Hudzaifah Ibnul Yaman
Hudzaifah Ibnul Yaman
Penduduk kota Madain nerduyun-duyun menyambut kedatangan wali negeri mereka yang baru diangkat serta dipilih oleh Amirul Mu’minin Umar radhiyallaahu ‘anhu… Mereka pergi menyambutnya, karena lama sudah hati mereka rindu untuk bertemu muka dengan sahabat nabi yang mulia ini, yang telah banyak mereka dengar mengenai kesholehan dan ketakwaannya…, begitu pula tentang jasa-jasanya dalam membebaskan tanah Irak.
Ketika mereka menunggu rombongan yang hendak datang, tiba-tiba muncul seorang lelaki dengan wajah berseri-seri. Ia mengenderai seekor keledai yang beralaskan kain usang, kudua kakinya teruntai ke bawah, kedua tangannya memegang roti serta garam, dan mulutnya mengunyah…! Orang itu tidak lain dari Hudzaifah Ibnul Yaman. Mereka jadi bingung, hampir-hampir tak percaya… Tetapi apa yang akan diherankan…?
Corak kepemimpinan bagaimana yang mereka nantikan sebagai pilihan Umar…?
Hal itu dapat dipahami karena baik di masa kerajaan Persi yang terkenal itu atau sebelumnya, tak pernah diketahui adanya corak pemimpin semulia ini…!
Hudzaifah meneruskan perjalanan, sementara orang-orang berkerumun mengelilinginya… Ketika dilihat bahwa mereka menatapnya seolah-seolah menunggu amanat, diperhatikan air muka mereka, lalu katanya, “Jauhilah oleh kalian tempat-tempat fitnah…!” Ujar mereka, “Di manakah tempat-tempat fitnah itu wahai Abu Abdillah…?” Ia berkata, “Pintu-pintu rumah pembesar…! Seorang di antara kalian masuk menemui mereka dan mengiakan ucapan palsu serta memuji perbuatan baik yang tak pernah mereka lakukan…!”
Suatu pernyataan yang luar biasa dan sangat menakjubkan. Dari ucapan yang mereka dengar dari wali negeri yang baru ini, orang-orang segera beroleh kesimpulan bahwa tak ada yang lebih di bencinya tentang apa saja yang terdapat di dunia ini, begitu pun yang lebih hina dalan pandangan matanya daripada kemunafikan. Pernyataan ini sekaligus merupakan ungkapan yang paling tepat terhadap kepribadian wali negeri yang baru ini, serta sistem yang akan di tempuhnya dalam pemerintahan.
Hudzaifah Ibnul Yaman memasuki arena kehidupan ini dengan bekal tabiat istimewa. Di antara ciri-cirinya ialah ia anti kemunafikan, dan mampu melihat jejak dan gejalanya walau tersembunyi di tempat-tenpat yang jauh sekalipun.
Semenjak ia bersama saudaranya, Sharwan, menemani bapaknya menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ketiganya memeluk Islam, sementara Islam menyebabkan wataknya bertambah terang dan cemerlang, maka sungguh, ia menganutnya secara teguh dan suci, serta lurus dan gagah berani, serta dipandangnya sifat pengecut, bohong dan kemunafikan sebagai sifat yang rendah dan hina.
Ia terdidik di tangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kalbu terbuka, tak ubah bagai cahaya subuh; hingga tak suatu pun dari persoalan hidupnya yang tersembunyi; tak ada rahasia terpendam dalam lubuk hatinya; seorang yang benar, jujur, dan mencintai orang-orang yang teguh membela kebenaran. Sebaliknya, ia mengutuk orang-orang yang riya, berbelit-belit, dan culas bermuka dua!
