Artikel Putra Mahkota Amat Mude
Berita Artikel Putra Mahkota Amat Mude
Amat Mude adalah seorang putra mahkota dari Kerajaan Alas, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Sebagai pewaris tahta kerajaan, ia berhak menjadi Raja Negeri Alas. Namun karena ia masih kecil dan belum sanggup mengemban tugas sebagai raja, maka untuk sementara waktu tampuk kekuasaan dipegang oleh pakcik (paman)-nya. Pada suatu hari, sang Pakcik membuang Amat Mude dan ibunya ke sebuah hutan, karena tidak ingin kedudukannya sebagai Raja Negeri Alas digantikan oleh Amat Mude. Bagaimana nasib permaisuri dan Putra Mahkota Kerajaan Alas selanjutnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Putra Mahkota Amat Mude berikut ini!
* * *
Alkisah, di Negeri Alas, Nanggroe Aceh Darussalam, ada sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Seluruh rakyatnya selalu patuh dan setia kepadanya. Negeri Alas pun senantiasa aman dan damai. Namun satu hal yang membuat sang Raja selalu bersedih, karena belum dikaruniai seorang anak. Sang Raja ingin sekali seperti adiknya yang sudah memiliki seorang anak.
Pada suatu hari, sang Raja duduk termenung seorang diri di serambi istana. Tanpa disadarinya, tiba-tiba permaisurinya telah duduk di sampingnya.
“Apa yang sedang Kanda pikirkan?” tanya permaisuri pelan.
“Dindaku tercinta! Kita sudah tua, tapi sampai saat ini kita belum mempunyai seorang putra yang kelak akan mewarisi tahta kerajaan ini,” ungkap sang Raja.
“Dinda mengerti perasaan Kanda. Dinda juga sangat merindukan seorang buah hati belaian jiwa. Kita telah mendatangkan tabib dari berbagai negeri dan mencoba segala macam obat, namun belum juga membuahkan hasil. Kita harus bersabar dan banyak berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa,” kata permaisuri menenangkan hati suaminya.
Alangkah sejuknya hati sang Raja mendengar kata-kata permaisurinya. Ia sangat beruntung mempunyai seorang permaisuri yang penuh pengertian dan perhatian kepadanya.
“Terima kasih, Dinda! Kanda sangat bahagia mempunyai permaisuri seperti Dinda yang pandai menenangkan hati Kanda,” ucap sang Raja memuji permaisurinya.
Sejak itu, sang Raja dan permaisuri semakin giat berdoa dengan harapan keinginan mereka dapat terkabulkan. Pada suatu malam, sang Raja yang didampingi permaisurinya berdoa dengan penuh khusyuk.
“Ya Tuhan! Karuniakanlah kepada kami seorang putra yang kelak akan meneruskan tahta kerajaan ini. Hamba rela tidak merasakan sebagai seorang ayah, asalkan kami dikaruniai seorang putra,” pinta sang Raja.
Sebulan kemudian, permaisuri pun mengandung. Alangkah senang hati sang Raja mengetahui hal itu. Kabar tentang kehamilan permaisuri pun tersebar ke seluruh penjuru negeri. Rakyat negeri itu sangat gembira, karena raja mereka tidak lama lagi akan memiliki keturunan yang kelak akan mewarisi tahtanya.
Waktu terus berjalan. Usia kandungan permaisuri sudah genap sembilan bulan. Pada suatu sore, permaisuri pun melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat dan tampan. Permaisuri tampak tersenyum bahagia sambil menimang-nimang putranya. Begitupula sang Raja senantiasa bersyukur telah memperoleh keturunan anak laki-laki yang selama ini ia idam-idamkan.
“Terima kasih Tuhan! Engkau telah mengabulkan doa kami,” sang Raja berucap syukur.
Seminggu kemudian, sang Raja pun mengadakan pesta dan upacara turun mani, yakni upacara pemberian nama. Pesta dan upacara tersebut diadakan selama tujuh hari tujuh malam. Tamu yang diundang bukan hanya rakyat negeri Alas, melainkan juga seluruh binatang dan makhluk halus yang ada di laut maupun di darat. Seluruh tamu undangan tampak gembira dan bersuka ria. Dalam upacara turun mani tersebut ditetapkan nama putra Raja, yakni Amat Mude.
