‘Ammar bin Yasir
‘Ammar bin Yasir
Yasir bin ‘Amir, ayahanda ‘Ammar, berangkat meninggalkan negerinya di Yaman guna mencari dan menemui salah seorang saudaranya… Rupanya ia berkenan dan cocok tinggal di Mekah. Bermukimlah ia disana dan mengikat perjanjian persahabatan dengan Abu Hudzaifah Ibnul Mughirah.
Abu Hudzaifah mengawinkan dengan salah seorang sahayanya bernama Sumayah binti Khayyath, dan dari perkawinan yang penuh berkah ini, dikarunia seorang putra bernama ‘Ammar.
Keislaman mereka termasuk dalam golongan yang pertama, sebagaimana halnya dengan mereka yang pertama masuk Islam. Mereka cukup menderita dengan sikap kebiadaban dan kekejaman kaum Quraisy?
Orang-orang Quraisy menjalankan siasat terhadap kaum muslimin sesuai suasana: seandainya mereka ini golongan bangasawan dan berpengaruh, mereka hadapi dengan ancaman dan gertakan. Abu Jahal, misalnya, menggertak dengan ungkapan, “Kamu berani meninggalkan agama nenek moyangmu padahal mereka lebih baik daripadamu! Akan kami uji sampai dimana ketabahanmu; akan kami jatuhkan kehormatanmu; akan kami rusak perniagaanmu; dan akan kami musnahkan harta bendamu!” Setelah itu, mereka lancarkan kepadanya perang urat syaraf yang amat sengit. Sementara, sekiranya yang beriman itu dari kalangan penduduk Mekah yang rendah martabatnya dan yang miskin; atau dari golongan budak belian, mereka didera dan disulutnya dengan api bernyala.
Keluarga Yasir telah ditakdirkan oleh Allah SWT termasuk dalam golongan yang kedua ini. Maka, masuklah keluarga Yasir ke dalam kelompok yang mendapat perlakuan yang zalim dari mereka. Setiap hari, Yasir, Sumayyah, dan ‘Ammar dibawa ke padang pasir Mekah yang demikian panas, lalu didera dengan berbagai adzab dan siksa.
Dengan cobaan itu, Sumayyah telah menunjukan kepada manusia sikap ketabahan, suatu kemuliaan yang tak pernah hapus dan kehormatan yang pamornya tak pernah luntur; suatu sikap yang telah menjadikannya seorang bunda kandung bagi orang-orang mu’min disetiap zaman, dan bagi para budiman sepanjang masa.
Pengorbanan-pengorbanan mulia yang dahsyat itu tak ubahnya sebagai tumbal yang akan menjamin bagi agama dan ‘aqidah yang teguh dan tak akan lapuk. Ia juga menjadi teladan yang akan mengisi hati orang-orang beriman dengan rasa simpati, kebanggan dan kasih sayang; ia adalah menara yang akan menjadi pedoman bagi generasi-generasi mendatang untuk mencapai hakikat agama, kebenaran dan kebesarannya?
Untuk meletakkan dasar, memancangkan tiang-tiang, dan memperkokoh agama-Nya, Allah memperlihatkan model contoh melalui para pemuka dan tokoh-tokoh utamanya dengan sikap pengorbanan harta dan jiwanya agar menjadi teladan istimewa bagi orang-orang beriman yang kemudian.
Sumayyah, Yassir, dan ‘Ammar adalah termasuk teladan istimewa, sampai-sampai Rasulullah SAW setiap hari mennghampiri tempat dimana mereka mendapat siksaan dari orang-orang zalim.
Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW mengunjungi mereka, ‘Amar memanggilnya, katanya, “Wahai Rosulullah, adzab yang kami derita telah sampai ke puncak.” Maka, seru Rasulullah SAW, “Sabarlah, wahai Abal Yaqdhan… Sabarlah, wahai keluarga Yasir?Tempat yang dijanjikan bagi kalian adalah syurga!”
Betapa beratnya siksaan yang dialami ‘Ammar oleh kaum yang zalim, dilukiskan oleh kawan-kawannya dalam beberapa riwayat: berkata ‘Ammar bin Hakam, “Ammar itu disiksa – sampai-sampai ia tidak menyadari apa yang diucapkannya.”
Berkata pula ‘Ammar bin Maimun, “Orang-orang musyrik membakar ‘Ammar bin Yasir dengan api.” Maka Rasulullah SAW lewat di tempatnya, lalu memegang kepalanya dengan tangan beliau, sambil bersabda, “Hai api, jadikan kamu sejuk dan dingin di tubuh ‘Ammar, sebagaimana kamu dulu juga sejuk dan dingin di tubuh Ibrahim!”
Orang-orang musrik menghabiskan segala daya dan upaya dalam melampiaskan kezaliman dan kekejiannya terhadap ‘Ammar, sampai-sampai ia meresa dirinya benar-benar celaka, ketika siksaan itu mencapai puncaknya: didera, dicambuk, disalib di hamparan gurun yang panas, ditindih dengan batu laksana bara merah, dibakar dengan besi panas, bahkan sampai ditenggelamkan ke dalam air hingga sesak nafasnya dan mengelupas kulitnya yang penuh dengan luka. Ketika ia sampai tidak sadarkan diri karena siksaan yang demikian berat, orang-orang itu mengatakan kepadanya, “Pujalah olehmu Tuhan-Tuhan kami!” Mereka ajarkan kepadanya pujaan itu, sementara ia mengikutinya tanpa menyadari apa yang diucapkannya.
Ketika ia siuman sebentar karena siksaannya berhenti, tiba-tiba ia sadar akan apa yang telah diucapkannya. Maka, hilanglah akalnya dan terbayanglah diruang matanya, betapa besar kesalahan yang telah dilakukannya, suatu dosa besar yang tak dapat ditebus dan diampuni lagi…, Tetapi iradat Allah Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi telah memutuskan agar peristiwa yang mengharukan itu mencapai titik kesudahan yang amat luhur…. Tangan yang penuh berkah itu terulur menjabat tangan ‘Ammar sambil menyampaikan selamat kepadanya, “Bangunlah hai pahlawan! Tak ada sesalan atasmu dan tak ada cacat!”
Sungguh benar apa yang telah difirmankan Allah SWT, artinya, “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: “Kami telah beriman,” padahal mereka belum lagi diuji?” (Q. S. Al-‘Ankabut: 2)
“Apakah kalian mengira akan dapat masuk Syurga, padahal belum lagi terbukti bagi Allah orang-orang yang berjuang diantara kalian, begitupun orang-orang yang tabah?” (Q. S. Ali Imran: 142)
“Sungguh, kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, hingga terbuktilah bagi Allah orang-orang yang benar dan terbukti pula orang-orang yang dusta.” (Q. S. Al-‘Ankabut: 3)
“Apakah kalian mengira akan dibiarkan begitu saja, padahal belum lagi terbukti bagi Allah orang-orang yang berjaung diantara kalia?” (Q. S. At-Taubah: 16)
“Dan musibah yang telah menimpa kalian disaat berhadapannya dua pasukan, adalah dengan adzin Allah, yakni agar terbukti baginya orang-orang yang beriman.” (Q. S. Ali Imran:166)
‘Ammar menghadapi cobaan dan siksaan itu dengan ketabahn luar biasa, hingga pendera-penderanya merasa lelah, lemah, dan bertekuk lutut di hadapan tembok keimanan yang maha kokoh. Memang, demikianlah Al-Qur’an mendidik para pemeluknya: menghadapi kekejaman dan kekerasan dengan kesabaran, keteguhan dan pantang menyerah, yang merupakan esensi dari keimanan.
Suatu ketika, Rasulullah SAW menjumpai ‘Ammar; didapatinya ia sedang menangis, maka disapulah isak tangis itu dengan tangan beliau seraya sabdanya, “Orang-orang kafir itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu kedalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu…?”
“Benar,” wahai Rasulullah,” ujar ‘Ammar sambil meratap. Maka sabda Rasullah sambil tersenyum, “Jika mereka memaksamu lagi, tidak apa, ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi!”
