Keraton Kasunanan Surakarta
Keraton Kasunanan Surakarta. Penembahan Senopati yang waktu mudanya bernama Sutowijoyo memerintah di Mataram dari tahun 1585 sampai dengan tahun 1601. Pada tahun 1601 Raden Mas Jolang yang bergelar Susuhunan Hadi prabu Hanyakrawati menggantikan sebagai raja Mataram sampai dengan tahun 1913. setelah Susuhunan Hadi Prabu Hanyakrawati meninggal beliau digantikan oleh Sultan Agung Prabu Hanyakrakusuma, yang memerintah mulai tahun 1613 sampai tahun 1945. Pada saat pemerintahan Sultan Agung, keraton Mataram berada dalam puncak kejayaan. Karena banyak raja-raja yang ditaklukkan, yaitu raja-raja pesisir Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kalimantan Barat, Madura, Surabaya dan Cirebon.
Sultan Agung merupakan figur raja yang taat kepada agama Uslam dan tidak senang pada Belanda yang berada di tanah Jawa. Sultan Agung mempunyai cita-cita untuk menguasai seluruh pulau Jawa. Namun cita-cita Sultan Agung untuk menguasai seluruh pulau Jawa gagal. Karena pada waktu itu terdapat tiga kekuatan politik yaitu Mataram, Banten dan VOC di Batavia.
Rasa tidak senang dari Sultan Agung pada Belanda tersebut dapat kita lihat pada usaha Sultan Agung yang dua kali menyerang VOC di Batavia, sebagai pusat pemerintahan Belanda di Jawa. Tetapi usaha tersebut gagal karena terjangkitnya wabah penyakit dan kurangnya bahan pangan karena lumbung padi dibakar oleh Belanda. Sebagai rasa hormat dari pemerintah Indonesia yang sekarang telah merdeka maka Sultan Agung mendapatkan penghargaan sebagai salah satu Pahlawan Nasional yang berusaha mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
Pada saat pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma, beliau banyak menjalin hubungan yang bersifat ekonomis dan politik dengan daerah-daerah lain. Bukti kerjasama tersebut dalam bidang ekonomi adalah Palembang dan Jambi menggantungkan kebutuhan berasnya dari Mataram. Karena rakyat di Palembang dan Jambi lebih suka menanam lada daripada padi. Juga pada tahun 1641 Mataram menjalin hubungan dengan bangsa Portugis di Malaka, Mataram mengirim beras ke Portugis di Malaka sedang bangsa Portugis di Malaka menyediakan keperluan sandang dan keperluan-keperluan perang Mataram. Sedangkan bukti kerjasama dalam bidang politik yaitu memberikan perlindungan kepada Palembang dan Jambi agar terhindar dari Expansi Aceh dan Banten. Yang kemudian perlindungan itu berakhir pada tahun 1642, pada saat armada Mataram dihancurkan oleh armada VOC di dekat Palembang. Bahkan sultan Agung Hanyakrakususma juga menjalin hubungan dengan pusat agama Islam di Mekkah, berkat hubungan tersebut beliau memperoleh gelar Sultan (Soewarso, 1985 :45).
Di zaman ini juga kebudayaan mengalami perkembangan yang pesat. Hasil kebudayaan Mataram menunjukkan adanya perpaduan antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan Hindu dan Budha pada saat itu mempunyai pengaruh yang sangat besar dan kuat terhadap kebudayaan asli Jawa.
Pada tahun 1645 Sultan Agung Prabu Hanyakrakusuma meninggal kemudian beliau digantikan oleh Susuhunan Amangkurat I atau Amangkurat Agung yang memerintahkan mulai tahun 1645. berbeda dengan Ayahnya Susuhunan Amangkurat I bukan sebagai seorang raja yang bijaksana dan berwibawa, tetapi seorang raja yang bertangan besi dan bersahabat dengan VOC/Belanda, sehingga banyak ulama dan para bangsawan yang tidak senang kepada Amangkurat I. Sikap Amangkurat dalam menjalankan pemerintahan dengan tangan besi dan berusaha menggenggam seluruh kekuasaan tersebut terbukti pada masa itu para ulama dan sebagian rakyat dikejar-kejar, bahkan ribuan yang dihukum mati, karena mereka menentang politik Amangkurat I yang menjalin kerjasama dengan VOC. Para ulama yang berpengaruh besar terhadap rakyat, dianggap menyaingi kedudukan dan kekuasaannya.