Beberapa bulan setelah upacara dilaksanakan, sang Raja pun mulai sakit-sakitan. Seluruh badannya terasa lemah dan letih.
“Dinda! Mungkin ini pertanda waktuku sudah dekat. Dinda tentu masih ingat doa Kanda dulu sebelum kita mempunyai anak,” ungkap sang Raja.
Mendengar ungkapan sang Raja, hati permaisuri menjadi sedih. Meskipun menyadari hal itu, permaisuri tetap berharap agar sang Raja dapat sembuh dan dipanjangkan umurnya. Semua tabib diundang ke istana untuk mengobati penyakit sang Raja. Namun, tak seorang pun yang berhasil menyembuhkannya. Bahkan penyakit sang Raja semakin hari bertambah parah. Akhirnya, raja yang arif dan bijaksana itu pun wafat. Seluruh keluarga istana dan rakyat Negeri Alas berkabung.
Oleh karena Amat Mude sebagai pewaris tunggal Kerajaan Negeri Alas masih kecil dan belum sanggup melakukan tugas-tugas kerajaan, maka diangkatlah Pakcik Amat Mude yang bernama Raja Muda menjadi raja sementara Negeri Alas. Sebagai seorang raja, apapun perintahnya pasti dipatuhi. Hal itulah yang membuatnya enggan digantikan kedudukannya sebagai raja oleh Amat Mude. Berbagai tipu muslihat pun ia lakukan. Mulanya, sang Raja memindahkan Amat Mude dan ibunya ke ruang belakang yang semula tinggal di ruang tengah. Alasannya, Amat Mude yang masih kecil sering menangis, sehingga mengganggu setiap acara penting di istana.
Tipu muslihat Raja Muda semakin hari semakin menjadi-jadi. Pada suatu hari, ia mengumpulkan beberapa orang pengawalnya di ruang sidang istana.
“Wahai, Pengawal! Besok pagi-pagi sekali, buang permaisuri dan anak ingusan itu ke tengah hutan!” titah Raja Muda.
“Apa maksud Baginda?” tanya seorang pengawal heran.
“Sudahlah! Tidak usah banyak tanya. Aku kira kalian sudah tahu semua maksudku,” jawab Raja Muda.
“Ampun, Baginda! Hamba benar-benar tidak tahu maksud Baginda hendak membuang permaisuri dan putra mahkota ke tengah hutan,” kata seorang pengawal yang lain.
“Ketahuilah! Aku tidak ingin suatu hari kelak Amat Mude akan merebut kekuasaan ini dari tanganku,” ungkap Raja Muda.
“Tapi, Baginda. Bukankah Putra Mahkota Amat Mude pewaris tahta kerajaan ini,” ungkap pengawal yang lain.
“Hei, kalian tidak usah banyak bicara. Laksanakan saja perintahku! Jika tidak, kalian akan menanggung akibatnya!” bentak Raja Muda.
Mendengar ancaman itu, tak seorang pun pengawal yang berani lagi angkat bicara, karena jika berani membantah dan menolak perintah tersebut, mereka akan mendapat hukuman berat.
Keesokan harinya, berangkatlah para pengawal tersebut mengantar permaisuri dan Amat Mude ke tengah hutan. Keduanya pun ditinggalkan di tengah hutan dengan bekal seadanya. Untuk melindungi diri dari panasnya matahari dan dinginnya udara malam, ibu dan anak itu pun membuat sebuah gubuk kecil di bawah sebuah pohon rindang. Untuk bertahan hidup, mereka memanfaatkan hasil-hasil hutan yang banyak tersedia di sekitar mereka.
Waktu terus berjalan. Tak terasa Amat Mude telah berumur 8 tahun. Ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tampan. Pada suatu hari, ketika sedang bermain-main, Amat Mude menemukan cucuk sanggul ibunya. Diambilnya cucuk sanggul itu dan dibuatnya mata pancing.
Keesokan harinya, Amat Mude pergi memancing di sebuah sungai yang di dalamnya terdapat banyak ikan. Dalam waktu sekejap, ia telah memperoleh lima ekor ikan yang hampir sama besarnya dan segera membawanya pulang. Alangkah gembiranya hati ibunya.
