SHILAH BIN ASY-YAM AL-‘ADAWI (Ahli Ibadah Yang Pemberani, Singa Tunduk Padanya, Mati Syahid Berdua Putranya!)
Tentang SHILAH BIN ASY-YAM AL-‘ADAWI (Ahli Ibadah Yang Pemberani, Singa Tunduk Padanya, Mati Syahid Berdua Putranya!). Kisah ini sangat menarik sekali, sekaligus mengharukan. Betapa tidak? Bagaimana terkoleksi pada seorang tokoh dua sifat; seorang yang ahli ibadah tapi juga pemberani di medan perang. Ia menjadi rebutan para komandan pasukan Islam dalam peperangan mereka karena keberanian dan doanya. Ia bernasib mujur karena mendapatkan isteri yang ahli ibadah pula dan seorang putra yang pemberani. Kekhusyu’an shalatnya tidak terpengaruh oleh kedatangan singa yang hendak menerkamnya bahkan singa itu kemudian tunduk padanya…
Kisah selanjutnya bagaimana, silahkan menikmati!
“Shilah Bin Asy-yam al-‘Adawi menuntut ilmu dari sebagian besar sahabat dan mencontoh cara hidup halal dan akhlak mereka,” (Ucapan al-Ashbahaani)
Shilah ibn Asyam al-‘Adawi seorang ahli ibadah dari para ahli ibadah malam…seorang pejuang dari para pejuang siang.
Apabila kegelapan telah menutupkan tirainya ke alam semesta dan manusia terlelap dalam tidur…ia pun bangkit dan menyempurnakan wudlu, kemudian ia berdiri di mihrabnya dan masuk dalam shalatnya serta mendapatkan suka cita dengan Rabbnya.
Maka, bersinarlah cahaya ilahi dalam dirinya, menyinari bashirahnya ke penjuru dunia…memperlihatkannya akan ayat-ayat Allah di ufuk.
Disamping itu semua, ia adalah orang yang hobby membaca al-qur’an di waktu fajar.
Apabila sepertiga malam terakhir telah tiba, ia mencondongkan bengkaunnya kepada juz-juz al-qur’an…Mulailah (lidahnya) mentartil ayat-ayat Allah yang jelas dengan suara merdu dan suara tangisan.
Terkadang ia mendapatkan kelezatan al-qur’an yang menyentuh ke dalam hatinya dan mendapatkan ketakutan kepada Allah dengan akal jernihnya.
Pada sisi lain, ia merasakan al-qur’an berisi ancaman yang memecah hatinya…
Shilah ibn Asyam tidak pernah bosan dari ibadahnya ini sekalipun. Tidak ada bedanya apakah di rumahnya atau dalam perjalanan, di saat sibuk atau di saat waktu luangnya.
Ja’far ibn Zaid menghikayatkan, “Kami keluar bersama salah satu dari pasukan muslimin dalam sebuah perang ke kota “Kabul“ (ibukota Afghanistan, terletak dekat sungai Kabul) dengan harapan Allah akan memberikan kemenangan kepada kami. Dan adalah Shilah ibn Asyam berada di tengah pasukan.
Ketika malam telah menutupkan tirainya –dan kami berada di tengah perjalanan-, para pasukan menurunkan bekalnya dan menyantap makanannya lalu menunaikan shalat ‘Isya…
Mereka kemudian pergi menuju ke kendaraannya mencari kesempatan untuk istirahat di sisinya…
Maka, aku melihat Shilah ibn Asyam pergi menuju ke kendaraannya sebagaimana mereka pergi. Ia lalu meletakkan pinggangnya untuk tidur sebagaimana yang mereka lakukan.
Aku lantas berkata dalam hati, “Dimanakah yang orang-orang riwayatkan tentang shalatnya orang ini dan ibadahnya serta apa yang mereka sebarkan tentang shalat malamnya hingga kakinya bengkak?! Demi Allah, aku akan menunggunya malam ini hingga aku melihat apa yang dikerjakannya.”
