Wayang Puntadewa Gantungan Kunci
Rp 15.000| Kode | 7944 |
| Stok | |
| Kategori | Pusaka Terjual |
Wayang Puntadewa Gantungan Kunci
Wayang Puntadewa Gantungan Kunci, Bahan Atom, Karya Asli Anak Bangsa. Ukuran 6x3x0.5 cm.
Sejarah Wayang Puntadewa :
Nama lain Puntadewa :
- Ajataśatru, “yang tidak memiliki musuh”.
- Bhārata, “keturunan Maharaja Bharata”.
- Dharmawangsa atau Dharmaputra, “keturunan Dewa Dharma”.
- Kurumukhya, “pemuka bangsa Kuru”.
- Kurunandana, “kesayangan Dinasti Kuru”.
- Kurupati, “raja Dinasti Kuru”.
- Pandawa, “putera Pandu”.
- Partha, “putera Prita atau Kunti”.
7944
Beberapa di antara nama-nama di atas juga dipakai oleh tokoh-tokoh Dinasti Kuru lainnya, misalnya Arjuna, Bisma, dan Duryodana. Selain nama-nama di atas, dalam versi pewayangan Jawa masih terdapat beberapa nama atau julukan yang lain lagi untuk Yudistira, misalnya:
- Puntadewa, “derajat keluhurannya setara para dewa”.
- Yudistira, “pandai memerangi nafsu pribadi”.
- Gunatalikrama, “pandai bertutur bahasa”.
- Samiaji, “menghormati orang lain bagai diri sendiri”.
Raden Puntadewa adalah putra sulung dari Prabu Pandudewanata dan Dewi Kuntinalibrata. Sesungguhnya Puntadewa merupakan putra kedua dari Dewi Kuntinalibrata. Akibat Ajian Adityaredhaya ajaran Resi Druwasa, Kunti sempat hamil, sesaat sebelum terjadinya sayembara pilih. Lalu putranya yang di keluarkan dari telingga yang dinamai Karna dibuang dan kemudian diasuh oleh seorang sais kereta bernama Adirata.
Secara resmi memang Puntadewa adalah putra Prabu Pandu dan Dewi Kunti namun sesungguhnya ia adalah putra Dewi Kunti dan Batara Darma, dewa keadilan. Hal tersebut diakibatkan oleh kutukan yang diucapkan oleh Resi Kimindama yang dibunuh Pandu saat bercinta dalam wujud kijang. Tapi akibat dari ajian Adityaredhaya, Dewi Kunti dan Prabu Pandu masih dapat memiliki keturunan untuk menghasilkan penerus takhta kerajaan. Puntadewa bersaudarakan empat orang, dua saudara seibu dan 2 saudara berlainan ibu. Mereka adalah Bima atau Werkudara, Arjuna atau Janaka, Nakula atau Pinten, dan Sadewa atau Tangsen.
Puntadewa memiliki dasanama (nama-nama lain) yaitu Raden Dwijakangka sebagai nama samaran saat menjadi buangan selama 13 tahung di kerajaan Wirata, Raden Darmaputra karena merupakan putra dari Batara Darma, Darmakusuma, Darmawangsa, Darmaraja, Gunatalikrama, Sang Ajatasatru, Kantakapura, Yudistira, dan Sami Aji, julukan dari Prabu Kresna.
Raden Puntadewa memiliki watak sadu (suci, ambeg brahmana), suka mengalah, tenang, sabar, cinta perdamaian, tidak suka marah meskipun hargadirinya diinjak-injak dan disakiti hatinya. Oleh para dalang ia digolongkan dalam tokoh berdarah putih dalam pewayangan bersama Begawan Bagaspati, Antasena dan Resi Subali sebagai perlambang kesucian hati dan dapat membunuh nafsu-nafsu buruknya.
