SAID IBN AL-MUSAYYIB (Sosok Ulama Langka; Takut Fitnah, Lamaran Khalifah Ditolaknya)
SAID IBN AL-MUSAYYIB (Sosok Ulama Langka; Takut Fitnah, Lamaran Khalifah Ditolaknya)
“Said Ibn al-Musayyib sudah berfatwa saat para sahabat masih hidup” (Ahli Sejarah)
Amirul Mukminin Abdul Malik ibn Marwan bertekad untuk menunaikan haji ke Baitullah al-Haram dan berziarah ke al-Haram an-Nabawy serta untuk menyampaikan salam kepada Rasulullah SAW.
Ketika bulan Dzul Qa’dah datang, khalifah yang agung tersebut menyiapkan untanya untuk perjalanan menuju tanah Hijaz dengan ditemani oleh para petinggi kalangan umara Bani Umayyah dan para pejabat teras negaranya serta beberapa orang putranya.
Rombongan berangkat dari Damaskus menuju Madinah Munawwarah dengan tidak terlalu pelan dan tidak pula tergesa-gesa.
Setiap kali singgah di suatu tempat, mereka mendirikan tenda, menggelar permadani dan mengadakan majlis-majlis ilmu dan penyampaian nasehat untuk memperdalam agama mereka dan mengikat hati dan jiwa mereka dengan hikmah dan Mau’izhah Hasanah.
Tatkala khalifah sampai di Madinah Munawwarah, beliau mengimami Masjid Nabawi dan memberikan penghormatan dengan menyampaikan salam kepada penghuninya, Nabi Muhammad –shalawat yang paling afdlol dan salam yang paling suci semoga tercurahkan kepadanya- serta berbahagia dengan mengerjakan shalat di Raudlah yang suci lagi mulia. Beliau merasakan kesejukan hati dan keselamatan jiwa yang belum pernah beliau rasakan sebelumnya.
Beliau juga bertekad untuk tinggal dalam waktu yang lama di kota Rasul SAW selama ada jalan untuk itu.
Di antara hal yang sangat menarik perhatiannya di Madinah Munawwarah adalah adanya halaqoh-halaqoh ilmu yang memakmurkan masjid nabawi yang mulia.
Di masjid itu para ulama yang langka dari para pembesar tabi’in berkumpul sebagaimana kumpulan (gugusan) bintang-bintang yang bersinar di jantung langit.
Ada halaqoh yang dipimpin ‘Urwah ibn az-Zubair…
Ada halaqah yang dipimpin Said ibn al-Musayyib…
Dan ada halaqah yang dipimpin Abdullah ibn ‘Utbah… (salah seorang kibar tabi’in)
Pada suatu hari, khalifah terbangun dari Qailulah (tidur di waktu dhuha atau siang hari) di waktu yang beliau tidak terbiasa terbangun padanya. Ia lantas memanggil penjaganya dan berkata, “Wahai Maesaroh.”
“Aku penuhi panggilanmu, wahai Amirul Mukminin” jawab Maesaroh.
Ia berkata, “Pergilah ke masjid Rasul SAW dan undanglah salah seorang ulama untukku agar ia memberikan petuahnya kepada kita….”
Maesaroh pergi menuju masjid nabawi yang mulia. Ia menerawangkan pandangannya namun tidak melihat kecuali hanya satu halaqoh ilmu saja, di tengah-tengahnya ada seorang syaikh yang berumur lebih dari sembilan puluh tahun. Padanya terpancar wajah ulama, wibawa dan ketenangan ulama…
Maesaroh berdiri tidak jauh dari halaqoh, kemudian ia menunjuk (memberi isyarat) ke arah syaikh dengan jarinya. Namun, syaikh tidak menoleh dan tidak memperdulikannya.
Maesaroh mendekat kepadanya seraya berkata, “Tidakkah kamu melihat bahwa aku menunjuk ke arahmu?.”
“Kepadaku?!” jawab syaikh.
“Ya” kata Maesaroh.
“(Lalu) apa hajatmu?” tanya syaikh.
Maesaroh menjawab, “Amirul Mukminin terbangun dari tidurnya dan berkata, “Pergilah ke masjid dan carilah seseorang dari para penceramahku dan bawalah kepadaku.”
“Aku tidak termasuk penceramahnya,” jawab syaikh
“Akan tetapi ia menginginkan seorang penceramah yang bisa menceramahinya,” kata Maesaroh
Syaikh menjawab, “Sesungguhnya orang yang menginginkan sesuatu maka ia akan mendatanginya…dan sesungguhnya halaqoh masjid ini masih lapang (luas) bila ia menginginkannya. Ceramah itu hendaklah didatangi, bukan mendatangi….”
Penjaga tersebut kembali dan berkata kepada khalifah, “Aku tidak menemukan seseorang di masjid kecuali hanya seorang syaikh yang aku tunjuk ke arahnya namun ia tidak mau bangkit. Lalu aku mendekat kepadanya dan aku katakan, sesungguhnya Amirul Mukminin telah terbangun pada waktu ini dan berkata kepadaku, “Carilah, apakah kamu melihat seseorang dari para penceramahku di masjid dan undanglah untuk menemuiku…”, lalu dengan tenang ia menjawab, “Sesungguhnya aku tidak termasuk penceramahnya dan sesungguhnya halaqoh masjid ini masih lapang bila ia menginginkan ceramah.”
Abdul Malik ibn Marwan mendesah panjang beberapa saat dengan perasaan sedih dan sakit. Ia lalu bangkit berdiri menuju ke dalam rumahnya seraya berkata “Ia adalah Said ibn al-Musayyib…alangkah bagusnya seandainya kamu tadi tidak mendatanginya dan tidak mengajaknya bicara…”
Ketika Abdul Malik telah menjauh dari majlis itu dan berada di dalam, putra Abdul Malik yang termuda (sang adik) menoleh ke arah saudara tuanya (sang kakak) dan berkata, “Siapa orang ini yang telah berani membangkang terhadap Amirul Mukminin dan tidak mau berdiri di hadapannya serta tidak mau menghadiri majlisnya…(padahal) dunia telah tunduk kepadanya dan raja-raja Romawi tunduk karena wibawanya.”
Kakaknya berkata, “Ia adalah orang yang putrinya telah dipinang Amirul Mukminin untuk saudaramu al-Walid, akan tetapi ia enggan untuk menikahkannya dengannya.”
Sang adik berkata, “Ia tidak mau menikahkah putrinya dengan al-Walid ibn Abdul Malik?! Apakah ia akan menemukan suami untuknya yang lebih mulia dari putra mahkota Amirul Mukminin?! Yang akan menggantikannya sebagai khalifah muslimin.”
Kakaknya diam dan tidak menjawab sepatah katapun…
Adiknya berkata lagi, “Apabila ia telah bakhil terhadap putrinya untuk dinikahkan dengan putra mahkota Amirul Mukminin, apakah ia (akan) menemukan orang yang setara dan cocok dengannya? Ataukah ia menghalangi putrinya menikah seperti yang dilakukan oleh sebagian orang dan membiarkan putrinya terus-menerus tinggal di rumah.”
Kakaknya menimpali, “Sungguh aku tidak mengetahui sedikitpun tentang kisahnya, dan kisah dia bersama putrinya….”
Maka, salah seorang anggota majlis dari penduduk Madinah menoleh kepada keduanya seraya berkata, “Apabila Amir mengizinkan, (maka) aku akan ceritakan kepadanya seluruh kisahnya. Ia (gadis tersebut) telah menikah dengan seorang pemuda dari kampung kami yang biasa dipanggil “Abu Wada’ah”, ia adalah tetangga samping rumah kami. Ada cerita menarik tentang pernikahannya dengan gadis tersebut yang ia ceritakan sendiri kepadaku.”
“Ceritakanlah” kata kedua bersaudara tersebut kepadanya.
Orang tadi berkata, “Abu Wada’ah bercerita kepadaku, ia menuturkan, “Aku –sebagaimana yang kamu tahu- selalu berada di masjid Rasulullah SAW untuk menuntut ilmu. Aku senantiasa berada di halaqoh Said ibn al-Musayyib, dan aku ikut berdesak-desakan bersama manusia…(Kemudian) dalam beberapa hari aku menghilang dari halaqoh syaikh sehingga ia mencari-cariku dan menyangka aku sakit atau ada sesuatu yang menimpaku…Ia bertanya tentang aku kepada orang-orang di sekelilingnya, namun tidak ada berita yang ia dapatkan dari mereka. Tatkala aku kembali kepadanya setelah beberapa hari, ia menyalamiku dan mengucapkan selamat datang. Ia bertanya, “Dimanakah kamu wahai Abu Wada’ah?”
