Gantungan Kunci Wayang Setyaki
Rp 15.000Kode | 8316 |
Stok | |
Kategori | Pusaka Terjual |
Gantungan Kunci Wayang Setyaki
Gantungan Kunci Wayang Setyaki, Gantungan Kunci Wayang Setyaki Bahan Atom Karya Anak Indonesia, Ukuran Gantungan Kunci Wayang Setyaki ini 6,3 x 4,1 x 0,4 cm.
Satyaki
Satyaki (bahasa Sanskerta: सत्यकि) (alias Yuyudhana) adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata. Ia berasal dari bangsa Wangsa Wresni yang memihak para Pandawa dalam perang Baratayuda. Ia merupakan satu-satunya sekutu Pandawa selain Kresna yang masih hidup setelah perang berakhir.
Dalam pewayangan Jawa, Satyaki merupakan sepupu Kresna dan Pandawa. Ia berasal dari Kerajaan Lesanpura yang tinggal di Kasatriyan Swalabumi.
Asal-Usul
Menurut versi Mahabharata, Satyaki adalah putra Satyaka, sedangkan Satyaka adalah putra Sini, seorang pemuka bangsa Wresni. Sini merupakan tokoh yang melamar Dewaki sebagai istri Basudewa. Dalam peristiwa itu ia harus bersaing dengan Somadatta ayah Burisrawa. Dari perkawinan Basudewa dan dewaki kemudian lahirlah Kresna.
Menurut versi pewayangan Jawa, Satyaki adalah putra Satyajit raja Kerajaan Lesanpura. Satyajit merupakan adik termuda Basudewa dan Kunti. Dengan kata lain, Satyaki adalah adik sepupu Kresna dan para Pandawa.
Penggabungan silsilah
Versi Mahabharata menyebutkan bahwa, Satyaki adalah putra Satyaka putra Sini. Sedangkan menurut versi pewayangan Jawa, Satyaki adalah putra pasangan Satyajit dan Warsini. Sementara itu, Satyajit merupakan nama lain dari Ugrasena. Dari perkawinan Satyajit dengan Warsini lahir Satyaboma dan Satyaki. Satyajit sendiri merupakan adik dari Kunti.
Menurut versi Mahabharata, Satyajit dan Ugrasena adalah dua orang tokoh yang berbeda. Satyajit merupakan panglima Kerajaan Pancala, sedangkan Ugrasena adalah raja Kerajaan Mathura. Sementara itu ayah dari Satyabhama bernama Sartajit, sedangkan adik Kunti bernama Purujit.
Jadi, versi pewayangan Jawa menggabungkan Ugrasena, Satyajit, Sartajit, dan Purujit menjadi satu orang tokoh saja, yaitu Satyajit raja Lesanpura, ayah dari Satyaki dan Satyaboma.
Sementara itu, tokoh Satyaka dalam pewayangan Jawa bukan sebagai ayah Satyaki, melainkan nama putra Satyaboma. Dengan kata lain, Satyaka versi Jawa adalah keponakan Satyaki.
Kelahiran
Versi pewayangan Jawa mengisahkan ketika Warsini mengandung, ia mengidam ingin bertamasya menunggang macan putih. Satyajit mendatangkan para keponakannya, yaitu Kresna, Baladewa dan para Pandawa untuk ikut membantu. Ternyata yang berhasil menangkap macan putih idaman Warsini adalah Kresna.
Namun, macan putih tersebut penjelmaan Singamulangjaya, patih Kerajaan Swalabumi yang diutus rajanya, yaitu Prabu Satyasa untuk menculik Warsini. Singamulangjaya segera membawa Warsini kabur begitu naik ke punggungnya.
Kresna yang dicurigai Satyajit segera mengejar Singamulangjaya. Di tengah jalan, Singamulangjaya mencoba mengeluarkan isi kandungan Warsini. Lahirlah seorang bayi yang bukannya mati, namun justru bertambah besar setelah dihajar Singamulangjaya. Akhirnya, bayi tersebut berubah menjadi pemuda dan membunuh Singamulangjaya. Arwah Singamulangjaya bersatu ke dalam diri pemuda itu.
Warsini memberi nama putranya yang sudah dewasa dalam waktu singkat itu dengan nama Satyaki. Kresna pun menemukan mereka berdua. Bersama mereka menyerang dan membunuh Satyasa sebagai sumber masalah. Satyaki kemudian menduduki Kerajaan Swalabumi sebagai daerah kekuasaannya.
Sayembara untuk Satyaboma
Dalam pewayangan Jawa dikisahkan Satyaboma dilamar oleh Drona dengan dukungan para Korawa. Tujuan lamaran ini hanya sekadar untuk menjadikan Kerajaan Lesanpura sebagai sekutu Kerajaan Hastina. Satyaki segera mengumumkan sayembara bahwa jika ingin menikahi kakaknya harus bisa mengalahkan dirinya terlebih dulu.