Cara Kejam Amangkurat I untuk mematahkan kekuasaan para ulama yang selalu menentang Belanda ternyata tidak berhasil. Para ulama terus menyusun kekuasaan, dibawah Sunan Giri, para ulama akhirnya bangkit sentak untuk mematahkan kekuasaan Amangkurat I. Sikap Amangkurat I terhadap raja-raja taklukan sangat kerja. Mereka yang dianggap membahayakan Mataram, selalu dipecat dan digantikan dengan bangsawan Mataram yang telah jelas-jelas taat dan setia kepadaanya. Bahkan raja raklukan tersebut banyak yang dibunuh. Oleh sebab itu lambat laun timbul rasa tidak puas terhadap pemerintahan Amangkurat I. Para bangsawan Mataram yang tidak puas terhadap pemerintahan Amangkurat I tersebut justru dipimpin oleh Adipati Anom (Putra Mahkota) yang bersekutu dengan Trunojoyo. Akhirnya terjadi pemberontakan terhadap Mataram yang dipimpin oleh Trunojoyo yang bersekutu dengan Adipati Anom dan para bangsawan Mataram serta para ulama.
Mataram dapat direbut oleh Trunojoyo, sedang Amangkurat I beserta pengikutnya meninggalkan Mataram hendak minta bantuan kepada VOC di Batavia. Amangkurat I menunjuk Adipati Anom untuk menyerang Trunojoyo, tetapi Adipati Anom tidak bersedia, karena dia bersekutu dengan Trunojoyo. Dengan berbekal tumbal Kyai Pleret milik Amangkurat I. serangan Pangeran Puger terhadap Trunojoyo berhasil melumpuhkan kekuatan pasukan Trunojoyo. Perjalnan Amangkurat I ke Batavia sampai di Tegal Arum. Di tempat tersebut Amangkurat I meninggal. Setelah Amangkurat I meninggal, Adipati Anom menjadi bingung karena tumbak Kyai Pleret yang menjadi simbol kerajaan Mataram berada di tangan Pangeran Puger.
Adipati Anom tidak meneruskan perjalanan ke Batavia, melainkan meminta bantuan kepada VOC di Jepara. Adipati Anom bersedia meluluskan apa saja yang diminta VOC asakan dia dapat menjadi raja Mataram. Berkat Bantuan VOC Trunojoyo dapat dikalahkan dan Adipati Anon menggantikan Amangkurat I menjadi raja Mataram pada tahun 1677 bergelar Amangkurat II. Dengan bertahtanya Amangkurat II berarti kekuasaan Mataram telah mulai dirongrong oleh Belanda.
Pada saat pemerintahan Sunan Amangkurat II, karena keraton Mataram sudah rusak akibat pemberontakan Trunojoyo, maka Sunan Amangkurat II melanjutkan pemerintahan di Kartasura pada tahun 1703. setelah beliau wafat digantikan oleh putranya yang bergelar Amangkurat III atau Amangkurat Mas. Sebelum Amangkurat II meninggal beliau berpesan kepada Amangkurat III agar berhati-hati terhadap pamannya yaitu Pangeran Puger. Pangeran Puger merasa jengkel karena dialah sebenarnya yang berhak menjadi raja. Untuk menghilangkan kejengkelan hati Pangeran Puger, maka Amangkurat III dikawinkan dengan anak perempuan Pangeran Puger.
Amangkurat III ternyata bersifat suka main perempuan, sehingga sering terjadu pertengkaran dengan istrinya, yang berakhir dengan perceraian. Anak Pangeran Puger yang menjadi istrinya dikembalikan kepada Pangeran Puger yang sudah barang tentu membuat sakit Pangeran Puger. Sebagai raja, Amangkurat III merasakan betapa berat dan kuatnya pengaruh VOC terhadap negaranya. Oleh sebab itu, Amangkurat III hendak melepaskan Mataram dari belenggu VOC terhadap negaranya. Para bangsawan yang nyata-nyata memihak kepadas VOC segera bertindak. Banyak diantaranya yang dipecat. Sikap Amangkurat III tersebut banyak mendapat tantangan dari segolongan bangsawan di lingkungannya. Situasi politik itu sangat menggembirakan Pangeran Puger (adik Amangkurat II) yang sejak semula ingin menjadi raja.
