Cerita Sunan Kudus
ASAL MUASAL SUNAN KUDUS
Sunan Kudus merupakan putera Raden Usman haji yang bergelar Sunan Ngudung dari Jipang Panolan. Ada yang mengatakan letak Jipang Panolan ini disebelah utara kota Blora. Di dalam babad tanah jawa, disebutkan bahwa Sunan Ngudung pernah memimpin pasukan Majapahit. Sunan ngudung selaku senopati Demak berhadapan dengan Raden Husain atau Adipati Terung dari Majapahit. Dalam pertempuran yang sengit dan saling mengeluarkan aji kesaktian itu Sunan Ngudung gugur sebagai pahlawan sahid. Kedudukannya sebagai senopati Demak kemudian digantikan oleh sunan Kudus yang puteranya sendiri yang bernama asli Ja’far Sodiq.
Pasukan Demak hampir saja menderita kekalahan, namun berkat siasat Sunan Kalijaga, dan bantuan pusaka Raden Patah yang dibawa dari Palembang kedudukan Demak dan Majapahit akhinya berimbang.
Selanjutnya melalui jalan diplomasi yang dilakukan Patih Wanasalam dan Sunan Kalijaga, peperangan itu dapat dihentikan. Adipati Terung yang memimpin laskar Majapahit diajak damai dan bergabung dengan Raden Patah yang ternyata adalah kakaknya sendiri. Kini keadaan berbalik. Adipati Terung dan pengikutnya bergabung dengan tentara Demak dan menggempur tentara Majapahit hingga ke belahan timur. Pada akhirnya perang itu dimenangkan oleh pasukan Demak.
RIWAYAT PENDALAMAN AGAMA SUNAN KUDUS
Disamping belajar agama kepada ayahnya sendiri, Ja’far Sodiq juga belajar kepada beberapa ulama terkenal. Diantaranya kepada Kiai Telingsing, Ki Ageng Ngerang dan Sunan Ampel.
Nama asil Kiai Telingsing ini adalah Ling Sing, beliau adalah seorang ulama dari negeri cina yang datang ke pulau jawa bersama laksamana jenderal Cheng Hoo. Sebagaimana disebutkan dalam sejarah, jenderal Cheng Hoo yang beragama Islam itu datang ke pulau jawa untuk mengadakan tali persahabatan dan menyebarkan agama Islam melalui perdagangan.
Di jawa, the Ling Sing cukup dipanggil dengan sebutan Telingsing, beliau tinggal di sebuah daerah subur yang terletak diantara sungai Tanggulangin dan sungai Juwana sebelah Timur. Disana beliau bukan hanya mengajarkan Islam, melainkan juga mengajarkan kepada penduduk seni ukir yang indah.
Banyak yang datang berguru seni kepada Kiai Telingsing, termasuk Ja’far Sodiq itu sendiri. Dengan belajar kepada ulama yang berasal dari cina itu, Raden Ja’far Sodiq mewarisi bagian dari sifat positif masyarakat cina yaitu ketekunan dan kedisiplinan dalam mengejar atau mencapai cita-cita. Hal ini berpengaruh besar bagi kehidupan dakwah Ja’far Sodiq dimasa akan datang yaitu tatkala menghadapi masyarakat yang kebanyakan masih beragama Hindu dan Budha.
Selanjutnya, Raden Ja’far Sodiq juga berguru kepada Sunan Ampel di Surabaya selama beberapa tahun.
STRATEGI DAKWAH SUNAN KUDUS
Berikut inilah cara-cara yang dilakukan Sunan Kudus Dalam Menyebarkan Islam:
A. Sunan Kudus Melakukan Pendekatan kepada Massa
Sunan Kudus termasuk pendukung gagasan, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang yang menerapkan strategi dakwah kepada masyarakat sebagai berikut :
- Membiarkan dulu adat istiadat dan kepercayaan lama yang sukar dirubah. Mereka sepakat untuk tidak mempergunakan jalan kekerasan atau radikal menghadapi masyarakat yang demikian.
- Bagian adat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam tetapi mudah dirubah maka segera dihilangkan.
