Gantungan Kunci Wayang Shinta
Rp 15.000| Kode | 8024 |
| Stok | |
| Kategori | Pusaka Terjual |
Gantungan Kunci Wayang Shinta
Gantungan Kunci Wayang Shinta, Gantungan Kunci Wayang Shinta Bahan Atom Karya Anak Indonesia, Ukuran Gantungan Kunci Wayang Shinta ini 6,2 x 3,8 x 0,4 cm.
Sejarah Sita (Sanskerta: सीता; Sītā, juga dieja Shinta) adalah tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana. Ia merupakan istri dari Sri Rama, tokoh utama kisah tersebut. Menurut pandangan Hindu, Sita merupakan inkarnasi dari Laksmi, dewi keberuntungan, istri Dewa Wisnu.
8024
Inti dari kisah Ramayana adalah penculikan Sita oleh Rahwana raja Kerajaan Alengka yang ingin mengawininya. Penculikan ini berakibat dengan hancurnya Kerajaan Alengka oleh serangan Rama yang dibantu bangsa Wanara dari Kerajaan Kiskenda.
Dalam tradisi pewayangan Jawa, Sita lebih sering dieja dengan nama Shinta.
Arti nama
Dalam bahasa Sanskerta, kata Sita bermakna “kerut”. Kata “kerut” merupakan istilah puitis pada zaman India Kuno, yang menggambarkan aroma dari kesuburan. Nama Sita dalam Ramayana kemungkinan berasal dari Dewi Sita, yang pernah disebutkan dalam Rigweda sebagai dewi bumi yang memberkati ladang dengan hasil panen yang bermutu.
Seperti tokoh terkenal dalam legenda Hindu lainnya, Sita juga dikenal dengan banyak nama. Sebagai puteri Raja Janaka, ia dipanggil Janaki; sebagai puteri Mithila, ia dipanggil Maithili; sebagai istri Raama, ia dipanggil Ramaa. Karena berasal dari Kerajaan Wideha, ia pun juga dikenal dengan nama Waidehi.
Asal-usul
Ramayana menceritakan bahwa Sita bukan putri kandung Janaka. Suatu ketika Kerajaan Wideha dilanda kelaparan. Janaka sebagai raja melakukan upacara atau yadnya di suatu area ladang antara lain dengan cara membajak tanahnya. Ternyata mata bajak Janaka membentur sebuah peti yang berisi bayi perempuan. Bayi itu dipungutnya menjadi anak angkat dan dianggap sebagai titipan Pertiwi, dewi bumi dan kesuburan.
Sita dibesarkan di istana Mithila, ibu kota Wideha oleh Janaka dan Sunayana, permaisurinya. Setelah usianya menginjak dewasa, Janaka pun mengadakan sebuah sayembara untuk menemukan pasangan yang tepat bagi putrinya itu. Sayembara tersebut adalah membentangkan busur pusaka maha berat anugerah Dewa Siwa, dan dimenangkan oleh Sri Rama, seorang pangeran dari Kerajaan Kosala. Setelah menikah, Sita pun tinggal bersama suaminya di Ayodhya, ibu kota Kosala.
Masa pembuangan
Selanjutnya dikisahkan, ibu tiri Rama yang bernama Kaikeyi lebih menginginkan putra kandungnya, yaitu Bharata yang menjadi raja Ayodhya, bukan Rama. Kaikeyi pun mendesak Dasarata agar membuang Rama ke hutan selama 14 tahun.
Dasarata yang terikat sumpah terpaksa menuruti permintaan istri keduanya itu. sebagai putra yang berbakti, Rama pun menjalani keputusan itu dengan ikhlas. Sita yang setia mengikuti perjalanan Rama, begitu pula adik Rama yang lahir dari ibu lain, yaitu Laksmana. Ketiganya meninggalkan istana Ayodhya untuk memulai hidup di dalam hutan.
Di dalam hutan belantara dan pegunungan, Rama, Sita, dan Laksmana banyak bergaul dengan para pendeta dan brahmana sehingga menambah ilmu pengetahuan dan kepandaian mereka.
Penculikan oleh Rahwana
Rahwana adalah raja bangsa Rakshasa dari Kerajaan Alengka. Pasukannya yang bertugas di Janastana habis ditumpas Rama karena mereka gemar mengganggu kaum brahmana. Rahwana pun melakukan pembalasan ditemani pembantunya yang bernama Marica.
Mula-mula Marica menyamar menjadi seekor kijang berbulu keemasan dan menampakkan diri di depan pondok Rama. Menyaksikan keindahan kijang tersebut, Sita menjadi tertarik dan ingin memilikinya. Karena terus didesak, Rama akhirnya mengejar dan berusaha menangkapnya.