Konon, Puntadewa dilahirkan melelui ubun-ubun Dewi Kunti. Sejak kecil para putra putra Pandu selalu ada dalam kesulitan. Mereka selalu bermusuhan dengan saudara sepupu mereka, Kurawa, yang didalangi oleh paman dari para Kurawa yang juga merupakan patih dari Kerajaan Astinapura, Patih Harya Sengkuni. Meskipun Pandawa memiliki hak atas kerajaan Astinapura, namun karena saat Prabu Pandu meninggal usia pandawa masih sangat muda maka kerajaan dititipkan pada kakaknya, Adipati Destarastra dengan disaksikan oleh tetua-tetua kerajaan seperti, Dang Hyang Dorna, Patih Sengkuni, Resi Bisma, Begawan Abiyasa, dan Yamawidura dengan perjanjian tertulis agar kerajaan Astina diserahkan kepada Pandawa setelah dewasa, dan Destarastra mendapatkan separuh dari wilayah Astina. Namun atas hasutan Patih Sengkuni maka kemudian Kurawalah yang menduduki takhta kerajaan. Segala cara dihalalkan untuk menyingkirkan pandawa, dimulai dengan Pandawa Timbang (lih. Bima), Bale Sigala-gala, Pandawa Dadu sampai pada perang besar Baratayuda Jayabinangun. Meskipun Puntadewa adalah manusia berbudi luhur namun ia memiliki kebiasaan buruk yaitu suka berjudi.
Kelak kebiasaan buruk dari Puntadewa ini menyebabkan para Pandawa berada dalam kesulitan besar. Hal tersebut dikisahkan sebagai berikut: Saat terjadi konflik antara Pandawa dan Kurawa tentang perebutan kekuasaan Kerajaan Astinapura, Kurawa yang didalangi oleh Sengkuni menantang Pandawa untuk main judi dadu. Pada permainan tersebut, para Pandawa mulanya hanya bertaruh uang, namun lama kelamaan, Puntadewa mempertaruhkan kerajaan, istri, dan pada akhirnya pandawa sendiri sudah menjadi hak milik kurawa (Sebelumnya Puntadewa bersama adik-adiknya berhasil mendirikan kerajaan yang berasal dari Hutan Mertani, sebuah hutan angker yang ditempati oleh raja jin yang bernama Prabu Yudistira dan adik-adiknya).
Saat Pandawa beranjak dewasa, mereka selalu dimusuhi oleh para Kurawa, akibatnya para tetua Astinapura turun tangan dan memberi solusi dengan menghadiahi Pandawa sebuah hutan angker bernama Wanamarta untuk mengindari perang saudara memperebutkan takhta Astinapura. Setelah itu, hutan yang tadinya terkenal angker, berubah menjadi kerajaan yang megah, dan Prabu Yudistira serta putrinya, Dewi Ratri atau para dalang juga sering menyebutnya Dewi Kuntulwilanten menyatu di dalam tubuh Puntadewa yang berdarah putih. Sejak saat itu pulalah Puntadewa bernama Yudistira.
Sebelumnya, setelah Pandawa berhasil lolos dari peristiwa Bale Sigala-gala, dimana mereka dijebak disuatu purocana (semacam istana dari kayu) dengan alasan Kurawa akan menyerahkan setengah dari Astina, namun ternyata hal tersebut hanyalah tipu muslihat kurawa yang membuat para Pandawa mabuk dan tertidur, sehingga pada malamnya mereka dapat leluasa membakar pesanggrahan Pandawa. Bima yang menyadari hal itu dengan cepat membawa saudara-saudara dan ibunya lari menuju terowngan yang diiringi oleh garangan putih sampai pada Kayangan Saptapertala, tempat Sang Hyang Antaboga, dari sana Pandawa lalu melanjutkan perjalanan ke Pancala, dimana sedang diadakan sayembara adu jago memperebutkan Dewi Drupadi. Barang siapa berhasil mengalahkan Gandamana, akan berhak atas Dewi Drupadi, dan yang berhasil dalam sayembara tersebut adalah Bima. Bima lalu menyerahkan Dewi Drupadi untuk diperisri kakaknya. Sumber yang lain menyebutkan bahwa setelah mengalahkan Gandamana Pandawa masih harus membunuh naga yang tinggal di bawah pohon beringin. Kemudian Arjunalah yang dengan panahnya berhasil membunuh naga tersebut. Dari Dewi Drupadi Puntadewa memilki seorang putra yang diberi nama Pancawala.
