Artikel Cerita Sejarah Ikan Patin
Berita Artikel Cerita Sejarah Ikan Patin
Ikan patin adalah salah satu jenis ikan sungai atau air tawar. Ciri Khusus ikan patin, Badannya panjang sedikit memipih, berwana putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan, tidak bersisik, mulutnya kecil, memiliki sungut berjumlah 2-4 pasang yang berfungsi sebagai alat peraba. Ikan patin termasuk ikan yang hidup di dasar sungai dan lebih banyak mencari makan pada malam hari.
Ikan patin banyak dijumpai di Provinsi Riau, Indonesia. Menurut masyarakat setempat, dulunya ikan ini hanya ada di daerah aliran Sungai Indragiri, Sungai Siak, Sungai Kampar, dan Sungai Rokan. Ikan patin yang asli adalah berasal dari sungai dan memiliki aroma khas. Selain itu, ikan patin yang dari sungai biasanya memiliki ukuran lebih panjang dan lebih berat. Pada era tahun 1970-an hingga 1980-an, masyarakat Riau masih sering menjumpai ikan patin yang panjangnya sampai satu meter lebih.
Kini, ikan patin yang asli dari sungai sudah jarang dijumpai. Maka sejak 10 tahun terakhir, budidaya ikan patin sudah mulai ramai dilakukan oleh masyarakat Riau. Namun, hasilnya sangat berbeda dengan ikan asli dari sungai. Ikan patin hasil budidaya ukurannya lebih pendek dan ringan, rata-rata hanya sepanjang 25-50 centimeter dengan berat kurang dari satu kilogram dan terkadang masih berbau tanah. Walaupun demikian, jika ikan patin tersebut dimasak dengan bumbu yang benar, mencium aromanya saja sudah mampu menggugah selera bagi penikmatnya. Oleh karenanya, di sejumlah warung makan di Riau, menu masakan ikan patin menjadi salah satu menu favorit khas Melayu, khususnya masakan gulai ikan patin dan asam pedas ikan patin.
Namun, senikmat dan segurih apa pun ikan patin, tidak semua orang Melayu mau memakannya. Kenapa sebagian orang Melayu tidak mau memakan ikan patin? Mereka menganggap ikan patin itu sebagai keluarga atau leluhurnya. Terkait dengan hal ini, ada sebuah cerita rakyat yang telah melegenda di kalangan masyarakat Riau. Cerita rakyat tersebut mengisahkan seorang nelayan yang bernama Awang Gading, yang menemukan seorang bayi perempuan di atas batu di tepi sungai saat ia pulang memancing. Konon, bayi itu adalah keturunan raja ikan di sungai tersebut. Oleh karena merasa iba, si nelayan membawa bayi itu pulang ke rumahnya untuk ia rawat dan besarkan. Bayi itu diberinya nama Dayang Kumunah. Selama dalam asuhannya, si Nelayan membekali Dayang Kumunah dengan berbagai ilmu pengetahuan dan budi pekerti yang baik, sehingga ia pun tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang cerdas dan berbudi pekerti luhur. Setiap pemuda yang melihatnya akan terpikat kepadanya.
Pada suatu hari, seorang pemuda tampan dan kaya yang bernama Awangku Usop lewat di depan rumah Dayang Kumunah. Pemuda itu melihatnya sedang menjemur pakaian. Saat itu pula, Awangku Usop langsung jatuh hati kepada Dayang Kumunah dan berniat memperistrinya. Beberapa hari kemudian, Awangku Usop datang ke rumah Dayang Kumunah untuk meminangnya. Dayang Kumunah bersedia menerima pinangan Awang Usop, asalkan ia juga bersedia memenuhi syaratnya. Syarat apa yang akan diajukan Dayang Kumunah kepada Awang Usop? Mampukah Awang Usop memenuhi syarat itu? Ingin tahu kisah selengkapnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Legenda Ikan Patin berikut ini.
