Sa’adz bin Mu’adz
Sa’adz bin Mu’adz
Sa’adz bin Mu’adz adalah seorang laki-laki yang anggun, berwajah tampan berseri-seri, dengan tubuh tinggi jangkung, dan badan gemuk gempal. Ia masuk Islam pada usia 31 tahun. Dalam usia 37 tahun ia pergi menemui syahidnya. Sejak masuk Islam hingga wafatnya, Sa’adz bin Mu’adz telah mengisi umurnya dengan karya-karyanya yang gemilang dalam berbakti kepada Allah SWT.
Sa’adz bin Mu’adz pergi ke rumah As’ad bin Zurarah untuk melihat seorang pria dari Mekah bernama Mush’ab bin Umeir yang dikirim oleh Muhammad saw. sebagai utusan guna menyebarkan tauhid dan agama Islam di Madinah. Ia ke sana dengan tujuan hendak mengusir utusan dari Rasulullah saw agar membawa kembali agamanya dan membiarkan penduduk Madinah dengan agama yang sudah lama dipeluknya. Tetapi, baru saja ia bersama Useid bin Zararah sampai ke dekat majlis Mush’ab di rumah sepupunya, tiba-tiba dadanya telah terhirup udara segar yang meniupkan rasa nyaman. Belum lagi ia sampai ke hadirin dan duduk di antara mereka yang sedang memasang telinga atas uraian-uraian Mush’ab, petunjuk Allah telah menerangi jiwa dan ruhnya. Akhirnya, pemimpin golongan Anshar itu melemparkan lembingnya jauh-jauh, lalu mengulurkan tangan kanannya untuk berbai’at kepada utusan Rasulullah saw.
Sa’adz telah memeluk Islam, memikul tangung jawab itu dengan keberanian dan kesabaran. Datanglah saat Perang Badar. Rasulullah saw. mengumpulkan sahabat-sahabatnya dari golongan Muhajirin dan Anshar untuk bermusyawarah dengan mereka tentang urusan perang itu. Dihadapkannya wajah Sa’ad bin Mu’adz yang mulia ke arah orang-orang Anshar, seraya katanya, “Kemukakanlah buah fikiran kalian, wahai sahabat…!”
Maka, bangkitlah Sa’adz bin Mu’adz dan berkata, “Wahai Rasulullah, kami telah beriman kepada Anda, kami percaya dan mengakui bahwa apa yang Anda bawa itu adalah hal yang benar, dan telah kami berikan pula ikrar dan janji-janji kami. Maka, laksanakahlah terus ya Rasulullah apa yang Anda inginkan, dan kami akan selalu bersama Anda. Dan, demi Allah yang telah mengutus Anda membawa kebenaran, seandainya Anda mengadapkan kami ke lautan ini, lalu Anda menceburkan diri ke dalamnya, pastilah kami akan ikut mencebur, tak seorang pun yang akan mundur dan kami tidak keberatan untuk menghadapi musuh esok pagi! Sungguh kami tabah dalam pertempuran dan teguh menghadapi perjuangan? Dan, semoga Allah akan memperlihatkan kepada Anda tindakan kami yang menyenangkan hati. Maka, marilah kita berangkat dengan berkah Allah Taala.”
Mendengar perkataan Sa’adz yang mengharukan itu, Rasulullah saw bangga dan gembira, lalu kepada kaum muslimin mengatakan,
“Marilah kita berangkat dan besarkan hati kalian karena Allah telah menjanjikan kepadaku salah satu di antara dua golongan! Demi Allah, sungguh seolah-olah tampak olehku kehancuran orang-orang itu.”
Pada waktu perang Uhud, yakni ketika kaum muslimin telah tercerai-berai karena serangan mendadak dari tentara musyrikin, maka takkan sulit bagi penglihatan mata untuk menemukan kedudukan Sa’ad bin Mua’dz. Kedua kakinya seolah-olah telah dipakukannya ke bumi di dekat Rasulullah saw. untuk menjaganyanya dengan mati-matian.