Ia bergaul denga Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sungguh tak ada lagi tempat baik agar bakat Hudzaifah ini tumbuh subur dan berkembang selain di arena ini, yakni dalam pangkuan Agama Islam, di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan di tengah-tengah golongan besar kaum perintis dari sahabat-sahabat Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ia kemudian mencapai keahlian dalam membaca tabiat dan airmuka seseorang. Dalam waktu singkat, ia dapat menebak airmuka tanpa susah payah meneyelidiki rahsia-rahsia yang tersembunyi serta simpanan yang terpendam. Kemampuannya dalam hal ini telah mencapai kepada apa yang diinginkannya, hingga Amirul Mukminin radhiyallaahu ‘anhu yang terkenal sebagai orang yang penuh dengan inspirasi, seorang yang cerdas dan ahli, sering juga mengandalkan pendapat Hudzaifah, begitu juga ketajaman pandangannya dalam memilih tokoh-tokoh dan mengenali mereka.
Hudzaifah telah di karuniai fikiran yang jernih yang menyebabkan sampai pada suatu kesimpulan bahwa dalam kehidupan ini sesuatu yang baik itu adalah yang jelas dan gamblang; yang jelek adalah yang gelap dan samar-samar. Oleh karena itu, orang yang bijaksana hendaklah mempelajari sumber-sumber kejahatan ini dan kemungkinan-kemungkinannya.
Demikianlah, Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhu terus-menerus mempelajari kejahatan dan orang-orang jahat, kemunafikan dan orang-orang munafik. Ia berkata, “Orang-orang menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetang kebaikan, tetapi saya menanyakan kepadanya tentang kejahatan karena takut akan terlibat di dalamnya. Pernah aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dulu kita berada dalam kejahiliyahan dan diliputi kejahatan, lalu Allah mendatangkan kepada kita kebaikan ini, apakah di balik kebaikan ini ada kejahatan?’ ‘Ada,’ ujarnya. ‘Kemudian apakah setelah kejahatan masih ada lagi kebaikan?’ Tanyaku pula. ‘Memang, tetapi kabur dan bahaya,’ jawabnya. Tanyaku, ‘Apa bahaya itu?’ Jawabnya, ‘Yaitu segolongan umat mengikuti sunah bukan sunahku, dan mengikuti petunjuk bukan petunjukku. Kenalilah mereka olehmu dan laranglah.’ Kemudian setelah kebaikan tersebut, masihkah ada lagi kejahatan? Tanyaku pula. ‘Masih,’ ujar Nabi, ‘yakni para tukang seru di pintu neraka. Barangsiapa menyambut seruan mereka, akan mereka lemparkan ke dalam neraka!’ Lalu kutanyakan kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, apa yang harus saya perbuat bila saya menghadapi hal demikian?’ Ujar Rasulullah, ‘senantiasa mengiuti jamaah Kaum Muslimin dan pemimipin mereka!’ Bagaimana kalau mereka tidak punya jamaah dan tidak pula pemimpin? ‘Hendaklah kamu tinggalkan golongan itu semua, walaupun kamu akan tinggal di rumpun kayu sampai kamu menemui ajal dalam keadaan demikian…!”
Nah, tidakkah anda perhatikan ucapan Hudzaifah r.a. “Orang-orang menanyakan kepada Rasulullah tentang kebaikan, tetapi saya menanyakan kepadanya tentang kejahatan, karena takut akan terlibat di dalamnya?”
Hudzaifah Ibnul Yaman memempuh kehidupan dengan mata yang terbuka dan hati yang waspada terhadap sumber-sumber fitnah dan liku-likunya, dengan menganalisa kehidupan dunia ini dan mengkaji pribadi orang serta meraba situasi demi menjaga diri dan memperingatkan manusia terhadap bahayanya. Semua masalah itu diolah dan digodok dalam akal pikirannya, lalu dituangkan dalam ungkpan seorang filosof yang arif dan bijaksana. Ia berkata, “Sesungguhnya Allah Subhaanahu wa Ta’ala telah membangkitkan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka di serunya manusia dari kesesatan kepada kebenaran, dari kekafiran kepada keimanan. Lalu yang menerima mengamalkannya, hingga dengan kebenaran itu yang mati menjadi hidup, dan dengan kebatilan yang hidup menjadi mati! Kemudian masa kenabian berlalu, dan datang masa kekhalifahan menurut jejak beliau, dan setelah itu tiba zaman kerajaan durjana.”
