Beranda » Blog » Bangkitkan Kejayaan Majapahit

Bangkitkan Kejayaan Majapahit

Diposting pada 17 Januari 2018 oleh Pusaka Dunia / Dilihat: 388 kali

Bangkitkan Kejayaan Majapahit

Bangkitkan Kejayaan Majapahit merupakan salah satu artikel yang kami buat, anda juga bisa menemukan artikel yang sama di majalah posmo edisi 709. Kerajaan Majapahit (Jawa: Karaton Mojopahit) adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan dan Hanya terdapat sedikit bukti fisik dari sisa-sisa Kerajaan Majapahit. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Namun, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.

Bangkitkan Kejayaan Majapahit

Bangkitkan Kejayaan Majapahit

Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta. Perang saudara yang disebut Perang Paregreg diperkirakan terjadi pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, semetara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang dan Waktu berakhirnya Kemaharajaan Majapahit berkisar pada kurun waktu tahun 1478 (tahun 1400 saka, berakhirnya abad dianggap sebagai waktu lazim pergantian dinasti dan berakhirnya suatu pemerintahan hingga tahun 1518.

 

Bangkitkan Kejayaan Majapahit

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta baru-baru ini sukses menggelar pertunjukan seni kolosal bertajuk “Suryaning Majapahit” di Pendopo Agung, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Pergelaran yang melibatkan 150 penari dari mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), ISI Jogjakarta ini bertujuan untuk membangun karakter dan jati diri bangsa serta menggugah generasi muda agar mencintai budaya bangsa dan menghargai keberagaman. Pergelaran ini pun diyakini dapat menjaring wisatawan bila dikemas dengan baik dan profesional dan digelar secata kontinyu.

Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud, Sulistyo Tirtokusomo mengatakan acara tersebut digelar berawal keinginan untuk membuka kembali situs-situs Kerajaan Majapahit di Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

“Dengan pergelaran ini diharapkan masyarakat dapat lebih merasakan memiliki situs-situs bekas kerajaan Majapahit ini sehingga timbul kepedulian untuk menjaganya,” jelasnya.

Sulistyo menilai pertunjukan semacam ini perlu sering digelar karena dapat membangun karakter dan jati diri bangsa terutama di Jawa Timur, mengingat banyak nilai luhur yang didapatkan dari pergelaran ini.

Kesempatan sama, Dekan FSP ISI Yogyakarta Prof Dr I Wayan Dana selaku ketua tim produksi pergelaran losan Suryaning Majapahit ini mengatakan sendratari yang diangkat berdasarkan peristiwa agung kebesaran Majapahit ini sudah diolah sesuai jiwa kekinian. “Dengan begitu pesan dari nilai-nilai masa lalu dalam sendratari ini dapat mudah dicerna dan diharapkan dapat menjadi teladan,” jelasnya.

Sementara Kasubdit Pembinaan Seni Rupa, Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Kemdikbud, Pustanto menjelaskan pergelaran kolosal ini merupakan soft launching sebelum pergelaran besar yang akan digelar pada tahun-tahun berikutnya. “Ini semacam pengenalan awal. Ke depan akan dibuat lebih besar lagi dengan melibatkan para seniman dari Jawa Timur, termasuk dari Trowulan. Dan kemungkinan tempatnya di salah satu situs Trowulan,”

Bangkitkan Kejayaan Majapahit

Bangkitkan Kejayaan Majapahit

Tutup Sidebar
Sidebar
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin 1
● online
Admin 2
● online
Admin 1
● online
Halo, perkenalkan saya Admin 1
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja