Artikel Datuk Darah Putih
Berita Artikel Datuk Darah Putih
Datuk Darah Putih adalah seorang hulubalang dari sebuah kerajaan di negeri Jambi, Indonesia. Ia terkenal sebagai seorang hulubalang yang pemberani, jujur, sakti, dan cendikia. Pada suatu waktu, kerajaan itu diserang oleh Belanda. Berkat kesaktian dan keberanian Datuk Darah Putih, pasukan Belanda berhasil dikalahkan. Bagaimana Datuk Darah Putih bisa mengalahkan mereka? Ingin tahu jawabannya? Ikuti kisahnya dalam cerita Datuk Darah Putih berikut ini!
* * *
Alkisah, di negeri Jambi, ada sebuah kerajaan yang memiliki seorang hulubalang bernama Datuk Darah Putih. Diberi nama demikian, karena jika terluka darah yang keluar dari tubuhnya berwarna putih. Ia seorang hulubalang yang terkenal dengan kejujuran, kepandaian, keberanian, dan kesakstiannya. Raja negeri itu sangat hormat kepadanya, berkat kepatuhan dan kemampuannya menyelesaikan segala tugas yang diembannya.
Pada suatu hari, sang Raja memerintahkan Datuk Darah Putih untuk membentuk pasukan inti kerajaan.
“Wahai, Datuk! Kumpulkan beberapa prajurit pilihan yang memiliki ketangkasan perang yang tinggi, jujur, setia pada raja, rela berkorban untuk kepentingan negeri, serta pantang menyerah dan mengeluh. Setelah itu, latihlah mereka agar menjadi prajurit yang tangguh seperti dirimu!” titah Baginda Raja.
“Daulah, Baginda!” jawab Datuk Darah Putih sambil memberi hormat.
Datuk Darah Putih pun segera melaksanakan perintah raja. Tidak sulit baginya untuk memilih prajurit yang akan dijadikan pasukan inti. Sebab, sebagai seorang hulubalang, ia sudah mengetahui semua kepribadian dan kemampuan perang semua prajuritnya. Dalam waktu singkat, Datuk Darah Putih sudah berhasil mengumpulkan puluhan prajurit pilihan, lalu melatih kemampuan perang mereka dengan penuh kesungguhan. Setelah hampir setahun berlatih secara terus-menerus, seluruh anggota pasukan inti tersebut telah menjadi prajurit yang tangguh, pemberani, dan siap mengorbankan jiwa raganya untuk negeri mereka.
Pada suatu hari, sang Raja mendengar laporan dari seorang mata-mata bahwa Belanda akan datang menyerang negeri mereka.
“Gawat, Baginda!” lapor seorang mata-mata kerajaan yang datang tergopoh-gopoh.
“Ada apa, Prajurit? Kenapa kamu panik seperti itu? Katakanlah!” desak sang Raja.
“Ampun, Baginda! Pasukan Belanda akan menyerbu negeri kita. Mereka sedang menuju kemari melalui jalur laut,” lapor mata-mata itu.
Mendengar laporan itu, sang Raja terdiam, lalu beranjak dari singgasananya. Ia kemudian mondar-mandir sambil mengelus-elus jenggotnya yang lebat.
“Mmm… kedatangan mereka pasti ingin mengeruk kekayaan negeri ini. Mereka adalah penjajah yang serakah dan suka mengadu domba penduduk negeri,” kata sang Raja yang sudah mengerti watak penjajah Belanda.
“Apa yang harus kami lakukan, Tuan?” tanya Datuk Darah Putih.
“Karena mereka melalui jalur laut, tentu hanya satu jalan yang dapat dilalui, yaitu Selat Berhala,” ungkap sang Raja.
“Berarti kita harus menghadang mereka di sekitar Pulau Berhala, Tuanku,” sambung Datuk Darah Putih yang sudah mengerti maksud perkataan sang Raja.
“Benar, Datuk! Besok pagi-pagi sekali, berangkatlah ke sana. Hadang dan hancurkan mereka di Selat Berhala. Siapkan seluruh pasukan inti dan beberapa prajurit lainnya!” titah sang Raja.
“Daulah, Baginda! Perintah segera hamba laksanakan,” jawab Datuk Darah Putih sambil memberi hormat.