Dengan segolongan kaum bangsawan yang tidak senang pada Amangkurat III, Pangeran Puger mengadakan perbutan kekuasaan yang akhirnya dapat digagalkan Pangeran Puger lari ke Semarang meminta bantuan kepada VOC. Dengan senang hati VOC menerima Pangeran Puger. VOC bersedia membantu Pangeran Puger untuk merebut tahta Mataram, karena Amangkurat III menentang VOC, setelah Pangeran Puger menandatangani perjanjian untuk memberi hadian kepada VOC, VOC mengangkat Pangeran Puger sebagai Sunan di Kartasura dengan gelar Sunan Paku Buwono I. Pada tahun 1705 pasukan VOC dan pengikut-pengikut Pangeran Puger merebut Kertasura. Dengan demikian Sunan Amangkurat II bertahta hanya 2 tahun dari tahun 1703 sampai dengan tahun 1705, sedangkan Sunan Paku Buwono I, bertahta di Kartasura sejal tahun 1705 sampai dengan 1719. Sebagai balas jasa VOC yang telah menduduki dirinya sebagai raja di Kartasura, Paku Buwono I menyerahkan daerah Priangan, Cirebon dan Madura Timur kepada VOC. Disamping itu setiap tahunnnya Kartasura bersedia mengirimkan sejumlah beras ke Batavia. Sejak saat itu pengaruh kekuasaan VOC di Kartasura semakin besar.
Setelah Paku Buwono meninggal, beliau digantikan oleh Susuhunan Prabu Amangkurat IV atau Sunan Amangkurat Jawi atau Sunan Prabu. Amangkurat IV bertahta di Kartasura dari tahun 1917 sampai dengan tahun 1727. kemudian beliau digantikan oleh Sunan Buwono II, mulai tahun 1927. pada tahun 1742 orang-orang Cina pelarian dari Batavia bekerja sama dengan Mas Garendi. Mas Garendi adalah Cucu Sunan Mas. Mas Garendi bertahta di Katasura dengan gelar Amangkurat V, beliau bersikap melawan Belanda. Sedang Sunan Paku Buwono II meminta bantuan VOC. Setelah beliau menadatangani tentang imbalan yang akan diberikan VOC, kemudian VOC menyerang Mas Garendi untuk merebut Kartasura. Setelah kekuasaannya hancur, Mas Garendi menyerah kepada VOC. Selanjutnya beliau dibuang ke Srilangka. Berkat bantuan VOC, Sunan Paku Buwono II bertahta kembali di Kartasura. Seperti halnya Mataram, Keraton Kartasura rusak karena perbuatan Raden Mas Garendi. Menurut kepercayaan kuno di Jawa, bila keraton sebagai pusat kejayaan dan kebebasan sebuah kerajaan telah diduduki atau dirusak oleh tangan tangan kotor, tiba saat untuk membangun sebuah istana yang baru (Wibisono, 1980 :2).
Di Kartasura Sunan Paku Buwono II mengemukakan keinginannya untuk memindahkan Keraton Kartasura yang sudah rusak. Pada saat itu Baginda Sunan Pakubowono II sedang diliputi kesedihan karena baru saja kedatangan utusan VOC bernama Hogendrop yang membicarakan pelaksanaan beberapa permintaan VOC sangat merugikan Keraton Kartasura, sebagai imbalan kepada VOC yang telah membantu Paku Buwono II merebut tahta kembali Kartasura.
