Hamengku Buwono
Hamengku Buwono.
a. Pangeran Mangkubumi Pendiri Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
Sejarah berdirinya Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat tak bisa dilepaskan dari sosok Pangeran Mangkubumi. Terlahir dengan nama Raden Mas Sujono, Pangeran Mangkubumi adalah adik dari Susuhunan Paku Buwono II, Sunan Mataram. Nama Pangeran Mangkubumi mulai diperhitungkan di kalangan bangsawan Mataram sehubungan dengan keberhasilannya menumpas perlawanan Raden Mas Said (Pangeran Samber Nyowo), penguasa daerah Sukawati (sekarang bernama Sragen, Provinsi Jawa Tengah). Sang Sunan, yang ditunggangi kepentingan politik VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atas nama Gubernur Jenderal van Imhof, yang sebelumnya menjanjikan tanah Sukawati kepada siapa saja yang berhasil menumpas Raden Mas Said ternyata ingkar janji. Akibatnya Pangeran Mangkubumi justru bergabung dengan Raden Mas Said dan melawan Sunan Paku Buwono II yang bersekutu dengan VOC.
Putra dari Susuhunan Amangkurat IV (Raden Mas Suryoputro) ini melancarkan perlawanan terhadap Sunan Paku Buwono II, kemudian dilanjutkan terhadap Sunan Paku Buwono III. Selama 9 tahun, terhitung sejak tahun 1746, Pangeran Mangkubumi mengobarkan api perlawanan. Perlawanan dari Pangeran Mangkubumi tidak bisa dipadamkan, baik oleh Sunan Paku Buwono II, kemudian dilanjutkan oleh Sunan Paku Buwono III, maupun VOC. Sebagai jalan keluar, akhirnya Sunan Paku Buwono III yang bekerjasama dengan VOC mengajukan perundingan kepada Pangeran Mangkubumi di Desa Giyanti. Perundingan yang terjadi pada tanggal 13 Februari 1755 ini dikenal sebagai Perjanjian Giyanti.
Perjanjian Giyanti dilakukan oleh tiga pihak, yaitu Sunan Paku Buwono III sebagai wakil dari Kesultanan Mataram, Nicolaas Hartingh wakil dari VOC dan Pangeran Mangkubumi. Secara umum, isi perjanjian tersebut adalah Pangeran Mangkubumi menghentikan perlawanan terhadap Kesultanan Mataram, pembagian wilayah Kesultanan Mataram, dan wilayah kekuasaan Pangeran Mangkubumi berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram dan VOC. Perjanjian Giyanti menjadi penanda bahwa secara resmi Kesultanan Mataram yang telah berdiri sejak tahun 1588 M dipecah menjadi dua wilayah, Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Sunan Paku Buwono III dan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi, yang kemudian bergelar Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senapati Ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah (Beliau yang Terhormat, Yang Mulia Sultan Penguasa yang Sah Atas Dunia yang Mempunyai Kekuasaan untuk Menentukan Perdamaian atau Peperangan Serta Merupakan Panglima Tertinggi Angkatan Perang Pada Saat Terjadi Peperangan dan Sekaligus Sebagai Pemuka Agama) atau lazim dikenal dengan nama Sultan Hamengku Buwono I.
b. Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dari Masa ke Masa
Pangeran Mangkubumi kini mempunyai wilayah sendiri untuk diperintah. Wilayah tersebut terletak di sebelah barat Kasunanan Surakarta, sekitar 60 km, atau kini dikenal dengan nama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Perjanjian Giyanti, tapal batas kedua Kerajaan ini adalah Sungai Opak yang berada di sebelah barat Candi Prambanan. Wilayah di sebelah timur Sungai Opak menjadi wilayah kekuasaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sedangkan di sebelah barat menjadi daerah kekuasaan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Wilayah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan luas 87.050 cacah yang meliputi daerah-daerah Mataram Asli (Kotagede), Kedu, Bagelen, Banjarnegara, sebagian Pajang, sebagian dari Pacitan, Madiun, Grobogan, dan Mojokerto.