- Tut Wuri Handayani, artinya mengikuti dari belakang terhadap kelakuan dan adat rakyat tetapi diusahakan untuk dapat mempengaruhi sedikit demi sedikit dan menerapkan prinsip Tut Wuri Hangiseni, artinya mengikuti dari belakang sambil mengisi ajaran agama Islam.
- Menghindarkan konfrontasi secara langsung atau secara keras didalam cara menyiarkan agama Islam. Dengan prinsip mengambil ikan tetapi tidak mengeruhkan airnya.
- Pada akhirnya boleh saja merubah adat dan kepercayaan masyarakat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam tetapi dengan prinsip tidak menghalau masyarakat dari umat Islam. Kalangan umat Islam yang sudah tebal imannya harus berusaha menarik simpati masyarakat non muslim agar mau mendekat dan tertarik dengan ajaran Islam. Hal itu tak bisa mereka lakukan kecuali dengan konsekuen. Sebab dengan melaksanakan ajaran Islam secara lengkap otomatis tingkah laku dan gerak-gerik mereka sudah merupakan dakwah nyata yang dapat memikat masyarakat non-muslim.
Strategi dakwah ini diterapkan oleh Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Kudus dan Sunan Gunung Jati. Karena siasat mereka dalam berdakwah tak sama dengan garis yang ditetapkan oleh Sunan Ampel maka mereka disebut kaum Abangan atau Aliran Tuban. Sedang pendapat Sunan Ampel yang didukung Sunan Giri dan Sunan Drajad disebut Kaum Putihan atau Aliran Giri.
Namun atas inisiatif Sunan Kalijaga, kedua pendapat yang berbeda itu pada akhinya dapat dikompromikan.
B. Sunan Kudus Mulai Merangkul Masyarakat Hindu
Di Kudus pada waktu itu penduduknya masih banyak yang beragama Hindu dan Budha. Untuk mengajak mereka masuk Islam tentu bukannya pekerjaan mudah. Terlebih mereka yang masih memeluk kepercayaan lama dan memegang teguh adat-istiadat lama, jumlahnya tidak sedikit. Di dalam masyarakat seperti itulah Ja’far Sodiq harus berjuang menegakkan agama.
Pada suatu hari Sunan Kudus atau Ja’far Sodiq membeli seekor sapi (dalam riwayat lain disebut Kebo Gumarang). Sapi tersebut berasal dari Hindia, dibawa para pedagang asing dari kapal besar.
Sapi itu ditambatkan dihalaman rumah Sunan Kudus.
Rakyat Kudus yang kebanyakan beragama Hindu itu tergerak hatinya, ingin tahu apa yang akan dilakukan Sunan Kudus terhadap sapi itu. Sapi dalam pandangan Hindu adalah hewan suci yang menjadi kendaraan para dewa. Menyembelih sapi adalah perbuatan dosa yang dikutuk para dewa. Lalu apa yang dilakukan Sunan Kudus?
Apakah Sunan Kudus hendak menyembelih sapi dihadapan rakyat yang kebanyakan justru memujanya dan menganggap binatang keramat. Itu berarti Sunan Kudus melukai hati rakyatnya sendiri.
Dalam tempo singkat halaman rumah Sunan Kudus dibanjiri rakyat, baik yang beragama Islam maupun Budha. Setelah jumlah penduduk yang datang bertambah banyak, Sunan Kudus keluar dari dalam rumahnya.
Sedulur-sedulur yang saya hormati, segenap sanak kadang yang saya cintai, Sunan Kudus membuka suara. Saya melarang saudara-saudara menyakiti apalagi menyembelih sapi. Sebab diwaktu saya masih kecil, saya pernah mengalami saat yang berbahaya, hampir mati kehausan lalu seekor sapi datang menyusui saya.
Mendengar cerita tersebut para pemeluk agama Hindu terkagum-kagum. Mereka menyangka Ja’far Sodiq itu adalah titisan dewa Wisnu, maka mereka bersedia mendengarkan ceramahnya. Demi rasa hormat saya kepada jenis hewn yang pernah menolong saya, maka dengan ini saya melarang penduduk Kudus menyakiti atau menyembelih sapi.
