Abdullah bin Abbas
Abdullah bin Abbas
Dia pemuda tua, banyak bertanya (belajar), dan sangat cerdas.
Sahabat yang mulia ini mulia segala-galanya, tidak ada yang ketinggalan. Dalam pribadinya terdapat kemuliaan sebagai sahabat Rasulullah saw. Dia beroleh kemuliaan sebagai keluarga dekat Rasulullah karena sebagai anak paman beliau, Abbas bin Abdul Mutthalib. Dia mulia dari sudut ilmu karena dia umat Muhammad yang amat alim dan saleh.
Nama lengkapnya Abdullah bin Abbas. Dia sangat alim tentang kitabullah (Alquran) dan sangat paham maknanya. Dia menguasai Alquran sampai ke dasar-dasarnya, mengetahui sasaran, dan segala rahasianya.
Ibnu Abbas lahir tiga tahun sebelum hijrah. Ketika Rasulullah saw. wafat, dia baru berumur tiga belas tahun. Dalam usia sebaya itu, dia telah menghafal seribu enam ratus enam puluh hadis untuk kaum muslimin yang diterimanya langsung dari Rasulullah dan dicatat oleh Bukhari dan Muslim dalam kitab sahih mereka.
Setelah Ibnu Abbas lahir ke dunia, bayi yang masih merah itu segera dibawa ibunya kepada Rasulullah saw. Beliau memasukkan air liurnya ke dalam kerongkongan bayi itu. Air liur Nabi yang suci dan penuh berkat itulah yang pertama-tama masuk ke dalam rongga perut anak tersebut, sebelum ia disusukan ibunya. Seiring dengan air liur Nabi, masuk pulalah ke dalam pribadi bayi itu takwa dan hikmah. “Dan siapa saja yang diberi hikmah, sungguh dia telah diberi kebajikan yang banyak.” ( Al-Baqarah: 269).
Ketika anak itu meninggalkan usia kanak-kanak dan mulai memasuki usia tamyiz (usia 6 atau 7 tahun), dia tinggal di rumah Rasulullah seperti adik terhadap kakak yang saling mengasihi. Dia menyediakan air wudu beliau apabila hendak wudu. Bila Rasulullah salat, anak itu ikut salat; bila beliau bepergian, dia membonceng di belakang. Sehingga, Ibnu Abbas bagaikan bayang-bayang yang senantiasa mengikuti ke mana saja beliau pergi, atau dia senantiasa berada di seputar beliau. Sementara itu, anak tersebut dapat menyimpan dalam hati dan pikirannya yang bersih segala peristiwa yang dilihat dan kata-kata yang didengarnya, tanpa alat tulis menulis seperti yang kita kenal sekarang.
Ibnu Abbas bercerita mengenai dirinya, “Pada suatu ketika Rasulullah saw. hendak mengerjakan salat. Aku segera menyediakan air wudu untuk beliau. Beliau gembira dengan apa yang kulakukan. Ketika beliau siap untuk salat, dia memberi isyarat kepadaku supaya berdiri di sampingnya. Tetapi, aku berdiri di belakang beliau. Setelah selesai salat, beliau menoleh kepadaku seraya bertanya, “Mengapa engkau tidak berdiri di sampingku?” Jawabku, “Anda sangat tinggi dalam pandanganku, dan sangat mulia untukku berdiri di samping Anda.” Rasulullah menadahkan tangannya, lalu berdoa, “Wahai Allah, berilah dia hikmah.”
Allah memperkenankan doa Rasulullah tersebut. Dia memberi cucu Hasyim tersebut hikmah, melebihi hikmah ahli-ahli hikmah yang besar-besar. Tentu Anda ingin tahu, hikmah bentuk apa yang telah dilimpahkan Allah kepada Abdullah bin Abbas. Marilah kita perhatikan kisah selanjutnya.