* * *
Pada zaman dahulu kala, di Tanah Melayu hiduplah seorang nelayan tua yang bernama Awang Gading. Ia tinggal seorang diri di tepi sebuah sungai yang luas dan jernih. Walaupun hidup seorang diri, Awang Gading selalu merasa bahagia. Ia mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya. Pekerajaan sehari-harinya adalah menangkap ikan di sungai dan mencari kayu di hutan.
Suatu sore, sepulang dari hutan, Awang Gading pergi mengail di sungai. “Ah, semoga hari ini aku mendapat ikan besar,” gumam Awang Gading. Usai melemparkan kailnya ke dalam air, ia berdendang sambil menunggu kailnya. Berapa saat kemudian, umpannya pun di makan ikan. Dengan hati-hati disentakkannya kail itu. Apa yang terjadi? Ternyata ikannya terlepas. Lalu dipasangnya lagi umpan pada mata kailnya. Berkali-kali umpannya di makan ikan, namun saat kailnya ditarik, ikannya terlepas lagi.
“Air pasang telan ke insang
Air surut telan ke perut
Renggutlah…!
Biar putus jangan rabut,”
terdengar dendang Awang Gading sambil melempar pancingnya kembali.
Hari sudah mulai gelap. Namun, tak seekor ikan pun yang diperolehnya. “Rupanya, aku belum beruntung hari ini,” gumam Awang Gading. Usai bergumam, Awang Gading pun bergegas pulang. Namun, baru saja melangkah, tiba-tiba ia mendegar tangisan bayi. Dengan perasaan takut, Awang Gading mencari asal suara itu. Tak lama mencari, ia pun menemukan bayi perempuan yang mungil tergolek di atas batu. Tampaknya bayi itu baru saja dilahirkan oleh ibunya. Anak siapa gerangan? Kasihan, ditinggal seorang diri di tepi sungai,” Ucap Awang Gading dalam hati. Oleh karena merasa iba, dibawanya bayi itu pulang ke gubuknya.
Malam itu juga Awang Gading membawa bayi ke rumah tetua kampung. “Awang, berbahagialah, karena kamu dipercaya raja penghuni sungai untuk memelihara anaknya. Rawatlah ia dengan baik,” Tetua Kampung berpesan. “Terima kasih, Tetua! Saya akan merawat bayi ini dengan baik. Semoga kelak menjadi anak yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik,” jawab Awang Gading mengharap.
Keesokan harinya, Awang Gading mengadakan selamatan atas hadirnya bayi di tengah kehidupannya. Ia mengundang seluruh tetangganya. Awang Gading memberi nama bayi itu Dayang Kumunah. Usai acara tersebut, Awang Gading menimang-nimang sang bayi sambil mendendang, “Dayang sayang, anakku seorang…Cepatlah besar menjadi gadis dambaan.”
Kehadiran Dayang Kumunah dalam kehidupannya, membuat Awang Gading semakin giat bekerja. Ia sangat sayang dan perhatian terhadap Dayang. Awang Gading juga membekali Dayang Kumunah berbagai ilmu pengetuhan dan pelajaran budi pekerti. Setiap hari ia juga mengajak Dayang pergi mengail atau mencari kayu di hutan untuk mengenal kehidupan alam lebih dekat.
Waktu terus berjalan. Dayang Kumunah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan berbudi pekerti luhur. Ia juga sangat rajin membantu ayahnya. Namun sayang, Dayang Kumunah tidak pernah tertawa.
Suatu hari, seorang pemuda tampan dan kaya lewat di depan rumah Dayang. Pemuda itu bernama Awangku Usop. Saat melihat Dayang Kumunah sedang menjemur pakaian, Awangku Usop langsung jatuh hati kepadanya dan berniat untuk segera meminangnya.
Beberapa hari kemudian, Awangku Usop meminang Dayang Kumunah pada Awang Gading.