Dalam perjanjian itu antara lain disebutkan bahwa seluruh pantai utara Pulau Jawa dan seluruh pulau Madura diserahkan kepada VOC. Penyerahan wajib yang berupa hasil bumi diperbesar jumlahnya. Patih dan Bupati hanya dapat ditetapkan oleh Sunan bersama-sama dengan VOC. Baginda lalu menyerahkan dan memberikan persetujuan kepada Van Hogendrop untuk menghubungi pepatih Raden Tumenggung Pringgolo dan Sindurejo. Mereka meninjau sendiri daerah sekita Kartasura. Mereka melepaskan lebah di bawah sebuah pohon rindang di desa Sala, Mayor Van Hogendrop mengusulkan Sala sebagai pusat pemerintahan Kartasura. Dengan alasan apabila raja ingin mendatangkan kayu jati dari hutan selatan akan mudah karena tidak kekurangan orang juga tidak kekurangan beras yang dapat didatangkan dari Ponorogo. Tetapi kedua Patih menolak dengan alasan Sala daerahnya rendah, kalau hujan akan terendam air. Tetapi dilihat letaknya Sala berada di tepi sebuah sungai besar, strategis sekali dan mudah didatangi dari pantai bila keadaan memaksa. Akhirnya Keraton Kartasura Hadiningrat dipindahkan ke Surakarta Hadiningrat pada tahun 1748. Pada tahun 1749 Sunan Paku Buwono II sakit dan kemungkinan sehat kembali sangat kecil. Keraton Surakarta merupakan kelanjutan dari Keraton Mataram yang pada tahun 1677 padas hakekatnya telah runtuh akibat pemberontakan Trunojoyo. Berkat bantuan VOC Keraton yang telah runtuh itu dihidupkan kembali dengan aneka ragam perjanjian. Sedangkan raja-raja yang memerintah selanjutnya tidak lebih hanyalah sebuah boneka yang dikendalikan oleh Belanda. Paku Buwono II meninggal pada tanggal 20 Desember 1749 dan digantikan oleh Sunan Paku Buwono III yang memerintah dari tahun 1949 sampai dengan tahun 1788. penyerahan Keraton Surakarta kepadas VOC dan pengangkatan Paku Buwono III sebagai sunan tidak disetujui oleh Pangeran Mangkubumi. Karena bagian tanah bengkok yang milik Pangeran Mangkubumi dikurangi oleh Belanda.
Pada saat yang bersamaan di Yogyakarta Pangeran Mangkubumi dinobatkan oleh pengikut-pengikutnya sebagai Sultan Yogyakarta dengan gelar Hamengkubuwono. VOC tidak mau mengakuinya. Oleh karena itu berlawanan menentang Belanda diteruskan. Sejak saat itu Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan kelanjutan dari Mataram pecah menjadi dua. Yaitu Yogyakarta dengan Hamengku Buwono yang melawan VOC dan di Surakarta dengan Hamengku Buwono III yang menjadi antek VOC. Setelah Paku Buwono III meninggal, beliau digantikan oleh Susuhunan Paku Buwono IV dari tahun 1788 sampai dengan tahun 1820. kemudian Susuhunan Paku Buwono V menggantikannya dari tahun 1820 sampai dengan tahun 1823. selanjutnya Susuhunan Paku Buwono VI berusaha untuk melawan sehingga beliau dibuang oleh Belanda ke Ambon. Sebagai penghargaan dan rasa hormat kepada Sunan Paku Buwono VI maka pemerintah Indonesia memberi penghargaan sebagai Pahlawan Nasional.
Pengganti Sunan Paku Buwono adalah Susuhunan Paku Buwono VII, salah seorang putra dari Sunan Paku Buwono IV, yang bertahta dari tahun 1830 sampai dengan tahun 1858. sebagai gantinya adalah salah seorang lagi putra dar Sunan Paku Buwono IV yang bergelar paku Buwono VIII, bertahta dari tahun 1858 sampai dengan tahun 1861. Pada tahun 1861 sampai dengan 1893 pemerintah dipegang oleh Susuhunan Paku Buwono IX. Setelah beliau meninggal digantikan oleh Paku Buwono X yang bergelar Sampeyan Dalem Ingkang Minulya Saha Ingkang Wicaksono Kanjeng Susuhunan Paku Buwono Senopati Ing Ngalolo Ngabdulrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah Ingkang Kaping X (Volks Almanah Djawi, 1937 : 25).
Pada saat pemerintahan Sunan Paku Buwono X, beliau menciptakan lambang keraton Kasunanan Surakata. Bentuk lambang yang diciptakan oleh Susuhunan Paku Buwono X tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar Matahari di sebelah kanan – melambangkan putra dari Paku Buwono I yang bernama R.M. Gusti Suryo
Gambar Bulan di sebelah kiri – melambangkan putra dari Paku Buwono I yang bernama R.M. Sasongko
Gambar di sebelah atas – melambangkan putra dari Paku Buwono I yang bernama R.M. Gusti Sudomo
Gambar Bola dunia sebelah bawah yang terdapat paku pada kutup atas (GPH, Broto, 1980 : 18) – melambangkan raja Kasunanan yang bergelar Paku Buwono.
