SAID IBN AL-MUSAYYIB (Sosok Ulama Langka; Takut Fitnah, Lamaran Khalifah Ditolaknya)
SAID IBN AL-MUSAYYIB (Sosok Ulama Langka; Takut Fitnah, Lamaran Khalifah Ditolaknya)
“Said Ibn al-Musayyib sudah berfatwa saat para sahabat masih hidup” (Ahli Sejarah)
Amirul Mukminin Abdul Malik ibn Marwan bertekad untuk menunaikan haji ke Baitullah al-Haram dan berziarah ke al-Haram an-Nabawy serta untuk menyampaikan salam kepada Rasulullah SAW.
Ketika bulan Dzul Qa’dah datang, khalifah yang agung tersebut menyiapkan untanya untuk perjalanan menuju tanah Hijaz dengan ditemani oleh para petinggi kalangan umara Bani Umayyah dan para pejabat teras negaranya serta beberapa orang putranya.
Rombongan berangkat dari Damaskus menuju Madinah Munawwarah dengan tidak terlalu pelan dan tidak pula tergesa-gesa.
Setiap kali singgah di suatu tempat, mereka mendirikan tenda, menggelar permadani dan mengadakan majlis-majlis ilmu dan penyampaian nasehat untuk memperdalam agama mereka dan mengikat hati dan jiwa mereka dengan hikmah dan Mau’izhah Hasanah.
Tatkala khalifah sampai di Madinah Munawwarah, beliau mengimami Masjid Nabawi dan memberikan penghormatan dengan menyampaikan salam kepada penghuninya, Nabi Muhammad –shalawat yang paling afdlol dan salam yang paling suci semoga tercurahkan kepadanya- serta berbahagia dengan mengerjakan shalat di Raudlah yang suci lagi mulia. Beliau merasakan kesejukan hati dan keselamatan jiwa yang belum pernah beliau rasakan sebelumnya.
Beliau juga bertekad untuk tinggal dalam waktu yang lama di kota Rasul SAW selama ada jalan untuk itu.
Di antara hal yang sangat menarik perhatiannya di Madinah Munawwarah adalah adanya halaqoh-halaqoh ilmu yang memakmurkan masjid nabawi yang mulia.
Di masjid itu para ulama yang langka dari para pembesar tabi’in berkumpul sebagaimana kumpulan (gugusan) bintang-bintang yang bersinar di jantung langit.
Ada halaqoh yang dipimpin ‘Urwah ibn az-Zubair…
Ada halaqah yang dipimpin Said ibn al-Musayyib…
Dan ada halaqah yang dipimpin Abdullah ibn ‘Utbah… (salah seorang kibar tabi’in)
Pada suatu hari, khalifah terbangun dari Qailulah (tidur di waktu dhuha atau siang hari) di waktu yang beliau tidak terbiasa terbangun padanya. Ia lantas memanggil penjaganya dan berkata, “Wahai Maesaroh.”
“Aku penuhi panggilanmu, wahai Amirul Mukminin” jawab Maesaroh.
Ia berkata, “Pergilah ke masjid Rasul SAW dan undanglah salah seorang ulama untukku agar ia memberikan petuahnya kepada kita….”
Maesaroh pergi menuju masjid nabawi yang mulia. Ia menerawangkan pandangannya namun tidak melihat kecuali hanya satu halaqoh ilmu saja, di tengah-tengahnya ada seorang syaikh yang berumur lebih dari sembilan puluh tahun. Padanya terpancar wajah ulama, wibawa dan ketenangan ulama…
Maesaroh berdiri tidak jauh dari halaqoh, kemudian ia menunjuk (memberi isyarat) ke arah syaikh dengan jarinya. Namun, syaikh tidak menoleh dan tidak memperdulikannya.
Maesaroh mendekat kepadanya seraya berkata, “Tidakkah kamu melihat bahwa aku menunjuk ke arahmu?.”
“Kepadaku?!” jawab syaikh.
“Ya” kata Maesaroh.
“(Lalu) apa hajatmu?” tanya syaikh.
