Kerajaan Pengging
Kerajaan Pengging.
A. Data Administrasi Lokasi
Situs keraton Pengging berada didesa Ngaru yang termasuk wilayah Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah, jika diukur dari permukaan air laut ketinggian situs sekitar 177 meter dengan letak astronomis 40 21 1311 Bujur Timur dan 7 0 131 39 ½ 1 Lintang Selatan Kawasan ini memiliki kepadatan penduduk 1.776 jiwa / km2, pada umumnya masyarakat hidup disektor pertanian khususnya tanaman pangan, daerah ini merupakan salah satu daerah subur dan andalan penghasil pangan bagi kabupaten Boyolali
B. Pengertian Keraton
Istilah keraton berasal dari kata ka-ratu-an, maksudnya adalah tempat bersemayam bagi ratu. Di samping keraton, istilah kadaton sering juga digunakan untuk menyebut pengertian yang sama. Istilah kadaton berasal dari kata ka-dhatu-an, maksudnya adalah tempat bersemayam bagi para dhatu. Ada pula yang menyatakan bahwa keraton berasal dari bahasa Sansekerta, kratu yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, arti keraton di samping sebagai tempat bersemayam para ratu/raja juga diartikan sebagai sumber/tempat kebijaksanaan. Sumber yang dimaksud adalah raja. Oleh karena itu pula keraton pada zaman dulu diakui sebagai tempat tinggal ratu dan memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan, secara sederhana, bahwa seluruh struktur dan bangunan wilayah Keraton mengandung arti berkaitan dengan pandangan hidup Jawa yang essensial, yakni Sangkan Paraning Dumadi (dari mana asalnya manusia dan kemana akhirnya manusia setelah mati) Sama seperti rumah, keraton atau istana terdiri atas beberapa bagian bangunan atau tempat yang mempunyai fungsi berbeda-beda. Di samping itu, ditinjau dari keseluruhan bangunan/tempat di dalam keraton, semuanya mengandung arti kefilsafatan, kebudayaan, dan keagamaan. Istilah keraton sering pula diidentikkan dengan pengertian negara. Ada juga yang mengartikan bahwa keraton adalah bangunan yang berpagar dan berparit keliling sebagai pusat kerajaan, tempat bersemayam raja-raja dengan kerabat/keluarganya Istilah keraton sudah jarang digunakan oleh umum. Istilah kraton-lah yang lebih sering digunakan/populer. Hal ini berkait erat dengan proses peluluhan huruf e dalam pengucapan kata keraton yang telah berlangsung cukup lama.
Keraton ditinjau dari sisi arkeologis hanyalah sebuah artefact (monumen bisu), namun apabila ditinjau dari sisi historiografi merupakan monumen hidup (living museum) yang dapat menjadi sumber sejarah kemanusiaan maupun saksi peradaban kekuasaan, pemerintahan, budaya dan agama secara sekaligus. Hal ini dikuatkan adagium yang mengatakan bahwa Sejarah adalah kenyataan politik masa lalu, sedangkan Politik adalah kenyataan sejarah bagi masa yang akan datang. Kraton dalam sejarah panjang kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan mata rantai kekuasaan seorang raja atas rakyat, budaya dan agama, baik ditinjau secara mithos ataupun secara spiritualitas legitimasi kekuasaan atas agama dan budaya ternyata mampu menggantikan peran demokrasi pada saat itu, karena hubungan antara kawula lan gusti dalam konteks mikrokosmos (jagad alit) dilakukan atas dasar rasa saling percaya, saling menjaga, saling melindungi, saling menghormati, dan masing–masing menempatkan diri pada posisinya sesuai peran, fungsi dan stratanya (empan-mapan).
