Zaid al-Khair
Zaid al-Khair
Rasulullah saw bersabda, “Dalam pribadi Anda terdapat dua perkara yang disukai Allah dan Rasul-Nya, yaitu kesabaran dan penyantun.”
Manusia bagaikan logam tambangan. Mereka yang terbaik pada masa jahiliah, terbaik juga pada masa Islam. Milikilah dua karakter yang keduanya telah diterapkan oleh seorang sahabat yang mulia pada masa jahiliyah, kemudian ditonjolkan pula pada masa Islam. Sahabat tersebut pada masa jahiliyah adalah Zaid al-Khail dan pada masa Islam dipanggil “Zaid al-Khair”, sesuai dengan panggilan Rasulullah kepadanya sesudah ia masuk Islam.
Adapun karakternya yang pertama ialah seperti diceritakan dalam buku-buku sastra. Imam Syaibani menceritakan dari seorang tua Bani ‘Amir, katanya, “Pada suatu ketika kami dapat musibah mengalami musim kemarau sehingga tanaman dan ternak kami binasa. Seorang laki-laki di antara kami pergi dengan keluarganya ke Hirah, lalu ditinggalkan keluarganya di sana. Tunggu aku di sini sampai aku kembali.”
Kemudian dia bersumpah tidak akan kembali kepada mereka, kecuali setelah berhasil memperoleh harta untuk mereka, atau dia mati. Maka, disiapkannya perbekalan, lalu dia berjalan sepanjang hari. Ketika hari sudah malam, dia sampai ke sebuah kemah. Di dekat kemah itu terdapat seekor kuda. Katanya, “Inilah rampasanku yang pertama.” Lalu dihampirinya anak kuda itu dan ikatannya dilepaskan. Ketika dia hendak mengendarainya, tiba-tiba ia mendengar suatu suara memanggil, “Lepaskanlah anak kuda itu dan pergilah kamu!” Maka ditinggalkannya kuda itu, kemudian dia pergi meninggalkan tempat itu.
Tujuh hari tujuh malam lamanya dia belajar. Akhirnya, dia sampai ke tempat peristirahatan onta. Tidak jauh dari situasi terdapat sebuah kemah besar bertenda kulit, menunjukkan kekayaan dan kemewahan pemiliknya.
Laki-laki (musafir) itu berkata kepada dirinya sendiri, “Di sini tentu ada unta, dan di dalam kemah itu tentu ada penghuninya.”
Ketika itu hari hampir maghrib. Dia masuk ke dalam kemah, dan didapatinya seorang tua yang sudah uzur/jompo. Lalu, dia duduk di belakang orang tua itu dengan sembunyi-sembunyi.
Tidak berapa lama kemudian hari pun mulai gelap. Seorang penunggang kuda (al-Faris) bertubuh tinggi besar datang ke kemah. Dua orang hamba sahaya mengikuti dari belakang di sebelah kiri dan kanan dengan berjalan kaki. Mereka menggiring kira-kira seratus ekor unta yang didahului oleh seekor onta jantan yang besar. Bila unta jantan berlutut di tempat peristirahatan, berlutut pula seluruh unta-unta betina.
Sambil menunjuk seekor unta betina yang gemuk, al-Faris berkata kepada sahayanya, “Perah susu unta ini, kemudian suguhkan kepada syekh (bapak).”
Sahaya itu segera memerah susu unta tersebut semangkuk penuh, lalu dihidangkannya kepada syekh. Sesudah itu dia pergi. Orang tua itu meneguk susu tersebut seteguk, dua teguk, sesudah itu diletakkannya kembali.
Kata si musafir, “Saya merangkak perlahan-lahan mendekati syekh. Saya ambil bejana di hadapannya, lalu saya habsikan semua isinya.”
Kemudian, sahaya datang mengambil mangkuk susu. Dia berkata kepada majikannya, “Syekh telah menghabiskan minumannya.”