Maesaroh menjawab, “Amirul Mukminin terbangun dari tidurnya dan berkata, “Pergilah ke masjid dan carilah seseorang dari para penceramahku dan bawalah kepadaku.”
“Aku tidak termasuk penceramahnya,” jawab syaikh
“Akan tetapi ia menginginkan seorang penceramah yang bisa menceramahinya,” kata Maesaroh
Syaikh menjawab, “Sesungguhnya orang yang menginginkan sesuatu maka ia akan mendatanginya…dan sesungguhnya halaqoh masjid ini masih lapang (luas) bila ia menginginkannya. Ceramah itu hendaklah didatangi, bukan mendatangi….”
Penjaga tersebut kembali dan berkata kepada khalifah, “Aku tidak menemukan seseorang di masjid kecuali hanya seorang syaikh yang aku tunjuk ke arahnya namun ia tidak mau bangkit. Lalu aku mendekat kepadanya dan aku katakan, sesungguhnya Amirul Mukminin telah terbangun pada waktu ini dan berkata kepadaku, “Carilah, apakah kamu melihat seseorang dari para penceramahku di masjid dan undanglah untuk menemuiku…”, lalu dengan tenang ia menjawab, “Sesungguhnya aku tidak termasuk penceramahnya dan sesungguhnya halaqoh masjid ini masih lapang bila ia menginginkan ceramah.”
Abdul Malik ibn Marwan mendesah panjang beberapa saat dengan perasaan sedih dan sakit. Ia lalu bangkit berdiri menuju ke dalam rumahnya seraya berkata “Ia adalah Said ibn al-Musayyib…alangkah bagusnya seandainya kamu tadi tidak mendatanginya dan tidak mengajaknya bicara…”
Ketika Abdul Malik telah menjauh dari majlis itu dan berada di dalam, putra Abdul Malik yang termuda (sang adik) menoleh ke arah saudara tuanya (sang kakak) dan berkata, “Siapa orang ini yang telah berani membangkang terhadap Amirul Mukminin dan tidak mau berdiri di hadapannya serta tidak mau menghadiri majlisnya…(padahal) dunia telah tunduk kepadanya dan raja-raja Romawi tunduk karena wibawanya.”
Kakaknya berkata, “Ia adalah orang yang putrinya telah dipinang Amirul Mukminin untuk saudaramu al-Walid, akan tetapi ia enggan untuk menikahkannya dengannya.”
Sang adik berkata, “Ia tidak mau menikahkah putrinya dengan al-Walid ibn Abdul Malik?! Apakah ia akan menemukan suami untuknya yang lebih mulia dari putra mahkota Amirul Mukminin?! Yang akan menggantikannya sebagai khalifah muslimin.”
Kakaknya diam dan tidak menjawab sepatah katapun…
Adiknya berkata lagi, “Apabila ia telah bakhil terhadap putrinya untuk dinikahkan dengan putra mahkota Amirul Mukminin, apakah ia (akan) menemukan orang yang setara dan cocok dengannya? Ataukah ia menghalangi putrinya menikah seperti yang dilakukan oleh sebagian orang dan membiarkan putrinya terus-menerus tinggal di rumah.”
Kakaknya menimpali, “Sungguh aku tidak mengetahui sedikitpun tentang kisahnya, dan kisah dia bersama putrinya….”
Maka, salah seorang anggota majlis dari penduduk Madinah menoleh kepada keduanya seraya berkata, “Apabila Amir mengizinkan, (maka) aku akan ceritakan kepadanya seluruh kisahnya. Ia (gadis tersebut) telah menikah dengan seorang pemuda dari kampung kami yang biasa dipanggil “Abu Wada’ah”, ia adalah tetangga samping rumah kami. Ada cerita menarik tentang pernikahannya dengan gadis tersebut yang ia ceritakan sendiri kepadaku.”
“Ceritakanlah” kata kedua bersaudara tersebut kepadanya.