Hulubalang sakti itu pun segera memerintahkan seluruh pasukannya untuk menyiapkan segala peralatan perang yang diperlukan seperti pedang, tombak, dan keris. Mereka juga menyiapkan bekal makanan, karena diperkirakan masih dua hari lagi kapal pasukan Belanda baru memasuki Selat Berhala. Mereka harus berangkat lebih awal untuk mempersiapkan benteng pertahanan di Pulau Berhala.
Setelah semua peralatan dan bekal disiapkan, pasukan kerajaan yang akan berangkat berperang diperintahkan beristirahat lebih dulu untuk memulihkan tenaga setelah seharian melakukan persiapan. Sementara prajurit lainnya tetap berjaga-jaga di lingkungan istana dari berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Di kediamannya, Datuk Darah Putih tampak sedang bercengkerama bersama istrinya yang sedang hamil tua.
“Dinda! Bagaimana keadaan anak kita?” tanya Datuk Darah Putih sambil mengelus-elus perut istrinya yang buncit.
“Baik, Kanda! Semoga kelak anak kita lahir dengan selamat,” jawab sang Istri.
“Dinda! Besok Kanda bersama pasukan kerajaan akan berangkat ke medan perang untuk bertempur melawan penjajah Belanda. Tolong jaga baik-baik anak kita yang ada di dalam rahimmu ini!” pinta Datuk Darah Putih kepada istrinya.
“Tentu, Kanda! Dinda akan selalu merawatnya dengan baik. Jika anak kita laki-laki, Dinda berharap semoga kelak ia menjadi seorang panglima yang sakti dan pemberani seperti Kanda,” ucap sang Istri dengan penuh harapan.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Datuk Darah Putih bersama pasukannya sudah bersiap-siap untuk berangkat ke Pulau Berhala dengan menggunakan tiga buah jongkong (perahu atau tongkang) besar. Para keluarga istana, termasuk istri Datuk Darah Putih, ikut mengantar pasukan kerajaan tersebut sampai ke pelabuhan. Tidak tampak adanya rasa sedih sedikit pun pada wajah sang Istri. Sebelum meninggalkan pelabuhan, hulubalang sakti itu berpamitan kepada istrinya yang sedang berdiri di samping sang Raja.
“Hati-hati, Kanda! Doa Dinda senantiasa menyertai Kanda. Jika sudah berhasil menumpas para penjajah itu, cepatlah kembali!” pesan sang Istri.
“Baik, Dinda! Kanda akan kembali membawa kemenangan untuk negeri ini,” jawab Datuk Darah Putih sambil mencium kening dan perut istrinya, lalu bergegas naik ke atas jongkong.
Beberapa saat kemudian, ketiga jongkong tersebut berlayar menuju ke Pulau Berhala. Tampak dari kejauhan para pasukan kerajaan melambaikan tangan di atas jongkong. Para pengantar pun membalasnya dengan lambaian tangan pula. Setelah ketiga jongkong tersebut hilang dari pandangan, barulah para pengantar meninggalkan pelabuhan.
Setelah Datuk Darah Putih dengan pasukannya sampai di Pulau Berhala, mereka langsung mengatur strategi, membuat benteng-benteng pertahanan, dan tempat pengintaian. Jongkong-jongkong mereka tambatkan di balik batu karang besar yang ada di sekitar Pulau Berhala agar tidak terlihat oleh pasukan Belanda. Sambil menunggu kedatangan musuh, Datuk Darah Putih kembali menggembleng mental pasukannya.
Keesokan harinya, tampak dari kejauhan iring-iringan kapal pasukan Belanda akan memasuki Selat Berhala.
“Datuk, musuh kita telah datang. Mereka sedang menuju kemari,” lapor seorang prajurit pengintai.
Mendengar laporan itu, Datuk Darah Putih segera menyiapkan seluruh pasukannya.
“Pasukan! Ambil posisi masing-masing! Sekaranglah saatnya kita membaktikan diri kepada Baginda Raja dan negeri tercinta ini!” seru Datuk Darah Putih memberi semangat kepada pasukannya.