Ia juga bicara tentang hati dan mengenai kehidupannya yang beroleh petunjuk dan yang sesat. Ia berkata, “Hati itu ada empat macam: hati yang tertutup, itulah dia hati orang kafir; hati yang dua muka, itulah dia hati orang munafik; hati yang suci bersih, di sana ada pelita yang menyala, itulah dia hati orang yang beriman; Dan hati yang berisi keimanan dan kemunafikan. Tamsil keimanan itu adalah laksana sebatang kayu yang dihidupi air yang bersih, sedang kemunafikan itu tak ubahnya bagai bisul yang di airi darah dan nanah. Maka manakah di antara keduanya yang lebih kuat, itulah yang menang!”
Pengalaman Hudzaifah yang luas tentang kejahatan dan ketekunannya untuk melawan dan menentangnya, menyebabkan lidah dan kata-kanya menjadi tajam dan pedas. Ia mengakuinya, katanya, “Saya datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kataku padanya, ‘Wahai Rasulullah, lidahku agak tajam terhadap keluargaku, dan saya khawatir kalau-kalau hal itu akan menyebabkan saya masuk neraka. Maka ujar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘kenapa kemu tidak beristighfar?’ Sungguh saya beristighfar kepada Allah setiap hari seratus kali.”
Suatu ketika ia melihat bapaknya yang telah beragama Islam tewas di perang Uhud, dan di tangan srikandi Islam sendiri, yang melakukan kekhilafan karena menyangkanya sebagai orang musyrik!
Hudzaifah melihat dari jauh pedang sedang di hunjamkan kepada ayahnya, ia berteriak, “Ayahku, ayahku, jangan, ia ayahku!” Tetapi qadha Allah telah tiba. Ketika kaum Muslimin mengetahui hal itu, mereka pun merasa duka dan sama-sama membisu. Sambil memandangi mereka dengan penuh sikap kasih sayang dan penuh pengampunan, Ia mengatakan, “Semoga Allah mengampuni tuan-tuan. Ia adalah sebaik-baik Penyayang”
Kemudian dengan pedang terhunus ia maju ke daerah tempat berkecamuknya pertempuran dan membaktikan tenaga serta menunaikan tugas kewajibannya.
Akhirnya peperangan pun usailah dan berita tersebut sampai ke telinga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka di suruhnya membayar diat atas terbunuhnya ayahanda Hudzaifah (Husail bin Yabir) yang ternyata ditolah oleh Hudzaifah ini dan di suruh membagikannya kepada Kaum Muslimin. Keimanan dan kecintaan Hudzaifah tidak kenal lelah dan lemah. Hal itu menambah sayang dan tingginya penilaiaan Rasulullah terhadap dirinya.
Sewaktu perang Khandaq, yakni setelah merayapnya kegelisahan dalam barisan kafir Quraisy dan sekutu-sekutu mereka dari golongan yahudi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bermaksud hendak mengetahui perkembangan terakhir di lingkungan perkemahan musuh-musuhnya. Ketika itu malam gelap gelita dan menakutkan, sementara angin topan dan badai meraung dan menderu-deru, seolah-olah hendak mencabut dan menggulingkan gunung-gunung sahara yang berdiri tegak di tempatnya. Suasana di kala itu mencekam hingga menimbulkan kebimbangan dan kegelisahan, mengundang kekecewaan dan kecemasan, sementara kelaparan telah mencapai saat-saat yang gawat dikalangan sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Siapakah ketika itu yang memiliki kekuatan apa pun kekuatan itu yang berani berjalan ke tengah-tengah perkemahan musuh di tengah-tengah bahaya besar yang sedang mengancam, menghantui dan memburunya, untuk secara diam-diam menyelinap ke dalam, yakni untuk menyelidiki dan mengetahui keadaan mereka? Maka, Rasulullah memilih di antara para sahabatnya orang yang akan melaksanakan tugas yang amat sulit ini. Tahukah anda, siapakah kiranya pahlawan yang dipilihnya itu? Itulah dia, Hudzaifah ibnu Yaman!
