Ahmad Dzulkiffi Mandey (d/h Abraham David Mandey) : Pendeta TNI AD yang mendapat Hidayah Allah
Tentang Ahmad Dzulkiffi Mandey (d/h Abraham David Mandey) : Pendeta TNI AD yang mendapat Hidayah Allah. Saya begitu tertarik dengan konsepsi ketuhanan Islam yang disebut “tauhid”. Konsep itu begitu sederhana, lugas, dan tuntas dalam menjelaskan eksistensi Tuhan yang oleh orang Islam disebut Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sehingga, orang yang paling awam sekalipun akan mampu mencemanya. Berbeda dengan konsepsi ketuhanan Kristen yang disebut Trinitas. Konsepsi ini begitu rumit, sehingga diperlukan argumentasi ilmiah untuk memahaminya.
Barangkali tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa perjalanan hidupnya merupakan suatu kasus yang langka dan unik. Betapa tidak, Abraham David Mandey yang selama 12 tahun mengabdi di gereja sebagai “Pelayan Firman Tuhan “, istilah lain untuk sebutan pendeta, telah memilih Islam sebagai “jalan hidup” akhir dengan segala risiko dan konsekuensinya. Di samping itu, ia yang juga pernah menjadi perwira TNI-AD dengan pangkat mayor, harus mengikhlaskan diri melepas jabatan, dan memulai karir dari bawah lagi sebagai kepala keamanan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. – Cerita Beliau ini, – mohon maaf – tidak bermaksud untuk menjelek-jelekan Institusi tertentu karena apa yang telah terjadi Beliau terima dengan ikhlas dan tawakal, Beliau hanya ingin menceritakan proses bagaimana Beliau mendapat hidayah dan tantangannya sebagai mualaf – red.
Saya terlahir dengan nama Abraham David di Manado, 12 Februari 1942. Sedangkan, Mandey adalah nama fam (keluarga) kami sebagai orang Minahasa, Sulawesi Utara. Saya anak bungsu dan tiga bersaudara yang seluruhnya laki-laki. Keluarga kami termasuk keluarga terpandang, baik di lingkungan masyarakat maupun gereja. Maklum, ayah saya yang biasa kami panggil papi, adalah seorang pejabat Direktorat Agraria yang merangkap sebagai Bupati Sulawesi pada awal revolusi kemerdekaan Republik Indonesia yang berkedudukan di Makasar. Sedangkan, ibu yang biasa kami panggil mami, adalah seorang guru SMA di lingkungan sekolah milik gereja Minahasa.
Sejak kecil saya kagum dengan pahlawan-pahlawan Perang Salib seperti Richard Lion Heart yang legendaris. Saya juga kagum kepada Jenderal Napoleon Bonaparte yang gagah perwira. Semua cerita tentang kepahlawanan, begitu membekas dalam batin saya sehingga saya sering berkhayal menjadi seorang tentara yang bertempur dengan gagah berani di medan laga.
Singkatnya, saya berangkat ke Jakarta dan mendaftar ke Mabes ABRI. Tanpa menemui banyak kesulitan, saya dinyatakan lulus tes. Setelah itu, saya resmi mengikuti pendidikan dan tinggal di asrama. Tidak banyak yang dapat saya ceritakan dari pendidikan militer yang saya ikuti selama 2 tahun itu, kecuali bahwa disiplin ABRI dengan doktrin “Sapta Marga”-nya telah menempa jiwa saya sebagai perwira remaja yang tangguh, berdisiplin, dan siap melaksanakan tugas negara yang dibebankan kepada saya.
Meskipun dipersiapkan sebagai perwira pada bagian pembinaan mental, tetapi dalam beberapa operasi tempur saya selalu dilibatkan. Pada saat-saat operasi pembersihan G-30S/PKI di Jakarta, saya ikut bergabung dalam komando yang dipimpin Kol. Sarwo Edhie Wibowo (almarhum).
Setelah situasinegara pulih yang ditandai dengan lahirnya Orde Baru tahun 1966, oleh kesatuan saya ditugaskan belajar ke STT (Sekolah Tinggi Teologi) milik gereja Katolik yang terletak di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Di STI ini, selama 5 tahun (1966-1972) saya belajar, mendalami, mengkaji, dan diskusi tentang berbagai hal yang diperlukan sebagai seorang pendeta. Di samping belajar sejarah dan filsafat agama Kristen. STT juga memberikan kajian tentang sejarah dan filsafat agama-agama di dunia, termasuk studi tentang Islam.
Menjadi Pendeta.
Sambil tetap aktif d TNI-AD, oleh Gereja Protestan Indonesia saya ditugaskan menjadi Pendeta II di Gereja P***** (edited) di Jakarta Pusat, bertetangga dengan Masjid Sunda Kelapa. Di gereja inilah, selama kurang lebih 12 tahun (1972-1984) saya memimpin sekitar 8000 jemaat yang hampir 80 persen adalah kaum intelektual atau masyarakat elit.
Di Gereja P***** (edited) ini, saya tumpahkan seluruh pengabdian untuk pelayanan firman Tuhan. Tugas saya sebagai Pendeta II, selama memberikan khutbah, menyantuni jemaat yang perlu bantuan atau mendapat musibah, juga menikahkan pasangan muda-mudi yang akan berumah tangga.
Kendati sebagai pendeta, saya juga anggota ABRI yang harus selalu siap ditugaskan di mana saja di wilayah Nusantara. Sebagai perwira ABRI saya sering bertugas ke seluruh pelosok tanah air Bahkan, ke luar negeri dalam rangka tugas belajar dari markas, seperti mengikuti kursus staf Royal Netherland Armed Forces di Negeri Belanda. Kemudian, pada tahun 1969 saya ditugaskan untuk mengikuti Orientasi Pendidikan Negara-negara Berkembang yang disponsoni oleh UNESCO di Paris, Prancis.
Dilema Rumah Tangga
Kesibukkan saya sebagai anggota ABRI ditambah tugas tugas gereja, membuat saya sibuk luar biasa. Sebagai pendeta, saya lebih banyak memberikan perhatian kepada jemaat. Sementara,kepentingan pribadi dan keluarga nyaris tergeser. Istri saya, yang putri mantan Duta Besar RI di salah satu negara Eropa, sering mengeluh dan menuntut agar saya memberikan perhatian yang lebih banyak buat rumah tangga.
Tetapi yang namanya wanita, umumnya lebih banyak berbicara atas dasar perasaan. Karena melihat kesibukan saya yang tidak juga berkurang, ia bahkan meminta agar saya mengundurkan diri dan tugas-tugas gereja, dengan alasan supaya lebih banyak waktu untuk keluarga. Tenth saja saya tidak dapat menerima usulannya itu. Sebagai seorang “Pelayan Firman Tuhan” saya telah bersumpah bahwa kepentingan umat di atas segalanya.
Problem keluarga yang terjadi sekitar tahun 1980 ini kian memanas, sehingga bak api dalam sekam. Kehidupan rumah tangga saya, tidak lagi harmonis. Masalah-masalah yang kecil dan sepele dapat memicu pertengkaran. Tidak ada lagi kedamaian di rumah. Saya sangat mengkhawatirkan Angelique, putri saya satu-satunya. Saya khawatir perkembangan jiwanya akan terganggu dengan masalah yang ditimbulkan kedua orang tuanya. Oleh karenanya, saya bertekad harus merangkul anak saya itu agar ia mau mengerti dengan posisi ayahnya sebagai pendeta yang bertugas melayani umat. Syukur, ia mau mengerti. Hanya Angeliquelah satu-satunya orang di rumah yang menyambut hangat setiap kepulangan saya.
Dalam kesunyian malam saat bebas dan tugas-tugas gereja, saya sering merenungkan kehidupan ramah tangga saya sendiri. Saya sering berpikir, buat apa saya menjadi pendeta kalau tidak mampu memberikan kedamaian dan kebahagiaan buat rumah tangganya sendiri. Saya sering memberikan khutbah pada setiap kebaktian dan menekankan hendaknya setiap umat Kristen mampu memberikan kasih kepada sesama umat manusia. Lalu, bagaimana dengan saya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu semakin membuat batin saya resah. Saya mencoba untuk memperbaiki keadaan. Tetapi, semuanya sudah terlambat. Istri saya bahkan terang terangan tidak mendukung tugas-tugas saya sebagai pendeta. Saya benar-benar dilecehkan. Saya sudah sampil pada kesimpulan bahwa antara kami berdua sudah tidak sejalan lagi.