Orang tadi berkata, “Abu Wada’ah bercerita kepadaku, ia menuturkan, “Aku –sebagaimana yang kamu tahu- selalu berada di masjid Rasulullah SAW untuk menuntut ilmu. Aku senantiasa berada di halaqoh Said ibn al-Musayyib, dan aku ikut berdesak-desakan bersama manusia…(Kemudian) dalam beberapa hari aku menghilang dari halaqoh syaikh sehingga ia mencari-cariku dan menyangka aku sakit atau ada sesuatu yang menimpaku…Ia bertanya tentang aku kepada orang-orang di sekelilingnya, namun tidak ada berita yang ia dapatkan dari mereka. Tatkala aku kembali kepadanya setelah beberapa hari, ia menyalamiku dan mengucapkan selamat datang. Ia bertanya, “Dimanakah kamu wahai Abu Wada’ah?”
“Istriku meninggal, sehingga aku sibuk dengan urusannya” jawabku.
“Mengapa kamu tidak memberitakannya kepada kami wahai Abu Wada’ah, sehingga kami bisa menolongmu dan menghadiri jenazahnya bersamamu serta membantumu atas apa yang telah menimpamu” kata syaikh.
“Jazakallahu khairan” jawabku…Aku berkehendak untuk bangkit, namun ia menahanku untuk tetap tinggal sehingga seluruh orang yang ada di majlis pergi. Kemudian ia berkata kepadaku, “Tidakkah kamu berpikir untuk mencari istri baru wahai Abu Wada’ah?”
“Yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu), siapakah yang akan (mau) menikahkan anak gadisnya denganku, sedangkan aku adalah pemuda yang tumbuh yatim dan hidup fakir, dan aku tidak memiliki kecuali hanya dua atau tiga dirham saja,” jawabku
“Aku, aku akan menikahkan kamu dengan putriku,” kata syaikh
Lidahku menjadi kelu, dan aku berkata, “Anda?!…Apakah anda akan menikahkan aku dengan putri anda setelah mengetahui perkaraku?!”
“Ya…dan kami apabila ada orang yang datang kepada kami yang kami ridlai agama dan akhlaknya maka kami nikahkan ia, sedangkan kamu di sisi kami adalah orang yang diridlai agama dan akhlaknya,” jawabnya
Ia kemudian menoleh kepada orang yang (duduk) dekat dari kami dan memanggil mereka. Setelah mereka menghampirinya dan berada di sisinya, ia memuji dan menyanjung Allah AWJ dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian ia mengakadkan aku dengan putrinya dan menjadikan dua dirham sebagai maharnya…
Aku berdiri, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan saking gemetar dan bahagianya.
Kemudian aku menuju rumahku. Ketika itu aku sedang berpuasa sehingga aku lupa akan puasaku. Aku mulai berkata, “Celaka kamu wahai Abu Wada’ah, apakah yang telah kamu perbuat dengan dirimu?!…Dari siapa kamu akan berhutang?!…Dari siapa kamu akan meminta harta?!…”
Aku terus menerus dalam keadaan seperti itu hingga adzan Maghrib berkumandang.
Aku lalu melaksanakan shalat fardlu, dan duduk untuk menyantap makanan berbuka yang ketika itu adalah roti dan minyak (zaet). Belum selesai aku menyantap satu atau dua suap tiba-tiba aku mendengar pintu diketuk. Aku bertanya, “Siapa yang datang?”
“Said,” jawabnya
Demi Allah seluruh orang yang bernama Said yang aku kenal telah terlintas dalam benakku kecuali Said ibn al-Musayyib (yang tidak terlintas dalam benakku). Hal ini, karena semenjak empat puluh tahun lamanya ia tidak terlihat kecuali hanya antara rumahnya dan masjid.
Aku membuka pintu, dan ternyata Said ibn al-Musayyib telah berdiri di hadapanku. Aku mengira ia telah merubah keputusannya dalam perkara pernikahanku dengan putrinya.
Aku berkata kepadanya, “Wahai Abu Muhammad (Said)?!…Mengapa anda tidak mengutus seseorang kepadaku, sehingga aku mendatangi anda.”
“Bahkan, engkaulah yang lebih berhak untuk aku datangi hari ini,” jawabnya
“Silahkan masuk,” kataku
“Tidak, aku hanyalah datang untuk suatu keperluan,” katanya
Aku bertanya, “Apa itu, semoga Allah merahmati anda?.”
