Cara Cuci Warangi Keris Pusaka
Cara Cuci Warangi Keris Pusaka
Teknologi pembuatan keris adalah suatu teknologi pengolahan material peninggalan sejarah yang sangat tinggi nilainya. Tidak bisa dibayangkan bagaimana para empu jaman dahulu menemukan cara pembuatan senjata dengan memanfaatkan sifat-sifat paduan logam yang berbeda. Menempanya berlapis sehingga menjadi satu kesatuan dalam bentuk senjata yang memiliki keunggulan sifat-sifat fisika sekaligus keindahan wujud yang memukau.Tidak juga pernah diketahui asal muasal penggunaan batu meteorit / batu pamor sebagai salah satu bahan pembuat keris. Yang jelas meteorit, yang banyak mengandung Titanium, Nikel, bahkan Uranium, tidak hanya berfungsi sebagai peningkat estetika saja, tetapi juga meningkatkan kualitas material keris.
Saat ini, keris telah diakui oleh UNESCO sebagai Adikarya Peninggalan Sejarah. Bangsa Melayu, dari Patani-Thailand sampai ke Sulawesi-Indonesia, sebagai pewaris adikarya kebudayaan tersebut, seharusnya berbangga atas pengakuan dunia internasional terhadap karya nenek moyangnya tersebut. Namun kebanggaan tersebut tentunya harus disertai usaha-usaha konservasi atas budaya dan bukti-bukti sejarahnya.Usaha konservasi atas budaya & bukti-bukti sejarahnya antara lain dapat dilakukan dengan mempelajari serta mengaplikasikan pengetahuan yang benar dan logis dalam merawat keris. Tidak hanya melaksanakan kebiasaan turun temurun yang kadang terkait dengan mitos-mitos dan ritus-ritus yang tidak logis dan malah dapat merusak fisik keris itu sendiri.
Memandikan dan mewarangi keris tidak dimaksudkan untuk menyembah atau mengagungkannya namun lebih kepada perawatan atas fisik benda bernilai sejarah tersebut dan melestarikan budaya atau cara tradisional dalam proses perawatan itu sendiri. Jadi suatu benda kuno menjadi pusaka bukan karena kekuatan supranaturalnya saja. Namun karena benda tersebut adalah peninggalan nenek moyang yang menjadi bukti sejarah, pencapaian dan kejayaan budaya bangsa kita di masa lalu. Sehingga menjadi suatu kebanggaan bangsa di masa kini. Bukti tersebut patut dan wajib dilestarikan agar kita tidak kehilangan akar sejarah dan budaya sebagai suatu bangsa. Itulah yang dimaksudkan sebagai makna pusaka dalam konteks intelektual. Dalam budaya Jawa dikenal beberapa cara atau rangkaian upacara dalam rangka mencuci dan mewarangi pusaka. Ada yang sederhana, ada pula yang penuh dengan rangkaian ritus yang diperlengkap dengan puluhan macam sesajen seperti yang dilaksanakan oleh pihak kraton Solo dan Jogja setiap bulan Suro (Muharram).
Yang akan diuraikan di bawah ini adalah cara mencuci dan mewarangi keris secara tradisional. Namun hanya menekankan pada hal-hal yang bersifat krusial dan fungsional saja. Tidak yang bersifat simbolik atau bernuansa supranatural.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut,
1. Lepaskan keris dari warangka dan ukirannya
Untuk melepaskan pesi dari ukiran, putar ukiran ke arah yang lebih ringan putarannya sambil ditarik / dicabut.
2. Rendam keris dengan air kelapa hijau semalaman lalu bilas dengan air sampai bersih
Saat merendam keris pastikan seluruh bagiannya terendam air kelapa. Air Kelapa Hijau bersifat asam lemah dan bermanfaat untuk melepaskan kotoran, kerak, dan mempermudah lepasnya karat yang terbentuk dipermukaan keris. Karena sifat asamnya yang lemah diperlukan perendaman semalaman agar betul2 meresap dan dapat melepaskan kotoran terutama yang terdapat di pori2 logam. Sifat itu pula yang membuatnya relatif aman untuk keris.