Setelah mendapatkan wilayah kekuasaan, Pangeran Mangkubumi membangun sebuah pesanggrahan di Ambarketawang (sekarang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman). Pesanggrahan ini terletak sekitar 5 km sebelah barat Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sekarang. Dari pesanggrahan ini, Pangeran Mangkubumi menentukan lokasi pusat pemerintahan (keraton). Beliau kemudian menentukan bahwa pusat pemerintahan harus berada di antara dua sungai karena baik untuk irigasi pertanian dan mempunyai garis imajiner yang lurus dengan Gunung Merapi dan Laut Selatan. Pangeran Mangkubumi kemudian memilih Desa Patjethokan yang berada di tengah hutan beringin yang bernama Paberingan karena daerah ini diapit oleh dua sungai, yaitu Sungai Code di sebelah timur dan Winongo di sebelah barat.
Pembangunan kraton dimulai pada tanggal 3 Syura tahun Wawu 1681 atau 9 Oktober 1755. Pada tanggal 13 Syura tahun Jimakir 1682 atau tanggal 7 Oktober 1756, secara resmi Pangeran Mangkubumi pindah dari Pesanggrahan Ambar Ketawang dan menempati Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat di tempat yang sampai sekarang dapat kita saksikan. Mulai saat itulah, Pangeran Mangkubumi bertahta sebagai Sultan pertama di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan bergelar Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono I Senapati Ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah atau lazim dikenal dengan nama Sultan Hamengku Buwono I (Sultan HB I).
Pemerintahan Sultan HB I berlangsung antara tahun 1756-1792. Beliau mangkat dan digantikan oleh putranya yang kemudian bergelar Sultan HB II. Sultan HB II atau lazim disebut dengan nama Sultan Sepuh dikenal sebagai penentang imperialisme barat, antara lain menentang Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels dan Thomas Stamford Raffles. Sultan HB II menentang Daendels karena para residen Belanda ketika menghadap Sultan hanya menggunakan payung dan tidak membuka topi. Hal ini dianggap merendahkan tradisi keraton sehingga Sultan Sepuh menentangnya. Selain aturan tersebut, perselisihan antara HB II dengan Susuhunan Surakarta tentang batas wilayah berakibat pada pemaksaan Sultan HB II untuk turun tahta dan digantikan oleh Sultan HB III pada tahun 1810.
Sultan HB III dikenal sebagai Sultan Raja. Pemerintahan Sultan HB III tidak berlangsung lama karena pelindungnya, yaitu Daendels, ditarik dari jabatannya sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Situasi ini dimanfaatkan oleh Sultan HB II untuk naik tahta lagi menggantikan Sultan Raja yang diangkat sebagai Putra Mahkota.
Kedatangan Inggris pada tahun 1812 dengan menempatkan Thomas Stamford Rafles sebagai Gubernur Jenderal membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kedudukan Sultan HB II. Kebijakan Raffles yang yang cukup lunak dimanfaatkan oleh Sultan HB II untuk memulihkan hak-hak Raja Jawa yang pada masa lalu menjadi pangkal permasalahan antara Sultan HB II dengan Daendels. Sama seperti Daendels, Raffles ternyata juga tidak menyambut baik maksud dari Sultan HB II untuk memulihkan hak-hak Raja Jawa, terutama pada bagian protokoler, karena pada dasarnya Raffles juga ingin dihormati sebagaimana para Raja Jawa, padahal Sultan HB II menginginkan kedudukan seorang Sultan lebih tinggi dari jabatan Gubernur Jenderal. Perbedaan antara Sultan HB II dengan Raffles berakibat pada penyerbuan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, menangkap serta mengasingkan Sultan HB II ke Ambon (Pinang).
Sehubungan dengan telah diasingkannya Sultan HB II, maka Sultan HB III naik tahta lagi sebagai Sultan di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada masa ini, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dipaksa untuk mengakui dan berada di bawah pengaruh kekuasaan Inggris. Salah satunya, Sultan HB III diharuskan melepaskan pengawasan terhadap daerah Kedu, separuh Pacitan, Japan, Jipang dan Grobogan untuk diserahkan kepada Pemerintah Hindia Inggris melalui Raffles dan mendapatkan ganti rugi sebesar 1.000 ringgit per tahun.