Al-Faris (si penunggang kuda) gembira seraya berkata kepada sahayanya, “Perah lagi susu unta ini” sambil menunjuk seekor unta yang lain. Sahaya itu segera melaksanakan perintah majikannya dan menghidangkan lagi semangkuk susu kepada syekh. Syekh meminum susu seteguk, lalu diletakkannya. Kemudian, mangkuk susu itu diambil oleh si musafir dan diminumnya setengah. Katanya, “Saya enggan menghabiskannya, karena saya khawatir si penunggang kuda menaruh curiga.” Kemudian, al-Faris memerintahkan sahaya yang lain menyembelih domba. Al-Faris memasak domba itu, kemudian memberi makan syekh dengan tangannya sendiri sampai dia kenyang. Sesudah syekh kenyang, barulah al-Faris makan bersama-sama dengan kedua hamba sahanya. Tidak lama kemudian, mereka semua pergi tidur. Ketika mereka tidur nyenyak, aku pergi ke tempat unta jantan. Lalu, kulepas ikatannya, aku kendarai lalu pergi. Onta-onta lainnya mengikuti onta jantan pergi dan aku terus pergi tengah malam itu. Setelah hari mulai siang, aku melihat sekeliling. Ternyata tidak tampak seorang pun yang menyusulku. Aku terus berjalan sampai tengah hari. Pada suatu ketika aku menoleh ke belakang, tiba-tiba terlihat olehku di kejauhan suatu bayangan bergerak cepat menuju ke arahku, bagaikan seekor burung yang amat besar. Semakin lama, bayangan itu tambah dekat kepadaku dan tambah nyata. Akhirnya, jelas bagiku, bayangan itu tak lain melainkan al-Faris (si penunggang kuda) mencari ontanya yang aku bawa pergi. Aku segera turun menambatkan unta jantan. Kemudian, aku keluarkan anak panah dari tabung dan aku pasang pada busur. Aku berdiri dengan posisi membelakangi unta-unta. Agak jauh di hadapanku berdiri al-Faris. Dia berkata kepadaku, “Lepaskan unta jantan.”
Aku menjawab, “Tidak! keluargaku kutinggalkan di Hirah sedang kelaparan. Aku telah bersumpah tidak akan kembali kepada mereka sebelum berhasil membawakan mereka makanan atau aku mati karenanya.”
Kata al-Faris, “Jika tidak kamu lepaskan, kubunuh kamu. Lepaskan! Terkutuklah kamu.”
Jawabku, “Tidak! Tidak akan kulepaskan walau apa yang akan terjadi.
Al-Faris berkata, “Celakalah kamu! Kamu pencuri!”
Katanya pula menlanjutkan, “Rentangkanlah tali unta jantan itu. Di situ terdapat tiga buhul! Tunjukkan buhul mana yang harus kupanah!”
Saya tunjukkan kepadanya buhul yang di tengah. Dia membidik, lalu melepaskan anak panahnya tepat mengenai sasaran bagai ditancapkan layaknya dengan tangan. Kemudian, dipanahnya pula buhul kedua dan ketiga tanpa meleset sedikit pun. Melihat kenyataan itu, anak panahku kumasukkan kembali ke dalam tabung. Aku berdiri dan menyerah. Dia datang menghampiriku. Lalu diambilnya pedang dan panahku. Katanya memerintahkanku, “Bonceng di belakangku!”
Aku naik membonceng di belakangnya. Dia bertanya, “Hukuman apa menurutmu yang akan kujatuhkan terhadap dirimu?” Jawabku, “Tentu hukuman berat!”Dia bertanya pula, “Mengapa?” Jawabku, “Karena perbuatanku yang tidak terpuji dan menyusahkan engaku. Allah memenangkan engkau dan mengalahkanku!”
Katanya, “Mengapa kamu menyangka begitu?” Bukankah kamu telah menemani Muhalhil (bapakku) makan, minum, dan tidur semalam dengannya?”
