Muhammad Ibn Waasi’ al-Azdiy -[1-2] (Syaikh Ahli Zuhud Dan Pemilik Doa Mustajab)
Muhammad Ibn Waasi’ al-Azdiy -[1-2] (Syaikh Ahli Zuhud Dan Pemilik Doa Mustajab)
“Para umara memiliki qurra, orang-orang kaya memiliki qurra dan Muhammad ibn Waasi’ adalah qurranya ar-Rahman” (Malik ibn Dinar)
Kita sekarang berada di bawah pemerintahan khilafah Amirul Mukminin Sulaiman ibn Abdul Malik.
Inilah Yazid ibn al-Muhallab ibn Abi Shufrah salah seorang dari suyuuful Islam (pedang Islam) yang terhunus dan wali Khurasan yang gagah perkasa.
Ia bergerak bersama pasukannya yang berjumlah seratus ribu personil, belum termasuk para sukarelawan dari para pencari syahid dan orang-orang yang mengharapkan pahala.
Ia bertekad untuk menaklukkan “Jurjaan” dan “Thabaristan”*…Dan adalah di antara para pelopor sukarelawan seorang tabi’in mulia (yaitu) Muhammad ibn Waasi’ al-Azdiy al-Anshari yang di beri gelar Zainul Fuqaha (hiasan para fuqaha)…dan dikenal dengan sebutan ‘Abid al-Bashrah (ahli ibadahnya Bashrah) serta murid seorang sahabat mulia Anas ibn Malik al-Anshari, pelayan Rasulullah SAW.
Yazib ibn al-Muhallab singgah bersama pasukannya di “Dihistan” yang dihuni sekelompok kaum dari “Turki” yang sangat keras siksanya, sangat kuat dan sangat kokoh bentengnya.
Setiap hari mereka keluar untuk memerangi kaum muslimin. Apabila ditimpa kepayahan dan pertempuran bertambah sengit mendesak mereka, mereka berlindung di jalan-jalan perbukitan. Mereka bertahan di benteng-benteng yang kokoh dan berlindung di puncak-puncaknya yang tinggi.
Adalah Muhammad ibn Waasi’ al-Azdiy memiliki peran signifikan dalam pertempuran ini walaupun secara fisik kelihatan lemah dan usianya telah lanjut.
Dan sungguh tentara muslimin mendapatkan ketenangan dengan cahaya iman yang terpancar dari wajahnya yang lembut. Mereka bersemangat untuk mendapatkan hangatnya dzikir yang menyala dari lisannya yang sejuk. Mereka merasa tenteram dengan doa-doanya yang mustajab di saat-saat genting dan bencana.
Yang biasa ia lakukan, apabila panglima pasukan telah menerobos masuk ke medan perang, ia menyeru, “Wahai pasukan Allah naiklah…wahai pasukan Allah naiklah…”
Hampir-hampir tidaklah tentara muslimin mendengar seruannya kecuali mereka segera merangsak maju memerangi musuhnya sebagaimana bergeraknya singa-singa yang menerkam. Mereka mendatangi medan pertempuran bak orang-orang yang kehausan mendatangi air dingin di hari yang terik.
Pada suatu pertempuran dari hari-hari pertempuran yang sengit tersebut, muncullah seorang penunggang kuda dari barisan musuh yang mana mata tidak pernah melihat badan yang sekekar itu, begitu kuat, pemberani dan sangat kuat keteguhannya. Ia terus saja menerobos masuk ke tengah-tengah barisan sehingga memojokkan kaum muslimin dari tempat-tempat mereka. Ia juga menimbulkan rasa takut dan gentar di hati mereka.
Kemudian ia mulai mengajak mereka untuk berduel menantang dengan sombong. Ia terus mengulangi tantangannya.
Maka, tidaklah Muhammad ibn Waasi’ mendengar ajakannya kecuali ia bertekad untuk berduel dengannya.
Di saat itulah kegagahan (keberanian) merayap dalam jiwa pasukan muslimin…Salah seorang dari mereka mendatangi orang tua ini dan bersumpah agar ia tidak melakukannya dan memohonnya supaya membiarkannya mengantikannya. Orang tua itu lantas mengabulkan sumpahnya dan mendoakan kemenangan dan pertolongan untuknya.