Kemudian, Rasulullah membacakan kepadanya sebuah ayat:
“Kecuali orang yang dipaksa, sedang hatinya tetap teguh dalam keimanan.” (Q. S. An-nahl: 106)
Setelah mendengarnya, kembalilah ‘Ammar dengan hati yang diliputi rasa haru, tenang, dan bahagia: seolah telah hilang semua penderitaan yang selama ini ia rasakan.
‘Amar menduduki martabat yang tinggi di tengah-tengah masyarakat Islam yang beriman; Rasulullah SAW amat sayang kepadanya; beliau sering membanggakannya kepada para sahabat lainnya, katanya, “Diri ‘Ammar dipenuhi keimanan sampai ke tulang pungungnya!”
Ketika terjadi selisih faham antara Khalid bin Walid dengan ‘Ammar, Rasullah bersabda:
“Siapa yang memusuhi ‘Ammar, maka ia akan dimusuhi Allah; dan siapa yang membenci ‘Ammar, maka ia akan dibenci Allah!”
Maka, tak ada pilihan bagi Khalid bin Walid, pahlawan Islam itu, selain segera mendatangi ‘Ammar untuk mengakui kekhilafannya dan meminta maaf.
Mengenai perawakan ‘Ammar, para ahli riwayat melukiskannya sebagai berikut:
Ia adalah seorang yang bertubuh tinggi dengan bahunya yang bidang dan matanya yang biru; seorang yang amat pendiam: tidak suka banyak bicara.
Sepak terjangnya di dalam medan pertempuran, ‘Ammar termasuk pejuang militan yang tangguh. Ia senantiasa ikut bergabung bersama Rasulullah dalam semua perjuangan bersenjata seperti: perang Badar, Uhud, Khandak, dan Tabuk. Bahkan, tatkala Rasulullah telah mendahuluinya ke Ar-Rafiqul A’la, ia tidaklah berhenti, tetapi melanjutkan perjuangannya secara terus menerus.
Saat pasukan kaum muslimin berhadap-hadapan dengan kaum Persi dan Romawi, termasuk kaum murtad, ‘Ammar – sebagai seorang prajurit yang gagah perkasa – selalu berada dibarisan pertama.
Pada masa khalifah Umar, ‘Ammar bin Yasir, tokoh yang sangat perkasa dan kokoh imannya, juga dipilih untuk menjadi wali negeri di Kuffah; Ibnu Mas’ud sebagai bendaharanya. Kepada penduduknya, Ummar menulis sepucuk surat berita gembira dengan diangkatnya wali negeri baru itu, katanya:
“Saya kirim kepada tuan-tuan ‘Ammar bin Yasir sebagai Amir, dan Ibnu Mas’ud sebagai bendahara dan wazir… Keduanya adalah orang-orang pilihan, dari golongan sahabat Muhammad SAW, dan termasuk pahlawan-pahlawan Badar!”
Dalam melaksankan pemerintahan, ‘Ammar melakukan suatu sistem yang tidak dapat diikuti oleh orang-orang yang rakus akan dunia. Pangkat dan jabatannya tidak menambah kecuali keshalihan, zuhud dan kerendahan hatinya. Salah seorang yang hidup pada masanya di Kufah, Ibnu Abil Hudzail, bercerita, “Saya melihat ‘Ammar bin Yasir sewaktu menjadi amir di Kufah membeli sayuran di pasar, lalu mengikatnya dengan tali dan memikulnya di atas punggung dan membawanya pulang.”
Suatu ketika, salah seorang awam berkata (menghina) kepada ‘Ammar bin Yasir, “Hai, yang telinganya terpotong!” Mendengar omongan orang itu, sang amir yang tidak kelihatan keamirannya, berkata, “Yang kamu cela itu adalah telingaku yang terbaik karena ia ditimpa kecelakaan waktu perang fi sabilillah.”
Memang, telinga ‘Ammar itu putus dalam perang sabil di Yamamah. Ketika itu, Ammar bin Yasir maju bagaikan angin topan dan menyerbu barisan tentara Musailamatul Kadzab sehingga melumpuhkan kekuatan musuh. Ketika gerakan pasukan muslimin mengendor, pasukan kafirin segera membangkitkan semangatnya dengan seruannya yang gemuruh, hingga mereka kembali maju menerjang bagaikan anak panah yang lepas dari busurnya.
