Cara Cuci Warangi Keris Pusaka
Cara Cuci Warangi Keris Pusaka
Teknologi pembuatan keris adalah suatu teknologi pengolahan material peninggalan sejarah yang sangat tinggi nilainya. Tidak bisa dibayangkan bagaimana para empu jaman dahulu menemukan cara pembuatan senjata dengan memanfaatkan sifat-sifat paduan logam yang berbeda. Menempanya berlapis sehingga menjadi satu kesatuan dalam bentuk senjata yang memiliki keunggulan sifat-sifat fisika sekaligus keindahan wujud yang memukau.Tidak juga pernah diketahui asal muasal penggunaan batu meteorit / batu pamor sebagai salah satu bahan pembuat keris. Yang jelas meteorit, yang banyak mengandung Titanium, Nikel, bahkan Uranium, tidak hanya berfungsi sebagai peningkat estetika saja, tetapi juga meningkatkan kualitas material keris.
Saat ini, keris telah diakui oleh UNESCO sebagai Adikarya Peninggalan Sejarah. Bangsa Melayu, dari Patani-Thailand sampai ke Sulawesi-Indonesia, sebagai pewaris adikarya kebudayaan tersebut, seharusnya berbangga atas pengakuan dunia internasional terhadap karya nenek moyangnya tersebut. Namun kebanggaan tersebut tentunya harus disertai usaha-usaha konservasi atas budaya dan bukti-bukti sejarahnya.Usaha konservasi atas budaya & bukti-bukti sejarahnya antara lain dapat dilakukan dengan mempelajari serta mengaplikasikan pengetahuan yang benar dan logis dalam merawat keris. Tidak hanya melaksanakan kebiasaan turun temurun yang kadang terkait dengan mitos-mitos dan ritus-ritus yang tidak logis dan malah dapat merusak fisik keris itu sendiri.
Memandikan dan mewarangi keris tidak dimaksudkan untuk menyembah atau mengagungkannya namun lebih kepada perawatan atas fisik benda bernilai sejarah tersebut dan melestarikan budaya atau cara tradisional dalam proses perawatan itu sendiri. Jadi suatu benda kuno menjadi pusaka bukan karena kekuatan supranaturalnya saja. Namun karena benda tersebut adalah peninggalan nenek moyang yang menjadi bukti sejarah, pencapaian dan kejayaan budaya bangsa kita di masa lalu. Sehingga menjadi suatu kebanggaan bangsa di masa kini. Bukti tersebut patut dan wajib dilestarikan agar kita tidak kehilangan akar sejarah dan budaya sebagai suatu bangsa. Itulah yang dimaksudkan sebagai makna pusaka dalam konteks intelektual. Dalam budaya Jawa dikenal beberapa cara atau rangkaian upacara dalam rangka mencuci dan mewarangi pusaka. Ada yang sederhana, ada pula yang penuh dengan rangkaian ritus yang diperlengkap dengan puluhan macam sesajen seperti yang dilaksanakan oleh pihak kraton Solo dan Jogja setiap bulan Suro (Muharram).
Yang akan diuraikan di bawah ini adalah cara mencuci dan mewarangi keris secara tradisional. Namun hanya menekankan pada hal-hal yang bersifat krusial dan fungsional saja. Tidak yang bersifat simbolik atau bernuansa supranatural.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut,
1. Lepaskan keris dari warangka dan ukirannya
Untuk melepaskan pesi dari ukiran, putar ukiran ke arah yang lebih ringan putarannya sambil ditarik / dicabut.
2. Rendam keris dengan air kelapa hijau semalaman lalu bilas dengan air sampai bersih
Saat merendam keris pastikan seluruh bagiannya terendam air kelapa. Air Kelapa Hijau bersifat asam lemah dan bermanfaat untuk melepaskan kotoran, kerak, dan mempermudah lepasnya karat yang terbentuk dipermukaan keris. Karena sifat asamnya yang lemah diperlukan perendaman semalaman agar betul2 meresap dan dapat melepaskan kotoran terutama yang terdapat di pori2 logam. Sifat itu pula yang membuatnya relatif aman untuk keris.