Kemudian datanglah pula saat Perang Khandaq yang dengan jelas membuktikan kejantanan Sa’ad dan kepahlawanannya. Perang Khandaq ini merupakan bukti nyata atas persengkokolan dan siasat licik yang dilancarkan kaum musyrik kepada kaum muslimin tanpa ampun, yaitu dari orang-orang yang dalam pertentangan mereka tidak kenal perjanjian atau keadilan.
Ketika di Madinah Rasulullah saw. memerintahkan orang-orang Qurasy untuk menghentikan serangan dan peperangan, segolongan pemimpin Yahudi secara diam-diam pergi ke Mekah, lalu menghasut orang-orang Qurasy untuk menyerang Rasulullah saw. Mereka telah membuat perjanjian dengan orang-orang musyrik itu dan bersama-sama telah mengatur rencana dan siasat peperangan. Di samping itu, dalam perjalanan pulang ke Madinah, mereka berhasil pula menghasut satu suku terbesar di antara suku-suku Arab, yaitu kabilah Gathfan dan mencapai persetujuan untuk menggabungkan diri dengan tentara Qurays.
Siasat peperangan telah diatur dan tugas serta peranan telah dibagi-bagi. Qurays dan Gathfan akan menyerang Madinah dengan tentara besar, sementara orang-orang Yahudi, di waktu kaum muslimin mendapat serangan mendadak itu, akan melakukan penghancuran di dalam kota dan sekelilingnya.
Tatkala mengetahui permukafatn jahat ini, Rasulullah saw. mengambil langkah-langkah pengamanan. Dititahkannyalah menggali Khandaq atau parit perlindungan sekeliling Madinah untuk membendung serbuah musuh. Di samping itu, diutusnaya Sa’ad bin Mu’adz dan Sa’ad bin Ubadah kepada Ka’ab bin Asad, pemimpin Yahudi suku Quraidha, untuk menyelidiki sikap mereka yang sesungguhnya terhdap orang yang akan datang, walaupun antara mereka dengan Nabi saw. sebenarnya sudah ada beberapa perjanjian dan persetujuan damai. Alangkah terkejutnya kedua utusan Nabi. Ketika bertemu dengan pemimpin Bani Quraidha itu, keduanya memperoleh jawaban, “Tak ada persetujuan atau perjanjian antara kami dengan Muhammad!”
Melihat peta kekuatan yang ada, terasa berat bagi Rasulullah saw. untuk menghadapi kaum musyrikin itu. Oleh sebab itu, beliau memikirkan sesuatu siasat untuk memisahkan suku Gathfan dari Qurays, sehingga kekuatan musuh yang akan menyerang terbagi menjadi dua. Hal ini dapat meringankan keadaan. Siasat itu segera beliau laksankan, yaitu dengan mengadakan perundingan dengan para pemimpin Gathfan dan menawarkan mereka mengundurkan diri dari peperangan dengan imbalan akan beroleh sepertiga dari hasil pertanian Madinah. Tawaran itu disetujui oleh pemimpin Gathfan.
Rasulullah saw. kemudian menceritakan hasil perundingan itu kepada para sahabatnya, terutama kepada Sa’ad bin Mu’adz dan Sa’ad bin Ubadah, dua orang pemuka Madinah. Tak lupa ia menyatakan bahwa langkah itu diambilnya karena ingin menghindarkan kota dan penduduk Madinah dari serangan dan pengepungan dahsyat.
Kedua pemimpin itu tampil mengajukan pertanyaan, “Wahai Rasulullah, apakah ini pendapat Anda sendiri, ataukah wahyu yang dititahkan Allah?”
Ujar Rasulullah, “Bukan, tetapi ia adalah pendapatku yang kurasa baik untuk tuan-tuan! Demi Allah, saya tidak hendak melakukannya, kecuali karena melihat orang-orang Arab hendak memanah tuan-tuan secara serentak dan mendesak tuan-tuan dari segenap jurusan. Maka, saya bermaksud hendak membatasi kejahatan mereka sekecil mungkin.”