Dari keempat lambang tersebut tidak keterangan tentang keistimewaan mereka, sehingga mereka dipakai sebagai lambang. Keempat benda tersebut dapat dalam sebuah perisai yang berbentuk bulat telur yang posisinya tegak. Hal tersebut melambangkan terwujudnya kemanunggalan yang kokoh dan kuat yang terlindung dari perisai. Pada bagian atas perisai tersebut terdapat mahkota raja, di bawah pengayoman Sri Susuhunan. Di seputar perisai di lingkari oleh untaian kapas dan sewuli (Sebutir padi) hal tersebut melambangkan agar rakyatnya hidup berkecukupan, adil makmur baik sandang maupun pangan.
Lambang Keraton Kasunanan Surakarta terdapat persamaan dengan lambang-lambang negara kita yaitu Garuda. Sunan Paku Buwono X bertahta dari tahun 1893 sampai dengan 1939. kemudian pada tahun 1939 sampai dengan tahun 1945 beliau meninggal digantikan oleh Susuhunan Paku Buwono XII pada tahun 1945 sampai sekarang. Raja-raja kasunanan Surakarta sangat memperhatikan kebudayaan Jawa hingga saat ini walaupun kedudukan raja tidak seperti dulu, tetapi adat kebudayaan Jawa tetap dijaga dan dilestarikan. Hal tersebut dapat kita lihat pada setiap kirap pusaka I sura. Grebeg Mauludan dan upacar perkawinan di Keraton Kasunanan Surakarta.
Fungsi Keraton Kasunanan Surakarta
Pada waktu lampau ketika negara Sri Wijaya di Sumatra dan Majapahit di Jawa berjaya, seolah-olah merupakan mercusuar yang menjadi pandu seluruh negara-negara Asia Tenggara. Keraton merupakan pusat masyarakat dalam arti yang seluas-luasnya. Keraton merupakan pusat kegiatan politik, pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan (Santoso, 1990:3).
Bukti keraton sebagai kegiatan politik, telah tampak dengan jelas bahwa raja yang berkuasa dan pemerintah merupakan tokoh sentral dari segala kegiatan politik. Sehingga timbul kepercayaan bahwa raja adalah dewa yang menjelma di dunia. Sedangkan Keraton sebagai pusat kegiatan keagamaan, hal ini jelas terlihat pada segala kegiatan upacara keagamaan yang selalu dipusatkan di Keraton, seperti upacara Grebeg Mauludan dan Upacara sesaji menurut agama Hindu pada waktu itu. Keraton berfungsi sebagai pusat kebudayaan. Sebagian besar sumber dan pendorong timbulnya kebudayaan berasal dari Kerton, bahkan pada masa itu raja menjadi pelindung dari para hali-ahli kebudayaan yang hidup pada zamannya (Santoso 1990 :4)
Dari berbagai fungsi dan kedudukan Keraton pada masa lampau sebenarnya tidak lepas dari fungsi dan kebudayaan raja yang berhak menentukan segala sesuatu hal yang dikehendakinya. Fungsi keraton dalam masa kemerdekaan sekarang ini dalam buku DR. Soewito Santosa 1990 :5 yang berjudul Sultan Abdul Kamit Hurucakra Kalifah rasullah di Jawa berpendapat bahwa :”Kebijaksanaan Sri Susuhan PB XII dalam memberi ijin kepada kami tersebut diatas memungkinkan kembalinya Keraton kepada fungsinya yang lama, kami maksudkan fungsinya sebagai konservator adat istiadat dan penyimpanan benda-benda kebudayaan, termasuk khasanah kasustraan. Yang dimaksud dengan memberi ijin kepada kami tersebut diatas adalah memberi ijin dari Sultan PB XII kepada DR. Soewito Santoso dalam mempergunakan buku-buku yang terdapat di Sonopustoko, sebagai sumber penulisan bukunya yang berjudul Sultan Abdul Kamit Herucakra Kalifah Rasulullah di Jawa. Fungsi Keraton pada masa sekarang adalah sebagai tempat penyimpanan benda-benda kebudayaan, yang dapat mendatangkan para wisatawan melihat secara langsung tentang peninggalan benda-benda kebudayaan pada waktu itu.
Pada masa sekarang ini raja yang berkuasa di Keraton Kasunanan Surakarta mempunyai peranan dan kedudukan dalam lingkup keraton sebagai pengageng Keraton. Juga sebagai warga negara Indonesia dan tidak berhak untuk menentukan sesuatunya. Karena memegang kekuasaan pemerintahan Indonesia sekarang ini ada pada Presiden bukan pada raja. Juga fungsi Keraton sebagai pusat keagamaan. Pada masa sekarang ini tidak seperti masa lampau. Pusat kegiatan-kegiatan pada masa sekarang bernaung di bawah Departeman Agama, yang dikepalai oleh Menteri Agama.