Ketika sebagian sahabat memencilkan dan menghina Khalifah Ali bin Abu Thalib, Abdullah bin Abbas berkata kepada Ali, “Ya, Amirul Mukminin, izinkanlah saya mendatangi mereka dan berbicara kepadanya.” Kata Ali, “Saya khawatir risiko yang mungkin engkau terima dari mereka.” Jawab Ibnu Abbas, “Insya Allah tidak akan terjadi apa-apa.” Ibnu Abbas masuk ke dalam majlis mereka. Dilihatnya mereka orang-orang yang sangat rajin beribadah. Mereka berkata, “Selamat datang, hai Ibnu Abbas. Apa maksud kedatangan Anda kemari?” Jawab Ibnu Abbas, “Saya datang untuk berbicara dengan tuan-tuan.” Sebagian yang lain berkata, “Katakanlah, kami akan mendengarkan bicara Anda.” Ibnu Abbas berkata, “Coba tuan-tuan katakan kepada saya, apa sebabnya tuan-tuan membenci anak paman Rasulullah yang sekaligus suami anak perempuan beliau (mantu Rasulullah), dan orang yang pertama-tama iman dengan beliau?” Jawab mereka, “Kami membencinya karena tiga perkara.” Tanya Ibnu Abbas, “Apa itu?” Mereka menjawab, “Pertama, dia bertahkim (mengangkat hakim) kepada manusia tentang urusan agama Allah. Kedua, dia memerangi Aisyah dan Muawiyah, tetapi dia tidak mengambil harta rampasan dan tawanan. Ketiga, dia menanggalkan gelar Amirul Mukminin dari dirinya, padahal kaum muslimin yang mengukuhkan dan mengangkatnya. Kata Ibnu Abbas, “Sudikah tuan-tuan mendengar Alquran dan hadis Rasulullah yang saya bacakan? Tuan-tuan tentu tidak akan membantah keduanya. Apakah tuan-tuan bersedia mengubah pendirian tuan-tuan sesuai dengan maksud ayat dan hadis tersebut?” Jawab mereka, “Tentu!” Kata Ibnu Abbas, “Masalah pertama, bertahkim kepada manusia dalam urusan agama Allah. Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian membunuh binatang buruan ketika kamu sedang ihram, siapa saja di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak yang seimbang dengan buruan yang dibunuhnya menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu.” (Al-Maidah: 95). Saya bersumpah dengan tuan-tuan menyebut nama Allah. Apakah putusan seseorang tentang hak darah atau jiwa, dan perdamaian antara kaum muslimin yang lebih penting ataukah seekor kelinci yang harganya seperempat dirham?”
Jawab mereka, “Tentu darah kaum muslimin dan perdamaian di antara mereka yang lebih penting.” Kata Ibnu Abbas, “Marilah kita keluar dari persoalan ini.”
Kata Ibnu Abbas, “Masalah kedua, Ali berperang tetapi dia tidak menawan para wanita seperti yang terjadi pada masa Rasulullah. Mengenai masalah ini, sudikah tuan-tuan mencaci Aisyah, lantas tuan-tuan halalkan dia seperti wanita-wanita tawanan yang lain-lain. Jika tuan-tuan mengatakan “Ya,” tuan-tuan kafir. Dan, jika tuan-tuan menjawab, dia bukan ibu kami, tuan-tuan kafir juga. Allah SWT berfirman: “Nabi itu hendaknya lebih utama bagi orang-orang mukmin daripada diri mereka sendiri, dan istri-istri Nabi adalah ibu-ibu mereka.” (Al-Ahzab: 6).
“Nah, pilihlah mana yang tuan-tuan suka. Mengakui ibu atau tidak. Kata Ibnu Abbas, “Ali menanggalkan gelar ‘Amirul Mukminin’ dari dirinya. Sesungguhnya ketika Perjanjian Hudaibiyah ditandatangani, mula-mula Rasulullah menyuruh untuk ditulis, inilah perjanjian dari Muhammad Rasulullah. Lalu kata kaum musyrikin, “Seandainya kami mengakui engkau Rasulullah, tentu kami tidak menghalangi engkau mengunjungi Baitullah dan tidak memerangi engkau. Karena itu, tuliskan nama engkau saja, “Muhammad bin Abdullah.”
