Artikel Nang Butuh Bosel
Berita Artikel Nang Butuh Bosel
Alkisah, ada dua orang bersaudara yang bernama Nang Butuh Mosel dan pamannya yang bernama Uwa Babrung. Nang Butuh Mosel adalah seorang yang sangat miskin. Bahkan, karena terlalu miskin sampai-sampai ia tidak dapat memberi makan isteri dan dua orang anak perempuannya. Jangankan memberi makan mereka, untuk makan dirinya sendiri saja ia tidak mampu. Untuk hidup sehari-hari, keluarga Nang Butuh Mosel hanya mengandalkan belas kashian dari para tetangganya.
Sementara itu, di sebelah utara rumah Nang Butuh Mosel tinggallah saudaranya yang bernama Uwa Babrung. Berbeda dengan Nang Butuh Mosel, Uwa Babrung adalah seorang yang kaya raya. Ia mempunyai banyak sawah, ladang dan hewan ternak. Namun, walau Uwa Babrung kaya raya, ia sangat kikir dan tidak mempunyai rasa belas kasihan terhadap orang lain. Bahkan terhadap saudaranya sendiri pun Uwa Babrung tidak bersedia membantunya.
Suatu hari, karena isteri Nang Butuh Mosel sudah merasa malu untuk selalu meminta belas kasihan para tetangganya, Nang Butuh Mosel menyuruh anak tertuanya untuk meminta beras kepada Uwa Babrung. Setelah sang anak pergi dan bertemu dengan Uwa Babrung, ia pun berkata, “Paman, saya disuruh oleh bapak untuk meminta sedikit beras.”
“Wah, orang tuamu itu masih sehat dan kuat. Daripada meminta-minta lebih baik suruh orang tuamu pergi bekerja. Aku tidak punya beras!” kata Uwa Babrung.
Tanpa menghiraukan kata-kata Uwa Babrung, si anak berkata lagi, “kalau tidak ada beras, berilah kami sedikit nasi, paman.”
“Nasi juga tidak ada!” jawab Uwa Babrung ketus.
Mendengar kata-kata ketus yang keluar dari mulut pamannya, si anak langsung pulang sambil menangis. Sesampai di rumah ia segera menceritakan kepada orang tuanya.
“Sakit hatiku mendengar perkataan pamanmu itu. Biar aku mati tidak makan!” kata isteri Nang Butuh Mosel.
Karena telah berputus asa, Nang Butuh Mosel segera meninggalkan rumah untuk menghanyutkan diri di sungai. Namun, saat sampai di tepi sungai, ia menjumpai banyak sayuran segar dan juga daun bulung bawang. Ia menjadi heran, sebab selama ini ia tidak pernah melihat sayur-sayuran tersebut tumbuh di sekitar sungai. Dan, tanpa banyak pikir lagi ia segera memetik sayur-sayuran itu untuk dibawanya pulang. Begitulah, hari-hari berikutnya Nang Butuh Mosel selalu mengambil sayuran yang ada di pinggir sungai tersebut agar keluarganya dapat makan.
Suatu hari isteri Nang Butuh Mosel mendengar bahwa Uwa Babrung akan pergi ke Buleleng untuk menjual barang-barang hasil sawah dan ladangnya. Mak Butuh Mosel pun segera mendatangi suaminya dan berkata, “Pak, lebih baik tumpangkan saja dirimu dengan pamanmu di sebelah utara. Dia akan pergi ke Buleleng untuk berjualan.”
“Ya, kalau demikian pergilah ke sana dan katakan kepada saudaraku bahwa aku akan ikut dengannya ke Buleleng,” jawab Nang Butuh Mosel.
Mak Butuh Mosel segera pergi ke rumah Uwa Babrung. Setelah bertemu Uwa Babrung, Mak Butuh Mosel lalu menjelaskan maksudnya, “Paman Babrung, kalau paman akan pergi ke Buleleng ajaklah Nang Butuh Mosel. Apabila diperkenankan ikut, suruhlah dia untuk memegang kuda, membawa beras atau barang-barang lain yang akan paman jual.”
“Baiklah kalau begitu,” jawab Uwa Babrung singkat.
“Lalu, kapan Uwa akan berangkat?” tanya Mak Butuh Mosel dengan gembira.
“Sesudah nasi masak,” jawab Uwa Babrung.