Mendengar seruan itu, pasukan kerajaan segera menaiki ketiga jongkong mereka dan menempati posisi masing-masing. Ketika iring-iringan kapal Belanda memasuki Selat Berhala, ketiga jongkong pasukan kerajaan langsung meluncur ke arah kapal-kapal Belanda. Saat jongkong-jongkong tersebut merapat, Datuk Darah Putih beserta pasukannya segera berlompatan masuk ke dalam kapal-kapal Belanda sambil menebaskan pedang dan menusukkan keris ke arah musuh. Pasukan Belanda yang mendapat serangan mendadak itu menjadi panik. Mereka tidak sempat lagi menggunakan bedil mereka. Untuk mengimbangi serangan dari pasukan kerajaan, mereka menggunakan pedang panjang. Namun karena dalam keadaan tidak siaga, mereka pun terdesak dan tidak berdaya. Tidak seorang pun dari pasukan Belanda yang selamat. Semuanya tewas terkena sabetan pedang dan tusukan keris.
Sementara dari pihak pasukan Datuk Darah Putih hanya ada beberapa prajurit yang terluka. Sebelum kembali ke benteng pertahanan di Pulau Berhala, mereka mengambil senjata dan semua perbekalan yang ada, lalu membakar semua kapal Belanda tersebut.
Sesampainya di Pulau Berhala, pasukan Datuk Darah Putih segera merayakan kemenangan itu dengan gembira.
“Datuk! Kita harus segera kembali ke istana untuk menyampaikan berita gembira ini kepada Baginda Raja,” ujar seorang prajurit.
Datuk Darah Putih hanya tersenyum mendengar laporan itu.
“Ketahuilah, Prajurit! Perjuangan kita belum selesai,” jawab Datuk Darah Putih.
“Apa maksud, Datuk? Bukankah semua pasukan Belanda telah tewas?” tanya prajurit itu tidak mengerti.
“Benar katamu, Prajurit! Tapi, itu hanya sebagian kecil. Jika Belanda tidak mendengar berita dari pasukannya yang dikirim dan kita kalahkan itu, tentu mereka akan mengirim pasukan yang lebih besar lagi,” jelas Datuk Darah Putih.
Mendengar penjelasan itu, sang Prajurit hanya bisa manggut-manggut. Dalam hatinya berkata bahwa Datuk Darah Putih memang seorang hulubalang yang cerdik dan pandai.
“Lalu apa tindakan kita selanjutnya, Datuk?” tanya prajurit itu.
“Iya, Datuk! Apakah kita harus tetap di sini menunggu kedatangan pasukan Belanda selanjutnya?” sambung seorang prajurit yang lain.
“Benar, Prajurit! Menurut perkiraanku, pasukan Belanda akan tiba di tempat ini tiga hari lagi. Oleh karenanya, kita harus lebih siap, karena kita akan menghadapi pasukan Belanda yang jumlahnya lebih besar,” ujar Datuk Darah Putih.
Ternyata benar perkiraan Datuk Darah Putih. Tiga hari kemudian, tampak iring-iringan tiga kapal besar dengan jumlah serdadu yang lebih banyak sedang memasuki Selat Berhala. Namun, hal itu tidak membuat Datuk Darah Putih gentar. Ia pun segera menyiapkan pasukannya untuk menghadang mereka.
“Pasukan! Demi negeri ini…, demi masa depan anak cucu kita…, berperanglah sampai titik darah penghabisan!” seru Datuk Darah Putih menyemangati pasukannya.
“Hidup Datuk! Hidup Datuk Darah Putih!” terdengar teriakan para prajurit dengan penuh semangat.
Setelah itu, pasukan Datuk Darah Putih segera menaiki jongkong-jongkong lalu meluncur dan merapat ke kapal-kapal Belanda. Kali ini, mereka menghadapi musuh yang lebih berat. Jumlah pasukan Belanda lebih banyak dibanding pasukan kerajaan, sehingga pertempuran itu tampak tidak seimbang. Seorang prajurit kerajaan terkadang harus menghadapi dua sampai tiga orang serdadu Belanda.
Di haluan kapal, tampak Datuk Darah Putih dikeroyok oleh tiga orang serdadu Belanda. Tidak lama, ia pun mulai terdesak dan tiba-tiba batang lehernya tersabet pedang seorang serdadu Belanda. Maka keluarlah darah putih dari lehernya itu. Namun, dengan sisa-sisa tenaga yang ada, ia tetap melakukan perlawanan.
“Prajurit! Aku terkena pedang. Bawa aku mundur dan yang lain tetaplah bertempur sampai titik darah penghabisan!” teriak Datuk Darah Putih sambil menghindari serangan serdadu Belanda.
