Beranda » Blog » Yusuf Islam : Bagaimana saya memeluk Islam

Yusuf Islam : Bagaimana saya memeluk Islam

Diposting pada 26 November 2016 oleh Pusaka Dunia / Dilihat: 221 kali

Yusuf Islam : Bagaimana saya memeluk Islam. Nama : Cat stevens. Setelah memeluk agama islam ia bernama YOUSEF ISLAM. Lahir di London, dijantung kota Inggris. Terlahir di zaman telah adanya tehnologi canggih dan di negara modern yg. terkenal di dunia. Dari lingkungan yg. demikian itu. saya tumbuh dan hidup. Pendidikan saya selesaikan di sekolah2 Katholik .

Saya memahami benar ajaran kehidupan dan ajaran agama kristen. Saya mengimani adanya Tuhan, Isa almasih. takdir, jalan yg. baik dan buruk. Gereja banyak mengajarkan dan menekankan pd. saya untuk percaya kpd. Allah, sedikit pd. Isa Almasih dan mengurangi sedikit dari kepercayaan pd. roh kudus .

Pd. waktu itu kehidupan di sekitar saya masyarakatnya berfikiran sempit dan picik . Mereka waktu itu banyak mengajarkan pd. generasi semasa saya bahwa kekayaan adalah suatu kehormatan dan hak yg. hakiki sedang kemiskinan adalah suatu kekalahan yg. total dan memalukan.

MENCIPTA FALSAFAH HIDUP SENDIRI

Kami mencontoh Amerika yang mana kami beranggapan bahwa Amerikalah suatu lambang kekayaan yg. nyata dan negara2 dunia ke 3 adalah sbg. Contoh dari kemiskinan, kesengsaraan, keterbelakangan, kebodohan dan kesesatan. Dikarnakan ini, saya mencari jalan untuk menjadi kaya agar dapat hidup bahagia.

Kemudian saya menciptakan falsafah hidup yaitu : Antara kehidupan tidak ada hubungannya dengan agama. Dan saya jalankan falsafah ini.

MULAI MENCARI JALAN HIDUP

Mulailah saya mencari jalan untuk hidup sukses. Dan ketika itu cara yg. paling murah adalah mempunyai gitar.

Kemudian saya membelinya dan mulailah menciptakan syair dan iramanya, melalui gitar. Melesatlah saya dari sekian penyanyi2 yg. ada. Ini saya lakukan tepat setelah saya bernama CAT STEVENS.

Saat itu umur saya 18 thn. Dan telah mencetak 8 album lagu . Mulailah saya melakukan show dan mengumpulkan banyak ketenaran dan kekayaan, hingga sampai pd. puncaknya. Saya yg. pd. waktu itu ada di puncak ketenaran dan kejayaan, sering melihat keadaan yg. dibawah, saya takut jatuh . Maksud saya takut kehilangan semua Sejak itu mulailah ada rasa tak tenang dan was-was dalam jiwa saya. Dan sejak itu pula mulainya saya menenggak minuman botolan setiap hari . Maksud saya minuman inilah yg. memberi semangat dalam karier dan hidup saya. Waktu itu saya merasa sepertinya semua org. memakai topeng . Mereka sudah pasti adalah orang2 munafik hingga bisa menjual untuk mendapatkan keuntungan agar tetap hidup.

Saya merasakan semua ini adalah sesuatu yg. merugikan dan kejam . Sejak saat itu mualai membenci kehidupan saya sendiri. Mulailah saya menjalani hidup menyendiri. Dan sejak itu jiwa saya terasa sakit tak terkendalikan dan benar-benar jiwa saya dalam keadaan sakit . Kemudian, saya dipindahkan kerumah sakit dan ternyata saya terdapat mengidap penyakit batuk TBC. Selama tinggal dirumah sakit, mereka telah banyak memberi kebaikan pd. saya dikarnakan banyak mengajarkan pd. saya menuju cara untuk berfikir secara positip.

Ketika itu ada datang perasaan beriman kepada Tuhan. Tetapi gereja tak mengajarkan secara jelas siapa Tuhan itu sebenarnya. Dan lumpuhlah fikiran saya untuk mengetahui siapa Tuhan dan apa itu Tuhan yg. pernah disebut-sebut digereja dulu.