“Istriku meninggal, sehingga aku sibuk dengan urusannya” jawabku.
“Mengapa kamu tidak memberitakannya kepada kami wahai Abu Wada’ah, sehingga kami bisa menolongmu dan menghadiri jenazahnya bersamamu serta membantumu atas apa yang telah menimpamu” kata syaikh.
“Jazakallahu khairan” jawabku…Aku berkehendak untuk bangkit, namun ia menahanku untuk tetap tinggal sehingga seluruh orang yang ada di majlis pergi. Kemudian ia berkata kepadaku, “Tidakkah kamu berpikir untuk mencari istri baru wahai Abu Wada’ah?”
“Yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu), siapakah yang akan (mau) menikahkan anak gadisnya denganku, sedangkan aku adalah pemuda yang tumbuh yatim dan hidup fakir, dan aku tidak memiliki kecuali hanya dua atau tiga dirham saja,” jawabku
“Aku, aku akan menikahkan kamu dengan putriku,” kata syaikh
Lidahku menjadi kelu, dan aku berkata, “Anda?!…Apakah anda akan menikahkan aku dengan putri anda setelah mengetahui perkaraku?!”
“Ya…dan kami apabila ada orang yang datang kepada kami yang kami ridlai agama dan akhlaknya maka kami nikahkan ia, sedangkan kamu di sisi kami adalah orang yang diridlai agama dan akhlaknya,” jawabnya
Ia kemudian menoleh kepada orang yang (duduk) dekat dari kami dan memanggil mereka. Setelah mereka menghampirinya dan berada di sisinya, ia memuji dan menyanjung Allah AWJ dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian ia mengakadkan aku dengan putrinya dan menjadikan dua dirham sebagai maharnya…
Aku berdiri, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan saking gemetar dan bahagianya.
Kemudian aku menuju rumahku. Ketika itu aku sedang berpuasa sehingga aku lupa akan puasaku. Aku mulai berkata, “Celaka kamu wahai Abu Wada’ah, apakah yang telah kamu perbuat dengan dirimu?!…Dari siapa kamu akan berhutang?!…Dari siapa kamu akan meminta harta?!…”
Aku terus menerus dalam keadaan seperti itu hingga adzan Maghrib berkumandang.
Aku lalu melaksanakan shalat fardlu, dan duduk untuk menyantap makanan berbuka yang ketika itu adalah roti dan minyak (zaet). Belum selesai aku menyantap satu atau dua suap tiba-tiba aku mendengar pintu diketuk. Aku bertanya, “Siapa yang datang?”
“Said,” jawabnya
Demi Allah seluruh orang yang bernama Said yang aku kenal telah terlintas dalam benakku kecuali Said ibn al-Musayyib (yang tidak terlintas dalam benakku). Hal ini, karena semenjak empat puluh tahun lamanya ia tidak terlihat kecuali hanya antara rumahnya dan masjid.
Aku membuka pintu, dan ternyata Said ibn al-Musayyib telah berdiri di hadapanku. Aku mengira ia telah merubah keputusannya dalam perkara pernikahanku dengan putrinya.
Aku berkata kepadanya, “Wahai Abu Muhammad (Said)?!…Mengapa anda tidak mengutus seseorang kepadaku, sehingga aku mendatangi anda.”
“Bahkan, engkaulah yang lebih berhak untuk aku datangi hari ini,” jawabnya
“Silahkan masuk,” kataku
“Tidak, aku hanyalah datang untuk suatu keperluan,” katanya
Aku bertanya, “Apa itu, semoga Allah merahmati anda?.”
Ia berkata, “Sesungguhnya putriku telah menjadi istrimu dengan syariat Allah sejak siang, dan aku tahu tidak ada seorang pun bersamamu yang menemani kesepianmu. Sehingga aku tidak suka kalau kamu tinggal malam ini di suatu tempat dan istrimu di tempat lain. Maka, aku datang mengantarkannya kepadamu.”
