‘Ammar bin Yasir
‘Ammar bin Yasir
Yasir bin ‘Amir, ayahanda ‘Ammar, berangkat meninggalkan negerinya di Yaman guna mencari dan menemui salah seorang saudaranya… Rupanya ia berkenan dan cocok tinggal di Mekah. Bermukimlah ia disana dan mengikat perjanjian persahabatan dengan Abu Hudzaifah Ibnul Mughirah.
Abu Hudzaifah mengawinkan dengan salah seorang sahayanya bernama Sumayah binti Khayyath, dan dari perkawinan yang penuh berkah ini, dikarunia seorang putra bernama ‘Ammar.
Keislaman mereka termasuk dalam golongan yang pertama, sebagaimana halnya dengan mereka yang pertama masuk Islam. Mereka cukup menderita dengan sikap kebiadaban dan kekejaman kaum Quraisy?
Orang-orang Quraisy menjalankan siasat terhadap kaum muslimin sesuai suasana: seandainya mereka ini golongan bangasawan dan berpengaruh, mereka hadapi dengan ancaman dan gertakan. Abu Jahal, misalnya, menggertak dengan ungkapan, “Kamu berani meninggalkan agama nenek moyangmu padahal mereka lebih baik daripadamu! Akan kami uji sampai dimana ketabahanmu; akan kami jatuhkan kehormatanmu; akan kami rusak perniagaanmu; dan akan kami musnahkan harta bendamu!” Setelah itu, mereka lancarkan kepadanya perang urat syaraf yang amat sengit. Sementara, sekiranya yang beriman itu dari kalangan penduduk Mekah yang rendah martabatnya dan yang miskin; atau dari golongan budak belian, mereka didera dan disulutnya dengan api bernyala.
Keluarga Yasir telah ditakdirkan oleh Allah SWT termasuk dalam golongan yang kedua ini. Maka, masuklah keluarga Yasir ke dalam kelompok yang mendapat perlakuan yang zalim dari mereka. Setiap hari, Yasir, Sumayyah, dan ‘Ammar dibawa ke padang pasir Mekah yang demikian panas, lalu didera dengan berbagai adzab dan siksa.
Dengan cobaan itu, Sumayyah telah menunjukan kepada manusia sikap ketabahan, suatu kemuliaan yang tak pernah hapus dan kehormatan yang pamornya tak pernah luntur; suatu sikap yang telah menjadikannya seorang bunda kandung bagi orang-orang mu’min disetiap zaman, dan bagi para budiman sepanjang masa.
Pengorbanan-pengorbanan mulia yang dahsyat itu tak ubahnya sebagai tumbal yang akan menjamin bagi agama dan ‘aqidah yang teguh dan tak akan lapuk. Ia juga menjadi teladan yang akan mengisi hati orang-orang beriman dengan rasa simpati, kebanggan dan kasih sayang; ia adalah menara yang akan menjadi pedoman bagi generasi-generasi mendatang untuk mencapai hakikat agama, kebenaran dan kebesarannya?
Untuk meletakkan dasar, memancangkan tiang-tiang, dan memperkokoh agama-Nya, Allah memperlihatkan model contoh melalui para pemuka dan tokoh-tokoh utamanya dengan sikap pengorbanan harta dan jiwanya agar menjadi teladan istimewa bagi orang-orang beriman yang kemudian.
Sumayyah, Yassir, dan ‘Ammar adalah termasuk teladan istimewa, sampai-sampai Rasulullah SAW setiap hari mennghampiri tempat dimana mereka mendapat siksaan dari orang-orang zalim.
Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW mengunjungi mereka, ‘Amar memanggilnya, katanya, “Wahai Rosulullah, adzab yang kami derita telah sampai ke puncak.” Maka, seru Rasulullah SAW, “Sabarlah, wahai Abal Yaqdhan… Sabarlah, wahai keluarga Yasir?Tempat yang dijanjikan bagi kalian adalah syurga!”
Betapa beratnya siksaan yang dialami ‘Ammar oleh kaum yang zalim, dilukiskan oleh kawan-kawannya dalam beberapa riwayat: berkata ‘Ammar bin Hakam, “Ammar itu disiksa – sampai-sampai ia tidak menyadari apa yang diucapkannya.”