Silsilah Raja Kasunanan Surakarta
Keraton Kasunanan Surakarta berdiri pada tahun 1745 hingga sekarang. Sejak tahun 1745 sampai sekarang Keraton Kasunanan Surakarta secara berturut-turut diperintah oleh sebelas raja Kasunanan antara lain :
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB II ( 1745 – 1749)
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB III ( 1749 – 1788)
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB IV ( 1788 – 1820)
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB V ( 1820 – 1823)
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB VI ( 1823 – 1830)
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB VII ( 1830 – 1858)
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB VIII ( 1858 – 1861)
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB IX ( 1861 – 1893)
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB X ( 1893 – 1939)
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB XI ( 1939 – 1945)
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan PB X II ( 1945 – Sekarang)
Kesimpulan
Dalam menyelesaikan karya penelitian ini penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, diantaranya :
Keraton Surakarta berdiri pada tanggal 27 Februari 1945 atas prakarsa Ingkang Sinuhun Paku Buwono II, Keraton Surakarta merupakan perpindahan Keraton Kartasura yang namanya diganti menjadi Wanamarta
Keraton Kasunanan Surakarta telah diperintah oleh Raja Ingkang Sinuhun Paku Buwono II sampai Paku Buwono XII
Keraton Kasunanan Surakarta mengalami kejayaan masa perintah Ingkang Sinahun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono X
Museum Keraton Surakarta terdiri dari 9 ruangan yang masing-masing ruangan rerdapat benda-benda purba kala yang bersejarah
Keraton Surakarta dapat dikatakan sebagai sumber devisa negara dan budaya bangsa dari Jawa Tengah
Sumber Referensi Daftar Pustaka :
Martana, H.S, Dkk, 1987, Ilmu Pengetahuan Sosial Bidang Sejarah, Surakarta : Tiga Serangkai.
Poerwadarminta, W.J.S, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
Santoso, Soewito, 1990, Sultan Abdul Kamid Herucakra Kalifah Rasulullah di Jawa 1778 – 1855, Surakarta Radya Pustoko.
Chusaini, Sigit, 1996, Pendidikan Agama Islam, Tarjin jakarta : PDM Majelis Dikdasmen Kotamadia Surakarta
Suryatna, Tri Sunar, 1984, Sejarah berdirinya Kerajaan Surakarta Hadiningrat. Surakarta : Tiga Serangkai
Soeharto, S, 1968, Diorama, Surakarta : Tiga Serangkai
Wibisono, Singgih, 1980, Perpindahan Keraton Kartasura ke Surakarta, Surakarta : Radya Pustoko.
Demikian artikel mengenai Keraton Kasunanan Surakarta dari PusakaDunia.Com.
Tags: Ilmu Pusaka Dunia
Keraton Kasunanan Surakarta
Nama Produk Pusaka Naga Sui atau Mustika Naga Sui atau Batu Nogo Sui. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk kelancaran kerejekian, kemudahan meraih kekayaan, kewibawaan dihormati dan disegani, pengasihan tingkat tinggi, memudahkan memikat idaman hati, penakluk dan pengeretan, mendatangkan bala bantuan ribuan khodam naga sui. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Naga Sui. Produk jenis… selengkapnya
Rp 250.000Pengisian Khodam Naga Api Pengisian Khodam Naga Api merupakan sebuah layanan Sesepuh Pusaka Dunia yang bertujuan untuk memberikan Pengisian Khodam Naga Api yang tidak memiliki resiko apapun atau berefek negatif apapun. Khodam ular naga yang diisikan sangatlah tunduk dan patuh kepada tuanya dan akan selalu melindungi tuanya dari berbagai gangguan atau serangan ghoib yang ditujukan… selengkapnya