Satu per satu para Korawa maju namun tidak ada yang mampu mengalahkan Satyaki. Bahkan, Drona sekalipun dikalahkannya. Arjuna selaku murid Drona maju atas nama gurunya. Satyaki yang gentar meminta bantuan Kresna. Maka, Kresna pun meminjamkan Kembang Wijayakusuma kepada Satyaki.
Dengan berbekal bunga pusaka milik Kresna, Satyaki dapat menahan serangan Arjuna, bahkan berhasil mengalahkan Pandawa nomor tiga tersebut. Ternyata Kresna juga melamar Satyaboma untuk dirinya sendiri. Dalam pertarungan adu kesaktian, Kresna berhasil mengalahkan Satyaki dan mempersunting Satyaboma.
Dari perkawinan antara Kresna dan Satyaboma lahir seorang putra bernama Satyaka.
Keluarga
Menurut versi Mahabharata Satyaki memiliki sepuluh orang putra yang semuanya mati di tangan Burisrawa dalam perang Baratayuda.
Sementara itu, menurut versi Jawa, Satyaki hanya memiliki seorang putra saja bernama Sangasanga yang tetap hidup sampai perang berakhir. Sangasanga kemudian menjadi raja Kerajaan Lesanpura sepeninggal Satyajit dan Satyaki. Meskipun demikian, ia tetap mengabdi sebagai panglima Kerajaan Hastina pada masa pemerintahan Parikesit cucu Arjuna.
Sangasanga merupakan putra Satyaki dari perkawinannya dengan Trirasa.
Peran dalam Baratayuda
Dalam perang Baratayuda yang meletus di Kuruksetra, Satyaki memihak para Pandawa. Ia bahkan dipercaya memimpin salah satu di antara tujuh aksohini pasukan Pandawa.
Peran Satyaki tampak menonjol pada hari ke-14 di mana ia ditugasi Arjuna untuk menjaga Yudistira dari serangan Drona. Menurut versi Mahabharata, Arjuna merupakan guru Satyaki dalam ilmu memanah. Sementara itu menurut versi Jawa, murid Arjuna adalah Srikandi yang kemudian menjadi istrinya.
Pada hari tersebut Arjuna bergerak mencari Jayadrata yang telah menyebabkan putranya, yaitu Abimanyu tewas. Satyaki sendiri mati-matian melindungi Yudistira yang hendak ditangkap hidup-hidup oleh Drona sebagai sandera.
Drona adalah guru Arjuna, sedangkan Satyaki adalah murid Arjuna. Namun, dalam pertempuran itu Drona memuji kesaktian Satyaki setara dengan Parasurama, yaitu guru Drona sendiri.
Setelah keadaan aman, Yudistira memaksa Satyaki pergi membantu Arjuna. Dalam keadaan letih, Satyaki menerobos barisan sekutu Korawa yang menghadangnya. Tidak terhitung jumlahnya yang mati. Namun ia sendiri bertambah letih.
Burisrawa maju menghadang Satyaki. Pertarungan tersebut akhirnya dimenangkan Burisrawa. Dengan pedang di tangan ia siap membunuh Satyaki yang sudah jatuh pingsan. Adapun Burisrawa merupakan putra Somadatta yang dulu dikalahkan Sini kakek Satyaki sewaktu melamar Dewaki.
Arjuna yang mengendarai kereta dengan Kresna sebagai kusir sudah mendekati tempat persembunyian Jayadrata. Kresna memintanya untuk berbalik membantu Satyaki. Mula-mula Arjuna menolak karena hal itu melanggar peraturan. Namun, Kresna berhasil meyakinkan Arjuna bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk menolong Satyaki yang sudah bersusah payah datang membantunya.
Arjuna akhirnya memanah lengan Burisrawa sampai putus. Burisrawa terkejut dan menuduh Arjuna berbuat curang. Arjuna membantah karena Burisrawa sendiri hendak membunuh Satyaki yang sudah pingsan serta kemarin ikut serta mengeroyok Abimanyu.
Burisrawa sadar atas kesalahannya. Ia pun duduk bermeditasi. Tiba-tiba Satyaki sadar dari pingsan dan langsung memungut potongan lengan Burisrawa yang masih memegang pedang. Dengan menggunakan pedang itu ia membunuh Burisrawa.
Menurut versi Kakawin Bharatayuddha, Satyaki membunuh Burisrawa menggunakan pedang Mangekabhama, menurut versi Serat Bratayuda menggunakan panah Nagabanda, sedangkan menurut versi pewayangan menggunakan gada Wesikuning.
Kematian
Kematian Satyaki terdapat dalam Mahabharata bagian ke-16 berjudul Mausalaparwa. Dikisahkan selang 36 tahun setelah pertempuran di Kurukshetra berakhir, bangsa Wresni dan Yadawa mengadakan upacara di tepi pantai Pramanakoti. Meskipun ada larangan untuk tidak membawa minuman keras, namun tetap saja ada yang melanggar.