Mendengar jawaban itu, Mak Butuh Mosel langsung mengucapkan terima kasih dan sekaligus minta diri untuk memberitahu suaminya. Setelah sampai di rumah, dengan perasaan gembira ia memberitahukan suaminya, “Pak, besok Uwa Babrung akan pergi ke Buleleng sesudah nasi masak.”
“Apa yang harus aku persiapkan?” tanya Nang Butuh Mosel.
“Bawa saja sebuah besek. Mungkin nanti kamu akan disuruh untuk membawa barang-barang hasil sawah dan ladangnya.”
Keesokan harinya, sebelum tengah hari Nang Butuh Mosel menyuruh salah seorang anak perempuannya untuk menanyakan apakah Uwa Babrung telah siap untuk pergi ke Buleleng. Namun, saat si anak telah berada di rumah Uwa Babrung, ia mendapat penjelasan dari isteri Uwa Babrung bahwa suaminya telah berangkat sejak tengah malam. Setelah mendapat penjelasan itu, si anak buru-buru berpamitan untuk menyampaikan hal tersebut kepada ayahnya. Jadi, telah terjadi suatu kesalahpahaman antara Uwa Babrung dengan Mak Butuh Mosel. Maksud Uwa Babrung mengatakan sesudah nasi masak adalah sesudah nasi masak pada sore hari untuk makan malam. Sementara kata-kata sesudah nasi masak yang dipahami oleh Mak Butuh Mosel adalah setelah nasi masak pada pagi hari untuk persiapan makan siang.
Saat mendengar laporan anaknya, Mak Butuh Mosel segera ke rumah tetangga terdekat untuk meminjam uang sebesar sepuluh kepeng. Uang itu kemudian diberikan kepada suaminya sebagai bekal untuk menyusul Uwa Babrung ke Buleleng. Selain itu, uang tadi dimaksudkan sebagai bekal bagi Nang Butuh Mosel untuk mencari pekerjaan di sana.
Setelah semua perbekalan siap, Nang Butuh Mosel segera berangkat menyusul Uwa Babrung. Beberapa saat setelah meninggalkan rumah, tiba-tiba turun hujan yang cukup lebat. Ia kemudian berlari menuju sebuah gubuk yang telah kosong. Gubuk tersebut pada pagi harinya digunakan oleh pemiliknya sebagai tempat untuk berjualan buah kelapa. Sambil berteduh, Nang Butuh Mosel mengambil dan memakan beberapa potongan kecil buah kelapa yang masih tersisa di gubuk itu.
Setelah hujan reda, Nang Butuh Mosel kembali melanjutkan perjalanan. Ketika ia sampai di sebuah desa, ia melihat ada beberapa orang anak yang sedang menyeret seekor ular yang masih hidup dengan menggunakan tali. Ia lalu mendekati anak-anak itu dan bertanya, “Mengapa kalian mengikat leher ular itu? Apakah hendak kalian bunuh?”
“Ya. Ular ini telah memakan beberapa ekor anak ayam kami.” Jawab salah seorang anak.
“Kalau begitu, bolehkah aku membelinya?” tanya Nang Butuh Mosel.
“Wah, mau dibunuh malah diminta untuk dibeli. Kalau memang mau, ambilah ular sialan ini!” demikian gerutu anak-anak itu.
“Tidak, aku akan membelinya dua kepeng,” jawab Nang Butuh Mosel.
“Ya, baiklah kalau begitu,” jawab mereka gembira.
Ular tersebut lalu diambil dan dimasukkan ke dalam besek. Setelah itu, Nang Butuh Mosel kembali meneruskan perjalanan. Namun belum sampai satu jam berjalan, ia melihat ada orang yang sedang memukuli seekor kucing. Karena merasa kasihan, ia kemudian menghampiri orang tersebut dan bermaksud membeli kucing yang sedang disiksa itu.
“Kalau engkau menghendaki, belilah kucing jahat ini seharga tiga kepeng!” demikian kata pemilik kucing itu.
“Ya, baiklah,” kata Nang Butuh Mosel sambil mengambil dan memasukkan kucing itu ke dalam beseknya.
Saat ia berjalan lagi dan sampai di perempatan jalan, dilihatnya seseorang yang sedang mengejar tikus. Begitu sang tikus tertangkap dan akan dibunuh, ia berlari mendekati orang tersebut dan bermaksud membeli tikus itu.
“Wah, mau dibunuh malah diminta untuk dibeli. Kalau memang mau membeli dengan harga dua kepeng, ambilah tikus sialan ini!” demikian kata orang itu.
“Ya, baiklah,” kata Nang Butuh Mosel sambil mengambil dan memasukkan tikus itu ke dalam beseknya.
Oleh karena beseknya telah menjadi berat dengan isi tikus, kucing dan ular, Nang Butuh Mosel lalu mencari sebuah tempat untuk melepas lelah. Ia kemudian menghampiri sebuah pohon besar yang sangat rindang. Di tempat itu ia berteduh dari panasnya sinar matahari sambil melepaskan lelah.
Saat ia sedang duduk di bawah pohon itu, tiba-tiba datang seekor ular besar. Ular itu berkata kepadanya, “Hai Bapak Mosel, Bapak telah menyelamatkan anak saya. Sekarang saya akan menebusnya kembali. Berapa kepeng pun yang Bapak minta akan saya beri.”
Nang Butuh Mosel yang sangat terkejut melihat ada seekor ular besar telah berada di hadapannya, segera berkata, “Saya tidak bermaksud untuk menjual ular ini. Jadi, harga berapapun yang engkau tawarkan tidak akan saya berikan.”
“Janganlah begitu Bapak. Ular itu adalah anak saya satu-satunya. Kasihanilah saya. Saya akan tebus dengan apapun yang Bapak minta,” kata ular itu memelas.
Setelah berpikir beberapa saat sambil melihat-lihat tubuh ular itu, akhirnya Nang Butuh Mosel berkata, “Ya kalau memang sungguh demikian, saya minta cincin yang ada di ujung ekormu itu. Bagaimana?”
“Sebenarnya cincin ini adalah benda keramat yang dapat memberikan apa saja kepada saya. Namun apabila Bapak menghendaki, saya rela menukarkannya dengan anak saya,” jawab si ular.
Setelah melepaskan cincin dari ekornya dan memberikannya kepada Nang Butuh Mosel, sang ular besar berkata lagi, “Cincin ini dapat mendatangkan kekayaan buat Bapak. Caranya cukup memasukkan benda apa saja melewati lubang cincin. Apabila telah melewati lubang cincin, niscaya benda tersebut akan menjadi emas.”
Nang Butuh Mosel yang merasa kasihan kepada ular besar itu, kemudian membuka beseknya dan menyerahkan anak ular yang tadi dibelinya. Setelah terjadi serah terima, maka si ular beserta anaknya segera masuk ke dalam hutan, sementara Nang Butuh Mosel kembali melanjutkan perjalanannya menuju Buleleng.
Dalam perjalanan ke Buleleng itu, ia melihat orang menghunus pedang dan hendak membunuh seekor anjing. Nang Butuh Mosel langsung menghampiri orang itu dan bertanya, “Hendak engkau apakan anjing itu?”
“Anjing ini sering sekali melarikan pepesku. Sekarang ia akan aku bunuh!” jawab orang itu.
“Kalau begitu, bolehkah aku membelinya?” tanya Nang Butuh Mosel.
“Beli sajalah, seharga berapa saja!” kata orang itu.
“Uangku hanya tinggal tiga kepeng. Bolehkan aku membelinya seharga tiga kepeng?” tanya Nang Butuh Mosel.
“Ya, baiklah!” kata orang itu.
Beberapa saat setelah Nang Butuh Mosel melanjutkan perjalanannya kembali, akhirnya ia bertemu dengan Uwa Babrung yang telah kembali dari Buleleng. Uwa Babrung yang tidak ingin dibilang sebagai orang yang ingkar janji segera berkata, “Aku telah memberitahukan pada isterimu bahwa setelah nasi masak pada sore hari aku akan berangkat. Kenapa engkau tidak datang malam itu?”
“Mungkin telah terjadi kesalahpahaman, Uwa?” jawab Nang Butuh Mosel singkat.
“Wah, apa yang kau bawa itu? Kelihatannya berat sekali?” tanya Uwa Babrung mengalihkan pembicaraan.
Tanpa berkata apa-apa Nang Butuh Mosel segera membuka beseknya dan terlihatlah tiga ekor binatang yang tadi dibelinya.