Abdullah bin Umar r.a. menceritakan peristiwa itu sebagai berikut:
“Waktu perang Yamamah, saya melihat ‘Ammar sedang berada disebuah batu karang. Ia berdiri sambil berseru, “Hai kaum muslimin, apakah tuan-tuan hendak lari dari Syurga…? Inilah, saya: ‘Ammar bin Yasir, kemarilah tuan-tuan…! Ketika saya melihat dan memperhatikannya, kiranya sebelah telinganya telah putus beruntai-untai, sedang ia berperang dengan amat sengitnya.”
Sementara itu, musuh-musuh Islam bergerak dibawah tanah: berusaha menebus kekalahannya dimedan tempur dengan jalan meyebarkan fitnah. Terbunuhnya Umar merupakan hasil pertama yang dicapai oleh gerakan atau subversi ini. Berhasilnya usaha mereka terhadap Umar, membangkitkan minat dan semangat mereka untuk melanjutkannya, mereka sebarkan fitnah dan nyalakan apinya disebagian besar negeri-negeri Islam. Gerakan ini menjalar ke Madinah.
Apa yang terjadi pada Umar r.a., terjadi pula pada diri Utsman r.a. Peristiwa itu menyebabkan syahidnya Utsman r.a. dan terbukanya pintu fitnah yang melanda kaum muslimin. Sepeninggal Utsman, kekalifahan dipegang oleh Ali r.a. Mu’awiyah bangkit hendak merebut jabatan khalifah dari tangan Ali r.a. Para sahabat, disamping berpihak kepada Ali, ada juga yang membela Mu’wiyah.
Tahukah anda, di pihak mana, ‘Ammar berdiri waktu itu? Ia berdiri di samping Ali bin Abi Thalib: bukan karena fanatik tetapi karena tunduk kepada kebenaran dan teguh memegang janji – Ali adalah Khalifah kaum muslimin.
Dengan cahaya pandangan ruhani dan ketulusannya, ‘Ammar dapat mengetahui pemilik hak satu-satunya dalam perselisihan ini. Menurut keyakinannya: tak seorang pun berhak atas hal ini, selain imam Ali. Oleh karena itu, ia berdiri disampingnya. Ali r.a. merasa gembira atas sokongan yang diberikan oleh ‘Ammar. Keyakinan Ali r.a. bahwa ia berada pada pihak yang benar kian bertambah karena dukungan sahabatnya itu.
Kemudian, datanglah saat perang Shiffin yang mengerikan itu. Imam Ali menghadapi pekerjaan penting ini sebagai tugas memadamkan pembangkangan dan pemberontakan. Sementara, ‘Ammar ikut bersamanya. Waktu itu, usianya telah mencapai 93 tahun. Ia bangkit menghunus pedangnya demi membela kebenaran yang menurut keimanannya harus dipertahankan.
Pandangan terhadap pertempuran ini telah lama di maklumkannya dalam kata-kata sebagai berikut:
“Hai ummat manusia! Marilah kita berangakat menuju gerombolan yang mengaku-ngaku hendak menuntutkan bela Utsman! Demi Allah, maksud mereka bukanlah hendak menuntutkan bahaya itu, tetapi sebenarnya mereka telah merasakan manisnya dunia dan telah ketagihan terhadapnya, dan mereka mengetahui bahwa kebanaran itu menjadi penghalang bagi pelampiasan nafsu serakah mereka. Mereka bukan yang berlomba dan tidak termasuk barisan pendahulu pemeluk agama Islam. Argumentasi apa sehingga mereka merasa berhak untuk ditaati oleh kaum muslimin dan diangkat sebagai pemimpin, dan tidak pula dijumpai dalam hati mereka perasaan takut kepada Allah, yang akan mendorong mereka mengikuti kebenaran?! Mereka telah menipu orang banyak dengan mengakui hendak menuntutkan bela kematian Utsman, padahal tujuan mereka yang sesungguhnya ialah hendak menjadi raja dan penguasa adikara!”