Mendengar teriakan itu, beberapa orang prajurit pilihan pun datang membantunya. Dalam waktu singkat, ketiga serdadu Belanda tersebut tewas. Datuk Darah Putih segera dibawa ke Pulau Berhala untuk mendapatkan perawatan. Sesampainya di sana, ia didudukkan di tempat yang aman dan tersembunyi. Para prajurit telah berusaha menutup luka pimpinannya, namun darah putih tetap saja keluar.
“Tolong carikan aku anak batu sengkalan untuk menutupi luka di leherku ini!” perintah Datuk Darah Putih.
Dengan sigapnya, salah seorang prajurit segera mencari batu seperti yang dimaksud pimpinannya itu. Tidak berapa lama, prajurit itu pun kembali membawa sebuah anak batu sengkalan yang tipis, lalu menempelkannya pada luka di leher Datuk Darah Putih. Darah putih itu pun berhenti dan tidak keluar lagi.
Begitu lukanya tertutup batu sengkalan, Datuk Darah Putih tiba-tiba bangkit dari duduknya, lalu melompat ke atas jongkong.
“Terima kasih, Prajurit! Ayo kita kembali berperang melawan penjajah!” seru Datuk Darah Putih dengan penuh semangat.
Prajurit yang menolongnya itu pun segera mengikutinya naik ke atas jongkong. Meskipun masih terluka, Datuk Darah Putih mampu melakukan perlawanan. Bahkan, ia semakin lincah dan gesit memainkan pedangnya, sehingga banyak serdadu Belanda yang terkena sabetan pedangnya. Tidak berapa lama, akhirnya seluruh serdadu Belanda tewas.
“Horeee…, horeee… Kita menang!” terdengar suara gegap gempita pasukan kerajaan menyambut kemenangan itu.
Namun, di balik kegembiraan itu tersimpan rasa duka yang mendalam melihat keadaan Datuk Darah Putih yang terluka parah. Mereka pun kembali ke benteng pertahanan di Pulau Berhala sambil memapah Datuk Darah Putih. Berhubung hari sudah sore, mereka pun memutuskan untuk beristirahat semalam di Pulau Berhala.
Keesokan harinya, Datuk Darah Putih bersama pasukannya kembali ke istana kerajaan. Sesampainya di istana, mereka disambut oleh keluarga istana dan rakyat negeri dengan perasaan duka cita. Banyak orang yang iba melihat kondisi Datuk Darah Putih yang terluka parah. Mengetahui suaminya datang, dengan perasaan tenang dan tabah, istri Datuk Darah Putih menaruh bayinya di atas tempat tidur, lalu segera menyongsong ikut memapah suaminya dan mendekatkannya pada bayi mereka yang lahir dua hari sebelumnya.
“Kanda, Anak kita laki-laki. Lihatlah! Dia tampan seperti Kanda,” ujar sang Istri menghibur suaminya.
Dengan sisa tenaga yang dimiliki dan dengan dibantu istrinya, Datuk Darah Putih mengangkat bayinya, kemudian mendekap dan mencium keningnya dengan penuh kasih sayang. Setelah itu, ia meletakkan bayi itu di pangkuan istrinya.
“Maafkan Kanda, Dinda! Tolong rawatlah anak kita baik-baik!” pinta Datuk Darah Putih dengan suara pelan.
Setelah itu, Datuk Darah Putih duduk di lantai rumahnya, lalu membaringkan tubuhnya dengan pelan. Pada saat tubuhnya terbaring itulah Datuk Darah Putih menghembuskan napasnya yang terakhir. Sang Istri hanya bisa pasrah, karena ia sadar semua itu merupakan kehendak Tuhan Yang Mahakuasa.
* * *
Demikian cerita Datuk Darah Putih dari daerah Jambi. Cerita di atas termasuk mitos yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pesan moral yang dapat dipetik adalah pentingnya seorang pemimpin yang baik. Sifat ini tampak pada sikap dan perilaku Datuk Darah Putih. Ia senantiasa memberi semangat dan suri teladan kepada prajuritnya. Meskipun dalam keadaan terluka, ia tetap bersemangat memimpin pasukannya dalam melawan pasukan Belanda.
