UMAR BIN ABDUL AZIZ (Pelajaran Lainnya: Sampai-Sampai Seorang Budak Jadi Teman Dekatnya!!)
Tentang UMAR BIN ABDUL AZIZ (Pelajaran Lainnya: Sampai-Sampai Seorang Budak Jadi Teman Dekatnya!!)
Adalah Umar ibn Abdul Aziz seorang yang bagus postur dan akhlaknya, banyak ilmu, ahli jiwa, banyak takut dan taubatnya” (adz-Dzahabi)
Pembicaraan tentang khalifah dan tabi’i Umar ibn Abdul Aziz adalah pembicaraan yang memiliki warna dan keragaman.
Belum selesai anda memahami makna sebuah potret dari potret-potret kehidupannya yang langka sehingga ia membawa anda kepada potret lain yang lebih indah, lebih menarik dan memiliki pengaruh yang dalam (mengesankan).
Dalam pembahasan yang lalu, kita telah menyelami tiga dari potret kehidupan ‘khulafaur rasyidin yang kelima’ ini.
Maka marilah kita sekarang menikmati tiga potret lain yang tidak kalah pamornya dari yang sebelumnya.
Adapun potret pertama, maka ‘Dukain ibn Said ad-Daarimi’ akan meriwayatkan kisahnya kepada anda. Ia salah seorang penyair rajaz* yang menonjol. Ia menuturkan,
“Aku memuji Umar ibn Abdul Aziz (dengan syair) pada saat ia menjadi gubernur di Madinah, lalu ia menyuruh untuk memberiku lima belas unta betina dari unta-unta pilihan.
Tatkala unta-unta itu sudah berada di hadapanku, aku memperhatikanya. Pemandangannya membuatku tercengang. Aku takut berjalan sendiri membawa mereka di antara lereng-lereng pegunungan karena khawatir terjadi sesuatu dengan mereka sementara untuk menjualnya, aku tidak menginginkannya.
Di saat aku dalam keadaan seperti itu, kawan-kawan sejawat mendatangi kami karena hendak melakukan perjalanan menuju ke negeri kami di ‘Najd.’
Aku meminta mereka untuk menemaniku. Mereka berkata, ‘Selamat datang untukmu, dan kami akan berangkat malam ini, persiapkan dirimu untuk keluar bersama kami.’
Aku lalu menemui Umar ibn Abdul Aziz untuk mengucapkan selamat tinggal. Di majlisnya kutemui ada dua orang syaikh (tokoh terpandang) bersamanya. Aku tidak mengenali mereka berdua. Ketika aku hendak berpaling, Umar menoleh kepadaku dan berkata, ‘Wahai Dukain, sesungguhnya aku memiliki jiwa yang ambisius; bila kamu mengetahui bahwa aku telah mencapai sesuatu yang lebih tinggi daripada apa yang aku capai sekarang, maka datanglah kepadaku. Aku akan mengimbali jasamu itu.’
Aku berkata, ‘Persaksikanlah untukku akan hal itu wahai amir (Umar bin Abdul ‘Aziz).’
‘Aku mempersaksikan Allah ta’ala akan hal itu, ‘ kata Umar
‘Dan (siapa yang menjadi saksi) dari makhluk-Nya,?’ tanyaku
Ia menjawab, ‘Kedua orang syaikh ini.!’
Aku mendekati salah satu dari keduanya dan berkata, ‘Dengan ayah dan ibuku (sebagai tebusanmu), katakan kepadaku siapa namamu agar aku dapat mengenalimu?.’
‘Salim ibn Abdullah ibn Umar ibn al-Khaththab, ‘ jawabnya.
Aku menoleh ke arah amir dan berkata, ‘Aku mujur mendapatkan saksi terpercaya ini…’, kemudian aku memandang kepada syaikh yang lain seraya berkata, ‘Dan siapakah engkau –aku jadikan diriku sebagai tebusanmu-.’
Ia menjawab, ‘Abu Yahya, budak sang Amir.’
Aku berkata, ‘Ini saksi dari keluarganya (orang dalam istana).’
Aku kemudian mengucapkan salam kepadanya dan berlalu sembari membawa unta betina ke negeri kaumku di ‘Najd.’
Allah memberikan berkah pada unta-unta tadi sehingga dari keturunannya aku dapat membeli lagi onta yang lain dan budak-budak.
Hari-hari pun bergulir… Di saat aku berada di tengah padang pasir yang menyengat di tanah Yamamah, Najd, tiba-tiba seorang pembawa berita duka menyampaikan berita kematian Amirul mukminin, Sulaiman ibn Abdul Malik. Aku bertanya kepadanya, ‘Siapakah khalifah yang menggantikannya?’
‘Umar ibn Abdul Aziz,’ jawabnya.
Begitu mendengar jawabannya, aku segera berangkat menuju negeri Syam.
Sesampainya di Damaskus, aku bertemu dengan Jarir** yang baru saja keluar dari kediaman khalifah.
Aku menyalaminya dan berkata, ‘Dari mana engkau wahai Abu Hazrah?.’
Ia menjawab, ‘Dari kediaman khalifah, ia memberi orang fakir dan melarang (tidak memberi) para penyair. Pulanglah ke tempatmu, itu lebih baik bagimu.!’
‘Sesungguhnya aku memiliki kepentingan yang berbeda denganmu,’ kataku.
Ia berkata, ‘Terserah kamulah.’
Aku bertolak hingga sampai di rumah khalifah. Ternyata di sana, ia sedang berada di serambi rumah. Anak-anak yatim, janda-janda dan orang-orang yang terzhalimi telah berada di sekelilingnya.
Saking penuh sesaknya orang yang mengelilinginya, aku merasa tidak ada cara lain untuk bisa menemuinya. Karena itu, aku mengeraskan suaraku seraya merangkai bait,
Wahai Umar,
Berikan kebaikan dan kemuliaan
Wahai Umar,
Berikanlah tempayan-tempayan yang besar
Sesungguhnya aku berasal dari kota Qathan,*** tempat suku Daarim****
Aku menagih hutang dari saudara mulia
Abu Yahya, budak sang Amir memandangku begitu lama, kemudian menoleh kepadanya (Umar) seraya berkata, ‘Wahai amirul mukminin, sesungguhnya aku punya persaksian untuk orang badui (pedalaman) ini atasmu.’’
‘Aku tahu itu,’ kata Umar
Kemudian Umar menoleh kepadaku dan berkata, ‘Mendekatlah kemari wahai Dukain.!’
Saat aku sudah berada di hadapannya, ia membalikkan badannya ke arahku dan berkata, ‘Apakah kamu ingat apa yang telah aku katakan kepadamu di Madinah, bahwa bila jiwaku sudah memperoleh sesuatu pastilah akan merindukaan (menginginkan) yang lebih tinggi darinya.’
‘Ya, wahai amirul mukminin,’ kataku.
Ia menjawab, ‘Kini, aku telah memperoleh suatu yang tertinggi dari apa yang ada di dunia ini, yaitu kerajaan.! Maka jiwaku menginginkan sesuatu yang lebih tinggi lagi dari apa yang ada di akhirat, yaitu surga, dan berjalan menuju kemenangan dengan (memperoleh) keridhaan Allah AWJ. Apabila para raja menjadikan kekuasaannya sebagai jalan untuk sampai kepada izzah (kemuliaan) dunia, maka sungguh aku akan menjadikannya jalan untuk sampai kepada izzah akhirat.!’
Kemudian ia berkata, ‘Wahai Dukain, sesunggunya aku –demi Allah- tidak pernah mengambil sepeserpun dari harta kaum muslimin; satu dirham atau pun satu dinar semenjak aku menjabat urusan ini. Dan sesungguhnya aku hanya memiliki seribu dirham saja, maka ambillah separuhnya sedangkan separuhnya lagi sisakan untukku.’
Aku lalu mengambil harta yang ia berikan kepadaku. Dan demi Allah, aku tidak pernah melihat yang lebih besar berkahnya daripadanya.”
Adapun potret kedua diriwayatkan oleh Qadhi Mousul (kawasan di Iraq-red), Yahya ibn Yahya al-Ghassaani. Ia menuturkan,
“Ketika suatu hari Umar ibn Abdul Aziz berkeliling di pasar-pasar ‘Himsh’***** untuk mengontrol aktifitas perdagangan dan mengetahui harga-harga. Tiba-tiba seseorang berdiri, ia memakai dua pakaian bergaris yang berwarna merah dari Qatar, ia berkata, ‘Wahai amirul mukminin! Sungguh aku telah mendengarmu memerintahkan orang yang terzhalimi untuk datang kepadamu.’