Ia berkata, “Sesungguhnya putriku telah menjadi istrimu dengan syariat Allah sejak siang, dan aku tahu tidak ada seorang pun bersamamu yang menemani kesepianmu. Sehingga aku tidak suka kalau kamu tinggal malam ini di suatu tempat dan istrimu di tempat lain. Maka, aku datang mengantarkannya kepadamu.”
“Celakalah aku, anda datang mengantarkannya kepadaku,” kataku
“Ya…” katanya.
Aku memandangnya, dan ternyata ia (putrinya) telah berdiri tegap.
Ia (Said) menoleh kepadanya seraya berkata, “Masuklah ke rumah suamimu wahai purtiku dengan memohon nama Allah dan berkah-Nya.”
Ketika akan melangkah, ia tersandung pakaiannya karena malu sehingga ia hampir jatuh ke tanah.
Adapun aku, aku berdiri di hadapannya, bingung dan tidak tahu apa yang akan aku katakan. Kemudian aku bersegera menuju tempayan yang terdapat roti dan zaet padanya, aku menyingkirkannya dari cahaya lentera agar ia tidak melihatnya.
Aku lalu naik ke loteng dan memanggil para tetanggaku. Mereka menghampiriku seraya berkata, “Ada apa denganmu?”
“Said ibn al-Musayyib telah menikahkanku dengan putrinya hari ini di masjid. Sekarang ia telah datang mengantarkannya kepadaku tanpa sepengetahuanku. Maka, kemarilah hiburlah dan temanilah kesendiriannya hingga aku memanggil ibuku karena rumahnya jauh,” kataku
Seorang wanita tua di antara mereka berkata, “Celaka kamu, apakah kamu sadar atas apa yang kamu katakan?! Apakah Said ibn al-Musayyib (benar-benar) telah menikahkan kamu dengan putrinya, dan mengantarkannya sendiri untukmu ke rumah?! Padahal dialah yang enggan menikahkannya dengan al-Walid ibn Abdul Malik!!”
“Ya…sekarang dia ada di sisiku, di rumahku. Segeralah temui dia dan lihatlah,” kataku
Para tetangga bersegara menuju ke rumah dan mereka hampir-hampir tidak mempercayaiku. Mereka mengucapkan selamat datang kepadanya dan menemani kesepiannya.
Tidak begitu lama sehingga datanglah ibuku. Tatkala ia melihat istriku, ia menoleh kepadaku dan berkata, “Haram bagiku melihat wajahmu apabila kamu tidak meninggalkannya bersamaku sehingga aku meriasnya, lalu aku menyandingkannya kepadamu sebagaimana disandingkannya wanita-wanita mulia.”
“Terserah ibulah.” kataku.
Ia (ibuku) menemaninya selama tiga hari, kemudian menyandingkannya kepadaku. Dan ternyata ia adalah wanita Madinah tercantik, manusia yang paling hafal terhadap kitab Allah AWJ, paling banyak meriwayatkan hadits Rasul SAW, dan wanita yang paling paham terhadap hak-hak suami.
Aku tinggal bersamanya beberapa hari. Ayahnya atau salah seorang dari keluarganya tidak mengunjungiku. Kemudian aku mendatangi halaqoh syaikh di masjid. Aku mengucapkan salam kepadanya. Ia menjawab salamku namun tidak mengajakku bicara. Ketika orang-orang yang hadir di majlis telah pergi, dan tinggal aku, ia berkata, “Bagaimana keadaan istrimu wahai Abu Wada’ah?.”
“Ia dalam keadaan yang dicintai oleh teman dan dibenci oleh musuh” jawabku.
“Alhamdulillah,” katanya
Ketika aku pulang ke rumah, aku mendapatkan syaikh telah mengirim kepada kami harta yang cukup untuk kami jadikan penopang kehidupan kami.