Kontan para penduduk terpesona atas kisah itu.
Sunan kudus melanjutkan, salah satu diantara surat-surat Al-Qur’an yaitu surat yang kedua dinamakan Surat Sapi atau dalam bahasa Arabnya Al-Baqarah, kata Sunan Kudus.
Masyarakat semakin tertarik. Kok ada sapi di dalam Al-Qur’an mereka menjadi ingin tahu lebih banyak dan untuk itulah mereka harus sering-sering datang mendengarkan keterangan Sunan Kudus.
Demikianlah, sesudah simpati itu berhasil diraih akan lapanglah jalan untuk mengajak masyarakat berduyun-duyun masuk agama Islam.
Bentuk mesjid yang dibuat Sunan Kudus pun tak jauh bedanya dengan candi-candi milik orang Hindu. Lihatlah menara Kudus yang antik itu, yang hingga sekarang dikagumi orang di seluruh dunia karena keanehannya. Dengan bentuknya yang mirip candi itu orang-orang Hindu merasa akrab dan tidak takut atau segan masuk ke dalam mesjid guna mendengarkan ceramah Sunan Kudus.
C. Sunan Kudus Mulai Merangkul Masyarakat Budha
Sesudah berhasil menarik umat Hindu kedalam agama Islam hanya karena sikap toleransi yang tinggi, yaitu menghormati sapi yang dikeramatkan umat Hindu dan membangun menara mesjid mirip dengan candi Hindu. Kini Sunan Kudus bermaksud menjaring umat Budha. Caranya? Memang tidak mudah, harus kreatif dan tidak bersifat memaksa.
Sesudah mesjid berdiri, Sunan Kudus membuat padasan atau tempat wudhu dengan pancuran yang berjumlah delapan. Masing-masing pancuran diberi arca kepala kebo gumarang diatasnya. Hal ini disesuaikan dengan ajaran Budha, “Jalan berlipat delapan” atau Sanghika Marga” yaitu :
1. Harus memiliki pengetahuan yang benar
2. Mengambil keputusan yang benar
3. Berkata yang benar
4. Hidup dengan cara yang benar
5. Bekerja dengan benar
6. Beribadah dengan benar
7. Dan menghayati agama dengan benar.
Usahanya pun membuahkan hasil, banyak umat Budha yang penasaran, untuk itu Sunan Kudus memasang lambang wasiat Budha itu di padasan atau tempat berwudhu, sehingga mereka berdatangan ke mesjid untuk mendengarkan keterangan Sunan Kudus.
D. Sunan Kudus Mulai Membenahi Selamatan Mitoni
Didalam cerita tutur disebutkan bahwa Sunan Kudus itu pada suatu ketika gagal mengumpulkan rakyat yang masih berpegang teguh pada adat istiadat lama.
Seperti diketahui, rakyat jawa banyak melakukan adat istiadat yang aneh, yang kadang kala bertentangan dengan ajaran Islam, misalnnya berkirim sesaji dikuburan untuk menunjukkan bela sungkawa atau berduka cita atas meninggalnya salah seorang anggota keluarga, selamatan neloni. Mitoni dan lain-lain. Sunan Kudus sangat memperhatikan upacara-upacara ritual tersebut dan berusaha sebaik-baiknya untuk merubah atau mengarahkannya dalam bentuk Islami. Hal ini dilakukan juga oleh Sunan Kalijaga dan Sunan Muria.
Contohnya, bila seorang isteri orang jawa hamil tiga bulan maka akan dilakukan acara selamatan yang disebut mitoni sembari minta kepada dewa bahwa bila anaknya lahir supaya tampan seperti Arjuna, jika anaknya perempuan supaya cantik seperti Dewi Ratih.
Adat tersebut tidak ditentang secara keras oleh Sunan Kudus. Melainkan diarahkan dalam bentuk Islami. Acara selataman boleh terus dilakukan tapi niatnya bukan sekedar kirim sesaji kepada para dewa, melainkan bersedekah kepada penduduk setempat dan sesaji yang dihidangkan boleh dibawa pulang. Sedangkan permintaannya langsung kepada Allah dengan harapan anaknya lahir laki-laki akan berwajah seperti nabi Yusuf, dan bila perempuan seperti Siti Maryam ibunda Nabi Isa. Untuk itu sang ayah dan ibu harus sering membaca surat Yusuf dan surat Maryam dalam Al-Qur’an.