Tidak lama setelah para prajurit terlelap dalam tidurnya…hingga aku melihatnya bangun dari tidurnya dan berjalan menjauh dari perkemahan, bersembunyi dengan gelapnya malam dan masuk ke dalam hutan yang lebat dengan pepohonannya yang tinggi dan rumput liar. Seakan-akan belum pernah dijamah sejak waktu yang lama.
Aku berjalan mengikutinya…
Sesampinya ia di tempat yang kosong, ia mencari arah kiblat dan menghadap kepadanya. Ia bertakbir untuk shalat dan ia tenggelam di dalamnya…aku melihatnya dari kejauhan. Aku melihatnya berwajah berseri…tenang anggota badannya dan tenang jiwanya. Seakan-akan ia menemukan seorang teman dalam kesepian, (menemukan) kedekatan dalam jauh dan cahaya yang menerangi dalam gelap.
Di saat dia demikian…tiba-tiba muncul kepada kami seekor singa dari sebelah timur hutan. Setelah aku merasa aku merasa yakin darinya, bahwa yang datang itu macan hatiku serasa copot saking takutnya. Aku lalu memanjat sebatang pohon yang tinggi untuk melindungiku dari ancamannya.
Singa tersebut terus saja mendekat kepada Shilah ibn Asyam, sedangkan ia tenggelam dalam shalatnya hingga jaraknya tinggal beberapa langkah saja darinya…Dan demi Allah ia tidak menoleh kepadanya…tidak mempedulikannya…
Tatkala ia sujud, aku berkata, “Sekarang (saatnya) ia akan menerkamnya.”
Ketika ia bangkit dari sujudnya dan duduk, singa itu berdiri di hadapannya seakan-akan memperhatikannya.
Ketika ia salam dari shalatnya, ia memengkaung kepada singa itu dengan tenang…dan menggerakkan kedua bibirnya dengan ucapan yang tidak aku dengar.
Dan tiba-tiba saja singa tersebut berpaling darinya dengan tenang, dan kembali ke tempat semula.
Di saat fajar telah terbit, ia bangkit untuk menunaikan shalat fardlu. Kemudian ia mulai memuji Allah AWJ dengan pujian-pujian yang aku belum pernah mendengar yang sepertinya sekalipun.
Ia kemudian berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu agar menyelamatkan aku dari neraka…Apakah seorang hamba yang berbuat salah seperti aku berani untuk memohon surga kepadaMu?!”
Ia terus saja mengulang-ulangnya hingga ia menangis dan membuatku ikut menangis.
Kemudian ia kembali ke pasukannya tanpa ada seorang pun yang tahu.
Nampak di mata orang-orang, seakan-akan ia baru bangun dari tidur di kasur. Sedangkan aku kembali dari mengikutinya, dan aku merasa (lelah dari) begadang malam…badan penat…dan ketakutan terhadap singa…dan apa-apa yang Allah Maha Tahu dengannya.
Di samping itu semua, Shilah ibn Asyam tidak pernah membiarkan satu kesempatan dari kesempatan-kesempatan mauidzah dan peringatan kecuali ia memanfaatkannya.
Dan metodhe dakwahnya adalah ia menyeru kepada jalan Rabbnya dengan hikmah dan mauidzah hasanah. Jiwa-jiwa yang lari ia condongkan (dekatkan)…hati-hati yang keras ia lemahkan (lunakkan).