Berkata pula ‘Ammar bin Maimun, “Orang-orang musyrik membakar ‘Ammar bin Yasir dengan api.” Maka Rasulullah SAW lewat di tempatnya, lalu memegang kepalanya dengan tangan beliau, sambil bersabda, “Hai api, jadikan kamu sejuk dan dingin di tubuh ‘Ammar, sebagaimana kamu dulu juga sejuk dan dingin di tubuh Ibrahim!”
Orang-orang musrik menghabiskan segala daya dan upaya dalam melampiaskan kezaliman dan kekejiannya terhadap ‘Ammar, sampai-sampai ia meresa dirinya benar-benar celaka, ketika siksaan itu mencapai puncaknya: didera, dicambuk, disalib di hamparan gurun yang panas, ditindih dengan batu laksana bara merah, dibakar dengan besi panas, bahkan sampai ditenggelamkan ke dalam air hingga sesak nafasnya dan mengelupas kulitnya yang penuh dengan luka. Ketika ia sampai tidak sadarkan diri karena siksaan yang demikian berat, orang-orang itu mengatakan kepadanya, “Pujalah olehmu Tuhan-Tuhan kami!” Mereka ajarkan kepadanya pujaan itu, sementara ia mengikutinya tanpa menyadari apa yang diucapkannya.
Ketika ia siuman sebentar karena siksaannya berhenti, tiba-tiba ia sadar akan apa yang telah diucapkannya. Maka, hilanglah akalnya dan terbayanglah diruang matanya, betapa besar kesalahan yang telah dilakukannya, suatu dosa besar yang tak dapat ditebus dan diampuni lagi…, Tetapi iradat Allah Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi telah memutuskan agar peristiwa yang mengharukan itu mencapai titik kesudahan yang amat luhur…. Tangan yang penuh berkah itu terulur menjabat tangan ‘Ammar sambil menyampaikan selamat kepadanya, “Bangunlah hai pahlawan! Tak ada sesalan atasmu dan tak ada cacat!”
Sungguh benar apa yang telah difirmankan Allah SWT, artinya, “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: “Kami telah beriman,” padahal mereka belum lagi diuji?” (Q. S. Al-‘Ankabut: 2)
“Apakah kalian mengira akan dapat masuk Syurga, padahal belum lagi terbukti bagi Allah orang-orang yang berjuang diantara kalian, begitupun orang-orang yang tabah?” (Q. S. Ali Imran: 142)
“Sungguh, kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, hingga terbuktilah bagi Allah orang-orang yang benar dan terbukti pula orang-orang yang dusta.” (Q. S. Al-‘Ankabut: 3)
“Apakah kalian mengira akan dibiarkan begitu saja, padahal belum lagi terbukti bagi Allah orang-orang yang berjaung diantara kalia?” (Q. S. At-Taubah: 16)
“Dan musibah yang telah menimpa kalian disaat berhadapannya dua pasukan, adalah dengan adzin Allah, yakni agar terbukti baginya orang-orang yang beriman.” (Q. S. Ali Imran:166)
‘Ammar menghadapi cobaan dan siksaan itu dengan ketabahn luar biasa, hingga pendera-penderanya merasa lelah, lemah, dan bertekuk lutut di hadapan tembok keimanan yang maha kokoh. Memang, demikianlah Al-Qur’an mendidik para pemeluknya: menghadapi kekejaman dan kekerasan dengan kesabaran, keteguhan dan pantang menyerah, yang merupakan esensi dari keimanan.
Suatu ketika, Rasulullah SAW menjumpai ‘Ammar; didapatinya ia sedang menangis, maka disapulah isak tangis itu dengan tangan beliau seraya sabdanya, “Orang-orang kafir itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu kedalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu…?”
“Benar,” wahai Rasulullah,” ujar ‘Ammar sambil meratap. Maka sabda Rasullah sambil tersenyum, “Jika mereka memaksamu lagi, tidak apa, ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi!”
Kemudian, Rasulullah membacakan kepadanya sebuah ayat:
“Kecuali orang yang dipaksa, sedang hatinya tetap teguh dalam keimanan.” (Q. S. An-nahl: 106)
Setelah mendengarnya, kembalilah ‘Ammar dengan hati yang diliputi rasa haru, tenang, dan bahagia: seolah telah hilang semua penderitaan yang selama ini ia rasakan.
‘Amar menduduki martabat yang tinggi di tengah-tengah masyarakat Islam yang beriman; Rasulullah SAW amat sayang kepadanya; beliau sering membanggakannya kepada para sahabat lainnya, katanya, “Diri ‘Ammar dipenuhi keimanan sampai ke tulang pungungnya!”
Ketika terjadi selisih faham antara Khalid bin Walid dengan ‘Ammar, Rasullah bersabda:
“Siapa yang memusuhi ‘Ammar, maka ia akan dimusuhi Allah; dan siapa yang membenci ‘Ammar, maka ia akan dibenci Allah!”
Maka, tak ada pilihan bagi Khalid bin Walid, pahlawan Islam itu, selain segera mendatangi ‘Ammar untuk mengakui kekhilafannya dan meminta maaf.
Mengenai perawakan ‘Ammar, para ahli riwayat melukiskannya sebagai berikut:
Ia adalah seorang yang bertubuh tinggi dengan bahunya yang bidang dan matanya yang biru; seorang yang amat pendiam: tidak suka banyak bicara.
Sepak terjangnya di dalam medan pertempuran, ‘Ammar termasuk pejuang militan yang tangguh. Ia senantiasa ikut bergabung bersama Rasulullah dalam semua perjuangan bersenjata seperti: perang Badar, Uhud, Khandak, dan Tabuk. Bahkan, tatkala Rasulullah telah mendahuluinya ke Ar-Rafiqul A’la, ia tidaklah berhenti, tetapi melanjutkan perjuangannya secara terus menerus.
Saat pasukan kaum muslimin berhadap-hadapan dengan kaum Persi dan Romawi, termasuk kaum murtad, ‘Ammar – sebagai seorang prajurit yang gagah perkasa – selalu berada dibarisan pertama.
Pada masa khalifah Umar, ‘Ammar bin Yasir, tokoh yang sangat perkasa dan kokoh imannya, juga dipilih untuk menjadi wali negeri di Kuffah; Ibnu Mas’ud sebagai bendaharanya. Kepada penduduknya, Ummar menulis sepucuk surat berita gembira dengan diangkatnya wali negeri baru itu, katanya:
“Saya kirim kepada tuan-tuan ‘Ammar bin Yasir sebagai Amir, dan Ibnu Mas’ud sebagai bendahara dan wazir… Keduanya adalah orang-orang pilihan, dari golongan sahabat Muhammad SAW, dan termasuk pahlawan-pahlawan Badar!”
Dalam melaksankan pemerintahan, ‘Ammar melakukan suatu sistem yang tidak dapat diikuti oleh orang-orang yang rakus akan dunia. Pangkat dan jabatannya tidak menambah kecuali keshalihan, zuhud dan kerendahan hatinya. Salah seorang yang hidup pada masanya di Kufah, Ibnu Abil Hudzail, bercerita, “Saya melihat ‘Ammar bin Yasir sewaktu menjadi amir di Kufah membeli sayuran di pasar, lalu mengikatnya dengan tali dan memikulnya di atas punggung dan membawanya pulang.”
Suatu ketika, salah seorang awam berkata (menghina) kepada ‘Ammar bin Yasir, “Hai, yang telinganya terpotong!” Mendengar omongan orang itu, sang amir yang tidak kelihatan keamirannya, berkata, “Yang kamu cela itu adalah telingaku yang terbaik karena ia ditimpa kecelakaan waktu perang fi sabilillah.”
Memang, telinga ‘Ammar itu putus dalam perang sabil di Yamamah. Ketika itu, Ammar bin Yasir maju bagaikan angin topan dan menyerbu barisan tentara Musailamatul Kadzab sehingga melumpuhkan kekuatan musuh. Ketika gerakan pasukan muslimin mengendor, pasukan kafirin segera membangkitkan semangatnya dengan seruannya yang gemuruh, hingga mereka kembali maju menerjang bagaikan anak panah yang lepas dari busurnya.