Kemudian diambilnya bendera dengan tangannya, lalu dikibarkannya tinggi-tinggi diatas kepala sambil berseru, “Demi Dzat yang menguasai jiwaku, saya telah bertempur dengan mengibarkan bendera ini bersama Rasulullah SAW, dan inilah aku siap berperang pula dengan mengibarkannya sekarang ini! Demi nyawa saya berada dalam tangan-Nya, seandainya mereka menggempur dan menyerbu hingga berhasil mencapai kubu pertahanan kita, saya tahu bahwa kita pasti berada di pihak yang haq, dan mereka di pihak yang bathil”
Orang-orang mengikuti ‘Ammar, mereka percaya kebenaran ucapannya. Berkatalah Abu Abdirrahman Sullami, “Kami ikut serta dengan Ali r.a. dipertempuran Shiffin, maka saya melihat ‘Ammar bin Yasir r.a. setiap ia menyerbu ke sesuatu jurusan atau turun ke suatu lembah, para sahabat Rasulullah pun mengikutinya, tak ubahnya ia bagai penji-panji bagi mereka”
‘Ammar teringat akan sabda Rasulnya, “Ammar akan di bunuh oleh golongan pendurhaka,” sehingga ia merasa peristiwa ini akan mengantarkannya menjadi syahid. Ia menerjuni akhir perjuangan hidupnya yang menonjol dengan gagah berani. Sebelum ia berangkat ke Rafiqul A’la, ia tanamkan pendidikan terakhir tentang keteguhan hati membela kebenaran.
Berita tewasnya ‘Ammar segera tersebar, dan sabda Rasulullah SAW yang didengar oleh semua sahabatnya, sewaktu mereka sedang membina masjid di Madinah dimasa yang telah jauh sebelumnya, berpindah dari mulut ke mulut.
Maka, sekarang jelaslah, siapa kiranya golongan pendurhaka itu, tidak lain adalah golongan yang membunuh ‘Ammar: yaitu dari pihak Mu’awiyah.
Dengan kenyataan ini semangat dan kepercayaan pengikut-pengikut Ali kian bertambah. Sementara di pihak Mu’awiyah, keraguan mulai menyusup kedalam hati mereka, bahkan sebagian telah bersedia hendak memisahkan diri dan begabung dengan Ali.
Setelah pemakaman ‘Ammar, beberapa saat kemudian kaum muslimin berdiri kerheran-heranan dikuburnya?! ‘Ammar berdendang di depan mereka di atas arena perjuangan, hatinya penuh dengan kemgembiraan, tak ubahnya bagi seorang perantau yang merindukan kampung halaman, tiba-tiba dibawa pulang, dan terlontarlah seruan dari mulutnya:
“Hari ini aku akan berjumpa dengan para kekasih tercinta, dengan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.”
Apakah ia telah mengetahui hari yang mereka janjikan akan dijumpainya? Para sahabat saling jumpa-menjumpai dan bertanya, “Apakah anda masih ingat waktu sore hari itu di Madinah, ketika kita sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW, dan wajahnya berseri-seri lalu bersabda, “Syurga telah merindukan ‘Ammar.”
“Benar,” ujar yang lain. “Dan waktu itu, juga disebutnya nama-nama yang lain, diantaranya: ‘Ali, Salman dan Bilal?