Ketika itu pemikiran saya masih gelap . Mulailah berfikir untuk mengalihkan kehidupan ke suatu cara hidup baru. Waktu itu saya muali membaca kepercayaan dan Timur (kurang jelas apa maksudnya.pen). Dan waktu itu saya mencari ke dunia yg. nyata. Datanglah suatu perasan pd. saya suatu tujuan tetapi saya tak memahami apa tujuan yg. datang pd. saya saat itu. Secara tak saya sadari, saya duduk menyendiri dalam lamunan yg. panjang.

Mulailah berfikir untuk mencari kebahagiaan yg. tak pernah saya dapatkan dari kekayaan yg. saya dapatkan atau kejayaan dan kemashuran yg. pernah saya raih atau pula dalam kehidupan gereja .

MULAI MEMELUK AGAMA BUDHA

Mulailah saya memeluk agama Budha dan ajaran pemikiran cina. Belajar memahaminya dgn perkiraan saya kemungkinan kebahagiaan inilah yg. akan menunjukkan isyarat untuk kejadian pd. esok hari agar dapat menghindar dari suatu kerugian atau kehancuran atau kejahatan. Mulailah saya menjadi seorang yg. berserah kpd. keadaan dan mempercayai pd. bintang-bintang. Saya juga percaya para peramal. Tetapi semua ini ternyata omong kosong belaka.

MENJADI KOMUNIS

Pindah dan masuklah saya menjadi seorang yg. berfaham komunis. Logika saya menduga kebahagiaan akan terwujud jika kekayaan dibagi rata ke seluruh manusia di dunia ini. Tetapi saya merasakan faham komunisme ini tidak selaras dgn. Naluri kemanusiaan saya yaitu tidak adanya keadilan . Yang adil adalah yg. berhak atas sesuatu setelah ia mendapatkannya dari jerih payahnya. Bukannya setelah bersusah payah mendapatkan hasilnya kemudian larinya kpd. org. yg. tak bersusah payah, untuk mendapatkan itu.

Beberapa waktu kemudian saya berkeputusan bahwasanya tidak adanya ajaran atau kepercayaan sbg.jawaban yg. saya temukan dan yg. menjelaskan pd. saya sbg. Suatu kenyataan dimana saya selama ini dalam pencarian untuknya. Berputus asalah saya, sebab waktu itu saya belum mengetahui Islam.

KEMBALI MASUK GEREJA

Kemudian kembali pd. kepercayaan saya semula ke gereja. Dikarnakan semua ajaran itu adalah kosong belaka dan gereja masih lebih baik dari semua yg. pernah saya temukan selama dalam pencarian waktu itu.

Kembali lagi pd. dunia musik dan mulai dari bawah lagi, dgn. Menetapkan hati bahwasanya inilah agama saya dan tidak ada agama lain. Dan berusahalah saya dgn. Ikhlas hati pd. agama ini dgn. Berusaha untuk memperbaiki musik agar menjadi sesuatu yg. terbaik. Saya ambil satu keputusan dari ajaran gereja, yaitu : Jika ingin mencapai kedudukan spt. Tuhan maka berusahalah untuk ikhlas menyelesaikan suatu pekerjaan.

HADIAH AL QURAN ASAL MULA

Pd. thn. 1975 terjadinya keajaiban yaitu kakak saya yg. tertua memberi hadiah berupa Al-qur‘an. Dan hadiah itu hingga saya jalan-jalan ke Quds / Yerussalem (Palestin) tetap ada. Sejak dari sinilah saya mulai serius pd. Al-qur‘an pemberian dari kakak saya ini.

Saat itu saya tak memahami isi dan maksud dari Qur‘an tsb. Dari sinilah saya mulai mencari penterjemah untuk menterjemahkannya pd. saya dan menjelaskan apa maksud darinya. Sejak itu mula pertama kalinya saya berfikir ttg. Islam. Islam dalam pandangan org2 barat adalah faham rasialis dan muslimin adalah org. asing dari Turki dan Arab walaupun mereka adalah warga negara di Eropa. Orang tua saya asli dari Yunani. Orang Yunani sangatlah membenci orang Turki muslim. Seharusnya saya membenci agamanya org. Turki yg. sbg. Warisan dari turunan mereka, tetapi saya melihat dan memperhatikan pd. ayat2 dalam Al-qur‘an terjemahan tidak ada larangan untuk mengetahui isi dari Qur‘an itu sendiri.

