Hakikat Haji Yang Mabrur Dan Balasanya
Hakikat Haji Yang Mabrur Dan Balasanya
Mukaddimah
Haji adalah rukun Islam kelima dan tidak wajib dilaksanakan kecuali terhadap orang yang sudah memenuhi syaratnya, yaitu memiliki kemampuan (al-Istithaa-‘ah) sebagaimana firman Allah Ta’ala: “…mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah…” . (Q.S. ali ‘Imran/3: 97).
Berkaitan dengan ayat tersebut, terdapat beberapa poin: Pertama, berdasarkan ayat tersebut, para ulama secara ijma’ sepakat bahwa haji merupakan salah satu rukun Islam. Kedua, mereka juga secara ijma’ dan nash menyatakan bahwa haji hanya diwajibkan selama sekali seumur hidup. Ketiga, Ayat tersebut dijadikan oleh Jumhur ulama sebagai dalil wajibnya haji. Keempat, para ulama tidak berbeda pendapat mengenai wajibnya haji bagi orang yang sudah mampu, namun mereka berbeda mengenai penafsiran as-Sabiil (mengadakan perjalanan) dalam ayat tersebut.
Mengenai poin terakhir ini, maka kemampuan yang terdapat dalam ayat diatas ada beberapa macam: terkadang seseorang mampu melakukannya dengan dirinya sendiri, terkadang pula mampu melakukannya dengan perantaraan orang lain sebagaimana yang telah menjadi ketetapan di dalam kitab-kitab al-Ahkam (tentang hukum-hukum).
Sedangkan mengenai makna as-Sabiil, terdapat beberapa penafsiran, yaitu:
Az-Zaad wa ar-Raahilah (bekal dan kendaraan); riwayat dari Ibnu ‘Umar, Anas, Ibnu ‘Abbas
Memiliki uang sebesar 300 dirham; riwayat lain dari Ibnu ‘Abbas
Az-Zaad wa al-Ba’iir (bekal dan keledai); riwayat lain dari Ibnu ‘Abbas
Kesehatan jasmani ; riwayat dari ‘Ikrimah
Merujuk kepada penafsiran diatas, setidaknya dapat disimpulkan satu kesamaan, yaitu adanya kemampuan untuk mengadakan perjalanan dalam melaksanakannya sedangkan bagi yang tidak memiliki persyaratan itu; maka tidak wajib baginya melakukan haji.
Namun, bila melihat fenomena yang ada di masyarakat, nampaknya mereka kurang memahami hal ini sehingga ada sebagian dari mereka yang memaksakan diri untuk melakukan haji meskipun harus menjual semua harta bendanya alias sepulangnya dari haji nanti dia sudah tidak memiliki apa-apa lagi.
Fenomena lainnya, nampaknya ada semacam kultur di kalangan masyarakat tertentu yang seakan mewajibkan masyarakat tersebut melakukan haji apalagi bila sudah berusia lanjut dan menanamkan kepada mereka yang berusia lanjut tersebut bahwa bila mereka sudah melakukan haji dan meninggal di sana, mereka akan masuk surga. Hal ini menyebabkan banyaknya diantara mereka yang enggan pulang ke tanah air dan dengan segala upaya bertekad akan tinggal dan meninggal disana padahal mereka sudah tidak memilik bekal yang cukup dan akibat ketatnya ketentuan kependudukan di sana, mereka selalu diuber-uber dan terancam dipulangkan secara paksa.
Demikian pula (dan tema inilah yang ingin kami angkat), terdapat pemahaman yang keliru ataupun kejahilan terhadap pengertian dari haji yang mabrur. Sebagian kalangan menganggap bahwa siapa saja yang sudah melaksanakan haji, maka haji yang dilaksanakannya sudah pasti menjadi haji yang mabrur.
Mengingat fenomena yang ada tersebut, maka urgen sekali menjelaskan pengertian apa hakikat haji yang mabrur sekaligus balasan yang akan diterimanya.
Dalam kajian hadits bulanan kali ini, kami akan memaparkan hadits yang berkaitan dengan tema tersebut. Dan secara khusus, kami berharap dapat memberikan gambaran yang benar mengenai pengertian tersebut kepada para calon jema’ah haji yang kebetulan membaca rubrik ini.