Sebelum acara selamatan dilaksanakan diadakanlah pembacaan Layang Ambiya atau sejarah para Nabi. Biasanya yang dibaca adalah bab Nabi Yusuf. Hingga sekarang acara pembacaan Layang Ambiya yang berbentuk tembang Asmarandana, Pucung dll itu masih hidup di kalangan masyarakat pedesaan.
Berbeda dengan cara lama, pihak tuan rumah membuat sesaji dari berbagai jenis makanan, kemudian diikrarkan (hajatkan dihajatan) oleh sang dukun atau tetua masyarakat setelah upacara sakral itu dilakukan sesajinya tidak boleh dimakan melainkan diletakkan di candi, di kuburan atau tempat-tempat sunyi dilingkungan tuan rumah.
Ketika pertama kali melaksanakan gagasannya, Sunan Kudus pernah gagal, yaitu beliau mengundang seluruh masyarakat. Baik yang Islam maupun yang Hindu dan Budha ke dalam mesjid. Dalam undangan disebutkan hajat Sunan Kudus yang hendak Mitoni dan bersedekah atas hamilnya sang isteri yang telah tiga bulan.
Sebelum masuk mesjid, rakyat harus membasuh kaki dan tangannya dikolam yang sudah disediakan. Dikarenakan harus membasuh tangan dan kaki inilah banyak rakyat yang tidak mau, terutama dikalangan Hindu dan Budha. Inilah kesalahan Sunan Kudus. Beliau terlalu mementingkan pengenalan syariat berwudhu kepada masyarakat, tapi akibatnya masyarakat malah menjauh. Apa sebabnya? Karena iman mereka atau tauhid mereka belum terbina.
Maka pada kesempatan lain, Sunan Kudus mengundang masyarakat lagi. Kali ini tidak usah membasuh tangan dan kakinya waktu masuk mesjid, hasilnya sungguh luar biasa. Masyarakat berbondong-bondong memenuhi undangannya, disaat inilah Sunan Kudus menyisipkan bab keimanan dalam agama Islam secara halus dan menyenangkan rakyat. Caranya menyampaikan materi cukup cerdik, ketika rakyat tengah memusatkan perhatiannya pada keterangan sunan Kudus tetapi karena waktu sudah terlalu lama, dan dikuatirkan mereka jenuh Sunan Kudus mengakhiri ceramahnya.
Cara tersebut kadang mengecewakan, tapi disitulah letak segi positipnya, rakyat ingin tahu kelanjutan ceramahnya. Dan pada kesempatan lain mereka datang lagi ke mesjid, baik dengan undangan maupun tidak, karena ingin tahu itu demikian besar mereka tak peduli lagi pada syarat yang diajukan Sunan Kudus yaitu membasuh kaki dan tangannya lebih dahulu, yang lama-lama menjadi kebiasaan untuk berwudhu.
Dengan demikian Sunan Kudus berhasil menebus kesalahannya dimasa lalu. Rakyat menaruh simpati dan menghormatinya. Cara-cara yang ditempuh untuk mengislamkan masyarakat cukup banyak. Baik secara langsung melalui ceramah agama maupun adau kesaktian dan melalui kesenian, beliaulah yang pertama kali menciptakan tembang Mijil dan Maskumambang. Didalam tembang-tembang tersebut beliau sisipkan ajaran-ajaran agama Islam.
PERJALAN SUNAN KUDUS DI NEGERI MEKKAH
Raden Ja’far Sodiq itu suka mengembara, baik ke tanah Hindustan maupun ke tanah Suci Mekkah.
Sewaktu berada di Mekkah beliau menunaikan ibadah haji. Dan kebetulan disana ada wabah penyakit yang sukar diatasi. Penguasa negeri arab mengadakan sayembara, siapa yang berhasil melenyapkan wabah penyakit itu akan diberi hadiah harta benda yang cukup besar jumlahnya.
