana, mengalahkan musuh dan meninggikan derajat. Wirid ini telah disepakati oleh Sayid Ja’far shodiq, Abu Yazid al Basthami,Abu Hasan al Hirqani dan imam-imam yang lain, tentang faedahnya… selengkapnya
Ramalan Zodiak Aquarius 2020 Ramalan Zodiak Aquarius 2020 ini merupakan sebuah perkiraan dan untuk ketepatannya tidak pasti 100%. Pusaka Dunia memprediksi bahwa banyak peluang baru akan menghampiri Anda tahun ini. Apakah 2020 adalah tahun yang baik untuk Aquarius? 2020 adalah tahun yang luar biasa untuk mencoba meningkatkan diri dan lingkungan Anda. Anda cenderung merasa lebih… selengkapnya