3. Gosok permukaan keris dengan irisan jeruk nipis sampai bersih / putih mengkilap
Menggosoknya jangan terlalu keras / kasar. Dapat pula digosok menggunakan sikat gigi yang halus dengan arah gosokan searah bila ada kerak / karat yang membandel. Boleh juga ditambah air perasan buah pace / mengkudu yang sudah matang. Lalu bilas dengan air bersih yang mengalir.
Jeruk Nipis sifat asamnya agak kuat, persentuhan dengan logam keris dalam jangka waktu yang lama dapat merusak logam keris. Digunakan untuk membersihkan keris dari karat, buah jeruk nipis diiris 4-6 bagian dan digosok2 pada permukaan keris. Hasilnya kotoran dan karat akan terlepas dan permukaan keris akan kelihatan putih mengilap. Proses ini disebut Mutihke’.
Air Perasan Buah Pace fungsinya hampir sama seperti air perasan jeruk nipis, namun karena airnya lebih banyak membuat pengerjaan lebih mudah. Teksturnya yang lunak membuatnya mudah hancur bila digosok2kan ke permukaan logam sehingga fungsi jeruk nipis tak tergantikan sepenuhnya.
4. Cuci keris sampai bersih dengan buah lerak / sabun lerak
Saat mencuci, gosok keris perlahan dan searah dengan sikat gigi yang halus. Bila ada kotoran di celah2nya, congkel dengan tusuk gigi. Bilas dengan air bersih sampai kotoran2 (ampas jeruk dan pace) hilang. Bila kotoran2 yang bersifat asam itu sampai tertinggal maka dapat merusak keris karena bersifat korosif.
Buah Lerak berfungsi sebagai sabun alami yang lembut dan tidak merusak besi, tidak seperti detergen yang bersifat keras. Saat ini banyak dijual sabun lerak cair siap pakai sebagai sabun pencuci batik tulis namun bila ingin menggunakannya, pilih yang tidak diberi campuran zat kimia tambahan.
5. Keringkan sampai betul2 kering dengan menekan2 bilah keris dengan kain bersih
Boleh diusap lembut dengan kain bersih yang menyerap air. Dalam proses mengeringkan, keris jangan sampai terkena tangan telanjang lagi. Karena minyak / lemak yang ada ditangan dapat menempel di bilah keris yang sudah bersih dan menimbulkan karat.
6. Olesi keris dengan cairan warangan menggunakan kuas secara tipis dan merata (prosesnya disebut Marangi)
Warangan adalah hasil tambang yang berbentuk kristal dan secara alamiah mengandung arsenikum dalam kadar relatif rendah. Warangan terbaik yang dikenal berasal dari Tiongkok. Pada masa dahulu kala banyak digunakan untuk racun tikus. Arsenikum murni dikenal sebagai zat beracun yang dapat mematikan. Namun beberapa obat2an tertentu ada yang mengandung arsenikum dengan persentase yang rendah. Dengan demikian tidak hanya sebagai racun, arsenikum juga memiliki manfaat sebagai obat dalam kadar dan pada persenyawaan dengan zat, tertentu. Fungsi cairan warangan adalah untuk menciptakan reaksi kimia antara besi dan larutan warangan pada permukaan bilah. Reaksi tersebut menghasilkan senyawa oksida besi – arsenik berupa lapisan tipis yang berfungsi sebagai anti karat pada permukaan bilah keris. Selain sebagai anti karat, lapisan tersebut juga menimbulkan warna kontras yang indah pada permukaan bilah. Hal ini disebabkan reaksi kimia hanya terjadi pada bagian bilah yang mengandung besi. Gelap terangnya permukaan suatu logam akibat reaksi tersebut tergantung dari tingginya kandungan besi dalam logam tersebut. Seperti diketahui keris, tombak, dan pedang yang berkualitas baik biasanya dibuat dari minimum 3 jenis lempengan besi-baja ditambah 1 lempengan nikel atau meteorit (berkadar besi sangat rendah atau bahkan tidak mengandung besi) yang ditempa berlapis lipat berulang kali menjadi satu kesatuan (nglereh). Akibatnya lipatan2 besi yang berbeda komposisi kimianya memunculkan kontras yang berbeda setelah pewarangan. Sedangkan garis2 lipatan nikel / meteorit yang tidak bereaksi terhadap warangan menimbulkan garis2 putih yang kadang mengkilap seperti krom. Kesemuanya itu membentuk gambaran / pola pada permukaan keris yang dikenal sebagai Pamor.