Rasulullah memenuhi permintaan mereka seraya berkata, “Demi Allah, aku adalah Rasulullah, sekalipun kalian tidak mempercayaiku.
“Bagaimana?” tanya Ibnu Abbas, “Tidak pantaskah masalah memakai atau tidak memakai gelar ‘Amirul Mukminin’ itu kita tanggalkan saja? Jawab mereka, “Ya Allah, kami setuju.” Hasil pertemuan Ibnu Abbas dengan mereka (kaum Khawarij) dan alasan-alasan yang dikemukakannya menyebabkan 20.000 orang yang membenci Ali kembali masuk ke dalam barisan Ali. Yang memusuhinya hanya tinggal 4.000 orang.
Waktu muda Abdullah bin Abbas mencari ilmu dengan berbagai cara yang dapat dilakukannya. Waktunya dihabiskan umtuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Mula-mula dia memperoleh ilmu dari mata air yang mulia, yaitu langsung dari Rasulullah sampai beliau wafat. Setelah beliau tiada, dihubunginya ulama-ulama sahabat, lalu dia belajar kepada mereka. Ibnu Abbas pernah bercerita, “Apabila seseorang menyampaikan sebuah hadis kepadaku yang diperolehnya dari seorang sahabat Rasulullah, maka kudatangi sahabat tersebut ke rumahnya waktu dia tidur siang. Lalu, aku bentangkan serbanku dekat tangga rumahnya dan aku duduk di situ menunggu dia bangun. Sementara itu, angin bertiup memenuhi tubuhku dengan debu tanah. Seandainya aku minta izin masuk kepadanya, tentu dia akan mengizinkanku. Tetapi, memang aku sengaja melakukan demikian supaya tidak menganggunya tidur. Ketika dia keluar dan melihatku dalam keadaan demikian, dia berkata, “Wahai anak paman Rasulullah. Mengapa Anda sendiri yang datang ke sini? Mengapa tidak Anda suruh saja seseorang memanggilku. Tentu aku datang memenuhi panggilan Anda!” Jawabku, “Akulah yang harus mendatangi Anda, ilmu harus didatangi, bukan ilmu yang harus mendatangi. Sesudah itu kutanyakan kepadanya hadis yang kumaksud.”
Ibnu Abbas rendah hati dalam menuntut ilmu. Dia menghormati derajat ulama. Pada suatu hari Zaid bin Tsabit, penulis wahyu dan ketua pengadilan Madinah bidang Fiqih, Qira’ah, dan Faraidh, mendapat kesulitan karena hewan yang ditungganginya bertingkah. Lalu, Abdullah bin Abbas berdiri ke hadapannya seperti seorang hamba di hadapan majikannya. Ditahannya hewan kendaraan Zain bin Tsabit. Kata Zaid, “Biarkan saja, wahai anak paman Rasulullah!” Jawab Ibnu Abbas, “Beginilah caranya kami diperintahkan Rasulullah terhadap ulama kami.” Kata Zaid bin Tsabit, “Coba perlihatkan tangan Anda kepada saya!”
Ibnu Abbas mengulurkan tanganya kepada Zaid, lalu dicium oleh Zaid. “Begitulah caranya kami diperintahkan Rasulullah menghormati keluarga Nabi kami, Kata Zaid.”
Ibnu Abbas sangat rajin menuntut ilmu sehingga mencengangkan ulama-ulama besar. Masruq bin Ajda’, seorang ulama besar tabi’in berkata, “Paras Ibnu Abbas sangat elok. Bila dia berbicara, bicaranya sangat fasih. Bila dia menyampaikan hadits, dia sangat ahli dalam bidang itu.”
Setelah ilmu yang dicarinya sempurna, Ibnu Abbas beralih menjadi guru mengajar. Rumahnya berubah menjadi jam’iah (universitas) kaum muslimin. Memang tidak salah kalau kita katakan universitas, seperti yang kita kenal sekarang. Beda universitas Ibnu Abbas dengan universitas kita sekarang ialah di universitas kita yang mengajar ada sepuluh sampai ratusan orang dosen atau profesor. Tetapi, di universitas Ibnu Abbas yang mengajar Ibnu Abbas seorang.