Kedua prajurit tersebut saling mendatangi lawannya laksana datangnya kematian. Keduanya saling menerkam laksana dua singa yang kuat. Mata dan hati seluruh tentara memperhatikan dari setiap tempat. Keduanya terus saling menerkam dan menyerang beberapa saat hingga kelelahan.
Di saat yang bersamaan keduanya saling menebas kepala lawannya…
Adapun pedang prajurit Turki menancap di penutup kepala prajurit muslim…sedangkan pedang prajurit muslim turun mengenai pelipis prajurit Turki sehingga membelah kepalanya menjadi dua bagian. Terpecahlah kepalanya menjadi dua…
Prajurit yang menang tersebut kembali ke barisan muslimin di bawah tatapan mata yang tidak pernah menyaksikan pemandangan seperti itu.
Pedang di tangannya meneteskan darah…
Dan sebuah pedang menancap di atas ‘helm’-nya berkilat di bawah sinar matahari.
Kaum muslimin menyambutnya dengan tahlil, takbir dan tahmid.
Yazid ibn al-Muhallab memandang kepada kilatan dua pedang itu, ‘helm’ dan senjata orang tersebut. Ia berkata, “Alangkah menakjubkannya prajurit ini!!,” Manusia apakah dia.?”
Maka dikatakan kepadanya bahwa ia adalah orang yang telah mendapatkan berkah dari doanya Muhammad ibn Waasi’ al-Azdiy.
Neraca kekuatan berbalik setelah tewasnya prajurit Turki…rasa takut dan gentar menjalar di dalam diri kaum musyrikin seperti api yang menyambar daun ilalang yang kering-kerontang.
Api semangat dan izzah kemudian menyala dalam dada kaum Muslimin.
Mereka mendatangi musuhnya laksana datangnya air bah…
Mereka mengepungnya seperti kalung yang melingkar di leher…
Mereka juga memutuskan (pintu-pintu) air dan suplai makanan.
Sehingga raja mereka tidak menemukan jalan selain perdamaian. Ia kemudian mengirim utusan kepada Yazid untuk menawarkan perdamaian kepadanya, dan mengumumkan kesiapannya untuk menyerahkan negara yang ada dalam kekuasaannya dengan segenap apa dan siapa yang ada padanya, dengan jaminan ia (Yazid) memberikan keamanan kepada dirinya, harta dan keluarganya.
Yazid menerima perdamaian darinya dan memberikan syarat agar ia memberikan tujuh ratus ribu dirham kepadanya dengan cara diangsur dan membayar tunai di muka sebesar empat ratus ribu. Dan memberikan empat ratus kendaraan yang dipenuhi dengan Za’faraan** kepadanya. Dan hendaklah ia menggiring empat ratus orang, pada tangan setiap orang terdapat satu gelas yang terbuat dari perak dan di atas kepalanya terdapat Burnus*** dari sutra dan di atas Burnus terdapat Thailasan**** yang terbuat dari beludru sutra dan selendang sutra yang akan di pakai oleh istri-istri para prajurit.
Ketika peperangan telah mereda, Yazid ibn al-Muhallab berkata kepada penjaga gudangnya, “Hitunglah Ghanimah yang kita raih sehingga kita bisa memberi kepada setiap orang haknya.”
Si penjaga gudang dan orang yang bersamanya berusaha untuk menghitungnya namun mereka kewalahan. Akhirnya ghanimah tersebut dibagi di antara prajurit dengan pembagian yang dibangun atas toleransi.
Dalam ghanimah tersebut, kaum muslimin menemukan sebuah mahkota yang di lapisi emas murni, dihias dengan berlian dan mutiara, dan dihias dengan ukiran-ukiran yang indah.
Orang-orang saling mendongakkan leher (untuk melihat) kearahnya…mata-mata tidak berkedip memengkaung kemilaunya.