Sa’ad bin Mu’adz menjawab, “Wahai Rasululallah, dahulu kami dan orang-orang itu berada dalam kemusyrikan dan pemujaan berhala, tiada mengabdikan diri kepada Allah dan tidak kenal kepada-Nya, sedang mereka tak mengharapkan akan dapat makan sebutir kurma pun dari hasil bumi kami, kecuali bila disuguhkan atau dengan cara jual beli. Sekarang apakah setelah kami beroleh kehormatan dari Allah dengan memeluk Islam dan mendapat bimbingan untuk menerimanya, dan setelah kami dimuliakan-Nya dengan Anda dan dengan agama itu, lalu kami harus menyerahkan harta kekayaan kami? Demi Allah kami tidak memerlukan itu dan demi Allah kami tak hendak memberi kepada mereka, kecuali pedang?hingga Allah menjatuhkan putusan-Nya dalam mengadili kami dengan mereka!”
Akhirnya Rasululallah saw mengubah pendiriannya dan menyampaikan kepada para pemimpin suku Gathfan bahwa sahabat-sahabatnya menolak rencara perundingan. Selang beberapa hari, kota Madinah mengalami pengepungan ketat. Sebenarnya pengepungan itu lebih merupakan pilihannya sendiri daripada dipaksa orang, disebabkan adanya parit yang digali sekelilingnya untuk menjadi benteng perlindungan bagi dirinya. Kaum muslimin pun memasuki suasanan perang. Sa’ad bin Mu’adz keluar membawa pedang dan tombaknya sambil berpantun.
Berhentilah sejenak, nantikan berkecamuknya perang maut berkejaran menyambut ajal datang menjelang…!
Dalam salah satu perjalanan kelilingnya, nadi lengannya disambar anak panah yang dilepaskan oleh salah seorang musyrik. Darah menyembur dari pembuluhnya, dan segera ia dirawat secara darurat untuk menghentikan keluarnya darah. Nabi saw. menyuruhnya membawanya ke masjid, dan agar didirikan kemah untuknya agar ia berada di dekatnya selama perawatan.
Kemudian dibawanya Saadz ke masjid. Ia menunjukkan pandangan matanya ke arah langit, lalu memohon,” Ya Allah, jika dari peperangan dengan Qurays ini masih ada yang Engkau sisakan, panjangkanlah umurku untuk menghadapinya! Karena, tidak ada golongan yang diinginkan untuk menghadapi mereka daripada kaum yang telah menganiaya Rasul-Mu, telah mendustakan dan mengusrinya…! Dan seandainya Engaku telah mengakhiri perang antara kami dengan mereka, jadikanlah kiranya musibah yang telah menimpa diriku sekaran ini sebagai jalan untuk menemui syahid. Dan janganlah aku dimatikan sebelum tercapinya yang memuaskan hatiku dengan Bani Quraidha…!”
Allah yang menjadi pembimbingmu, wahai Sa’ad bin Mu’adz! Karena, siapakah yang mampu mengeluarkan ucapan seperti itu dalam suasana demikian selain dirimu?
Permohonannya dikabulkan oleh Allah. Luka yang dideritanya menjadi penyebab yang mengantarkannya ke pintu syahid, karena sebulan setelah itu, akibat luka tersebut, ia menemui Rabnya. Tetapi, peristiwa itu terjadi setelah hatinya terobati terhadap Bani Quraidha.
Kisahnya ialah setelah orang-orang Qurays merasa putus asa untuk dapat menyerbu kota Madinah, dalam barisan mereka menyelinap rasa gelisah, maka mereka kemudian mengemasi barang perlengkapan dan alat senjata, lalu kembali ke Mekah dengan tangan hampa.
Rasulullah saw. berpendapat bahwa mendiamkan perbuatan orang-orang Quraidha berarti membuka kesempatan bagi kecurangan dan penghianatan mereka terahdap kota Madinah bila mana saja mereka menghendaki, suatu hal yang tak dapat dibiarkan berlalu! Oleh sebab itulah belaiu mengerahkan sahabat-sahabatnya kepada Bani Quraidha itu. Meraka mengepung orang-orang Yahudi itu selama 25 hari. Tatkala Bani Quraidha melihat bahwa mereka tak dapat melepaskan diri dari kaum muslimin, mereka pun menyerah dan mengajukan permohonan kepada Rasululallah yang beroleh jawaban bahwa nasib mereka akan tergantung kepada putusan Sa’ad bin Mu’adz. Pada masa jahiliah dulu, Sa’adz adalah sekutu Bani Quraidha. Nabi saw. mengirim beberapa sahabat untuk membawa Sa’ad bin Mu’adz dari kemah perawatannya di masjid. Ia dinaikkan ke atas kendaraan, sementara badannya kelihatan lemah dan menderita sakit.
Kata Rasulullah saw. kepadanya, “Wahai Sa’ad, berilah keputusanmu terhadap Bani Quraidha!” Dalam bayangan Sa’ad terbayang kembali kecurangan Bani Quraidha yang berakhir dengan Perang Khandaq dan nyaris menghancurkan kota Madinah serta penduduknya. Maka ujar Sa’ad, “Menurut pertimabanganku, orang-orang yang ikut berperang di antara mereka hendaklah dihukum bunuh. Perempuan dan anak-anak mereka diambil jadi tawanan, sedang harta kekayaan mereka dibagi-bagi. Demikianlah sebelum meninggal, hati Sa’ad telah terobati dari kecurangan Bani Quraidha.
Luka yang diderita Sa’ad setiap hari bahkan setiap jam kian bertambah parah. Pada suatu hari Rasulullah saw. datang menjenguknya. Kiranya didapatinya ia dalam saat terakhir dari hayatnya. Maka, Rasululalh saw. meraih kepalanya dan menaruhnya di atas pangkuannya, lalu berdoa kepada Allah, katanya, “Ya Allah Sa’ad telah berjihad di jalan-Mu dan telah memenuhi kewajibannya. Maka, terimalah ruhnya dengan sebaik-baiknya cara Engkau menerima ruh!”
Dengan susah payah dicobanya membuka kedua matanya dengan harapan kiranya wajah Rasulullah adalah yang terakhir dilihatnya selagi hidup ini, katanya, “Salam atasmu wahai Rasulullah! Ketahuilah bahwa aku mengakui bahwa Anda adalah Rasulullah!”
Rasulullah pun memandangi wajah Sa’ad lalu katanya, “Kebahagiaan bagimu wahai Abu Amr!”
Berkata Abu Sa’id al-Khudzri, “Saya adalah salah seorang yang menggali makam untuk Sa’ad. Dan, setiap kali kami menggali satu lapisan tanah, tercium oleh kami wangi kesturi, hingga sampai ke liang lahat.”
Musibah atas kematian Sa’ad yang menimpa kaum muslimin terasa berat sekali. Tetapi, mereka kemudian terhibur adanya sabda Rasulullah saw., “Sunggih, Arasy Rab Yang Rahman bergetar dengan berpulangnya Sa’ad bin Mu’adz.”
Sumber: Rijal Khaular Rasul, Khalid Muhammad Khalid
Tradisi Panjang Jimat di Keraton Cirebon
Panjang Jimat adalah sebuah ritual tradisional yang rutin dan turun temurun di laksanakan di Keraton Cirebon (Kanoman, Kasepuhan, Kacirebonan dan Kompleks makam Syekh Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati, pendiri kasultanan Cirebon), tiap malam 12 Rabiul Awal atau Maulid, yakni bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dan memang, tujuan utama dari panjang jimat ini sendiri adalah untuk memperingati dan sekaligus mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad. Sebutan Panjang Jimat sendiri adalah berasal dari dua kata yaitu Panjang dan Jimat. Panjang yang artinya lestari dan Jimat yang berarti pusaka. Jadi, secara etimologi, panjang jimat berarti upaya untuk melestarikan pusaka paling berharga milik umat Islam selaku umat Nabi Muhammad yaitu dua kalimat syahadat. Atau kalau merujuk pada utak atik gatuk dalam bahasa Jawa Cirebon, jimat yang dimaksud adalah siji kang dirohmat yakni, lafadz Syahadat itu sendiri.