Salah seorang kawan Ibnu Abbas bercerita, “Saya berpendapat, seandainya kaum Quraisy mau membanggakan universitas Ibnu Abbas, memang pantas mereka bangga. Saya lihat orang banyak sudah penuh berkumpul di jalan menuju ke rumah Ibnu Abbas, sehingga jalan itu sempit dan tertutup oleh kepala orang banyak. Saya masuk menemuinya dan memberi tahu bahwa orang banyak sudah berdesak-desak di muka pintu. Katanya, “Tolong ambilkan saya air wudu!” Lalu dia berwudu dan sesudah itu duduk di ruangan majelis. Katanya, “Siapa yang hendak belajar Alquran suruhlah mereka masuk.” Saya keluar memberi tahu orangn banyak. Mereka pun masuk, sehingga seluruh ruangan dan kamar-kamar penuh dengan orang yang hendak belajar Alquran. Apa saja yang mereka tanyakan dijawabnya panjang lebar. Kemudian berkata kepada mereka, “Beri kesempatan kawan-kawan yang lain!” Lalu mereka keluar semuannya. Katanya, “Suruh masuk orang-orang yang hendak belajar tafsir Alquran dan takwilnya!” Maka, kuumumkan kepada orang banyak, sehingga mereka masuk pula memenuhi ruangan dan kamar-kamar. Apa yang ditanyakan mereka dijawabnya sampai mereka puas. Katanya, “Sekarang beri kesempatan pula kawan-kawan yang lain!” Saya disuruhnya keluar menyilakan orang yang hendak belajar tentang halal dan haram dan masalah-masalah fikih. Mereka pun masuk. Segala pertanyaan mereka dijawabnya panjang lebar. Setelah cukup waktunya, dia berkata pula, “Kini beri kesempatan kawan-kawan yang hendak belajar faraid dan sebagainya!” Mereka pun keluar, dan masuk pula orang-orang yang hendak belajar ilmu faraidh. Setelah selesai pelajaran faraid, disuruh masuk pula orang-orang yang hendak sastra Arab, syi’ir dan kata-kata arab yang sulit. Kemudian Ibnu Abbas membagi-bagi hari untuk beberapa macam bidang ilmu dalam beberapa hari, guna mencegah orang berdesak-desakkan di muka pintu. Umpamanya, sehari dalam seminggu untuk bidang ilmu tafsir, besok ilmu fikih, besok ilmu peperangan (sejarah peperangan Rasulullah) atau strategi perang. Sesudah itu ilmu syi’ir, sesudah itu ilmu sastra Arab. Tidak ada orang alim yang duduk dalam majelis Ibnu Abbas melainkan menundukkan diri kepadanya.
Karena kealiman dan kemahirannya dalam berbagai bidang ilmu, dia senantiasa diajak bermusyawarah oleh khalifah rasyidah (bijaksana) sekalipun dia masih muda belia. Apabila Khalifah Umar bin Khattab menghadapi suatu persoalan yang rumit, diundangnya ulama-ulama terkemuka termasuk Ibnu Abbas yang muda belia. Bila Ibnu Abbas hadir, Khalifah Umar memberikan tempat duduk yang lebih tinggi bagi Ibnu Abbas dan Khalifah sendiri duduk di tempat yang lebih rendah seraya berkata, “Anda lebih berbobot daripada kami.”
Pada suatu ketika Khalifah Umar mendapat kritik karena perlakuan yang diberikannya kepada Ibnu Abbas melebihi dari ulama yang tua-tua. Maka, kata Umar, “Dia pemuda tua, dia lebih banyak belajar dan berhati tenang.”