Pada tahun 1813 wilayah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dikurangi oleh Raffles dan diberikan kepada Pangeran Notokusumo yang kemudian diberi gelar oleh Pemerintah Hindia Inggris dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam I. Paku Alam I memerintah sebuah wilayah yang disebut daerah Pakualaman.
Sultan HB III tak lama memerintah karena pada tahun 1814 beliau mangkat dan digantikan oleh Sultan HB IV. Sultan HB IV masih berusia sangat muda, menurut versi Raffles masih berusia 10 tahun. Oleh karena itu, Pangeran Notokusumo atau Paku Alam I ditunjuk sebagai wali hingga Sultan HB IV telah cukup dewasa untuk memerintah. Proses perwalian ini berlangsung antara tahun 1814-1820.
Selama memerintah, Sultan HB IV atau dikenal sebagai Sultan Jarot menerapkan aturan baru, yaitu sistem sewa tanah kepada pihak swasta. Pengaruh Eropa sangat akrab pada kehidupan Sultan Jarot. Hal ini bisa terlihat pada pakaian ala Eropa yang dipakai sebagai pakaian sehari-hari oleh sang Sultan. Pada tahun 1822, Sultan HB IV mangkat ketika sedang bertamasya, karena itu disebut Sultan Sedo ing Pesiyar (Sultan yang meninggal ketika bertamasya).
Pengganti Sultan HB IV adalah Raden Mas Menol yang bergelar Sultan HB V. Ketika naik tahta, beliau masih berusia 3 tahun, sehingga dibentuk dewan perwalian yang salah satunya adalah Pangeran Diponegoro, putra dari Sultan HB III. Dewan perwalian ini bertugas sampai tahun 1836 ketika Sultan HB V telah berusia 16 tahun. Pada masa inilah terjadi perang besar antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda yang dikenal dengan Perang Jawa yang berlangsung antara tahun 1825-1830.
Selama masa peperangan, Sultan HB V diamankan oleh Belanda di Benteng Vredenburg yang terletak di depan gedung residen (kini Gedung Agung). Sultan HB V tetap memerintah hingga tahun 1855. Sultan HB V adalah seorang Sultan yang tidak mempunyai keturunan. Maka, ketika beliau mangkat pada tahun 1855, kedudukan Sultan dipegang oleh adik beliau yang bernama Pangeran Adipati Mangkubumi yang bergelar Sultan HB VI.
Sultan HB VI dinilai telah membuka lembaran baru hubungan yang harmonis dengan Kasunanan Surakarta Hadiningrat, karena sejak Perjanjian Giyanti 1755, hubungan antara Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan Kasunanan Surakarta Hadiningrat kurang harmonis. Hubungan yang baik ini ditandai dengan perkawinan antara Sultan HB VI dengan kemenakan Susuhunan Paku Buwono V dari garwa ampeyan (selir) pada tahun 1848.
Sultan HB VI memerintah hingga tahun 1877. Beliau mangkat dan digantikan oleh Putra Mahkota Kesultanan yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Hadipati Anom (Adipati Anom) Hamengku Negoro yang bergelar Sultan HB VII. Pada masa pemerintahan Sultan HB VII, beliau membuat pabrik gula sebanyak 17 pabrik. Banyaknya pabrik gula ini membuat Sultan HB VII banyak menerima pemasukan dari Belanda hingga mendapat sebutan Sultan Sugih (Sultan Kaya) karena setiap mendirikan pabrik akan mendapatkan uang sebesar f 200.000 (f=florin atau uang “rupiah” Belanda).
Selain banyak mendapatkan uang, Sultan HB VII juga memulai modernisasi di bidang pendidikan. Sultan HB VII banyak mendirikan sekolah dari sekolah dasar hingga sekolah menengah di Yogyakarta. Beliau juga mewajibkan bagi semua anaknya untuk belajar di sekolah modern. Bahkan Putra Mahkota beliau dikirim ke Belanda untuk mengeyam pendidikan formal.
Pada tahun 1920, ketika Sultan HB VII telah berusia 80 tahun, beliau meminta kepada Belanda untuk dapat meletakkan tahta. Permintaan tersebut disetujui oleh Belanda dan kemudian Sultan HB VII mengangkat Putra Mahkota yang waktu itu masih belajar di Belanda menjadi Sultan HB VIII pada tahun 1921.