Abu Sufyan yakni panglima besar Quraisy, takut kalau-kalau kegelapan malamitu dimanfaatkan oleh mata-mata Kaum Muslimin untuk menyusup masuk ke perkemahan mereka. Maka ia pun berdiri untuk memperingatkan anak buahnya. Seruan yang di ucapkan dengan keras kedengaran oleh Hudzaifah dan bunyinya seperti berikut, “Hai segenap golongan Quraisy, hendaklah masing-masing kalian memperhatikan kawan duduknya dan memgamg tangan serta mengetahui siapa namanya!”
Kata Hudzaifah, “Maka segeralah saya menjambat tangan laki-laki yang duduk di dekatku, kataku kepadanya, ‘Siapa kamu ini?’ ujarnya, ‘Si Anu anak Si Anu.'” Demikianlah, Hudzaifah mengamankan kehadirannya di kalangan tentera musuh itu hingga selamat.
Abu Sufyan mengulangi lagi serua kepada tenteranya, katanya, “Hai orang-orang Quraisy, kekuatan kalian sudah tidak utuh lagi. Kuda-kuda kita telah binasa, demikian juga halnya unta. Bani Quraidah telah mengkhinati kita hingga kita mengalami akibat yang tidak kita inginkan. Dan sebagaimana kalian saksikan sendiri, kita telah mengalami bencana angin badai: periuk-periuk berpelantingan; api menjadi padam dan kemah-kemah berantakan. Maka berangkatlah kalian, saya pun akan berangkat!”
Lalu ia naik ke punggung untanya dan mulai berangkat, diikuti dari belakang oleh tenteranya. Kata Hudzaifah, “Kalaulah tidak pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada saya agar saya tidak mengambil sesuatu tindakan sebelum menemuinya terlebih dahulu, tentulah saya bunuh Abu Sufyan itu dengan anak panah.”
Hudzaifah kembali kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan keadaan musuh, serta menyampaikan berita gembira itu.
Barangsiapa yang pernah bertemu dengan Hudzaifah dan merenungkan buah pikiran dan hasil filsafatnya serta ketekunannya untuk mencapai makrifat, tak mungkin akan mengharapkan sesuatu dari padanya, kecuali sikap kepahlawanan di medan perang atau pertempuran.
Cukuplah sebagai bukti bahwa ia merupakan orang ketiga atau kelima dalam deretan tokoh-tokoh terpenting dalam pembebasan wilayah Irak. Kota-kota: Hamdan, Rai dan Dhinawar, selesai pembebasanya di bawah komando Hudzaifah.
Dan dalam pertempuran besar Nahawand, di mana orang-orang Persi berhasil mengumpukan 150 ribu tentera, Amirul Mukminin memilih Nukman bin Muqarrin sebagai panglima Islam, sedang kepada Hudzaifah dikirimkannya surat agar ia menuju tempat itu sebagai komandan dari tentera Kufah.
Kepada para pejuang itu Umar mengirimkan surat katanya, “Jika kaum Muslimin telah berkumpul, maka masing-masing panglima hendaklah mengepalai anak buahnya, sedang yang akan menjadi panglima besar ialah Nukman bin Muqarrin. Dan seandainya Nukman tewas, maka panji-panji komando hendaklah di pegang oleh Hudzaifah, dan kalau ia tewas maka Jariri bin Abdillah!” Amirul Mukminin masih menyebutkan beberapa nama lagi, ada tujuh orang banyaknya yang akan memegang pimpinan tentera secara berurutan.