Hubungan raja dengan abdi dalem tidak ada sekat pemisah karena dalam struktur kepunggawaan/kepemerintahan menggunakan bahasa bagongan dan sistim interaksi timbal-balik sebagaimana relasi Ksatria dengan Punokawan, dimana seorang raja diibaratkan sebagai ksatriya selalu membutuhkan kehadiran pamomongnya yang diidentikkan dengan sosok Ki Lurah Semar (Ki Badranaya/Begawan Ismoyo) beserta Gareng, Petruk, Bagong yang berfungsi sebagai kawan bercanda, tempat bertanya sekaligus sebagai penasehat spiritualitas, politik maupun filsafat. Sunan Kalijaga dalam Wayang Purwo menambahkan sosok Punokawan sebagai manifestasi rakyat kecil (kawula alit) yang berperan sebagai penyeimbang dalam kehidupan kekuasaan (elit) yang dimanifestasikan seorang ksatria/raja. Prinsip keseimbangan ini untuk menghapus sistim klas (kasta) dalam struktur sosial Jawa agar tidak sama dengan struktur sosial India sebagaimana sejarah peradaban kekuasaan yang dikisahkan dalam Mahabarata.( A. Daliman : 2001) Penentuan lokasi Keraton Pengging yang diapit oleh dua buah sungai besar yaitu Sungai Sungsang dan Sungai Pepe, hal ini dapat dianalogikan dengan pemilihan lokasi bangunan suci oleh orang – orang Hindu. Menurut kitab-kitab suci agama Hindu untuk lokasi bangunan suci yang berupa candi dipilih tempat yang berbeda dengan alam sekitarnya karena menampakkan kekuasaan dewa atau keajaiban lainnya. Puncak gunung dan lereng bukit, daerah kegiatan vulkanik, dataran tinggi yang menjulang di atas tepi lembah, tepian sungai atau danau, tempat bertemunya dua sungai, adalah diantaranya daerah yang baik untuk lokasi bangunan suci (Soekmono,1991)
C. Diskripsi Letak Keraton Pengging
Pemilihan letak Kraton Pengging tidak lepas dari upaya memanfaatkan potensi air disekitar keraton karena bagi ajaran Hindu disebut air disebut dengan “tirtha amrta” yaitu sebagai pembersih pencuci dan juga sebagai unsur pertumbuhan kehidupan masa mendatang ( Nawawi : 1990), mata air yang terdapat disekitar situs keraton Pengging oleh masyarakat Hindu dipandang sebagai tempat “tirtha amrta” , maka tidak mustahil banyak bangunan Hinduistik selalu berdekatan dengan sumber air.
Disekitar situs ini ditemukan berbagai artefak antara lain tiga buah Yoni serta reruntuhan batu bata di pemakaman umum dukuh Bodean, bahkan Knebel pernah melaporkan bahwa di Bantulan kecamatan Banyudono kabupaten Boyolali dekat perkebunan tembakau terdapat empat buah arca ganeca, sebuah arca Padmapani, sebuah arca Nandi, sebuah Yoni, sebuah saluran air dan sebuah Makara ( Nawawi : 1990).
Wilayah Pengging mengandung akuifer produktif dengan persebaran yang luas. Akuifer ini mempunyai keterusan sedang dengan muka air tanah yang dangkal (Djaeni : 1982) hingga dipastikan bahwa sejak dahulu kerajaan Pengging meletakkan pertanian sebagai andalan kehidupan masyarakat , mengingat ketersediaan air diwilayah Pengging yang selalu melimpah dan terjadi sebelum masa interaksi budaya Pengging berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan dengan pembentukan fragipan yang dijadikan landasan bagi struktur bangunan ( Sunarto : 1991 ). Struktur bangunan kuno itu dibangun diatas batu padas yang biasa disebut fragipan. Batu padas ini terbentuk karena dua sebab, sebab yang pertama padas tersebut terbentuk selama proses pembentukan tanah atau warisan suatu siklus pelapukan menjadi bahan induk yang sekarang ada. Sebab yang kedua padas itu terbentuk akibat pengolahan tanah terhadap penetrasi air atau dalamnya persebaran akar Vegetasi (Isa Darmawijaya : 1990 ). Proses ini berlangsung secara terus menerus menyebabkan timbulnya padas. Hasil analisis Palinologi menunjukkan teridentifikasi adanya serbuk padi didalam tanah padas tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kehidupan masyarakat Pengging dahulu menitik beratkan pada sektor pertanian dalam waktu yang relatif lama dan berlangsung terus menerus ( Sunarto : 1990 ).