Pada puncak malam 12 Rabiul Awal, yang oleh masyarakat Cirebon disebut dengan malam pelal inilah diadakan ritual seremonal Panjang Jimat dengan mengarak berbagai macam barang yang sarat akan makna filosofis, diantaranya barisan orang yang mengarak nasi tujuh rupa atau nasi jimat dari Bangsal Jinem yang merupakan tempat sultan bertahta ke masjid atau mushala keraton, yang memiliki makna filosofis sebagai hari kelahiran nabi yang suci yang dilambangkan melalui nasi jimat ini. Nasi jimat sendiri konon berasal dari beras yang disisil (proses mengupas beras dengan tangan dan mulut) selama setahun oleh abdi keraton perempuan yang sepanjang hidupnya memutuskan untuk tidak pernah menikah atau disebut juga dengan perawan sunti.
Nasi Jimat itu diarak dengan pengawalan 200 barisan abdi dalem yang masing-masing dari mereka membawa barang-barang yang memiliki simbol-simbol tertentu seperti lilin yang bermakna sebagai penerang, kemudian nadaran, manggar, dan jantungan yang merupakan simbol dari betapa agung dan besarnya orang yang dilahirkan pada saat itu, yakni Nabi Muhammad SAW. selanjutnya, di belakang orang-orang yang membawa jantungan dan sebagainya itu, menyusul barisan abdi dalem keraton yang membawa air mawar dan kembang goyang yang melambangkan air ketuban dan ari-ari sang jabang. Kemudian di barisan berikutnya, ada abdi dalem keraton yang pembawa air serbat yang disimpan di 2 guci yang melambangkan darah saat bayi dilahirkan. Kemudian 4 baki yang menjadi lambang 4 unsur yang ada dalam diri manusia, yakni angin, tanah, api dan air.
Iring-iringan ini yang berawal dari Bangsal Prabayaksa akan menuju satu tempat yakni Langgar Agung di mana nantinya akan di sambut oleh pengawal pembawa obor yang yang bisa dimaknai sebagai sosok Abu Thalib, sang paman nabi ketika beliau menyambut kelahiran keponakannya lahir yang pada saatnya kemudian tumbuh menjadi manusia agung pengemban amanat dari Tuhan untuk menyebarkan agama Islam.
Sesampainya di sana langgar agung itu, nasi jimat tujuh rupa itu kemudian dibuka berikut sajian makanan lain termasuk makanan yang disimpan dalam 38 buah piring pusaka. Piring pusaka ini dikenal amat bersejarah dan paling dikeramatkan karena merupakan peninggalan Sunan Gunung Djati, dan berusia lebih dari 6 abad. Di Langgar Agung ini dilakukan shalawatan serta pengajian kitab Barjanzi hingga tengah malam.
Pengajian dipimpin imam Masjid Agung Sang Cipta Rasa Keraton Kasepuhan. Setelah itu makanan tadi disantan bersama-sama. Di sinilah kejadian unik berlaku. Rakyat yang berjubel-jubel di luar masjid, berusaha berebutan menyalami atau sekadar menyentuh tangan PRA Arief, Sultan Kasepuhan. Dalam keyakinan masyarakat, bila berhasil menyentuh calon Sultan tersebut, maka ia akan mendapatkan berkah dalam kehidupannya. Tak heran bila PRA Arief mendapat pengawalan ketat dari pengawal keraton.