Di antaranya, bahwa ia pernah keluar ke daratan di tanah Bashrah untuk khalwah (menyepi) dan beribadah…
Lalu sekelompok pemuda yang akan bersenang-senang melewatinya…
Mereka bermain-main…bersendau gurau dan bergembira…
Ia (Shilah) menyalami mereka dengan halus…
Dan dengan lembut ia berkata kepada mereka, “Apa yang kalian katakan tentang suatu kaum yang ber’azm untuk safar karena suatu urusan besar, hanya saja mereka di waktu siang berbelok dari jalan untuk berbuat sia-sia dan bermain-main….dan di waktu malam mereka tidur untuk istirahat. Maka kapankah kalian melihat mereka menyelesaikan perjalanannya dan sampai di tempat tujuan?!”
Dan ia terbiasa mengucapkan kalimat tersebut di saat itu dan pada saat yang lain…
Pada suatu ketika ia bertemu dengan mereka dan ia mengucapkan kata-katanya tersebut kepada mereka…
Maka, salah seorang pemuda dari mereka bangkit dan berkata, “Sesungguhnya dia –demi Allah- tidak memaksudkan perkataannya kepada siapapun selain kita. Kita di siang hari bermain-main….dan di malam hari tidur…”
Kemudian pemuda tersebut memisahkan diri dari teman-temannya dan mengikuti Shilah ibn Asyam sejak hari itu. Ia terus menemaninya hingga kematian menjemputnya.
Di antaranya pula, bahwa pada suatu siang ia pernah pergi bersama sekelompok sahabatnya kepada suatu tujuan. Lalu lewatlah di depan mereka seorang pemuda yang menakjubkan dan bagus penampilannya….
Pemuda tersebut memanjangkan kain celananya hingga ia menyeretnya di tanah seperti orang sombong…
Para sahabatanya lalu bermaksud (melakukan tindakan) terhadap pemuda tersebut, mereka ingin mencemoohnya dengan perkataan dan memukulnya dengan keras…
Maka Shilah berkata kepada mereka, “Biarkan aku, yang akan menyelesaikan urusannya.”
Ia mendekati pemuda tersebut dan berkata dengan kelembutan seorang ayah yang penuh sayang…dan bahasa seorang sahabat yang jujur, “Wahai anak saudaraku, sesungguhnya aku punya hajat kepadamu.”
Pemuda itu berhenti, dan berkata, “Apa itu wahai paman?”
Ia berkata, “Hendaklah kamu mengangkat kainmu, sesungguhnya yang demikian itu lebih suci untuk pakaianmu…lebih bertakwa kepada Rabbmu…dan lebih dekat dengan sunnah Nabimu.”
Dengan rasa malu pemuda itu berkata, “Ya, dengan senang hati…”
Kemudian ia segera mengangkat kainnya.
Shilah berkata kepada sahabatnya, “Sesungguhnya yang seperti ini lebih baik daripada apa yang kalian inginkan…kalau seengkauinya kalian memukulnya dan mencemoohnya niscaya ia akan memukul dan mencemooh kalian…dan tetap membiarkan kainnya menjulur menyapu tanah.”
Pada suatu kali seorang pemuda dari Bashrah mendatangainya dan berkata, “Wahai Abu ash-Shahbaa, ajari aku apa-apa yang telah Allah ajarkan kepadamu.”
Maka Shilah tersenyum dan berseri wajahnya, dan ia berkata, “Sungguh kamu telah mengingatkan aku -wahai anak saudaraku- tentang kenangan lama yang tidak aku lupakan…dimana pada saat itu aku seorang pemuda sepertimu…Aku mendatangi orang yang tersisa dari sahabat Rasulullah SAW, dan aku berkata kepada mereka, “Ajarilah aku apa-apa yang telah Allah ajarkan kepada kalian.” Mereka berkata, “Jadikanlah al-Qur’an sebagai penjaga jiwamu dan kebun hatimu. Dengarkan nasehatnya dan nasehatilah kaum muslimin dengannya. Perbanyaklah berdoa kepada Allah AWJ semampumu.”
Anak muda itu berkata, “Berdoalah untukku, semoga engkau dibalasi dengan kebaikan.”