Tentunya, dalam pemaparan tersebut terdapat beberapa kesalahan dan kekurangan di sana sini, untuk itu bagi para pembaca yang kebetulan menemukan hal itu kiranya berkenan memberikan taushiah kepada kami sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan pada kajian selanjutnya.
Naskah Hadits
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda: ” ‘Umrah -yang satu- bersama (hingga ke) ‘umrah -yang lain- merupakan kaffarat (penghapus dosa) bagi (dosa yang telah dilakukan) diantara keduanya. Sedangkan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya selain surga “. (H.R. Muslim, no. 2403 dalam kitab al-Hajj, bab: Fadhl al-Hajj wal ‘Umrah wa yaumi ‘Arafah )
Takhrij Hadits Secara Global
Hadits diatas ditakhrij (dikeluarkan) oleh :
1. Imam at-Turmuzi dalam kitab al-Hajj , no. 855
2. Imam an-Nasai dalam kitab Manaasik al-Hajj, no. 2575, 2576, 2582
3. Imam Ibnu Majah dalam kitab al-Manaasik, no. 2879
4. Imam Ahmad dalam Baaqi Musnad al-Muktsiriin, no. 7050, 9562, 9569
5. Imam Malik dalam kitab al-Hajj, no. 675
6. Imam ad-Darimi dalam kitab al-Manaasik, no. 1727
Pembahasan Hadits
Makna Sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wasallam :
” ‘Umrah -yang satu- bersama (hingga ke) ‘umrah -yang lain-merupakan kaffarat (penghapus) bagi (dosa yang telah dilakukan) diantara keduanya”
Imam an-Nawawi dalam syarahnya terhadap kitab Shahih Muslim, berkaitan dengan makna penggalan hadits diatas, berkata: “Disini sangat jelas sekali bahwa yang dimaksud adalah keutamaan ‘umrah, yaitu menghapus dosa-dosa yang terjadi antara kedua ‘umrah tersebut. Penjelasan tentang dosa-dosa tersebut telah disinggung pada kitab ath-Thaharah , demikian pula penjelasan tentang bagaimana menyinkronkannya dengan hadits-hadits tentang kaffarat wudhu’ terhadap dosa-dosa tersebut, kaffarat semua shalat, puasa pada hari ‘Arafah dan ‘Asyura’ “.
Dalam kitab Tuhfah al-Ahwazi Syarh Sunan at-Turmuzi, Pensyarahnya menyatakan bahwa yang dimaksud dengan dosa-dosa disini adalah dosa-dosa kecil bukan dosa-dosa besar (Kaba-ir ), sepertihalnya dalam sabda beliau yang berkaitan dengan keutamaan hari Jum’at, bahwa Jum’at yang satu bersama (hingga ke) Jum’at yang lainnya merupakan kaffarat (penghapus) dosa yang telah dilakukan diantara keduanya.
Berkaitan dengan hal yang sama, Syaikh as-Sindy dalam syarahnya terhadap Sunan Ibni Majah menukil perkataan Ibnu at-Tin yang menyatakan bahwa huruf (Ila) dalam sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wasallam: diatas dapat diartikan dengan (Ma-‘a/bersama); jadi, maknanya ‘Umrah yang satu bersama ‘umrah yang lain… Atau dapat juga diartikan dengan makna huruf (Ila) itu sendiri dalam kaitannya dengan kaffarat.
Ibnu ‘Abd al-Barr mengkhususkan kaffarat dalam hadits tersebut terhadap dosa-dosa kecil saja, akan tetapi menurut Syaikh as-Sindy, pendapat ini kurang tepat sebab menjauhi Kaba-ir (dosa-dosa besar) juga merupakan kaffarat baginya sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala: “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga) “. (Q.S. an-Nisa’/4 : 31). Karenanya, timbul pertanyaan: dosa apa yang dapat dihapus oleh ‘umrah?. Jawabannya enteng sebab orang yang tidak menjauhi dosa-dosa besar, maka dosa-dosa kecilnya dihapus dengan ‘umrah sedangkan orang yang tidak memiliki dosa kecil atau dosa-dosa kecilnya telah dihapus melalui sebab yang lain, maka posisi ‘umrah baginya disini merupakan sebuah keutamaan.