Yazid memungut dengan tangannya dan mengangkatnya sehingga yang belum melihatnya bisa melihatnya, kemudian ia berkata, “Apakah kalian melihat ada orang yang zuhud terhadap mahkota ini?!”
“Semoga Allah memperbaiki keadaan tuanku…siapakah orangnya yang akan zuhud kepadanya” jawab mereka.
Ia berkata, “Kalian akan melihat, bahwa masih ada pada umat Muhammad SAW orang yang zuhud terhadapnya dan terhadap sepenuh bumi yang sepertinya.”
Ia menoleh kepada pengawalnya dan berkata, “Carilah Muhammad ibn Waasi’ al-Azdiy untukku.”
Penjaga tersebut segera bertolak mencarinya di setiap arah…dan ia menemukannya telah menepi di tempat yang jauh dari manusia. Ia berdiri tegak mengerjakan shalat sunnah dan berdoa serta memohon ampun.
Ia lantas menemuinya dan berkata, “Sesungguhnya Amir memanggilmu untuk menemuinya, dan memintamu untuk berangkat ke sana sekarang juga.”
Ia berangkat bersama penjaga, hingga ketika ia telah berada di sisi Amir, ia mengucapkan salam dan duduk di dekatnya. Amir menjawab salamnya dengan yang lebih baik darinya.
Ia kemudian mengangkat mahkota dengan tangannya dan berkata, “Wahai Abu Abdillah, sesungguhnya tentara muslimin telah beruntung dengan (mendapatkan) mahkota yang berharga ini…dan aku berpendapat untuk memuliakanmu dengannya, dan menjadikannya termasuk bagianmu, sehingga jiwa para tentara pun menjadi lega dengannya.”
“Engkau menjadikannya termasuk bagianku, wahai amir?!” katanya.
“Ya, termasuk bagianmu,” kata Amir
Ia berkata, “Aku sama sekali tidak membutuhkannya wahai Amir…semoga engkau dan mereka dibalasi dengan kebaikan atasku.”
“Aku bersumpah dengan nama Allah atasmu agar kamu mengambilnya,” kata Amir.
Ketika Amir bersumpah, Muhammad ibn Waasi’ pun terpaksa mengambil mahkota, kemudian ia memohon pamit kepadanya dan beranjak pergi.
Beberapa orang yang tidak mengenal syaikh berkata, “Inilah orangnya yang telah mengkhususkan dirinya dengan mahkota dan ia pergi membawanya.”
Yazid lantas memerintahkan seorang budaknya untuk menguntitnya dengan sembunyi-sembunyi…dan untuk memperhatikan apa yang akan ia perbuat dengan mahkota tersebut…kemudian datang dengan membawa beritanya.
Budak tersebut menguntitnya sedangkan syaikh tidak mengetahuinya.
Muhammad ibn Waasi’ berjalan di jalannya sedangkan mahkota barada di tangannya…ia lalu dihadang oleh seseorang yang berambut acak-acakan, berdebu dan berpenampilan dekil, ia memintanya dengan berkata, “Dari harta Allah….”
Syaikh memengkaung ke sebelah kanannya, kirinya dan belakanganya…ketika ia yakin tidak ada seorang pun yang melihatnya, ia menyerahkan mahkota tersebut kepada orang yang meminta tadi…kemudian ia bertolak dengan perasaan gembira dan senang…seakan-akan ia telah melemparkan beban berat dari pundaknya yang memberatkan punggungnya.
Budak tersebut lantas memegang tangan si peminta tadi, lalu membawanya kepada Amir dan ia menceritakan kisahnya kepadanya…
Amir kemudian mengambil mahkota tesebut dari tangan si peminta, dan menggantinya dengan harta yang cukup sehingga menjadikannya ridla. Kemudian ia menoleh kepada para tentaranya dan berkata, “Bukankah sudah aku katakan kepada kalian, sesungguhnya masih ada di antara umat Muhammad SAW orang-orang yang zuhud terhadap mahkota ini dan yang semisalnya dan yang semisalnya.”
Muhammad ibn Waasi’ al-Azdiy terus saja ikut berjihad (memerangi) musyrikin di bawah bendera Yazid ibn al-Muhallab hingga musim haji mendekat.