Marangi keris tidak dimaksudkan untuk meracuni bilah keris tersebut sehingga akan mematikan bila tergores olehnya. Persentase arsenikum dalam kristal warangan relatif rendah, apalagi dalam aplikasinya kristal warangan dilarutkan dahulu dalam air perasan jeruk nipis yang banyak sekali (+/- 1gr serbuk warangan dalam 250ml air perasan jeruk nipis). Dengan demikian kadar arsenikum yang akan menempel di bilah keris rendah sekali kadarnya. Walaupun demikian kehati-hatian dalam menangani sebilah keris tetaplah diperlukan.
Pada jaman dahulu memang dikenal cara-cara untuk memasukkan racun dalam keris. Utamanya bila keris tersebut memang dirancang dan dibuat untuk digunakan dalam peperangan. Hal ini dimungkinkan karena permukaan logam keris berpori sehingga mampu menyerap racun. Biasanya proses memasukkan racun ke dalam keris hanya dilakukan pada saat keris masih dalam proses pembuatan. Yaitu pada tahap paling akhir yang disebut penyepuhan atau dalam istilah metalurgi dikenal dengan quenching. Proses penyepuhan dilakukan dengan memanaskan ulang keris, yang sudah jadi bentuk fisiknya, sampai membara (namun tidak sampai berpijar) lalu dicelupkan dalam bumbung bambu berisi minyak kelapa.
Pada tahap ini keris secara bentuk sebenarnya sudah sempurna hanya perlu ditingkatkan kekerasannya agar bisa diasah setajam-tajamnya dan tidak mudah tumpul. Dengan pendinginan kejut, unsur karbon pada permukaan besi akan terjebak dalam struktur sementit yang meningkatkan kekerasan besi tersebut. Proses ini harus dilakukan oleh Empu yang ahli karena beresiko tinggi terhadap keris itu sendiri. Pencelupan yang terlalu lambat membuat besi tidak mencapai kekerasan maksimal. Terlalu cepat, keris bisa ngulet / muntir atau malah pecah (pamengkang jagad). Suhu pemanasan kurang, keris tidak menjadi keras. Terlalu panas, keris jadi lunak karena terjadinya decarburizing / unsur karbon keluar dari besi. Bila proses terakhir ini gagal, maka keris indah yang sudah jadi itu pun pasti dibuang.
Memasukkan racun dalam keris saat penyepuhan (nyepuh wisa) dilakukan dengan mencampur minyak kelapa yang digunakan sebagai media pencelupan dengan ramuan racun yang mengandung bisa ular atau serangga beracun. Namun menggunakan senjata beracun, baik jaman dahulu maupun sekarang, dianggap sebagai tindakan yang tidak ksatria dan pengecut. Dalam mempersiapkan cairan warangan, pilihlah serbuk / gumpalan kristal warangan alami yang berwarna ungu tua kemerahan. Tumbuk sampai halus sekali lalu larutkan dalam air perasan jeruk nipis murni yang sudah disaring bersih. Larutan tersebut sebaiknya disimpan dahulu / dituakan selama 6 bulan sebelum dipakai. Ciri-ciri larutan yang sudah jadi adalah warnanya menjadi kecoklatan / kehitaman. Tidak dianjurkan menggunakan arsenikum kimiawi dari apotik / toko kimia karena kadarnya terlalu tinggi / murni sehingga terlalu keras efeknya. Bilah keris akan mudah kebrangas (terlalu hitam / gosong) pada saat diwarangi sehingga jelek dilihat. Selain itu bila penanganan zat beracun tersebut tidak hati-hati dapat menimbulkan bahaya.
Marangi sebaiknya dilakukan di atas sebuah wadah untuk menampung tetesan cairan warangan. Masukkan kembali tetesan tersebut ke dalam botol penyimpan cairan warangan, jangan sembarangan dibuang. Cucilah wadah penampung dengan air yang mengalir.
7. Angin-anginkan keris dengan posisi berdiri (gunakan rak) agar pembentukan lapisan senyawa oksida besi-arsenik bisa sempurna
Pada proses mengangin-anginkan, keris jangan terkena sinar matahari langsung (bisa kebrangas / gosong), namun pilih saat matahari cerah / tidak mendung. Waktunya kira2 jam 9-11 pagi atau jam 2-4 sore.