Dan kini, kedua pasukan pun berhadapan. Pasukan Persi dengan 150 ribu tentera, sedang kaum muslimin dengan 30 ribu orang pejuang, tidak lebih. Perang berkobar, suatu pertempuran yang tidak ada tolok-bandingnya, peperangan paliang dasyat dan paling sengit dikenal oleh sejarah!
Panglima besar kaum muslimin gugur sebagai syahid, Nukman bin Muqarrin tewaslah sudah. Tetapi sebelum bendera kaum muslimin menyentuh tanah, panglima yang baru telah menyambutnya dengan tangan kanannya, dan angin kemenanganpun meniup dan menggiring tentera maju ke muka dengan semangat penuh dan keberanian luar biasa. Dan panglima yang baru itu tiada lain adalah Hudzaifah ibnul Yaman.
Bendera segera di sambutnya dan dipesankannya agar kematian Nukman tidak disiarkan, sebelum peperangan berketentuan. Lalu di panggilnya Naim bin Muqarrin dan ditempatkan kedudukan saudaranya Nukman, sebagai penghormatan kepadanya. Dan semua itu dilaksanakan dengan kecekatan, bertindak dalam waktu beberapa saat, sedang roda pertempuran berputar cepat, kemudian bagai angin puting beliung, ia maju menerjang barisan Persi sambil menyerukan, “Allahu Akbar, Ia telah menepati janji-Nya, Allahu Akbar, telah dibela-Nya tentera-Nya.”
Lalu diputarlah kekang kudanya ke arah anak buahnya, dan berseru, “Hai ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, pintu-pintu syurga telah terbuka lebar siap sedia menyambut kedatangan tuan-tuan, jangan biarkan ia menunggu lebih lama! Ayuhlah wahai pahlawan-pahlawan Badar, Majulah pejuang-pejuang Uhud, Khaandaq dan Tabuq!”
Teriak yel-yel Hudzaifah telah memelihara semangat tempur dan ketahanan anak buahnya, jika tak dapat dikatakan telah melipat gandakannya.
Dan kesudahannya perang berakhir dengan kekalahan pahit bagi orang-orang Persi, suatu kekalahan yang jarang di temukan bandingnya!
Dialah seorang pahlawan di bidang hikmat, ketika sedang tenggelam dalam renungan; seorang pahlawan di medan juang, ketika berada di medan laga. Pendeknya, ia seorang tokoh dalam urusan apa saja yang dipikulkan di atas pundaknya, dalam setiap persoalan yang memerlukan pertimbangannya.
Maka tatkala kaum muslimin di bawah pimpinan Saad bin Abi Waqqash hendak pindah dari Madain ke Kufah dan bermukim di sana, yakni setelah iklim kota Madain membawa akibat buruk terhadap Kaum Muslimin dari golongan Arab, menyebabkan Umar segera memerintahkan Saad segera meninggalkan kota itu setelah menyelidiki suatu daerah yang paling cocok sebagai tempat permukiman Kaum Muslimin, maka siapakah yang diserahi tugas untuk memilih tempat dan daerah tersebut? Itulah dia Hudzaifah ibnul Yaman, yang pergi bersama Salman bin Ziyad guna menyelidiki lokasi yang tepat bagi permukiman baru itu.
Tatkala mereka sampai di Kufah, ternyata merupakan tanah kosong yang berpasir dan berbatu-batu. Hudzaifah menghirup udara segar. ia berkata kepada sahabatnya, “Di sinilah tempat permukiman itu, insya Allah.”
Demikianlah di atur rencana pembangunan kota Kufah, yang oleh ahli bangunan dijadikan menjadi sebuah kota yang permai. Dan baru saja kaum Muslimin pindah ke sana, maka yang sakit segera sembuh, yang lemah menjadi kuat, dan urat-urat mereka berdenyutan menyebarkan arus kesehatan.