“Celakalah aku, anda datang mengantarkannya kepadaku,” kataku
“Ya…” katanya.
Aku memandangnya, dan ternyata ia (putrinya) telah berdiri tegap.
Ia (Said) menoleh kepadanya seraya berkata, “Masuklah ke rumah suamimu wahai purtiku dengan memohon nama Allah dan berkah-Nya.”
Ketika akan melangkah, ia tersandung pakaiannya karena malu sehingga ia hampir jatuh ke tanah.
Adapun aku, aku berdiri di hadapannya, bingung dan tidak tahu apa yang akan aku katakan. Kemudian aku bersegera menuju tempayan yang terdapat roti dan zaet padanya, aku menyingkirkannya dari cahaya lentera agar ia tidak melihatnya.
Aku lalu naik ke loteng dan memanggil para tetanggaku. Mereka menghampiriku seraya berkata, “Ada apa denganmu?”
“Said ibn al-Musayyib telah menikahkanku dengan putrinya hari ini di masjid. Sekarang ia telah datang mengantarkannya kepadaku tanpa sepengetahuanku. Maka, kemarilah hiburlah dan temanilah kesendiriannya hingga aku memanggil ibuku karena rumahnya jauh,” kataku
Seorang wanita tua di antara mereka berkata, “Celaka kamu, apakah kamu sadar atas apa yang kamu katakan?! Apakah Said ibn al-Musayyib (benar-benar) telah menikahkan kamu dengan putrinya, dan mengantarkannya sendiri untukmu ke rumah?! Padahal dialah yang enggan menikahkannya dengan al-Walid ibn Abdul Malik!!”
“Ya…sekarang dia ada di sisiku, di rumahku. Segeralah temui dia dan lihatlah,” kataku
Para tetangga bersegara menuju ke rumah dan mereka hampir-hampir tidak mempercayaiku. Mereka mengucapkan selamat datang kepadanya dan menemani kesepiannya.
Tidak begitu lama sehingga datanglah ibuku. Tatkala ia melihat istriku, ia menoleh kepadaku dan berkata, “Haram bagiku melihat wajahmu apabila kamu tidak meninggalkannya bersamaku sehingga aku meriasnya, lalu aku menyandingkannya kepadamu sebagaimana disandingkannya wanita-wanita mulia.”
“Terserah ibulah.” kataku.
Ia (ibuku) menemaninya selama tiga hari, kemudian menyandingkannya kepadaku. Dan ternyata ia adalah wanita Madinah tercantik, manusia yang paling hafal terhadap kitab Allah AWJ, paling banyak meriwayatkan hadits Rasul SAW, dan wanita yang paling paham terhadap hak-hak suami.
Aku tinggal bersamanya beberapa hari. Ayahnya atau salah seorang dari keluarganya tidak mengunjungiku. Kemudian aku mendatangi halaqoh syaikh di masjid. Aku mengucapkan salam kepadanya. Ia menjawab salamku namun tidak mengajakku bicara. Ketika orang-orang yang hadir di majlis telah pergi, dan tinggal aku, ia berkata, “Bagaimana keadaan istrimu wahai Abu Wada’ah?.”
“Ia dalam keadaan yang dicintai oleh teman dan dibenci oleh musuh” jawabku.
“Alhamdulillah,” katanya
Ketika aku pulang ke rumah, aku mendapatkan syaikh telah mengirim kepada kami harta yang cukup untuk kami jadikan penopang kehidupan kami.
Setelah selesai berkisah, putra Abdul Malik berkata, “Sungguh aneh perkara orang ini (yaitu Said)…”
Seorang penduduk Madinah yang menceritakan kisah tersebut berkata kepadanya “Apa yang aneh darinya wahai Amir? Sesungguhnya ia adalah orang yang telah menjadikan dunianya sebagai bahtera untuk menuju akhirat dan membeli akhirat yang kekal untuk dirinya dan keluarganya dengan dunia yang fana. Demi Allah, ia bukanlah orang yang enggan untuk menikahkan putrinya dengan putra Abdul Malik. Aku tidak melihatnya tidak setara dengan putrinya, hanya saja ia takut fitnah dunia atas diri putrinya. Sungguh beberapa sahabatnya telah bertanya kepadanya, “Apakah kamu menolak pinangan Amirul Mukminin dan menikahkan putrimu dengan orang biasa dari kaum muslimin?!”