‘Ammar bin Yasir
Keris pusaka jaman dulu menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Senjata ini telah digunakan sejak zaman dahulu sebagai Pusaka Dunia simbol kekuatan dan keberanian. Keris merupakan pusaka yang diyakini memiliki energi mistis dan spiritual yang melindungi pemiliknya. Sejarah Keris Pusaka Keris memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak zaman dulu. Senjata… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Combong Asli Pelet Perawan Mustika Combong Asli Pelet Perawan merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor berlubang sempit tembus pada batu, pamor tersebut terbentuk secara alami dan bukan gambaran atau isian manusia. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Combong Asli. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran Batu : 16x12x5… selengkapnya
Rp 320.000Mustika Santet Majenang Gulung Pusaka Dunia Mustika Santet Majenang Gulung Pusaka Dunia adalah salah satu bentuk praktik sihir tertua di dunia dan telah ada selama ribuan tahun. Ini adalah bentuk kekuatan gaib yang digunakan untuk mempengaruhi dan menyerang lawan dari jarak jauh. Santet dapat digunakan untuk kebaikan atau keburukan, tetapi penting untuk diingat bahwa santet tidak… selengkapnya
Rp 385.000Pisau Lipat Elegan Sanrenmu Pisau Lipat Elegan Sanrenmu merupakan senjata yang sangat elegan dan sangat praktis untuk dibawa kemana saja, model pisau ini Berjenis Pisau Sanrenmu 7105 SUX, Pisau ini desain dan perpaduan corak warnanya juga sangat indah dan jarang sekali ada, Panjang Keseluruhan pisau 15.5 Cm dan panjang bilah 6.7 Cm, Tebal bilah 2.5… selengkapnya
Rp 260.000Mustika Tameng Bala Penangkal Santet Pusaka Dunia Mustika Tameng Bala Penangkal Santet Pusaka Dunia mampu menjadi sarana untuk membantu pemiliknya mewujudkan keinginanya. Mustika kami yang sudah masuk kedalam website resmi pusaka dunia terjamin keaslianya dan khasiatnya karena sudah melalui uji tes khasiat terlebih dahulu sebelum terpampang di website pusaka dunia. Mustika kami memiliki energi yang… selengkapnya
Rp 385.000Mustika Wajah Tengkorak Ampuh adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Wajah Tengkorak Ampuh Insya Allah untuk pesugihan alami tanpa tumbal, pelarisan, meningkatkan kekayaan, menderaskan rejeki, usaha selalu rame, mendatangkan banyak pelanggan, mudah membujuk customer, kelancaran rejeki berbagai bidang, kelancaran membayar hutang. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Motif Unik. Produk jenis ini ditemukan… selengkapnya
Rp 300.000Nama Produk Mustika Bondo Asmoro / Mustika Sugih Bondo & Asmoro. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk menarik rejeki, melancarkan macam macam usaha, menstabilkan usaha, menghindarkan dari kebangkrutan, Pelarisan Agung, Membersihkan kesialan pada setiap tempat usaha serta untuk Pemikat/Pengasihan Banyak Orang/Pasangan. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Tembus Sinar. Produk jenis ini ditemukan Tahun… selengkapnya
Rp 500.000Batu Mustika Penarikan Gunung Tidar Mustika ini adalah batu mustika asli hasil ritual penarikan oleh team pusaka dunia yang dilakukan di kawasan Gunung Tidar. Batu Mustika yang memiliki power supranatural dan keaslian wujud pamor yang unik dapat membawa dampak positif didalam kehidupan pemaharnya. Insya Allah pemahar Mustika ini akan diberikan kewibawaan yang luar biasa, memancarkan… selengkapnya
Rp 385.000Mustika Teratai Emas Angka Delapan Indah Mempesona Mustika Teratai Emas Angka Delapan Indah Mempesona merupakan mustika teratai emas bertuah yang memiliki pamor dengan motif angka delapan yang indah serta elegan sekali. Pamor mustika tersebut juga terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk Mustika Angka… selengkapnya
Rp 315.000Panduan Bimbingan Ilmu Gaib Panduan Bimbingan Ilmu Gaib yang berisikan study yang menguak tentang pengertian ilmu rajah serba guna. Sebagai pelengkap diri dan media spiritual berkomunikasi dengan alam gaib. DAFTAR ISI Gambar Rajah Serbaguna Lembaran Ridlomenggali Berkah Sukses Menariknya Dunia Ilmu Rajah Haikal Seputar Bahan Pembuat Rajah Haikal Soal Ijin Pemesanan Tata Cara Pembuat Rajah… selengkapnya