3. Gosok permukaan keris dengan irisan jeruk nipis sampai bersih / putih mengkilap
Menggosoknya jangan terlalu keras / kasar. Dapat pula digosok menggunakan sikat gigi yang halus dengan arah gosokan searah bila ada kerak / karat yang membandel. Boleh juga ditambah air perasan buah pace / mengkudu yang sudah matang. Lalu bilas dengan air bersih yang mengalir.
Jeruk Nipis sifat asamnya agak kuat, persentuhan dengan logam keris dalam jangka waktu yang lama dapat merusak logam keris. Digunakan untuk membersihkan keris dari karat, buah jeruk nipis diiris 4-6 bagian dan digosok2 pada permukaan keris. Hasilnya kotoran dan karat akan terlepas dan permukaan keris akan kelihatan putih mengilap. Proses ini disebut Mutihke’.
Air Perasan Buah Pace fungsinya hampir sama seperti air perasan jeruk nipis, namun karena airnya lebih banyak membuat pengerjaan lebih mudah. Teksturnya yang lunak membuatnya mudah hancur bila digosok2kan ke permukaan logam sehingga fungsi jeruk nipis tak tergantikan sepenuhnya.
4. Cuci keris sampai bersih dengan buah lerak / sabun lerak
Saat mencuci, gosok keris perlahan dan searah dengan sikat gigi yang halus. Bila ada kotoran di celah2nya, congkel dengan tusuk gigi. Bilas dengan air bersih sampai kotoran2 (ampas jeruk dan pace) hilang. Bila kotoran2 yang bersifat asam itu sampai tertinggal maka dapat merusak keris karena bersifat korosif.
Buah Lerak berfungsi sebagai sabun alami yang lembut dan tidak merusak besi, tidak seperti detergen yang bersifat keras. Saat ini banyak dijual sabun lerak cair siap pakai sebagai sabun pencuci batik tulis namun bila ingin menggunakannya, pilih yang tidak diberi campuran zat kimia tambahan.
5. Keringkan sampai betul2 kering dengan menekan2 bilah keris dengan kain bersih
Boleh diusap lembut dengan kain bersih yang menyerap air. Dalam proses mengeringkan, keris jangan sampai terkena tangan telanjang lagi. Karena minyak / lemak yang ada ditangan dapat menempel di bilah keris yang sudah bersih dan menimbulkan karat.
6. Olesi keris dengan cairan warangan menggunakan kuas secara tipis dan merata (prosesnya disebut Marangi)
Warangan adalah hasil tambang yang berbentuk kristal dan secara alamiah mengandung arsenikum dalam kadar relatif rendah. Warangan terbaik yang dikenal berasal dari Tiongkok. Pada masa dahulu kala banyak digunakan untuk racun tikus. Arsenikum murni dikenal sebagai zat beracun yang dapat mematikan. Namun beberapa obat2an tertentu ada yang mengandung arsenikum dengan persentase yang rendah. Dengan demikian tidak hanya sebagai racun, arsenikum juga memiliki manfaat sebagai obat dalam kadar dan pada persenyawaan dengan zat, tertentu. Fungsi cairan warangan adalah untuk menciptakan reaksi kimia antara besi dan larutan warangan pada permukaan bilah. Reaksi tersebut menghasilkan senyawa oksida besi – arsenik berupa lapisan tipis yang berfungsi sebagai anti karat pada permukaan bilah keris. Selain sebagai anti karat, lapisan tersebut juga menimbulkan warna kontras yang indah pada permukaan bilah. Hal ini disebabkan reaksi kimia hanya terjadi pada bagian bilah yang mengandung besi. Gelap terangnya permukaan suatu logam akibat reaksi tersebut tergantung dari tingginya kandungan besi dalam logam tersebut. Seperti diketahui keris, tombak, dan pedang yang berkualitas baik biasanya dibuat dari minimum 3 jenis lempengan besi-baja ditambah 1 lempengan nikel atau meteorit (berkadar besi sangat rendah atau bahkan tidak mengandung besi) yang ditempa berlapis lipat berulang kali menjadi satu kesatuan (nglereh). Akibatnya lipatan2 besi yang berbeda komposisi kimianya memunculkan kontras yang berbeda setelah pewarangan. Sedangkan garis2 lipatan nikel / meteorit yang tidak bereaksi terhadap warangan menimbulkan garis2 putih yang kadang mengkilap seperti krom. Kesemuanya itu membentuk gambaran / pola pada permukaan keris yang dikenal sebagai Pamor.