“Waaah, kamu pandai sekali memancing, Putraku!” ucap ibunya memuji.
“Iya, Ibu! Sungai itu banyak sekali ikannya,” kata Amat Mude.
Lima ekor ikan besar tersebut tentu tidak bisa mereka habiskan. Maka timbul pikiran permaisuri untuk menjualnya sebagian ke sebuah desa yang terletak tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Dengan mengajak Amat Mude, permaisuri pun pergi ke desa itu. Ketika akan menawarkan ikan itu kepada penduduk, tiba-tiba ia bertemu dengan saudagar kaya dan pemurah. Ia adalah bekas sahabat suaminya dulu.
“Ampun, Tuan Putri! Kenapa Tuan Putri dan Putra Mahkota berada di tempat ini?” tanya saudagar itu heran.
Permaisuri pun menceritakan semua kejadian yang telah menimpanya sampai ia dan putranya berada di desa itu. Mengetahui keadaan permaisuri dan putranya yang sangat memprihatinkan tersebut, saudagar itu pun mengajak mereka mampir ke rumahnya dan membeli semua ikan jualan mereka.
Sesampainya di rumah, saudagar itu menyuruh istrinya agar segera memasak ikan tersebut untuk menjamu permaisuri dan Amat Mude. Ketika sedang memotong ikan tersebut, sang Istri menemukan suatu keanehan. Ia kesulitan memotong perut ikan tersebut dengan pisaunya.
“Hei, benda apa di dalam perut ikan ini? Kenapa keras sekali?” tanya istri saudagar itu dalam hati dengan penuh keheranan.
Setelah berkali-kali istri saudagar itu menggesek-gesekkan pisaunya, akhirnya perut ikan itu pun terbelah. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat telur ikan berwarna kuning emas, tapi keras. Ia pun segera memanggil suaminya untuk memeriksa benda tersebut. Setelah diamati dengan seksama, ternyata butiran-butiran yang berwarna kuning tersebut adalah emas murni.
“Dik! Usai memasak dan menjamu tamu kehormatan kita, segeralah kamu jual emas itu!” pinta saudagar itu kepada istrinya.
“Untuk apa Bang?” tanya sang Istri heran.
“Uang hasil penjualan emas itu akan digunakan untuk membangun rumah yang bagus sebagai tempat kediaman permaisuri dan putranya. Abang ingin membalas budi baik sang Raja yang dulu semasa hidupnya telah banyak membantu kita,” ujar saudagar itu kepada istrinya.
“Baik, Bang!” jawab sang Istri.
Kemudian saudagar itu menyampaikan berita gembira tersebut kepada permaisuri dan putranya bahwa mereka akan dibuatkan sebuah rumah yang bagus. Mendengar kabar itu, permaisuri sangat terharu. Ia benar-benar tidak menyangka jika mantan sahabat suaminya itu sangat baik kepada mereka.
“Terima kasih atas semua perhatiannya kepada kami,” ucap permaisuri.
“Ampun, Tuan Putri! Bantuan kami ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan bantuan Baginda Raja semasa hidupnya kepada kami,” kata saudagar itu sambil memberi hormat kepada permaisuri dan Amat Mude.
Menjelang sore hari, permaisuri dan Amat Mude pun mohon diri untuk kembali ke gubuknya. Saudagar itu pun memberikan pakaian yang bagus-bagus dan membekali mereka makanan yang lezat-lezat.
Beberapa lama kemudian, rumah permaisuri pun selesai dibangun. Kini permaisuri dan Amat Mude menempati rumah bagus dan bersih. Untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari mereka, Amat Mude pergi ke sungai setiap hari untuk memancing. Ikan-ikan yang diperolehnya untuk dimakan sehari-hari dan selebihnya dijual ke penduduk sekitar. Di antara ikan-ikan yang diperolehnya ada yang bertelur emas. Telur emas tersebut sedikit demi sedikit mereka simpan, sehingga lama-kelamaan mereka pun menjadi kaya raya dan terkenal sampai ke seluruh penjuru negeri.