Akibatnya, mereka pun berpesta mabuk-mabukan. Dalam keadaan tidak sadar, Satyaki mengejek Kretawarma yang dulu memihak Korawa sebagai pengecut karena menyerang perkemahan Pandawa pada waktu malam. Sebaliknya, Kretawarma juga mengejek Satyaki yang membunuh Burisrawa secara licik.
Satyaki yang sudah sangat mabuk segera membunuh Kretawarma. Akibatnya, orang-orang pun terbagi menjadi dua,sebagian membela Satyaki, sebagian membela Kretawarma. Mereka semua akhirnya saling bunuh dan semua tumpas.
8316
Gantungan Kunci Wayang Setyaki
Berat | 250 kg |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 760 kali |
Puser Bumi Sakti Nama daripada Produk ini. Puser Bumi Sakti berkhasiat Insya Allah untuk perlindungan tingkat tinggi. Setiap orang tentu perlu proteksi gaib / pagar gaib mengingat serangan ilmu gaib kapan saja tanpa mengenal waktu bisa saja menyerangnya dan bisa menghancurkan karirnya. Khasiat Batu Puser Bumi sangat bagus untuk perlindungan tingkat tinggi diantaranya : Proteksi… selengkapnya
Rp 225.000Buku Cerita Rakyat Jaka Kendil Buku Cerita Rakyat Jaka Kendil ini adalah buku cerita dongeng untuk anak-anak dengan judul Kisah Jaka Kendil. Buku dongeng ini terdiri dari 64 halaman dilengkapi dengan gambar ilustrasi sesuai alur cerita. Buku dongeng ini untuk dijadikan pegangan orang tua untuk mendongeng, karena dongeng mampu mendekatkan hati dan jiwa anak-anak kepada… selengkapnya
Rp 7.500Fosil Pusaka Sakti merupakan Barang Antik Bertuah yang langka dan banyak dicari, kehadirannya tidak bisa ditebak, kadang kami mudah mendapatkan dan kadang sulit bahkan tidak bisa menarik untuk mendapatkannya, saat ini selagi masih anda silahkan memiliki sebelum Pusaka ini benar benar sirna dan sudah tidak ada lagi di dalam bumi. Maka segera pinang mustika ini… selengkapnya
Rp 385.000Nama Keris : Pusaka Tindih Dapur / Bentuk : Betok Jalak Budha Pamor / Lambang / Filosofi : Keleng Era Pembuatan / Tangguh / Estimasi : Kerajaan Tuban Model Bilah Keris : Lurus Panjang Bilah Keris : 19,5 CM Panjang Seluruh Keris : 26,8 CM Asal Usul Pusaka : Temuan Dalam Bumi Garansi Kami :… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Darah Pelet Ampuh Mustika Darah Pelet Ampuh merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor darah merah api yang sangat elegan sekali, Motif bentuk coraknyapun sangat indah. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Darah Pelet Ampuh Insya Allah untuk mempunyai kekuatan pengasihan dan mudah memikat siapapun, membangkitkan rasa rindu dan membuat orang terbayang serta tergila-gila. membuka aura diri,… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Jarum Emas Susuk Aura Mustika Jarum Emas Susuk Aura merupakan mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor jarum emas yang indah dan elegan sekali. Mustika tersebut pamornya terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk membuat usaha tak pernah sepi, kelancaran melunasi pinjaman hutang, Mendatangkan… selengkapnya
Rp 285.000Keris Sengkelat Luk 13 Asli Mahar Murah Keris Sengkelat Luk 13 Asli Mahar Murah merupakan keris pusaka yang paling banyak dicari. Dhapur keris Pusaka seperti ini merupakan hasil karya Kyai Sengkelat pada zaman dahulu. Maka dari itu keris seperti ini disebut Keris Sengkelat / Keris Kyai Sengkelat. Keris Sengkelat Luk 13 Asli Mahar Murah mempunyai… selengkapnya
Rp 400.000Mustika Rajah Linuwih Sugih adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Rajah Linuwih Sugih Insya Allah untuk Kerejekian berlimpah dari segala penjuru secara tak terduga, pelarisan, menderaskan rejeki, memudahkan mendapatkan rejeki yang melimpah.. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Motif Rajah Yang Indah Dan Unik. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7… selengkapnya
Rp 325.000Nama Pusaka : Kala Misani Ron Genduru Dapur / Bentuk : Kala Misani Robyong Pamor / Lambang / Filosofi : Ron Genduru Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kamardikan Spesial Model Bilah Pusaka : Lurus Panjang Bilah Keris : 36 CM Panjang Seluruh Keris : 44,1 CM Asal Usul Pusaka : Dari Empu Wesi… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Raden Hayam Wuruk Mustika Raden Hayam Wuruk ialah mustika yang memiliki warna batu yang sangat kontras, antara hijau keabu-abuan dengan warna merah. Mustika raden hayam wuruk sudah berusia ratusan tahun dan sangat cocok digunakan siapa saja baik pria maupun wanita. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Raden Hayam Wuruk. Insya Allah untuk mendatangkan segala karomah untuk… selengkapnya
Rp 300.000