Pada masa pemerintahan Sultan HB VIII banyak dana peninggalan dari Sultan HB VII yang digunakan untuk membiayai berbagai sekolah milik Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Anak-anak dari Sultan HB VIII juga diwajibkan untuk bersekolah formal, bahkan banyak di antaranya yang bersekolah ke Belanda. Selain sekolah, di masa ini beberapa perkumpulan dan kegiatan tumbuh subur, antara lain: Perguruan Nasional Taman Siswa (3 Juli 1922), Pakempalan Politik Katolik Jawi (1923) dan Kongres Perempoean (1929). Selain memperhatikan bidang pendidikan, Sultan HB VIII juga menaruh perhatian terhadap bidang kesehatan. Salah satu di antaranya adalah pemberian mobil ambulance kepada Rumah Sakit Panti Rapih pada tahun 1939. Kebetulan, di rumah sakit ini pula beliau mangkat pada tahun 1939.
Pengganti Sultan HB VIII adalah Raden Mas (RM) Dorojatun yang kemudian bergelar Sultan HB IX. Sama halnya dengan pengangkatan sang ayah, RM Dorojatun juga diharuskan untuk dinobatkan ketika masih belajar di Belanda. Sultan HB IX naik tahta pada tanggal 18 Maret 1940. Pada masa pemerintahan Sultan HB IX, beliau memindahkan kantor pepatih dari Kepatihan (kantor Gubernur DIY sekarang) ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Fungsi pepatih yang sebelumnya tunggal dipecah menjadi tujuh paniradya (semacam kementrian) yang langsung bertanggungjawab kepada Sultan HB IX. Tindakan ini dilakukan untuk mengantisipasi politik Pemerintah Hindia Belanda yang sering mengadu domba antara pepatih dan Sultan sebagaimana terjadi pada masa sebelumnya.
Beliau juga menerapkan sikap demokratis yang tercermin lewat perubahan konsep kekuasaan, yaitu mengubah konsep politik ke-agungbinatara-an yaitu bahwa kekuasaan Raja adalah agung binathara bahu dhenda nyakrawati, berbudi bawa leksana ambeg adil paramaarta (besar laksana kekuasaan dewa, pemelihara hukum dan penguasa dunia, berbudi luhur dan mulia, serta bersikap adil terhadap sesama), maka Sultan HB IX dengan memberikan wacana baru bahwa Sultan bukan lagi gung binathara, melainkan demokratis. Sultan HB IX memegang prinsip kedaulatan rakyat yang tetap berbudi bawa leksana.
Sultan HB IX juga mempunyai pandangan maju yang tercermin lewat prakarsanya untuk mendirikan universitas dengan menggunakan Keraton Kesultanan Hadiningrat sebagai kampusnya. Universitas ini di kemudian hari dikenal dengan nama Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain memajukan pendidikan, beliau juga memajukan kaum tani dengan mendirikan Yayasan Kredit Tani, diperkenalkannya tembakau Virginia, dan pembangunan Pabrik Gula Madukismo untuk menyejahterakan para petani tebu.
Sultan HB IX memegang tampuk kepemimpinan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat hingga beliau mangkat pada tanggal 3 Oktober 1988. Pengganti beliau adalah KGPH Mangkubumi yang bergelar Sultan HB X. Selain sebagai Sultan, sejak 1998 beliau juga menjabat sebagai Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sampai dengan saat ini.
Demikian artikel mengenai Hamengku Buwono dari PusakaDunia.Com.