“Akan kau apakan binatang-binatang itu? Akan kau berikan pada anak dan isterimu sebagai makan malam? Ya sudah, potong dan masaklah binatang itu, aku mau pulang!” kata Uwa Babrung sambil tertawa dan berlalu bersama kudanya.
Mendengar perkataan itu Nang Butuh Mosel hanya tertawa kecut. Di dalam hatinya, ia sendiri juga bingung. Tujuannya ke Buleleng adalah untuk mencari Uwa Babrung. Namun sekarang Uwa Babrung telah kembali dari Buleleng. Sementara tujuannya yang lain yaitu untuk mencari pekerjaan di Buleleng telah pupus, sebab uang yang diberikan oleh isterinya kini telah habis untuk membeli ular, tikus, kucing dan anjing. Dan, setelah berpikir agak lama, akhirnya Nang Butuh Mosel memutuskan untuk tidak meneruskan perjalanan ke Buleleng dan kembali pulang ke rumahnya.
Dalam perjalanan pulang itu terbersit keinginannya untuk mencoba cincin pemberian si ular besar. Ia lalu mengambil sebatang lidi dan memasukkannya ke lubang cincin. Dan, alangkah terkejutnya Nang Butuh Mosel ketika lidi telah melewati lubang cincin, tiba-tiba berubah menjadi emas yang berbentuk lidi. Lidi emas itu kemudian ditukarkannya kepada seorang penjual labu bercampur laklak dan ia memperoleh sebungkus besar buah-buahan tersebut.
Malam harinya setelah sampai di rumah, binatang-binatang yang tadi dibelinya langsung diberikan kepada kedua anak perempuannya untuk teman bermain. Selanjutnya, ia mengajak isterinya masuk ke dalam kamar dan mulai menceritakan segala kejadian yang dialaminya sejak ia berangkat dari rumah hingga pulang kembali. Mendengar seluruh keterangan suaminya, terutama tentang cincin yang dapat membuat semua benda menjadi emas, isterinya sangat gembira. Keesokan harinya mereka bersama-sama pergi ke pura untuk bersembahyang dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas segala karunia-Nya.
Singkat cerita, beberapa bulan kemudian keluarga Nang Butuh Mosel sudah hidup bahagia. Kedua anak mereka sudah menjadi gemuk dan mulai terlihat paras cantiknya. Selain itu, keluarga ini juga mempunyai banyak sekali emas yang dihasilkan dengan cara memasukkan suatu benda ke dalam cincin ajaib yang diperoleh dari sang ular besar. Emas-emas itu kemudian dibawa ke seorang tukang pandai emas untuk dijadikan cincin, gelang, kalung dan berbagai macam perhiasan lainnya.
Suatu hari, tanpa sepengetahuan ayahnya cincin ajaib itu dipakai bermain oleh kedua anaknya. Saat mereka bermain, cincin itu terjatuh dan patah menjadi dua bagian. Mereka kemudian mengambilnya dan sambil menangis menyerahkannya kepada ayahnya. Namun, karena Nang Butuh Mosel adalah seorang ayah yang sangat menyayangi anak-anaknya, melihat cincin ajaibnya patah ia tidak marah. Ia lantas mengambil cincin yang diberikan oleh anaknya dan kemudian pergi ke tukang pandai emas.
Sesampai di rumah si pandai emas, Nang Butuh Mosel lalu menyerahkan cincinnya untuk diperbaiki. Namun karena waktu itu sedang sibuk, si pandai emas menyuruh Nang Butuh Mosel meletakkan cincinnya di atas meja kerjanya. Si pandai emas berjanji akan memperbaikinya nanti malam dan besok sore Nang Butuh Mosel boleh mengambilnya kembali.
Malam harinya ketika si pandai emas mulai menempa cincin Nang Butuh Mosel, tiba-tiba landasan dan palu yang digunakan untuk menempa cincin itu berubah menjadi emas. Hal ini membuat si pandai emas terkejut dan dengan akal bulusnya ia segera membuat cincin baru yang bentuknya persis seperti cincin Nang Butuh Mosel. Cincin baru itu yang keesokan harinya akan diberikan kepada Nang Butuh Mosel. Sementara cincin yang asli diperbaikinya dan disimpan untuk dirinya sendiri.