Setelah selesai berkisah, putra Abdul Malik berkata, “Sungguh aneh perkara orang ini (yaitu Said)…”
Seorang penduduk Madinah yang menceritakan kisah tersebut berkata kepadanya “Apa yang aneh darinya wahai Amir? Sesungguhnya ia adalah orang yang telah menjadikan dunianya sebagai bahtera untuk menuju akhirat dan membeli akhirat yang kekal untuk dirinya dan keluarganya dengan dunia yang fana. Demi Allah, ia bukanlah orang yang enggan untuk menikahkan putrinya dengan putra Abdul Malik. Aku tidak melihatnya tidak setara dengan putrinya, hanya saja ia takut fitnah dunia atas diri putrinya. Sungguh beberapa sahabatnya telah bertanya kepadanya, “Apakah kamu menolak pinangan Amirul Mukminin dan menikahkan putrimu dengan orang biasa dari kaum muslimin?!”
Ia manjawab, “Sesungguhnya putriku ini adalah amanah di pundakku dan aku berusaha mencari untuk kebaikan urusannya pada apa yang telah aku perbuat.”
“Bagaimanakah itu?!” Tanya seseorang kepadanya.
Ia menjawab, “Apa anggapan kalian terhadapnya bila ia pindah ke istana Bani Umayyah dan bergelimang di antara baju-baju mewah dan perabotan megah. Pembantu, pengawal serta para budak berdiri di depannya, sebelah kanan dan kirinya…kemudian ia mendapatkan dirinya setelah itu telah menjadi istri khalifah? Bagaimana jadinya agamanya ketika itu?.”
Maka seseorang dari penduduk Syam berkata, “Nampaknya sahabat kalian ini (Said) adalah model manusia langka.”
Dan seorang penduduk kota yang lain berkata, “Demi Allah, engkau tidak salah …”
Ia adalah orang yang selalu berpuasa di siang hari…
Bangun di malam hari…
Menunaikan haji sekitar empat puluh kali…
Dan sejak empat puluh tahun ia tidak pernah terlambat dari takbir pertama di masjid Rasul SAW…
Dan tidak pernah diketahui darinya bahwa ia melihat kepada tengkuk seseorang di dalam shalat sejak itu selamanya, karena ia selalu menjaga untuk berada di shaf pertama. Adalah ia dalam kelapangan rizkinya bisa menikah dengan siapa saja yang ia kehendaki dari wanita Quraisy, namun ia lebih memilih putri Abu Hurairah RA dari seluruh para wanita. Yang demikian itu karena kedudukannya dari Rasulullah SAW dan keluasan riwayatnya terhadap hadits serta raghbah-nya (keinginannya) yang begitu besar dalam mengambil hadits darinya. Ia telah mempersembahkan dirinya untuk ilmu semenjak kecil.
Ia masuk (belajar) kepada istri-istri Nabi SAW dan mengambil manfaat dari mereka…
Ia berguru kepada Zaid ibn Tsabit, Abdullah ibn Abbas dan Abdullah ibn Umar.
Ia juga mendengar dari Utsman, Ali dan Shuhaib serta sahabat Nabi mulia SAW yang lainnya.
Akhlak dan kepribadiannya meniru mereka. Ia memiliki kalimat yang selalu ia ulang-ulang hingga tersebar, seakan-akan itu adalah syi’arnya, yaitu perkataanya,
“Tidak ada yang seperti perbuatan ta’at kepada Allah di dalam dapat memuliakan jiwa hamba dan tidak ada yang seperti perbuatan maksiat kepada-Nya di dalam menghinakan jiwanya.”