‘Benar,’ jawab Umar.
Ia berkata, ‘Dan kini telah datang kepadamu, seseorang yang terzhalimi dari tempat yang jauh.’
‘Dimanakah keluargamu,?’ tanya Umar.
Orang tersebut menjawab, ‘Di ‘Aden (Yaman-red).’
Umar berkata, ‘Demi Allah, sesungguhnya tempatmu dari tempat Umar sungguh jauh.’
Umar lalu turun dari kendaraannya dan berdiri di hadapannya seraya berkata, ‘Kezhaliman apa yang menimpamu?.’
Ia menjawab, ‘Tanah milikku, direbut dan dirampas oleh orang bawahan tuan.’
Umar lalu menulis surat kepada ‘Urwah ibn Muhammad,’ bawahannya yang memerintah kawasan ’Aden. Bunyi surat itu: ‘Amma ba’du, Apabila surat ini sampai kepadamu, maka dengarkanlah bukti (hujjah/argumen) orang yang membawanya, jika memang haknya maka berikanlah kepadanya.’
Ia kemudian memberikan setempel pada suratnya lalu menyerahkannya kepada orang tersebut.
Saat orang itu hendak pergi, Umar berkata kepadanya, ‘Jangan tergesa-gesa! sesungguhnya kamu telah mendatangi kami dari negeri yang jauh. Tidak diragukan lagi, pasti kamu telah menghabiskan bekal yang banyak untuk perjalananmu ini. Baju-baju barumu menjadi lusuh dan bisa jadi tungganganmu binasa karenanya.’
Umar lalu mengkalkulasi seluruh biaya tersebut hingga mencapai total sebelas dinar, lalu memberikannya kepadanya (sebagai ongkos pengganti). Ia berkata, ‘Sebarkanlah mengenai hal ini kepada khalayak manusia agar orang yang terzhalimi di tengah mereka tidak merasa berat untuk mengadukan kezhaliman yang dialaminya setelah hari ini, walaupun tempat tinggalnya jauh.!’”
Adapun potret ketiga, maka seorang ahli ibadah yang zuhud, Ziyad ibn Maisaroh al-Makhzuumi yang akan meriwayatkannya kepada kita. Ia menuturkan,
“Tuanku ‘Abdullah ibn ‘Ayyasy’ mengutusku dari Madinah ke Damaskus untuk bertemu amirul mukminin, Umar ibn Abdul Aziz guna menyelesaikan beberapa urusannya.
Antara aku dan Umar telah ada hubungan lama dimulai saat ia menjabat sebagai penguasa Madinah. Saat aku masuk menemuinya, ternyata ada seorang juru tulis di sisinya yang menulis untuknya.
Saat berada di depan bilik, aku mengucapkan, ‘Assalamu ’alaikum .’
Ia menjawab, ‘Wa’alaikumussalam warahmatullah, ya Ziyad.’
Aku lalu berjalan ke arahnya dengan rasa malu, karena tadi tidak mengucapkan salam kepadanya dengan menyebut ‘amirul mukminin’ terlebih dahulu. Sesampainya aku kepadanya, aku mengucapkan (lagi), ‘Assalamu ‘alaika ya Amiral mukminin warahmatullahi ta’ala wabarakatuh.’
Ia berkata, ‘Wahai Ziyad, sesungguhnya aku tidak mengingkari atas ucapan salammu yang pertama tadi, mengapa kamu harus mengucapkannya lagi untuk kedua kalinya?’
Juru tulisnya pada saat itu sedang membacakan pengaduan tindak kezhaliman yang datang dari “Bashrah” melalui surat. Ia lalu berkata kepadaku, ‘Duduklah wahai Ziyad sehingga kami sampai kepada giliranmu.’
Aku duduk di sebelah pintu, sedangkan juru tulis masih membacakan untuknya. Dan Umar menarik nafas dalam-dalam karena merasa gundah.