Marangi keris tidak dimaksudkan untuk meracuni bilah keris tersebut sehingga akan mematikan bila tergores olehnya. Persentase arsenikum dalam kristal warangan relatif rendah, apalagi dalam aplikasinya kristal warangan dilarutkan dahulu dalam air perasan jeruk nipis yang banyak sekali (+/- 1gr serbuk warangan dalam 250ml air perasan jeruk nipis). Dengan demikian kadar arsenikum yang akan menempel di bilah keris rendah sekali kadarnya. Walaupun demikian kehati-hatian dalam menangani sebilah keris tetaplah diperlukan.
Pada jaman dahulu memang dikenal cara-cara untuk memasukkan racun dalam keris. Utamanya bila keris tersebut memang dirancang dan dibuat untuk digunakan dalam peperangan. Hal ini dimungkinkan karena permukaan logam keris berpori sehingga mampu menyerap racun. Biasanya proses memasukkan racun ke dalam keris hanya dilakukan pada saat keris masih dalam proses pembuatan. Yaitu pada tahap paling akhir yang disebut penyepuhan atau dalam istilah metalurgi dikenal dengan quenching. Proses penyepuhan dilakukan dengan memanaskan ulang keris, yang sudah jadi bentuk fisiknya, sampai membara (namun tidak sampai berpijar) lalu dicelupkan dalam bumbung bambu berisi minyak kelapa.
Pada tahap ini keris secara bentuk sebenarnya sudah sempurna hanya perlu ditingkatkan kekerasannya agar bisa diasah setajam-tajamnya dan tidak mudah tumpul. Dengan pendinginan kejut, unsur karbon pada permukaan besi akan terjebak dalam struktur sementit yang meningkatkan kekerasan besi tersebut. Proses ini harus dilakukan oleh Empu yang ahli karena beresiko tinggi terhadap keris itu sendiri. Pencelupan yang terlalu lambat membuat besi tidak mencapai kekerasan maksimal. Terlalu cepat, keris bisa ngulet / muntir atau malah pecah (pamengkang jagad). Suhu pemanasan kurang, keris tidak menjadi keras. Terlalu panas, keris jadi lunak karena terjadinya decarburizing / unsur karbon keluar dari besi. Bila proses terakhir ini gagal, maka keris indah yang sudah jadi itu pun pasti dibuang.
Memasukkan racun dalam keris saat penyepuhan (nyepuh wisa) dilakukan dengan mencampur minyak kelapa yang digunakan sebagai media pencelupan dengan ramuan racun yang mengandung bisa ular atau serangga beracun. Namun menggunakan senjata beracun, baik jaman dahulu maupun sekarang, dianggap sebagai tindakan yang tidak ksatria dan pengecut. Dalam mempersiapkan cairan warangan, pilihlah serbuk / gumpalan kristal warangan alami yang berwarna ungu tua kemerahan. Tumbuk sampai halus sekali lalu larutkan dalam air perasan jeruk nipis murni yang sudah disaring bersih. Larutan tersebut sebaiknya disimpan dahulu / dituakan selama 6 bulan sebelum dipakai. Ciri-ciri larutan yang sudah jadi adalah warnanya menjadi kecoklatan / kehitaman. Tidak dianjurkan menggunakan arsenikum kimiawi dari apotik / toko kimia karena kadarnya terlalu tinggi / murni sehingga terlalu keras efeknya. Bilah keris akan mudah kebrangas (terlalu hitam / gosong) pada saat diwarangi sehingga jelek dilihat. Selain itu bila penanganan zat beracun tersebut tidak hati-hati dapat menimbulkan bahaya.
Marangi sebaiknya dilakukan di atas sebuah wadah untuk menampung tetesan cairan warangan. Masukkan kembali tetesan tersebut ke dalam botol penyimpan cairan warangan, jangan sembarangan dibuang. Cucilah wadah penampung dengan air yang mengalir.