Imam az-Zarqany dalam kitabnya Syarh Muwaththa’ Malik menyatakan bahwa makna huruf (Ila) dalam sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wasallam:
diatas adalah bermakna (Ma-‘a); Dalam hal ini, pengertiannya sejalan dengan firmanNya Ta’ala dalam ayat :
“Dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu” (Q.S. an-Nisa/4:2)
Jadi, maknanya adalah ” ‘Umrah -yang satu- bersama ‘umrah -yang lain- merupakan kaffarat (penghapus) bagi dosa yang telah dilakukan diantara keduanya “. Huruf ãÇ (Maa) dalam penggalan hadits tersebut merupakan lafazh yang bersifat umum, maka dari sisi lafazhnya bermakna penghapusan terhadap semua dosa yang terjadi diantara keduanya kecuali hal yang sudah dikhususkan oleh dalil tertentu.
Masalah : berapa kali ‘umrah boleh dilakukan?
Para pendukung mazhab asy-Syafi’i dan Jumhur ulama berpegang kepada hadits ini mengenai dianjurkannya melakukan ‘umrah berkali-kali dalam satu tahun.
Sedangkan Imam Malik dan sebagian shahabatnya menyatakan bahwa melakukannya lebih dari satu kali adalah makruh.
Al-Qadhi, (‘Iyadh-red) berkata: ‘ulama yang lain berkata:” tidak boleh melakukan ‘umrah lebih dari satu kali”.
Masalah : Kapan waktu dibolehkan atau tidak dibolehkannya ‘umrah dilakukan?
Imam an-Nawawi berkata: “Ketahuilah bahwa sebenarnya waktu melakukan ‘umrah berlaku sepanjang tahun. Jadi, shah dilakukan pada setiap waktunya kecuali bagi orang yang sedang melakukan haji dimana tidak shah ‘umrahnya hingga selesai melakukan haji. Menurut ulama kami (ulama mazhab asy-Syafi’i-red) tidak makruh hukumnya dilakukan oleh orang yang sedang berhaji baik pada hari ‘Arafah, ‘Iedul Adhha, Hari Tasyriq dan seluruh waktu sepanjang tahunnya. Pendapat semacam ini dikemukakan oleh Imam Malik, Ahmad dan Jumhur Ulama…”.
Sedangkan Abu Hanifah berpendapat bahwa ‘umrah tersebut makruh dilakukan pada lima hari; hari ‘Arafah, hari an-Nahr (Qurban) dan hari-hari Tasyriq (tiga hari).
Abu Yusuf, shahabat Abu Hanifah berkata: “Makruh dilakukan pada empat hari; hari ‘Arafah dan hari-hari Tasyriq (tiga hari)”.
Masalah : Apakah ‘umrah itu wajib hukumnya?
Para ulama berbeda pendapat mengenai wajibnya ‘umrah:
Mazhab asy-Syafi’i dan Jumhur menyatakan hukumnya wajib. Demikian pula ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Thawus, ‘Atha’, Ibnu al-Musayyab, Sa’id bin Jubair, al-Hasan al-Bashri, Masruq, Ibnu Sirin, asy-Sya’bi, Abu Burdah bin Abu Musa al-Asy’ari, ‘Abdullah bin Syaddad, ats-Tsauri, Ahmad, Ishaq, Abu ‘Ubaid dan Daud.
Imam Malik, Abu Hanifah dan Abu Tsaur menyatakan hukumnya sunnah bukan wajib. Pendapat seperti ini dihikayatkan juga dari Imam an-Nakha’i.
Makna Sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wasallam :
” Sedangkan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya selain surga”
Menurut Imam an-Nawawi dan Syaikh as-Sindy, pendapat yang paling shahih dan masyhur adalah bahwa makna Mabrur disini; sesuatu yang tidak terkontaminasi oleh dosa. Yakni diambil dari kata al-Birr yang maknanya adalah ath-Thaa’ah (keta’atan).
Ada yang berpendapat maknanya adalah al-Maqbul (haji yang diterima).
Ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa maknanya adalah haji yang tidak dilakukan karena riya’.
Pendapat lainnya lagi; maknanya adalah haji yang tidak disudahi dengan perbuatan maksiat.