Tags: Ilmu Pusaka Dunia
Hamengku Buwono
Nama Pusaka : Tombak Panggang Lele Dapur / Bentuk : Panggang Lele Pamor / Lambang / Filosofi : Wos Wutah Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kerajaan Pajajaran Tahun Pembuatan : Abad Ke 13, Era Majapahit Model Bilah Pusaka : Luk 3 Panjang Bilah Keris : 21,5 CM Panjang Seluruh Keris : 34 CM… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Naga Tapa Keramat Mustika Naga Tapa Keramat merupakan mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor wujud sosok naga tapa yang unik dan memang jarang sekali untuk didapatkan. Pamor dan warna mustika ini terbentuk melalui proses alam secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk kelancaran kerejekian,… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Mani Gajah Besar Mahar Saudara Nama daripada Produk ini. Mustika Mani Gajah Besar Mahar Saudara berkhasiat Insya Allah untuk Pengasihan Ampuh, Pelet Tanpa Pandang Bulu, Puter Giling, Kembalikan Pasangan, Daya Tarik, Pemikat Hati, Pembuka Aura diri, Memikat Pasangan Agar Tunduk, Keharmonisan Pacaran dan Rumah Tangga, Meluluhkan Relasi/Pimpinan/Bos, Meningkatkan Kepercayaan, Pagar dari Guna-guna serta tingkatkan… selengkapnya
Rp 650.000Mustika Pusaka Bethara Singkir adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Pusaka Bethara Singkir Insya Allah untuk Pengusir Jin jahat dan terhindar dari gangguan ilmu sihir, ilmu hitam seperti santet, teluh, tenung, guna guna dan sebagainya, Dan masih banyak lagi khasiat positif lainnya. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Guratan. Produk jenis ini… selengkapnya
Rp 250.000Buku Ruwatan Di Daerah Solo Surakarta Ruwatan Di Daerah Solo Surakarta Kata Pengantar, Daftar Isi Bab I Pendahuluan Latar belakang dan masalah Latar belakang, Masalah Ruang Lingkup, Ruang lingkup dan latar belakang geografis,sosial dan budaya, Ruang lingkup obyek penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Tahap persiapan, Tahap pengumpulan data, Tahap pengolahan data Bab II Deskripsi Upacara… selengkapnya
Rp 18.000Mustika Pambukaning Rejeki Mustika Pambukaning Rejeki merupakan mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor bagaikan aliran sungai yang indah dan unik sekali. Pamor mustika tersebut asli alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Mustika ini sangat cocok dimiliki oleh yang sedang seret rejekinya maupun yang tertutup pintu rejekinya. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah… selengkapnya
Rp 265.000Mustika Bertuah Puting Beliung ini merupakan mustika bertuah yang memiliki corak pamor yang sangat unik dan jarang sekali ada yang sama seperti ini. Corak pamor pada batu mustika ini bentuknya menyerupai pusaran angin yang sangat unik sekali. Corak pamor dari mustika ini menyerupai pusaran angin yang sangat indah serta unik sekali. Mustika Bertuah Puting Beliung… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Darah Asmara Qolbu Mustika Darah Asmara Qolbu merupakan mustika bertuah yang memiliki corak warna merah darah yang sangat cetar membahana. Mustika ini sungguh indah serta elegan sekali corak warnanya, silahkan anda perhatikan dengan seksama perpaduan warna pada mustika tersebut. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Darah Asmara Qolbu Insya Allah untuk energinya tingkat tinggi guna pelarisan… selengkapnya
Rp 300.000Batu Mustika Pelet Pengasihan Teratai Langu Batu Mustika Pelet Pengasihan Teratai Langu memiliki energi spiritual tingkat tinggi khusus pemikat. Cinta baru dapat membuat dunia Anda berputar, tetapi kebanyakan orang tidak berada dalam posisi keberuntungannya. Itu sebabnya ilmu pelet pengasihan menjadi buronan yang dicari dan solusi. Jika Anda mencari cinta kuat yang bertahan lama, ini adalah… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Merah Delima Sudah Di Uji Laboratorium merupakan batu mustika merah delima yang sudah melalui hasil tes uji di gemologi, mustika merah delima ini merupakan mustika yang paling sangat diburu dan menjadi primadonanya batu mustika bertuah. bagi yang berminat sesegera mungkin meminangnya, jika tidak nanti pasti keduluan yang lainnya. Mustika Merah Delima Sudah Di Uji… selengkapnya