Dalam kehidupan orang Melayu, pemimpin yang baik sangatlah diutamakan. Untuk itu, mereka selalu berusaha mengangkat pemimpin yang lazim disebut “orang yang dituakan” oleh masyarakat dan kaumnya. Pemimpin ini diharapkan mampu membimbing, melindungi, menjaga, dan menuntun kaumnya (Tenas Effendy, 2006: 653). Dalam tunjuk ajar Melayu banyak disebutkan tentang acuan dasar bagi seorang pemimpin yang baik, di antaranya:
yang dikatakan pemimpin,
mau manampin tahan berlenjin
mau bersakit tahan bersempit
mau berteruk tahan terpuruk
mau berhimpit tahan belengit
mau bersusah tahan berlelah
mau berpenat tahan bertenat
mau berkubang tahan bergumbang
mau bertungkus lumus tahan tertumus
mau ke tengah tahan menepi
mau bersusah tahan merugi
Demikian Artikel Tentang Datuk Darah Putih, Semoga bermanfaat ubtuk anda.
Artikel Datuk Darah Putih
Nama Produk Batu Akik Murah Bertuah Sakti. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah sangat baik sebagai sarang pengasihan memikat hati lawan jenis, kewibawaan, membuka aura ketampanan/kecantikan, kelancaran dalam rejeki, keselamatan diri. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran : Lihar Perbandingan Jari Tangan. Jaminan :… selengkapnya
Rp 175.000Liontin Mustika Raja Khodam Sulawesi Liontin Mustika Raja Khodam Sulawesi merupakan mustika bertuah yang Memiliki bentuk pamor seperti pulau sulawesi yang unik dan memang jarang sekali untuk didapatkan. Mustika ini juga sudah diikat liontin silih asih yang indah serta elegan sekali. Khasiat Manfaat Liontin Mustika Raja Khodam Sulawesi Insya Allah untuk mendatangkan rejeki berlimpah, mendatangkan… selengkapnya
Rp 375.000Mustika Tentara Gaib adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tentara Gaib Insya Allah untuk membangkitkan saudara gaib dalam diri yang setiap manusia sudah memilikinya namun belum bangkit, mendatangkan bala bantuan tentara gaib, mengembalikan serangan gaib pada penyerang, memudahkan lepas dari perkara cinta maupun perkara hukum dan masih banyak manfaat lainnya. Produk Jenis ini bernama… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Sigar Kawah Pemutus Hubungan Mustika Sigar Kawah Pemutus Hubungan merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak memburunya. Batu Mustika… selengkapnya
Rp 385.000Mustika Gaib Tundung Bawuk Sakti Mustika Gaib Tundung Bawuk Sakti merupkan mustika gaib spesial dari pusaka dunia yang memiliki pamor yang indah dan elegan serta bentuk mustika ini masih asli alami. Mustika ini merupakan mustika tundung bawuk sakti, dan mustika ini memiliki energi yang berlipat ganda daripada mustika yang lainnya. Khasiat Mustika Gaib Tundung Bawuk Sakti Insya… selengkapnya
Rp 475.000Batu Mustika Serigala Putih. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk kelancaran jodoh, kewibawaan, disegani kawan dan ditakuti musuh, keselamatan agar terhindar dari bahaya, keselamatan anti sihir, anti santet, anti guna-guna, membuka aura wajah agar awet mudah, mempesona memikat siapa saja, membuat suara menggetarkan hati sehingga sang penederang akan hanyut dalam perintahnya, memudahkan meraih jabatan PNS,… selengkapnya
Rp 500.000Liontin Giok Putih Ukir Swastika Liontin Giok Putih Ukir Swastika merupakan giok putih yang memiliki ukir swastika di dalam batunya. Lambang Swastika merupakan sebuah lambang yang suci bagi masyarakat china. Energi spiritual yang ada pada mustika ini sangat besar. Batu mustika yang memiliki keindahan alami sangat cocok dipakai sebagai liontin kalung atau hanya untuk koleksi… selengkapnya
Rp 375.000Mustika Pasukan Khodam Api Mustika Pasukan Khodam Api merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor serta corak warna yang indah bagaikan api terbang. Pamor mutika tersebut terbentuk secara alami dan bukan karena isian maupun gambaran manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk membawa pemilik dalam puncak kesuksesan sesuai harapan, terhindar kegagalan segala bidang, sukses… selengkapnya