Ketika tidak tersisa di hadapannya kecuali hanya waktu yang singkat, ia masuk menemui Amir dan meminta ijinnya untuk berangkat mengerjakan nusuk.*****
Yazid berkata kepadanya, “Ijinmu berada di tanganmu sendiri wahai Abu Abdillah, berangkatlah kapan saja kamu mau…dan kami telah memerintahkan untuk memberikan harta kepadamu agar bisa membantu hajimu.”
Ia menjawab, “Apakah kamu juga memerintahkan (untuk memberikan) seperti harta ini kepada setiap tentara-tentaramu wahai Amir?!”
“Tidak…” jawab Amir
Ia berkata, “Aku tidak punya hajat dengan sesuatu yang aku dikhususkan dengannya tanpa tentara muslimin yang lain.”
Ia kemudian mengucapkan selamat berpisah dan segera berangkat.
Kepergian Muhammad ibn Waasi’ al-Azdiy terasa begitu memberatkan Yazid ibn al-Muhallab sebagaimana juga terasa berat atas tentara muslimin yang telah berjalan di temani olehnya.
Mereka merasa bersedih atas terhalangnya pasukan yang menang dari berkah-berkahnya, mereka berharap agar ia kembali lagi setelah selesai menunaikan nusuk-nya.
Tidaklah mengherankan, sungguh para panglima muslimin yang tersebar di seluruh penjuru negeri telah berlomba-lomba agar ‘Abidul Bashrah (yaitu) Muhammad ibn Waasi’ al-Azdiy berada dalam kelompok pasukannya. Mereka bergembira dengan keberadaannya bersama mereka dengan kebaikan yang banyak…mereka mengharap kepada Allah AWJ agar menganugerahkan kemenangan gemilang dengan kebaikan doanya dan berkahnya yang banyak.
Selanjutnya, alangkah mulia jiwa-jiwa ini yang terasa begitu kecil di matanya…(namun) begitu besar di sisi Allah dan para manusia.
Alangkah mulia sejarah ini yang telah beruntung dengan orang-orang langka dari manusia-manusia yang menakjubkan.
Sampai berjumpa lagi bersama ‘Abidul Bashrah Muhammad ibn Waasi’ al-Azdiy.
CATATAN:
* Jurjaan dan Thabaristan telah ditaklukkan oleh Yazid ibn Al-Muhallab, keduanya termasuk daerah Persia
** Za’faran adalah tumbuhan yang dipergunakan untuk mengharumkan dan mewarnai makanan
*** Burnus adalah pakaian yang penutup kepalanya merupakan bagian darinya
**** Thailasan adalah jubah yang berwarna hijau yang dipakai oleh orang-orang tertentu
***** Nusuk adalah mengerjakan haji yang sunnah dan itu dikerjakan setelah menunaikan haji yang wajib
Muhammad Ibn Waasi’ al-Azdiy -[1-2] (Syaikh Ahli Zuhud Dan Pemilik Doa Mustajab)
Azimat Pagar Ghaib Kerang Buntet Rajah Jawa Azimat Pagar Ghaib Kerang Buntet Rajah Jawa merupakan pusaka yang sangat banyak diburu para penggemar benda bertuah, Pusaka yang satu ini bentuknya menyerupai kijeng atau nisan akan tetapi ada rajah jawa tertulis di pusaka ini. Segera miliki Benda Bertuah yang Satu ini Sebelum Kehabisan. Azimat Pagar Ghaib Kerang… selengkapnya
Rp 175.000Mustika Huruf F Bertuah Mustika Huruf F Bertuah merupakan mustika bertuah alami yang memiliki pamor huruf F yang sangat elegan. mustika ini memiliki manfaat yang sangat multifungsi untuk sarana keberuntungan dalam hidup. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Mustika Huruf F Bertuah. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran Batu :… selengkapnya
Rp 400.000Mustika Pancing Bertuah Mancing Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk kesuksesan dalam memancing ikan tawar maupun lautan, membuka keberuntungan dan kemenangan dalam lomba / kontes memancing ikan. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Agate. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran Batu : 16x12x4milimeter. Stok Produk 1 buah…. selengkapnya
