UMAR BIN ABDUL AZIZ (Pelajaran Lainnya: Sampai-Sampai Seorang Budak Jadi Teman Dekatnya!!)
Tentang UMAR BIN ABDUL AZIZ (Pelajaran Lainnya: Sampai-Sampai Seorang Budak Jadi Teman Dekatnya!!)
Adalah Umar ibn Abdul Aziz seorang yang bagus postur dan akhlaknya, banyak ilmu, ahli jiwa, banyak takut dan taubatnya” (adz-Dzahabi)
Pembicaraan tentang khalifah dan tabi’i Umar ibn Abdul Aziz adalah pembicaraan yang memiliki warna dan keragaman.
Belum selesai anda memahami makna sebuah potret dari potret-potret kehidupannya yang langka sehingga ia membawa anda kepada potret lain yang lebih indah, lebih menarik dan memiliki pengaruh yang dalam (mengesankan).
Dalam pembahasan yang lalu, kita telah menyelami tiga dari potret kehidupan ‘khulafaur rasyidin yang kelima’ ini.
Maka marilah kita sekarang menikmati tiga potret lain yang tidak kalah pamornya dari yang sebelumnya.
Adapun potret pertama, maka ‘Dukain ibn Said ad-Daarimi’ akan meriwayatkan kisahnya kepada anda. Ia salah seorang penyair rajaz* yang menonjol. Ia menuturkan,
“Aku memuji Umar ibn Abdul Aziz (dengan syair) pada saat ia menjadi gubernur di Madinah, lalu ia menyuruh untuk memberiku lima belas unta betina dari unta-unta pilihan.
Tatkala unta-unta itu sudah berada di hadapanku, aku memperhatikanya. Pemandangannya membuatku tercengang. Aku takut berjalan sendiri membawa mereka di antara lereng-lereng pegunungan karena khawatir terjadi sesuatu dengan mereka sementara untuk menjualnya, aku tidak menginginkannya.
Di saat aku dalam keadaan seperti itu, kawan-kawan sejawat mendatangi kami karena hendak melakukan perjalanan menuju ke negeri kami di ‘Najd.’
Aku meminta mereka untuk menemaniku. Mereka berkata, ‘Selamat datang untukmu, dan kami akan berangkat malam ini, persiapkan dirimu untuk keluar bersama kami.’
Aku lalu menemui Umar ibn Abdul Aziz untuk mengucapkan selamat tinggal. Di majlisnya kutemui ada dua orang syaikh (tokoh terpandang) bersamanya. Aku tidak mengenali mereka berdua. Ketika aku hendak berpaling, Umar menoleh kepadaku dan berkata, ‘Wahai Dukain, sesungguhnya aku memiliki jiwa yang ambisius; bila kamu mengetahui bahwa aku telah mencapai sesuatu yang lebih tinggi daripada apa yang aku capai sekarang, maka datanglah kepadaku. Aku akan mengimbali jasamu itu.’
Aku berkata, ‘Persaksikanlah untukku akan hal itu wahai amir (Umar bin Abdul ‘Aziz).’
‘Aku mempersaksikan Allah ta’ala akan hal itu, ‘ kata Umar
‘Dan (siapa yang menjadi saksi) dari makhluk-Nya,?’ tanyaku
Ia menjawab, ‘Kedua orang syaikh ini.!’
Aku mendekati salah satu dari keduanya dan berkata, ‘Dengan ayah dan ibuku (sebagai tebusanmu), katakan kepadaku siapa namamu agar aku dapat mengenalimu?.’
‘Salim ibn Abdullah ibn Umar ibn al-Khaththab, ‘ jawabnya.
Aku menoleh ke arah amir dan berkata, ‘Aku mujur mendapatkan saksi terpercaya ini…’, kemudian aku memandang kepada syaikh yang lain seraya berkata, ‘Dan siapakah engkau –aku jadikan diriku sebagai tebusanmu-.’
Ia menjawab, ‘Abu Yahya, budak sang Amir.’
Aku berkata, ‘Ini saksi dari keluarganya (orang dalam istana).’
Aku kemudian mengucapkan salam kepadanya dan berlalu sembari membawa unta betina ke negeri kaumku di ‘Najd.’