Berita tentang kekayaan permaisuri dan putranya itu pun sampai ke telinga Pakcik Amat Mude. Mendengar kabar itu, ia pun berniat untuk mencelakakan Amat Mude, karena tidak ingin melepaskan kekuasaannya.
Pada suatu hari, Raja Muda yang serakah itu memanggil Amat Mude untuk menghadap ke istana. Ketika Amat Mude sampai di istana, alangkah terkejutnya Raja Muda saat melihat seorang pemuda gagah dan tampan memberi hormat di hadapannya. Dalam hatinya berkata, “pemuda ini benar-benar menjadi ancaman bagi kedudukanku sebagai raja”. Maka ia pun memerintahkan Amat Mude untuk pergi memetik buah kelapa gading di sebuah pulau yang terletak di tengah laut. Buah kelapa gading itu diperlukan untuk mengobati penyakit istri Raja Muda. Konon, lautan yang dilalui menuju ke pulau itu dihuni oleh binatang-binatang buas. Siapa pun yang melewati lautan itu, maka akan celaka.
“Hei, Amat Mude! Jika kamu tidak berhasil mendapatkan buah kelapa gading itu, maka kamu akan dihukum mati,” ancam Raja Muda.
Oleh karena berniat ingin menolong istri Raja Muda, Amat Mude pun segera melaksanakan perintah itu. Setelah berhari-hari berjalan, sampailah Amat Mude di sebuah pantai. Ia pun mulai kebingungan mencari cara untuk mencapai pulau itu. Pada saat ia sedang duduk termenung berpikir, tiba-tiba muncul di hadapannya seekor ikan besar bernama Silenggang Raye yang didampingi oleh Raja Buaya dan seekor Naga Besar. Amat Mude pun menjadi ketakutan.
“Hei, Anak Muda! Kamu siapa dan hendak ke mana?” tanya Ikan Silenggang Raye.
“Sa… saya Amat Mude,” jawab Amat Mude dengan gugup, lalu menceritakan asal-asul dan maksud perjalanannya.
Mendengar cerita Amat Mude tersebut, Ikan Silenggang Raye, Raja Buaya dan Naga itu langsung memberi hormat kepadanya. Amat Mude pun terheran-heran melihat sikap ketiga binatang raksasa itu.
“Kenapa kalian hormat kepadaku?” tanya Amat Mude heran.
“Ampun, Tuan! Almarhum Ayahandamu adalah raja yang baik. Dulu, kami semua diundang pada pesta pemberian nama Tuan!” jawab Raja Buaya.
“Benar, Tuan! Tuan tidak perlu takut. Kami akan mengantar Tuan ke pulau itu,” sambung Naga besar itu.
“Terima kasih, Sobat!” ucap Amat Mude.
Akhirnya, Amat Mude pun diantar oleh ketiga binatang raksasa tersebut menuju ke pulau yang dimaksud. Tidak berapa lama, sampailah mereka di pulau itu. Sebelum Amat Mude naik ke darat, si Naga besar memberikan sebuah cincin ajaib kepada Amat Mude. Dengan memakai cincin ajaib itu, maka semua permintaan akan dikabulkan.
Setelah itu, Amat Mude pun segera mencari pohon kelapa gading. Tidak berapa lama mencari, ia pun menemukannya. Rupanya, pohon kelapa gading itu sangat tinggi dan hanya memiliki sebutir buah kelapa. Setelah menyampaikan niatnya kepada cincin ajaib yang melingkar di jari tangannya, Amat Mude pun dapat memanjat dengan mudah dan cepat sampai ke atas pohon. Ketika ia sedang memetik buah kelapa gading itu, tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan yang sangat lembut menegurnya, “Siapapun yang berhasil memetik buah kelapa gading itu, maka dia akan menjadi suamiku.”
“Siapakah Engkau ini?” tanya Amat Mude.
“Aku adalah Putri Niwer Gading,” jawabnya.
Ketika Amat Mude baru saja turun dari atas pohon sambil menenteng sebutir kelapa gading, tiba-tiba seorang putri cantik jelita berdiri di belakangnya. Alangkah takjubnya ketika ia melihat kecantikan Putri Niwer Gading. Akhirnya, Amat Mude pun mengajak sang Putri pulang ke rumah untuk menikah. Pesta perkawinan mereka pun dirayakan dengan ramai di kediaman Amat Mude.