Kedua pendapat terakhir ini masuk dalam kategori makna sebelumnya.
Imam al-‘Iyni berkata – mengenai makna sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wasallam:’ Haji yang mabrur’ – ; ” berkata Ibnu Khalawaih: al-Mabrur artinya al-Maqbul (yang diterima). Berkata selain beliau: ‘ (maknanya adalah) Haji yang tidak terkontaminasi oleh sesuatu dosa. Pendapat ini didukung oleh Imam an-Nawawi..”.
Imam al-Qurthubi berkata: “pendapat-pendapat seputar penafsirannya hampir mendekati maknanya satu sama lain, yaitu haji yang dilaksanakan tersebut memenuhi hukum-hukum yang berkaitan dengannya dan manakala dituntut dari seorang Mukallaf (orang yang dibebani perintah syara’) agar melakukannya secara sempurna, hajinya tersebut kemudian menempati posisi tertentu”.
Dalam syarahnya terhadap kitab Muwaththa Malik, Imam az-Zarqany menyatakan bahwa makna sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wasallam : “dan haji yang mabrur” ; dapat berarti bahwa orang yang melakukan haji tersebut mengimplementasikan perbuatannya setelah itu ke jalan kebajikan (karena kata Mabrur diambil dari kata al-Birr yang artinya kebajikan-red).
Sedangkan makna sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wasallam: “tidak ada balasan baginya selain surga” ; menurut Imam an-Nawawi adalah bahwa balasan bagi orang yang melakukannya tidak hanya sebatas terhapusnya sebagian dosa-dosanya akan tetapi dia pasti masuk surga. Wallaahu a’lam “.
Selanjutnya, Imam az-Zarqany menyatakan bahwa Rasulullah menyebutkan dan menjanjikan bahwa tidak ada balasan bagi orang yang hajinya mabrur selain surga, dan menegaskan bahwa yang selain itu (surga) bukan merupakan balasannya meskipun balasan dari ‘umrah dan perbuatan-perbuatan kebajikan lainnya adalah terhapusnya dosa-dosa dan kesalahan; hal itu, lantaran balasan bagi pelakunya itu hanya berupa penghapusan terhadap sebagian dosa-dosanya saja. Oleh sebab itu, hal tersebut pasti menggiringnya masuk ke dalam surga.
Syaikh as-Sindy berkata, berkaitan dengan pengecualian dalam sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wasallam : “..selain surga” : “bahwa pengecualian ini maksudnya adalah dari sisi prinsipnya saja sebab bila tidak, sebenarnya syarat masuk ke surga itu cukup dengan iman. Jadi, konsekuensinya adalah diampuninya seluruh dosa-dosanya baik dosa-dosa kecil ataupun dosa-dosa besarnya bahkan yang terdahulu dan yang akan datang”.
Tanda-Tanda diterimanya haji (haji yang mabrur)
Imam an-Nawawi berkata: “Diantara tanda-tanda diterimanya adalah bahwa sepulangnya dari haji, orang tersebut menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya dan tidak mengulangi lagi perbuatan-perbuatan maksiat yang pernah dilakukannya”. Hal senada juga diungkapkan oleh Imam Syaikh as-Sindy dalam syarahnya terhadap hadits ini.