Sudah banyak orang mencoba tapi tidak pernah berhasil. Pada suatu hari Sunan Kudus atau Ja’far Sodiq menghadap penguasa negeri itu tapi kedatangannya disambutnya dengan sinis.
Dengan apa tuan akan melenyapkan wabah penyakit itu? Tanya sang Amir.
Dengan doa jawab Ja’far Sodiq singkat.
Kalau hanya doa kami sudah puluhan kali melakukannya, di tanah arab ini banyak ulama dan syekh-syekh ternama. Tapi mereka tak pernah berhasil mengusir wabah penyakit ini.
Saya mengerti memang tanah arab ini gudangnya para ulama. Tapi jangan lupa ada saja kekurangannya sehingga doa mereka tidak terkabulkan, kata Ja’far Sodiq.
Hem, sungguh bernai tuan mengatakan demikian, kata amir itu dengan nada berang. Apa kekurangan mereka?
Anda sendiri yang menyebabkannya, kata Ja’far Sodiq dengan tenangnya. Anda telah menjanjikan hadiah yang menggelapkan mata hati mereka sehingga doa mereka tidak ikhlas. Mereka berdoa hanya karena mengharapkan hadiah.
Sang Amir pun terbungkam seribu bahasa atas jawaban itu.
Ja’far Sodiq lalu dipersilahkan melaksanakan niatnya. Kesempatan itu tak disia-siakan. Secara khusus Ja’far Sodiq berdoa dan membaca beberapa amalan. Dalam tempo singkat wabah penyakit mengganas dinegeri arab telah menyingkir. Bahkan beberapa orang yang menderita sakit keras secara mendadak langsung sembuh.
Bukan main senangnya hati sang Amir. Rasa kagum mulai menjalari hatinya. Hadiah yang dijanjikannya bermaksud diberikan kepada Ja’far Sodiq.
Tapi Ja’far Sodiq menolaknya, dia hanya ingin minta sebuah batu yang berasal dari Baitul Maqdis. Sang Amir mengijinkannya. Batu itu pun dibawa ke tanah jawa, dipasang di pengimaman mesjid Kudus yang didirikannya sekembali dari tanah suci.
Rakyat kota Kudus pada waktu itu masih banyak yang beragama Hindu dan Budha. Para wali mengadakan sidang untuk menentukan siapakah yang pantas berdakwah di kota itu. Pada akhirnya Ja’far Sodiq yang bertugas didaerah itu. Karena mesjid yang dibangunnya dinamakan Kudus maka Raden Ja’far Sodiq pada akhirnya disebut Sunan Kudus.
Cerita Sunan Kudus
Nama Produk Mustika Bisa Mengeluarkan Suara. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk merintis usaha, perniagaan, menghindarkan usaha yang kian surut, terhindar dari usaha sepi, meramaikan usaha, mendatangkan banyak pelanggan, membuka peluang cemerlang, kesuksesan mengembangkan usaha kian pesat, melancarkan perdagangan, menyejukan tempat usaha sehingga pelanggan sulit kelain hati, mengunci pelanggan setia, membuka aura tempat usaha, memberikan… selengkapnya
Rp 550.000Pesona Cantika Merupakan nama dari mustika ini yang sangat memiliki daya tarik tersendiri, mustika ini sungguh indah serta jarang sekali ditemukan, mustika ini memiliki perpaduan corak warna merah muda dan putih yang saling berpadu sehingga membentuk pola pamor warna yang sangat indah serta mempesona sekali, mustika ini juga memiliki energi magis yang tergolong kuat namun… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Kesaktian Naga Putih Mustika Kesaktian Naga Putih merupakan Batu mustika bertuah yang memiliki pamor membentuk sosok gaib yang unik dan jarang ada. Mustika tersebut cocok sekali untuk dijadikan cincin maupun liontin. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Kesaktian Naga Putih Insya Allah untuk meningkatkan energi pukulan fisik maupun gaib, membangkitkan kekuatan batin, membangkitkan kekuatan tenaga dalam,… selengkapnya