Ia menjawab, “Semoga Allah menjadikanmu senang (antusias) untuk memperoleh yang kekal (akhirat)…dan menjadikanmu zuhud terhadap yang fana (dunia)…dan menganugrahkan keyakinan kepadamu yang mana jiwa menjadi tenang kepadanya, dan dibutuhkan kepadanya dalam agama.”
Shilah memiliki seorang misan perempuan bernama “Mu’âdzah Al-‘Adawiyah.”..Dia adalah seorang tabi’in sepertinya…di mana ia pernah bertemu dengan ummul mukminin ‘Aisyah RA dan mengambil ilmu darinya.
Kemudian al-Hasan al-Bashri –semoga Allah mengharumkan ruhnya- berjumpa dengannya dan mengambil (ilmu) darinya.
Ia seorang wanita yang bertakwa dan suci…taat ibadah dan zuhud.
Di antara kebiasaannya adalah apabila malam tiba, ia berkata, “Bisa jadi ini adalah malam terakhir bagiku, maka janganlah kamu tidur hingga pagi….” Dan apabila siang tiba, ia berkata, “Mungkin ini adalah hari terakhir bagiku, maka janganlah pinggang ini merasa tenang hingga sore.”
Di musim dingin, ia mengenakan pakaian yang tipis sehingga rasa dingin menghalanginya untuk condong kepada tidur dan berhenti dari ibadah.
Ia menghidupkan malamnya dengan shalat dan banyak beribadah.
Apabila rasa kantuk mengalahkannya ia berjalan berputar-putar di rumahnya dan berkata, “Wahai jiwa, di depanmu ada tidur panjang…besok kamu akan tidur panjang di kuburan…entah di atas penyesalan atau di atas kesenangan. Maka pilihlah untuk dirimu wahai Mu’aadzah pada hari ini apa yang kamu sukai agar kamu besok menjadi apa.”
Shilah ibn Asyam walaupun begitu kuat dalam beribadah dan begitu tinggi zuhudnya tidaklah ia membenci sunnah Nabinya SAW (dalam hal menikah), ia lalu meminang anak perempuan pamannya (misannya) “Mu’aadzah” untuk dirinya.
Ketika hari disandingkannya ia kepada Shilah, keponakan laki-lakinya mengurusinya dan membawanya ke kamar mandi kemudian memasukkannya menemui istrinya di rumah yang diberi wewangian…
Setelah keduanya bersama-sama, ia berdiri shalat dua rakaat sunnah, ia (istrinya) berdiri shalat dengan shalatnya dan mengikutinya.
Kemudian sihir shalat menarik keduanya hingga keduanya berlanjut shalat bersama hingga fajar menjadi terang.
Di pagi harinya, keponakannya datang menemuinya dan berkata, “Wahai paman, anak perempuan pamanmu telah disandingkan kepadamu, lalu kamu berdiri shalat sepanjang malam dan kamu meninggalkannya.”
Ia menjawab, “Wahai anak saudaraku…sesungguhnya kemarin kamu telah memasukkan aku ke sebuah rumah yang dengannya kamu telah mengingatkan aku kepada neraka…kemudian kamu memasukan aku ke tempat lain yang dengannya kamu mengingatkan aku kepada surga…Pikiranku terus saja memikirkan keduanya hingga pagi.”
Anak muda itu berkata, “Apa itu wahai paman?!”
Ia menjawab, “Sungguh kamu telah memasukkan aku ke kamar mandi, maka hawa panasnya telah mengingatkan aku akan panas neraka…kemudin kamu memasukkan aku ke rumah pengantin, sehingga bau harumnya mengingatkan aku kepada wangi surga…”
Shilah ibn Asyam bukan hanya orang yang banyak khasyah kepada Allah dan banyak bertaubat, ahli ibadah dan zuhud semata. Disamping itu ia adalah seorang penunggang kuda (prajurit) yang kuat dan pahlawan yang berjihad.