Sungguh, Hudzaifah adalah orang yang berpikiran cerdas dan berpengalaman luas, kepada Kaum Muslimin selalu di pesankannya, “Tidaklah termasuk yang terbaik di antara kalian yang meninggalkan dunia demi kepentingan akhirat, dan tidak pula yang meninggalkan kepentingan akhirat demi kepantingan dunia, tetapi hanyalah yang mengambil bahgian dari keduanya.”
Pada suatu hari dalam tahun 36 Hijriyah, saatnya Hudzaifah mendapat panggilan menghadap Sang Ilahi. Dan tatkala ia sedang berkemas-kemas untuk berangkat untuk melakukan perjalanannya yang terakhir, masuklah beberapa orang sahabatnya. Maka di tanyakannya kepada mereka, “Apakah tuan-tuan membawa kain kafan?” “Ada,” ujar mereka. “Coba lihat,” kata Hudzaifah pula.
Maka tatkala dilihatnya kain kafan itu baru dan agak mewah, terlukislah di bibirnya senyuman terakhir bernada ketidaksenangan, lalu katanya, “Kain kafan ini tidak cocok bagiku, cukuplah bagiku dua helai kain putih tanpa baju. Tidak lama aku akan berada di kubur, menunggu diganti dengan kain yang lebih baik atau yang lebih jelek.”
Kemudian ia menggumamkan beberapa kalimat tatkala di dengarkan oleh hadirin dengan mendekatkan telinga mereka, “Selamat datang wahai maut. Kekasih tiba di waktu rindu. Hati bahagia, tidak ada keluh sesalku.”
Ketika itu, naiklah membumbung ke hadirat Ilahi, ruh suci di antara arwah para shalihin, ruh yang cemerlang, taqwa, tunduk dan berbakti… Semoga Allah merahmatinya, amin.
Hudzaifah Ibnul Yaman
Mustika Rajah Gendam Keramat adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Rajah Gendam Keramat Insya Allah untuk pagar gaib 4 penjuru, membinasakan jin jahat, keselamatan dari serangan musuh, menanggal santet, ilmu sihir sesakti apapun tidak akan mampu menembusnya, meluluhkan niat jahat, perlindungan dari musuh dan niat jahat, memberikan kesialan musuh yang tidak mau damai,… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Buka Aura Pelet Ampuh Tarikan Gaib. Mustika Buka Aura Pelet Ampuh Tarikan Gaib merupakan mustik yang masih berbentuk alami dan bercorak alami tanpa rekayasa manusia. Mustika ini merupakan mustika yang bisa digunakan untuk pria dan wanita. Khasiat Mustika Buka Aura Pelet Ampuh Insya Allah buka aura tanpa puasa, pelet pengasihan, memikat wanita dengan mudah,… selengkapnya
Rp 300.000Souvenir Tempat Pensil Batik Souvenir Tempat Pensil Batik adalah souvenir dengan bentuk tempat pensil batik. Souvenir Tempat Pensil Batik ini biasa untuk digunakan sebagai souvenir pernikahan, souvenir acara syukuran, souvenir pindahan rumah, souvenir syukuran dari kedatangan haji / umroh, souvenir ulang tahun, souvenir aqiqah, souvenir khitanan, souvenir ucapan hari raya dan berbagai acara lainnya. Souvenir… selengkapnya
Rp 2.100Pendekar Ilmu Beladiri Sakti Pendekar Ilmu Beladiri Sakti adalah suatu buku panduan ilmu beladiri untuk pria & wanita, berisikan tentang teknik melindungi diri menghadapi berbagai ancaman kekeraan seperti penodongan, perampasan, penganiayaan, perampokan dsb. Dengan jurus-jurus telak beladiri dunia seperti yang diajarkan dalam buku ini oleh pendekar ilmu beladiri sakti. PENGANTAR DAFTRA ISI 1. Titik titik… selengkapnya