Keesokan harinya ketika Nang Butuh Mosel telah datang untuk mengambil cincinnya, si pandai emas langsung memberikan cincin palsu buatannya dan lantas berpura-pura sibuk dengan pekerjaan lainnya. Nang Butuh Mosel yang tidak ingin mengganggu pekerjaan si pandai emas, tanpa meneliti dahulu cincinnya langsung membayar dan berlalu dari situ. Namun setelah sampai di rumah, cincin itu tidak bekerja sebagaimana biasanya. Ia tidak dapat menjadikan benda apapun menjadi emas. Dan, setelah diperhatikan tahulah ia bahwa cincin itu ternyata palsu. Nang Butuh Mosel menjadi sedih, sebab cincin itulah yang selama ini menjadi tumpuan hidup keluarganya.
Melihat tuannya sedang bersedih hati, ketiga hewan yang dipeliharanya merasa kasihan dan mendekatinya. Setelah emosi Nang Butuh Mosel agak terkendali, mewakili ketiga temannya, si kucing bertanya, “Mengapa Bapak bersedih? Apakah Bapak tidak sanggup lagi memberi makan kami?”
Mendengar kuncing peliharaannya tiba-tiba dapat berbicara, Nang Butuh Mosel menjadi kaget setengah mati. Beberapa saat kamudian, setelah dapat mengatasi keterkejutannya itu, ia berkata, “Ah, bukan demikian. Kalian jangan salah sangka, aku bersedih karena cincinku telah ditukar oleh si pandai emas.”
Tiba-tiba menyahutlah si tikus, “Kalau demikian mari kita ambil kembali cincin itu dari tangan si pandai emas.”
“Tapi, bagaimana caranya? Kita sama-sama kecil,” kata si anjing.
Sang tikus berkata, “Jangan takut pada orang yang lebih besar. Kalau memang salah, pasti ia akan kalah. Dan, meskipun tubuhku paling kecil, aku tidak takut. Apalagi sudah demikian besar jasa dan kasih sayang yang kita peroleh dari Pak Nang Butuh Mosel.”
“Kalau begitu, marilah kita berangkat ke rumah si pandai emas,” kata si kucing sambil berjalan keluar rumah.
Singkat cerita, tidak berapa lama kemudian mereka pun telah tiba di rumah si pandai emas. Mereka lalu membagi tugas. Kucing dan tikus akan menyelinap masuk melewati lubang yang ada di tembok rumah itu. Sedangkan, anjing akan berdiri di depan pintu, berjaga-jaga kalau si pandai emas atau isterinya tiba-tiba terbangun.
Setelah itu, si kucing dan tikus pun masuk ke dalam rumah dan mulai mencari di mana cincin ajaib itu disembunyikan. Saat berkeliling mencari, akhirnya mereka melihat sinar cincin milik Nang Butuh Mosel berada di dalam sebuh peti. Si kucing kemudian berbisik pada tikus, “Wah, bagaimana cara mengeluarkannya?”
“Mudah, akan kugigit bagian tepi peti itu!” kata tikus sambil berjalan ke arah peti.
Saat si tikus sedang menggerogoti peti, isteri si pandai emas terbangun dan berkata pada suaminya, “Wah, suara apa itu?”
Si kucing yang melihat pemilik rumah terbangun, segera mengeong untuk mengalihkan perhatiannya. Sementara si anjing yang mendengar suara kucing segera menggonggong, agar terkesan seperti sedang mengejar kucing.
“Sepertinya ada anjing yang sedang mengejar kucing,” kata si pandai emas lalu melanjutkan tidurnya kembali.
Setelah berhasil melubangi peti, si tikus segera mengambil cincin ajaib itu dan bersama si kucing dan si anjing berlalu dari rumah si pandai emas. Namun, sewaktu mereka menyeberangi sungai untuk sampai di rumah Nang Butuh Mosel, cincin yang dipegang oleh si tikus terjatuh. Untunglah pada saat itu ada seekor katak yang bersedia menyelam dan mengambilnya, sehingga ketiga binatang itu tidak pulang dengan tangan hampa.
Sesampainya di rumah cincin itu langsung diberikan kepada majikannya. Nang Butuh Mosel dan keluarganya yang telah lama menanti, segera mencoba cincin itu untuk memastikan keasliannya. Dan, setelah dicoba dengan memasukkan sebatang lidi, ternyata lidi seketika berubah menjadi emas. Keluarga Nang Butuh Mosel menjadi sangat bahagia dan sejak saat itu mereka selalu menjaga cincin ajaib pemberian ular besar dengan sebaik-baiknya.