SAID IBN AL-MUSAYYIB (Sosok Ulama Langka; Takut Fitnah, Lamaran Khalifah Ditolaknya)
Buku Kamus 3 Bahasa Inggris Jepang Indonesia Buku Kamus 3 Bahasa Inggris Jepang Indonesia adalah buku kamus ini disusun untuk menjadikan kepraktisan yang menguntungkan pelajar dan siapapun yang berminat untuk mempelajari Bahasa Jepang. Semoga buku ini bisa diterima umum, khususnya pelajar, serta siapapun yang berminat mempelajari Bahasa Jepang. Nama Produk : Buku Kamus 3 Bahasa… selengkapnya
Rp 35.400Mustika 1000 Jin adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika 1000 Jin Insya Allah untuk membangkitkan saudara kembar/prewangan, membuat pemilik banyak dicintai ribuan jin / ribuan khodam sehingga dalam segala urusan banyak dibantu makhluk gaib yang tidak terlihat, menjadikan segala hajat / niat pemilik akan mudah mencapai kesuksesan. Produk Jenis ini bernama Cincin Batu… selengkapnya
Rp 350.000Batu Mustika Mata Gaib Khodam Ganas Batu Mustika Mata Gaib Khodam Ganas merupakan mustika bertuah yang energi spiritual tingkat tinggi. Batu mustika ini juga memiliki perpaduan warna dan pamor yang sangat serasi sekali. Mustika ini termasuk salah satu mustika yang banyak sekali diburu pecinta mustika bertuah. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Mustika Mata… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Segoro Kidul Khodam Ratu Keramat Mustika Segoro Kidul Khodam Ratu Keramat merupakan batu mustika bertuah asli pantai selatan yang memiliki corak warna yang indah serta elegan sekali. Pamor mustika tersebut juga terbentuk secara alami. Mustika ini termasuk mustika yang jarang untuk didapatkan, maka bagi yang berminat segera ambil mustika tersebut sebelum diambil oleh yang… selengkapnya
Rp 330.000Batu Mustika Angka 3 Bertuah Batu Mustika Angka 3 Bertuah merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor angka 3 unik dan elegan, pamor mustika ini terbentuk secara alami oleh proses alam selama ratusan tahun. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Mustika Angka 3 Bertuah. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran… selengkapnya
Rp 500.000Keris Singo Barong Bertuah. Dapur / Bentuk : ingo Barong. Pamor / Lambang / Filosofi : Pedaringan Kebak. Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kamardikan. Model Bilah Pusaka : Keris Luk 11. Panjang Bilang-Gonjo Keris : 37,1 CM Panjang Seluruh Keris : 44,4 CM Asal Usul Pusaka : Dari Mpu Wesi Aji. Warangka Gayaman… selengkapnya
Rp 1.050.000Keris Pusaka Naga Temanten Kinatah Kamarogan Keris Pusaka Naga Temanten Kinatah Kamarogan merupakan keris pusaka yang sangat gagah. Keris pusaka ini memiliki bentuk dhapur Naga Temanten yaitu salah satu dhapur yang gagah dan elegan. Keris naga temanten ini memiliki tangguh kamardikan dengan lapisan kinatah yang membuatnya semakin kharismatik dan menawan. Keris pusaka ini memiliki energi yang… selengkapnya
Rp 3.800.000Mustika Apupus Limar adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Apupus Limar Insya Allah untuk membukan keberuntungan Hidup, menanam saham, investasi, keberuntungan usaha terhindar dari kegagalan, keberuntungan cinta terhindar dari putus cinta dan menghilangkan segala kesialan hidup. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Motif Gunung Emas. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Pengasihan Pelet Junjung Derajat Unik Mustika Pengasihan Pelet Junjung Derajat Unik merupakan mustika bertuah yang mempunyai pamor junjung drajat dengan corak warna hitam yang tembus jika di sorot dari bawah batu. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Junjung Derajat. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran Batu : 19x13x5… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Wulung Sakti. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk membuka aura, membangkitkan kekuatan daya pikat, pelet dan pengasihan, menambah ketampanan, tampil menarik mempesona dan mudah memikat hati, wajah cerah awet muda dan tampan mempesona bagi yang melihatnya. Produk Jenis ini bernama Sardonyx. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1930. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran : -+… selengkapnya