Hasil penelitian Hidrogeomorfologi menunjukkan bahwa erat kaitan antara fragipan dengan bangunan kuno karena bangunan kuno di Pengging diletakkan diatas fragipan maka kemungkinan juga keraton Pengging yang sudah hancur ini masih terpendam pada fragipan seperti halnya struktur bangunan kuno yang pernah ditemukan pada makam Bodean. Jika demikian kemungkinan besar lokasi keraton Pengging berada diantara makam Bodean dan umbul Kendat seperti yang disebut sebut pada Babad Jaka Tingkir bahwa makam adik ratu Pembayun isteri raja Pengging Handayaningrat yang bernama ratu Masrara atau rara Kendat dimakamkan berada sebelah timur kedaton Pengging ( Moelyono Sastronaryatmo : 1981 ) Nama Pengging itu sendiri disebutkan dalam kitab Negara Kretagama pada Pupuh XVII bait 10. Dilokalisir dikawasan sebelah barat delta Brantas yaitu daerah hulu bengawan Solo (Abdul Choliq Nawawi : 1990 ).
Berdasarkan keyakinan masyarakat, kerajaan Pengging ini dibangun oleh Prabu Aji Pamasa atau Kusumowicitro dari Kediri pada tahun 901 Caka sekitar tahun 979 Masehi ( Andjar Any : 1979) namun keterangan ini belum dapat dijadikan landasan sejarah kerajaan Pengging, mengingat kerajaan Kediri itu sendiri baru berdiri pada abad 11. Berdasartkan publikasi van Bemmelen (1956) dalam Verhandelingen van het Koninklijk Nederland Geologie Mijnbouw Genootschap, v. XVI, p. 20-36. Ada satu prasasti berangka tahun 1041 M tentang maklumat Erlangga di tempat pertapaannya di Jawa Timur dan prasasti ini memuat tentang kerusakan kerajaan (Mataram Hindu di Jawa Tengah) pada tahun 928 Syaka (+ 78 = 1006 M ). Dari angka tahun prasasti Kalkuta tersebut menunjukkan bahwa kerajaan Kediri belum berdiri, karena kerajaan Kediri muncul setelah kerajaan Kahuripan pecah menjadi dua yaitu Jenggala dan Kediri atas bantuan empu Bharadah.
Dari persebaran artefak yang ditemukan disekitar situs Pengging ditemukan fragmen piring dari dinasti T’ang ( 618 – 906 M ) dan fragmen mangkok cina tipe Yueh ( 906 -960 M). Serta fragmen lain yang dibuat pada masa dinasti Sung ( 960 – 1279 M ) Jika dilihat dari persebaran fragmen keramik ini dapat dipastikan bahwa komunitas sosial budaya masyarakat Pengging sejalan dengan kehidupan masyarakat pada masa kerajaan Mataram Hindu yang didirikan oleh wangsa Sanjaya pada tahun 654 Caka (732 M ). Bukti lain bahwa Kerajaan Pengging satu jaman dengan Mataram Hindu yaitu terdapat sisa sisa bangunan monumental berupa candi-candi disekitar wilayah Pengging. N.J. Krom pernah melaporkan tentang temuan bangunan candi disekitar wilayah Pengging antara lain candi Krikil dan candi lor di kecamatan Selo candi ini seusia dengan candi Sewu dekat Prambanan. Selanjutnya NJ. Krom juga melaporkan adanya candi Lembu dan candi Peta sekitar dua kilometer sebelah utara candi krikil, sedangkan desa Canden merupakan suatu kompleks percandian dimasa lalu ( Nawawi : 1990 ), maka dapat diperkirakan kurun waktunya sekitar abad IX – X Masehi. Namun budaya pembuatan bangunan monumental ini berhenti setelah kerajaan Matam Hindu pindah ke Jawa Timur Pindahnya Kerajaan Mataram Hindu ke Jawa Timur pada abad ke 10, menurut van Bemmelen (1956) ada dua sebab : (1) sedimentasi pelabuhan Mataram Hindu di Bergota – Semarang sekarang, dan (2) erupsi besar (volcanic calamity) Merapi di sekitar 928 Caka ( 1006 M ). Menurut van Bemmelen, Merapi telah menyebabkan “death-blow” kepada Mataram Hindu, memunahkan peradabannya yang jaya. Inskripsi (tulisan) di Prasasti Kalkuta menggunakan kata Sanskerta “arnawa” yang digunakan untuk menggambarkan suatu bencana, banjir besar volcanic mud flows (lahar) (van Labberton, 1922 – Natuurk. Tijdschr. V. Nederland Indie, vol. 81). Kata Prof. C.C. Berg, epigraf dan sejarahwan, “arnawa” atau “ekarnawa” artinya Lautan Susu. Mitologi Hindu menyebutkan bahwa lautan susu ini diaduk oleh para dewa pada awal zaman untuk keabadian. Inskripsi di prasasti berbunyi “Jawa seperti sebuah lautan susu” – Jawa dalam keadaan chaos ! Dari chaos itu timbullah keabadian. Begitulah yang dituliskan Erlangga pada 1041 M. Raja-raja Jawa percaya mati dan lahirnya raja baru selalu disertai letusan gunung api yang hebat Inskripsi di Prasasti Kalkuta menceritakan : orang hidup senang seperti di Negeri Indra (Indra = gunung) sampai akhirnya “Mahapralaya” menimpa Jawa, kraton hancur dan kerajaan pun mati. Hanya Erlangga yang dapat melarikan diri bersama seorang teman ke Pegunungan Selatan, di sana hidup sekian tahun lamanya sebagai pertapa, sebelum akhirnya mereka pergi ke Jawa Timur dan mendirikan kerajaan di sana. Walaupun Kerajaan Mataram hancur dan berpindah ke Jawa Timur namun uniknya komunitas kehidupan masyarakat Pengging tidak terpengaruh, Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa wilayah Pengging aman dari letusan gunung Merapi ( Sunarto : 1990 ) hanya saja budaya monumental yaitu pembuatan bangunan bangunan Hindu dari batu besar mulai ditinggalkan. Dan digantikan bangunan tanah liat berupa batu bata, hal ini dapat dibuktikan dengan masih adanya sisa-sisa batu bata ukuran besar disekitar makam Bodean
D. KEHIDUPAN POLITIK
Secara politik kerajaan Pengging ini belum dapat dipastikan apakah merupakan vasal ( raja bawahan ) dari kerajaan Mataram atau mungkin juga merupakan bumi perdikan yang lepas dari kerajaan Mataram. mengingat prasasti yang menerangkan kerajaan Pengging belum ditemukan, satu-satunya bukti tertulis hanyalah prasasti pengging yang dikeluarkan pada tahun 819 oleh Rakarayan i Garung bersamaan dengan Smarattungga berkuasa di Mataram. Pada Prasasti Pengging yang berangka tahun 819 M hanya menyebutkan adanya pendirian bangunan suci agama siwa dan tanah itu diberikan pada masyarakat setempat untuk dijaga sebaik mungkin, kemungkinan besar bangunan yang dimaksud adalah sebuah candi Hindu mengingat didaerah Pengging banyak terdapat Yoni yang bertebaran diberbagai tempat belum lagi banyaknya arca arca siwa yang telah hilang
Pada waktu itu telah ada konsep Otonomi kekuasaan walaupun memunculkan Ketegangan politik karena benturan kepentingan pusat dan daerah sering timbul. Itu pula yang pernah terjadi. Di Jawa, lebih sepuluh abad silam populasi penduduk terbatas, wilayah berpenduduk terisolasi dan juga sulit komunikasi. Penyelenggaraan kekuasaan yang terpusat atas beberapa wilayah susah terselenggara. Penguasa masa lalu hanya dapat mempertahankan kekuasaannya dengan tiga jurus sakti. Pertama pemberian otonomi luas, kekayaan, martabat dan juga perlindungan. Kedua memelihara kultus kebesaran mengenai diri dan istananya. Ketiga memiliki militer yang kuat. Tidak ada bentuk negara dengan kekuasaan mutlak dan kekuasaan tunggal waktu itu. Kerajaan terdiri dari daerah-daerah otonom yang diperintah oleh para rakai atau rakryan. Mereka adalah penguasa di daerah yang mempunyai otonomi cukup luas. Umumnya masih merupakan garis keturunan Sri Maharaja baik melalui garis darah maupun melalui perkawinan. ( Sarjiyanto : 2003 ) dan Pengging tampaknya merupakan bagian dari wilayah yang memiliki otonomi yang dimaksud. Jika Pengging sebagai daerah otonomi, dimana letaknya? Sementara pusat ibukota Mataram Kuna baru dikenal dari namanya yaitu Medang i bhumi Mataram i Poh pitu, i Mamrati dan i Watugaluh. Seorang rakai sering memiliki sejumlah wanua atau komunitas desa dan senantiasa berusaha meningkatkan prestise dengan memperbanyak bangunan suci. Wanua berada dibawah rama (pejabat desa) sebagai pembesar mereka dan sudah berkelompok