Perhatikan kontras warna yang terbentuk pada permukaan bilah keris. Bila tingkat kontras yang diinginkan sudah tercapai, lanjutkan ke proses selanjutnya.
8. Setelah pengangin-anginan dianggap cukup, bilas lagi keris dengan air mengalir
Namun dalam membilas, jangan disemprot dengan tekanan air yang tinggi atau digosok-gosok / disentuh tangan telanjang. Pembilasan dimaksudkan untuk menghentikan reaksi kimia antara besi dan warangan sehingga keris tidak terlalu hitam / gosong.
9. Keringkan lagi sampai betul-betul kering dengan menekan-nekan bilah (jangan digosok) dengan kain bersih secara lembut lalu diangin-anginkan, Ingat, jangan sampai disentuh dengan tangan telanjang lagi.
10. Olesi keris dengan minyak (minyak’i) secara tipis dan merata menggunakan kuas
Dalam meminyaki, jangan sampai keris terlalu basah. Serap kelebihan minyak dengan kain bersih yang ditekan-tekan di permukaan keris (jangan digosok-gosok). Setelah itu keris diangin-anginkan semalaman dengan posisi berdiri (gunakan rak) agar bila ada kelebihan minyak dapat menetes / mengalir turun.
Minyak yang digunakan dalam meminyaki keris tidak dimaksudkan untuk memberi makan makhluk halus yang menghuni keris tersebut. Melainkan sebagai pelindung tambahan, diluar lapisan warangan, yang mengisolasi bilah pusaka dari kontak dengan udara. Seperti yang diketahui karat atau korosi muncul akibat reaksi logam, oksigen, dan air. Udara yang lembab di daerah tropis seperti di Indonesia (kelembaban 70-90%), mengandung uap air yang tinggi kadarnya sehingga meningkatkan resiko korosi. Namun bila logam diisolasi agar tak bersentuhan langsung dengan udara dengan cara dilapisi minyak, maka resiko korosi dapat dicegah.
Minyak terbaik untuk meminyaki pusaka adalah minyak senjata (minyak untuk melumasi komponen2 mekanis senjata api). Namun bila sulit memperolehnya dapat digantikan dengan minyak Singer (pelumas untuk mesin jahit). Untuk memperbaiki aroma minyak senjata atau minyak Singer, agar pusaka baunya wangi, dapat ditambahkan sedikit (10%) minyak alami yang terbuat dari bunga, kayu, atau akar tumbuhan yang wangi (seperti minyak melati, mawar, cendana, gaharu, akar wangi) diaduk rata sebelum dipakai.
Jangan pernah menggunakan minyak yang bersifat kental dan lengket seperti minyak misik (minyak kemenyan) atau minyak wangi Arab lain yang bersifat seperti itu. Minyak seperti itu akan menimbulkan kerak yang lengket dan mengeras pada permukaan bilah dan bagian dalam warangka. Kerak tersebut sangat sulit dibersihkan dan bisa membuat keris sulit dicabut dari warngkanya. Pada akhirnya kerak tersebut akan menimbulkan kerusakan pada bilah keris.
11. Masukkan kembali pusaka ke warangkanya. Simpanlah di tempat yang kering dan tidak lembab
Dalam hal memasang ukiran atau gagang keris, biasanya lubang pada ukiran lebih besar dari pesi keris. Hal ini dimaksudkan supaya pesi tidak rusak karena dipaksakan masuk. Agar genggamannya pas dan keris tidak mudah lepas dari gagangnya, pesi dililit dengan benang, carik kain seperti pita, atau boleh menggunakan potongan koran selebar panjang pesi kurang sedikit, sebelum dimasukkan ke lubang ukiran.
Cara memasukkannya adalah dengan diputar berlawanan arah lilitan sambil ditekan masuk. Saat menekan pesi untuk masuk harus terasa seret. Bila tidak artinya lilitannya kurang dan keris akan mudah lepas dari ukiran. Setelah pesi masuk sempurna, sambil tetap ditekan, balik arah putaran sambil mengepaskan posisi bilah terhadap ukiran. Dengan demikian lilitan, yang tadi diameternya mengerut karena putaran, kembali mengembang dan mengunci pesi dalam lubang ukiran.