Rp 250.000Batu Mustika Barjad Api disebut juga Batu Fire Opal Saat ini Sering Tayang Televisi. Batu Mustika Barjad Api adalah batu mustika Spesial bagi penggemar batu bertuah mistik gaib dan juga kolektor batu mulia permata, mengapa digemari karena batu barjad api merupakan batu yang didalam batu itu terdapat cahaya api, cahaya api barjad api berada didalam… selengkapnya
Rp 975.000Harga Batu Kecubung Api Mahal / Mustika Kecubung Api Khodam Banaspati. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah Multi Fungsi, Pemilik akan dekat dengan keberkahan dan terhindar dari keburukan, mudah mendapat wahyu / nasib baik tanpa diduga, sebagai pemikat dan pengasih tingkat tinggi, memudahkan mendapat banyak pasangan atau poligami, mudah dalam memimpin dan mudah menaklukan orang banyak,… selengkapnya
Rp 675.000Mustika di Dalam Batu Mustika. Jenis Batu Akik Ganda. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah apabila anda sudah mempunyai banyak mustika atau pusaka apapun tentu ada sebagian efek negatif yang ditimbulkan dari pusaka koleksi anda dan juga tentu ada beberapa mustika/pusaka yang khasiat tuahnya kurang terasa, dengan Mustika ini energi negatif yang ditimbulkan dari pusaka lain… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Angkoro Bulan Aura Kawibawan Mustika Angkoro Bulan Aura Kawibawan merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak memburunya. Batu Mustika… selengkapnya
Rp 350.000Ebook Manifestasi Kehidupan Impian – Panduan Lengkap untuk Meraih Kesuksesan dan Kebahagiaan Apakah Anda ingin menciptakan kehidupan impian yang penuh dengan kesuksesan, kebahagiaan, dan kesejahteraan? Ebook Manifestasi Kehidupan Impian adalah panduan lengkap yang dirancang khusus untuk membantu Anda mewujudkan segala impian Anda. Ebook ini memberikan wawasan mendalam tentang prinsip-prinsip manifestasi, hukum tarik-menarik, dan strategi praktis… selengkapnya
Rp 5.000Batu Mustika Mani Gajah Kristal. Khasiat Batu Mustika Mani Gajah untuk Pengasihan, Pelet Tanpa Pandang Bulu, Puter Giling, Kembalikan Pasangan, Daya Tarik, Pemikat Hati, Pembuka Aura diri, Memikat Pasangan Agar Tunduk, Keharmonisan Pacaran dan Rumah Tangga, Meluluhkan Relasi/Pimpinan/Bos, Meningkatkan Kepercayaan, Pagar dari Guna-guna serta tingkatkan Karir dan Bisnis anda dalam memikat pelanggan, yang jelas khusus… selengkapnya
Rp 750.000Mustika Pembuka Jalan Rezeki Mustika Pembuka Jalan Rezeki merupakan mustika bertuah yang memiliki energi spiritual khusus untuk pembuka jala rezeki yang tertutup. Mustika ini juga memiliki bentuk motif pamor yang indah serta elegan sekali yang terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk Membuka jalan… selengkapnya
Rp 300.000Tentang Penggali Parit. Pada zaman dahulu ada seorang raja yang mempunyai tukang sihir. Ketika tukang sihir itu telah menjadi tua, ia berkata kepada raja, “Wahai raja, saya telah tua, untuk itu kirimkanlah kepada saya seorang anak untuk mempelajari ilmu sihir agar nanti bisa menjadi pengganti saya bila saya meninggal.” Lalu raja memilih anak (Ghulam) untuk… selengkapnya
Cara Mendapatkan Khodam Naga Emas Tanpa Puasa Cara Mendapatkan Khodam Naga Emas Tanpa Puasa- Khodam Naga Emas adalah salah satu khodam yang paling diburu pada saat ini, khodam naga emas sangat dikenal mempunyai tuah/manfaat yang multifungsi banyak kegunaannya untuk sarana spiritual atau khodam pendamping dalam menunjang berbagai aspek kehidupan, Khodam naga emas dalam feng shui dipercayai… selengkapnya