Rp 315.000Garansi : Uang Mahar Kembali jika Mustika bukan Batu Asli / Sintetis. Nama : Mustika Raja Keladen Ukuran Mustika : 12×16 milimeter Bahan Ring : Perak Anti Karat Ukuran Ring : Menyesuaikan Permintaan Anda Jenis Batu : Keladen Asal Usul : Penarikan Alam Sungai Keladen Pacitan Jawa Tengah Indonesia Khasiat Mustika ini Insya Allah untuk… selengkapnya
*Harga Hubungi CSNama Produk : Gelang Pusaka Naga Emas. Gelang Pusaka Naga Emas ini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk membuka keberuntungan, menjauhkan kesialan sehingga urusan asmara, keuangan, saham, memancing ikan, bermain game, hiburan judi menjadi lebih sukses dan terhindar dari kekalahan/ keterpurukan. Berasal Dari Bahan : Wesi Kuning / Besi Kuning / Besi Kursani. Tangguh : Kamardikan…. selengkapnya
Rp 350.000Nama Produk Mustika Yellow Sapphire Bertuah / Mustika Safir Kuning Bertuah Lulus Tes Ada Sertifikat. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk Membuka Aura Ketampanan / Kecantikan. Membangkitkan simpul syarat pemikat tampil menawan mempesona. Kesehatan dan penolak energi negatif. Kewibawaan, menunjang derajat dimata siapapun disegani dan dihormati. Power Asihan memikat hati yang dikehendaki. Menunjang peningkatan ekonomi,… selengkapnya
Rp 900.000Batu Bertuah Panca warna / Mustika Pancawarna / Mustika Panca Warna / Pancawarna / Mustika Pancawarna Bertuah / Harga Batu Panca Warna Mahal / Batu Panca Warna Termahal. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk Batu Panca Warna banyak dicari karna selain Batu Mustika Berkhasiat juga tergolong unik dan digemari para pecinta batu akik dan batu… selengkapnya
Rp 500.000Mustika Sulaiman Junjung Derajat Antik Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk kesehatan jasmani dan rohani, penangkal ilmu sihir dan ilmu hitam apapun, mudah meraih kekayaan, kewibawaan, pemikat pengasihan, menguatkan spiritual diri dan membangkitkan ketajaman mata batin, meningkatkan derajat / pangkat, membuat pemilik karirnya kian menanjak, memudahkan mencapai jabatan, banyak dicintai relasi, mendapat perhatian… selengkapnya
Rp 325.000Nama Produk ini Mustika Sulaiman Madu. Mustika Sulaiman Madu ini Khasiat / Manfaat Insya Allah untuk kewibawaan tingkat tinggi, raja pemikat, Pelet, Pengasihan Ampuh dan Baca Juga Cara Tes Khasiat Batu Akik Sulaiman Asli Produk Jenis ini bernama Batu Akik Sulaiman Madu. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran : 41x23x7… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Tongkat Sulaiman Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk membuka aura ketampanan/kecantikan, tampil menarik dan memikat bagi pemakai, membuka aura hingga mudah memikat siapa saja, menumbuhkan kekuatan pengasihan tingkat tinggi, kewibawaan mudah dituruti kata katanya, membangkitkan stamina, menjaga kesehatan, menetralisir energi tingkat tinggi, menolak guna guna, kebal dari santet, mengembalikan serangan gaib pada… selengkapnya
Rp 330.000Tentang Torquato Cardelli Dubes Pertama Eropa Yang Masuk Islam. Tiga tahun yang lalu masyarakat talia, termasuk kalangan teras pemerintahan Roma, dikejutkan oleh pengurnurnan seorang staf kedubesnya di Riyadh, Arab Saudi. Bos mereka, yakni Dubes Torquato Cardelli, yang selama beberapa minggu sebelumnya memperlihatkan gelagat yang mencurigakan dalam kaitan kepercayaan agama, menyatakan diri sebagai seorang Muslim. Ini… selengkapnya