Allah memberikan berkah pada unta-unta tadi sehingga dari keturunannya aku dapat membeli lagi onta yang lain dan budak-budak.
Hari-hari pun bergulir… Di saat aku berada di tengah padang pasir yang menyengat di tanah Yamamah, Najd, tiba-tiba seorang pembawa berita duka menyampaikan berita kematian Amirul mukminin, Sulaiman ibn Abdul Malik. Aku bertanya kepadanya, ‘Siapakah khalifah yang menggantikannya?’
‘Umar ibn Abdul Aziz,’ jawabnya.
Begitu mendengar jawabannya, aku segera berangkat menuju negeri Syam.
Sesampainya di Damaskus, aku bertemu dengan Jarir** yang baru saja keluar dari kediaman khalifah.
Aku menyalaminya dan berkata, ‘Dari mana engkau wahai Abu Hazrah?.’
Ia menjawab, ‘Dari kediaman khalifah, ia memberi orang fakir dan melarang (tidak memberi) para penyair. Pulanglah ke tempatmu, itu lebih baik bagimu.!’
‘Sesungguhnya aku memiliki kepentingan yang berbeda denganmu,’ kataku.
Ia berkata, ‘Terserah kamulah.’
Aku bertolak hingga sampai di rumah khalifah. Ternyata di sana, ia sedang berada di serambi rumah. Anak-anak yatim, janda-janda dan orang-orang yang terzhalimi telah berada di sekelilingnya.
Saking penuh sesaknya orang yang mengelilinginya, aku merasa tidak ada cara lain untuk bisa menemuinya. Karena itu, aku mengeraskan suaraku seraya merangkai bait,
Wahai Umar,
Berikan kebaikan dan kemuliaan
Wahai Umar,
Berikanlah tempayan-tempayan yang besar
Sesungguhnya aku berasal dari kota Qathan,*** tempat suku Daarim****
Aku menagih hutang dari saudara mulia
Abu Yahya, budak sang Amir memandangku begitu lama, kemudian menoleh kepadanya (Umar) seraya berkata, ‘Wahai amirul mukminin, sesungguhnya aku punya persaksian untuk orang badui (pedalaman) ini atasmu.’’
‘Aku tahu itu,’ kata Umar
Kemudian Umar menoleh kepadaku dan berkata, ‘Mendekatlah kemari wahai Dukain.!’
Saat aku sudah berada di hadapannya, ia membalikkan badannya ke arahku dan berkata, ‘Apakah kamu ingat apa yang telah aku katakan kepadamu di Madinah, bahwa bila jiwaku sudah memperoleh sesuatu pastilah akan merindukaan (menginginkan) yang lebih tinggi darinya.’
‘Ya, wahai amirul mukminin,’ kataku.
Ia menjawab, ‘Kini, aku telah memperoleh suatu yang tertinggi dari apa yang ada di dunia ini, yaitu kerajaan.! Maka jiwaku menginginkan sesuatu yang lebih tinggi lagi dari apa yang ada di akhirat, yaitu surga, dan berjalan menuju kemenangan dengan (memperoleh) keridhaan Allah AWJ. Apabila para raja menjadikan kekuasaannya sebagai jalan untuk sampai kepada izzah (kemuliaan) dunia, maka sungguh aku akan menjadikannya jalan untuk sampai kepada izzah akhirat.!’
Kemudian ia berkata, ‘Wahai Dukain, sesunggunya aku –demi Allah- tidak pernah mengambil sepeserpun dari harta kaum muslimin; satu dirham atau pun satu dinar semenjak aku menjabat urusan ini. Dan sesungguhnya aku hanya memiliki seribu dirham saja, maka ambillah separuhnya sedangkan separuhnya lagi sisakan untukku.’
Aku lalu mengambil harta yang ia berikan kepadaku. Dan demi Allah, aku tidak pernah melihat yang lebih besar berkahnya daripadanya.”