dalam watak atau federasi-federasi regional. Seorang Rakai juga sering membuka tanah untuk dianugerahkan pada komunitas Hindu atau Budha yang pada gilirannya diimbangi dengan balasan berupa pemberian gelar-gelar simbolis terutama gelar maharaja, sebuah gelar tertinggi. Dari sini tampaknya integrasi pedesaan dan konsolidasi kekuasaan pada waktu itu sudah cukup maju. Sebagai penguasa dalam lingkungan daerah seorang rakai kadang menguasai arah kebijakan yang akan dilakukan dalam wilayah kekuasaannya termasuk pengembangan bangunan sucinya. Dalam membangun bangunan suci tidak jarang seorang rakai meniru budaya pusat yang menarik dan sebagian yang lain membangun ciri spesifik tersendiri. ( Sarjiyanto : 2003 ) Jika demikian maka dapat disimpulkan pertama tahun 819 Pengging merupakan daerah otonomi yang diperintah oleh seorang Rakai atau Rakryan bawahan raja Mataram. Kedua Pengging merupakan kerajaan tersendiri tetapi menjadi sekutu Mataram, jika dilihat dari sisa peninggalan disekitar situs Pengging menunjukkan bahwa Pengging adalah penganut Siswa sama seperti dinasti Sanjaya. Setelah Rakai Pikatan berhasil menyatukan kedua wangsa melalui perkawinannya dengan Pramodhawardhani kerajaan Mataram bersekutu dengan Pengging untuk menghancurkan kekuatan Balaputradewa yang bertahan di Benteng Ratu Boko . dari epigrafi yang tertulis di benteng Ratu Boko menunjukkan bahwa tempat itu didirikan oleh Rakai Panadwara yang beragama Budha tetapi disekitar bangunan terdapat bentuk bentuk yang bercirikan Hindu. Jelas adanya campur tangan kekuasaan Hindu hal inilah yang mendukung teori Penguasa Mataram Hindu berupaya menghancurkan kekuatan Balaputradewa yang beragama Budha, kekalahannya melawan kekuatan sekutu Pengging-Mataram menyebabkan ia harus melarikan diri ke Sriwijaya.
E. STRUKTUR BANGUNAN
Adapun bentuk bangunan keraton Pengging diperkirakan seperti model keraton Hindu pada umumnya namun berbentuk lebih sederhana mengingat Pengging bukanlah kerajaan besar yang menguasai wilayah pulau Jawa tetapi lebih cenderung seperti raja bawahan penguasa otonomi daerah. Kemungkinan bentuk bangunan keraton Pengging digambarkan dalam bentuk joglo, yang terdiri atas pendhapa, gandhok, pringgitan, senthong, longkang, dan pawon, yang setiap bagiannya mengadung makna simbolis yang diyakini oleh masyarakat jawa. Sekarang ini mungkin hanya dimiliki oleh sedikit orang Jawa “papan atas” yang masih begitu taat ngugemi (memegang teguh) kejawen-nya. Dalam konsepsi Jawa, rumah adalah satuan simbolis, sosial, dan praktis. pendhapa, bagian depan rumah Jawa, sebagai: pendapa dengan empat saka guru dan delapan tiang penjuru di atas tempat menerima tamu-tamu, sanak kadang, tangga teparo, Yang nggadhuh sawah, ladang, merembuk sesuatu untuk kesejahteraan bersama. ( Darmanto Yatman : 1985 ). Selain itu secara tata letak ada ruang-ruang yang menjadi ciri keraton yaitu sebuah alun-alun dan Magersari sebagai benteng pertahanan lapis dalam. Dengan jalan jalan kecil sebagai lalu lintas keluarga keraton dengan masyarakat luar. Dari data tersebut sangat sayang apabila situs keraton Pengging ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah karena dengan memahami peninggalan masa lampau kita dapat menyelamatkan budaya agung sehingga tidak sia sialah pemerintah berupaya meyelamatkan aset budaya ini yang sangat berguna sekali bagi generasi penerusnya. Jika ditinjau dari aspek budaya jelas situs keraton Pengging ini mempunyai peranan yang sangat penting karena terdapat kesinambungan sejarah masa lalu, kejayaan masa lampau dan menjadi spirit bagi anak turunnya untuk selalu berkarya dan berinisiatif mengisi pembangunan ini. Demikian artikel mengenai Kerajaan Pengging dari PusakaDunia.Com.