Ia manjawab, “Sesungguhnya putriku ini adalah amanah di pundakku dan aku berusaha mencari untuk kebaikan urusannya pada apa yang telah aku perbuat.”
“Bagaimanakah itu?!” Tanya seseorang kepadanya.
Ia menjawab, “Apa anggapan kalian terhadapnya bila ia pindah ke istana Bani Umayyah dan bergelimang di antara baju-baju mewah dan perabotan megah. Pembantu, pengawal serta para budak berdiri di depannya, sebelah kanan dan kirinya…kemudian ia mendapatkan dirinya setelah itu telah menjadi istri khalifah? Bagaimana jadinya agamanya ketika itu?.”
Maka seseorang dari penduduk Syam berkata, “Nampaknya sahabat kalian ini (Said) adalah model manusia langka.”
Dan seorang penduduk kota yang lain berkata, “Demi Allah, engkau tidak salah …”
Ia adalah orang yang selalu berpuasa di siang hari…
Bangun di malam hari…
Menunaikan haji sekitar empat puluh kali…
Dan sejak empat puluh tahun ia tidak pernah terlambat dari takbir pertama di masjid Rasul SAW…
Dan tidak pernah diketahui darinya bahwa ia melihat kepada tengkuk seseorang di dalam shalat sejak itu selamanya, karena ia selalu menjaga untuk berada di shaf pertama. Adalah ia dalam kelapangan rizkinya bisa menikah dengan siapa saja yang ia kehendaki dari wanita Quraisy, namun ia lebih memilih putri Abu Hurairah RA dari seluruh para wanita. Yang demikian itu karena kedudukannya dari Rasulullah SAW dan keluasan riwayatnya terhadap hadits serta raghbah-nya (keinginannya) yang begitu besar dalam mengambil hadits darinya. Ia telah mempersembahkan dirinya untuk ilmu semenjak kecil.
Ia masuk (belajar) kepada istri-istri Nabi SAW dan mengambil manfaat dari mereka…
Ia berguru kepada Zaid ibn Tsabit, Abdullah ibn Abbas dan Abdullah ibn Umar.
Ia juga mendengar dari Utsman, Ali dan Shuhaib serta sahabat Nabi mulia SAW yang lainnya.
Akhlak dan kepribadiannya meniru mereka. Ia memiliki kalimat yang selalu ia ulang-ulang hingga tersebar, seakan-akan itu adalah syi’arnya, yaitu perkataanya,
“Tidak ada yang seperti perbuatan ta’at kepada Allah di dalam dapat memuliakan jiwa hamba dan tidak ada yang seperti perbuatan maksiat kepada-Nya di dalam menghinakan jiwanya.”
SAID IBN AL-MUSAYYIB (Sosok Ulama Langka; Takut Fitnah, Lamaran Khalifah Ditolaknya)
Jasa Ritual Kuat Sex Jasa Ritual Kuat Sex merupakan sebuah layanan Tim Sesepuh Pusaka Dunia yang bertujuan untuk membuka aura kejantanan pria. Dengan terbukanya aura kejantanan dalam diri seseorang akan membuat seseorang menjadi Arjuna bagi kaum hawa dan memiliki daya pemikat alami. Manfaat Jasa Ritual Kuat Sex Jasa Kuat Sex memiliki banyak kegunaan, khasiat dan… selengkapnya
Rp 2.750.000Keris Kyai Sabuk Inten Nama Pusaka: Keris Kyai Sabuk Inten Dapur / Bentuk: Sabuk Inten Pamor / Lambang / Filosofi: Ngulit Semongko Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi: Kerajaan Mataram Tahun Pembuatan : Abad 14-16 Model Bilah Pusaka: Luk 11 Panjang Bilah-Gonjo Keris : 35,3 CM Panjang Seluruh Keris: 41,7 CM Asal Usul Pusaka :… selengkapnya
*Harga Hubungi CSGolok Patimura, Pedang Golok Patimura, Pedang Patimura, Golok Patimura Harga Murah, ukuran …. cm, stok saat ini 1 buah saja, apabila ingin di isi Sesepuh agar mempunyai kandungan magis, energi spiritual mohon cantumkan nama, tanggal lahir, weton jika mengetahui. Biaya Kirim di hitung 7 kg. Hati hati banyak beredar Golok Patimura harga lebih murah tapi… selengkapnya