Dalam masa buangan tersebut ada sebuah kisah yang menggambarkan kebijaksanaan dari Raden Puntadewa. Pada suatu hari Puntadewa memerintahkan Sadewa untuk mengambil air di sungai. Setelah menunggu lama, Sadewa tidak kunjung datang, lalu diutuslah Nakula, hal yang sama kembali terjadi, Nakula pun tak kembali. Lalu Arjuna dan akhirnya Bima. Semuanya tak ada yang kembali. Akhirnya menyusulah Puntadewa. Sesampainya di telaga ia melihat ada raksasa besar dan juga adik-adiknya yang mati di tepi telaga. Sang Raksasa kemudian berkata pada Puntadewa bahwa barang siapa mau meminum air dari telaga tersebut harus sanggup menjawab teka-tekinya. Pertanyaannya adalah apakah yang saat kecil berkaki empat dewasa berkaki dua dan setelah tua berkaki tiga? Punta dewa menjawab, itu adalah manusia, saat kecil manusia belum sanggup berjalan, maka merangkaklah manusia (bayi), setelah dewasa manusia sanggup berjalan dengan kedua kakinya dan setelah tua manusia yang mulai bungkuk membutuhkan tongkat untuk penyangga tubuhnya. Sang raksasa lalu menanyakan pada Puntadewa, jika ia dapat menghidupkan satu dari keempat saudaranya yang manakah yang akan di minta untuk dihidupkan? Puntadewa menjawab, Nakula lah yang ia minta untuk dihidupkan karena jika keempatnya meninggal maka yang tersisa adalah seorang putra dari Dewi Kunti, maka sebagai putra sulung dari Dewi Kunti ia meminta Nakula, putra sulung dari Dewi Madrim. Dengan demikian keturuanan Pandu dari Dewi Madrim dan Dewi Kunti tetap ada. Sang Raksasa sangat puas dengan jawaban tersebut lalu menghidupkan keempat pandawa dan lalu berubah menjadi Batara Darma. Puntadewa bisa saja meminta Arjuna atau Bima untuk dihidupkan sebagai saudara kandung namun secara bijaksana ia memilih Nakula. Suatu ajaran yang baik diterapkan dalam kehidupan yaitu keadilan dan tidak pilih kasih.
Akibat kalah bermain dadu, Pandawa harus menerima hukuman menjadi buangan selama 13 tahun. Dan sebelumnya Drupadi pun sempat dilecehkan oleh Dursasana yang berusaha menelanjanginya sampai sampai terucaplah sumpah Dewi Drupadi yang tidak akan mengeramas rambutnya sebelum dicuci oleh darah Dursasana, untunglah Batara Darma menolong Drupadi sehingga ia tidak dapat ditelanjangi. Pada tahun terakhir sebagai buangan, Pandawa menyamar sebagai rakyat biasa di suatu kerajaan bernama Wirata. Disana Puntadewa lalu menjadi ahli politik dan bekerja sebagai penasehat tak resmi raja yang bernama Lurah Dwijakangka.
Puntadewa memiliki jimat peninggalan dari Prabu Pandu berupa Payung Kyai Tunggulnaga dan Tombak Kyai Karawelang, Keris Kyai Kopek, dari Prabu Yudistira berupa Sumping prabangayun, dan Sangsangan robyong yang berupa kalung. Jika puntadewa marah dan tangannya menyentuh kalung ini makan seketika itu pulalah, ia dapat berubah menjadi raksasa bernama Brahala atau Dewa Mambang sebesar gunung anakan dan yang dapat meredakannya hanyalah titisan Batara Wisnu yang juga dapat merubah diri menjadi Dewa Amral. Selain itu Puntadewa juga memiliki pusaka bernama Serat Jamus Kalimasada.