Tags: Ilmu Pusaka Dunia
Kerajaan Pengging
Mustika Sukmo Kinurung merupakan salah satu batu mustika bertuah yang memiliki corak pamor sukma kinurung yang sangat unik dan jarang sekali untuk didapatkan, mustika ini pamornya juga sangat indah dan elegan sekali. perhatikan dengan seksama pamor mustika tersebut, berbentuk persegi bagaikan ring dan ditengahnya terdapat sukma yang dikurung, sangat indah bukan. pamor mustika terbentuk secara… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Yin Yang Merah Putih Mustika Yin Yang Merah Putih adalah mustika bertuah yang memiliki pamor membentuk yin yang berwarna merah dan putih. Yin yang pada mustika tersebut perpaduan warnanya sungguh serasi dan terkesan elegan sekali. Mustika yin yang sudah terkenal sebagai mustika keseimbangan yang dapat membawa keberuntungan dalam kehidupan pemiliknya. Yin Yang juga sudah… selengkapnya
Rp 385.000Mustika Ikan Lumba Lumba Nama daripada Produk ini. Mustika Ikan Lumba Lumba berkhasiat Insya Allah untuk membukan keberuntungan dalam memancing, permainan, menanam saham, investasi, keberuntungan usaha terhindar dari kegagalan, keberuntungan cinta terhindar dari putus cinta. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Motif Lumba-lumba Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran :… selengkapnya
Rp 450.000Mustika Sulaiman Madu adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Sulaiman Madu Insya Allah untuk pengasihan pemikat sukma, kesehatan jasmani dan rohani, menyembuhkan berbagai penyakit, penangkal ilmu sihir dan ilmu hitam apapun, mendatangkan rejeki berlimpah, mudah meraih kekayaan, kawibawaan, membangkitkan ilmu kesaktian laduni. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Sulaiman Madu. Produk jenis ini… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Burung Walet Mustika Burung Walet adalah mustika yang berasal dari alam. Mustika ini memiliki corak yang unik dan khas, corak ini merupakan corak alami yang terjadi karena proses alam ribuan tahun. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Burung Walet Insya Allah untuk daya pikat lawan jenis, disegani dan dikagumi siapa saja, pelancar karir, mudah mencapai jabatan… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Angka Lima Merah Keramat Mustika Angka Lima Merah Keramat merupakan mustika bertuah dengan pamor angka lima yang sangat indah dan jelas sekali, corak pamor mustika terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Angka Lima Merah Keramat Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Angka Lima Merah Keramat Insya Allah untuk… selengkapnya
Rp 275.000Batu Mustika Khodam Keramat Batu Mustika Khodam Keramat merupakan mustika bertuah dengan pamor rambut hitam yang terkesan keramat dan unik sekali, pamor mustika tersebut juga terbentuk secar alami sejak mustika didapatkan, selain itu mustika ini termasuk salah satu mustika bertuah yang banyak dicari para pecinta mustika bertuah. Khasiat Manfaat Bertuah Batu Mustika Khodam Keramat Insya… selengkapnya
Rp 275.000Batu Mustika Yin Yang Asli Natural Batu Mustika Yin Yang Asli Natural merupakan salah satu batu mustika yang memiliki manfaat multifungsi untuk di jadikan ageman sarana spiritual dalam menunjang hajat keinginan maka dari itu banyak para pencinta mustika bertuah yang ingin memiliki mustika tersebut. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Mustika Yin Yang Asli… selengkapnya
Rp 500.000Mustika Combong Super Pelet Jarak Jauh Mustika Combong Super Pelet Jarak Jauh adalah mustika bertuah ampuh jenis batu combong khusus pelet jarak jauh yang sangat elegan dan banyak sekali yang menggemarinya serta memburu mustika bertuah alami yang satu ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Combong Super Pelet Jarak Jauh Insya Allah untuk Menaklukan banyak hati, menundukan… selengkapnya