Tiba-tiba terdengar suara jeritan Rama di kejauhan. Sita pun menyuruh Laksmana untuk menyusul suaminya itu. Namun Laksmana yakin kalau kijang tersebut adalah jelmaan raksasa yang sekaligus meniru suara jeritan Rama. Sita marah mendengar jawaban Laksmana dan menuduh adik iparnya itu berkhianat dan memiliki maksud kurang baik.
Laksmana tersinggung mendengar tuduhan Sita. Sebelum pergi, ia lebih dulu menciptakan pagar gaib berupa garis pelindung yang mengelilingi pondok tempat Sita menunggu. Setelah kepergian Laksmana muncul seorang brahmana tua yang kehausan dan minta diberi minum. Namun ia tidak dapat memasuki pondok karena terhalang pagar gaib Laksmana.
Sita yang merasa kasihan mengulurkan tangannya untuk memberi minum sang brahmana tua. Tiba-tiba brahmana itu menarik lengan Sita dan membawanya kabur. Brahmana tersebut tidak lain adalah samaran Rahwana. Ia menggendong tubuh Sita dan membawanya terbang di udara.
Suara tangisan Sita terdengar oleh seekor burung tua bernama Jatayu, yang bersahabat dengan Dasarata ayah Rama. Jatayu menyerang Rahwana namun ia justru mengalami kekalahan dan terluka parah. Sita tetap dibawa kabur oleh Rahwana namun ia sempat menjatuhkan perhiasannya di tanah sebagai petunjuk untuk Rama.
Dalam istana Alengka
Sesampainya di istana Kerajaan Alengka yang terletak di kota Trikuta, Sita pun ditawan di dalam sebuah taman yang sangat indah, bernama Taman Asoka. Di sekelilingnya ditempatkan para raksasi yang bermuka buruk dan bersifat jahat namun dungu. Selama ditawan di istana Alengka, Sita selalu berdoa dan berharap Rama datang menolongnya.
Pada suatu hari muncul seekor Wanara datang menemuinya. Ia mengaku bernama Hanoman, utusan Sri Rama. Sebagai bukti Hanoman menyerahkan cincin milik Sita yang dulu dibuangnya di hutan ketika ia diculik Rahwana. Cincin tersebut telah ditemukan oleh Rama.
Hanoman membujuk Sita supaya bersedia meninggalkan Alengka bersama dirinya. Sita menolak karena ia ingin Rama yang datang sendiri ke Alengka untuk merebutnya dari tangan Rahwana dengan gagah berani. Hanoman dimintanya untuk kembali dan menyampaikan hal itu.
Ujian kesucian
Berkat bantuan Sugriwa raja bangsa Wanara, serta Wibisana adik Rahwana, Rama berhasil mengalahkan Kerajaan Alengka. Setelah kematian Rahwana, Rama pun menyuruh Hanoman untuk masuk ke dalam istana menjemput Sita. Hal ini sempat membuat Sita kecewa karena ia berharap Rama yang datang sendiri dan melihat secara langsung tentang keadaannya.
Setelah mandi dan bersuci, Sita menemui Rama. Rupanya Rama merasa sangsi terhadap kesucian Sita karena istrinya itu tinggal di dalam istana musuh dalam waktu yang cukup lama. menyadari hal itu, Sita pun menyuruh Laksmana untuk mengumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya dan membuat api unggun. Tak lama kemudian Sita melompat ke dalam api tersebut. Dari dalam api tiba-tiba muncul Dewa Brahma dan Dewa Agni mengangkat tubuh Sita dalam keadaan hidup. Hal ini membuktikan kesucian Sita sehingga Rama pun dengan lega menerimanya kembali.
Kehidupan selanjutnya
Setelah pulang ke Ayodhya, Rama, Sita, dan Laksmana disambut oleh Bharata dengan upacara kebesaran. Bharata kemudian menyerahkan takhta kerajaan kepada Rama sebagai raja. Dalam pemerintahan Rama terdengar desas-desus di kalangan rakyat jelata yang meragukan kesucian Sita di dalam istana Rahwana.
Rama merasa tertekan mendengar suara sumbang tersebut. Ia akhirnya memutuskan untuk membuang Sita yang sedang mengandung ke dalam hutan. Dalam pembuangannya itu, Sita ditolong seorang resi bernama Walmiki dan diberi tempat tinggal.
Beberapa waktu kemudian, Sita melahirkan sepasang anak kembar diberi nama Lawa dan Kusa. Keduanya dibesarkan dalam asrama Resi Walmiki dan diajari nyanyian yang mengagungkan nama Ramacandra, ayah mereka.