“Maaf, Tuan! Nama saya Awangku Usop. Saya dari desa sebelah,” kata Usop memperkenalkan diri.
“Ada apa gerangan, Ananda Awangku Usop?” tanya Awang Gading.
“Saya ke mari hendak meminang putri Tuan” pinang Awangku Usop.
Awang Gading tidak langsung memberikan jawaban. Keputusannya ada pada Dayang Kumunah. Lalu ia meminta pendapat Dayang Kumunah. “Anakku, Dayang! Bagaimana pendapatmu tentang pinangan Awangku Usop?” tanya Awang Gading pada Dayang yang sedang duduk di sampingya. Dayang Kumunah langsung menanggapi pinangan pemuda itu. “Kanda Usop, sebenarnya kita berasal dari dua dunia yang berbeda. Saya berasal dari sungai dan mempunyai kebiasaan yang berlainan dengan manusia. Saya bersedia menjadi istri kanda Usop, tetapi dengan syarat, jangan pernah meminta saya untuk tertawa,” pinta Dayang Kumunah. Awangku Usop menyanggupi syarat itu. “Baiklah! Saya berjanji untuk memenuhi syarat itu,” kata Awangku Usop.
Seminggu kemudian, mereka pun menikah. Pesta pernikahan mereka berlangsung meriah. Semua kerabat dan tetangga kedua mempelai diundang. Para undangan turut gembira menyaksikan kedua pasangan yang serasi tersebut. Dayang Kumunah gadis yang sangat cantik dan Awangku Usop seorang pemuda yang sangat tampan. Mereka pun hidup berbahagia, saling mencintai dan saling menyayangi.
Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Beberapa minggu setelah mereka menikah, Awang Gading meninggal dunia karena sakit. Dayang Kumunah sangat sedih kehilangan ayah yang telah mendidik dan membesarkannya, meskipun bukan ayah kandungnya sendiri. Hingga berbulan-bulan lamanya, hati Dayang Kumunah diselimuti perasaan sedih. Untungnya, kesedihan itu segera terobati dengan kelahiran anak-anaknya yang berjumlah lima orang. Kehadiran mereka telah menghapus ingatan Dayang Kumunah kepada “ayahnya”. Ia pun kembali bahagia hidup bersama suami dan kelima anaknya.
Namun, Awang Usop merasa kebahagiaan mereka kurang lengkap sebelum melihat Dayang Kumunah tertawa. Memang, sejak pertama kali bertemu hingga kini, Awang Usop belum pernah melihat istrinya tertawa.
Suatu sore, Dayang Kumunah berkumpul bersama keluarganya di teras rumah. Saat itu, si Bungsu mulai dapat berjalan dengan tertatih-tatih. Semua anggota keluarga tertawa bahagia melihatnya, kecuali Dayang Kumunah. Awang Usop meminta istrinya ikut tertawa. Dayang Kumunah menolaknya, namun suaminya terus mendesak. Akhirnya ia pun menuruti keinginan suaminya. Saat tertawa itulah, tiba-tiba tampak insang ikan di mulutnya. Menyadari hal itu, Dayang Kumunah segera berlari ke arah sungai. Awangku Usop beserta anak-anaknya heran dan mengikutinya.
Sesampainya di tepi sungai, perlahan-lahan tubuh Dayang Kumunah menjelma menjadi ikan dan segera melompat ke dalam air. Awang Usop pun baru menyadari kekhilafannya. “Maafkan aku, istriku! Aku sangat menyesal telah melanggar janjiku sendiri, karena memintamu untuk tertawa. Kembalilah ke rumah, istriku!” bujuk Awangku Usop.
Namun, semua sudah terlambat. Dayang Kumunah telah terjun ke sungai. Ia telah menjadi ikan dengan bentuk badan cantik dan kulit mengilat tanpa sisik. Mukanya menyerupai raut wajah manusia. Ekornya seolah-olah sepasang kaki manusia yang bersilang. Orang-orang menyebutnya ikan patin.