Tidak dianjurkan memegang2 bilah pusaka dengan tangan telanjang. Hal ini bukan karena dikhawatirkan racun arsenik akan menempel pada tangan sehingga menyebabkan keracunan namun justru karena membahayakan kelestarian keindahan bilah pusaka tersebut. Pada permukaan telapak tangan selalu terdapat minyak / lemak yang berasal dari keringat atau barang / makanan yang dipegang sebelumnya. Bila kita memegang bilah pusaka dengan tangan telanjang, minyak / lemak pada tangan kita akan menempel pada permukaan bilah (sidik jari). Hal itu akan mempermudah atau memicu munculnya karat. Selain itu dikhawatirkan lapisan senyawa oksida besi-arsenik dan lapisan minyak, yang tipis sekali, dipermukaan bilah akan terhapus bila sering dipegang2 sehingga perlindungan terhadap karat hilang.
Jangan terbiasa meletakkan bunga segar di dekat bilah pusaka (sesaji atau caos dahar). Uap air yang keluar dari bunga dalam proses mengering meningkatkan kelembaban udara, bersifat tajam dan dapat menimbulkan karat yang merusak bilah pusaka.
Kebiasaan mengasapi keris dengan asap bakaran kemenyan (nguthuki menyan) juga seharusnya tidak perlu dilakukan. Asap kemenyan dapat terakumulasi di permukaan keris dan membentuk kerak yang sulit dibersihkan.
Sesungguhnya mencuci dan mewarangi keris tidak harus selalu dilakukan setiap tahun atau dalam jangka waktu tertentu. Karena proses tersebut sedikit banyak akan mengikis permukaannya sehingga dapat merusak keris dalam kurun waktu tertentu bila dilakukan terlalu sering.
Mencuci atau memandikan keris seyogianya dilakukan bila bilah keris terindikasi mulai berkarat atau tebal keraknya. Namun bila pemilik keris memiliki pengetahuan yang baik dalam hal perawatan keris seharusnya mampu memperpanjang interval pencucian keris tersebut.
Bila keris belum berkarat, sebaiknya yang perlu dilakukan dalam 6 bulan atau 1 tahun sekali hanyalah meminyakinya. Sehingga interval waktu pencucian dapat diperpanjang hingga 3 tahun sekali.
Perlu diketahui mewarangi keris hanya perlu dilakukan bila keris dicuci. Bila keris tidak dicuci tapi diwarangi maka tidak ada gunanya. Karena cairan warangan akan terhalang lapisan minyak sehingga tidak bisa bereaksi dengan besi / permukaan keris.
Dengan pengetahuan akan cara – cara perawatan yang tepat, diharapkan keris – keris kuno yang banyak tersebar di tengah – tengah masyarakat dapat terpelihara kelestarian dan keindahannya. Sehingga dalam jangka ratusan tahun ke depan, generasi penerus bangsa ini masih dapat menyaksikan bukti sejarah pencapaian budaya nenek moyangnya.
Catatan :
Butuh Latihan dan Keahlian Khusus Untuk Mencuci dan Warangi Keris, Bila ragu daripada Keris anda rusak lebih baik serahkan pada ahlinya, saat ini sudah banyak jasa Khusus Cuci dan Warangi Keris Pusaka.
Demikian artikel mengenai Cara Cuci Warangi Keris Pusaka dari PusakaDunia.Com.