Toko Online Penyumbang Dana Peduli Sahabat Jupe. Pusaka Dunia merupakan toko online terlengkap dan terpercaya, berdiri sejak tahun 1990 dan mulai hadir di internet pada tahun 2012. PusakaDunia.com menjadi satu-satunya perusahaan Benda Pusaka yang sah. dan sudah mendapat payung hukum serta melayani para pelanggan secara professional. PusakaDunia.com bukanlah badan usaha yang mengutamakan keuntungan semata, namun… selengkapnya
Ciri Pasti Paranormal Caleg Terpercaya Sekarang, paranormal caleg memang banyak dicari. Hal tersebut sangat wajar mengingat ini bisa memberikan keuntungan dalam jumlah besar dengan menggunakan pusaka ampuh. Keuntungan itu pun bisa terasa pada berbagai macam aspek mulai dari finansial, posisi, hingga kehormatan. Mungkin untuk sekarang, hal itu lah yang menjadi alasan utama mengapa banyak orang… selengkapnya
Anton Medan: Bulan Ramadhan, Saatnya Introspeksi Diri Setelah lima tahun lepas dari tahanan, pada tahun 1992 Anton Medan mantan Narapidana dan preman itu memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Di tahun pertama menjadi mualaf, ia sudah melaksanakan ibadah umrah dan menghabiskan bulan Ramadhan di tanah suci, Mekkah. Meski saat itu ia baru menjadi mualaf, Anton Medan… selengkapnya
Kesaktian Ilmu Penarik Sukma Kesaktian Ilmu Penarik Sukma belum banyak diketahui orang karena pemilik ilmu ini selalu menggunakanya dengan rapi tanpa diketahui. Ilmu penarik sukma bisa digunakan untuk membuat target menjadi tergila-gila dan tidak bisa berpaling dari pemilik ilmu ini. Selain itu ilmu ini juga bisa menjadi guna-guna yang sangat fatal. Ilmu ini juga bisa digunakan… selengkapnya
Khasiat Bunga Kantil Atau Kembang Kantil Khasiat Bunga Kantil Atau Kembang Kantil sangat menjadi misteri bagi kaum awam. Bunga kantil atau kembang kantil ini terlihat sangat biasa karena tidak memiliki bentuk dan warna yang indah seperti bunga-bunga lainya. Tetapi taukah anda bahwa banyak sekali kaum pria dan wanita yang memburu bunga kantil ini. Bunga kantil adalah… selengkapnya
Khasiat Batu Permata Labradorite Labradorite Variasi Warna : Abu-abu, Hitam Kadar Transparasi : Translucant, Opaq Kilap Polis : Kilap-kaca. Index Bias : 1,560 – 1,568 Kadar Keras : 6 – 6.5. Berat Jenis : 2,69 – 2,70. Formula Kimia : Na (AlSi3O8) Ca (Al2Si2O8) Sistem Kristal : Triklinik Wilayah Penghasil : Kanada, Finlandia, Mexico, Australia,… selengkapnya
Sebab-Sebab Allah Mengampuni Dosa Hamba-Nya Naskah Hadits Dari Anas bin Malik, dia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam bersabda, ‘Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai Anak Adam (manusia)! Sesungguhnya apa yang kamu minta dan harapkan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni dosa-dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai Anak Adam! Andaikata dosa-dosamu mencapai awan di langit… selengkapnya
Baju Hakim dan Baju Menteri Menteri Ali bin Isa adalah sosok pejabat yang bersahaja dan kasar, tetapi ia suka memamerkan hal itu kepada setiap orang. Suatu hari, hakim Abu Umar dengan mengenakan pakaian yang sangat bagus menemui menteri Ali bin Isa dikantornya. Melihat itu timbul kenginan sang menteri untuk membikin malu sang hakim. “Abu Umar,… selengkapnya
Tentang Bersin dan Menguap. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta’alaa anhu, Rasulullah bersabda, “Sungguh Allah mencintai orang yang bersin dan membenci orang yang menguap, maka jika kalian bersin maka pujilah Allah, maka setiap orang yang mendengar pujian itu untuk menjawabnya; adapun menguap, maka itu dari syaitan, maka lawanlah itu sekuat tenagamu. Dan apabil seseorang menguap dan terdengar… selengkapnya