Mendengar dia berkata “Muhalhil”, aku bertanya kepadanya, “Apakah engkau ini “Zaid al-Khail?” Dia menjawab, “Ya.” Aku berkata, “Engkau penawan yang baik.” Jawabnya, “Jangan khawatir.” Dia membawaku kembali ke perkemahannya. Katanya, “Demi Allah, seandainya unta-unta itu milikku sendiri, sungguh kuberikan semuanya kepadamu. Tetapi sayang, unta-unta ini milik saudara perempuanku. Tinggallah di sini barang dua, tiga hari. Tidak lama lagi akan terjadi peperangan, di mana aku akan menang dan memperoleh rampasan.”
Hari ketiga dia menyerang Bani Numair. Dia menang dan memperoleh rampasan hampir seratus ekor unta. Unta rampasan itu hampir semuanya diberikan kepadaku. Kemudian, ditugaskannya dua orang pengawal untuk mengawal unta-unta itu selama dalam perjalanan sampai ke Hirah.
Itulah karakter Zaid al-Khail pada masa jahiliyah. Adapun bentuk kehidupannya dalam Islam, banyak ditulis oleh buku-buku sejarah.
Ketika berita mengenai munculnya Nabi saw dengan dakwah yang didakwahkannya terdengar oleh Zaid al-Khail, maka disiapkannya kendaraannya. Kemudian, diajaklah para pemimpin terkemuka dari kaumnya berkunjung ke Yatsrib (Madinah) menemui Nabi Muhammad saw. Satu delegasi besar yang terdiri dari para pemimpin kaum Thayi pergi bersama-sama dengannya menemui Nabi yang mulia, antara lain terdapat Zur bin Sadus, Malik bin Jubair, ‘Amir bin Juwain, dan lain-lain. Setibanya di Madinah, mereka terus menuju ke masjid Nabawi yang mulia dan memberhentikan untanya di depan pintu masjid. Ketika mereka masuk ke masjid, kebetulan Rasulullah saw sedang berkhotbah di atas mimbar. Mereka tergugah mendengar ucapan-ucapan Rasulullah saw dan kagum melihat kaum muslimin diam mendengarkannya dengan penuh perhatian.
Ketika Rasulullah saw melihat mereka, beliau mengucapkan pidatonya kepada kaum muslimin:
“Aku lebih baik bagi tuan-tuan sekalian daripada berhala ‘Uzza dan sekalian berhala yang tuan-tuan sembah. Aku lebih baik bagi tuan-tuan daripada unta hitam dan daripada segala yang tuan-tuan sembah selain Allah.”
Ucapan-ucapan Rasulullah saw dalam pidatonya itu sangat berkesan dalam hati Zaid al-Khail. Orang-orang serombongannya terbagi dua. Sebagian menerima panggilan yang hak, dan sebagian lagi menolak dengan sombong. Sebagian mendambahkan surga dan sebagian lagi pasrah ke neraka.
Melihat Rasulullah saw yang berpidato mempesona pendengarnya, dikelilingi orang-orang mukmin yang mncucurkan air mata kesedihan, timbul rasa benci dalam hati Zur bin Sadus yang penuh ketakutan. Dia berkata kepada kawan-kawannya, “Demi Allah! Orang ini pasti akan menguasai seluruh bangsa Arab. Demi Allah! Saya tidak akan membiarkan kuduk saya dikuasainya selama-lamanya.”
Kemudian, dia pergi ke negara Syam. Di sana dia mencukur rambutnya seperti pendeta, kemudian dia masuk agama Nasrani.
Zaid al-Khail lain lagi. Ketika Rasulullah saw selesai berpidato, ia berdiri di antara jamaah kaum muslimin. Zaid seorang laki-laki ganteng, cakap, dan berperawakan tinggi. Kalau menunggang kuda, kakinya tergontai hampir sampai ke tanah. Dia berdiri dengan tubuhnya yang tegap dan berbicara dengan suaranya yang lantang. Dia berkata, “Ya Muhammad! Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya engkau Rasulullah.”
Rasulullah menoleh kepadanya seraya bertanya, “Siapa Anda?” Zaid menjawab, “Saya Zaid al-Khail bin Muhalhil.” Rasulullah saw berkata, “Tentunya Anda Zaid al-Khair, bukan al-Khail. Segala puji bagi Allah yang membawa Anda ke sini dari kampung Anda, dan melunakkan hati Anda menerima Islam.”