Sedikit sekali medan pertempuran yang mengenal seorang pemberani yang lebih kuat darinya…lebih kuat jiwanya…dan lebih tajam tebasan pedangnya. Sehingga para panglima muslimin berlomba-lomba untuk menariknya kepada (pasukan) mereka.
Setiap dari mereka ingin memperoleh kemenangan dengan keberadaannya di perkemahannya, agar dengan karunia keberaniannya ia memetik kemenangan besar yang dicita-citakan.
Ja’far ibn Zaid meriwayatkan, ia menuturkan, “Kami keluar dalam suatu peperangan. Dan bersama kami ada Shilah ibn Asyam dan Hisyam ibn ‘Aamir…Ketika kami telah bertemu musuh, Shilah dan sahabatnya melesat dari barisan kaum muslimin dan keduanya menerobos kumpulan musuh, menusuk dengan tombak dan membabat dengan pedang, sehingga keduanya memberi pengaruh yang besar terhadap front depan pasukan. Maka sebagian panglima musuh berkata kepada sebagian yang lain, “Dua orang tentara muslimin telah menurunkan (menimpakan) kepada kita hal seperti ini, bagaimana jadinya apabila mereka seluruhnya memerangi kita? Tunduklah kalian kepada hukum muslimin dan tunduklah dengan taat kepada mereka.”
Pada tahun 76 H, Shilah ibn Asyam keluar dalam sebuah peperangan bersama pasukan muslimin menuju negeri Maa waraaun nahri* dan ia ditemani oleh anaknya.
Ketika kedua pasukan saling berhadapan, dan perang semakin berkecamuk. Berkatalah Shilah kepada anaknya, “Wahai anakku…majulah dan perangilah musuh-musuh Allah sehingga jika kamu syahid, aku akan mengharap pahalanya dari Allah Dzat yang tidak akan pernah hilang titipan-titipan di sisi-Nya.”
Pemuda tersebut melesat memerangi musuh layaknya anak panah yang melesat dari busurnya, ia terus saja bertempur hingga jatuh tersungkur syahid.
Tidak berlangsung lama, sehingga ayahnya pergi mengikutinya. Ia terus berjihad sehingga mati syahid di sampingnya.
Ketika berita kematian keduanya sampai ke Bashrah, para wanita segera menemui “Mu’aadzah al-Adawiyah” untuk menghiburnya. Ia lalu berkata kepada mereka, “Apabila kalian datang untuk mengucapkan selamat kepadaku, maka selamat datang atas kalian…namun apabila kalian datang untuk hal lain, maka kembalilah dan semoga kalian dibalasi dengan kebaikan…”
Semoga Allah menjadikan wajah-wajah yang mulia ini berseri…
Dan semoga Allah membalasinya dengan kebaikan atas Islam dan Muslimin.
Sejarah manusia tidak mengenal yang lebih bertakwa dan lebih suci darinya.
Demikian Artikel Tentang SHILAH BIN ASY-YAM AL-‘ADAWI (Ahli Ibadah Yang Pemberani, Singa Tunduk Padanya, Mati Syahid Berdua Putranya!)
SHILAH BIN ASY-YAM AL-‘ADAWI (Ahli Ibadah Yang Pemberani, Singa Tunduk Padanya, Mati Syahid Berdua Putranya!)