KATA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM YANG BERPENGARUH KEPADA JIWA

Lembaran pertama pd. Al-qur‘an ketika saya buka, tercantum jelas dgn nama Allah dgn lanjutannya adalah maha pengasih lagi maha penyayang. Kalimat ini sangatlah berpengaruh pd. jiwa saya . Setelah itu terbaca surat Alfatihah yg. artinya Pembukaan pd. al-kitab (Al-qur‘an), (Alhamdulillaahirrabbil‘alamin, yg. artinya semua bersykur pd. Allah saja, pencipta alam semesta dan Tuhan semua makhluk).

Pd. saat membaca kalimat ini, perasaan diri dan jiwa ini terasa amatlah kecil dan lemah dihadapan Allah SWT. Hal ini disebabkan dulu mereka mengajarkan bahwa Allah adalah satu dan terbagi menjadi tiga . Bagaimana terjadinya ? saya tak tahu ! Mereka juga mengatakan bahwa Allah kaum nasrani lain dgn. Allahnya kaum Yahudi.

Selebihnya Qur‘anul karim adalah ibadah kpd. Allah yg. Esa. Tuhan semesta alam. Dan Qur‘an menegaskan bahwa Allahlah yg. Tunggal Tuhan semesta alam . Juga menegaskan bahwa Allah sendirilah yg. menciptakan Alam semesta ini tanpa bantuan dari siapapun dan tanpa membagi kekuasaan-nya pd. siapapun . Hal ini adalah sesuatu yg. baru bagi saya.

Saya memahami (sebelum mengenal Al-qur‘an) bahwa disitu ada pemahaman / kecocokan,kekuatan/kemampuan dan keajaiban. Tetapi sekarang dgn. Pemahaman Islam bahwa Allah adalah maha Tunggal dan maha berkehendak dan maha berkuasa atas segalanya, bersamaan dgnnya adalah keimanan yaitu iman kpd Hari akhir dan kehidupan setelah hari akhir sbg. Tujuan hidup yg. utama dan kekal selama2nya .

Dan juga, manusia bukanlah terbentuk perbandingan besar dari daging yg. pd. suatu hari akan berganti menjadi debu, spt. Para ahli biologi mengatakannya. Tetapi yg. pasti adalah segala sesuatu pekerjaan yg. menentukan keadaan pd. kehidupan ini yg. pasti akan menentukan kehidupan di hari akhir .

AL QURAN YANG MENUNJUKKAN PADA ISLAM

Qur‘anul karim yg. menunjukkan saya pd. islam. Dan saya menyetujui petunjuknya. Semua bermula dari gereja yg. telah menghancurkan saya yaitu yg. mengaitkan saya pd. kesengsaraan dan kepedihan. Dari dialah yg. membawa saya kpd. Al-qur‘an . Disebabkan tidak adanya jawaban yg. saya dapatkan dari pertanyaan yg. timbul di jiwa sebelum ini .

Qur‘an adalah sesuatu yg. asing. Tidak sama dgn. Kitab-kitab yg. ada. Didalamnya tidak adanya pragraf atau alenia atau penjelasan spt. Yg. terdapat pd. kitab-kitab lainnya yg. ada. Pd. Qur‘an tidak tercantum nama pencatat atau penulisnya . Dari sini saya yakin dan percaya ini adalah wahyu Allah kpd. seorang rosul utusan-Nya

PERBEDAAN AL QURAN DENGAN INJIL

Disini terlihat juga perbedaan dgn. Injil , yg. berbeda-beda penulis danpencatat dan banyak perbedaan pula dalam kisah2. Saya telah berusaha mencari kesalahan pd. Qur‘an tetapi, disana tak saya temukan, walau berupa kesalahan kecil . Semua kalimat dan maksudnya tersusun rapi tidak ada yg. bertentangan satu sama lainnya dan bersamanya menyatakan bahwa Allahlah yg. maha Esa. Sejak itu mulailah saya memahami apa itu islam. Al-qur‘an bukan satu utusan saja, tetapi semua nabi2 yg. pernah diutus Allah ada didalamnya yg. dikasihi dan tinggi derajatnya di sisi-Nya. Tidak ada yg. dibedakan diantara mereka .