Sebelum menyelam ke dalam air, Dayang Kumunah berpesan kepada suaminya, “Kanda, peliharalah anak-anak kita dengan baik.”
Awangku Usop dan anak-anaknya sangat bersedih melihat Dayang Kumunah yang sangat mereka cintai itu telah menjadi ikan. Mereka pun berjanji tidak akan makan ikan patin, karena dianggap sebagai keluarga mereka. Itulah sebabnya sebagian orang Melayu tidak makan ikan patin.
* * *
Cerita rakyat di atas termasuk ke dalam cerita teladan yang mengandung nilai-nilai moral. Nilai-nilai tersebut di antaranya kewajiban mendidik anak, berbudi pekerti luhur, dan pantangan melanggar janji. Sifat kewajiban mendidik anak tercermin pada sifat Awang Gading yang telah mendidik dan membekali berbagai ilmu pengetahuan dan budi pekerti pada Dayang Kumunah. Sifat berbudi pekerti luhur tercermin pada sifat Dayang Kumunah. Meskipun cantik, ia tetap tidak sombong. Sementara itu pantangan yang dilanggar oleh Awangku Usop adalah melanggar janji. Ia telah mengingkari janjinya untuk tidak meminta Dayang Kumunah tertawa.
Mendidik anak dengan baik dan budi pekerti luhur patut untuk dijadikan sebagai suri teladan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi orang Melayu, mendidik anak adalah kewajiban orang tua, karena telah menjadi perintah ajaran agama dan adat lembaga. Mendidik dan memelihara anak tidak boleh diabaikan, karena kewajiban orang tua dalam mendidik anak tidak hanya dipertanggungjawabkan di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Oleh karena itu, sifat ini sangat diutamakan dalam kehidupan orang-orang Melayu. Banyak petuah amanah yang berkaitan dengan mendidik anak yang diwariskan dalam budaya Melayu, salah satu di antaranya adalah seperti berikut:
anak dididik sejak kecil
anak diajar sejak terpancar
anak dibela selamanya
Sementara sifat suka mengingkari janji sangat dipantangkan dalam kehidupan orang-orang Melayu, karena sifat ini termasuk salah satu ciri orang munafik. Petuah amanah tentang sifat munafik juga banyak diwariskan dalam budaya Melayu, di antaranya seperti berikut:
apa tanda orang munafik,
lidah bercabang, akal berbalik
Demikian Artikel Tentang Cerita Sejarah Ikan Patin, Semoga bermanfaat untuk anda.
Artikel Cerita Sejarah Ikan Patin
Mustika Kulit Macan Loreng Mustika Kulit Macan Loreng merupakan batu mustika bertuah yang memiliki corak pamor dan warna yang menawan dan indah. Batu mustika bertuah ini memiliki banyak energi positif dari alam. Batu mustika ini termasuk mustika khodam tingkat tinggi. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk pesona wibawa tingkat tinggi, tampil memikat mempesona,… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Pengasihan Lencana Bidadari Pusaka Dunia Mustika Pengasihan Lencana Bidadari Pusaka Dunia mampu menjadi sarana untuk membantu pemiliknya mewujudkan keinginanya. Mustika kami yang sudah masuk kedalam website resmi pusaka dunia terjamin keaslianya dan khasiatnya karena sudah melalui uji tes khasiat terlebih dahulu sebelum terpampang di website pusaka dunia. Mustika kami memiliki energi yang alami karena… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Pelet Dewi Lanjar Ampuh Mustika Pelet Dewi Lanjar Ampuh merupakan mustika bertuah yang mustika khusus pelet pengasihan yang ada di Pusaka Dunia, Mustika ini memiliki corak pamor dengan warna yang sangat indah serta jarang sekali ditemukan. coba perhatikan pada tengah batu mustika tersebut dengan seksama. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Agate. Produk… selengkapnya
Rp 300.000Koin Kuno Spesial Penarik Rejeki Koin Kuno Spesial Penarik Rejeki merupakan azimat pusaka koin kuno yang jarang ada. Pusaka tersebut sangat cocok sekali untuk dijadikan ageman dalam usaha dagang. Pusaka tersebut berbentuk koin kuno dan setelah koin tersebut habis belum tentu ada lagi, karena memang sulit untuk didapatkan. Khasiat Manfaat Bertuah Koin Kuno Spesial Penarik… selengkapnya
Rp 350.000Mustika P Keramat Bertanduk Mustika P Keramat Bertanduk adalah mustika yang mmeiliki corak unik membentuk huruf P. Mustika ini sangat kuat pancaran energinya dan sangat bagus digunakan pria maupun wanita. Mustika ini memiliki corak alami yang terjadi karena proses alam Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk aura pelet pemikat, pagar gaib berlapis, memudahkan… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Fosil Kayu Mata Dewa Mustika Fosil Kayu Mata Dewa Merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor serat kayu dan pada tengah mustika tersebut membentuk lingkaran mata dewa yang indah serta terkesan elegan sekali. Mustika ini juga sangat jarang sekali untuk didapatkan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Fosil Kayu Mata Dewa Insya Allah untuk Kewibawaan Tingkat Dewa,… selengkapnya
Rp 300.000Batu mustika merupakan batu yang dipercaya memiliki energi spiritual dan kekuatan mistis. Berbagai jenis batu mustika banyak diminati oleh para kolektor maupun pecinta batu-batuan Batu Mustika Paling Ampuh karena keunikan serta keindahannya. Namun, di antara berbagai jenis batu mustika yang ada, terdapat beberapa batu mustika yang memiliki tingkat kelangkaan yang sangat tinggi. Batu Mustika Macan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSBatu Mustika Embun Air Asli Batu Mustika Embun Air Asli adalah mustika bertuah yang memiliki warna jenih seperti air. Mustika embun ini jika dimasukkan dalam air akan menyatu dengan air. Energi positif yang dimiliki oleh mustika ini sangat bagus untuk menghilangkan hal negatif dalam diri anda. Khasiat Manfaat Bertuah Batu Mustika Embun Air Asli Batu… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Pelaris Dagang Gunung Kawi Mustika Pelaris Dagang Gunung Kawi merupakan mustika bertuah yang indah dan perpaduan warna yang amat sangat serasi sekali. Pamor dan perpaduan warna mustika tersebut terbentuk secara alami dan bukan karena gambaran maupun isian. Mustika ini energi spiritualnya khusus untuk pelarisan yang kuat. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Akik… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Bunga Hitam Keramat Mustika Bunga Hitam Keramat merupakan batu mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor bunga hitam yang indah serta elegan sekali. Pamor yang ada pada mustika tersebut terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Mustika ini memiliki keindahan yang luarbiasa dan terpancar secara alami. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya… selengkapnya
Rp 350.000Jasa Dukun Bandung Jasa Dukun Bandung akan sangat efektif bagi masyarakat yang ada di Bandung. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita, sering beragam jenis masalah mulai dari yang kecil sampai yang berat. Ujian dalam kehidupan memang tidak pernah bisa dipungkiri dan dihindari, dan sudah semnestinya kita menyelesaikanya. Semua orang perlu benar-benar memperhitungkan langkah ketika ingin menyelesaikan… selengkapnya