Suatu ketika Rama mengadakan upacara Aswamedha. Ia melihat dua pemuda kembar muncul dan menyanyikan sebuah lagu indah yang menceritakan tentang kisah perjalanan dirinya dahulu. Rama pun menyadari kalau kedua pemuda yang tersebut yang tidak lain adalah Lawa dan Kusa merupakan anak-anaknya sendiri.
Akhir riwayat
Atas permintaan Rama melalui Lawa dan Kusa, Sita pun dibawa kembali ke Ayodhya. Namun masih saja terdengar desas-desus kalau kedua anak kembar tersebut bukan anak kandung Rama. Mendengar hal itu, Sita pun bersumpah jika ia pernah berselingkuh maka bumi tidak akan sudi menerimanya.
Tiba-tiba bumi pun terbelah. Dewi Pertiwi muncul dan membawa Sita masuk ke dalam tanah. Menyaksikan hal itu Rama sangat sedih. Ia pun menyerahkan takhta Ayodhya dan setelah itu bertapa di Sungai Gangga sampai akhir hayatnya.
Versi di atas masih diperdebatkan tentang keasliannya. Sebagian berpendapat bahwa, Rama dan Sita hidup berbahagia setelah kembali ke Ayodhya. Tidak ada lagi pembuangan terhadap Sita. Kisah Sita ditelan bumi dalam Ramayana dianggap sebagai tambahan yang ditulis orang lain, bukan hasil karya Walmiki.
Mereka yang menolak versi di atas berpendapat bahwa Rama dan Sita hidup berbahagia dan memerintah Kerajaan Ayodhya selama 11.000 tahun (konon angka ini dianggap lazim pada zaman tersebut, yakni zaman Treta Yuga). Sita hanya hidup selama beberapa tahun saja di dalam istana Rahwana, sehingga dapat dianggap sebagai suatu masalah yang sangat kecil jika dibandingkan dengan lamanya mereka hidup.
Versi pewayangan
Versi Ramayana di atas cukup berbeda jika dibandingkan dengan kisah dalam pewayangan, terutama yang berkembang di Jawa. Dalam versi ini, Sita disebut dengan gelar lengkap Rakyan Wara Sinta. Uniknya, ia juga disebut sebagai putri kandung Rahwana sendiri.
Rahwana versi Jawa dikisahkan jatuh cinta kepada seorang pendeta perempuan bernama Widawati. Namun Widawati menolak cintanya dan memilih bunuh diri. Rahwana pun bertekad akan mencari dan menikahi reinkarnasi Widawati.
Atas petunjuk gurunya yang bernama Resi Maruta, Rahwana mengetahui kalau Widawati akan menitis sebagai putrinya sendiri. Namun ketika istrinya yang bernama Dewi Kanung melahirkan, Rahwana pergi untuk memperluas jajahan. Bayi perempuan yang dilahirkan Kanung pun diambil Wibisana untuk dibuang di sungai dalam sebuah peti. Wibisana kemudian menukar bayi tersebut dengan bayi laki-laki yang diciptakannya dari mega di langit. Bayi laki-laki tersebut akhirnya diakui Rahwana sebagai anaknya, dan kelak terkenal dengan nama Indrajit.
Sementara itu bayi perempuan yang dibuang Wibisana terbawa aliran sungai sampai ke wilayah Kerajaan Mantili. Raja negeri tersebut yang bernama Janaka memungut dan menjadikannya putri angkat, dengan nama Sinta.
Kisah selanjutnya tidak jauh berbeda dengan versi aslinya, yaitu perkawinan Sinta dengan Sri Rama, penculikannya, sampai dengan kematian Rahwana dalam perang besar. Namun versi Jawa menyebutkan, setelah perang berakhir Rama tidak menjadi raja di Ayodhya, melainkan membangun kerajaan baru bernama Pancawati.
Dari perkawinannya dengan Rama, Sinta melahirkan dua orang putra bernama Ramabatlawa dan Ramakusiya. Putra yang pertama, yaitu Ramabatlawa menurunkan raja-raja Kerajaan Mandura, antara lain Basudewa, dan juga putranya yang bernama Kresna.
Kresna versi Jawa disebut sebagai reinkarnasi Rama, sedangkan adiknya yang bernama Subadra disebut sebagai reinkarnasi Sinta. Dengan demikian hubungan Rama dan Sinta yang pada kehidupan sebelumnya adalah suami-istri berubah menjadi kakak dan adik dalam kehidupan selanjutnya.