Saat juru tulisnya selesai membaca surat-surat yang ada bersamanya dan beranjak untuk menjalankan tugasnya yang lain, Umarpun bangkit dari majlisnya. Ia berjalan ke arahku hingga duduk di depanku di pintu. Ia meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututku sembari berkata, ‘Selamat untukmu wahai Ziyad, kamu telah menghangatkan tubuhmu dengan madro’ah (jubah yang terbuka bagian depannya) ini dan dapat terhindar dari kesibukan yang kami hadapi. ‘
Aku memang memakai madro’ah yang terbuat dari wool.
Kemudian ia mulai menanyaiku tentang keadaan orang-orang shalih penduduk Madinah, kaum laki-laki dan wanitanya, satu demi satu. Tidak satu orang pun dari mereka yang terlewatkan olehnya untuk ditanyai keadaannya.
Ia lalu menanyaiku tentang hal-hal yang pernah ia perintahkan di Madinah saat ia masih menjabat sebagai penguasa dulu.
Aku memberitahukan kepadanya tentang segala yang ia tanyakan.
Ia mendesah sedih seraya berkata, ‘Wahai Ziyad, tidakkah kamu melihat apa yang telah menimpa Umar.?’
Aku berkata, ‘Aku berharap kebaikan dan pahala untukmu dalam hal itu.!’
Ia berkata, ‘Terlalu jauh (tidak mungkin).!!!’
Kemudian ia menangis. Aku menghiburnya dan berkata, ‘Sayangilah dirimu wahai amirul mukminin, sungguh aku mengharap kebaikan untukmu.’
‘Alangkah jauhnya apa yang kamu harapkan itu wahai Ziyad! Aku dapat dengan leluasa mencela tanpa ada yang berani balas mencela, memukul tanpa ada yang berani balas memukul, menyakiti orang tanpa ada yang berani balas menyakitiku.!’
Ia pun menangis lagi sehingga membuatku iba terhadapnya.
Aku tinggal di sisinya selama tiga hari hingga berhasil menuntaskan tugas yang diembankan tuanku.
Saat aku hendak pergi, ia menitipkan kepadaku sepucuk surat untuk tuanku, isinya memohon kepadanya agar menjual diriku kepadanya.
Kemudian ia mengeluarkan dua puluh dinar dari bawah kasurnya, lantas berkata, ‘Pergunakan harta ini untuk menolong duniamu! andaikata kamu mendapat jatah dari harta ‘Fai’ (harta rampasan yang didapat tanpa melalui peperangan-red), pastilah akan kuberikan kepadamu.!’
Aku pun menolak untuk mengambil harta darinya.
Ia berkata, ‘Ambillah, itu bukan berasal dari Baitul Mal akan tetapi itu dari gaji pribadiku.”
Aku tetap menolak untuk mengambilnya.
Ia terus memaksaku hingga aku mengambilnya dan pergi.
Sesampainya di Madinah, surat amirul mukminin itu aku berikan kepada tuanku. Ia membukanya dan berkata, ‘Ia memintaku agar menjualmu kepadanya sehingga dapat memerdekakanmu. Kalau begitu, kenapa bukan aku saja yang memerdekakanmu.?’
Kemudian ia pun memerdekakanku.”
Demikian Artikel Tentang UMAR BIN ABDUL AZIZ (Pelajaran Lainnya: Sampai-Sampai Seorang Budak Jadi Teman Dekatnya!!)
UMAR BIN ABDUL AZIZ (Pelajaran Lainnya: Sampai-Sampai Seorang Budak Jadi Teman Dekatnya!!)