Ini adalah suatu pemahaman yg. masuk akal . Seandainya kamu mengimani pd satu nabi tanpa mengimani yg. lainnya sama artinya menghancurkan risalah/ ajaran/ pesan2 dari ajaran-Nya . Sejak ini saya memahami pertalian hidup dan kehidupan sejak adanya kehidupan didunia ini , yaitu dari adanya sejarah dunia bahwa manusia ada dua golongan yaitu golongan yg. beriman dan golongan yg. kafir.

AL QURAN MENJAWAB SEMUA PERTANYAAN

Qur‘an telah menjawab semua pertanyaan saya selama ini. Dari sini saya merasakan adanya kebahagiaan. Kebahagiaan ini datangnya setelah mendptkan kenyataan yg. hakiki.

Setelah membaca dan memahami secara lengkap dari Al-qur‘an selama 1 tahun . Mulailah saya mencari cara dari mana saya untuk memahami isi Qur‘an ini. Setelah itu, saya merasakan bahwa hanya saya sajalah seorang muslim di dunia ini.

Kemudian saya berfikir, bagaimana saya seharusnya menjadi seorang muslim yg. benar-benar muslim. Lalu saya pergi kemasjid di London dan berserah diri pd. Islam, dgn membaca kesaksian bahwa tidak Tuhan selain Allah dan Mhammad bahwasanya seorang hamba dan utusan Allah.

Sejak itu saya meyakini bahwa jalan yang saya pilih adalah ajaran yg. berat dan ini bukanlah kalimat yg. ringan sbg. tanggung jawabnya dan sbg. Jawaban darinya untuk menyelesaikan tugas sbg. Muslim. Sptnya saya baru terlahir kembali. Dan saya mengetahui jalan yg. saya tempuh sama spt. Saudara seiman lainnya.

Saya tak pernah bertemu dgn. Mereka. Dan jika saya bertemu dgn muslim lainnya yg. berusaha menunjukkan pd. saya ttg. Islam tak pernah saya hiraukan . Semua ini di sebabkan kebanyakan nafsu diri dari muslimin telah menguasai mereka. Dan pengaruh negatip dari pemberitaan dunia barat dan juga pengaruh negatip dari pemberitaan negara2 muslim yg. meng-kaburkan hakiki adanya ajaran islam, yg. mana mereka banyak mendukung pd. orang2 atau golongan atau gerakan yg. merendahkan islam.

Kesemuanya ini melumpuhkan kebaikan dari rakyat mereka yg. artinya berniat menghancurkan akhlak dan kehidupan kemanusiaan muslimin mereka sendiri .

MEMPELAJARI KEROSULAN MUHAMMAD SAW

Unsur utama islam yg. saya ambil dari Al-qur‘an, setelah itu saya mulai mempelajari ttg. Kerosulan Muhammad SAW. Yg. mana jalur dan sunnahnya mengajarkan muslimin yg. intinya dari unsur islam .

Sejak itu saya mengetahui jalur yg. maha berharga dalam kehidupan adalah rosullah SAW dan Sunnahnya. Tanpa saya sadari lupalah saya pd. musik. Suatu hari saya tanyakan pd. saudara saya (seiman). Apakah saya boleh melangsungkan kehidupan dalam musik ? Saudara saya itu menasehatkan untuk berhenti. Katanya,” Musik akan mengambil waktumu untuk berzikir kpd.Allah, dan ini adalah sesuatu yg. amat berbahaya bagimu .”

Saya melihat anak2 muda meninggalkan keluarga mereka dan hidup untuk musik dan lagu. Ini didalam islam sangat dilarang dan islam meyakinkan bahwa kekuatan ada pd. lelaki muslim. Sejak itu, semua harta kekayaan yg. saya miliki, saya serahkan untuk DAKWAH ISLAM.