Abdullah bin Umar r.a. menceritakan peristiwa itu sebagai berikut:
“Waktu perang Yamamah, saya melihat ‘Ammar sedang berada disebuah batu karang. Ia berdiri sambil berseru, “Hai kaum muslimin, apakah tuan-tuan hendak lari dari Syurga…? Inilah, saya: ‘Ammar bin Yasir, kemarilah tuan-tuan…! Ketika saya melihat dan memperhatikannya, kiranya sebelah telinganya telah putus beruntai-untai, sedang ia berperang dengan amat sengitnya.”
Sementara itu, musuh-musuh Islam bergerak dibawah tanah: berusaha menebus kekalahannya dimedan tempur dengan jalan meyebarkan fitnah. Terbunuhnya Umar merupakan hasil pertama yang dicapai oleh gerakan atau subversi ini. Berhasilnya usaha mereka terhadap Umar, membangkitkan minat dan semangat mereka untuk melanjutkannya, mereka sebarkan fitnah dan nyalakan apinya disebagian besar negeri-negeri Islam. Gerakan ini menjalar ke Madinah.
Apa yang terjadi pada Umar r.a., terjadi pula pada diri Utsman r.a. Peristiwa itu menyebabkan syahidnya Utsman r.a. dan terbukanya pintu fitnah yang melanda kaum muslimin. Sepeninggal Utsman, kekalifahan dipegang oleh Ali r.a. Mu’awiyah bangkit hendak merebut jabatan khalifah dari tangan Ali r.a. Para sahabat, disamping berpihak kepada Ali, ada juga yang membela Mu’wiyah.
Tahukah anda, di pihak mana, ‘Ammar berdiri waktu itu? Ia berdiri di samping Ali bin Abi Thalib: bukan karena fanatik tetapi karena tunduk kepada kebenaran dan teguh memegang janji – Ali adalah Khalifah kaum muslimin.
Dengan cahaya pandangan ruhani dan ketulusannya, ‘Ammar dapat mengetahui pemilik hak satu-satunya dalam perselisihan ini. Menurut keyakinannya: tak seorang pun berhak atas hal ini, selain imam Ali. Oleh karena itu, ia berdiri disampingnya. Ali r.a. merasa gembira atas sokongan yang diberikan oleh ‘Ammar. Keyakinan Ali r.a. bahwa ia berada pada pihak yang benar kian bertambah karena dukungan sahabatnya itu.
Kemudian, datanglah saat perang Shiffin yang mengerikan itu. Imam Ali menghadapi pekerjaan penting ini sebagai tugas memadamkan pembangkangan dan pemberontakan. Sementara, ‘Ammar ikut bersamanya. Waktu itu, usianya telah mencapai 93 tahun. Ia bangkit menghunus pedangnya demi membela kebenaran yang menurut keimanannya harus dipertahankan.
Pandangan terhadap pertempuran ini telah lama di maklumkannya dalam kata-kata sebagai berikut:
“Hai ummat manusia! Marilah kita berangakat menuju gerombolan yang mengaku-ngaku hendak menuntutkan bela Utsman! Demi Allah, maksud mereka bukanlah hendak menuntutkan bahaya itu, tetapi sebenarnya mereka telah merasakan manisnya dunia dan telah ketagihan terhadapnya, dan mereka mengetahui bahwa kebanaran itu menjadi penghalang bagi pelampiasan nafsu serakah mereka. Mereka bukan yang berlomba dan tidak termasuk barisan pendahulu pemeluk agama Islam. Argumentasi apa sehingga mereka merasa berhak untuk ditaati oleh kaum muslimin dan diangkat sebagai pemimpin, dan tidak pula dijumpai dalam hati mereka perasaan takut kepada Allah, yang akan mendorong mereka mengikuti kebenaran?! Mereka telah menipu orang banyak dengan mengakui hendak menuntutkan bela kematian Utsman, padahal tujuan mereka yang sesungguhnya ialah hendak menjadi raja dan penguasa adikara!”