Demikian Artikel Tentang Nang Butuh Bosel, Semoga Bermanfaat Untuk anda
Artikel Nang Butuh Bosel
Mustika Pelet Kendit Perawan Mustika Pelet Kendit Perawan merupakan mustika yang memiliki corak warna dan pamor kendit yang indah. Energi spiritual pada batu mustika ini sebagai sarana pelet pengasihan pemikat lawan jenis. Energi yang terkandung pada mustika ini murni berasal dari alam dan bukan karena isian. Siapa saja boleh memiliki batu mustika bertuah ini. Khasiat… selengkapnya
Rp 350.000Cincin Batu Mustika Kunci Asih Cincin Batu Mustika Kunci Asih merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak memburunya. Batu Mustika… selengkapnya
Rp 475.000Pelarisan Telor Ular Naga Nama Produk ini. Pelarisan Telor Ular Nagaini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk sarana kesuksesan membuka usaha baru, merintis usaha dari nol, membangkitkan usaha yang surut, mengembalikan kebangrutan, pelarisan dagang ampuh, menarik pembeli, membuka aura tempat usaha. Berasal Dari Bahan : Wesi Kuning / Besi Kuning / Besi Kursani. Ukuran : +-… selengkapnya
Rp 200.000Azimat Pusaka Trisula Bambu Keramat Nama Produk ini. Azimat Pusaka Trisula Bambu Keramat ini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk menambah usaha semakin kokoh tegak berdiri, tahan terhadap goncangan ekonomi, terhindar dari bangkrut usaha, pelarisan usaha menambah banyak pelanggan, memudahkan membuka cabang usaha dan mendirikan usaha baru. Berasal Dari Bahan : besi kursani / wesi kuning… selengkapnya
Rp 175.000Mustika Kemiri Putih adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Kemiri Putih Insya Allah untuk membangkitkan segela kelebihan pada diri pemilik, Keselamatan lahir batin terhindar dari berbagai kejahatan, Kesaktian & kedigdayaan membangkitkan kekuatan spiritual yang bisa di gunakan untuk apa saja, Kekuatan & katosaan Secara otomatis pemiliknya kan memiliki kelebihan kekuatan gaib. Produk Jenis… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Batu Kilang Air Asli Mustika Batu Kilang Air Asli merupakan salah satu dari sekian banyak bukti nyata keagungan Sang Maha Pencipta. Di dalam batu mustika ini terdapat rongga udara dan air murni yang terbuat dari proses alam jutaan tahun. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk membuka pintu pesugihan alami, meningkatkan harta kekayaan… selengkapnya
Rp 400.000Nama Produk Batu Mustika Ampuh Gembolo Geni. Batu Mustika Ampuh Gembolo Geni ini Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah berisi energi bertuah tingkat tinggi sebagai sarana menuntaskan masalah cinta, keharmonisan rumah tangga, keharmonisan pacaran, keharmonisan hubungan gelap, masalah hutang piutang agar cepat lunas, membangkitkan usaha surut/bangrut serta setelah itu diberikan kelancaran dalam usaha, jabatan dan urusan… selengkapnya
Rp 375.000Mustika Gendam Rantas Pretak Pusaka Dunia Mustika Gendam Rantas Pretak Pusaka Dunia merupakan batu akik yang memiliki energi alam murni. Mustika ini bukan hanya sekedar aksesoris belaka karena batu mustika ini di dapat dari penarikan alam ghaib dengan ritual khusus dan sarana khusus. Batu Mustika ini memiliki khasiat yang sangat akurat karena sebelum kami maharkan… selengkapnya
Rp 350.000Poster Besar Wakil Presiden Drs. H. M. Jusuf Kalla Poster Besar Wakil Presiden Drs. H. M. Jusuf Kalla adalah poster yang bergambar sosok Wakil Presiden Indonesia ke 12 yakni Drs H. M. Jusuf Kalla. Pada 19 Mei 2014, JK secara resmi dicalonkan sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo dalam deklarasi pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, di Gedung Joang… selengkapnya