Cincin Mustika Merah Delima Indah Mempesona Cincin Mustika Merah Delima Indah Mempesona merupakan mustika merah delima yang memiliki keindahan alami. Warna merah merona pada mustika merah delima ini sangat mempesona. Merah delima yang sudah menggunakan cincin dari bahan perak menambah kesan elegan bagi siapa saja yang memakainya. Merah delima merupakan mustika yang sangat terkenal dan sudah… selengkapnya
Rp 1.250.000Mustika Blue Sapphire Yang Bertuah Lulus Tes Nama daripada Produk ini. Mustika Blue Sapphire Yang Bertuah Lulus Tes berkhasiat Insya Allah untuk Membuka Aura Ketampanan / Kecantikan, Membangkitkan simpul syarat pemikat tampil menawan mempesona, Kesehatan dan penolak energi negatif, Kewibawaan, menunjang derajat dimata siapapun disegani dan dihormati, Power Asihan memikat hati yang dikehendaki, Menunjang peningkatan… selengkapnya
Rp 900.000Tongkat Pusaka Paranormal Sakti Tongkat Pusaka Paranormal Sakti adalah salah satu pusaka paranormal sakti jaman dahulu atau jaman kuno.. Konon pusaka ini dahulunya adalah milik konsultan spiritual atau paranormal jaman kerajaan kuno yang sangat dipercaya oleh raja dan dijadikan sebagai pengamat dalam kerajaan. Tongkat Pusaka Paranormal Sakti tersebut berisi ribuan khodam yang patuh dan baik… selengkapnya
Rp 675.000Mustika Kulit Macan Loreng Mustika Kulit Macan Loreng merupakan batu mustika bertuah yang memiliki corak pamor dan warna yang menawan dan indah. Batu mustika bertuah ini memiliki banyak energi positif dari alam. Batu mustika ini termasuk mustika khodam tingkat tinggi. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk pesona wibawa tingkat tinggi, tampil memikat mempesona,… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Macan Tutul Khodam Ganas Mustika Macan Tutul Khodam Ganas merupakan mustika bertuah yang bentuk pamor bagaikan kulit macan tutul yang indah. Mustika ini bentuk pamor dan perpaduan warnanya sangat serasi sekali serta terkesan indah dan elegan. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Mustika Macan Tutul Khodam Ganas. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat… selengkapnya
Rp 290.000Mustika Kendit Tapak Jalak Keramat Mustika Kendit Tapak Jalak Keramat merupakan mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor kendit dan warna mustika coklat yang indah dan terkesan elegan sekali. Mustika tersebut pamornya juga terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Kendit Tapak Jalak Keramat Insya Allah untuk memiliki energi… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Merah Delima Asli Ampuh Mustika Merah Delima Asli Ampuh merupakan mustika bertuah yang memiliki energi spiritual kuat tingkat tinggi. Mustika ini juga termasuk mustika bertuah yang ampuh dan sudah sangat terkenal mendunia. Selain itu mustika ini salah satu mustika yang paling banyak dibruru oleh para pecinta mustika bertuah karena keampuhan manfaatnya. Keterangan Mustika. Produk… selengkapnya
Rp 350.000Batu Mustika Pelet Birahi Vagina Api Pusaka Dunia Batu Mustika Pelet Birahi Vagina Api Pusaka Dunia mampu menjadi sarana untuk membantu pemiliknya mewujudkan keinginanya. Mustika kami yang sudah masuk kedalam website resmi pusaka dunia terjamin keaslianya dan khasiatnya karena sudah melalui uji tes khasiat terlebih dahulu sebelum terpampang di website pusaka dunia. Mustika kami memiliki… selengkapnya
Rp 385.000Mustika Mata Merah Raja Khodam Mustika Mata Merah Raja Khodam merupakan mustika bertuah dengan bentuk pamor Mata Merah yang ganas dan sangat keramat. Mustika ii termasuk salah satu mustika yang jarang sekali didapatkan. Mustika yang satu ini sangat bagus untuk dijadikan koleksi maupun pusaka andalan dalam perlindungan tingkat tinggi. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya… selengkapnya
Rp 575.000Nama Produk ini Cincin Mustika Kalimaya Bertuah. Mustika Kalimaya Bertuah ini Khasiat / Manfaat Insya Allah Super Multi Fungsi yang artinya Insya Allah apa yang ada dalam fikiran/keinginan anda terdapat dalam tuah Mustika ini, kami tidak menulis karena terlalu banyak khasiatnya tetapi diantaranya untuk Membuka dan Menajamkan Aura, Pembangkit Kekuatan Pengasihan Alami, Mudah mencari jodoh… selengkapnya