Lalu, untuk apa mempertahankan rumah tangga yang sudah tidak saling sejalan? Ketika niat saya untuk “melepas” istri, saya sampaikan kepada sahabat-sahabat dekat saya sesama pendeta, mereka umumnya menyarankan agar saya bertindak lebih bijak. Mereka mengingatkan saya, bagaimana mungkin seorang pendeta yang sering menikahkan seseorang, tetapi ia sendiri justru menceraikan istrinya? Bagaimana dengan citra pendeta di mata umat? Begitu mereka mengingatkan.
Apa yang mereka katakan semuanya benar. Tetapi, saya sudah tidak mampu lagi mempertahankan bahtera rumah tangga. Bagi saya yang terpenting saat itu bukan lagi persoalan menjaga citra pendeta. Tetapi, bagaimana agar batin saya dapat damai. Singkatnya, dengan berat hati saya terpaksa menceraikan istri saya. Dan, Angelique, putri saya satu-satunya memilih ikut bersama saya.
Mencari Kedamaian
Setelah kejadian itu, saya menjadi lebih banyak melakukan introspeksi. Saya menjadi lebih banyak membaca literatur tentang filsafat dan agama. Termasuk kajian tentang filsafat Islam, menjadi bahan yang paling saya sukai. Juga mengkaji pemikiran beberapa tokoh Islam yang banyak dilansir media massa.
Salah satunya tentang komentar K.H. E.Z. Muttaqin (almarhum) terhadap krisis perang saudara di Timur Tengah, seperti di Yerusalem dan Libanon. Waktu itu (tahun 1983), K.H.E.Z. Muttaqin mempertanyakan dalam khutbah Idul Fitrinya, mengapa Timur Tengah selalu menjadi ajang mesiu dan amarah, padahal di tempat itu diturunkan para nabi yang membawa agama wahyu dengan pesan kedamaian?
Saya begitu tersentuh dengan ungkapan puitis kiai dan Jawa Barat itu. Sehingga, dalam salah satu khutbah saya di gereja, khutbah Idul Fitni K.H. E.Z. Muttaqin itu saya sampaikan kepada para jemaat kebaktian. Saya merasakan ada kekagetan di mata para jemaat. Saya maklum mereka terkejut karena baru pertama kali mereka mendengar khutbah dari seorang pendeta dengan menggunakan referensi seorang kiai Tetapi, bagi saya itu penting, karena pesan perdamaian yang disampaikan beliau amat manusiawi dan universal.
Sejak khutbah yang kontroversial itu, saya banyak mendapat sorotan. Secara selentingan saya pemah mendengar “Pendeta Mandey telah miring.” Maksudnya, saya dinilai telah memihak kepada salah satu pihak. Tetapi, saya tidak peduli karena yang saya sampaikan adalah nilai-nilai kebenaran.
Kekaguman saya pada konsep perdamaian Islam yank diangkat oleh KH. E.Z. Muttaqin, semakin menarik saya lebih kuat untuk mendalami konsepsi-konsepsi Islam lainnya. Saya ibarat membuka pintu, lalu masuk ke dalamnya, dan setelah masuk, saya ingin masuk lagi ke pintu yang lebih dalam. Begitulah perumpamaannya. Saya semakin “terseret” untuk mendalami, konsepsi Islam tentang ketuhanan dan peribadahan
Saya begitu tertarik dengan konsepsi ketuhanan Islam yang disebut “tauhid”. Konsep itu begitu sederhana, lugas, dan tuntas dalam menjelaskan eksistensi Tuhan yang oleh orang Islam disebut Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sehingga, orang yang paling awam sekalipun akan mampu mencemanya. Berbeda dengan konsepsi ketuhanan Kristen yang disebut Trinitas. Konsepsi ini begitu rumit, sehingga diperlukan argumentasi ilmiah untuk memahaminya.
Akan halnya konsepsi peribadatan Islam yang disebut syariat, saya melihatnya begitu teratur dan sistematis. Saya berpikir seandainya sistemper ibadatan yang seperti ini benar benar diterapkan, maka dunia yang sedang kacau ini akan mampu di selamatkan.
Pada tahun 1982 itulah saya benar-benar mencoba mendekati Islam. Selama satu setengah tahun saya melakukar konsultasi dengan K.H. Kosim Nurzeha yang juga aktif di Bintal (Pembinaan Mental) TNI-AD. Saya memang tidak ingin gegabah dan tergesa-gesa, karena di samping saya seorang pendeta, saya juga seorang perwira Bintal Kristen dilingkungan TNI-AD. Saya sudah dapat menduga apa yang akan terjadi seandainya saya masuk Islam.
Tetapi, suara batin saya yang sedang mencari kebenaran dan kedamaian tidak dapat diajak berlama-lama dalam kebimbangan. Batin saya mendesak kuat agar saya segera meraih kebenaran yang sudah saya temukan itu.
Oh, ya, di samping Pak Kosim Nurzeha, saya juga sering berkonsultasi dengan kolega saya di TNI-AD. Yaitu, Dra. Nasikhah M., seorang perwira Kowad (Korps.Wanita Angkatan Darat) yang bertugas pada BAIS (Badan Intelijen dan Strategi) ABRI.
Ia seorang muslimah lulusan UGM (Universilas Gajah Mada) Yogyakarta, jurusan filsafat. Kepadanya saya sering berkonsultasi tentang masalah-masalah pribadi dan keluarga. Ia sering memberi saya buku-buku bacaan tentang pembinaan pribadi dan keluarga dalam Islam. Saya seperti menemukan pegangan dalam kegundahan sebagai duda yang gagal dalam membina rumah tangganya.
Akhirnya, saya semakin yakin akan hikmah dibalik drama rumah tangga saya. Saya yakin bahwa dengari jalan itu, Tuhan ingin membimbing saya ke jalan yang lurus dan benar. Saya bertekad, apa pun yang terjadi saya tidak akan melepas kebenaran yang telah saya raih ini.
Akhimya, dengan kepasrahan yang total kepada Tuhan, pada tanggal 4 Mei 1984 saya mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat dengan bimbingan Bapak K.H. Kosim Nurzeha dan saksi Drs. Farouq Nasution di Masjid Istiqlal. Allahu Akbar. Hari itu adalah hari yang amat bersejarah dalam hidup saya. Hari saat saya menemukan diri saya yang sejati.
Menghadapi Teror
Berita tentang keislaman saya ternyata amat mengejutkan kalangan gereja, termasuk di tempat kerja saya di TNI-AD. Wajar, karena saya adalah Kepala Bintal (Pembinaan Mental)Kristen TNI-AD dan di gereja, saya adalah pentolan.
Sejak itu saya mulai memasuki pengalaman baru, yaitu menghadapi teror dan berbagai pihak. Telepon yang bernada ancaman terus berdening. Bahkan, ada sekelompok pemuda gereja di Tanjung Priok yang bertekad menghabisi nyawa saya, karena dianggapnya telah murtad dan mempermalukan gereja.
Akan halnya saya, di samping menghadapi teror, juga menghadapi persoalan yang menyangkut tugas saya di TNI AD. DGI (Dewan Gereja Indonesia), bahkan menginim surat ke Bintal TNT-AD, meminta agar saya dipecat dan kedinasan dijajaran ABRl dan agar saya mempertanggung jawabkan perbuatan saya itu di hadapan majelis gereja.
Saya tidak perlu menjelaskan secara detail bagaimana proses selanjutnya, karena itu menyangkut rahasia Mabes ABRI. Yang jelas setelah itu, saya menerima surat ucapan terima kasih atas tugas-tugas saya kepada negara, sekaligus pembebas tugasan dan jabatan saya di jajaran TNT-AD dengan pangkat akhir Mayor.
Tidak ada yang dapat saya ucapkan, kecuali tawakal dan ménerima dengan ikhlas semua yang tenjadi pada diri saya. Saya yakin ini ujian iman.
Saya yang terlahir dengan nama Abraham David Mandey, setelah muslim menjadi Ahmad Dzulkiffi Mandey, mengalami ujian hidup yang cukup berat. Alhamdulillah, berkat kegigihan saya, akhirnya saya diterima bekerja di sebuab perusahaan swasta. Sedikit demi sedikit kanin saya terus menanjak. Setelah itu, beberapa kali saya pindah kerja dan menempati posisi yang cukup penting. Saya pernah menjadi Manajer Divisi Utama FT Putera Dharma. Pernah menjadi Personel/General Affairs Manager Hotel Horison, tahun 1986-1989, Dan, sejak tahun 1990 sampai sekarang saya bekerja di sebuah bank ternama di Jakarta sebagai Safety & Security Coordinator.
Kini, keadaan saya sudah relatif baik, dan saya sudah meraih semua kebahagiaan yang selama sekian tahun saya rindukan. Saya sudah tidak lagi sendiri, sebab Dra. Nasikhah M, perwira Kowad itu, kini menjadi pendamping saya yang setia, insya Allah selama hayat masih di kandung badan.
Saya menikahinya tahun 1986. Dan, dan perikahan itu telah lahir seorarig gadis kedil yang manis dan lucu, namariya Achnasya. Sementara, Angelique, putri saya dari istri pertama, sampai hari ini tetap ikut bersama saya, meskipun ia masih tetap sebagai penganut Protestan yang taat.
Kebahagiaan saya semakin bertambah lengkap, tatkala saya mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci bersama istri tercinta pada tahun 1989.
Demikian Artikel Tentang Ahmad Dzulkiffi Mandey (d/h Abraham David Mandey) : Pendeta TNI AD yang mendapat Hidayah Allah
Ahmad Dzulkiffi Mandey (d/h Abraham David Mandey) : Pendeta TNI AD yang mendapat Hidayah Allah
Mustika Khodam Lingsang Jimat Mancing Ampuh Mustika Lingsang Jimat Mancing ampuh adalah mustika andalan pegangan para jawara mancing, baik di air tawar maupun di air laut. Keterangan Mustika Khodam Lingsang Jimat Mancing Ampuh. Produk Jenis ini bernama Mustika Khodam Lingsang. Batu jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran Batu : ….. milimeter…. selengkapnya
Rp 395.000Azimat Batu Mustika Penarik Rejeki Azimat Batu Mustika Penarik Rejeki adalah kumpulan batu mustika yang berbentuk gantungan dengan kualitas yang bagus dan indah sekali. Gantungan ini merupakan salah satu mustika bertuah yang banyak sekali diburu dan cocok sekali untuk dijadikan azimat karena memiliki energi positif bagi peminangnya. Khasiat dan Manfaat Bertuah Azimat Batu Mustika Penarik Rejeki… selengkapnya
Rp 325.000Blangkon Batik Jogja Sliwir Blangkon adalah tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Produk Blangkon ini merupakan blankon model jogja… selengkapnya
Rp 30.000Mustika Ombak Putih Laut Asmara Mustika Ombak Putih Laut AsmaraMerupakan mustika bertuah yang memiliki pamor membentuk ombak putih yang indah serta elegan sekali. Mustika ini memiliki energi spiritual khusus untuk membawa keberuntungan kisah asmara pemiliknya. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Ombak Putih Laut Asmara Insya Allah untuk sarana keberuntungan, untuk menarik simpati dan perhatian lawan jenis,… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Kayu Keramat Pelarisan Mustika Kayu Keramat Pelarisan merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak memburunya. Batu Mustika ini akan… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Sero Jawara Mancing Galatama PUSAKA DUNIA – Mustika Sero Jawara Mancing Galatama memiliki berbagai khasiat yang dapat membantu meningkatkan ketrampilan dan keberuntungan saat mancing galatama. Beberapa manfaat dari mustika ini antara lain: Keterangan Batu Mustika Sero Jawara Mancing Galatama Produk Jenis ini bernama Batu Akik SeroBatu jenis ini ditemukan Tahun 1548.Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs.Stok… selengkapnya
Rp 425.000Mustika Pengasihan Pangeran Katak Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk Pemilik Batu Mustika Katak akan banyak yang menyukai dan banyak orang jatuh cinta, memikat mempesona dan apa yang dikatakannya akan banyak yang menurut, sangat bagus untuk mencari cinta atau negosiasi mencari relasi dan customer atau bisa juga untuk menundukan pasangan yang sulit diatur…. selengkapnya
Rp 275.000Mustika Catil Pancing Merah adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Catil Pancing Merah Insya Allah untuk kesuksesan dalam memancing ikan tawar maupun lautan, membuka keberuntungan dan kemenangan dalam lomba / kontes memancing ikan. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Catil Pancing Merah Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs…. selengkapnya
Rp 240.000Batu Mustika Ratu Ular Koleksi Sesepuh Batu Mustika Ratu Ular Koleksi Sesepuh merupakan mustika bertuah ampuh dengan bentuk pamor totol bagaikan sisik ular yang sangat unik dan indah sekali. Pamor mustika tersebut terbentuk juga secara alami, dan mustika ini sangat jarang untuk didapatkan, proses sesepuh mendapatkannyapun tidak mudah harus melakukan raga sukma untuk melawan antek-antek… selengkapnya