How I Came To Islam – Yusuf Islam (Cat Stevens)

by Yusuf Islam (formerly Cat Stevens)
All I have to say is what you know already, to confirm what you already know of the message of the Prophet (sallallahu alaihi wa sallam) as given by God – the Religion of Truth. As human beings we are given a consciousness and a duty that has placed us at the top of creation. Man is created to be God’s deputy on earth and it is important to realize the obligation to rid ourselves of all illusions and to make our lives a preparation for the next life. Anyone who misses this chance is not likely to be given another, to be brought back again, for it says in the Qur’an Majeed that when man is brought to account, he will say, “O Lord, send us back and give us another chance.’ The Lord will say, ‘If I send you back, you will do the same.'”

My early religious upbringing

I was brought up in the modern world of all the luxury and the highlight of show business. I was born into a Christian home.

We know that every child is born in his original nature, and it is only his parents that turn him to this religion or that. I was given this religion (Christianity) and thought this way. I was taught that God exists, but there was no direct contact with God, so we had to make contact with Him through Jesus, and Jesus was in fact the door to Good. This was more or less accepted by me, but I did not swallow it all.

I looked at some of the statues of Jesus; they were just stones with no life. When they said that God is three, I was puzzled even more but could not argue. I believed it, simply because I had to have respect for the faith of my parents.

Pop star

Gradually, I became alienated from this religious upbringing, and started making music. I wanted to be a big star. All those things I saw in the films and on the media took hold of me, and perhaps I thought this was my god: the goal of making money. I had an uncle who had a beautiful car, and I thought “Well, he has it made”. He had a lot of money. The people around me influence me though think that this was it, this world was their God.

I decided then that this was the life for me, to make a lot of money, to have a ‘great life’. My examples were the pop stars, and so I started making songs. But deep down, I had a feeling for humanity, a feeling that if I became rich, I would help the needy. (It says in the Qur’an that we make a promise, but when we make something, we want to hold on to it and become greedy)

So it happened that I became very famous, as a teenager, and my name and photo were splashed in all the media. They made me larger than life, so I wanted to live larger than life, and the only way to do that was to be intoxicated (with liquor and drugs).

In the hospital

After a year of financial success and ‘high’ living, I became very ill, contracted TB and had to be hospitalized. It was then that I started to think: what was to happen to me? Was I just a body and my goal in life was merely to satisfy this body? I realized now that this calamity was a blessing given to me by Allah, a chance to open my eyes, ‘why am I here, why am I in bed’, and I started looking for some of the answers. At that time there was great interest in great interest in the Eastern mysticism. I began reading and the first thing I began to become aware of was of death, and that the soul moves on, it does not stop. I felt I was taking the road to bliss and high accomplishment. I started meditating and even became a vegetarian. I now believed in ‘peace and flower power’, and this was the general trend. But what I did believe in particular was that I was not just a body, this awareness came to me at the hospital.

One day when I was walking and I was caught in the rain, I began running to the shelter and I realized, ‘wait a minute, my body is getting wet, my body is telling me I am getting wet.’ This made me think of a saying that the body is like a donkey and it has to be trained where it has to go, otherwise the donkey will lead you where it wants to go.

Then I realized I had a will, a God given gift: follow the will of God. I was fascinated by the new terminology I was learning in the Eastern religion. By now I was fed up with Christianity. I started making music again and this time.

I started reflecting my own thoughts. I remember the lyric of one of my songs. It goes like this: ‘I wish I knew, I wish I knew what makes the Heaven, what makes the Hell, do I get to know You in my bed or some dusty cell while others reach the big hotel?’ and I knew I was on the Path.

I also wrote another song ‘The way to find God out.’ I became even more famous in the world of music. I really had a difficult time because I was getting rich and famous and at the same time I was sincerely searching for the Truth. Then I came to a stage where I decided that Buddhism is alright and noble, but I was not ready to leave the world, I was too attached to the world and was not prepared to become a monk and to isolate myself from society.

I tried Zen and Ching, numerology, tarot cards and astrology. I tried to look back into the Bible, and could not find anything. At this time I did not know anything about Islam, and then, what I regarded as a miracle occurred. My brother had visited the mosque in Jerusalem, and was greatly impressed that while on the one hand it throbbed with life (unlike the churches and synagogues which were empty), on the other hand, an atmosphere of peace and tranquility prevailed.