Adapun potret kedua diriwayatkan oleh Qadhi Mousul (kawasan di Iraq-red), Yahya ibn Yahya al-Ghassaani. Ia menuturkan,
“Ketika suatu hari Umar ibn Abdul Aziz berkeliling di pasar-pasar ‘Himsh’***** untuk mengontrol aktifitas perdagangan dan mengetahui harga-harga. Tiba-tiba seseorang berdiri, ia memakai dua pakaian bergaris yang berwarna merah dari Qatar, ia berkata, ‘Wahai amirul mukminin! Sungguh aku telah mendengarmu memerintahkan orang yang terzhalimi untuk datang kepadamu.’
‘Benar,’ jawab Umar.
Ia berkata, ‘Dan kini telah datang kepadamu, seseorang yang terzhalimi dari tempat yang jauh.’
‘Dimanakah keluargamu,?’ tanya Umar.
Orang tersebut menjawab, ‘Di ‘Aden (Yaman-red).’
Umar berkata, ‘Demi Allah, sesungguhnya tempatmu dari tempat Umar sungguh jauh.’
Umar lalu turun dari kendaraannya dan berdiri di hadapannya seraya berkata, ‘Kezhaliman apa yang menimpamu?.’
Ia menjawab, ‘Tanah milikku, direbut dan dirampas oleh orang bawahan tuan.’
Umar lalu menulis surat kepada ‘Urwah ibn Muhammad,’ bawahannya yang memerintah kawasan ’Aden. Bunyi surat itu: ‘Amma ba’du, Apabila surat ini sampai kepadamu, maka dengarkanlah bukti (hujjah/argumen) orang yang membawanya, jika memang haknya maka berikanlah kepadanya.’
Ia kemudian memberikan setempel pada suratnya lalu menyerahkannya kepada orang tersebut.
Saat orang itu hendak pergi, Umar berkata kepadanya, ‘Jangan tergesa-gesa! sesungguhnya kamu telah mendatangi kami dari negeri yang jauh. Tidak diragukan lagi, pasti kamu telah menghabiskan bekal yang banyak untuk perjalananmu ini. Baju-baju barumu menjadi lusuh dan bisa jadi tungganganmu binasa karenanya.’
Umar lalu mengkalkulasi seluruh biaya tersebut hingga mencapai total sebelas dinar, lalu memberikannya kepadanya (sebagai ongkos pengganti). Ia berkata, ‘Sebarkanlah mengenai hal ini kepada khalayak manusia agar orang yang terzhalimi di tengah mereka tidak merasa berat untuk mengadukan kezhaliman yang dialaminya setelah hari ini, walaupun tempat tinggalnya jauh.!’”
Adapun potret ketiga, maka seorang ahli ibadah yang zuhud, Ziyad ibn Maisaroh al-Makhzuumi yang akan meriwayatkannya kepada kita. Ia menuturkan,
“Tuanku ‘Abdullah ibn ‘Ayyasy’ mengutusku dari Madinah ke Damaskus untuk bertemu amirul mukminin, Umar ibn Abdul Aziz guna menyelesaikan beberapa urusannya.
Antara aku dan Umar telah ada hubungan lama dimulai saat ia menjabat sebagai penguasa Madinah. Saat aku masuk menemuinya, ternyata ada seorang juru tulis di sisinya yang menulis untuknya.
Saat berada di depan bilik, aku mengucapkan, ‘Assalamu ’alaikum .’
Ia menjawab, ‘Wa’alaikumussalam warahmatullah, ya Ziyad.’
Aku lalu berjalan ke arahnya dengan rasa malu, karena tadi tidak mengucapkan salam kepadanya dengan menyebut ‘amirul mukminin’ terlebih dahulu. Sesampainya aku kepadanya, aku mengucapkan (lagi), ‘Assalamu ‘alaika ya Amiral mukminin warahmatullahi ta’ala wabarakatuh.’
Ia berkata, ‘Wahai Ziyad, sesungguhnya aku tidak mengingkari atas ucapan salammu yang pertama tadi, mengapa kamu harus mengucapkannya lagi untuk kedua kalinya?’
Juru tulisnya pada saat itu sedang membacakan pengaduan tindak kezhaliman yang datang dari “Bashrah” melalui surat. Ia lalu berkata kepadaku, ‘Duduklah wahai Ziyad sehingga kami sampai kepada giliranmu.’