Rp 3.250.000Batu Mustika Judi Lueng Kembar Pusaka Dunia Batu Mustika Judi Lueng Kembar Pusaka Dunia mampu menjadi sarana untuk membantu pemiliknya mewujudkan keinginanya. Mustika kami yang sudah masuk kedalam website resmi pusaka dunia terjamin keaslianya dan khasiatnya karena sudah melalui uji tes khasiat terlebih dahulu sebelum terpampang di website pusaka dunia. Mustika kami memiliki energi yang… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Naga Pantai Selatan Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk perlindung diri dari berbagai kejahatan malam, sarana untuk kekebalan tenung dan santet, pagar gaib untuk rumah atau tempat usaha, kelancaran kerejekian, kemudahan meraih kekayaan, kewibawaan dihormati dan disegani, pengasihan tingkat tinggi, pelarisan usaha dan masih banyak lagi tuah yang terkandung di dalamnya. Keterangan… selengkapnya
Rp 325.000Kalung Taring Kayu Coklat Kalung Taring Kayu Coklat adalah aksesoris kalung yang memiliki bandul bagaikan taring akan tetapi terbuat dari kayu yang indah, elegan, gaul dan funky. Nama Produk : Kalung Taring Kayu Coklat Model : Aksesoris Kalung Estimasi Bahan : Kayu Ukuran : 50x8x8 Milimeter Ukuran Tali : bisa menyesuaikan dan maksimal 37 Centimeter… selengkapnya
Rp 11.000Minyak Apel Jin Hijau Daun Tujuh Minyak Apel Jin Hijau Daun Tujuh merupakan minyak apel jin hijau dengan jumlah daun tujuh helai yang ampuh, karena pada setiap minyak apel jin pasti memiliki jumlah daun yang berbeda dan biasanya jumlahnya ganjil. jadi untuk power dari minyak apel jin sendiri tingkatannya juga berbeda-beda. Khasiat Minyak Apel Jin… selengkapnya
Rp 250.000Mustika Junjung Derajat Sodo Lanang Dahsyat Mustika Junjung Derajat Sodo Lanang Dahsyat merupakan salah satu batu mustika yang unik dan langka. Batu mustika ini memliki 2 pamor dalam satu batu. Pamor Junjung Drajat dan Pamor Sodo Lanang atau sering juga disebut Soso Sak Ler. Mustika ini didapatkan Sesepuh Pusaka Dunia dari penarikan di makam keramat… selengkapnya
Rp 800.000Mustika Buto Abang Mustika Buto Abang merupakan mustika yang sudah berumur jutaan tahun, namun masih terpendam dalam tanah. Mustika ini memiliki energi yang luar biasa dan bisa digunakan untuk berbagai manfaat. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Buto Abang Insya Allah untuk menarik kekuatan khodam musuh, menonaktifkan khodam musuh, membuat musuh tunduk, aura pemikat lawan jenis, membangkitkan… selengkapnya
Rp 325.000Cincin Mustika Rojo Sabdo Dadi Ucapan Menjadi Kenyataan (Sabdo Dadi Asli)– Apa pun yang Anda ucapkan dengan keyakinan akan termanifestasi dalam realitas. Memiliki Wibawa Sabda yang Ditakuti & Dipatuhi Orang– Cocok untuk pemimpin, pebisnis, motivator, atau siapa saja yang ingin disegani. Membuka Jalan Usaha, Karier, dan Cita-cita Lewat Niat & Ucapan– Mustika ini bekerja seperti… selengkapnya
Rp 1.575.000Batu Mustika Jaran Goyang Batu Mustika Jaran Goyang merupakan salah satu batu mustika bertuah dengan motif pamor gambar sosok kuda yang menghadap ke kiri, selain itu mustika tersebut juga mengandung energi alam yang sangat berpengaruh positif bagi pemiliknya terutama untuk vitalitas pria. Pamor dan warna mustika ini terbentuk melalui proses alam secara alami dan bukan… selengkapnya
Rp 300.000Info Asma Nabi Musa Alaihis Salam. Asma Nabi Musa Alaihis Salam ini memiliki dua kegunaan yang hebat, yakni : untuk menghancurkan kekebalan musuh dan juga untuk menghilangkan kekuatan musuh. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ فَضَرَبَ لَهُمْ طَرِيْقاً فِى الْبَحْرِ لاَ نَخَافُ دَرْكٌ وَلاَتَخْشَى اِنَّنِىْ مَعَكُمَا اِسْمَعْ وَاَرَى ِلإِيْلاَفِ قُرَيْشٍ الفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتآَءِ وَالصَّيْفِ. BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM FADHOROBA LAHUM… selengkapnya