Hakikat Haji Yang Mabrur Dan Balasanya
Mustika Mata Dewa Macan Putih Mustika Mata Dewa Macan Putih merupakan batu mustika bertuah yang mempunyai pamor bulatan di tengahnya yang terbentuk secara alami dan bukan gambaran manusia. mustika bertuah ini salah satu mustika yang paling di buru oleh para pecinta mustika bertuah dan mustika ini sangat cocok sekali untuk di jadikan liontin. Khasiat Manfaat… selengkapnya
Rp 350.000Liontin Mustika Jala Sutra Emas Penarik Rejeki Liontin Mustika Jala Sutra Emas Penarik Rejeki merupakan mustika bertuah yang mempunyai pamor jala sutra emas yang terbentuk secara alami oleh alam dan bukan isian manusia, mutsika ini sangatlah di buru oleh para pecinta mustika bertuah untuk di jadikan ageman spiritual untuk kelancaran rejeki hingga membuka pintu pesugihan… selengkapnya
Rp 550.000Mustika Bertuah Khodam Naga Emas PUSAKA DUNIA – Mustika Bertuah Khodam Naga Emas ini bisa langsung digunakan tanpa ritual. Hanya cukup disimpan saja ditempat yang menurut anda aman atau dipakai kalung sehingga khasiat manfaatnya akan otomatis terasa melancarkan usaha, mudah menambah kekayaan, Pesugihan tanpa tumbal, Pesugihan putih , mendatangkan rejeki yang melimpah dari segala arah,… selengkapnya
Rp 435.000Mustika Kail Celurit Mustika Kail Celurit merupakan batu mustika mancing yang memiliki pamor bagaikan kail pancing udah ada sejak mustika ini pertama kali didapatkan. Pamor kail pancing terbentuk secara alami. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Kail Celurit Insya Allah untuk kesuksesan dalam memancing ikan tawar maupun lautan, membuka keberuntungan dan kemenangan dalam lomba / kontes memancing… selengkapnya
Rp 365.000Mustika Pengasihan Pemikat Wanita Mustika Pengasihan Pemikat Wanita merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor dengan motif yang indah dan terkesan elegan sekali. Pamor mustika pengasihan ini terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Pengasihan Pemikat Wanita Insya Allah untuk aji pelet wanita, digandrungi banyak wanita, membuka aura wajah… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Sumur Bandung Super Nama daripada Produk ini. Mustika Sumur Bandung Super berkhasiat Insya Allah untuk Proteksi / pagar gaib sebuah bangunan rumah, kantor, toko sehingga ketika ada serangan ilmu hitam seperti santet, tenung, teluh, guna guna, kiriman sihir, kiriman jin jahat tidak akan mampu menembusnya. Perlindungan badan sehingga kebal dari serangan ilmu hitam seperti… selengkapnya
Rp 350.000Azimat Pelarisan Dagang Azimat Pelarisan Dagang merupakan jimat rajah yang terbuat dari kulit asli yang kemudian dituliskan rajah khusus untuk kerejekian yang ampuh dan sangat aman untuk digunakan. Azimat ini sangat cocok di pakai untuk anda yang ingin usaha dagangya menjadi semakin berkembang dari sebelumnya. Azimat Pelarisan Dagang ini satu paket mempunyai Khasiat Insya Allah untuk… selengkapnya
Rp 125.000Keris Pulanggeni Pusaka Arjuna Nama Produk ini. Keris Pulanggeni Pusaka Arjuna mempunyai khasiat Insya Allah untuk pengasihan tingkat tinggi, banyak gadis dan para janda yang akan tergila gila, melancarkan jodoh, mudah menaklukan hati lawan jenis / sama jenis, membangkitkan rasa cinta dan rasa rindu pasangan, mengembalikan pasangan yang berpaling, mengunci kesetiaan, jika diterapkan untuk bisnis… selengkapnya
Rp 2.575.575Batu Mustika Kendono Kendini Pelet Kembar Batu Mustika Kendono Kendini Pelet Kembar merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor unik dengan corak warna yang sangat elegan dan terkesan wingit. mustika ini salah satu batu mustika yang paling dicari oleh para pecinta mustika bertuah untuk dijadikan koleksi maupun sarana pegangan spiritual. Dalam perjalanan hidup anda selalu saja… selengkapnya