Rp 750.000Batu mustika Yin Yang dipercaya memiliki energi atau kesaktian yang dapat membawa keseimbangan dalam kehidupan seseorang. Batu ini diyakini dapat membantu menyeimbangkan energi positif dan negatif dalam diri seseorang, membawa keharmonisan dalam hubungan, serta melindungi dari energi negatif dan bahaya. Batu mustika Yin Yang adalah batu yang memiliki kesaktian dalam mengharmoniskan energi Yin dan Yang. Dengan memiliki… selengkapnya
Rahasia Bersholawat Kepada Nabi Muhammad SAW Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa, “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S telah berkata kepadaku.” Berkata Jibril A.S. : “Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca solawat keatasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan aka saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar.” Berkata pula… selengkapnya
Info Pelet Bedak Wajah. Pelet bedak wajah ini bisa di gunakan untuk laki-laki ataupun wanita. Adapun manteranya sebagai berikut : Dipakai untuk laki-laki : “kataku kata asam, kata sinar bulan, kalau adik memandang kacar memandang seperti sinar bulan, tunduk kasih gila adik ku si ( sebut nama orang yang kita tuju ) kepadaku” Dipakai untuk… selengkapnya
Berita Artikel Putri Pandan Berduri, Asal-Mula Persukuan di Pulau Bintan Pulau Bintan merupakan pulau yang terbesar di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Di Pulau ini terdapat Kota Tanjung Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini dihuni oleh berbagai macam suku-bangsa seperti Melayu, Tionghoa, Minang, Batak, Jawa dan lain-lain. Dahulu, di Pulau Bintan juga pernah berdiam… selengkapnya
Tentang Kayu Klumpit ( Klumprit ). Pohonnya tinggi besar. banyak terdapat dihutan jati, namun kini hampir punah digunakan untuk bahan bangunan yang tidak menuntuk keawetan. Salah satu pohon Klumpit yang masih alami terdapat di Goa Ngrancang Kencono, 7 km barat daya kecamatan Playen termasuk kawasan desa Manggoran Kidul. Kayu ini dipercaya bertuah memudahkan permohonan yang bersifat… selengkapnya
Tentang Pengasihan Semar Putih. Pengasihan Semar Putih ini banyak sekali versinya, dan setiap versi memiliki kegunaan dan juga kelebihannya masing-masing. Versi pertama memiliki kegunaan agar kalau Anda apel kerumah gadis yang dituju maka ia akan senang sekali dan jatuh cinta. Malahan kalau Anda akan pamitan pulang, ia tidak akan membolehkannya dan menangis kalau tetap memaksa…. selengkapnya
Info Pengasihan Nur Kumbang. Pengasihan Nur Kumbang ini adalah pengasihan yang kekuatan gaibnya disalurkan dengan cara berjabat tangan dengan orang dituju, sehingga orang tersebut menjadi simpati bahkan bisa jatuh cinta pada Anda. Kesan pertama begitu menggoda dan selanjutnya terserah Anda…. Manteranya : Bismillaahirrohmaanirrohiim Niat ingsun pan ngatrapaken Kasihan ingsun nur kumbang Rayak-rayak runtung-runtung Batur kita… selengkapnya
Khasiat Surat AL-MUZAMMIL a. Barang siapa membiasakan membaca surat Al-Muzammil maka ia akan diberi kemudahanurusannya, baik urusan dunia maupun akhirat. b. Barang siapa ingin berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW dalam mimpi. ”Maka bacalahsurat Al-Muzammil empat puluh satu kali.” (Dikutib dari kitab Al-Wasail). c. Bila ada keluarga atau siapapun yang pergi atau kabur dari rumah, sementara… selengkapnya
Jenis Keris Pamor Sama. Ada beberapa jenis pamor yang bentuknya hampir sama dan sering dikacaukan orang penamaannya. Yang paling sering dikacaukan adalah pamor Wos Wutah, Pulo Tirto dan Pendaringan Kebak. Pamor Pulo Tirto memang mirip sekali dengan Wos Wutah, bedanya pada Pulo Tirto motif gumpalannya terpisah satu sama lainnya dalam jarak cukup jauh sekitar 2… selengkapnya
Waspadai Adu Domba Umat Islam Waspadai Adu Domba Umat Islam karena banyak sekali oknum yang memecah belah agama, bagi anda yang ingin melihat selengkapnya ada juga dimajalah posmo edisi 692, Memang publik patut menyayangkan adanya “ketegangan” antara elemen Islam dengan salah satu tokoh Islam tersebut, Karena hal itu bisa menorehkan luka lama di tengah-tengah kita…. selengkapnya