Rp 475.000Mustika Welut Putih Keramat Mustika Welut Putih Keramat merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor membentuk sosok belut putih mbungker yang memang jarang sekali untuk didapatkan. Mustika tersebut pamornya juga terbentuk secara alami sejak didapatkan sudah seperti itu adanya. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk menjadikan seseorang panutan, kepemimpinan, melancarkan usaha, memudahkan meraih jabatan,… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Sarang Lebah Madu Gunung Gaib Mustika Sarang Lebah Madu Gunung Gaib merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor membentuk sarang tawon madu gunung yang berwarna putih serta terkesan keramat. Mustika seperti ini juga jarang sekali untuk didapatkan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Sarang Lebah Madu Gunung Gaib Insya Allah untuk kekuatan magis pelet dan pengasihan sejati,… selengkapnya
Rp 325.000Pusaka Tanduk Kucing Penuh Khasiat Pusaka Tanduk Kucing Penuh Khasiat Adalah pusaka yang sangat misteri keberadaannya karena kita tahu hewan kucing seluruh dunia tidak ada yang bertanduk. Pusaka Tanduk Kucing Ini merupakan salah satu koleksi sesepuh pusaka dunia yang sangat langka sekali. Bagi penggemar pusaka dunia sangat beragam menanggapi asal usul Pusaka Tanduk Kucing Penuh… selengkapnya
Rp 1.850.000Mustika Khodam Ratu Pangandaran Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk khodam perewangan, pagar gaib, penangkal berbagai serangan gaib, pesugihan alami tiada tumbal, langsung pakai tanpa tirakat, tanpa puasa, membawa pemilik peningkatan perekonomian, kaya raya, menjalankan usaha apa saja diberikan kelancaran, usaha tanpa tanding. Sudah Mendapatkan Bonus Minyak Pusaka untuk Perawatan Mustika Jika Berminat… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Kinurung Asmara Keharmonisan Keluarga Mustika Kinurung Asmara Keharmonisan Keluarga merupakan mustika bertuah dengan motif pamor yang indah membentuk garis pagar pengurung yang memang unik serta langka. Mustika tersebut sangat jarang sekali untuk didapatkan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Kinurung Asmara Keharmonisan Keluarga Insya Allah untuk menyatukan hubungan yang sedang keruh tidak haromis, mencairkan sengketa, mudah… selengkapnya
Rp 325.000Nama Pusaka : Keris Sumber Udan Mas Dapur / Bentuk : Brojol Pamor / Lambang / Filosofi : Sumber Udan Mas dan Melati Rinoce (Ganda) Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kerajaan Pajajaran – Tuban (Perpindahan Kerajaan) Tahun Pembuatan : Abad Ke 14 Model Bilah Pusaka : Lurus Panjang Bilah Keris : 34 CM… selengkapnya
*Harga Hubungi CSBatu Yaman Wulung Asli / Mustika Yaman Hitam Tembus Merah. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah Multi Fungsi, Pemilik akan dekat dengan keberkahan dan terhindar dari keburukan, mudah mendapat wahyu / nasib baik tanpa diduga, sebagai pemikat dan pengasih tingkat tinggi, mudah dalam memimpin dan mudah menaklukan orang banyak, diberikan kelancaran dalam mencari rejeki, terhindar dari… selengkapnya
Rp 850.000Maryam Ahmed : Terbimbing Menuju Islam Warga muslim kini menghiasi kota-kota metropolitan dunia. Sebut saja New York, Chicago, Los Angeles, London, Paris, Munchen, Sidney, dan Melbourne. Seperti seorang saudari kita, Maryam Ahmed, mereka terbimbing menuju Islam karena haus spiritual mereka menemukan padanan yang cocok dengan hati mereka. Berikut penuturan Maryam Ahmed tentang perjalanannya menuju Islam…. selengkapnya
Penarikan Pusaka Bisa Berakhir Maut Penarikan Pusaka Bisa Berakhir Maut adalah hal yang belum banyak diketahui masyarakat. Penarikan pusaka adalah hal yang biasa bagi paranormal berilmu tinggi. Tetapi semua paranormal pasti memperhitungkan pusaka yang mau ditariknya, karena setiap pusaka memiliki power dan resiko yang berbeda-beda. Pusaka biasa terletak di pepohonan, perairan, goa hingga pegunungan. Ritual penarikan… selengkapnya