Sejak itu Zaid al-Khail terkenal dengan nama Zaid al-Khair. Kemudian, Rasulullah saw membawanya ke rumah beliau, diikuti Umar bin Khaththab dan beberapa sahabat lain. Sesampainya di rumah Rasulullah saw, beliau melepaskan alas duduknya kepada Zaid. Tetapi, Zaid al-Khair segan menerimanya dan mengembalikannya kepada beliau. Rasulullah saw melemparkannya sampai tiga kali, tetapi Zaid al-Khair tetap menolak, karena merasa rikuh duduk di alas duduk Rasulullah saw yang mulia. Setelah Zaid duduk dengan tenang di dalam majlis, Rasulullah saw berkata, “Belum pernah saya mengenal seseorang yang ciri-cirinya berlainan daripada yang disebutkan orang kepadaku. Hai Zaid! Dalam diri Anda terdapat dua sifat yang disukai Allah dan Rasul-Nya. Apa itu ya Rasulullah? tanya Zaid. Jawab Rasulullah saw, “Kesabaran dan penyantun.” Kata Zaid, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikanku memiliki sifat-sifat yang disukai Allah dan rasul-Nya.” Kemudian. Dia berkata lebih lanjut, “Berilah saya tiga ratus penunggang kuda yang cekatan. Saya berjanji kepada Anda akan menyerang negeri Romawi (Ruum) dan mengambil negeri itu dari tangan mereka.” Rasulullah saw mengagumi cita-cita Zaid itu. Kata beliau, “Alangkah besarnya cita-cita Anda, hai Zaid. Belum ada orang yang seperti Anda.” Ketika Zaid dan orang-orang yang sepaham dengannya hendak kembali ke Nejed, Rasulullah saw berkata, “Alangkah baiknya dia. Banyak keuntungan yang mungkin terjadi seandainya dia selamat dari wabah yang berjangkit di Madinah.” Justru Madinah al-Munawwaroh sedang dilanda wabah demam panas. Pada suatu malam Zaid al-Khair diserang penyakit tersebut. Zaid al-Khair berkata kepada para pengikutnya, “Singkirkan saya ke kampung Qais! Sesungguhnya antara kita dengan mereka tidak ada permusuhan jahiliyah. Tetapi, demi Allah! Saya tidak ingin membunuh kaum muslimin sehingga mereka mati kena wabah penyakit ini.” Zaid al-Khair meneruskan perjalanan ke kampungnya di Nejed. Tetapi sayang, demamnya semakin menjadi-jadi.
Dia ingin menemui kaumnya di Nejed dan mengharapkan agar mereka masuk Islam di tangannya. Dia telah bercita-cita yang baik. Tetapi, suatu cobaan mendahuluinya sebelum cita-citanya terlaksana. Tidak lama kemudian dia menghembuskan nafasnya yang terakhir di perjalanan. Sedikit sekali waktu terluang baginya sesudah dia masuk Islam, sehingga tidak ada peluang untuk berbuat dosa. Dia meninggal tidak lama sesudah dia menyatakan Islamnya di hadapan Rasulullah saw. Semoga Allah meridhai Zaid al-Khair.