Rp 250.000Cincin Kokka Hitam Keramat Mata Satu Cincin Kokka Hitam Keramat Mata Satu adalah cincin kayu kokka hitam dengan mata satu yang lebih terkesan keramat dan tetap elegan. Cincin ini asli dari kayu kokka dan dijamin bukan plastik maupun sintetis. Cincin ini sunguh elegan sekali untuk dipakai baik dalam acara formal maupun non formal. Cincin Kayu… selengkapnya
Rp 140.000Mustika Ijo Lumut 7 Tuah Mustika Ijo Lumut 7 Tuah memiliki motif lumut asli di dalam batu. Lumut hijau yang berada di dalam mustika nampak nyata sehingga menajdi daya tarik tersendiri. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Ijo Lumut 7 Tuah. Insya Allah untuk pengasihan alami, penakluk hati, enteng jodoh, memuluskan rayuan, penakluk sukma, buka aura, kewibawaan,… selengkapnya
Rp 200.000Praktek Dukun Aceh Selatan Praktek Dukun Aceh Selatan sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Aceh Selatan… selengkapnya
Tentang Ayat Kursi Menjelang Tidur. Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya. “Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W,” gertak Abu Hurairah. Bukan main takutnya pencuri itu mendengar… selengkapnya
Keutamaan Jumat Malam Jum’at adalah malam yang paling utama, harinya adalah hari yang paling utama dari semua hari. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya adalah 24 jam milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api neraka.” Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati di… selengkapnya
Kejantanan dan Kesaktian Eyang Subur Kejantanan Dan Kesaktian Eyang Subur adalah salah satu artikel dari sekian banyak artikel yang kami buat, anda juga bisa melihat artikel yang serupa di majalah posmo edisi 723. Tinggal satu atap bersama 8 (delapan) istri tentunya bukan pekerjaan yang sangat mudah yang bisa dilakukan oleh seorang laki-laki apalagi sang pejantan… selengkapnya
Kesaktian Qulhu Geni. Qulhu Geni merupakan ajian khusus untuk mengalahkan bangsa jin setan, Menurut orang dulu bila dibaca 1 kali, maka syetan putus tangan kirinya, bila dibaca 2 kali putus tangan kanannya, bila dibaca 3 kali putus kedua kakinya dan bila dibaca 4 kali akan lebur seluruh badannya.Selain Kesaktian Qulhu Geni inilah 47 Macam Ajian… selengkapnya
Sholawat Nurul Anwar Allahumma shalli ‘alaa nuuril anwaari wasirril asraari, watiryaaqil aghyaari wamiftaahi baabil yasaari, sayyidinaa wamaulaana Muhammadinil muhtaari wa aalihil ath haari wa ash haabihil ahyaari ‘adada ni’amillaahi wa ifdhaalih. Artinya : Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, rahasia dari segenap rahasia, penawar duka dan kebingungan, pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan… selengkapnya
Khasiat Batu Permata Amblygonite Amblygonite Variasi Warna : Putih Susu, Kehijauan, Kebiruan, Abu-Abu, Kuning Kadar Transparasi : Transparan, Translusant Luster : Vitreous-Greasy Index Bias : 1.578 -1.613 Kadar Keras : 5.5 – 6.0 Skala Mohs. Berat Jenis : 3.04 – 3.11 gr/cm3 Formula Kimia : LiAl(PO4)(F,OH) Lithium Alumunium Phosphate Flouride Hydroxide Sistem Kristal : Triklinik… selengkapnya
Corak Keris Pamor Ngulit semongko. Sepintas seperti kulit semangka, tuahnya seperti Sumsum Buron, memudahkan mencari jalan rejeki dan mudah bergaul pada siapa saja dan dari golongan manapun. Pamor ini tidak memilih dan cocok bagi siapa saja dan inilah bentuk gambar foto Corak Keris Pamor Ngulit semongko :
Syarat Tumbal Istri Ala Eyang Subur Syarat Tumbal Istri Ala Eyang Subur adalah salah satu artikel yang kami buat dari sekian banyak artikel, anda juga bisa menjumpai artikel yang serupa di majalah posmo edisi 721. Istri pertama Septian Dwi Cahyo yang kini menjadi istri kesembilan Eyang Subur dan telah memiliki dua anak dari pernikahannya, saat ini… selengkapnya
Imam Nasa’i Imam Nasa’i juga merupakan tokoh ulama kenamaan ahli hadits pada masanya. Selain Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Jami’ At-Tirmizi, juga kaya besar Imam Nasa’I, Sunanus Sugra termasuk jajaran kitab hadits pokok yang dapat dipercaya dalam pandangan ahli hadits dan para kritikus hadits. Nama Lengkap dan Kelahirannya Ia adalah seorang imam ahli… selengkapnya