Kemudian atas bantuan dari Werkudara, adiknya, akhirnya Puntadewa menjadi raja besar setelah mengadakan Sesaji Raja Suya yang dihadiri oleh 100 raja dari mancanegara. Dengan demikian Puntadewa menjadi seorang raja besar yang akan menjadi anutan bagi raja-raja di dunia.
Pada Perang besar Baratayuda Jayabinangun, Puntadewa menjadi senapati perang pihak pandawa menghadapi raja dari kerajaan Mandraka, Prabu Salya. Puntadewa pun akhirnya behasil membunuh Salya meskipun sebenaranya ia maju kemedan perang dengan berat hati. Saat perang Baratayuda terjadi pun, Puntadewa pernah melakukan tindakan tercela yang mengakibatkan senapati perang Kurawa yang juga gurunya, Dang Hyang Dorna terbunuh. Dikisahkan sebagai berikut, saat para pandawa berhasil membunuh gajah Estitama, seekor gajah milik Astina. Drona yang samar-samar mendengar “….tama mati!” menjadi bigung, mungkin saja Aswatama, putranya telah mati, dan lari menuju pesanggrahan Pandawa, Drona tahu benar siapa yang harus ditanyai, Puntadewa, seorang raja yang selama hidupnya tak pernah berbohong. Saat itu Puntadewa atas anjuran Kresna menyebutkan bahwa Hesti (dengan nada lemah) dan tama (dikeraskan) memang telah mati, Drona yang mendengar hal itu menjadi tambah panik karena menurut pendengarannya yang telah kabur, putra tunggalnya telah tewas. Drona pun kemudian tewas oleh Drestajumena yang mamanggal lehernya saat Drona dalam keaadaan ling-lung. Dalam hal ini dapat di petik sebuah pelajaran bahwa dalam hidup ini sebuah kejujuran pun tidak dapat dilakukan secara setengah-setengah, memang Puntadewa tidak pernah berbohong, namun sikap setengah-setengah tersebut pulalah yang mangakibatkan kematian guru besar Astina tersebut.
Setelah selesai Baratayuda, Puntadewa menjadi raja di Astina sebentar dengan gelar Prabu Kalimataya. Lalu di gantikan oleh cucu dari Arjuna yang bernama Parikesit dengan gelar Prabu Kresnadwipayana. Setelah tua, Puntadewa lalu memimpin adik-adiknya untuk naik ke Puncak Himalaya untuk mencapai nirwana. Disana satu persatu istri dan adik-adiknya meninggal, lalu hanya ia dan anjingnya lah yang sampai di pintu nirwana, di sana Batara Indra menolak membawa masuk anjing tersebut, namun puntadewa bersikeras membawanya masuk. Lalu setelah perdebatan panjang anjing tersebut berubah menjadi Batara Darma dan ikut ke nirwana bersama Puntadewa.