Rp 75.000Minyak Apel Jin Daun 15 Minyak Apel Jin Daun 15 adalah sebuah ramuan yang diramu dengan bentuk apel dengan warna keemasan. Apel jin ini merupakan apel yang berfungsi sebagai suatu benda yang menjembatani antara manusia dan para makhluk halus. Apel jin dapat digunakan untuk memanggil khodam, memanggil malaikat pelindung, ataupun untuk membentengi diri Anda dari… selengkapnya
Khasiat Batu Permata Angelite Angelite Variasi Warna : Biru, Biru Keabu-abuan Kadar Transparasi : Translusan, Opak Luster : Vitreous, Pearly, Greasy Index Bias : 1.567 -1.618 Kadar Keras : 3.0 – 3.5 Skala Mohs. Berat Jenis : 2.96 – 2.98 gr/cm3 Formula Kimia : CaSO4 (Calcium Sulfate) Sistem Kristal : Orthorombik, Dipiramidal Tahun ditemukan :… selengkapnya
Amalan Agar Mendapatkan Ilmu, Rahmat dan Ampunan serta Petunjuk Disebutkan dalam kitab “khazinatul asrar” halaman 188, bahwa ada suatu wirid yang berfaedah untuk menghasilkan keinginan, mendatangkan hajat, menolak bencana, mengalahkan musuh dan meninggikan derajat. Wirid ini telah disepakati oleh Sayid Ja’far shodiq, Abu Yazid al Basthami,Abu Hasan al Hirqani dan imam-imam yang lain, tentang faedahnya… selengkapnya
Berita Artikel Genderuwo itu Nyaris Menyetubuhi Ibuku Kalau saja Tuhan tidak mengarunai diriku dengan kemampuan melihat makhluk halus, niscaya Ibuku telah menjadi korban pelecehan seks yang dilakukan oleh bangsa gaib. Ya, genderuwo itu berniat menyetubuhi Ibuku. Celakanya, Ibu melihat makhluk jahanam ini sebagai wujud Bapakku…. Genderuwo adalah sejenis jin kafir dari kalangan Ifrit yang namanya… selengkapnya
Inilah Manfaat Menggunakan Ritual Buang Sengkolo Sebuah ritual buang sengkolo, merupakan sebuah ilmu yang sudah ada sejak zaman dahulu. Ritual ini menggunakan pusaka yang bisa digunakan untuk menghilangkan energi negatif yang ada di dalam diri seseorang, pengaruh negatif ini bisa datang kapanpun dan dimanapun. Bisa saja berasal dari lingkungan sekitar, atau bisa juga ada seseorang… selengkapnya
Shuhaib ar-Rumy Siapa di antara kita kaum muslimin yang belum mengenal Shuhaib ar-Rumy, atau yang belum mendengar berita-berita tentang dia, atau yang belum membaca riwayat hidupnya? Agaknya kita semua sudah tahu. Hanya banyak yang belum mengetahui bahwa Shuhaib sesungguhnya bukan orang Rum. Dia adalah orang Arab asli. Ayahnya dari Bani Numair, dan ibunya dari Bani… selengkapnya
Bersuci Dari Air Kencing Bayi Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta Pertanyaan: Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta ditanya : Ketika seorang wanita melahirkan bayi laki-laki ataupun perempuan, selama dalam asuhannya bayi itu selalu bersamanya dan tidak pernah berpisah, hingga terkadang pakaiannya terkena air kencing sang bayi. Apakah yang harus ia lakukan pada saat itu, dan apakah ada perbedaan… selengkapnya
Berita Artikel Bawang Merah Khasiat Mistik bila ada orang yang terkena sakit perut di karenakan gangguan mahkluk halus,maka ambilah bawang merah satu suing,minyak tanah dan puntung rokok,semua bahan di lumatkan,dan oleskan melingkar di sekeliling pusar.secara merata dan biarkan sampai kering, dengan cara tersebut sakit perut akan hilang. Demikian Artikel Tentang Bawang Merah, Semoga bermanfaat untuk… selengkapnya
MASJID SULTAN DI SINGAPURA Masjid Sultan Singapura berada dikampung Glam, merupakan masjid pertama yang dibangun. Hingga kini, masjid bersejarah itu masih menjadi daya tarik utama bagi wiaatawan asing yang datang ke Singapura. Struktur awal masjid ini dibangun sekitar 1826 oleh masyarakat Jawa yang kebanyakan pedagang awal di Singapura, yang menjalankan aktivitas perdagangan dengan masyarakat Arab,… selengkapnya
Alamat Dukun Pontianak Alamat Dukun Pontianak sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Alamat Pusaka Dunia Pontianak Masyarakat Pontianaktidak… selengkapnya