Rp 50.000Mustika Aura Pengasihan Pemikat Pelanggan Mustika Aura Pengasihan Pemikat Pelanggan merupakan batu mustika bertuah dengan warna coklat dan berhiaskan kristal yang indah sekali, mustika ini memiliki kelebihan jika terkena cahaya maka akan keluar kerlap-kerlip pada kristal mustika tersebut. Mustika ini memiliki keindahan yang luarbiasa dan terpancar secara alami. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Aura Pengasihan Pemikat… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Pengasihan Tali Jiwo Mustika Pengasihan Tali Jiwo merupakan mustika bertuah yang baik digunakan untuk gendam, pelet atau pemikat lawan jenis. Energi mustika ini sangat besar dan kuat sehingga mampu membersihkan segala sengkolo ataupun energi negatif dalam diri yang membuat berbagai kesialan dalam asmara percintaan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Pengasihan Tali Jiwo Insya Allah untuk… selengkapnya
Rp 300.000Poster 3 Dimensi Kuda Putih Poster 3 Dimensi Kuda Putih adalah poster yang memiliki gambar Kuda Putih 3D /3 dimensi. Kuda putih memiliki signifikansi khusus dalam mitologi, agama, dan kebudayaan di seluruh penjuru dunia. Kuda putih sering dikaitkan dengan kereta perang matahari, pahlawan prajurit, kesuburan, juru selamat kiamat, serta beberapa interpretasi lainnya. Poster 3 Dimensi… selengkapnya
Rp 15.000Pusaka Buhur Pengundang Jin Nama daripada Produk ini. Pusaka Buhur Pengundang Jin ini berkhasiat Insya Allah sebagai sarana tambahan untuk mengundang jin / mengundang khodam / ritual pesugihan / ritual guna guna / ritual hajat / bertapa / semedi / meditasi / memberi makan pusaka dan mustika / menguatkan energi mustika dan pusaka, dan lain… selengkapnya
Rp 100.000Mustika Bertuah Kabut Awan Mendung adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Bertuah Kabut Awan Mendung Insya Allah untuk membangkitkan saudara gaib dalam diri sendiri, menguatkan energi spiritual pribadi, mendatangkan bala bantuan khodam sebagai pembantu yang positif serta sebagai azimat ampuh penolak bala tingkat sempurna. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Kabut Awan… selengkapnya
Rp 200.000Mustika Penunduk Hati Pusaka Dunia Mustika Penunduk Hati Pusaka Dunia adalah mustika bertuah yang didapat dari proses penarikan alam oleh tim pusaka dunia. Mustika ini memiliki energi yang sudah disempurnakan dan tidak membahayakan pemiliknya. Batu Mustika ini memiliki corak dan warna alami karena proses pembentukan dari alam, sehingga tidak diragukan lagi keaslianya. Selain corak dan… selengkapnya
Rp 350.000Abdullah Bin Zaid Bin ‘Ashim Namanya Abdullah bin Zaid bin ‘Ashim bin Ka’ab bin ‘Amr bin A’uf bin Mabdzul bin ‘Amr bin Ghunm bin Mazin Al-Mazini Al-Anshari ra. Nama Panggilanya ialah Abu Muhammad. Beliau terkenal juga dengan Ibnu Ummi ‘Amarah. Namun sangat terkenal dengan nama aslinya. Ibunya bernama Nusaibah binti Ka’ab bin ‘Amr bin A’uf… selengkapnya
Tentang Kwee Se Kay (Budi Mulia Sugiharto) : Mulai Percaya dari Surat Al-Fatihah. Selama ini aku sudah bisa mengislamkan 60 orang non-Muslim, termasuk orang Amerika, tapi istriku sendiri belum masuk Islam. Aku anggap ini suatu ujian yang diberikan Allah kepadaku. AKU bernama Kwee Se Kay, dilahirkan di Purwakarta tanggal 24 April 1952. Aku dilahirkan dari… selengkapnya
Lakaran Keris Wiji Semen. Tergolong pamor rekan dan juga pemilih. Tuahnya melindungi dari guna-guna atau mahluk halus. Tergolong pamor miring yang menempati bagian bilah dari sor-soran sampai keujung bilah.