Tentang Kisah Pemalas Dengan Abu Hanifah. Suatu hari ketika Imam Abu Hanifah sedang berjalan-jalan melalui sebuah rumah yang jendelanya masih terbuka, terdengar oleh beliau suara orang yang mengeluh dan menangis tersedu-sedu. Keluhannya mengandungi kata-kata, “Aduhai, alangkah malangnya nasibku ini, agaknya tiada seorang pun yang lebih malang dari nasibku yang celaka ini. Sejak dari pagi lagi belum… selengkapnya
Harun Al-Rasyid dan Tsumamah bin Asyras Karena suatu hal, raja Harun Al-Rasyid murka besar kepada Tsumamah bin Asyras, seorang tokoh pemikir bebas pada zaman pemerintahan dinasti Abasiyah pertama. Sang raja menyerahkan kepada Salam Al-Abrasy untuk menghukum secara pantas, yakni ditahan di sebuah rumah dengan tetap diperlakukan secara baik. Ternyata tidak semua pesan raja dipatuhi oleh… selengkapnya
Cara Menundukan Wanita Jarak Jauh Cara Menundukan Wanita Jarak Jauh- Siapa yang tidak kenal dengan wanita dan siapa yang tidak mau memiliki wanita yang sempurna dimata lelaki, Namun terkadang wanita yang merasa dirinya sempurna memiliki body yang aduhai, berparas cantik, rambut panjang terurai atau berhijab sulit untuk ditundukan bagi mereka yang tidak memiliki keberanian atau… selengkapnya
Larangan Bersalaman Dengan Laki-Laki Yang Bukan Muhrim Amr bin Abdul Mun’im Dari Ma’qil bin Yasar Radhiyallahu ‘anhu, dia menceritakan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda. “Artinya : Andaikan ditusukkan ke kepala salah seorang diantara kalian dengan jarum besi, yang demikian itu lebih baik daripada dia harus menyentuh wanita yang tidak dibolehkan baginya”. [Diriwayatkan oleh… selengkapnya
Cara Menolak Hujan Cara Menolak Hujan adalah suatu ilmu tingkat tinggi. Ilmu menolak hujan memang benar adanya. Praktisi atau paranormal pemilik ilmu ini sering digunakan ketika acara hajatan atau kedatangan seorang pejabat. Ilmu ini tidak dimiliki banyak orang karena lelakunya lumayan berat. Menolak hujan ada berbagai cara dan sarana. Salah satu cara yang dipercaya bisa menolak… selengkapnya
Batalkah Wudhu Seorang Ibu Yang Membersihkan Najis Bayinya Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh Pertanyaan: Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh ditanya : Seorang wanita telah berwudhu untuk melakukan shalat, kemudian bayinya buang air besar atau buang air kecil sehingga perlu dibersihkan, lalu wanita itu membasuh dan membersihkan bayi itu dari najis, apakah hal ini… selengkapnya
Anakku Dirampas karena “Aku Memilih Islam” Kalau bukan karena kemurahan Allah, sudah gila aku menghadapi liku-liku perjalanan nasib. Murka keluarga, cacian sanak kerabat, cemoohan teman, memberondongku tanpa ampun. Bak anjing kurapan pembuat onar, ali disiksa sadis. Bahkan selembar selembar nyawa ini nyaris hilang. Muaranya satu, karena aku masuk Islam. Mulanya memang aku seorang Katolik taat…. selengkapnya
Berita Artikel Datuk Darah Putih Datuk Darah Putih adalah seorang hulubalang dari sebuah kerajaan di negeri Jambi, Indonesia. Ia terkenal sebagai seorang hulubalang yang pemberani, jujur, sakti, dan cendikia. Pada suatu waktu, kerajaan itu diserang oleh Belanda. Berkat kesaktian dan keberanian Datuk Darah Putih, pasukan Belanda berhasil dikalahkan. Bagaimana Datuk Darah Putih bisa mengalahkan mereka?… selengkapnya