Rp 320.000Batu Bertuah Asmaragama. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk menjadikan pandai dalam urusan asmara cinta, melancarkan bujuk rayuan maut, memikat banyak pasangan, perkasa urusan bercinta, memudahkan memikat hati siapapun sesuai keinginan, membangkitkan kekuatan raja pengasihan, memudahkan mempengaruhi sukma seseorang, meluluhkan pasangan agar menjadi tunduk dan penurut, memudahkan memikat banyak relasi serta pagar dari serangan guna-guna… selengkapnya
Rp 500.000Tentang Telaga NABI SAW. Dari Abdullah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Aku adalah orang yang mendahului kamu atas telaga, maka sungguh orang-orang laki-laki diantaramu dinaikkan bersamaku, kemudian sungguh mereka dipisahkan dari aku, lalu aku berkata : “Wahai Tuhan, shahabat-shahabatku, maka dikatakan : “Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang mereka perbuat sesudahmu”. (Hadits ditakhrij… selengkapnya
Ramalan Zodiak Sagitarius Tahun 2020 Ramalan Zodiak Sagitarius Tahun 2020 ini merupakan sebuah perkiraan dan untuk ketepatannya tidak pasti 100%. Pusaka Dunia memprediksi Zodiak Sagitarius akan merasa lebih percaya diri tahun ini. Ini akan membantu Anda dalam berbagai aspek kehidupan Anda pada tahun 2020. Anda akan cenderung menyelesaikan masalah yang mungkin terjadi tahun lalu. Ini… selengkapnya
Tentang Dorongan untuk Mengerjakan Keutamaan dan Larangan dari Melakukan Kehinaan. Dari Rib’i bin Hirasy bahwasanya Hudzaifah ra. bercerita kepada mereka : “Rasulullah saw. bersabda : Malaikat menemui Ruh seseorang sebelummu, mereka bertanya : “Tahukah kamu, apakah kamu mengamalkan kebaikan barang sedikit ?”. Ia menjawab : “Tidak”. Mereka berkata : “Ingat-ingatlah !”. Ia berkata : “Saya menghutangi… selengkapnya
Cerita Misteri Pantai Pangandaran Pantai Pangandaran, terletak di Pangandaran, Jawa Barat, Indonesia, juga memiliki cerita-cerita misteri yang menarik. Salah satu cerita misteri yang terkenal di sana adalah tentang “Sundel Bolong Pangandaran”. Konon, Sundel Bolong adalah seorang wanita cantik dari masa lampau yang hidup di sekitar daerah tersebut. Dia terkenal karena kecantikannya yang luar biasa, tetapi… selengkapnya
Tenaga Dalam Semula jadi Yang Terdapat dalam setiap Manusia 1. Kekuatan Impian Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan… selengkapnya
Tentang Amalan Untuk Dapat Menghilang. Amalan Untuk Dapat Menghilang berfungsinya agar Musuh tidak dapat melihat kita / panglimunan Caranya : Berpuasalah 1 hari pada hari kamis kliwon Seusai berbuka, jangan makan apa-apa lagi sampai pukul 24.00 Pukul 24.00 lakukan sholat hajat khusus ditempat yang sepi dan tidak diketahui oleh seorangpun. Selesai sholat wiridkan : Ya… selengkapnya
Kesaktian Wisa Sang Kalitar Putih. Orang yang memiliki aji Wisa Kalitar Putih akan mampu menundukkan bisa racun ular sendok/cobra. Racun ular cobra hampir sama dengan ular belang. Kekuatan racun ular cobra agak lambat menjalar ke jantung. Selain Kesaktian Wisa Sang Kalitar Putih inilah 47 Macam Ajian Kesaktian Paling Ampuh
Batalkah Wudhu Seorang Ibu Yang Membersihkan Najis Bayinya Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh Pertanyaan: Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh ditanya : Seorang wanita telah berwudhu untuk melakukan shalat, kemudian bayinya buang air besar atau buang air kecil sehingga perlu dibersihkan, lalu wanita itu membasuh dan membersihkan bayi itu dari najis, apakah hal ini… selengkapnya
Tentang Firman ALLAH SWT Kepada Rahim. Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : “Allah menciptakan makhluq, ketika selesai dari padanya rahim berdiri lalu memegangi ikat pinggang Allah Yang Maha Pemurah. Allah berfirman kepadanya : “Jangan”. Ia menjawab : “Ini adalah tempat orang yang berlindung kepadaMu dari memutuskan”. Allah berfirman : “Tidakkah kamu rela,… selengkapnya
Khasiat Batu Permata Aeschynite Aeschynite Variasi Warna : Hitam, Kuning-Orange, Coklat Kadar Transparasi : Opak hingga semi transparan Luster : Resinous, Waxy, Pearly, Sub-Metalic Index Bias : 2,19 – 2,50 Kadar Keras : 5.0 – 6.0 Skala Mohs. Berat Jenis : 2.48 gr/cm3 Formula Kimia : (Y,Ca,Fe,Th)(Ti,Nb)2 (O,OH) 6 Yttrium Calcium Iron Titanium Niobium Oxide… selengkapnya