Zaid al-Khair
Batu Mustika Khodam Macan Batu Mustika Khodam Macan merupakan Batu mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor yang indah dan mempesona sekali bagaikan motif bulu macan. Pamor mustika tersebut asli alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia, mustika ini juga jarang untuk didapatkan. Khasiat Manfaat Bertuah Batu Mustika Khodam Macan Insya Allah untuk khodam perewangan,… selengkapnya
Rp 300.000Azimat Mustika Wengkon Emas adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Azimat Mustika Wengkon Emas Insya Allah untuk perlindungan, menghindari dari godaan, memperbesar rasa hemat dan untuk menghindari dari guna-guna serta ilmu hitam lainnya seperti santet, tenung, dll. Wengkon Memang baik untuk pagar diri, keluarga dan usaha. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Wengkon… selengkapnya
Rp 300.000Keris Singkir Geni Sabuk Inten, Nama Pusaka: Keris Singkir Geni Sabuk Inten, Dapur / Bentuk: Sabuk Inten, Pamor / Lambang / Filosofi: Singkir Geni Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi: Kerajaan Cirebon Kuno Tahun Pembuatan : Abad 15-16 Model Bilah Pusaka: Luk 11 Panjang Bilah-Gonjo Keris : 36,3 CM Panjang Seluruh Keris: 42,8 CM Asal… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Pelarisan Khodam Jaya Mustika Pelarisan Khodam Jaya merupakan batu mustika bertuah dengan pamor corak putih dan unik yang terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Mustika ini bentuk pamor dan perpaduan warnanya sangat serasi sekali serta terkesan indah dan elegan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk melancarkan rejeki, membuka… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Berkhasiat Pengasihan adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Berkhasiat Pengasihan Insya Allah untuk pengasihan memikat lawan jenis tingkat tinggi, pemilik akan mempunyai ajian pengasihan warisan ilmu kuno, pemilik akan mudah menundukan siapapun, memikat lawan jenis. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Es. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs…. selengkapnya
Rp 225.000Cincin Mustika Rekso Trenggiling adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Cincin Mustika Rekso Trenggiling Insya Allah untuk perlindungan tingkat tinggi. Setiap orang tentu perlu proteksi gaib / pagar gaib mengingat serangan ilmu gaib kapan saja tanpa mengenal waktu bisa saja menyerangnya dan bisa menghancurkan karirnya, Dapat juga guna Pengasihan, Cinta ditolak, Mengembalikan Pasangan, Mengunci… selengkapnya
Rp 400.000Nama Produk Mustika Badar Besi Kebal Sejati. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah berlipat ganda, Badar Besi untuk pengasihan dan pemikat tingkat tinggi, menderaskan rejeki, kelancaran dalam bisnis dan dagang apapun, memudahkan meraih karir jabatan, pembuka aura tingkat tinggi, kharisma kewibawaan tingkat tinggi, keselamatan, kekebalan dari serangan santet, ilmu sihir dan makhluk halus, anti kerasukan jin,… selengkapnya
Rp 450.000Mustika Api Berkobar adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Api Berkobar Insya Allah untuk kawibawaan, jabatan, pengayom, menjadi panutan, tauladan, disegani banyak kalangan, kepemimpinan, dihormati banyak orang, mudah dalam mengatur, mudah meraih tahta dan kekayaan. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Kobaran Api Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs…. selengkapnya
Rp 285.000Mustika Kelancaran Usaha Kesuksesan Bisnis Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk kelancaran dan kesuksesan usaha maupun bisnis, memudahkan meraih posisi jabatan, pelarisan ampuh, memancarkan aura mendatangkan pembeli, memudahkan penjualan, memancarkan aura pelarisan, pancarkan daya tarik, mudah menggaet mitra yang berduit, kewibawaan, pemikat alami, lancar jodoh, membangkitkan kekuatan batin, membuka ilmu spiritual, membangkitkan saudara… selengkapnya