Nama Produk Mustika Untuk Menang Judi Paling Dicari adalah Mustika Angka 8 ini. Mustika Untuk Menang Judi Paling Dicari ini Insya Allah Berkhasiat Khasiat untuk Mustika Angka 8 sudah terkenal dan terpercaya untuk Keberuntungan Hidup, Bagi yang sering gagal usaha, sering kalah tender bisnis, urusan cinta sering sial, sering putus cinta, memancing ikan sulit dapat, bagi… selengkapnya
Rp 650.000Mustika Darah Pesugihan Ampuh Mustika Darah Pesugihan Ampuh merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak memburunya. Batu Mustika ini akan… selengkapnya
Rp 385.000Bambu Jenglot Pusaka ini sudah melalui pengetesan dengan cara direbus dengan air sampai mendidih, Cara Pengetesan Bambu Jenglot Pusaka Asli Alami dengan cara direbus harus dilakukan karena Bambu Jenglot Pusaka Palsu dibuat dengan cara menyambungkan kedua ruas dengan dengan lem kayu sehingga jika direbus maka lem kayu akan meleleh dan mengakibatkan sambungannya lepas, Perbedaan Pring… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Angka 7 Asli Alam Mustika Angka 7 Asli Alam merupakan salah satu mustika bertuah koleksi sesepuh pusaka dunia yang unik dan langka. Mustika tersebut memiliki keunikan yakni pamornya membentuk angka 7 asli alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Mustika tersebut proses sesepuh mendapatkannyapun tidak mudah. Khasiat Mustika Angka 7 Asli Alam Insya… selengkapnya
Rp 575.000Mustika Tematen Watu Agung Mustika Tematen Watu Agung merupakan mustika yang di dapat dari penarikan alami di salah satu gunung yang di anggap paling angker di jawa. mustika ini memiliki energi yang sangat besar untuk menangkal serangan ghaib dari luar. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tematen Watu Agung Insya Allah untuk anti santet dan guna guna,… selengkapnya
Rp 300.000Keris Naga Berbadan Rantai Babi Keris Naga Berbadan Rantai Babi adalah keris pusaka yang sangat jarang sekali ada. Keris pusaka tersebut juga sangatlah gagah dan memiliki wibawa sangat besar. Keris Naga Berbadan Rantai Babi ini sangat gagah sekali dengan dihias kinatah sepuh emas yang sangat rapi dan halus. Tidak Hanya itu saja ditambah lagi pada… selengkapnya
Rp 2.500.000Liontin Lafadz Allah Putih Liontin Lafadz Allah Putih adalah bandul atau liontin yang memiliki lafadz Allah yang terpampang di permukaan liontin. Liontin lafadz ini didesign dengan sangat detail dan kekinian, sehingga siapa saja bisa memakainya tanpa pandang usia dan jenis kelamin. Nama Produk : Liontin Lafadz Allah Putih Model : Liontin Estimasi Bahan : Titanium… selengkapnya
Rp 75.000Mustika Bertuah Pelet Tatap Mata PUSAKA DUNIA – Khasiat Mustika Pelet Tatap Mata ini Insya Allah memiliki khasiat manfaat untuk membantu anda memikat banyak wanita dan membuat para targetnya tergila-gila cinta mati kepada anda. Target dari pemahar mustika ini akan tunduk dan luluh mengikuti perintah dari pemilik mustika ini. Mustika ini sangat istimewa karena dapat… selengkapnya
Rp 425.000Mustika Seger Waras Jiwo Rogo Mustika Seger Waras Jiwo Rogo merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor salju indah dan memiliki power spiritual khusus untuk meningktkan ketahanan tubuh yang kuat dan alami menyerap energi alam. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Seger Waras Jiwo Rogo Insya Allah untuk meningkatkan kesehatan tubuh, penyakit cepat sembuh, memiliki ketahanan tubuh yang… selengkapnya