7. Angin-anginkan keris dengan posisi berdiri (gunakan rak) agar pembentukan lapisan senyawa oksida besi-arsenik bisa sempurna
Pada proses mengangin-anginkan, keris jangan terkena sinar matahari langsung (bisa kebrangas / gosong), namun pilih saat matahari cerah / tidak mendung. Waktunya kira2 jam 9-11 pagi atau jam 2-4 sore.
Perhatikan kontras warna yang terbentuk pada permukaan bilah keris. Bila tingkat kontras yang diinginkan sudah tercapai, lanjutkan ke proses selanjutnya.
8. Setelah pengangin-anginan dianggap cukup, bilas lagi keris dengan air mengalir
Namun dalam membilas, jangan disemprot dengan tekanan air yang tinggi atau digosok-gosok / disentuh tangan telanjang. Pembilasan dimaksudkan untuk menghentikan reaksi kimia antara besi dan warangan sehingga keris tidak terlalu hitam / gosong.
9. Keringkan lagi sampai betul-betul kering dengan menekan-nekan bilah (jangan digosok) dengan kain bersih secara lembut lalu diangin-anginkan, Ingat, jangan sampai disentuh dengan tangan telanjang lagi.
10. Olesi keris dengan minyak (minyak’i) secara tipis dan merata menggunakan kuas
Dalam meminyaki, jangan sampai keris terlalu basah. Serap kelebihan minyak dengan kain bersih yang ditekan-tekan di permukaan keris (jangan digosok-gosok). Setelah itu keris diangin-anginkan semalaman dengan posisi berdiri (gunakan rak) agar bila ada kelebihan minyak dapat menetes / mengalir turun.
Minyak yang digunakan dalam meminyaki keris tidak dimaksudkan untuk memberi makan makhluk halus yang menghuni keris tersebut. Melainkan sebagai pelindung tambahan, diluar lapisan warangan, yang mengisolasi bilah pusaka dari kontak dengan udara. Seperti yang diketahui karat atau korosi muncul akibat reaksi logam, oksigen, dan air. Udara yang lembab di daerah tropis seperti di Indonesia (kelembaban 70-90%), mengandung uap air yang tinggi kadarnya sehingga meningkatkan resiko korosi. Namun bila logam diisolasi agar tak bersentuhan langsung dengan udara dengan cara dilapisi minyak, maka resiko korosi dapat dicegah.
Minyak terbaik untuk meminyaki pusaka adalah minyak senjata (minyak untuk melumasi komponen2 mekanis senjata api). Namun bila sulit memperolehnya dapat digantikan dengan minyak Singer (pelumas untuk mesin jahit). Untuk memperbaiki aroma minyak senjata atau minyak Singer, agar pusaka baunya wangi, dapat ditambahkan sedikit (10%) minyak alami yang terbuat dari bunga, kayu, atau akar tumbuhan yang wangi (seperti minyak melati, mawar, cendana, gaharu, akar wangi) diaduk rata sebelum dipakai.
Jangan pernah menggunakan minyak yang bersifat kental dan lengket seperti minyak misik (minyak kemenyan) atau minyak wangi Arab lain yang bersifat seperti itu. Minyak seperti itu akan menimbulkan kerak yang lengket dan mengeras pada permukaan bilah dan bagian dalam warangka. Kerak tersebut sangat sulit dibersihkan dan bisa membuat keris sulit dicabut dari warngkanya. Pada akhirnya kerak tersebut akan menimbulkan kerusakan pada bilah keris.
11. Masukkan kembali pusaka ke warangkanya. Simpanlah di tempat yang kering dan tidak lembab
Dalam hal memasang ukiran atau gagang keris, biasanya lubang pada ukiran lebih besar dari pesi keris. Hal ini dimaksudkan supaya pesi tidak rusak karena dipaksakan masuk. Agar genggamannya pas dan keris tidak mudah lepas dari gagangnya, pesi dililit dengan benang, carik kain seperti pita, atau boleh menggunakan potongan koran selebar panjang pesi kurang sedikit, sebelum dimasukkan ke lubang ukiran.