Rp 330.000Mustika Barjad Api Sering Tampil Televisi / Batu Fire Opal Saat ini Sering Tayang Televisi. Batu Mustika Barjad Api adalah batu mustika Spesial bagi penggemar batu bertuah mistik gaib dan juga kolektor batu mulia permata, mengapa digemari karena batu barjad api merupakan batu yang didalam batu itu terdapat cahaya api, cahaya api barjad api berada… selengkapnya
Rp 1.850.000Khasiat Batu Akik Mustika Cempaka / Khasiat Semua Jenis Batu Cempaka Asli / Asal Usul Khasiat Batu Mustika Cempaka / Batu Cempaka Kuning / Khasiat Batu Cempaka / Batu Cempaka Madu / Batu Mustika Cempaka Madu / Batu Cempaka Sulaiman / Batu Cempaka Putih / Batu Cempaka Merah / Batu Cempaka Biru / Batu Akik… selengkapnya
Kesaktian Aji Brajamusti. Artikel berjudul Kesaktian Aji Brajamusti bawah ini sedikit banyak akan mengupas khasiat kegunaan serta cara menguasai ilmu kanuragan yang banyak diminati oleh orang-orang sakti pada jaman dulu. Ilmu pamungkas yang sangat terkenal ini kerap disebut-sebut menjadi ajian andalan Gatotkaca si otot kawat balung wesi. Memiliki kesaktian yang sangat luar biasa menjadi ciri… selengkapnya
Keringanan Memakai Pakaian Haid Pada Saat Shalat Amr bin Abdul Mun’im Allah Tabaraka wa Ta’ala telah berfirman dalam Al-Qur’an. “Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah. ‘Haid itu adalah kotoran’. Oleh sebab itu hendaklah kalian menjauhkan diri(1) dari wanita di waktu haid, dan janganlah kalian mendekati mereka sebelum mereka suci(2). Apabila mereka telah suci,… selengkapnya
Trik-Trik Syaithan Dalam Menggoda Anak Manusia Kisah berikut ini kami ambil dari buku yang nanti akan kami sebutkan di akhir tulisan. Namun, karena terkait dengan kualitas hadits; apakah ia hadits yang shahih atau tidak, maka perlu kami berikan sedikit penjelasan. Yaitu, bahwa mengenai kisah ini terdapat banyak versi dan penafsirannya dapat diambil dari tafsir terhadap… selengkapnya
Tentang Fabienne Bahagia Menjadi Muslimah. Ia memperoleh hidayah dari Allah di saat berjaya sebagai peragawati dan model kelas dunia di Perancis Fabienne! Itulah nama seorang , peragawati, sekaligus model, kelas dunia asal Perancis. Sejumlah majalah yang sering menjadi acuan kaum wanita Eropa pernah memuatnya, termasuk sebagai sampul dengan tubuh yang bisa membuat jakun lelaki naik… selengkapnya
Kisah Sakratul Maut (3): Orang yang punya niat jahat Ada sebagian orang yang hidup dalam kemewahan, saat sakratul mautnya setiap kali ia dibimbing untuk membaca kalimah syahadat: Lailaha illallah, ia justru membaca bait syair, yang artinya: Ya Rabbi, perempuan itu berkata dalam keadaan lelah, dimana jalan menuju kamar mandi. Mengapa kalimat tersebut terungkap dari lisannya… selengkapnya
Pesugihan Nyi Blorong Pantai Selatan Pesugihan Nyi Blorong Pantai Selatan adalah misteri besar bagi para pencari pesugihan. Nyi blorong adalah panglima perang ratu kidul yang menjaga pantai selatan. Nyi blorong selalu identik dengan sosok wanita cantik bertubuh ular. Sebenarnya Nyi Blorong bisa menjadi apa saja karena kesaktianya benar-benar tingkat tinggi. Pesugihan nyi blorong merupakan hal yang… selengkapnya
Tentang Neraka Mengadu Kepada Tuhannya. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Neraka mengadu kepada Tuhan, lalu berkata : “Tuhan, sebahagianku makan sebahagian yang lain”. Maka Tuhan mengizinkan bagi neraka dua nafas yaitu : Nafas pada musim dingin dan nafas pada mu sim panas, maka itulah panas yang sangat panas yang kamu… selengkapnya
Alamat Paranormal Medan Alamat Paranormal Medan sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa paranormal atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Alamat Pusaka Dunia Medan Masyarakat medan tidak… selengkapnya
Cara Ampuh dan Cepat Memiliki Khodam Singa Cara Ampuh dan Cepat Memiliki Khodam Singa – Khodam Singa merupakan salah satu khodam hewan yang terkenal ampuh selain khodam macan putih, oleh sebab itu banyak orang yang berburu untuk memiliki khodam singa dengan melalui ritual khusus pengisian khodam maupun dengan menggunakan saran batu mustika atau benda pusaka… selengkapnya