Rp 285.000Memahami Kegaiban Diri Manusia Memahami Kegaiban Diri Manusia adalah buku yang berisikan tentang Gaib itu hidup bersama hidupnya manusia. Semua yang bernyawa bersumber dari yang gaib. Sosok manusia yang terlihat indra penglihatan hanyalah tubuh kasar. Jika dibedah yang tampak tetaplah wujud kasar berupa organ-organ tubuh seperti jantung, hati, ginjal, pembuluh-pembuluh darah dan wujud jasad lainnya…. selengkapnya
Rp 40.0007 Pusaka Berkhodam Ampuh. Mengoleksi barang tertentu adalah hobi yang cukup populer sejak zaman dahulu hingga sekarang. Tak jarang orang yang mengabdikan hidup sebagai kolektor sejati dengan mengumpulkan berbagai barang yang menurut mereka layak dikoleksi. Ada yang mengoleksi perangko, sepatu, bahkan benda langka pun ada. Di antara para kolektor barang antik biasanya juga menjadi benda yang… selengkapnya
Praktek Dukun Sabulussalam Praktek Dukun Sabulussalam sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Sabulussalam Masyarakat Sabulussalamtidak perlu… selengkapnya
Praktek Dukun Kepulauan Mentawai Praktek Dukun Kepulauan Mentawai sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Kepulauan Mentawai… selengkapnya
Info Asma Patirasa. Asma Patirasa ini memiliki kegunaan untuk meredam rasa sakit ( patirasa atau mematikan rasa sakit ). Asma ini digunakan bila kita bertengkar ataupun tawuran hingga apabila sampai terluka, insya Allah tidak akan merasakan sakit. Manteranya : Cipta mati rasa mati rasa Ilang ilang ilang ( tahan napas ) Lebur kang ajur Laa… selengkapnya
Alamat Dukun Kupang Alamat Dukun Kupang sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Alamat Pusaka Dunia Kupang Masyarakat Kupangtidak… selengkapnya
Cara Mendapatkan Mustika Lipan Dengan Mudah Cara Mendapatkan Mustika Lipan Dengan Mudah – Mustika lipan merupakan sebuah mustika bertuah yang memiliki manfaat sangat special yaitu manfaat tembus pandang kebatinan, namun tidak hanya manfaatnya saja yang special akan tetapi pencarian batu mustika lipan juga sangat special karena sulit dan banyak tangtangannya. Maka dari itu batu mustika… selengkapnya
Terapi Ruwatan (4) Terapi Ruwatan (4) ini bersumber dari penemuan yang dilakukan oleh para ahli mistik Barat. Menurut penelitian yang dilakukan, ada energi alam yang terdapat dalam bunga-bungaan yang sangat bagus untuk mencerahkan energi batin manusia. Penelitian dengan foto aura bahwa orang yang melakukan mandi bunga, cakra-cakra sebagai pusat energi menunjukkan adanya perubahan yang positif…. selengkapnya
INTI DARI AJARAN SYEKH SITI JENAR “Ingsun menyaksikan pada zat-ingsun sendiri, dengan pernyataan, tak ada Tuhan melainkan Ingsun, dan menyaksikan pula bahwa Ingsun mempunyai utusan bernama Muhammad. Ingsun adalah sebenar-benarnya bernama Allah; Allah adalah badan Ingsun. Rasul itu rahasia Ingsun; Muhammad itu cahaya Ingsun, ya Ingsun yang hidup tak kena maut; Ya Ingsun yang selalu… selengkapnya
Pengobatan Terapi Ilahiyah Dalam khasanah dunia spiritual penyakit dalam tubuh manusia juga mempunyai energi yang bisa kita sembuhkan dengan terapi sebuah doa, berikut ini sebuah metode pengobatan islami dengan bersandar pada kekuatan Allah SWT. Caranya adalah sebagai berikut, membaca ; 1. Bismillahirrohmanirrohiim. 21x 2. Syahadat…. 3x 3. Sholawat. … 3x 4. Al-Fatehah. … 11x 5…. selengkapnya
Asma Al Witr Al Witr adalah asma Allah SWT yang berarti yang Maha Ganjil. Artinya Allah SWT itu satu dan satu itu ganjil,Dia adalah satu-satunya dzat yang daripadanya segala sesuatu berasal. karena memiliki sifat yang Maha Ganjil ini,Allah-pun menyukai segala sesuatu yang ganjil. Hal ini berbeda dengan mahluk yang diciptakan berpasang pasangan (genap). Tata Caranya… selengkapnya