Sa’adz bin Mu’adz
Fosil Kerang Laut Asli Bertuah Fosil Kerang Laut Asli Bertuah merupakan salah satu pusaka yang sangat unik dan sangat jarang sekali didapatkan. Fosil kerang ini konon berasal dari kerang laut yang sudah terpendam ratusan tahun, memiliki bentuk yang sangat unik dan energi alamnya sangat bagus. Yang jelas adalah pusaka ini termasuk pusaka yang sangat langka… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Jamasan adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Jamasan Insya Allah untuk membersihkan rumah angker, membuka dan membersihkan aura yang kotor, Membersihkan kesialan pada setiap tempat usaha, membuka cakra pesona, membuka energi cakra positif, membersihkan sengkolo dan membuka keberuntungan.. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Salju Lumut. Produk jenis ini ditemukan Tahun… selengkapnya
Rp 275.000Rantai Kalung Motif Biji Rantai Kalung Motif Biji merupakan rantai kalung yang terbuat dari bahan titanium yang sangat nyaman digunakan dan anti karat, sangat nyaman dipakai serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Nama Produk : Rantai Kalung Motif Biji Model : Rantai Kalung Estimasi Bahan : Baja putih anti karat dan banyak disebut juga dengan… selengkapnya
Rp 35.000Mustika Tolak Bala Tameng Badar Pusaka Dunia Mustika Tolak Bala Tameng Badar Pusaka Dunia mampu menjadi sarana untuk membantu pemiliknya mewujudkan keinginanya. Mustika kami yang sudah masuk kedalam website resmi pusaka dunia terjamin keaslianya dan khasiatnya karena sudah melalui uji tes khasiat terlebih dahulu sebelum terpampang di website pusaka dunia. Mustika kami memiliki energi yang… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Bambu Kamulyaan Mustika Bambu Kamulyaan merupakan mustika bertuah dengan bentuk bambu yang memiliki energi spiritual sangat kuat. mustika ini salah satu mustika unik yang paling digemari oleh para pecinta mustika bertuah. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Agate. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran Batu : 75x9x9 milimeter…. selengkapnya
Rp 400.000Keris Pandawa Lima Gabungan Lima Kesaktian Keris Pandawa Lima Gabungan Lima Kesaktian merupakan keris pusaka bertuah dengan pamor serasah sepuh emas pandawa lima yang sangat melegenda sekali kisahnya, keris ini juga termasuk keris yang banyak sekali diminati para pecinta tosan aji baik karena tuahnya maupun karena keindahannya. Keris Pandawa Lima Gabungan Lima Kesaktian mempunyai khasiat… selengkapnya
Rp 1.350.000Mustika Sirep Sukmo Mustika Sirep Sukmo adalah mustika bertuah yang sangat banyak digemari orang dan pamor mustika ini sangat indah serta terkesan elegan sekali, perhatikan dengan seksama pamor mustika tersebut dengan seksama sebelum memutuskan meminangnya. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Sirep Sukmo Insya Allah untuk Meluluhkan Hati Yang Keras Kawan maupun Lawan alias Ajian Sirep Sukma,… selengkapnya
Rp 325.000Batu Mustika Pelet Pengasihan Sex Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk membangkitkan ajian pengasihan dan pelet alami, pelet perawan, pelet janda, pelet lawan jenis, membuat para wanita tergila-gila, menaklukan banyak hati, menundukan perasaan, banyak orang terkesima dan mudah diperdaya, membuat wanita mudah untuk di ajak berhubungan intim, pasangan ketagihan bermain sex dengan anda,… selengkapnya
Rp 300.000Nama Produk ini Batu Mustika Succubus Jawa. Batu Mustika Succubus ini Khasiat / Manfaat Insya Allah untuk pemilik akan mempunyai kekuatan pengasihan dan mudah memikat siapapun, membangkitkan rasa rindu dan membuat orang terbayang serta tergila-gila melebihi ajian pengeretan, sehingga pemilik menjadi raja/ratu pengasihan dan raja/ratu pelet alami penuh wibawa memikat siapa saja. Produk Jenis ini… selengkapnya
Rp 250.000Mustika Fosil Hutan Keramat Mustika Fosil Hutan Keramat merupakan batu mustika yang sangat indah yang terbentuk secara alami karena faktor umur yang sangat lama terpendam di dalam tanah selama ratusan bahkan ribuan tahun. Selain bentuknya yang indah batu mustika ini memiliki energi yang muncul secara alam. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Fosil Hutan Keramat Insya Allah… selengkapnya