Cara memasukkannya adalah dengan diputar berlawanan arah lilitan sambil ditekan masuk. Saat menekan pesi untuk masuk harus terasa seret. Bila tidak artinya lilitannya kurang dan keris akan mudah lepas dari ukiran. Setelah pesi masuk sempurna, sambil tetap ditekan, balik arah putaran sambil mengepaskan posisi bilah terhadap ukiran. Dengan demikian lilitan, yang tadi diameternya mengerut karena putaran, kembali mengembang dan mengunci pesi dalam lubang ukiran.
Tidak dianjurkan memegang2 bilah pusaka dengan tangan telanjang. Hal ini bukan karena dikhawatirkan racun arsenik akan menempel pada tangan sehingga menyebabkan keracunan namun justru karena membahayakan kelestarian keindahan bilah pusaka tersebut. Pada permukaan telapak tangan selalu terdapat minyak / lemak yang berasal dari keringat atau barang / makanan yang dipegang sebelumnya. Bila kita memegang bilah pusaka dengan tangan telanjang, minyak / lemak pada tangan kita akan menempel pada permukaan bilah (sidik jari). Hal itu akan mempermudah atau memicu munculnya karat. Selain itu dikhawatirkan lapisan senyawa oksida besi-arsenik dan lapisan minyak, yang tipis sekali, dipermukaan bilah akan terhapus bila sering dipegang2 sehingga perlindungan terhadap karat hilang.
Jangan terbiasa meletakkan bunga segar di dekat bilah pusaka (sesaji atau caos dahar). Uap air yang keluar dari bunga dalam proses mengering meningkatkan kelembaban udara, bersifat tajam dan dapat menimbulkan karat yang merusak bilah pusaka.
Kebiasaan mengasapi keris dengan asap bakaran kemenyan (nguthuki menyan) juga seharusnya tidak perlu dilakukan. Asap kemenyan dapat terakumulasi di permukaan keris dan membentuk kerak yang sulit dibersihkan.
Sesungguhnya mencuci dan mewarangi keris tidak harus selalu dilakukan setiap tahun atau dalam jangka waktu tertentu. Karena proses tersebut sedikit banyak akan mengikis permukaannya sehingga dapat merusak keris dalam kurun waktu tertentu bila dilakukan terlalu sering.
Mencuci atau memandikan keris seyogianya dilakukan bila bilah keris terindikasi mulai berkarat atau tebal keraknya. Namun bila pemilik keris memiliki pengetahuan yang baik dalam hal perawatan keris seharusnya mampu memperpanjang interval pencucian keris tersebut.
Bila keris belum berkarat, sebaiknya yang perlu dilakukan dalam 6 bulan atau 1 tahun sekali hanyalah meminyakinya. Sehingga interval waktu pencucian dapat diperpanjang hingga 3 tahun sekali.
Perlu diketahui mewarangi keris hanya perlu dilakukan bila keris dicuci. Bila keris tidak dicuci tapi diwarangi maka tidak ada gunanya. Karena cairan warangan akan terhalang lapisan minyak sehingga tidak bisa bereaksi dengan besi / permukaan keris.
Dengan pengetahuan akan cara – cara perawatan yang tepat, diharapkan keris – keris kuno yang banyak tersebar di tengah – tengah masyarakat dapat terpelihara kelestarian dan keindahannya. Sehingga dalam jangka ratusan tahun ke depan, generasi penerus bangsa ini masih dapat menyaksikan bukti sejarah pencapaian budaya nenek moyangnya.
Catatan :
Butuh Latihan dan Keahlian Khusus Untuk Mencuci dan Warangi Keris, Bila ragu daripada Keris anda rusak lebih baik serahkan pada ahlinya, saat ini sudah banyak jasa Khusus Cuci dan Warangi Keris Pusaka.
Demikian artikel mengenai Cara Cuci Warangi Keris Pusaka dari PusakaDunia.Com.