Tags: Ilmu Pusaka Dunia
Cara Cuci Warangi Keris Pusaka
Batu Mustika Gambar Salib Asli Batu Mustika Gambar Salib Asli adalah mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor salib yang indah. Pamor mustika tersebut terbentuk secara alami dan bukan karena isian manusia. Mustika dengan pamor salib seperti ini memang jarang sekali untuk didapatkan, selain itu mustika ini juga indah sekali. Khasiat Manfaat Bertuah Batu Mustika Gambar… selengkapnya
Rp 320.000Tombak Pusaka Godong Pring Kuno Asli Keramat Tombak Pusaka Godong Pring Kuno Asli Keramat merupakan salah satu jenis tombak yang langka. Tombak ini memiliki bilah yang sangat gagah juga energi magis yang sangat kuat. Tombak pusaka ini dapat dijadikan ageman andalan anda karena energinya benar sangat kuat. Tombak pusaka ini sangat kharismatik dan menawan sehingga banyak… selengkapnya
Rp 1.850.000Mustika Kendit Welang Unik Mustika Kendit Welang Unik merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor kendit yang sangat unik dengan corak yang sangat elegan, mustika kendit biasanya hanya berbentuk garis lurus saja, namun mustika ini memiliki pamor lain di samping garis lurus. Mustika kendit semacam ini salah satu mustika langka yang susah untuk di peroleh. Khasiat… selengkapnya
Rp 550.000Mustika Teratai Emas Kerejekian Mustika Teratai Emas Kerejekian adalah mustika bertuah yang didapat dari proses penarikan alam oleh tim pusaka dunia. Mustika ini memiliki corak dan warna yang sangat menawan. Corak dan warna mustika kami murni terbentuk dari alam begitu pula dengan tuah dan khasiatnya yang alami dari alam. Dengan Memiliki Mustika Teratai Emas Kerejekian… selengkapnya
Rp 385.000Liontin Giok Budha Tertawa Liontin Giok Budha Tertawa merupakan batu giok dengan ukir budha sedang tertawa. Budha tertawa mempunyai makna keberuntungan, kemakmuran dan keberkahan dalam hidup. Liontin jenis ini sering di cari oleh penggemar mustika karena khasiat alami yang di kandungnya. Liontin ini memiliki energi bawaan alam yang kuat dan bisa digunakan oleh pria maupun… selengkapnya
Rp 350.000Pusaka Naga Kura Kura Penarikan Alam Keramat Pusaka Naga Kura Kura Penarikan Alam Keramat merupakan jimat super kuat karena memiliki energi alam yang sangat besar. Pusaka ini di dapat dari penarikan alam ghaib oleh tim pusaka dunia. Pusaka ampuh ini dapat dijadikan andalan anda karena daya ghaib dalam pusaka ini sangat besar dan energinya permanen… selengkapnya
Rp 575.000Cincin Merah Delima Koleksi Sesepuh Cincin Merah Delima Koleksi Sesepuh adalah mustika yang memiliki energi spiritual tingkat tinggi. Batu mustika dengan corak warna merah yang menawan dan berwibawa. Mustika ini akan menjadi sarana mencapai kesuksesan diri anda. Batu mustika ini merupakan salah satu mustika bertuah koleksi salah satu sesepuh di Pusaka Dunia. Batu mustika merah… selengkapnya
Rp 800.000Mustika Sinambung Rapet Ing Sela Mustika Sinambung Rapet Ing Sela adalah salah satu batu mustika bertuah dengan motif pamor guratan alam yang terbentuk secara alami. Pamor dan warna mustika ini terbentuk melalui proses alam secara alami dan bukan hasil isian maupun gambaran manusia. Mustika tersebut juga memiliki energi alami yang sangat bermanfaat secara positif bagi… selengkapnya
Rp 265.000Mustika Jerat Asmara Pelet Cinta Mustika Jerat Asmara Pelet Cinta adalah batu mustika bertuh yang memmiliki pamotr membantuk sosok segitiga yang indah serta unik sekali. Pamor mustika tersebut juga terkesan elegan sekali dan terbentuknya secara lamai dan bukan kaerana gemabran maupun isian manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Jerat Asmara Pelet Cinta Insya Allah untuk buka… selengkapnya
Rp 335.000Mustika Puser Bumi Puting Susu Natural Mustika Puser Bumi Puting Susu Natural merupakan mustika bertuah puser bumi yang memiliki motif yang menyerupai puting susu. Mustika tersebut sangat indah serta elegan sekali, pamornya juga terbentuk secara alami serta perpaduan warnanya juga sangat serasi sekali. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Puser Bumi Puting Susu Natural Insya Allah untuk… selengkapnya