Rp 275.000Keringanan Mewarnai Kuku Bagi Wanita Haid Amr bin Abdul Mun’im Pacar (mewarnai kuku dengan daun inay) merupakan salah satu bentuk perhiasan yang dapat menambah kecantikan wanita. Banyak wanita yang memakai pacar pada kukunya dengan daun inay (pacar), karena hal itu dapat menarik kecintaan suami. Wanita yang sedang haid diberikan keringanan untuk memakai pacar, sebagaimana yang… selengkapnya
Cara Dihormati Banyak Orang Cara Dihormati Banyak Orang perlu diketahui. Banyak sekali orang yang stres hingga depresi karena selalu dipandang sebelah mata. Seseorang dipandang sebelah mata karena banyak faktornya mulai dari ekonominya yang rendah, dan masih banyak lagi. Seseorang bisa merubah kebiasaanya jika ingin dihormati. Merubah kebiasaan bukanlah cara jitu untuk dihormati, karena seseorang yang sudah… selengkapnya
Berita Artikel Masjid Didirikan dalam Waktu Semalam Sebuah masjid yang terletak di daerah Lasem, Rembang, Jawa Tengah dipercaya sebagai masjid pertama yang dibuat oleh Sunan Bonang setelah beliau mendapatkan kewaliannya. Konon, masjid besar itu dibuat oleh Sunan Bonang dalam semalam. Karena bertuah masjid Bonang banyak didatangi pengunjung, baik dari kalangan manusia maupun mahkluk halus. Masyarakat… selengkapnya
Berita Artikel Pohon yang Dianggap Paling Menyeramkan di Inggris Pohon di Stowlangtoft di Bury St Edmund, Sufflolk, ini terkenal bukan karena tingginya yang mencapai 21 meter, melainkan karena bentuknya yang mengerikan.Lubang-lubang pada pohon itu membentuk wajah yang mengerikan, terlebih bagian mulutnya. Bahkan lubang “mulut” yang lebar itu tampak memiliki gigi dan lidah yang terpelintir. Pohon… selengkapnya
Tentang Sultan Saladin Panglima Perang Salib. Dia dikenal sebagai raja, panglima perang yang jago strategi, pemimpin umat, dan sekaligus sosok yang santun dan penuh toleransi. Banyak manuskrip yang mencatat “Saladin Sang Raja Mesir” (Saladin, King of Egypt) sebagai simbol kekuasaan Eropa. Namanya tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Perang Salib yang membawa kejayaan Islam, namun tanpa… selengkapnya
Minyak Apel Jin Daun 3 Minyak Apel Jin Daun 3 adalah sebuah ramuan yang diramu dengan bentuk apel dengan warna keemasan. Apel jin ini merupakan apel yang berfungsi sebagai suatu benda yang menjembatani antara manusia dan para makhluk halus. Apel jin dapat digunakan untuk memanggil khodam, memanggil malaikat pelindung, ataupun untuk membentengi diri Anda dari… selengkapnya
Meninggalkan Suap-Menyuap, Pintu Rizki Jadi Terbuka Ada seorang kawan bercerita tentang seorang pedagang di Saudi Arabia. Pada awal dia meniti karir dalam bisnis, dulunya dia bekerja di sebuah pelabuhan di negeri ini. Semua barang-barang perniagaan yang akan masuk harus melalui dia dan mendapatkan tanda tangannya. Dia tidak suka kepada orang yang main kolusi dan suap-menyuap…. selengkapnya
Talbis Iblis terhadap Para Ulama Di antara manusia ada yang memiliki hasrat dan semangat yang tinggi, sehingga mereka bisa mendalami berbagai cabang ilmu syariat, berupa ilmu Al-Qur`an, hadits, fiqih dan sastra. Lalu Iblis mendatangi mereka dengan talbis-nya yang lembut, sambil membisikkan kesombongan kepada mereka, karena mereka bisa mendalami berbagai macam ilmu dan bisa mengulurkan manfaat… selengkapnya
Foto Jamaah Haji Di Zaman Lampau Airport Jeddah 1960 Kabah 1960 Wukuf di Arafah 1960 Jumrah Aqobah 1960 Perbatasan Mekkah 1960 Seorang Jamaah Haji sedang bercukur 1960 Toaf Mengelilingi Kabah 1960 Sholat Jamaah di Halaman Luar Ka’bah 1960
Penjual Minyak Wangi dan Seuntai Kalung Seorang pemuda tiba di Baghdad dalam perjalanannya menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Ia membawa seuntai kalung senilai seribu dinar. Ia sudah berusaha keras untuk menjualnya, namun tidak seorang pun yang mau membelinya. Akhirnya ia menemui seorang penjual minyak wangi yang terkenal baik, kemudian menitipkan kalungnya. Selanjutnya ia meneruskan… selengkapnya