Tentang Keris Tangkis Dan Pengawak Waja. TANGKIS. Panamaan dari pamor yang hanya terdapat pada satu sisi saja dan sisi lain tanpa pamor alias kelengan, kadang kalau pamor atau bentuk bilah berlainan kiri-kanan sering juga disebut pamor Tangkis. Namun ini harus diperhatikan juga apakah memang tidak ada pamornya ataukah sudah hilang karena terkikis atau aus. Kalau… selengkapnya
Hikmah Diharamkannya Menikahi Saudara Sesusuan Rasulullah bersabda, “Diharamkan dari saudara sesusuan segala sesuatu yang diharamkan dari nasab”.HR. Bukhari dan Muslim Sejumlah penelitian ilmiah baru-baru ini menemukan adanya gen dalam ASI orang yang menyusui, dimana ASI mengakibatkan terbentuknya organ-organ pelindung pada orang yang menyusu. Yang demikian apabila ia menyusu antara 3 sampai 5 susuan. Dan ini… selengkapnya
Tentang Membuat Rumah Menjadi Angker. Apabila Anda ingin agar suatu rumah menjadi angker dan tidak ada yang mau membelinya kecuali Anda,… Caranya : Ambil bata merah, kemudian tulisi ( memakai paku ) lafal : ( AL GHOLALIT ), ditambah surat Al Fiil ( ayat 1 sampai dengan akhir ). kemudian bata tersebut dihancurkan. Setelah hancur… selengkapnya
7 Pusaka Berkhodam Ampuh. Mengoleksi barang tertentu adalah hobi yang cukup populer sejak zaman dahulu hingga sekarang. Tak jarang orang yang mengabdikan hidup sebagai kolektor sejati dengan mengumpulkan berbagai barang yang menurut mereka layak dikoleksi. Ada yang mengoleksi perangko, sepatu, bahkan benda langka pun ada. Di antara para kolektor barang antik biasanya juga menjadi benda yang… selengkapnya
Khasiat Batu Permata Labradorite Labradorite Variasi Warna : Abu-abu, Hitam Kadar Transparasi : Translucant, Opaq Kilap Polis : Kilap-kaca. Index Bias : 1,560 – 1,568 Kadar Keras : 6 – 6.5. Berat Jenis : 2,69 – 2,70. Formula Kimia : Na (AlSi3O8) Ca (Al2Si2O8) Sistem Kristal : Triklinik Wilayah Penghasil : Kanada, Finlandia, Mexico, Australia,… selengkapnya
Cara Mengetahui Isi Bertuah Keris Pusaka MENGETAHUI NAMA PAMOR DAN TUAH KERIS PUSAKA FOTO PAMOR ASIHAN. Bentuknya sama dengan Ngulit Semangka hanya pamornya menyambung antara bilah dan ganjanya, karena tuahnya memperlancar pergaulan termasuk antar jenis, maka pamor ini disebut Asihan. Secara lengkap disebut Pamor Ngulit Semangka Asihan. Ada juga Wos Wutah Asihan tetapi jarang sekali…. selengkapnya
Kesaktian Jaran Goyang. Ilmu pelet yang sudah sangat terkenal. Persyaratan untuk memiliki ilmu ini tidaklah mudah. Sebab ilmu Jarang Goyang sangat ampuh untuk mengguna-guna seorang gadis atau sebaliknya. Selain Kesaktian Jaran Goyang inilah 47 Macam Ajian Kesaktian Paling Ampuh
Cara Melihat Hantu Cara Melihat Hantu adalah hal yang sering menjadi pertanyaan. Di Indonesia hantu sering menjadi perdebatan karena ada sekelompok orang yang mempercayai adanya dan tidak percaya bahwa hantu memang ada. Banyak sekali orang yang ingin membuktikan dengan melihatnya langsung, bahkan banyak dari mereka yang rela mengeluarkan uang untuk bisa melihat dan membuktikanya. Melihat hantu… selengkapnya
Silaturahmi Memperpanjang Umur Suatu hari malaikat Izrail, malaikat pencabut nyawa, memberi tahu Nabi Daud a.s., bahwa si Fulan tinggal enam hari lagi akan dicabut nyawanya. Jam berganti jam, hari berganti hari. Lewatlah deadline yang disampaikan oleh Izrail tentang si Fulan itu, tetapi nyatanya si Fulan itu masih tetap saja hidup terus. Maka, bertanyalah Nabi Daud… selengkapnya