Resep Jitu Umpan Mancing Galatama Resep Jitu Umpan Mancing Galatama Ini Merupakan Artikel Yang Berisikan Berbagai Macam Resep Umpan Yang Sangat Jitu Untuk Diterapkan Dalam Mancing Keseharian Maupun Mancing Galatama Dan Lomba Mancing Lainnya. Pusaka Dunia Menyediakan Umpan Yang Sangat Cocok Digunakan Untuk Memancing Berbagai Jenis Ikan Tawar Diantaranya Adalah Sebagai Berikut : Ikan Baung… selengkapnya
Pengamanan Gaib Munas Nu Pengamanan Gaib Munas Numerupakan artikel kami yang diambil dari beberapasumber, jika anda ingin mengetahui lebih lanjut bisa anda temui juga di majalah posmo edisi 695, Nahdlatul ‘Ulama (Kebangkitan ‘Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak… selengkapnya
Ilmu Menundukan Musuh Jarak Jauh Ilmu Menundukan Musuh Jarak Jauh sangat dicari di Indonesia. Ada banyak sekali jenis ilmu untuk bertempur atau melawan seseorang yang membenci atau membahayakan kita. Salah satu ilmu yang paling dicari adalah ilmu menundukan musuh dari jarak jauh. Ilmu ini akan bekerja melalui khodam perewangan. Ilmu ini sudah sangat langka karena cara… selengkapnya
Cara Cepat Memiliki Khodam Macan Kumbang Cara Cepat Memiliki Khodam Macan Kumbang – Pengisian Khodam Macan Kumbang merupakan sebuah layanan Sesepuh Pusaka Dunia yang bertujuan untuk memberikan Pengisian Khodam yang tidak memiliki resiko apapun atau berefek negatif apapun. Khodam macan kumbang yang diisikan sangatlah tunduk dan patuh kepada tuanya dan akan selalu melindungi tuanya dari berbagai… selengkapnya
Sholawat Kubro BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM Alfu Alfi shalaatin wa Alfi Salaamin ‘Alaika yaa sayyidal Mursaliin Alfu Alfi shalaatin wa Alfi Salaamin ‘Alaika yaa sayyidan nabiyyiin Alfu Alfi shalaatin wa Alfi Salaamin ‘Alaika yaa sayyidas shiddiqiin Alfu Alfi shalaatin wa Alfi Salaamin ‘Alaika yaa sayyidar raaki’iin Alfu Alfi shalaatin wa Alfi Salaamin ‘Alaika yaa sayyidal qaa’idin Alfu Alfi… selengkapnya
Abu Darda Uwaimir bin Malik al-Khazraji yang lebih dikenal dengan nama Abu Darda bangun dari tidurnya pagi-pagi sekali. Setelah itu, dia menuju berhala sembahannya di sebuah kamar yang paling istimewa di dalam rumahnya. Dia membungkuk memberi hormat kepada patung tersebut, kemudian diminyakinya dengan wangi-wangian termahal yang terdapat dalam tokonya yang besar, sesudah itu patung tersebut… selengkapnya
Ilmu Hikmah Panah Jibril Amalan Ilmu Hikmah Panah Jibril ini berguna untuk pagaran badan, mengobati penyakit, menghanguskan jin dan pukulan jarak jauh. Syaratnya : Puasa sunnah selama 5 hari, dan amalannya dibaca 11 kali setiap selesai sholat fardhu dan 101 kali pada malam hari setelah sholat hajat. Amalannya : “Bismillaahirrahmaanirrahiim. Innaa zayyannaas samaa-ad dunyaa biziinatil… selengkapnya