Aku duduk di sebelah pintu, sedangkan juru tulis masih membacakan untuknya. Dan Umar menarik nafas dalam-dalam karena merasa gundah.
Saat juru tulisnya selesai membaca surat-surat yang ada bersamanya dan beranjak untuk menjalankan tugasnya yang lain, Umarpun bangkit dari majlisnya. Ia berjalan ke arahku hingga duduk di depanku di pintu. Ia meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututku sembari berkata, ‘Selamat untukmu wahai Ziyad, kamu telah menghangatkan tubuhmu dengan madro’ah (jubah yang terbuka bagian depannya) ini dan dapat terhindar dari kesibukan yang kami hadapi. ‘
Aku memang memakai madro’ah yang terbuat dari wool.
Kemudian ia mulai menanyaiku tentang keadaan orang-orang shalih penduduk Madinah, kaum laki-laki dan wanitanya, satu demi satu. Tidak satu orang pun dari mereka yang terlewatkan olehnya untuk ditanyai keadaannya.
Ia lalu menanyaiku tentang hal-hal yang pernah ia perintahkan di Madinah saat ia masih menjabat sebagai penguasa dulu.
Aku memberitahukan kepadanya tentang segala yang ia tanyakan.
Ia mendesah sedih seraya berkata, ‘Wahai Ziyad, tidakkah kamu melihat apa yang telah menimpa Umar.?’
Aku berkata, ‘Aku berharap kebaikan dan pahala untukmu dalam hal itu.!’
Ia berkata, ‘Terlalu jauh (tidak mungkin).!!!’
Kemudian ia menangis. Aku menghiburnya dan berkata, ‘Sayangilah dirimu wahai amirul mukminin, sungguh aku mengharap kebaikan untukmu.’
‘Alangkah jauhnya apa yang kamu harapkan itu wahai Ziyad! Aku dapat dengan leluasa mencela tanpa ada yang berani balas mencela, memukul tanpa ada yang berani balas memukul, menyakiti orang tanpa ada yang berani balas menyakitiku.!’
Ia pun menangis lagi sehingga membuatku iba terhadapnya.
Aku tinggal di sisinya selama tiga hari hingga berhasil menuntaskan tugas yang diembankan tuanku.
Saat aku hendak pergi, ia menitipkan kepadaku sepucuk surat untuk tuanku, isinya memohon kepadanya agar menjual diriku kepadanya.
Kemudian ia mengeluarkan dua puluh dinar dari bawah kasurnya, lantas berkata, ‘Pergunakan harta ini untuk menolong duniamu! andaikata kamu mendapat jatah dari harta ‘Fai’ (harta rampasan yang didapat tanpa melalui peperangan-red), pastilah akan kuberikan kepadamu.!’
Aku pun menolak untuk mengambil harta darinya.
Ia berkata, ‘Ambillah, itu bukan berasal dari Baitul Mal akan tetapi itu dari gaji pribadiku.”
Aku tetap menolak untuk mengambilnya.
Ia terus memaksaku hingga aku mengambilnya dan pergi.
Sesampainya di Madinah, surat amirul mukminin itu aku berikan kepada tuanku. Ia membukanya dan berkata, ‘Ia memintaku agar menjualmu kepadanya sehingga dapat memerdekakanmu. Kalau begitu, kenapa bukan aku saja yang memerdekakanmu.?’
Kemudian ia pun memerdekakanku.”
Demikian Artikel Tentang UMAR BIN ABDUL AZIZ (Pelajaran Lainnya: Sampai-Sampai Seorang Budak Jadi Teman Dekatnya!!)
UMAR BIN ABDUL AZIZ (Pelajaran Lainnya: Sampai-Sampai Seorang Budak Jadi Teman Dekatnya!!)