Rp 275.000Batu Mustika Penghancur Santet Pusaka Dunia Batu Mustika Penghancur Santet Pusaka Dunia adalah mustika bertuah yang didapat dari proses penarikan alam oleh tim pusaka dunia. Mustika ini memiliki energi yang sudah disempurnakan dan tidak membahayakan pemiliknya. Batu Mustika ini memiliki corak dan warna alami karena proses pembentukan dari alam, sehingga tidak diragukan lagi keaslianya. Selain… selengkapnya
Rp 325.000Praktek Dukun Samosir Praktek Dukun Samosir sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Samosir Masyarakat Samosir tidak… selengkapnya
Cara Ampuh Memiliki Khodam Macan Cara Ampuh Memiliki Khodam Macan – Memiliki khodam macan merupakan impian setiap orang yang suka dengan dunia spiritual atau orang yang sedang belajar ilmu kebatinan, Khodam macan adalah sosok gaib yang dikenal memiliki kekuatan gaib yang sangat kuat yang memiliki sifat penurut, dan setia kepada tuannya atau sang pemilik. Cara… selengkapnya
Khasiat Madu Asli Sejuta Manfaat yang sudah mendunia diantaranya ; Madu Asli Membantu Pembentukan Darah. Madu lebah menyediakan banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan darah. Lebih jauh lagi, ia membantu pembersihan darah. Madu berpengaruh positif dalam mengatur dan membantu peredaran darah. Madu juga berfungsi sebagai pelindung terhadap masalah pembuluh kapiler dan arteriosklerosis. Madu Asli… selengkapnya
Gambaran Keris Pamor Pancuran Mas. PANCURAN MAS. Pamor ini juga ornamennya dari bilah menyebrang ke Ganja. Pada bilahnya pamor ini sama betul dengan sada Saeler tetapi pada bagian ganja berbentuk cabang seperti lidah ular. Tuahnya dianggap sama dengan Udan Mas dan tergolong tidak pemilih, cocok untuk semua orang.
Misteri Goa Jepang Di Bandung Goa Jepang di Bandung merupakan salah satu tempat bersejarah yang menjadi misteri bagi banyak orang. Goa Jepang merupakan sebuah terowongan bawah tanah yang digali oleh tentara perang Jepang pada masa penduduk Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II. Misteri Goa Jepang Bandung adalah tentang bagaimana terowongan tersebut bisa digali dengan… selengkapnya
Alamat Dukun Manado Alamat Dukun Manado sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Alamat Pusaka Dunia Manado Masyarakat Manadotidak… selengkapnya
Gene Netto : Mencari Tuhan menemukan Allah Nama saya Gene Netto, sejak tahun 1995 saya telah menetap di Jakarta, Indonesia, dan pada saat saya bertemu dengan orang baru, mereka selalu penasaran tentang latar belakang saya. Mereka ingin tahu tentang bagaimana saya bisa belajar bahasa Indonesia dengan baik, pindah ke Indonesia dan akhirnya masuk Islam. Lewat… selengkapnya
Tentang Larangan Menampakkan Perhiasan Kepada Laki-Laki Yang Bukan Muhrimnya. Wahai Ukhti Muslimah ..! Kemusykilan kaum wanita yang terjadi pada zaman sekarang ini adalah tentang cara berhias mereka, senang berkumpul dan mengerjakan hal-hal yang tidak berguna di pusat-pusat keramaian. Semua itu merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Yang dimaksud dengan wanita… selengkapnya
Tentang Amalan Pandangan Penjerat Cinta. Untuk menebus Pandangan Penjerat Cinta amalannya sebagai berikut : 1. Puasa 3 hari 3 malam dimulai hari Selasa kliwon. Selama puasa dilarang makan makanan yang berasal dari beras atau nasi. Yang dimakan hanya sayuran dan buah-buahan. 2. Saat berpuasa setiap jam 12 malam lakukan sholat hajat dan baca : Surah… selengkapnya
Info Amalan Kebal Cambuk. Amalan Kebal Cambuk ini berfungsi agar Tidak merasa sakit meskipun dicambuk berkali-kali (atraksi) Caranya : Sebaiknya anda melakukan puasa 1 hari, yaitu hari Kamis. Setelah berbuka puasa, jangan makan apa-apa lagi dan tidak boleh tidur Setelah sholat subuh, baca do’a di bawah ini sampai terbit matahari Bismillahirrahmaanirrahim, Qaala rasuulullahi qul man… selengkapnya