Rp 3.500Liontin Mustika Kendit Khodam Macan Liontin Mustika Kendit Khodam Macan merupakan batu mustika bertuah yang memiliki pamor kendit atau garis vertikal pada mustikanya. Mustika ini memiliki corak warna seperti kulit macan dan memiliki energi spiritual yang tinggi. Sangat cocok digunakan sebagai pembangkit wibawa dan pelindung gaib. Khasiat Manfaat Bertuah Liontin Mustika Kendit Khodam Macan Insya… selengkapnya
Rp 350.000Apakah Paranormal Wanita yang Banyak Muncul di TV Pasti Terpercaya Sekarang, jumlah paranormal wanita di Indonesia terus membanyak. Kami sangat yakin, anda yang sering melihat tv pasti sudah mengetahuinya. Memang, banyaknya perangkat multimedia yang tersebar memang membuat hal hal baru terus bermunculan. Tapi yang jadi pertanyaan, apakah paranormal yang banyak muncul di TV pasti terpercaya?… selengkapnya
Tes Keaslian Batu Mustika Sulaiman. Sebelum berbicara Batu Mustika Sulaiman terlebih dahulu anda ketahui bahwa Batu Mustika Sulaiman golongan Batu Akik / Agate, sedang Cara Mengetahui Batu Akik Asli ada beberapa cara, diantara : Batu Mustika Sulaiman Jika diterawang akan terlihat serat batu terlebih disorot lampu akan terlihat jelas seratnya. Batu Mustika Sulaiman Jika diterawang… selengkapnya
Alamat Dukun Tanjung Pinang Alamat Dukun Tanjung Pinang sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Alamat Pusaka Dunia Tanjung… selengkapnya
Berita Artikel Misteri Kota Emas El-Dorado Rakit Emas El-Dorado ditemukan pada tahun 1969 di dekat bogota Kolombia Adanya harta karun yang tersimpan di kawasan El Dorado di Amerika Selatan hingga kini masih menjadi sebuah legenda bagi rakyat Amerika dan dunia. Sejumlah penelitian sejarah atau penelitian pribadi dilakukan untuk mengungkap misteri yang meliputinya. Bayangan tentang emas… selengkapnya
Praktek Dukun Kepulauan Mentawai Praktek Dukun Kepulauan Mentawai sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Kepulauan Mentawai… selengkapnya
Berita Artikel Rosulullah Saw Pingsan Mendengar Keterangan Jibril Tentang Pintu Neraka Ke-7 Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.: “Mengapa aku melihat kau berubah muka?” Jawabnya: “Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat… selengkapnya
5 Pusaka Sakti Paling Dicari 5 Pusaka Sakti Paling Dicari adalah hal yang wajib diketahui ketika anda ingin meminang sebuah pusaka. Pusaka paling dicari ini pasti memiliki power atau tuah energi yang luar biasa kuatnya. Pusaka-pusaka tersebut memiliki tuah khasiat yang beragam dan berbeda-beda cara mendapatkanya dan khodam di dalamnya. 5 Pusaka paling dicari adalah :… selengkapnya
Jasa Dukun Palembang Jasa Dukun Palembang akan sangat efektif bagi masyarakat yang ada di Palembang. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita, sering beragam jenis masalah mulai dari yang kecil sampai yang berat. Ujian dalam kehidupan memang tidak pernah bisa dipungkiri dan dihindari, dan sudah semnestinya kita menyelesaikanya. Semua orang perlu benar-benar memperhitungkan langkah ketika ingin menyelesaikan… selengkapnya
Keris Pusaka Jokowi Joko Widodo. Keris model dhapur Pasupati (sebutan lain: Pasopati) dipesan oleh “Paguyuban Tosan Aji Boworoso Bali Sujadmiko Surakarta“, dibabar oleh Mpu Pauzan (Surakarta) dan diberikan kepada Joko Widodo (JokoWi). Informasi menarik ini saya dapatkan melalui jelajah “googling” dan mampir ke blog kerismataraman sekitar bulan September 2013. Keris Pasopati diberikan oleh komunitas Tosan… selengkapnya
Keris Pusaka Naga Kembar adalah salah satu keris pusaka yang dipercaya memiliki kesaktian dan kekuatan magis. Keris ini diyakini berasal dari zaman kerajaan Majapahit dan memiliki kisah mistis yang melegenda. Keris Pusaka Naga Kembar konon memiliki kekuatan untuk melindungi pemiliknya dari bahaya, serta memberikan keberuntungan dan kesuksesan. Banyak orang yang percaya bahwa keris ini dapat memberikan kekuatan… selengkapnya