Kemudian diambilnya bendera dengan tangannya, lalu dikibarkannya tinggi-tinggi diatas kepala sambil berseru, “Demi Dzat yang menguasai jiwaku, saya telah bertempur dengan mengibarkan bendera ini bersama Rasulullah SAW, dan inilah aku siap berperang pula dengan mengibarkannya sekarang ini! Demi nyawa saya berada dalam tangan-Nya, seandainya mereka menggempur dan menyerbu hingga berhasil mencapai kubu pertahanan kita, saya tahu bahwa kita pasti berada di pihak yang haq, dan mereka di pihak yang bathil”
Orang-orang mengikuti ‘Ammar, mereka percaya kebenaran ucapannya. Berkatalah Abu Abdirrahman Sullami, “Kami ikut serta dengan Ali r.a. dipertempuran Shiffin, maka saya melihat ‘Ammar bin Yasir r.a. setiap ia menyerbu ke sesuatu jurusan atau turun ke suatu lembah, para sahabat Rasulullah pun mengikutinya, tak ubahnya ia bagai penji-panji bagi mereka”
‘Ammar teringat akan sabda Rasulnya, “Ammar akan di bunuh oleh golongan pendurhaka,” sehingga ia merasa peristiwa ini akan mengantarkannya menjadi syahid. Ia menerjuni akhir perjuangan hidupnya yang menonjol dengan gagah berani. Sebelum ia berangkat ke Rafiqul A’la, ia tanamkan pendidikan terakhir tentang keteguhan hati membela kebenaran.
Berita tewasnya ‘Ammar segera tersebar, dan sabda Rasulullah SAW yang didengar oleh semua sahabatnya, sewaktu mereka sedang membina masjid di Madinah dimasa yang telah jauh sebelumnya, berpindah dari mulut ke mulut.
Maka, sekarang jelaslah, siapa kiranya golongan pendurhaka itu, tidak lain adalah golongan yang membunuh ‘Ammar: yaitu dari pihak Mu’awiyah.
Dengan kenyataan ini semangat dan kepercayaan pengikut-pengikut Ali kian bertambah. Sementara di pihak Mu’awiyah, keraguan mulai menyusup kedalam hati mereka, bahkan sebagian telah bersedia hendak memisahkan diri dan begabung dengan Ali.
Setelah pemakaman ‘Ammar, beberapa saat kemudian kaum muslimin berdiri kerheran-heranan dikuburnya?! ‘Ammar berdendang di depan mereka di atas arena perjuangan, hatinya penuh dengan kemgembiraan, tak ubahnya bagi seorang perantau yang merindukan kampung halaman, tiba-tiba dibawa pulang, dan terlontarlah seruan dari mulutnya:
“Hari ini aku akan berjumpa dengan para kekasih tercinta, dengan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.”
Apakah ia telah mengetahui hari yang mereka janjikan akan dijumpainya? Para sahabat saling jumpa-menjumpai dan bertanya, “Apakah anda masih ingat waktu sore hari itu di Madinah, ketika kita sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW, dan wajahnya berseri-seri lalu bersabda, “Syurga telah merindukan ‘Ammar.”
“Benar,” ujar yang lain. “Dan waktu itu, juga disebutnya nama-nama yang lain, diantaranya: ‘Ali, Salman dan Bilal?