Cincin Mustika Puser Bumi Gaib adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Cincin Mustika Puser Bumi Gaib Insya Allah untuk perlindungan tingkat tinggi. Setiap orang tentu perlu proteksi gaib / pagar gaib mengingat serangan ilmu gaib kapan saja tanpa mengenal waktu bisa saja menyerangnya dan bisa menghancurkan karirnya. Khasiat Batu Puser Bumi sangat bagus untuk perlindungan… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Wangsa Dita Mustika Wangsa Dita merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor dengan motif pamor yang elegan dan perpaduan warna yang sangat serasi sekali. Mustika tersebut sangat jarang sekali untuk didapatkan dan mustika tersebut memiliki energi spiritual khusus membangkitkan aura wibawa bagaikan raja. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk Memancarkan aura bagaikan seorang… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Buka Aura Kharismatik merupakan Mustika Bertuah yang memiliki corak perpaduan warna yang sangat indah dan unik sekali, corak pamor terbentuk secara alami dan bukan karena gambaran manusia, Perpaduan antara warna merah dan putih unik berpadu menjadi satu kesatuan yang indah. Mustika Buka Aura Kharismatik adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Buka Aura Kharismatik… selengkapnya
Rp 250.000Mustika Khodam Singa Putih Sakti Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Insya Allah untuk Menanjakan karir dan prestasi, Kewibawaan tiada tanding, Membuka aura pesona, pemikat siapa saja, Menaklukan hati sekeras apapun, Menundukan dan mempengaruhi sukma orang lain, Pengasihan tiada tanding, Mengembalikan pasangan yang ke lain hati, Membuat pasangan semakin cinta dan setia, Membuat pasangan siap dimadu, Memudahkan… selengkapnya
Rp 330.000Mustika Merah Delima Bercahaya adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Merah Delima Bercahaya Insya Allah untuk kesuksesan usaha, memudahkan meraih posisi jabatan, pengasihan ampuh, pelarisan ampuh, kelancaran meraih rejeki berlimpah dari semua penjuru, daya tarik, kewibawaan, pemikat alami, lancar jodoh, di gandrungi banyak lawan jenis, membangkitkan kekuatan batin, membuka ilmu spiritual, membangkitkan saudara… selengkapnya
Rp 700.000Batu Mustika Santet Waja Pulung Pusaka Dunia Batu Mustika Santet Waja Pulung Pusaka Dunia adalah batu alam dari penarikan alam ghaib. Batu mustika ini terjamin power dan tuah di dalamnya selain itu kami menjamin juga akan naturalnya batu mustika ini. Mustika ini pasti bisa diandalkan karena batu mustika ini memiliki daya ghaib yang benar-benar murni… selengkapnya
Rp 385.000Cincin Garuda Mustika Bisa Bercahaya. Khasiat dan Manfaat Insya Allah untuk pembuka aura yang biasa artis gunakan, mengilangkan energi negatif dalam tubuh, tampil menarik mempesona, pemikat tingkat tinggi, memudahkan mencari rejeki, kelancaran dalam karir dan bisnis, pagar dari guna-guna. Produk Jenis ini bernama Batu Biduri Bulan. Produk jenis ini ditemukan Abad 19. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs…. selengkapnya
Rp 850.000Nama Pusaka : Pandawa Dapur / Bentuk : Pandawa Cinarito Pamor / Lambang / Filosofi : Adeg Sekar Glagah Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kamardikan Spesial Model Bilah Pusaka : Luk 5 Panjang Bilah Keris : 31,7 CM Panjang Seluruh Keris : 40 CM Asal Usul Pusaka : Dari Empu Wesi Aji. Warangka… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Khodam Wanita Seksi Mustika Khodam Wanita Seksi merupakan batu mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor guratan coklat membentuk sosok khodam wanita seksi yang unik dan memang jarang sekali didapatkan. Mustika ini bentuk pamor dan perpaduan warnanya sangat serasi sekali serta terkesan indah dan elegan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk Spesial khusus… selengkapnya