Rp 275.000Amalan-Amalan Pamungkas Mukaddimah Mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat merupakan cita-cita setiap muslim tentunya, namun hal itu tidak bisa hanya sebatas cita-cita dan angan-angan. Harus ada aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sehingga cita-cita itu benar-benar dapat teralisasi. Salah satu cara untuk merelisasikannya adalah dengan menjalankan amalan-amalan yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, khususnya… selengkapnya
Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika. Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah SWT berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan… selengkapnya
Aji Teguh Alot Payung Alloh Untuk lelakunya sebagai berikut : a. Puasa sunnah tujuh senin tujuh kamis, kemudian dilanjutkan puasa sunnah 4 hari . hari terakhir puasa tidak boleh tidur sehari semalam dan harus dalam keadaan suci dari hadastkecil dan hadast besar bila buang air besar atau kecil harus segera bersuci dan berwudlu,demikian pula bila… selengkapnya
Ilmu Ghaib Daya ghaib manusia dan alam yang belum banyak diketahui dapat dibagi menjadi 2 bagian: 1. Ilmu ghaib yang bersifat theori 2. Ilmu ghaib yang diamalkan ( occultisme praktis) Ilmu ghaib yang diamalkan atau occultisme praktis, menurut sifatnya dibagi lagi menjadi dua bagian 1. Ilmu Ghaib yang bersifat Rohaniah ( kebatinan) 2. Ilmu ghaib… selengkapnya
No Hoax 100% Fakta – Julia Perez Meninggal Dunia Julia Perez mengembuskan nafas terakhir pada Sabtu, 10 Juni 2017. Aktris yang akrab disapa Jupe itu sudah dirawat intensif sejak Februari lalu. Belakangan kondisinya memburuk akibat kanker serviks stadium 4 yang dideritanya. Kabar duka ini diungkap adik Julia Perez, Anggi lewat akun Instagramnya @anggitheperez. “Innalillahiwainailaihirojiun, telah… selengkapnya
Cara Mendapatkan Mustika Lipan Dengan Mudah Cara Mendapatkan Mustika Lipan Dengan Mudah – Mustika lipan merupakan sebuah mustika bertuah yang memiliki manfaat sangat special yaitu manfaat tembus pandang kebatinan, namun tidak hanya manfaatnya saja yang special akan tetapi pencarian batu mustika lipan juga sangat special karena sulit dan banyak tangtangannya. Maka dari itu batu mustika… selengkapnya
Tentang Ritual Pelet Pisang Emas. Banyak kalangan menganggap bahwa mitos mahabah pisang emas lebih ampuh daripada ajian Semar mesem, jaran goyang, asmarandana, arjuna teleng, semar kuning, si lujangga, kinjeng mas, dan lain sebagainya. Namun, kedasyatan sebuah ilmu bisa ditempuh dengan syarat yang sangat berat. Jadi akan seimbang hasilnya. Ibarat mutiara maka untuk mendapatkannya harus melalui… selengkapnya
Semangka Dapat Membuat Pria lebih Sangar di Ranjang Buah semangka merupakan makanan segar dan menyegarkan Bedasarkan Hasil penelitian terbaru yang terbit dalam Medical News Today menyebutkan bahwa buah semangka memiliki kandungan zat yang meningkatkan tekanan darah dan libido. Buah ini tidak hanya membuat segar, tapi bisa membuat pria lebih ‘sangar’ di tempat tidur. Kenapa? Dr… selengkapnya
Kesaktian Wisa Kiblat Papat. racun yang dikeluarkan binatang seperti ular, sangat membahayakan bagi keselamatan orang yang digigitnya. Tapi bila orang orang yang digigit ular dan binatang beracun lainnya mempunyai penangkalnya tidaklah hal yang aneh. Anda bisa menangkal racun tersebut dengan menggunakan aji Kiblat Papat. Selain Kesaktian Wisa Kiblat Papat inilah 47 Macam Ajian Kesaktian Paling Ampuh
Keris Sakti Mandraguna. Indonesia adalah negara yang memiliki aneka ragam budaya,suku,ras dan keyakinan.Karena hal inilah, yang menjadi sebab utama bangsa ini memiliki sejuta peninggalan aneka carita, cerita, dongeng, pusaka dan situs purbakala,Tak terhitung jumlah kekayaan kultur yang di miliki bangsa ini, termasuk salah satu nya warisan leluhur budaya yang berupa Tosan Aji atau”Keris Pusaka“. Dari… selengkapnya