Tags: Ilmu Pusaka Dunia
Cara Cuci Warangi Keris Pusaka
Batu Mustika Bulu Macan Asli / Batu Mustika Bulu Macan Hijau. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah Multi Fungsi yang diantaranya untuk pemilik akan diberi kesehatan, kesembuhan dari penyakit, terhindar dari datangnya penyakit, keselamatan diberikan keselamatan dari ancaman dan serangan musuh dalam bentuk apapun, membangkitkan kewibawaan macan ditakuti dan disegani semua kalangan, pengasihan pemikat tingkat tinggi,… selengkapnya
Rp 650.000Mustika Patikunci Pelet Pengunci Hati Mustika Patikunci Pelet Pengunci Hati merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak memburunya. Batu Mustika… selengkapnya
Rp 385.000Mustika Bertuah Tundung Bawuk Keemasan merupakan batu mustika bertuah yang memiliki corak pamor tundung bawuk berwarna kuning keemasan yang sangat indah dan unik sekali. Pamor dari mustika ini juga terlihat elegan sekali. Pamor dari mustika ini terbentuk secara alami dan bukan karena buatan ataupun gambaran manusia. Batu mustika ini juga merupakan batu mustika yang banyak… selengkapnya
Rp 320.000Mustika Raja Kawat adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Raja Kawat Insya Allah untuk menjadikan pemilik lebih kuat perkasa, menjadikan penguasa dibidangnya, disegani orang sekitar, ditakuti musuh / pesaing bisnis, menjadikan bisnis dan karir semakin menanjak, menguatkan kanuragan, memberikan proteksi tameng gaib dari serangan guna guna dan sihir apapun. Produk Jenis ini bernama… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Benteng Bumi Mustika Benteng Bumi merupakan mustika bertuah yang merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak memburunya. Batu Mustika… selengkapnya
Rp 250.000Buah Pusaka Jambe Nama Produk ini. Buah Pusaka Jambe ini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk sarana kesuksesan membuka usaha baru, merintis usaha dari nol, membangkitkan usaha yang surut, mengembalikan kebangrutan, pelarisan dagang ampuh, menarik pembeli, membuka aura tempat usaha. Berasal Dari : Buah Jambe Bertuah. Ukuran : +- 35x35x49 Milimeter. Stok produk barang ini :… selengkapnya
Rp 150.000Batu Mustika Pengasihan Sayat Jiwo Pusaka Dunia Batu Mustika Pengasihan Sayat Jiwo Pusaka Dunia mampu menjadi sarana untuk membantu pemiliknya mewujudkan keinginanya. Mustika kami yang sudah masuk kedalam website resmi pusaka dunia terjamin keaslianya dan khasiatnya karena sudah melalui uji tes khasiat terlebih dahulu sebelum terpampang di website pusaka dunia. Mustika kami memiliki energi yang… selengkapnya
Rp 385.000Cincin Mustika Tundung Bawuk Puncak Birahi Mustika ini telah melalui ritual spiritual yang mendalam, diisi dengan energi alami dari alam semesta untuk memperkuat aura maskulin Anda. Dengan menggunakannya, Anda akan merasakan perubahan signifikan dalam stamina fisik, daya tahan, dan kekuatan seksual. Manfaat Luar Biasa Mustika Kuat Seks: Meningkatkan Stamina dan Vitalitas: Membuat Anda lebih bertenaga… selengkapnya
Rp 2.250.000Buku 50 Peringatan dan Tanda Hari Kiamat Buku 50 Peringatan dan Tanda Hari Kiamat merupakan buku yang mengajak kita menelusuri peringatan tentang kiamat yang diberikan Allah. Daftar Isi Buku 50 Peringatan dan Tanda Hari Kiamat Kiamat Pasti Terjadi Pendapat dan Teori Orang Orang Asing Pengetahuan Agama 40 Peringatan Menjelang Kiamat 10 Tanda Menjelang Kiamat 3… selengkapnya
Rp 30.000Ikat Pinggang Mustika Harimau Menerkam. Khasiat dan Manfaat Insya Allah kewibawaan, kedigdayaan, membuka mata batin, pengasihan super ampuh, pemikat lawan jenis, pemikat hati masyarakat, meluluhkan amaran, menggetarkan musuh, disegani semua kalangan, mendatangkan bantuan khodam alamiah, mendatangkan ribuan khodam harimau, memudahkan mencapai jabatan politik, menanjakan karir, memudahkan mencari pekerjaan, memudahkan mendapat tender besar, kelancaran bisnis jasa, tolak… selengkapnya
Rp 2.250.000Amalan Untuk Mengembalikan Santet Amalan Untuk Mengembalikan Santet 1.Tawassul kepada : – Rasulullah. – Shahabat. – Malaikat. – Para wali. – Para guru. – Orang tua. 2.WA ILA HADHROTI HAJATI….. (niatkan maksud kita pada dzat penguasa alam) al fatihah… 3.Kemudian membaca : – Al fatihah 7 x – Al ikhlas 7 x – Al falaq… selengkapnya
Praktek Dukun Sabulussalam Praktek Dukun Sabulussalam sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Sabulussalam Masyarakat Sabulussalamtidak perlu… selengkapnya
Rupa Keris Bonang Rinenteng. Ada yang menyebutnya Bonang Sarenteng, agak mirip dengan pamor Sekar Kopi tetapi bulatannya hanya satu. Boleh dikiri-kanan secara simetris atau selang seling. Baik Bonang Rinenteng ataupun Sekar Kopi, bulatannya seperti pusaran di pamor Udan Mas. Tergolong tidak pemilih dan memudahkan mencari rejeki.