Gantungan Kunci Wayang Shinta
| Berat | 250 kg |
| Kondisi | Baru |
| Dilihat | 1.402 kali |
Gelang Karya Seni Klasik Gelang Karya Seni Klasik merupakan aksesoris gelang dengan desain yang indah dan sangat modis, gelang ini juga sangat mirip dengan dengan gelang pusaka rudraksa akan tetapi gelang ini terbuat dari bahan plastik. Model : Aksesoris Gelang Estimasi Bahan : Plastik / Atom Ukuran : 7x6x6 mm Stok Produk Gelang Karya Seni… selengkapnya
Rp 9.500Mustika Sulaiman Darah. Jenis Batu Akik Sulaiman. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk kesehatan jasmani dan rohani, penangkal ilmu sihir dan ilmu hitam apapun, mendatangkan rejeki berlimpah, mudah meraih kekayaan, kewibawaan, pemikat pengasihan, menguatkan spiritual diri dan membangkitkan ketajaman mata batin. Ukuran Batu : 23x34x8 milimeter. Stok Barang ini : 1 buah saja. Asal Usul… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Combong Pelet Kuat Sex Mustika Combong Pelet Kuat Sex merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor combong dengan corak warna yang sangat elegan dan terkesan wingit. mustika ini salah satu batu mustika yang paling dicari oleh para pecinta mustika bertuah untuk dijadikan koleksi maupun sarana pegangan spiritual. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Akik… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Bisa Bergerak Nama daripada Produk ini. Mustika Bisa Bergerak berkhasiat Insya Allah sangat bagus untuk membangkitkan ajian pelet, pemikat, pengasihan tingkat tinggi, dimudahkan dalam urusan karir, memudahkan meraih jabatan sesuai impian, pelarisan membuat dagangan lari manis. Produk Jenis ini bernama Batu Bisa Bergerak. Ukuran -+ : 23x23x16 milimeter. Stok Produk : Jumlah Terbatas. 4892… selengkapnya
Rp 650.000Cincin Sakti Batu Blue Sapphire Mustika Bertuah. Jenis Batu Blue Sapphire. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk segala Kemakmuran dan Loyalitas. Safir / Saphirre dengan formula Kimia Al2O3, sistim kristal Heksagonal dan Kadar kekerasan 9 (skala 10) relevan untuk praktisi bidang keilmuan, perdagangan, wirausaha dan eksekutif karena memiliki aura yang dapat mengembangkan daya pikir, menumbuhkan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSBatu Mustika Lipan Khodam Ampuh Batu Mustika Lipan Khodam Ampuh merupakan batu mustika yang memiliki energi spiritual tingkat tinggi. Proses terbentuknya batu mustika ini murni berasal dari alam yang terjadi secara alami. Mustika ini dimaharkan sebesar 300.000, jika berminat silahkan hubungi nomor +62852 9398 8885. Dengan memiliki mustika bertuah ini Insya Allah akan membuat kehidupan… selengkapnya
Rp 300.000Nama Produk Mustika Bunga Mawar Biru Hanya ada 1 buah saja. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk membangkitkan kekuatan asihan dalam diri sehingga pemilik mempunyai kekuatan pemikat pengasihan tingkat tinggi bagikan raja dan ratu pelet, membuka aura wajah sehingga siapapun yang melihatnya akan mudah terpersona dan terperdaya. Produk Jenis ini bernama Batu Permata Mawar Sodalite…. selengkapnya
Rp 500.000Poster SID Superman Is Dead Poster SID Superman Is Dead adalah poster bergambar Superman Is Dead (SID). Superman Is Dead (disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II – Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby Kool sebagai gitaris merangkap vokalis, Eka Rock sebagi bassis, dan… selengkapnya
Rp 10.000Mustika Khodam Sakti Penghancur Ilmu Hitam Mustika Khodam Sakti Penghancur Ilmu Hitam merupakan mustika bertuah yang sangat di cari oleh para pecinta batu mustika terutama orang yang sedang menjalankan bisnis maupun usaha atau pejabat, Mustika ini secara alami dapat menjadi ageman untuk pendamping pagar gaib, penghancur khodam maupun kiriman ilmu hitam, dan sarana spiritual berbagai… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Laduni Rijalul Ghaib adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Laduni Rijalul Ghaib Insya Allah untuk mendatangkan khodam pendamping untuk membantu segala keperluan hidup, membantu membangkitkan kekuatan spiritual dan supranatural yang terpendam dalam pribadi agar bangkit dan sewaktu-waktu bisa digunakan sesuai kebutuhan. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Rijalul. Produk jenis ini… selengkapnya
Rp 300.000