‘Ammar bin Yasir
Poster Nirvana Ukuran Jumbo Poster Nirvana Ukuran Jumbo adalah poster bergambar nirvana. Nirvana adalah nama sebuah grup band dari Kota Aberdeen, Washington, Amerika Serikat, kemudian akhirnya mereka mendapatkan kesuksesan di Kota Seattle, Amerika Serikat, yang terkenal dengan aliran musik grunge, atau yang dikenal juga dengan Seattle Sound. Band ini memiliki banyak pengikut atau fans setia… selengkapnya
Rp 10.000Mustika Jabatan Junjung Derajat Pusaka Dunia Mustika Jabatan Junjung Derajat Pusaka Dunia adalah mustika bertuah yang didapat dari proses penarikan alam oleh tim pusaka dunia. Mustika ini memiliki energi yang sudah disempurnakan dan tidak membahayakan pemiliknya. Batu Mustika ini memiliki corak dan warna alami karena proses pembentukan dari alam, sehingga tidak diragukan lagi keaslianya. Selain… selengkapnya
Rp 385.000Azimat Patung Dewi Kecantikan Azimat Patung Dewi Kecantikan merupakan azimat bertuah yang terbuat dari besi kursani dan berbentuk dewi drupadi yang melambangkan dewi kecantikan. Patung ini sangat langka dan memiliki energi positif bagi peminangnya terutama kaum hawa karena energi yang terkandung dari patung tersebut dapat memancarkan aura pemikat bagi siapa saja yang berada di dekatnya. Azimat… selengkapnya
Rp 175.000Batu Permata adalah Investasi Berharga Batu permata selalu menjadi barang mewah yang diminati oleh banyak orang. Selain memiliki nilai estetika yang tinggi, batu permata juga sering dijadikan sebagai Pusaka Dunia investasi berharga. Di dunia ini, terdapat beberapa batu permata langka dan indah yang harganya sangat fantastis. Berikut adalah 5 batu termahal di dunia: 1. Pink… selengkapnya
*Harga Hubungi CSPusaka Fosil Wibawa Raja Pusaka Fosil Wibawa Raja merupakan pusaka fosil bertuah yang telah dibentuk oleh manusia jaman kerajaan dahulu menjadi sosok wajah topeng raja yang sangat jarang sekali untuk didapatkan. Pusaka ini merupakan pusaka fosil yang langka sekali karena memang belum diketahui pastinya fosil bentuk wajah tersebut jenis fosil apa. Khasiat Manfaat Bertuah Pusaka… selengkapnya
Rp 475.000Mustika Pesugihan Balong Sauyun Pusaka Dunia Mustika Pesugihan Balong Sauyun Pusaka Dunia mampu menjadi sarana untuk membantu pemiliknya mewujudkan keinginanya. Mustika kami yang sudah masuk kedalam website resmi pusaka dunia terjamin keaslianya dan khasiatnya karena sudah melalui uji tes khasiat terlebih dahulu sebelum terpampang di website pusaka dunia. Mustika kami memiliki energi yang alami karena… selengkapnya
Rp 325.000Cincin Batu Mustika Pertapa Gua Sakti Mandraguna Cincin Batu Mustika Pertapa Gua Sakti Mandraguna merupakan mustika yang memiliki power kuat. Mustika ini merupakan hasil proses penarikan sesepuh pusaka dunia dan sudah melalui proses seleksi. Mustika ini memiliki gambar corak seperti orang yang sedang pertapa di dalam gua dan diselimuti dengan energi yang sangat kuat. Dengan… selengkapnya
Rp 1.000.000Buku Pedoman Khutbah Jumat Buku Pedoman Khutbah Jumat adalah buku yang berisi pedoman khutbah Jum’at / khutbah Sholat Jum’at selama 1 tahun. Di dalam buku khutbah ini dilengkapi dengan rukun khutbah, syarat khutbah, syarat-syarat khatib, sunnah-sunnah khutbah, adab dan sopan santun dalam berkhutbah, dan persiapan persiapan bagi para khatib. Daftar Isi Buku Pedoman Khutbah Jumat… selengkapnya
Rp 28.500Nama : Mustika Alam Asli Bertuah Ukuran Mustika : rata-rata 10×10 milimeter Jenis Batu : Kuning Madu (Spessartite), Merah (Rodocite), Hijau (Peridot). Asal Usul : Penarikan Alam Khasiat Mustika ini Insya Allah Merah Madu khusus untuk keharmonisan rumah tangga, Keharmonisan Hubungan Kerja, Banyak dipercaya bos dan Pelanggan. Kuning Khusus untuk pelarisan dan kesuksesan usaha, meningkatkan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Arwah Putih Wanita Mustika Arwah Putih Wanita merupakan mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor bagaikan sosok wanita yang seksi dan mempesona. Mustika ini asli alami dan bukan mustika isian maupun gambaran manusia. Mustika tersebut juga termasuk mustika yang jarang sekali untuk didapatkan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk Spesial khusus Pelet Kaum… selengkapnya