Ketika Ibnu Abbas beralih mengajar orang-orang tertentu, dia tetap tidak melupakan kewajibannya terhadap orang-orang awam. Maka, dibentuknya majelis-majelis wa’azh dan tadzkir (pendidikan dan pengajaran). Di antara pengajarannya, dia berkata kepada orang-orang yang berdoa, “Wahai orang yang berbuat dosa! Jangan sepelekan akibat-akibat perbuatan dosa itu, sebab ekornya jauh lebih gawat daripada dosa itu sendiri. Kalau engkau tidak merasa malu kepada orang lain, padahal engkau telah berbuat dosa, maka sikap tidak punya malu itu sendiri adalah juga dosa. Kegembiraanmu ketika melakukan dosa, padahal engkau tidak tahu apa yang diperbuat Allah atas dirimu adalah juga dosa. Kalau engkau sedih karena tidak dapat berbuat dosa, maka kesedihanmu itu jauh lebih dosa daripada perbuatan itu. Engkau takut kalau-kalau angin bertiup membukakan rahasiamu, tetapi engkau sendiri telah berbuat dosa tanpa takut akan Allah yang melihatmu. Maka, sikap seperti itu adalah lebih besar dosanya ketimbang perbuatan dosa itu.”
“Wahai orang yang berdosa! Tahukah Anda dosa Nabi Ayyub a.s. Yang menyebabkannya mendapat bala (ujian) mengenai jasad dan harta bendanya? Ketahuilah, dosanya hanya karena ia tidak menolong seorang miskin yang minta pertolongannya untuk menyingkirkan kezaliman.”
Ibnu Abbas tidak termasuk orang-orang yang pandai berkata tetapi tidak berbuat. Dia tidak termasuk orang yang pandai melarang tetapi tidak menghentikan. Abdullah bin Mulaikah bercerita, “Saya pernah menemani Ibnu Abbas dalam suatu perjalanan dari Mekah ke Madinah. Ketika kami berhenti di suatu tempat, dia bangun tengah malam, sementara yang lain-lain tidur karena lelah. Saya pernah pula melihatnya pada suatu malam membaca ayat ke-19 surah Qaf berkali-kali sambil menangis hingga terbit fajar. Sebagai kesimpulan, tahulah kita bahwa Ibnu Abbas yang berparas tampan itu senantiasa menangis tengah malam karena takut akan siksa Allah sehingga air mata membasahi kedua pipinya.
Ibnu Abbas sampai ke puncak ilmu yang dimilikinya. Pada suatu ketika musim haji, Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan pergi haji. Bersamaan dengan khalifah, pergi pula Abdullah bin Abbas. Khalifah Muawiyah diiringkan oleh pasukan pengawal kerajaan. Abdullah bin Abbas diiringkan oleh murid-muridnya yang berjumlah lebih banyak daripada pengiring Khalifah.
Usia Abdullah bin Abbas mencapai tujuh puluh satu tahun. Selama itu dia telah memenuhi dunia dengan ilmu, paham, hikmah, dan takwa. Ketika dia meninggal, Muhammad bin Hanafiyah turut melakukan salat atas jenazahnya bersama-sama dengan para sahabat yang lain-lain serta para pemuka tabi’in.
