Mu’adz Bin Jabal
Tentang Mu’adz Bin Jabal. Tatkala Rasulullah mengambil bai’at dari orang-orang Anshar pada perjanjian Aqabah yang kedua, diantara para utusan yang terdiri atas 70 orang itu terdapat seorang anak muda dengan wajah berseri, pandangan menarik dan gigi putih berkilat serta memikat perhatian dengan sikap dan ketenangannya. Dan jika bicara maka orang yang melihat akan tambah terpesona karenanya . . . .!
Nah, itulah dia Mu’adz bin Jabal r.a . . . . .
Dan kalau begitu, maka ia adalah seorang tokoh dari kalangan anshar yang ikut bai’at pada perjanjian Aqabah kedua, hingga termasuk Ashshabiqul Awwalun, golongan yang pertama masuk Islam. Dan orang yang lebih dulu masuk Islam dengan keimanan serta keyakinannya seperti dimikian, mustahil tidak akan turut bersama Rasulullah dalam setiap perjuangan. Maka demikianlah halnya Mu’adz . . . .
Tetapi kelebihannya yang paling menonjol dan keitstimewaannnya yang utama ialah fiqih atau keahliannya dalam soal hukum. Keahliannya dalam fiqih dan ilmu pengetahuan ini mencapai taraf yang menyebabkannya berhak menerima pujian dari Rasulullah SAW dengan sabdanya : “Ummatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah Mu’adz bin Jabal.”
Dalam kecerdasan otak dan keberaniannya mengemukakan pendapat, Mu’adz hampir sama dengan Umar bin Khattab. Ketika Rasulullah SAW hendak mengirimnya ke Yaman, lebih dulu ditanyainya : “Apa yang menjadi pedomanmu dalam mengadili sesuatu, hai Mu’adz?” Kitabullah”, ujar Mu’adz. “Bagaimana jika kamu tidak jumpai dalam Kitabullah?”, tanya Rasulullah pula. “Saya putus dengan Sunnah Rasul”, ujuar Mu’adz. “Jika tidak kamu temui dalam Sunnah Rasulullah?” “Saya pergunakan fikiranku untuk berijtihad, dan saya takkan berlaku sia-sia”. Maka berseri-serilah wajah Rasulullah, sabdanya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq kepada utusan Rasulullah sebagai yang diridhai oleh Rasulullah . . . .”
Maka kecintaan Mu’adz terhadap Kitabullah dan Sunnah Rasulullah tidak menutup pintu untuk mengikuti buah fikirannya, dan tidak menjadi penghalang bagi akalnya untuk memahami kebenaran-kebenaran dahsyat yang masih tersembunyi yang menunggu usaha orang yang akan menghadapi dan menyingkapnya.
Dan mungkin kemampuan untuk berijtihad dan keberanian menggunakan otak dan kecerdasan inilah yang menyebabkan Mu’adz berhasil mencapai kekayaan dalam ilmu fiqih, mengatasi teman dan saudara-saudaranya hingga dinyatakan oleh Rasulullah sebagai “orang yang paling tahu tentang yang halal dan yang haram”. Dan cerita-cerita sejarah melukiskan dirinya bagaimana adanya, yakni sebagai otak yang cermat dan jadi penyuluh serta dapat memutuskan persoalan dengan sebaik-baiknya . . . .
Di bawah ini kita muat cerita tentang A’idzullah bin Abdillah yakni ketika pada suatu hari di awal pemerintahan Khalifah Umar, ia masuk mesjid bersama beberapa orang shahabat, katanya:
“Maka duduklah saya pada suatu majlis yang dihadiri oleh tiga puluh orang lebih, masing-masing menyebutkan sebuah hadits yang mereka terima dari Rasulullah SAW. Pada halaqah atau lingkaran itu ada seorang anak muda yang amat tampan . . . . hitam manis warna kulitnya, bersih, manis tutur katanya dan termuda usianya di antara mereka. Jika pada mereka terdapat keraguan tentang suatu hadits, mereka tanyakan kepada anak muda itu yang segera memberikan fatwanya, dan ia tak hendak berbicara kecuali bila diminta . . . . Dantatkala majlis itu berakhir, saya dekati anak muda itu dan saya tanyakan siapa namanya, ujarnya: Saya adalah Mu’adz bin Jabal.”
Shahar bin Hausyab tidak ketinggalan memberikan ulasan, katanya:
“Bila para shahabat berbicara sedang di antara mereka hadir Mu’adz bin Jabal, tentulah mereka akan sama meminta pendapatnya karena kewibawaannya . . . .!”
Dan Amirul Mu’minin Umar r.a. sendiri sering meminta pendapat dan buah fikirannya. Bahkan dalam salah satu peristiwa di mana ia memanfaatkan pendapat dan keahliannya dalam hukum, Umar pernah berkata: “Kalau tidaklah berkat Mu’adz bin Jabal, akan celakalah Umar!”
Dan ternyata Mu’adz memiliki otak yang terlatih baik dan logika yang menawan serta memuaskan lawan, yang mengalir dengan tenang dan cermat. Dan di mana saja kita jumpai namanya – di celah-celah riwayat dan sejarah, kita dapati ia sebagi yang selalu menjadi pusat lingkaran. Di mana ia duduk selalulah dilingkungi oleh manusia.
Ia seorang pendiam, tak hendak bicara kecuali atas permintaan hadirin. Dan jika mereka berbeda pendapat dalam suatu hal, mereka pulangkan kepada Mu’adz untuk memutuskannya. Maka jika ia telah buaka suara, adalah ia sebagimana dilukiskan oleh salah seorang yang mengenalnya: “Seolah-olah dari mulutnya keluar cahaya dan mutiara . . . .”
Dan kedudukan yang tinggi di bidang pengetahuan ini serta penghormatan Kaum Muslimin kepadanya, baik selagi Rasulullah masih hidup maupun setelah beliau wafat, dicapai Mu’adz sewaktu ia masih muda. Ia meninggal dunia di masa pemerintahan Umar, sedang usianya belum 33 tahun . . . .!
Mu’adz adalah seorang yang murah tangan, lapang hati dan tinggi budi. Tidak suatupun yang diminta kepadanya, kecuali akan diberinya secara berlimpah dan dengan hati yang ikhlas. Sungguh kemurahan Mu’adz telah menghabiskan semua hartanya.
Ketika Rasulullah SAW wafat, Mu’adz masih berada di Yaman, yakni semenjak ia dikirim Nabi ke sana untuk membimbing Kaum Muslimin dan mengajari mereka tentang seluk-seluk Agama.
Di masa pemerintahan Abu Bakar, Mu’adz kembali ke Yaman, Umar tahu bahwa Mu’adz telah menjadi seorang yang kaya raya, maka diusulkan Umara kepada khalifah agar kekayaannya itu dibagi dua. Tanpa menunggu jawaban Abu Bakar, Umar segera pergi ke rumah Mu’adz dan mengemukakan masalah tersebut.
Mu’adz adalah seorang yang bersih tangan dan suci hati. Dan seandainya sekarang ia telah menjadi kaya raya, maka kekayaan itu diperolehnya secara halal, tidak pernah diperolehnya secara dosa bahkan juga tak hendak menerima barang yang syubhat. Oleh sebab itu usul Umar ditolaknya dan alasan yang dikemukakannya dipatahkannya dengan alasan pula . . . . Umar berpaling meninggalkannya.
Pagi-pagi keesokan harinya Mu’adz pergi ke rumah Umar. Demi sampai di sana, Umar dirangkul dan dipeluknya, sementara air mata mengalir mendahului perkataannya, seraya berkata:
“Malam tadi saya bermimpi masuk kolam yang penuh dengan air, hingga saya cemas akan tenggelam. Untunglah anda datang, hai Umar dan menyelamatkan saya . . . . !”
Kemudian bersama-sama mereka datang kepad abu Bakar, dan Mu’adz meminta kepada khalifah untuk mengambil seperdua hartanya. “Tidak satupun yang akan saya ambil darimu”, ujar Abu Bakar. “Sekarang harta itu telah halal dan jadi harta yang baik”, kata Umar menghadapkan pembicaraannya kepada Mu’adz.
Andai diketahuinya bahwa Mu’adz memperoleh harta itu dari jalan yang tidak sah, maka tidak satu dirham pun Abu Bakar yang shaleh itu akan menyisakan baginya. Namun Umar tidak pula berbuat salah dengan melemparkan tuduhan atau menaruh dugaan yang bukan-bukan terhadap Mu’adz. Hanya saja masa itu adlah mas gemilang, penuh dengan tokoh-tokoh utama yang berpacu mencapai puncak keutamaan. Di antara mereka ada yang berjalan secara santai, tak ubah bagi burung yang terbang berputar-putar, ada yang berlari cepat, dan ada pula yang berlari lambat, namun semua berada dalam kafilah yang sama menuju kepada kebaikan.
Mu’adz pindah ke Syria, di mana ia tinggal bersama penduduk dan orang yang berkunjung ke sana sebagi guru dan ahli hukum. Dan tatkala Abu Ubaidah – amir atau gubernur militer di sana – serta shahabat karib Mu’adz meninggal dunia, ia diangkat oleh Amirul Mu’minin Umar sebagai penggantinya di Syria. Tetapi hanya beberapa bulan saja ia memegan jabatan itu, ia dipanggil Allah untuk menghadap-Nya dalam keadaan tunduk dan menyerahkan diri.
Umar r.a. berkata:
“Sekiranya saya mengangkat Mu’adz sebagai pengganti, lalu ditanya oleh Allah kenapa saya mengangkatnya, maka akan saya jawab: Saya dengar Nabi-Mu bersabda: Bila ulama menghadap Allah Azza wa Jalla, pastilah Mu’adz akan berada di antara mereka . . . . !”
Mengangkat sebagai pengganti yang dimaksud Umar di sisi ialah penggantinya sebagi khalifah bagi seluruh Kaum Muslimin, bukan kepala sesuatu negeri atau wilayah.
Sebelum menghembuskan nafasnya yang akhir, Umar pernah ditanyai orang: “Bagaimana jika anda tetapkan pengganti anda?” artinya anda pilih sendiri orang yang akan menjadi khalifah itu, lalu kami bai’at dan menyetujuinya . . . .? Maka ujar Umar:
“Seandainya Mu’adz bin Jabal masih hidup, tentu saya angkat ia sebagi khalifah, dan kemudian bila saya menghadap Allah Azza wa Jalla dan ditanya tentang pengangkatannya: Siapa yang kamu angkat menjadi pemimpin bagi ummat manusia, maka akan saya jawab: Saya angkat Mu’adz bin Jabal setelah mendengar Nabi bersabda: Mu’adz bin Jabal adalah pemimpin golongan ulama di hari qiamat.”
Pada suatu hari Rasulullah SAW, bersabda: “Hai Mu’adz! Demi Allah saya sungguh sayang kepadamu. Maka jangan lupa setiap habis shalat mengucapkan: Ya Allah, bantulah daku untuk selalu ingat dan syukur serta beribadat dengan ikhlas kepada-Mu.”
Tepat sekali: “Ya Allah, bantulah daku . . . !”
Rasulullah SAW selalu mendesak manusia untuk memahami makna yang agung ini yang maksudnya ialah bahwa tiada daya maupun upaya, dan tiada bantuan maupun pertolongan kecuali dengan pertolongan dan daya dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar . . . .
Mu’adz mengerti dan memahami ajaran tersebut dan telah menerapkannya secara tepat . . . . Pada suatu pagi Rasulullah bertemu dengan Mu’adz, maka tanyanya:
Bagaimana keadaanmu di pagi hari ini, hai Mu’adz?
Di pagi hari ini aku benar-benar telah beriman, ya Rasulullah, ujar Mu’adz
Setiap kebenaran ada hakikatnya, ujar Nabi pula, maka apakah hakikat keimananmu?
Ujar Mu’adz: Setiap berada di pagi hari, aku menyangka tidak akan menemui lagi waktu sore. Dan setiap berada di waktu sore, aku menyangka tidak akan mencapai lagi waktu pagi . . . . Dan tiada satu langkah pn yang kulangkahkan, kecuali aku menyangka tiada akan diiringi dengan langkah lainnya . . . . Dan seolah-olah kesaksian setiap ummat jatuh berlutut, dipanggil melihat buku catatannya . . . . Dan seolah-olah kusaksikan penduduk surga menikmati kesenangan surga . . . . Sedang penduduk neraka menderita siksa dalam neraka. Maka sabda Rasulullah SAW : Memang, kamu mengetahuinya, maka pegang teguhlah jangan dilepaskan . . . . !
Benar dan tidak salah . . . . Mu’adz telah menyerahkan seluruh jiwa raga dan nasibnya kepada Allah, hingga tidak suatu pun yang tampak olehnya hanyalah Dia . . . ! Tepat sekali gambaran yang diberikan Ibnu Mas’ud tentang kepribadiannya. katanya:
“Mu’adz adalah seorang hamba yang tunduk kepada Allah dan berpegang teguh kepada Agama-Nya. Dan kami menganggap Mu’adz serupa dengan Nabi Ibrahim a.s . . . .”
Mu’adz senantiasa menyeru manusia untuk mencapai ilmu dan berdzikir kepada Allah . . . . Diserunya mereka untuk mencari ilmu yang benar lagi bermanfaat, dan katanya:
“Waspadalah akan tergelincirnya orang yang berilmu! Dan kenalilah kebenaran itu dengan kebenaran pula, karena kebenaran itu mempunyai cahaya . . . .!”
Menurut Mu’adz, ibadat itu hendaklah dilakukan dengan cermat dan jangan berlebihan.
Pada suatu hari salah seorang Muslim meminta kepadanya agar diberi pelajaran.
– Apakah anda sedia mematuhinya bila saya ajarkan? tanya Mu’adz
– Sungguh, saya amat berharap akan mentaati anda! ujar orang itu. Maka kata Mu’adz kepadanya:
“Shaum dan berbukalah . . . .!”
Lakukanlah shalat dan tidurlah . . . .!!!
Berusahalah mencari nafkah dan janganlah berbuat dosa . . . .
Dan janganlah kamu mati kecuali dalam beragama Islam . . . .
Serta jauhilah do’a dari orang yang teraniaya . . . .
Menurut Mu’adz, ilmu itu ialah mengenal dan beramal, katanya: “Pelajarilah segala ilmu yang kalian sukai, tetapi Allah tidak akan memberi kalian mafaat dengan ilmu itu sebelum kalian mengamalkannya lebih dulu . . . .!”
Baginya iman dan dzikir kepada Allah ialah selalu siap siaga demi kebesaran-Nya dan pengawasan yang tak putus-putus terhadap kegiatan jiwa. Berkata Al-Aswad bin Hilal:
“Kami berjalan bersama Mu’adz, maka katanya kepada kami; Marilah kita duduk sebentar meresapi iman . . . .!”
Mungkin sikap dan pendiriannya itu terdorang oleh sikap jiwa dan fikiran yang tiada mau diam dan bergejolak sesuai dengan pendiriannya yang pernah ia kemukakan kepada Rasulullah, bahwa tiada satu langkah pun yang dilangkahkannya kecuali timbul sangkaan bahwa ia tidak akan mengikutinya lagi dengan langkah berikutnya. Hal itu ialah karena tenggelamnya dalam mengingat-ingat Allah dan kesibukannya dalam menganalisa dan mengoreksi dirinya . . . .
Sekarang tibalah ajalnya, Mu’adz dipanggil menghadap Allah . . . Dan dalam sakarat maut, muncullah dari bawah sadarnya hakikat segala yang bernyawa ini, dan seandainya ia dapat berbicara akan mengalirlah dari lisannya kata-kata yang dapat menyimpulkan urusan dan kehidupannya . . . .
Dan pada saat-saat itu Mu’adz pun mengucapkan perkataan yang menyingkapkan dirinya sebagai seorang Mu’min besar. Sambil matanya menatap ke arah langit, Mu’adz munajat kepada Allah yang Maha Prngasih, katanya:
“Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu . . . .
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia demi untuk mengalirkan air sungai atau menanam kayu-kayuan . . . . tetapi hanyalah untuk menutup haus dikala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan . . . .”.
Lalu diulurkanlah tangannya seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib masih sempat ia mengatakan:
“Selamat datang wahai maut . . . .
Kekasih tiba di saat diperlukan . . . .”
Dan nyawa Mu’adz pun melayanglah menghadap Allah . . . .
Kita semua kepunyaan Allah . . . .
Dan kepada-Nya kita kembali . . . .
Demikian Artikel Tentang Mu’adz Bin Jabal.
Mu’adz Bin Jabal
Mustika Borneo Nusantara. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk pengasihan pandang, memancarkan aura pemilik sehingga yang memandang melihat tampan/cantik walaupun sebenarnya wajah pas pasan. Membuka aura kesejukan sehingga yang bersanding akan merasakan kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian. Pengasihan welas asih membuat banyak orang menyayangi dan memperhatikan. Membangkitkan Aura Kewibawaan sehingga disegani atasan bawahan dan semua yang… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Tolak Bala Mustika Tolak Bala merupakan mustika bertuah yang sangat susah ditemukan. Batu ini sangat indah jika dilihat dari motifnya. Jika dilihat dengan seksama, Batu mustika ini memiliki motif percikan api hitam. Batu mustika ini sangat cocok untuk dijadikan liontin atau cincin. Batu ini sangat menawan, karena memiliki karakteristik yang angker dan kharisma yang… selengkapnya
Rp 385.000Mustika Aura Suci adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Aura Suci Insya Allah untuk membuang aura dalam tubuh yang negatif akibat alam ataupun kiriman manusia, membuka aura tingkat tinggi, kekuatan daya tarik umum seperti artis, pelet dan pengasihan alami. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Putih Susu. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548…. selengkapnya
Rp 275.000Mustika Pagar Gaib Lumut Hitam Mustika Pagar Gaib Lumut Hitam merupakan batu mustika yang memiliki energi spiritual tingkat tinggi. Batu mustika ini memiliki corak warna menawan yang murni berasal dari alam. Dengan memiliki Mustika Bertuah ini Insya Allah akan membuat kehidupan anda lebih baik dan lebih berkembang positif daripada tidak mempunyai Mustika Bertuah sama sekali…. selengkapnya
Rp 350.000Mustika Minak Jinggo Bertuah Mustika Minak Jinggo Bertuah merupakan mustika alami yang memiliki corak dan guratan batu yang indah. Mustika ini memancarkan energi yang adem / menyejukkan hati. Selain itu corak dan motif pada mustika merupakan motif alami. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Minak Jinggo Bertuah Insya Allah untuk ditakuti musuh, disegani pimpinan / bawahan, kejayaan,… selengkapnya
Rp 260.000Keris Pusaka Putri Kinurung Luk 11 Keris Pusaka Putri Kinurung Luk 11 merupakan keris yang sangat gagah. Keris pusaka ini memiliki bentuk dhapur santan yang memiliki bentuk indah dan energi yang tak bisa diremehkan. Keris pusaka ini dibuat perkiraan estimasi pada era Kerajaan Mataram sehingga keris ini termasuk keris sepuh/ kuno. Keris pusaka ini bisa dijadikan… selengkapnya
Rp 3.000.000Nama Produk Sinar Cahaya Mustika Barjad Api. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk Kemudahan dan kelancaran mencari rejeki. Kesuksesan segala macam usaha. Membangkitkan usaha yang bangkrut. Pelarisan Usaha, Mudah mendapat pelanggan banyak. Kelancaran dan kesuksesan negosiasi tender bisnis. Kesuksesan dan kelancaran segala macam bisnis. Kesuksesan karir dan jabatan. Kelancaran lobi jabatan. Memudahkan meraih kekuasan politik… selengkapnya
Rp 1.750.000Mustika Bertuah Tundung Musuh adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Bertuah Tundung Musuh Insya Allah untuk menangkal segala macam bentuk serangan musuh, tolak balak segala ilmu hitam/sihir/santet/serangan ghaib, pagar diri, keselamatan dari bahaya, pendinding ghaib tingkat tinggi. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Corak Api Tundung Musuh. Produk jenis ini ditemukan Tahun… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Dua Lintah Putih Mustika Dua Lintah Putih merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor sosok lintah putih dua ekor yang memang jarang untuk didapatkan. Mustika ini pamornya juga terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Dua Lintah Putih Insya Allah untuk membangkitkan ajian pengeretan, memancarkan aura membuat lawan… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Kulhu Sungsang Ampuh Mustika Kulhu Sungsang Ampuh merupakan batu mustika bertuah yang sangat unik dan langka sekali, corak pamor kulhu sungsang yang indah. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Kulhu Sungsang Ampuh Insya Allah untuk mengusir jin kafir, dijauhkan dari gangguan jin kafir dan setan, menangkal gangguan sihir, mengembalikan serangan sihir pada penyerang, membersihan rumah dari… selengkapnya
Rp 300.000Sholawat Nariyah Allohumma sholli ‘sholaatan kaamilatan wa sallim salaaman taaamman ‘ala sayyidina Muhammadinilladzi tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil qurobu wa tuqdho bihil hawaaiju wa tunalu bihir roghooibu wa husnul khowaatimu wa yustasqol ghomamu biwajhihil kariem wa ‘ala aalihi wa shohbihi fie kulli lamhatin wa nafasim bi’adadi kulli ma’lumin laka Artinya : Ya Allah, semoga… selengkapnya
Khasiat Batu Permata Alunite Alunite Variasi Warna : Putih, Coklat Kemerahan, Merah, Kuning Kadar Transparasi : Opak, Transparan. Translusant Luster : Vitreous Index Bias : 1.572 – 1.592 Kadar Keras : 3.5 – 4.0 Skala Mohs. Berat Jenis : 2.60 – 2.90 gr/cm3 Formula Kimia : KAl3(SiO4)2(HO)6 Potassium Alumumunium Sulfate Hydroxite Sistem Kristal : Trigonal… selengkapnya
Riyadhoh SYEIKH ABDUL WAHID Di Riwayatkan di dalam kitab Syamsul Ma’arif Al-Qubro (Syeikh Ahmad Albuuny) Bahwa sesungguhnya Syeikh Abdul Wahid Al-Andalusy mencari Toriqoh Riyadhoh surat Al-Ikhlas ini selama beberapa tahun, beliau berangkat dari Magribi (Maroko) menuju Mesir dan lanjutkan ke bumi Madinah Al-Munawwaroh dan menetap di Madinah selama 1 tahun sampai akhirnya bertemu dengan seorang… selengkapnya
Apakah sunnah bagi laki-laki memanjangkan rambutnya? Apakah sunnah laki-laki memanjangkan rambutnya??? dan apa pula hukum botak bagi laki-laki??? Dalam artikel ini pembaca akan menemukan jawabannya dari muhadits syeikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, yang dikutip dari majalah Al Asholah edisi ke-12, tgl, 15 ?Shofar- 1415H, hal : 54. Fatwa Syeikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah Alih… selengkapnya
Kesaktian Jala Sutra. Aji Jala Sutra bila diamalkan dengan baik dapat untuk melumpuhkan lawan dan kesaktiannya. Biasanya musuh yang kena aji Jala Sutra akan menjadi lemah tak berdaya, semua kesaktian seolaholah punah. Selain Kesaktian Jala Sutra inilah 47 Macam Ajian Kesaktian Paling Ampuh
Tentang Al-Walahan : Setan Spesialis Wudhu. Bisa kita bayangkan, bagaimana canggihnya seorang pencuri kendaraan bermotor jika setiap hari yang dipelajari dan dikerjakan adalah mencuri motor. Ada juga pencuri spesialis elektronik, dia paling ahli soal bagaimana menggondol barang elektronik di rumah orang yang sedang lengah. Ternyata, iblis juga memiliki bala tentara yang dibekali ketrampilan khusus dan ditugasi… selengkapnya
Menyadarkan/Menyembuhkan Suami atau Istri yang Suka Selingkuh Tulislah rajah ini pada kain milik suami atau isteri Anda yang suka selingkuh. Tanam rajah di atas kuburan seseorang yang tidak diketahui identitasnya. Pada saat akan menanam membaca baca ayat di bawah ini sekali: BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, YA AYYUHALLADZIINA AAMANU AWFUU BIL UQUUD, UHILAT LAKUM BAHIIMATUL AN’AAMI ILLA MAA YUTLAA… selengkapnya
Berita Artikel Fatimah Az-Zahra RHA dan Gilingan Gandum Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anakandanya Fathimah az-zahra rha. Didapatinya anakandanya sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah SAW bertanya pada anakandanya, “apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fathimah?, semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis”. Fathimah rha…. selengkapnya
Jimat Pelet Tali Pocong Jimat Pelet Tali Pocong adalah jimat pusaka yang jarang dimiliki seseorang. Jimat ini bukanlah jimat pusaka yang sembarangan karena proses mendapatkanya sangat menantang sekali. Seseorang yang ingin memiliki pesugihan, pelarisan, dan pelet bisa terkabul hanya dengan tali pocong ini. Proses pengambilanya memiliki resiko yang sangat besar. Jimat tali pocong diambil langsung dengan… selengkapnya
SEJARAH ALAS ROBAN Alas Roban terletak di Kawasan hutan jati di Plelen, Grising, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jalanan yang dibangun pada era pemerintahan Gubernur Jendral Herman Willem Daendels, seorang Gubernur Jendral Hindia Belanda ke-36 yang memerintah antara tahun 1808-1811. Jalan yang lebih dikenal dengan sebutan De Grote Postweg yang berarti Jalan Raya Pos ini dibangun… selengkapnya