Tentang ALLAH Memperbolehkan Umat Muhammad Melakukan Sujud di Hari Qiyamat Dari Abu Rurdah dari ayahnya, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda: “Apabila Allah mengumpulkan makhluk pada hari Qiyamat, maka Allah mengizinkan umat Muhammad untuk bersujud, lalu mereka sujud lama, Kemudian diucapkan : “Angkatlah kepalamu, karena Kami telah menjadikan hari-harimu itu sehagai tebusanmu dari neraka (Hadits… selengkapnya
Arti Keris Bethok Brojol, Bethok Brojol adalah keris dari tangguh tua juga. Keris semacam ini umumnya ditemui pada tangguh tua seperti Kediri/Singasari atau Majapahit. Dikatakan Bethok Brojol karena bentuknya yang pendek dan sederhana tanpa ricikan kecuali Pijetan sepeti keris dapur Brojol. Baca juga tentang Cara Memilih Keris Pusaka,,, Keris Pusaka Kuno,,, Investasi Menguntungkan,,, 70 Nama… selengkapnya
Kisah Singkat Syekh Magelung Sakti Syekh Magelung Sakti adalah seorang ulama yang berpenampilan sangat khas yaitu kerap menggelung rambut panjangnya kemana-mana. Perihal rambut panjangnya ini konon tak pernah dipotong karena memang tak ada satu pisau cukur pun yang mampu memotong rambutnya yang panjang itu. Maka dari itulah kemudian ia berkelana dari satu tempat ke tempat… selengkapnya
Resep Jitu Umpan Mancing Galatama Resep Jitu Umpan Mancing Galatama Ini Merupakan Artikel Yang Berisikan Berbagai Macam Resep Umpan Yang Sangat Jitu Untuk Diterapkan Dalam Mancing Keseharian Maupun Mancing Galatama Dan Lomba Mancing Lainnya. Pusaka Dunia Menyediakan Umpan Yang Sangat Cocok Digunakan Untuk Memancing Berbagai Jenis Ikan Tawar Diantaranya Adalah Sebagai Berikut : Ikan Baung… selengkapnya
Larangan Mencaci-Maki Angin Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’b Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Janganlah kamu mencaci-maki angin. Apabila kamu melihat sesuatu yang tidak menyenangkan, maka berdoalah: ‘Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dari kebaikan angin ini, kebaikan apa yang terkandung di dalamnya dan kebaikan apa yang diperintahkan kepadanya; dan kami berlindung… selengkapnya
Jasa Dukun Surabaya Jasa Dukun Surabaya akan sangat efektif bagi masyarakat yang ada di Surabaya. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita, sering beragam jenis masalah mulai dari yang kecil sampai yang berat. Ujian dalam kehidupan memang tidak pernah bisa dipungkiri dan dihindari, dan sudah semnestinya kita menyelesaikanya. Semua orang perlu benar-benar memperhitungkan langkah ketika ingin menyelesaikan… selengkapnya
Jasa Dukun Medan Jasa Dukun Medan akan sangat efektif bagi masyarakat yang ada di Medan. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita, sering beragam jenis masalah mulai dari yang kecil sampai yang berat. Ujian dalam kehidupan memang tidak pernah bisa dipungkiri dan dihindari, dan sudah semnestinya kita menyelesaikanya. Semua orang perlu benar-benar memperhitungkan langkah ketika ingin menyelesaikan… selengkapnya
Tentang Siksaan Dunia Akhirat ( Bagi Pemutus Silaturrahim dan Penzhalim ). Ada dua hal yang seringkali terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat dan tidak banyak diketahui oleh orang padahal keduanya memiliki implikasi yang tidak ringan terhadap si pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat. Hal pertama dilarang oleh agama karena asy-Syâri’, Allah Ta’ala sendiri telah mengharamkannya… selengkapnya