Tatkala mereka menimbun jenazahnya dengan tanah, mereka mendengar sura membaca, “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati puas lagi diridai-Nya. Masuklah ke dalam kelompok jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke surga-Ku”
Abdullah bin Abbas
Batu Mustika Kantong Macan Penarik Rezeki Batu Mustika Kantong Macan Penarik Rezeki merupakan mustika bertuah yang memiliki fungsi utama untuk pembuka pintu rezeki. Mustika ini memiliki gambar pamor kantong macan putih di dalam batunya. Energi batu mustika ini murni berasal dari alam dan sangat kuat saat dirasakan. Masalah Kehidupan Dalam perjalanan hidup anda selalu saja… selengkapnya
Rp 330.000Batu Mustika Mani Gajah Asli Alami Batu Mustika Mani Gajah Asli Alami adalah mustika bertuah mani gajah berkualitas, namun harga mani gajah ini tergolong murah akan tetapi kualitasnya tetap terjaga, saat ini sangat sulit untuk mendapatkan mani gajah karena mustika ini memang sangat jarang sekali ada. Semakin banyak memiliki Mani Gajah semakin bagus dan energinya… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Langgeng Jabatan Ampuh Mustika Langgeng Jabatan Ampuh adalah batu mustika bertuah yang memiliki pamor serta corak dan perpaduan warna yang indah dan serasi sekali. Mustika tersebut memiliki energi bertuah tingkat tinggi guna menstabilkan jabatan atau melanggengkan jabatan yang diduduki. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Langgeng Jabatan Ampuh Insya Allah untuk pelancar karir dan langgeng jabatan,… selengkapnya
Rp 300.000Batu Mustika Sodo Lanang Merah Darah Batu Mustika Sodo Lanang Merah Darah merupakan mustika bertuah dengan bentuk pamor sodo lanang merah api yang membara. Energi mustika tersebut sangat aman untuk dimiliki siapapun. Pamor mustika ini juga terbentuk melalui proses alam secara alami dan bukan hasil isian maupun gambaran manusia. Mustika tersebut perpaduan warna dan pamornya… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Kilang Air Bertuah Kesuksesan Mustika Kilang Air Bertuah Kesuksesan merupakan batu mustika yang memiliki bentuk masih alami asli dari alam. Batu mustika ini sudah terkenal dan dipercaya memiliki energi positif untuk meraih kesuksesan hidup anda. Selain itu, batu mustika ilang air memiliki keistemewaan yaitu adanya air di dalam batunya. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Kilang… selengkapnya
Rp 400.000Batu Mustika Pelet Istri Orang Ampuh PUSAKADUNIA.COM – Batu Mustika Pelet Istri Orang merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak… selengkapnya
Rp 475.000Nama Produk Batu Akik Bertuah Kalsedon Hijau. Khasiat dan Manfaat Insya Allah untuk multi fungsi membawa pemilik dalam puncak kesuksesan sesuai harapan, terhindar kegagalan segala bidang, sukses dalam urusan cinta, karir dan usaha, mengangkat derajat pemilik ke yang lebih tinggi, terhormat dan dihormati masyarakat, disegani musuh dan mudah menaklukan hati banyak orang seperti wibawa para raja… selengkapnya
Rp 650.000Mustika Raja Mistik Sakti. Jenis Batu Mistik. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk Membangkitkan Indera Keenam, Terawangan, Mendeteksi Masa Depan, Terawangan / Insting Nomor Judi, Keberuntungan Permainan Judi, Pengobatan Penyakit Santet, Tenung, Guna-guna, Kerasukan, non medis. Membuka Mata Batin, Menembus Alam Gaib, Pengasihan Maha Guru, Kesuksesan Karir, Usaha dan segala Bidang Bisnis dan masih ada… selengkapnya
*Harga Hubungi CSBatu Mustika Api Banaspati Batu Mustika Api Banaspati adalah salah satu batu mustika bertuah dengan motif pamor api yang terkesan indah mempesona. Pamor dan warna mustika ini terbentuk melalui proses alam secara alami dan bukan hasil isian maupun gambaran manusia. Mustika tersebut juga memiliki energi alami yang sangat bermanfaat secara positif bagi pemiliknya. Khasiat Manfaat… selengkapnya
Rp 265.000Poster 3D Ayat Kursi Poster 3D Ayat Kursi adalah poster yang memiliki gambar Ayat Kursi 3D dengan efek 3 dimensi. Ayat Kursi atau Ayat Singgasana adalah ayat ke-255 dari Surah Al-Baqarah. Ayat ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ubay bin Ka’ab sebagai ayat paling agung dalam Al Qur’an. Isinya tentang keesaan Allah serta kekuasaan… selengkapnya
Rp 15.000Muso Anak Kiai Muso Anak Kiai adalah salah satu artikel dari sekian banyak artikel yang kami buat, anda juga bisa menemui artikel yang serupa di majalah posmo edisi 718. MUSSO berasal dari keluarga berada buat ukuran zamannya. Lahir dengan nama Munawar Muso pada 1897, ia tumbuh di Desa Jagung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Musso bersama… selengkapnya
Jasa Dukun Serang Jasa Dukun Serang akan sangat efektif bagi masyarakat yang ada di Serang. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita, sering beragam jenis masalah mulai dari yang kecil sampai yang berat. Ujian dalam kehidupan memang tidak pernah bisa dipungkiri dan dihindari, dan sudah semnestinya kita menyelesaikanya. Semua orang perlu benar-benar memperhitungkan langkah ketika ingin menyelesaikan… selengkapnya
Jasa Paranoramal Bekasi Jasa Paranoramal Bekasi akan sangat efektif bagi masyarakat yang ada di Bekasi. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita, sering beragam jenis masalah mulai dari yang kecil sampai yang berat. Ujian dalam kehidupan memang tidak pernah bisa dipungkiri dan dihindari, dan sudah semnestinya kita menyelesaikanya. Semua orang perlu benar-benar memperhitungkan langkah ketika ingin menyelesaikan… selengkapnya
Misteri Pulau Nusa Kambangan Pulau Nusa Kambangan, terletak di lepas pantai selatan Jawa, adalah sebuah pulau yang dikenal karena reputasinya sebagai tempat penjara yang sangat terkenal di Indonesia. Namun, di balik reputasi penjara tersebut, terdapat berbagai cerita misteri dan legenda yang mengelilingi pulau ini. Salah satu cerita misteri yang terkenal adalah tentang “Hantu Belanda di… selengkapnya
Tentang Larangan Melihat Aurat Wanita Atau Bergabung Dalam Satu Pakaian. Dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda. “Artinya : Tidak diperbolehkan bagi orang laki-laki melihat aurat laki-laki, dan wanita melihat aurat wanita. Dan tidak boleh seorang laki-laki dengan orang laki-laki lain dalam satu selimut, dan wanita dengan wanita lain… selengkapnya
Khasiat Surat AL-INSYIROH Surat Alam Nasyroh termasuk golongan surat-surat yang diturunkan di Mekkah terdiri 8 ayat, Surat ini mengandung beberapa khasiat kaitannya dengan Rizki sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW: “Barang siapa membaca surat Alam Nasyroh seperti ia mendatangi aku dan aku telah mengambil kesempatan maka menjadi suatu kelapangan dari padaku.” Al-Imam Syafi’i Rahimahullah… selengkapnya
Pusaka Andalam Memancing Ikan, Pusaka Andalam Memancing Ikan Pusaka Andalam Memancing Ikan anda bisa mengunjungi galeri Pusaka Dunia dengan klik ini Katilayu Dijamin Asli
Kesaktian Tameng Waja. Aji Tameng Waja adalah aji khusus kekebalan. daya keampuhannya memang hampir dengan aji Lembu Sekilan. barang siapa mengamalkan aji tameng waja ini dengan baik Insya Allah dalam suatu pertempuran tidak akan cedera oleh senjata lawan. Selain Kesaktian Tameng Waja inilah 47 Macam Ajian Kesaktian Paling Ampuh
Pertapan Pringgodani Tempat Sakral dan Keramat di Gunung Lawu Pertapan Pringgodani adalah salah satu tempat sakral dan keramat yang terletak di lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah, Indonesia. Tempat ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang penting bagi masyarakat setempat. Pringgodani merupakan sebuah tempat yang dianggap suci oleh masyarakat Jawa. Konon, tempat ini merupakan lokasi yang… selengkapnya
Jenazah Berubah Menjadi Babi Hutan Seorang anak mendatangi Rasulullah sambil menangis. Peristiwa itu sangat mengharukan Rasulullah S.A.W yang sedang duduk bersama-sama sahabat yang lain. “Mengapa engkau menangis wahai anakku?” tanya Rasulullah. “Ayahku telah meninggal tetapi tiada seorang pun yang datang melawat. Aku tidak mempunyai kain kapan, siapa yang akan memakamkan ayahku dan siapa pula yang… selengkapnya