Rp 285.000Info Amalan Untuk Berkawan dengan 7 Jin Muslim. ANUKHIN ANUKHIN YAA ILAAHI BISIRRIHI ‘ADHIIMUN LAHUL AMLAKU HAQQON TASAARO’AT Amalannya : Bacalah amalan di atas selama 41 malam dan sebanyak 1020 kali. Insya Allah akan datang 7 jin muslim yang akan berjanji mau membantu semua kepentingan anda dalam segala bidang. Akan tetapi mereka mesti minta,agar anda… selengkapnya
Khasiat Surat AT-TAKATSUR Surat At-Takatsur merupakan surat yang ke-102 dan terdiri 8 ayat. Surat ini mengisahkan tentang peringatan terhadap orang yang saling bermegah-megahan. Diriwayatkan dari Umar RA. Berkata, Rosulullah bersabda. ”Barang siapa membaca dalam satu malam Seribu ayat. kelak ia akan berjumpa dengan Allah, dan Dia {Allah} senyum gembira kepadanya. Sayidina Umar berkata, ”Wahai Rosulullah… selengkapnya
Imam Abu Dawud Setelah Imam Bukhari dan Imam Muslim, kini giliran Imam Abu Dawud yang juga merupakan tokoh kenamaan ahli hadits pada jamannya. Kealiman, kesalihan dan kemuliaannya semerbak mewangi hingga kini. Nama Lengkap dan Tahun Kelahirannya: Abu Dawud nama lengkapnya ialah Sulaiman bin al-Asy’as bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin ‘Amr al-Azdi as-Sijistani, seorang… selengkapnya
Tentang Mei Lan (Intan Nur Sari) : Bermimpi Membaca Al-Qur’an. Sejak kecil saya bagaikan hidup di dua muara. Papa dan sanak keluarganya beragama Budha Konghucu. Sedangkan, dari pihak keluarga mama beragama Kristen Protestan. Mama sendiri, miskipun rajin ke gereja, tetapi di KTP-nya beragama Budha Konghucu. Barangkali atau mungkin sebagai istri orang Tionghoa, mama harus ikut… selengkapnya
Praktek Dukun Aceh Besar Praktek Dukun Aceh Besar sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Aceh Besar… selengkapnya
Berita Artikel Legenda Pulau Kapal Cerita ini berasal dari Belitung. Dahulu, ada sebuah keluarga miskin bertempat tinggal di dekat sungai Cerucuk. Kehidupan keluarga tersebut sangatlah miskin. Mereka hidup dari mencari dedaunan maupun buah-buahan yang dalam hutan. Hasil pencahariannya dijual di pasar. Keluarga tersebut mempunyai seorang anak laki-laki bernama Si Kulup. Si Kulup senang membantu orang… selengkapnya
Jenazah Berubah Menjadi Babi Hutan Seorang anak mendatangi Rasulullah sambil menangis. Peristiwa itu sangat mengharukan Rasulullah S.A.W yang sedang duduk bersama-sama sahabat yang lain. “Mengapa engkau menangis wahai anakku?” tanya Rasulullah. “Ayahku telah meninggal tetapi tiada seorang pun yang datang melawat. Aku tidak mempunyai kain kapan, siapa yang akan memakamkan ayahku dan siapa pula yang… selengkapnya
Info Amalan Mengobati Penyakit Kanker. Di bawah ini adalah alternatif untuk mengobati penyakit kanker. Carilah rumput sambau,cabut rumput dengan tangan sampai ke akarnya,kemudian akarnya di bersihkan dengan air. setelah bersih,masukan dalam mangkok dan di beri kapur sirih,aduk dengan air. Tapi sebelumnya bacakan airnya tersebut dengan : 1. Al fatehah 1 x 2. Shalawat syifa 3… selengkapnya
Tempat Buka Aura Pelet Pengasihan Paling Ampuh Tempat Buka Aura Pelet Pengasihan Paling Ampuh – Buka Aura Pelet Pengasihan merupakan sebuah layanan Tim Sesepuh Pusaka Dunia yang bertujuan untuk membersihkan aura negatif dan memunculkan aura pelet pengasihan alami anda. Sehingga anda akan memiliki daya tarik dan aura pemikat yang mampu memukau siapa saja. Dengan aura seperti… selengkapnya
Tempat Pengisian Khodam Macan Putih Prabu Siliwangi Tempat Pengisian Khodam Macan Putih Prabu Siliwangi – Pada saat ini banyak sekali orang yang ingin memiliki khodam macan prabu siliwangi dengan berbagai macam tujuan pribadi,seperti sebagai khodam pendamping atau pun untuk sarana spiritual dalam aspek kehidupannya, karena memang khodam macam putih prabu siliwangi dipercaya memiliki ribuan manfaat… selengkapnya