Arti Keris Jalak Sangu Tumpeng, Jalak adalah burung yang pandai dan rajin mencari makan, berkelakuan baik, mudah diberi pelajaran dan setia. Sedangkan Sangutumpeng adalah suatu istilah tentang suatu pesan “bekal Selamat”. Tumpeng dalam tradisi masyarakat Jawa sebagai sarana mengucap syukur kepada Tuhan YME dalam acara selamatan. Dhapur ini membawa pesan bahwa seseorang harus pandai bersyukur… selengkapnya
Inilah Manfaat Menggunakan Ritual Buang Sengkolo Sebuah ritual buang sengkolo, merupakan sebuah ilmu yang sudah ada sejak zaman dahulu. Ritual ini menggunakan pusaka yang bisa digunakan untuk menghilangkan energi negatif yang ada di dalam diri seseorang, pengaruh negatif ini bisa datang kapanpun dan dimanapun. Bisa saja berasal dari lingkungan sekitar, atau bisa juga ada seseorang… selengkapnya
Tips Salat Khusyuk Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa khusyuk dalam salat mengandung makna batin yang meliputi enam unsur, yaitu: Kehadiran hati atau konsentrasi Memahami bacaan salat Mengagungkan Allah Haibah (perasaan takut kepada Allah) Raja’ (pengharapan kepada Allah) Haya’ (perasaan malu kepada Allah) Prof. Tengku Hasbi As Shiddieqy mengajukan 7 saran sebagai kiat kusyuk dalam shalat :… selengkapnya
Mustika Katilayu, Mustika Katilayu Mustika Katilayu anda bisa mengunjungi galeri Pusaka Dunia dengan klik ini Katilayu Dijamin Asli
7 Pahala Yang Akan Mendapat Berkah Selepas Mati Dari Anas r.a. berkata bahwa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima seseorang itu selepas matinya. 1.Siapa yang mendirikan masjid maka ia tetap pahalanya selagi mesjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadah di dalamnya. 2.Siapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya. 3.Siapa… selengkapnya
Bambu Petuk Asli Bambu Petuk Asli atau pring pethuk ( dalam bahasa jawa ) merupakan sebuah barang bertuah yang sangat terkenal salah satu sarana spiritual yang sudah terkenal dengan manfaat/tuah nya yang sangat dipercaya membantu sang pemiliknya. Secara fisik sendiri yang dimaksud dengan Bambu Petuk adalah bambu bertemu ruas atau bambu yang memiliki pertemuan ruas… selengkapnya
Keris Triman Dan Andha Agung. TRIMAN. Ada yang menyebut Pamor TARIMO, mirip sekali dengan WOS WUTAH, tetapi agak rapat dan pamor ini tiba tiba berhenti ditengah bilah, kadang hanya ada di sor-soran saja. Pamor ini sesuai untuk yang berusia lanjut, pensiunan dan tidak lagi memikirkan soal duniawi. Baik juga dipunyai oleh yang bersifat brangasan, suka… selengkapnya