Rp 1.250.000Tentang Pengasihan Kalajengking Wulung. Pengasihan Kalajengking Wulung ini sesuai dengan namanya mengambil kekuatan gaib Kala Jengking Wulung dan juga pusaka Sada Lanang. Sehingga orang yang menjadi sasaran pengasihan ini menjadi mabuk kepayang tergila-gila pada pengirim pengasihan ini. Anda tidak perlu datang kerumahnya orang yang dituju, karena bila pengasihan ini sudah bereaksi maka ia akan datang… selengkapnya
Zaid al-Khair Rasulullah saw bersabda, “Dalam pribadi Anda terdapat dua perkara yang disukai Allah dan Rasul-Nya, yaitu kesabaran dan penyantun.” Manusia bagaikan logam tambangan. Mereka yang terbaik pada masa jahiliah, terbaik juga pada masa Islam. Milikilah dua karakter yang keduanya telah diterapkan oleh seorang sahabat yang mulia pada masa jahiliyah, kemudian ditonjolkan pula pada masa… selengkapnya
Amalan untuk Melihat Pencuri Inilah amalan yang banyak dipraktekkan para kyai atau sesepuh jaman dahulu. Yaitu amalan untuk mengetahui siapa pencuri barang yang hilang. Cara untuk mengetahuinya sebagai berikut : Sediakan piring yang diolesi sedikit minyak kelapa. Sediakan lampu teplok (lampu minyak) yang menyala Baca surat al fatihan (3 X) dan baca sholawat (3X) dengan… selengkapnya
Cara Menaklukan Hati Lawan Jenis Dengan Mudah Cara Menaklukan Hati Lawan Jenis Dengan Mudah – Menaklukan hati lawan jenis adalah harapan impian setiap orang yang memiliki pujaan hati dan untuk menaklukan/memikat orang yang ia sukai dengan cara apapun pasti akan ia lakukan, Menaklukan lawan jenis dengan sarana spiritual itu adalah salah satu jalan yang mungkin… selengkapnya
Tentang Istighfar dan Taubat. Dr. Fadhl Ilahi : Diantara sebab terpenting diturunkannya rizki adalah istighfar (memohon ampun) dan taubat kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Menutupi (kesalahan). Untuk itu, pembahasan mengenai pasal ini kami bagi menjadi dua pembahasan. Pertama, hakikat istighfar dan taubat. Kedua, dalil syar’i bahwa istighfar dan taubat termasuk kunci rizki. Pertama… selengkapnya
Gene Netto : Mencari Tuhan menemukan Allah Nama saya Gene Netto, sejak tahun 1995 saya telah menetap di Jakarta, Indonesia, dan pada saat saya bertemu dengan orang baru, mereka selalu penasaran tentang latar belakang saya. Mereka ingin tahu tentang bagaimana saya bisa belajar bahasa Indonesia dengan baik, pindah ke Indonesia dan akhirnya masuk Islam. Lewat… selengkapnya
Berita Artikel Muslim Khujali, Sejarah Genosida Yang Terlupakan Istanbul, Khujali, Karabakh, 26 Ferbuari 1992. Salju turun demikian tebal. Udara benar-benar gigil. Seluruh pelosok kota tampak serupa tak berpenghuni. Musim dingin di wilayah sabuk Kaukasus memang benar-benar bagai neraka beku. Akhir bulan Februari itu rupanya menjadi hari-hari yang mencekam di kota Khujali, yang menjadi bagian… selengkapnya
Praktek Dukun Rokan Hilir Praktek Dukun Rokan Hilir sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Rokan Hilir… selengkapnya
Khasiat Batu Permata Rose Quartz Rose Quartz Variasi Warna : Merah muda, merah mawar, lila Kadar Transparasi : Transparant, translucant Kilap Polis : Kilap-kaca. Index Bias : 1,544 – 1,553 Kadar Keras : 7. Berat Jenis : 2,65. Formula Kimia : (SiO2) Sistem Kristal : Heksagonal Wilayah Penghasil : Brazil, Rusia, Malagasi, dll. Aura Batu… selengkapnya
Akta Pendirian Pusaka Dunia. Sebagai Toko Online yang sah Pusaka Dunia mempunyai Akta Pendirian Nomor 10 tertanggal 11 Mei 2016, Notaris Galih Herwibowo SH., M.Kn. Untuk menghindari Penipuan Online sebelum belanja sebaiknya anda menanyakan Akta Pendirian Toko Online itu, jika belum mempunyai Akta Pendirian Usaha sebaiknya anda Waspada. MAU TAHU TENTANG PUSAKA DUNIA LEBIH LANJUT???… selengkapnya