Rp 425.000Benda Pusaka Milik Soeharto Yang Dipercaya Hingga Sekarang Benda pusaka milik soeharto yang dipercaya hingga sekarang Belum banyak yang tahu jika bapak Presiden Indonesia yang kedua, bapak soeharto ini menyimpan banyak sekali misteri di dalamnya. Banyak orang yang belum tahu jika eks penguasa orde baru ini memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, kekuatan ini berasal… selengkapnya
Berita Artikel Prabu Panggung Keraton Kerajaan Dayeuh Manggung Masanggrahan adalah sebuah kerajaan kecil yang dipimpin oleh raja bernama Prabu Panggung Keraton. Meski kecil namun kerajaan ini sangat makmur dan rakyatnya terjamin kesejahteraannya. Sang prabu memiliki seorang adik perempuan yang sangat cantik bernama Putri Rarang Purbaratna. Masyarakat Dayeuh Manggung meyakini bahwa Putri mereka adalah titisan bidadari… selengkapnya
Berita Artikel Kisah Mbah Soleh Yang Meninggal 9 kali Dikawasan Wisata Religi Sunan Ampel di Surabaya Jawa timur, sebuah keajaiban yang tak ada duanya, ada seorang manusia yang di kubur hingga sembilan kali. Di samping Masjid Agung Sunan Ampel ada 9 kuburan yang berjajar. Itu bukan kuburan 9 orang, tapi hanya makam 1 orang yaitu… selengkapnya
Berita Artikel Kisaran Heboh, Ita Susilawati 19 Tahun di Santet Berubah Menjadi Seperti Nenek-nenek KISARAN – Ita Susilawati, cewek berumur 19 tahun tapi punya wajah dan fisik tak beda dengan nenek berusia 70-an tahun, ternyata memiliki beragam keanehan. Itu diketahui kemarin siang saat POSMETRO MEDAN kembali mendatangi rumah orang tua Ita di Dusun IX Sidokeno,… selengkapnya
Khasiat Batu Permata Spinel Spinel Variasi Warna : Kuning, Hijau, Biru, Merah, Hitam Kadar Transparasi : Transparant, Translucent, Opaque Kilap Polis : Kilap-Intan Index Bias : 1,712 – 1,736 Kadar Keras : 8. Berat Jenis : 3,58 – 3,61 Formula Kimia : M9(Al2O), Sistem Kristal : Isometrik Wilayah Penghasil : Myanmar,Muangthai, Srilangka, Brazil dll Aura… selengkapnya
Kawan Dan Lawan BK Kawan Dan Lawan BK adalah salah satu artikel dari sekian banyak artikel yang kami buat, anda juga bisa menemukan artikel yang serupa di majalah posmo edisi 742. Bung Karno atau BK adalah Presiden Republik Indonesia yang pertama kali. Di dalam dunia politik tak ada kawan dan musuh abadi, yang ada hanyalah… selengkapnya
Praktek Dukun Sabulussalam Praktek Dukun Sabulussalam sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Sabulussalam Masyarakat Sabulussalamtidak perlu… selengkapnya
Renungan Buat Sang Istri,… Wahai sang Istri …. Apakah akan membahayakan dirimu, kalau anda menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi senyum yang manis di saat dia masuk rumah.? Apakah memberatkanmu, apabila anda menghapus debu dari wajahnya, kepala, dan baju serta mengecup pipinya.?!! Apakah anda akan merasa sulit, jika anda menunggu sejenak di saat dia… selengkapnya
Kerajaan Mataram. Kyai Ageng Pemanahan bergelar Kyai Ageng Mataram. Mataram adalah nama daerah yang dihadiahkan kepadanya oleh Sultan Sultan Hadiwijoyo, Sultan di Kerajaan Pajang. Karena Kyai Ageng Mataram bersama putranya Hangabehi Loring Pasar (Danang Sutowijoyo) telah dapat mengalahkan Raden Adipati Aryo Penangsang pada tahun 1527 M di Jipang Panolan. Kyai Ageng Pemanahan selanjutnya minta ijin… selengkapnya
Sholawat Rekeis Assalaatu wassalaamu ‘alaika yaa sayyidi yaa rasuulallaah khudz biyadii qollat hiilatiiadriknii Artinya : Rahmat dan keselamatan semoga tetap atas engkau wahai penghulu saya ya Rasulullah, peganglah tanganku, habis daya upayaku, semoga engkau berkenan menolong aku Khasiat dan fadhilah sholawat Rekeis : Barang siapa membaca sholawat Rekis 1000 x (seribu kali) pada malam Jum’at… selengkapnya