Wayang Puntadewa Gantungan Kunci
| Berat | 250 kg |
| Kondisi | Baru |
| Dilihat | 1.341 kali |
Praktek Gaib Supranatural Sapu Jagad Praktek Gaib Supranatural Sapu Jagad adalah buku yang berisikan kumpulan ilmu gaib, kekuatan supranatural dan penyembuhan alternatif, sehingga buku ini merupakan solusi dalam mengentaskan berbagai kendala seperti kesulitan ekonomi, penyembuhan penyakit, rumah tangga, makhluk halus dan lain-lain. Kata pengantar Daftar isi Pendahuluan : Ilmu gaib sapujagad menyapu kendala hidup dengan… selengkapnya
Rp 45.000Puzzle Anak Aneka Buah Puzzle Anak Aneka Buah adalah salah satu mainan edukatif dengan gambar aneka buah yang memiliki banyak manfaat untuk perkembangan otak serta kecerdasan anak. Puzzle adalah mainan menyusun gambar, gambar diacak terlebih dahulu. Sehingga anak mencoba menyusunnya di dalam bingkai dengan menghubungkan potongan-potongan kecil sehingga menjadi gambar utuh. Salah satu permainan edukatif… selengkapnya
Rp 15.000Mustika Anoman Obong Nama daripada Produk ini. Mustika Anoman Obong berkhasiat Insya Allah untuk proteksi gaib diri sendiri, rumah, toko, kantor, tempat usaha, pesugihan alami tanpa tumbal, meningkatkan kekayaan secara drastis, membuka peluang usaha baru, memudahkan membuka usaha, melancarkan membuka usaha hingga banyak jumlahnya, membangkitkan ajian pengasihan anoman obong. Produk Jenis ini bernama Batu Akik… selengkapnya
Rp 350.000Keris Pusaka Keramat Pamor Langka Keris Pusaka Keramat Pamor Langka merupakan keris pusaka yang sangat langka dan sulit sekali untuk didapatkan. Keris pusaka dengan bentuk dapur Tilam Upih dan dengan Pamor Pandhan Iris Asli kuno seperti ini sungguh sangat langka dan sangat cocok untuk dijadikan pusaka andalan maupun koleksi tambahan. Keris Pusaka Keramat Pamor Langka… selengkapnya
Rp 12.500.000Mustika Ratu Blorong Hijau Keramat Mustika Ratu Blorong Hijau Keramat merupakan batu mustika bertuah yang memiliki corak warna hijau tua yang khas. Warna hijau merupakan warna keramat yang tidak boleh di pakai di pantai selatan. Mustika ini memiliki keindahan yang luar biasa dan terpancar secara alami. Energi dari Ratu Blorong sangat terasa pada mustika ini…. selengkapnya
Rp 315.000Batu Mustika Telur Kelancaran Rejeki Batu Mustika Telur Kelancaran Rejeki merupakan batu mustika giok telur, mustika ini memiliki bentuk seperti telur yang memiliki energi sebagai pelancar rejeki bagi peminangnya. Mustika ini berbentuk seperti telur dan sangat cocok bila di pakai untuk mengembangkan usaha yang baru anda buka. Khasiat Manfaat Bertuah Batu Mustika Telur Kelancaran Rejeki… selengkapnya
Rp 450.000Bandul Gelang Motif Lonceng Bandul Gelang Motif Lonceng merupakan bandul gelang yang didesain berbentuk lonceng yang indah dan bagaikan lonceng saat natal tiba, bandul gelang ini terbuat dari bahan logam dengan warna unique yang indah serta elegan jika dipakai, jika mengambil baiknya lebih daripada satu buah karena anda bisa kreasikan sendiri dalam membuat gelang yang… selengkapnya
Rp 7.000Batu Mustika Hoki Berjudi Angka Delapan merupakan mustika bertuah yang banyak sekali diburu dan diminati banyak para pecinta batu antik. Batu Angka Delapan merupakan angka yang dianggap membuka keberuntungan manusia karena itu banyak yang mengidamkan angka 8 sebagai nomor plat mobil, begitu pula mustika angka 8 merupakan mustika yang banyak orang percaya dan sudah membuktikan… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Pelet Mis V Perawan Mustika Pelet Mis V Perawan merupakan salah satu mustika bertuah yang banyak sekali diburu dan dicari ppara pecinta mustika bertuah. Mustika ini pamornya membentuk miss v yang terbentuk secara alami. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Pelet Mis V Perawan Insya Allah untuk Spesial khusus Pelet Kaum hawa, Pelet Janda, Pelet Perawan,… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Eyang Sapu Jagad Mustika Eyang Sapu Jagad merupakan mustika bertuah yang dipercaya untuk membantu membangkitkan serta mensucseskan usaha yang digeluti. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Eyang Sapu Jagad Insya Allah untuk meningkatkan kekayaan, memudahkan pemilik dalam melancarkan rejekinya, harta melimpah, usaha kian rame, bisnis apapun mencapai puncak kesuksesan, dan menghindarkan dari kebangkrutan. Produk Jenis ini… selengkapnya
Rp 250.000