The Qur’an

When he came to London he brought back a translation of the Qur’an, which he gave to me. He did not become a Muslim, but he felt something in this religion, and thought I might find something in it too.

And when I received the Book, (a guidance that would explain everything to me: who I was, what the purpose of life was, what reality was, and where I came from), I realized that this was the true religion – religion not in the sense the West understands it, not the type for only your old age. In the West, whoever wishes to embrace a religion and make it his only way of life is deemed a fanatic. I was not a fanatic, I was at first confused between the body and the soul. Then I realized that the body and soul are not apart and you don’t have to go to the mountain to be religious; we must follow the will of God, then we can rise even higher than the angels. The first thing I wanted to do now was to be a Muslim.

I realized that everything belongs to God, that slumber does not overtake Him. He created everything. At this point I began to lose the pride in me, because hereto I had thought the reason I was here was because of my own greatness. But I realized that I did not create myself, and the whole purpose of my being here was to submit to the teaching that has been perfected by the religion we know as Al-Islam. At this point I started discovering my faith. I felt that I was a Muslim, on reading the Qur’an. I now realized that all the Prophets sent by God brought the same message. Why then were the Jews and Christians different? I know now how the Jews did not accept Jesus as the Messiah and that they had changed His Word. Even the Christians misunderstand God’s Word and called Jesus the son of God. Everything made so much sense. This is the beauty of the Qur’an: it asks you to reflect and reason, and not to worship the sun or moon but the One who has created everything. The Qur’an asks man to reflect upon the sun and moon and God’s creation in general. Do you realize how different the sun is from the moon? They are at varying distances from the earth, yet appear the same size to us; at times one seems to overlap the other.

Even when many astronauts go to space, they see the insignificant size of the earth and vastness of space, and they become very religious, because they have seen the Signs of Allah.

When I read the Qur’an further, it talked about prayer, kindness and charity. I was not a Muslim yet, but I felt that the only answer for me was the Qur’an, and God had sent it to me and I kept it a secret. But the Qur’an speaks on different levels. I began to understand it on another level, where the Qur’an says “Those who believe don’t take disbelievers for friends and the believers are brothers.” Thus at this point I wished to meet my Muslim brothers.

Conversion

Then I decided to journey to Jerusalem (as my brother had done). At Jerusalem, I went to the mosque and sat down. A man asked me what I wanted. I told him I was a Muslim. He asked what was my name; I told him ‘Stevens’. He was confused. I then joined the prayer though not so successfully. Back in London, I met a sister called Nafisa. I told her I wanted to embrace Islam and she directed me to the New Regent Mosque. This was in 1977, about 1½ years after I received the Qur’an. Now I realized that I must get rid of my pride, get rid of Iblis and face one direction. So on a Friday, after Jummah I went to the Imam and declared my faith (the Kalima) at his hands. You have before you someone who had achieved fame and fortune. But guidance was something that eluded me, no matter how hard I tried, until I was shown the Qur’an. Now I realize I can get direct contact with God, unlike Christianity or any other religion. As one Hindu lady told me, ‘You don’t understand the Hindus, we believe in one God, we use these objects (idols) to merely concentrate.’ What she was saying was that in order to reach God one has to create associates that are idols for the purpose. But Islam removes all these barriers, the only thing that moves the believers from the disbelievers is the Salat. This is the process of purification.

Finally I wish to say that everything I do is for the pleasure of Allah and pray that you gain some inspirations from my experiences. Furthermore I would like to stress that I did not come into contact with any Muslim before I embraced Islam. I read the Qur’an first and realized no person is perfect, Islam is perfect, and if we imitate the conduct of the Holy Prophet (peace and blessings of God be upon him), we will be successful. May Allah give us guidance to follow the path of the Ummah of Muhammad (peace and blessings be upon him). Ameen!

Demikian Artikel Tentang Yusuf Islam : Bagaimana saya memeluk Islam

Yusuf Islam : Bagaimana saya memeluk Islam

Yusuf Islam : Bagaimana saya memeluk Islam

Sidebar
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin 1
● online
Admin 2
● online
Admin 1
● online
Halo, perkenalkan saya Admin 1
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja