Kesaksian Mengenai Nabi Khidir as.
Kesaksian Mengenai Nabi Khidir as.
Nabi Khidir as. terkenal dengan sosok misterius. Walaupun ahli agama Islam di dunia masih ada yang meragukan mengenai Nabi Khidir as. namun Ulama ahlusunnah wal jamaah membenarkan riwayat mengenai adanya Nabi Khidir as. sampai saat ini.
Dinamakan khidir (hijau) karena dimana dia berada maka tempat disekitarnya menjadi hijau.(Ibnu Asakir dari Mujahid). Dan apabila khidir duduk diatas jerami yang sudah kering, maka jerami itu akan berubah menjadi hijau kembali. (HR. Imam Bukhari). Khidir adalah nama seorang anak cucu Adam AS yang taat beribadah kepada Allah SWT dan ditangguhkan ajalnya. (Riwayat Ibnu Abbas).
Berikut ini akan beberapa kesaksian orang-orang yang pernah bertemu dengan Nabi Khidir AS, dan kami sarikan dari beberapa sumber terpilih:
Rasulullah S.A.W.
Ketika Rasulullah SAW sedang berada di dalam masjid, beliau mendengar orang berkata: “Ya Allah SWT, tolonglah aku atas apa yang bisa menyelamatkan aku dari apa yang paling aku takuti.”
Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Mengapa orang itu tidak menyertakan pasangan do’anya ini; Ya Allah SWT, berilah kepadaku kerinduan orang-orang shaleh yang paling mereka rindukan.”
Kemudian Rasulullah SAW menyuruh sahabat Anas untuk mengatakan apa yang dikatakan itu kepada orang tersebut.
Setelah Anas menyampaikan kepadanya, orang itu berkata: “Ya Anas, katakan kepada Rasulullah SAW bahwa Allah SWT telah memberi kelebihan karunia kepadanya diatas para Nabi seperti kelebihan kepada umatnya diatas umat para Nabi, seperti kelebihan bulan Ramadhan atas bulan-bulan lainnya, dan memberi kelebihan hari Jum’at atas hari-hari yang lainnya.
Lalu orang itu berdo’a: “Ya Allah SWT, jadikanlah aku termasuk golongan umat yang dimuliakan ini.” Orang tersebut adalah Khidir, kata Anas.
(Riwayat Ibnu Addi dalam Al Kamil).
Abu Bakar As Shiddiq
Pada waktu wafatnya Rasulullah SAW, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki berjenggot lebat dan bertubuh tegap masuk kedalam lalu dia menundukkan kepalanya sambil mencucurkan air mata.
Kemudian dia segera menemui para sahabat Nabi yang ada disana dan berkata: “Sesungguhnya Allah SWT telah menyediakan balasan pada setiap musibah, pengganti pada setiap yang hilang dan khalifah pada setiap yang tiada. Maka kembalikanlah segalanya kepada Allah SWT dan berharaplah kepada-Nya. Allah SWT telah mempersiapkan segalanya untuk kalian dan ketahuilah bahwasannya yang ditimpa musibah adalah orang yang tidak terpaksa.”
Lalu orang itu pergi, dan para sahabat saling bertanya siapakah gerangan orang terserbut, lalu Abu Bakar segera menjawab: “Dia adalah Khidir saudara Rasulullah SAW.”
(Riwayat Baihaqi dari Anas bin Malik).
Umar bin Khattab ra.
Pada waktu Umar akan menshalatkan mayit, tiba-tiba terdengar suara berbisik dari belakang “Tunggu saya, wahai Umar”.
Maka Umar menunggu dia hingga dia masuk kedalam shaf dan mulai bertakbir. Dalam do’anya Umar berkata: “Jika Engkau mengadzabnya berarti dia durhaka kepada-Mu, tetapi jika Engkau mengampuni dia, maka sesungguhnya dia sangat membutuhkan rahmat-Mu, Ya allah SWT.”
Setelah mayat dikuburkan, seorang laki-laki memperbaiki tanah kuburannya sambil berkata “Beruntunglah kamu wahai penghuni kubur, jika kamu tidak menjadi orang yang mengaku, menyimpan atau menentukan.”
Umar berkata “Bawalah orang itu kemari, akan kutanyakan tentang shalatnya dan pembicaraannya itu.”
Maka seorang laki-laki pergi mencarinya, tetapi orang itu sudah tidak ada, kecuali hanya bekas telapak kakinya di tanah yang besarnya kira-kira satu hasta.
Lalu Umar berkata “Demi Allah SWT, dia itu Khidir yang pernah diceritakan Rasulullah SAW kepadaku.”
(Riwayat Muhammad bin Munkadir).
Ali bin Abi Thalib k.w.
Pada waktu aku sedang melakukan thawaf, tiba-tiba kulihat seorang laki-laki sedang bergantung pada kelambu Ka’bah sambil berdoa: “Ya Allah SWT, yang tidak direpotkan oleh sebutan-sebutan yang elok dan tidak disilapkan oleh permintaan- permintaan yang banyak dan tidak disibukkan oleh pengaduan-pengaduan yang bertubi-tubi, dicicipilah aku dengan dinginnya ampunan-Mu, dan manisnya rahmat-Mu.”
Ali berkata: “Wahai hamba Allah SWT, ulangilah perkataanmu itu?”
Kata orang itu: “Apakah anda mendengarnya.”
Ali menjawab: “Ya.”
Lalu orang itu berkata: “Demi Khidir yang jiwanya dalam genggaman-Nya, siapa-siapa orang yang mengucapkan do’a itu pada setiap selesai shalat fardhu maka pasti dia akan mendapatkan ampunan dosa-dosanya dari Allah SWT, sekalipun dosa-dosanya itu laksana bilangan pasir dan seperti butir-butir air hujan atau bagaikan banyaknya daun-daun pepohonan.”
(Riwayat Al Khathib dalam tarikh Bagdad dari Sufyan At Tsauri).
Al Walid bin Abdil Malik bin Marwan
Al Walid bin Abdil Malik bin Marwan adalah pendiri masjid Jami’ Damsyiq. Pada suatu malam dia hendak melakukan ibadah di dalam masjid, dan dia minta kepada semua yang biasa bangun malam untuk membiarkan dia sendirian melakukan ibadah tanpa ditemani mereka.
Pada tengah malam dia datang ke masjid melalui pintu samping. Tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki sedang bershalat diantara pintu Sa’at dan pintu Khadlra’.
Al Walib berkata: “Bukankah aku telah menyuruh kalian agar aku tidak ditemani, dan membiarkan aku sendirian di dalam masjid?”
Mereka menjawab: “Ya Amirul Mukminin, dia itu Khidir yang selalu datang bershalat disini setiap malam.”
(Riwayat Ibnu Asakir dalam Tarikh Damsyiq).
Ibrahim At Taimy
Ibrahim At Taimy seringkali melihat dan berkumpul dengan Khidir.
Dia berkata: “Bahwasannya saya pernah bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda kepadaku: “Segala riwayat tentang Khidir itu adalah benar karena dia adalah paling alimnya penduduk bumi ini, dan tokoh pengganti (Wali Abdal) dan dia termasuk tentara Allah SWT (Jundullah) yang dipersiapkan.”
(Riwayat Ibnu Asakir dalam Tarikh Bagdad).
Umar bin Abdil Aziz
Aku melihat seseorang berjalan bersama Umar bin Abdil Aziz, sambil menggandeng tangannya. Dalam hati aku bertanya, barangkali orang ini kurang normal.
Setelah dia selesai bersembahyang, aku bertanya kepadanya: “Siapakah gerangan orang yang menggandeng tanganmu, Ya Amirul Mukminin?”
Dia bertanya: “Apakah kamu melihatnya?”
Ku jawab: “Ya.”
Dia berkata: “Dia itu Khidir, tidak kulihat orang seshalih dia. Dia yang selalu menghimbau aku agar aku bersikap bijak dan adil.”
(Riwayat Abu Nuaim, dalam Al Hilyah, dan Abi Sufyan dari Sirri bin Yahya dari Ribah bin Ubaidillah).
Ibrahim Al Khawash
Dalam perjalananku, aku merasa sangat haus sehingga aku terjatuh pingsan tak sadarkan diri. Tiba-tiba aku merasakan ada percikan air pada wajahku. Setelah ku buka mataku, kulihat seorang pemuda tampan menunggang seekor kuda, berpakaian hijau dan memakai sorban berwarna kuning memberi minum kepadaku, sambil berkata kepadaku: “Naiklah dibelakangku.”
Tidak seberapa lama dari itu, aku sudah sampai di Madinah. Dia berkata kepadaku: “Turunlah, dan sampaikan salamku kepada Rasulullah SAW. Katakanlah kepada beliau bahwa Khidir menyampaikan salam.”
(Riwayat Nabhani dalam kitab Jami’ Karamatil Auliya).
Bisyir Al Hafi
Aku mempunyai sebuah kamar khusus untuk tempat ibadahku. Aku keluar dan mengunci pintunya sedangkan kunci ada di tanganku. Setelah aku kembali, tiba-tiba kulihat seorang laki-laki sedang bersembahyang di dalam, lalu dia berkata: “Jangan takut, aku ini saudaramu, Khidir.”
Aku berkata: “Ajarilah aku sesuatu?”
Dia berkata: “Bacalah Astaghfirullah min kulli syaiin, dan Astaghfirullah min kulli ‘aqdin.”
(Riwayat An Nabhani dalam kitab Jami’ Karamatil Auliya).
Abdul Hakim At Turmudzi
Abu Bakar Al Waraq, murid dari Abdul Hakim At Turmudzi berkata: “Bahwasannya Khidir AS sering datang menjumpai gurunya pada setiap hari Ahad, dan mereka saling berbincang-bincang tentang beberapa kasus atau hal keadaan.”
Al Hujuwairi selanjutnya menceritakan bahwa Abu Bakar Al Waraq berkata: “Muhammad bin Ali Al Hakim, pernah memberikan kertas kepadaku sambil berkata: “Lemparkan kertas ini kedalam laut.”
Tetapi aku tidak melaksanakan perintahnya dan kertas itu kusimpan dilemari rumahku karena hatiku dihantui rasa was-was. Kemudian aku pergi mendatangi Al Hakim dan kukatakan bahwa aku sudah melemparkan kertas itu.
Maka dia bertanya kepadaku: “Apa yang kamu dapatkan?”
Ku jawab: “Tidak kudapati sesuatu apapun.”
Katanya: “Kalau begitu, tentu kamu tidak melemparkan kertas itu. Maka kembalilah dan lemparkan kertas itu ke laut.”
Kemudian aku kembali dan ku lemparkan kertas itu kedalam laut setelah rasa was-was lenyap dari perasaanku. Tiba-tiba air laut itu terbelah, dan muncullah sebuah kotak dalam keadaan terbuka.
Kemudian kudekati kotak itu dan kututup, lalu aku kembali kepada Al Hakim dan menceritakan apa yang terjadi, dan dia berkata: “Nah, kalau sekarang kamu benar-benar telah melemparnya.”
Aku bertanya: “Wahai guruku, apakah rahasia semua ini?”
Dia menjawab: “Aku telah mengarang beberapa buku tentang Ushul dan komentarnya, tetapi sangat sulit dipahami dan tidak dimengerti. Maka Khidir meminta kepadaku naskah-naskah tersebut. Kemudian Allah SWT memerintahkan air untuk menyampaikannya kepada Khidir.”
(Riwayat Al Hujawairi dalam Kasyfil Mahjub).
Abdul Malik At Thabari
Tajul islam Abu Saad As Sam’ani berkata: “Aku pergi menunaikan ibadah haji bersama ayahku. Setelah usai melaksanakan ibadah haji, ayahku mengajakku pergi ke rumah Abdul Malik At Thabari, katanya: “Aku dengar dari salah seorang sufi terkemuka bahwa dia pernah duduk-duduk di dalam Masjidil Haram bersama syekh Abdul Malik At Thabari. Tiba-tiba seseorang masuk dari pintu masjid an berkata kepada syekh Abdul Malik At Thabari “Apakah besok pagi kita akan pergi ke Madinah?”
Syekh Abdul Malik At Thabari menjawab “Ya.”
Orang-orang bertanya kepada syekh Malik siapakah laki-laki tersebut, dan dijawab oleh Syekh Malik bahwa laki-laki itu adalah Khidir AS.
(Riwayat Ibnu Munawwir).
Abu Bakar Al Kattani
Dia adalah seorang tokoh terkemuka, seorang alim yang punya kharisma dan kuat bermujahadah. Di antara mujahadahnya yang sulit di tiru orang biasa adalah dia senantiasa dalam keadaan suci dalam satu hari satu malam, berdiam di bawah kubbah Masjidil Haram selama tiga puluh tahun dan tidak pernah tidur.
Pada suatu hari, seorang laki-laki berwibawa masuk melalui pintu Abi Syaibah, lalu mendekatinya dan memberi salam kepadanya sambil berkata: “Hei Abu Bakar mengapa anda tidak pergi ke Maqam Ibrahim bersama orang-orang yang sedang mendengarkan pelajaran hadist Nabi.”
Abu Bakar mengangkat kepalanya dan berkata: “Wahai guruku, kebanyakan hadist-hadist yang disampaikan mereka itu semuanya tanpa sanad, sedangkan aku dapat menjelaskan dari sini dengan sanad-sanadnya yang panjang.”
Orang itu bertanya: “Dari siapa anda mendengarnya?”
Abu Bakar menjawab: “Allah SWT sendiri yang mengajarkannya ke dalam hatiku.”
“Coba buktikan hal itu kepadaku”, Kata orang itu.
Jawab Abu Bakar: “Buktinya adalah bahwa kamu adalah Khidir AS.”
(Riwayat Ibnu Munawwir).
Abu Abbas Al Qasshab
Ketika Syekh Abu Abbas berada di Naisabur, tiba-tiba datang seorang laki-laki kepadanya sambil berkata: “Aku ini orang asing, datang ke kota ini yang kudapati penuh dengan seruanmu, dengan jagamu dan karamatmu. Maka sekarang ini aku ingin agar kamu memperlihatkan salah satu di antara itu kepadamu.”
Syekh menjawab: “Bukankah yang anda lihat ini adalah satu dari karomah? Bahwasannya Abu Qasshab mempelajari ilmu ini dari ayahnya, dan dia melihat kecerdasan otaknya maka dia dikirim ke Bagdad, lalu dipertemukan dengan Syekh As Syibli yang selanjutnya syekh As Syibli mengirimnya ke Mekkah, lalu ke Madinah, kemudian ke Baitul Maqdis dan Allah SWT mempertemukannya dengan Khidir sehingga hatinya terpaut dalam cinta kepada-Nya dan bersahabat intim dengannya hingga ia kembali lagi ke tempat ini.”
(Riwayat Ibnu Munawwir).
Syekh Abdul Qadir Al Jailani qs.
Pada waktu aku pertama kali memasuki kota Irak, Khidir datang menemui aku, lalu memberi isyarat kepadaku agar aku mematuhi apa yang diperintahkannya kepadaku, katanya: “Duduklah kamu di tempat ini dan jangan beranjak sedikitpun hingga aku datang kembali kemari.” Maka aku duduk di tempat itu selama tiga tahun. Pada tahun pertama, Khidir datang menjengukku dan berkata: “Teruskan saja tinggal di tempat ini sampai aku datang lagi menjengukmu disini.”
Demikianlah, aku duduk diatas puing-puing reruntuhan kota Madain. Pada tahun pertama aku tidak makan kecuali rerumputan saja dan tidak pernah minum air walaupun hanya seteguk. Pada tahun kedua, aku tidak makan walaupun rerumputan, tetapi hanya minum air saja selama satu tahun. Dan pada tahun ketiga, makan, minum dan tidur dapat kutahan, dan sama sekali tidak kulakukan.
Pada suatu malam dan udara sangat dingin laksana salju, aku mencoba memejamkan mataku diatas reruntuhan istana Kaisar Persia di kota itu juga. Anehnya pada malam itu aku bermimpi keluar mani sebanyak empat puluh kali, dan setiap kali bermimpi aku segera mandi wajib. Maka pada malam itu juga aku mandi wajib sebanyak empat puluh kali agar aku tetap dalam keadaan suci. Setelah mandi yang terakhir aku segera bangun dan berdiri melakukan ibadah supaya tidak tertidur lagi.
(Riwayat Abu Su’ud Al Haraimi dalam Qalaid Al Jawahir).
An Nuri
An Nuri seringkali berkumpul bersama Khidir dan mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan olehnya. Tempat pertemuan mereka biasanya didalam masjid di pintu Faradis dalam masjid Damsyiq yang sekarang dikenal dengan kuburan Sayyidah Ruqayyah.
(Riwayat Muhammad Amin Al Umari).
Muhammad Syah An Naqsyabandi ra.
Seorang sahabat dekat Syah pada suatu hari bermaksud untuk menemuinya dirumahnya. Setibanya disana, ia mendapatkan Syah sedang berbincang-bincang dengan seorang laki-laki dikebunnya, tapi ia sendiri tidak mengenal siapa teman berbicara Syah tersebut. Setelah memberi salam, laki-laki itu mundur ke pinggir kebun, lalu dia bertanya kepada Syah yang dijawab: “Dia itu Khidir.”
Dua atau tiga hari setelah itu, ia mendapatkan Syah sedang asyik berbicara dengan laki-laki itu lagi. Tetapi dua bulan kemudian, ia bertemu dengan laki-laki itu di pasar Bukhara. Dia tersenyum kepadanya maka ia mengucapkan salam kepadanya, lalu dia memeluknya dan menanyakan halnya. Setelah ia kembali dan memberitahukan kepada Syah, maka dikatakan kepadanya bahwa ia sebenarnya telah bertemu dengan Khidir di pasar itu.
(Riwayat Al Khani dalam Al Hadaiq Alwardiyah Fi Haqaiq Ajla’ An Naqsyabandiyah).
Abul Hasan Asy Syadzali
Syekh Abul Hasan berkata: “Aku bertemu dengan Khidir di padang Sahara, lalu dia berkata kepadaku: “Hei Abu Hasan semoga Allah menyertai dirimu dengan kehalusan yang indah. Sesungguhnya kamu memiliki sahabat baik di rumah maupun di dalam perjalanan.
(Riwayat Ibnu Atha’ dalam Lathaif Al Minan).
Abu Su’ud bin Syibli
Abu Su’ud sedang menyapu di madrasah gurunya yaitu Syekh Abdul Qadir Jailani. Tiba-tiba didepannya telah berdiri Khidir dan memberi salam kepadanya. Maka Abu Su’ud mengangkat kepalanya dan menjawab salamnya, kemudian ia kembali melakukan pekerjaannya dan tidak memperdulikan Khidir.
Maka Khidir berkata kepadanya: “Kenapa kamu tidak memperdulikan aku seolah-olah kamu tidak mengenalku?”
Jawab Abu Su’ud: “Aku kenal kepadamu, Khidir kan? Kamu tahu bahwa aku sedang sibuk berkhidmat kepada guruku.”
Setelah Khidir memberitahukan hal itu kepada Syekh Abdul Qadir Jailani, dia menjawab: “Memang, dia tidak mau meninggalkan keutamaannya untuk yang lain.”
(Riwayat Muhyiddin dalam Futuhat).
Abu Abdillah Al Qurasyi
Isteri Al Qurasyi pergi meninggalkan suaminya sendirian didalam kamar karena dia sedang sakit. Tidak jauh dia melangkahkan kakinya, tiba-tiba ia mendengar suaminya sedang berbicara dengan seseorang. Maka dia kembali dan menanyakan kepada suaminya, siapakah teman suaminya itu. Jawabnya: “Dia Khidir datang memberikan buah Zaitun kepadaku sebagai obat penyakitku ini dari tanah Nejed, tapi aku menolaknya.
(Riwayat Ibnu Atha’ dalam Al Minan).
Muhyiddin Ibnu Arabi dan Abul Abbas Al Arabi
Ketahuilah wahai wali yang dikasihi Allah SWT, bahwasannya wali autad (pasak) adalah Khidir sahabat Musa AS. Dia diberi umur panjang sampai sekarang, dan kami mempercayai orang-orang yang pernah melihat dia serta menyepakati akan hal-ikhwalnya yang penuh keajaiban itu. Di sebuah jalan menuju rumahku, aku bertemu dengan seseorang yang tidak aku kenal. Lalu dia mengucapkan salam kepadaku sambil berkata: “Wahai Muhammad, benar Syekh Abul Abbas Al Arabi!”
Kujawab: “Ya.” Setelah kuberitahukan kepada guruku, dia berkata bahwa yang kutemui di jalan itu adalah Khidir.
Pernah pula pada suatu ketika aku berada di Tunis, sedang naik perahu dalam keadaan sakit perut sementara penumpang lainnya pada tidur nyenyak.
Maka aku berdiri dipinggir perahu sambil melihat lautan yang luas itu. Tiba-tiba kulihat seorang dari kejauhan di bawah sorotan sinar bulan purnama, sedang menundukkan kepalanya pada permukaan air. Setelah perahu semakin dekat kepadanya, nampak dia sedang berdiri pada sebuah kakinya sedang kakinya yang kiri diangkat keatas. Anehnya kakinya itu tidak basah dengan air. Demikian pula setelah satu kakinya diangkat, nampak tidak ada air yang melekat. Setelah memberi salam kepadaku dan berbicara seperlunya dia pergi ke tepi pantai mencari tempat berlindung di bawah menara. Dia hanya memerlukan dua langkah untuk menuju ke menara itu, padahal jaraknya sekitar dua mil dari pantai. Dari bawah menara jelas suaranya kudengar sedang bertasbih kepada Allah SWT. Sesampainya di daratan kota Tunis pada malam hari, aku bertemu dengan seorang laki-laki yang bertanya kepadaku: “Bagaimana halmu semalam bersama Khidir di tengah lautan, apa yang dibicarakannya kepadamu dan apa yang kamu bicarakan kepadanya?”
Tidak seberapa lama sesudah peristiwa itu, aku berjalan-jalan di tepi pantai bersama dengan temanku yang paling tidak mempercayai hal-hal yang luar biasa, atau keajaiban orang-orang shalih (wali).
Ketika kami masuk ke dalam sebuah masjid untuk melakukan shalat Dzuhur, dan disana aku bertemu dengan orang yang pernah bertemu denganku di tengah laut, yang katanya bernama Khidir itu.
Kemudian dia mengambil tikar di mihrab masjid dan digelar di udara setinggi tujuh hasta dari tanah. Lalu dia berdiri diatas tikar dan melakukan shalat sunnat. Aku berkata pada temanku: “Coba lihat itu bagaimana menurut pendapatmu?”
Jawabnya: “Datangilah dia dan tanyakan kepadanya.”
Segera kudatangi dia. Selesai dia melakukan shalat sunnat, kuucapkan salam kepadanya dan kusampaikan keherananku melihat semua yang telah kulihat paanya. Dia berkata kepadaku: “Wahai kawanku, yang kulakukan ini adalah sebagai jawaban bagi temanmu yang tidak mempercayai hal-hal di luar kebiasaan (karomah) itu.”
Lalu ku tanyakan kepada temanku itu, bagaimana menurutnya sekarang, tetapi dia hanya menjawab: “Apa yang dilihat mata adalah apa yang dikatakan.”
(Riwayat Ibnu Arabi dalam Al Futuhat).
Kesaksian Mengenai Nabi Khidir as.
Mustika Bentang Bumi Mustika Bentang Bumi merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat luar biasa. Pemilik bisa menjadikan cincin atau liontin supaya terlihat tidak memiliki pusaka apapun. Segera miliki batu mustika yang kharismatik ini. Dengan Memiliki Mustika Bentang… selengkapnya
Rp 350.000Batu Mustika Penarik Kerejekian Ampuh Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk pemilik dalam meraih kekayaan berlimpah, bergelimangan harta, kelancaran rejeki melimpah dari berbagai arah, penarik rejeki, mudah mendapatkan pekerjaan, lancar karir dan jabatan, membuka aura kerejekian dari berbagai arah, penarik rejeki jarak jauh, pancarkan aura daya tarik pembeli, melancarkan kerejekian pesugihan tanpa tumbal,… selengkapnya
Rp 350.000Jimat Buaya Kyai Besik Ampuh Pusaka Dunia Jimat Buaya Kyai Besik Ampuh Pusaka Dunia ini merupakan jimat bertuah yang berbentuk buaya. Pusaka ini adalah pusaka yang sangat ampuh karena pusaka ini adalah hasil dari penarikan alam sehingga energinya sangat alami. Pusaka ini adalah pusaka yang sangat ampuh. Jimat Buaya Kyai Besik Ampuh Pusaka Dunia ini… selengkapnya
Rp 685.000Mustika Merah Delima Khodam Tertinggi adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Merah Delima Khodam Tertinggi Insya Allah untuk Kesuksesan usaha, memudahkan meraih posisi jabatan, pengasihan ampuh, pelarisan ampuh, kelancaran meraih rejeki berlimpah dari semua penjuru, daya tarik, kawibawaan, pemikat alami, lancar jodoh, membangkitkan kekuatan batin, membuka ilmu spiritual, membangkitkan saudara gaib, pagar gaib,… selengkapnya
Rp 1.250.000Keris Pusaka Tilam Upih Kenanga Ginubah Keris Pusaka Tilam Upih Kenanga Ginubah adalah senjata berbilah tradisional Jawa, seringkali dengan bilah yang ramping, runcing, dan asimetris. Dikatakan mengandung semua kekuatan dan kebijaksanaan para dewa tetapi terkenal dengan simbolisme yang kompleks. Keris diyakini memiliki sifat magis yang kuat ketika digunakan dalam pertempuran dan simbolisme ini dapat dilihat… selengkapnya
Rp 3.700.000Batu Mustika Puter Giling Batu Mustika Puter Giling merupakan batu mustika bertuah yang berwarna merah dengan bentuk pamor yang unik dan memang jarang sekali untuk didapatkan. Mustika ini bentuk pamor dan perpaduan warnanya sangat serasi sekali serta terkesan indah dan elegan. Khasiat Manfaat Bertuah Batu Mustika Puter Giling Insya Allah untuk mengembalikan pasangan dalam pelukan,… selengkapnya
Rp 285.000Mustika Khasiat Tunggal Mustika Khasiat Tunggal memiliki tuah khasiat tunggal. Mustika secara alami memiliki khasiat khusus pengasihan. Batu mustika memiliki motif corak unik. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Khasiat Tunggal. Insya Allah untuk daya pengasihan dengan pancaran luar biasa untuk penunduk siapa saja. Mustika Khasiat Tunggal Produk Jenis ini bernama Batu Akik Telaga Sarangan Produk jenis… selengkapnya
Rp 250.000Mustika Kekayaan Nabi Sulaiman Mustika Kekayaan adalah jalan keluar untuk Anda yang sudah terlalu lama dipaksa berjalan dengan kehidupan ekonomi yang kurang baik, dan sekarang anda membutuhkan sesuatu yang bisa mengubah cerita hidup anda. Memiliki khasiat untuk kekayaan, mendatangkan rejeki dari berbagai arah, bentuknya yang sangat indah dan unik menjadikan batu mustika ini layak untuk… selengkapnya
Rp 425.000Cincin Mustika Pagar Gaib 7 Lapis – Perlindungan Mistis Tak Tertembus! Cincin Mustika Pagar Gaib 7 Lapis adalah benda bertuah istimewa yang dirancang untuk menciptakan benteng gaib berlapis-lapis di sekitar pemiliknya. Energi spiritual yang terkandung dalam cincin ini mampu memberikan perlindungan maksimal dari berbagai ancaman, baik yang terlihat maupun tak kasat mata. Energi Gaib 7… selengkapnya
Rp 1.385.000Pusaka Bulus Pesugihan Putih PUSAKADUNIA.COM – Pusaka Bulus Pesugihan Putih mempunyai Khasiat utamanya untuk melancarkan usaha, mudah menambah kekayaan, Pesugihan tanpa tumbal, Pesugihan putih , mendatangkan rejeki yang melimpah dari segala arah, melipat gandakan omset pemasukan dari perusahaan, Meningkatkan kekayaan dengan pesat, Kelancaran rejeki dengan segala macam usaha yang digeluti. Pusaka Bulus Pesugihan Putih Nama… selengkapnya
Rp 400.000Amalan Sembuhkan Orang Kerasukan Sediakan air putih atau satu botol air mineral lalu bacakanlah ke air tersebut ayat-ayat Al-Quran di bawah ini : 1. Al-Fatekhah 1 kali 2. Ayat Kursi 1 kali 3. Surah Al-Jin ayat 1 sampai dengan ayat 6 1 kali Tiupkanlah bacaan ayat di atas pada air yang telah di sediakan kemudian… selengkapnya
Mengapa Jumlah Paranormal Jakarta Terpercaya Terus Berkurang Dulu, jumlah paranormal jakarta terpercaya dengan berbagai pusaka bertuah, kini paranormal hanya berjumlah ratusan. Dalam beberapa waktu, jumlahnya sendiri sempat meningkat drastis menjadi ribuan. Tapi masalahnya, sekarang hal tersebut sudah tidak berlaku. Jalankan mencapai ribuan, ratusan saja sudah sangat sulit untuk mencari paranormal di jakarta. Tentu, anda pun… selengkapnya
Mandi Junub Merangkap Mandi Jum’at atau Merangkap Mandi Haidh dan Mandi Nifas Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Ifta’ Pertanyaan: Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Ifta’ ditanya : Apakah dibolehkan melaksanakan mandi junub sekaligus merangkap mandi untuk shalat Jum’at, mandi setelah habis masa haidh dan masa nifas? Jawaban: Barangsiapa yang diwajibkan baginya untuk melaksanakan satu mandi wajib atau lebih, maka… selengkapnya
Aji Asmara Tantra Aji yang satu ini bila kita tujukan sama orang yang kita tuju,orang tersebut akan mimpi bersenggama dengan pengamalnya (mimpi basah). Adapun caranya sebagai berikut : 1.Mandi keramas untuk membersihkan diri dengan niat :niat ingsun adus banyu suci bumi suko sah badan sinampurno. 2.Malamnya sebelum tidur lakukan sholat hajat 2 rokaat,setelah selesai salam… selengkapnya
Qosam MIKAIL A.S BISMILLAHIRROHMANIRROHIM AQSAMTU ALAIKA YA MIKAILA BIHAQQIL A’LIYYIL WAHHABIS SARI’IL HAYYIL QOYYUMIR ROHMANIR ROHIMIL WAHIDIL AHADIL MALIKIL QUDDUSIS SALAMIL MU’MINIL MUHAYMINIL AZIJIL JABBARILKHOLIQIL BARIIL MUSOWWIRIL HAKIMIS SYAHIDI WA BIHAQQI MAN LAHUL ASMAUL HUSNA ILLA MA KUNTA AUNI A’LA………( sebutkan hajatnya ) (Tasbih Malaikat Mikail Untuk Penundukkan ) Tasbih nya malaikat Mikail yaitu “LATIFUN… selengkapnya
Pusaka Junjung Derajat Untuk Mencapai Jabatan Pusaka Junjung Derajat Untuk Mencapai Jabatan adalah buronan para pebisnis. Junjung derajat adalah nama sebuah pamor atau corak dalam sebuah pusaka. Pusaka ini berupa keris pusaka dan batu mustika dengan khasiat khusus untuk menaikan jabatan anda sesuai dengan hajat dan keinginan anda. Pusaka Junjung Derajat ini mampu menggeser atau melengserkan… selengkapnya
Berita Artikel Raja Parakeet Kisah Raja Parakeet, raja burung parkit yang cerdik. Bagaimana ia dapat membebaskan dirinya dan rakyatnya dari bahaya. ****** Di sebuah hutan belantara yang lebat, tinggalah sekumpulan burung parkit yang hidup damai dan tentram, yang dipimpin oleh seekor raja burung bernama Raja Parakeet. Setiap hari mereka ramai bernyanyi saling bersahutan sambil berpindah-pindah… selengkapnya
Tentang Kelebhihan Ayat Kursi. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, “Rasulullah S.A.W bersabda : Apabila seseorang dari umatku membaca ayat Kursi 12 kali, kemudian dia berwuduk dan mengerjakan solat subuh, nescaya Allah akan menjaganya dari kejahatan syaitan dan darjatnya sama dengan orang yang membaca seluruh al-Quran sebanyak tiga kali, dan pada hari kiamat ia akan… selengkapnya
Praktek Dukun Pidie Jaya Praktek Dukun Pidie Jaya sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Pidie Jaya… selengkapnya
Berita Artikel Masjid Didirikan dalam Waktu Semalam Sebuah masjid yang terletak di daerah Lasem, Rembang, Jawa Tengah dipercaya sebagai masjid pertama yang dibuat oleh Sunan Bonang setelah beliau mendapatkan kewaliannya. Konon, masjid besar itu dibuat oleh Sunan Bonang dalam semalam. Karena bertuah masjid Bonang banyak didatangi pengunjung, baik dari kalangan manusia maupun mahkluk halus. Masyarakat… selengkapnya