Rp 375.000Mustika Gaib Singa Maung merupakan mustika gaib yang sangat indah corak pamornya, pamor mustika juga terbentuk secara alami dan bukan karena gambaran maupun isian dari manusia. Mustika ini bentuknyapun masih asli alami dan beleum benbentuk mata cincin. Khasiat Mustika Gaib Singa Maung Insya Allah kelancaran kerejekian, kemudahan meraih kekayaan, kewibawaan dihormati dan disegani serta memudahkan… selengkapnya
Rp 325.000Tentang Asma Ars. Asma Ars ini memiliki kegunaan agar Anda bisa kuat, tahan lama dan tidak mudah loyo pada waktu berhubungan intim dengan isterinya. ذِىْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى اْلعَرْشِ الْعَظِيمْ DZIKUWWATIN INDA DZIL ARSYIL AZHIIM Artinya : Yang mempunyai kekuatan dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy Caranya : Asma ditulis pada… selengkapnya
Asma Tapak Sakti Asma Tapak Sakti berfungsi untuk menambah bobot pukulan. TAWAKALTU YA KHUDAMA HADZIHIL ASMA’I Lakunya : Dibaca sehabis sholat fardhu 7 x tanpa nafas lalu tiupkan ke tangan
Cara Cepat Melihat Makhluk Gaib Dengan Mata Cara Cepat Melihat Makhluk Gaib Dengan Mata – Bisa melihat makhluk gaib adalah keinginan dari sebagan orang yang penasaran atau orang yang pemberani, Ada banyak Cara Cepat Melihat Makhluk Gaib Dengan Mata baik dengan menggunakan metode belajar dari guru spiritual, Ilmu ini biasa dipelajari oleh orang-orang yang penasaran… selengkapnya
ASAL MUASAL SUNAN KUDUS Sunan Kudus merupakan putera Raden Usman haji yang bergelar Sunan Ngudung dari Jipang Panolan. Ada yang mengatakan letak Jipang Panolan ini disebelah utara kota Blora. Di dalam babad tanah jawa, disebutkan bahwa Sunan Ngudung pernah memimpin pasukan Majapahit. Sunan ngudung selaku senopati Demak berhadapan dengan Raden Husain atau Adipati Terung dari… selengkapnya
Berita Artikel Syahid Selepas Mengucapkan Syahadat Suatu ketika tatkala Rasulullah S.A.W sedang bersiap di medan perang Uhud, tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga. Seorang lelaki yang bernama Amar bin Thabit telah datang menemui baginda. Dia rupanya ingin masuk Islam dan akan ikut perang bersama Rasulullah S.A.W. Amar ini berasal dari Bani Asyahali. Sekalian kaumnya ketika… selengkapnya
Praktek Dukun Medan Praktek Dukun Medan sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Medan Masyarakat Medan tidak… selengkapnya
Cara Mendapatkan Wangsit Cara Mendapatkan Wangsit sering ditanyakan kebenaranya. Wangsit adalah suatu pesan yang akan terjadi di kemudian hari. Wangsit datang melalui cara dan jalur yang berbeda-beda. Isi pesan yang datang sangat tiba-tiba bisa juga datang sesuai apa yang kita minta, tetapi semuanya tidak semata-mata langsung datang begitu saja. Orang-orang yang mendapat wangsit kebanyakan adalah orang… selengkapnya
Mustika Bertuah Alami Paling Ampuh Mustika bertuah alami paling ampuh merupakan hal yang biasa akan anda temukan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi jika anda berkunjung ke tanah jawa, jangan bingung ketika anda melihat banyak sekali mustika yang dijual di tanah jawa, berikut ini adalah beberapa diantaranya Mustika Rajo Siluman Macan Putih Mustika bertuah alami paling ampuh… selengkapnya
Praktek Dukun Binjai Praktek Dukun Binjai sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Binjai Masyarakat Binjai tidak… selengkapnya
Jenis Batu Mustika Terampuh Di Dunia Yang Biasa Ditemukan Di Toko Jenis batu mustika terampuh di dunia Bukan menjadi sebuah rahasia lagi dunia ini memerlukan spiritual, untuk memancarkan sifat spiritual dari diri Anda, pastilah Anda memerlukan sebuah benda yang bisa memancarkan itu semua, salah satunya adalah batu mustika, batu mustika merupakan perantara untuk memancarkan aura positif… selengkapnya