Rp 285.000Berita Artikel Putri Pandan Berduri, Asal-Mula Persukuan di Pulau Bintan Pulau Bintan merupakan pulau yang terbesar di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Di Pulau ini terdapat Kota Tanjung Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini dihuni oleh berbagai macam suku-bangsa seperti Melayu, Tionghoa, Minang, Batak, Jawa dan lain-lain. Dahulu, di Pulau Bintan juga pernah berdiam… selengkapnya
Asiyah, Istri Firaun yang Beriman Suatu ketika Nabi Musa a.s. berhasil mengalahkan para tukang sihir Firaun. Asiyah, yang turut menyaksikan kesuksesan Musa, bertambah tebal imannya. Sebenarnya, telah lama Asiyah beriman kepada Allah SWT, tetapi hal ini tidak diketahui suaminya. Lama-lama Firaun mengetahui juga akan keimanan Asiyah itu. Firaun murka dan menjatuhkan hukuman kepadanya. Para algojo… selengkapnya
Cara Melihat Hantu Cara Melihat Hantu adalah hal yang sering menjadi pertanyaan. Di Indonesia hantu sering menjadi perdebatan karena ada sekelompok orang yang mempercayai adanya dan tidak percaya bahwa hantu memang ada. Banyak sekali orang yang ingin membuktikan dengan melihatnya langsung, bahkan banyak dari mereka yang rela mengeluarkan uang untuk bisa melihat dan membuktikanya. Melihat hantu… selengkapnya
Manfaat Buah Delima Buah delima (punica granatum L) memiliki banyak khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan ini berasal dari Timur Tengah, tersebar didaerah subtropik sampai tropic, dan dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dpl. Tumbuhan ini sangat cocok di tanah yang gembur dan tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak dalam. Buah delima dapat… selengkapnya
Alamat Dukun Kupang Alamat Dukun Kupang sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Alamat Pusaka Dunia Kupang Masyarakat Kupangtidak… selengkapnya
Praktek Dukun Langsa Praktek Dukun Langsa sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Langsa Masyarakat Langsatidak perlu… selengkapnya
Cara Mudah Memiliki Ilmu Pelet Wanita Cara Mudah Memiliki Ilmu Pelet Wanita – Banyak pria yang ingin menguasai ilmu pelet untuk memikat wanita, namun mereka bingung bagaimana cara memiliki ilmu pelet wanita tersebut. Memiliki ilmu pelet wanita bukanlah perkara yang mudah jika anda tidak memiliki bekal ilmu kebatinan, karena anda harus melakukan ritual-ritual tertentu seperti… selengkapnya
Ilmu Hikmah Rijalul Ghaib Ilmu Hikmah Rijalul Ghaib ini berguna untuk bertemu dan bersahabat dengan Wali Khalifah masa ini dari golongan Rijalul Ghaib. Adapun Syaratnya : Selama 41 hari berturut – turut, bacalah amalannya sebanyak 27 kali setiap selesai sholat fardhu dan 73 kali pada malam hari setelah sholat hajad. Amalannya adalah sebagai berikut: “Bismillaahirrahmaanirrahiim…. selengkapnya
Khasiat Alami Kayu Secang Kayu secang adalah tumbuhan yang tumbuh di Asia Tenggara dan memiliki banyak khasiat alami bagi kesehatan. Beberapa khasiat dari kayu secang antara lain: 1. Antioksidan: Kayu secang mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan mencegah kerusakan sel-sel. 2. Anti-inflamasi: Kayu secang memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat… selengkapnya
Foto Jamaah Haji Di Zaman Lampau Airport Jeddah 1960 Kabah 1960 Wukuf di Arafah 1960 Jumrah Aqobah 1960 Perbatasan Mekkah 1960 Seorang Jamaah Haji sedang bercukur 1960 Toaf Mengelilingi Kabah 1960 Sholat Jamaah di Halaman Luar Ka’bah 1960