Tentang Mush’ab Bin Umair. Mush’ab bin Umair salah seorang diantara para shahabat Nabi. Alangkah baiknya jika kita memulai kisah dengan pribadinya: Seorang remaja Quraisy terkemuka, seorang yang paling ganteng dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan. Para muarrikh dan ahli riwayat melukiskan semangat kemudaannya dengan kalimat: “Seorang warga kota Mekah yang mempunyai nama paling… selengkapnya
Batu Combong Pelet Dahsyat Batu mustika combong adalah salah satu pusaka yang banyak diminati dan dicari oleh masyarakat. Mustika yang satu ini berbentuk batu yang bolong ditengahnya karena proses alam. Energi di dalamnya sangat kuat dan masih alami dari alam, sehingga banyak sekali yang memburunya. Selain batu mustika ini memiliki bentuk yang menawan, ada khasiat… selengkapnya
Pentingnya Melakukan Ritual Buang Sial Secara Rutin Ritual buang sial adalah satu dari sekian banyaknya jenis pusaka dan ritual yang terkenal di Indonesia. Jika dilihat dari kegunaan, sangat wajar jika banyak orang melakukannya. Tapi jika anda adalah orang yang baru mengenal tentang ritual ini, adalah sebuah kesalahan besar jika berpikir bahwa ritual ini hanya perlu… selengkapnya
Berita Artikel Pesan Terakhir Rosulullah Menjelang Ajal Menjemputnya Sebelum malaikat Izrail diperintah Allah SWT untuk mencabut nyawa Nabi Muhammad SAW, Allah SWT telah berpesan kepada Jibril. “Hai Jibril, jika kekasih-Ku menolaknya, laranglah Izrail melakukan tugasnya!” Sungguh berharganya manusia yang satu ini. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya…. selengkapnya
Cara Membangkitkan Birahi Wanita Cara Membangkitkan Birahi Wanita adalah sesuatu hal yang ditungu-tunggu kaum pria. Banyak orang yang pernah menyukai wanita cantik dan sexy. Banyak kaum pria yang merasakan nafsu bercinta kepada seseorang tetapi takut lawan jenis menolak ajakan untuk bercinta denganya. Ada banyak sekali cara yang sering digunakan para kaum pria seperti membuat si wanita… selengkapnya
Khasiat Batu Permata Aerinite Aerinite Variasi Warna : Biru Langit, Biru Kehijau-hijauan, Biru Tua Kadar Transparasi : Semi Transparan hingga Opaq Luster : Vitreous Index Bias : 1,510 – 1,580 Kadar Keras : 3.0 Skala Mohs. Berat Jenis : 2.48 gr/cm3 Formula Kimia : Ca4 (Al;Fe3+;Mg;Fe 2+)10Si12O35(CO)3(OH)12.12H2O Hydrated Calcium Alumunium Magnesium Iron Silicate Carbonate Hydroxite… selengkapnya
Kesaktian Bunga Langka Kantil Merah Kesaktian Bunga Langka Kantil Merah hanya diketahui oleh orang-orang tertentu. Bunga kantil merah adalah bunga yang sangat jarang sekali ditemukan. Bunga kantil merah memiliki power yang sangat dahsyat tak tertandingi. Bunga kantil merah ini juga sering dijadikan pajangan bagi para kolektor karena melihat segi estetik dan kelangkaanya. Bunga kantil merah ini… selengkapnya
Tentang Yang Pertama Kali di Hisab pada Hari Qiyamat adalah SHALAT. Dari Huraits bin Qabishah, ia berkata : Saya sampai di Madinah. Ia berkata : “Wahai Allah mudahkanlah bagiku (mendapat) teman duduk yang baik. Lalu saya duduk kepada Abu Hurairah ra. Ia berkata : Saya berkata : “Saya berdo’a kepada Tuhan (Allah) Yang Maha Mulia… selengkapnya
Berita Artikel Ladang/sawah Peninggalan Suku Inca Suku Inca terkenal sebagai suku yang mempunyai peradaban dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Mulai dari ilmu perbintangan, penanggalan, perburuan, dan masih banyak lagi. Salah satu bukti tingginya peradaban suku inika ini adalah tingginya peradaban sistem pertanianya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan sistem sawah terasering suku inka yang sangat terukur… selengkapnya