Usai pesta, Amat Mude ditemani istri dan ibunya segera menyerahkan buah kelapa gading yang diperolehnya kepada Pakciknya. Maka selamatlah ia dari ancaman hukuman mati. Bahkan, berkat ketabahan dan kebaikan hatinya, Raja Muda tiba-tiba menjadi sadar akan kecurangan dan perbuatan jahatnya. Ia juga menyadari bahwa Amat Mude-lah yang berhak menduduki tahta kerajaan Negeri Alas. Akhirnya, atas permintaan Raja Muda, Amat Mude pun dinobatkan menjadi Raja Negeri Alas.
* * *
Demikian cerita Putra Mahkota Amat Mude dari daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Cerita di atas termasuk kategori dongeng yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah keutamaan sifat tabah dan giat berusaha. Sifat ini tercermin pada sikap permaisuri dan Amat Mude yang senantiasa bersikap tabah menghadapi penderitaan dan selalu giat berusaha. Akhirnya mereka menjadi kaya dan hidup bahagia. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu:
wahai ananda cahaya mata,
rajin dan tekun dalam bekerja
penat dan letih usah dikira
supaya kelak hidupmu sejahtera
Pelajaran lain yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa jika perbuatan jahat seseorang dibalas dengan kebaikan, maka suatu saat orang yang berbuat jahat tersebut akan menyadari perbuatan jahatnya dan akan berbuat baik. Hal ini tergambar pada sikap dan perilaku Raja Muda yang selalu berniat jahat kepada Amat Mude, namun Amat Mude senantiasa membalas niat jahatnya tersebut dengan kebaikan. Akhirnya, Raja Muda pun menyadari perbuatannya dan menobatkan Amat Mude menjadi Raja Negeri Alas.
Demikian Artikel Tentang Putra Mahkota Amat Mude, Semoga Bermanfaat Untuk Anda.
Artikel Putra Mahkota Amat Mude
Mustika Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan Mustika Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan merupakan mustika bertuah dengan perpaduan warna hijau kuning yang indah mempesona sekali. Energi mustika tersebut cocok sekali dengan semua aura dan tidak pemilih, jadi sangat aman untuk dimiliki siapapun. Pamor mustika ini juga terbentuk melalui proses alam secara alami dan bukan… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Pocong Merah Yang Langka adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Pocong Merah Yang Langka Insya Allah untuk pagar diri, pagar keluarga, pagar orang tercinta, pagar tempat tinggal, pagar tempat usaha, menghilangkan dan menolak aura negatif tempat usaha dan rumah tinggal, mengembalikan aura negatif yang dikirim dari musuh, mengembalikan sihir kiriman musuh, mengirim… selengkapnya
Rp 300.000Azimat Haikal Kidang Kencono Azimat Haikal Kidang Kencono merupakan azimat yang sudah sangat terkenal dan memiliki energi spiritual yang sangat terasa. Jimat yang satu ini bisa dijadikan kalung atau bisa juga untuk gelang. Azimat Haikal Kidang Kencono ini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk agar terhindar dari sawan / sengkolo / kesialan / kegagalan usaha maupun… selengkapnya
Rp 125.000Udan Mas Keris Pamor Udan Mas Kuno Nama Produk ini. Keris Pamor Udan Mas Kuno mempunyai khasiat Insya Allah Pamor Udan Mas mempunyai tuah super kuat, banyak dicari orang terutama pedagang, pengusaha dan pejabat. Pamor Udan Mas Bentuknya merupakan pusaran atau gelang-gelang berlapis, paling sedikit ada tiga lapisan. Letaknya ada yang beraturan dan ada yang… selengkapnya
Rp 3.500.000Liontin Bambu Unik Bertuah Liontin Bambu Unik Bertuah merupakan bambu unik bertuah yang dikenal mempunyai kekuatan untuk meredam energy negative paling mantap, penangkal santet dan beribu manfaat lainnya. Keterangan. Produk Jenis ini bernama Bambu Unik. Ukuran Batu : 67x15x9milimeter. Stok Produk 1 buah. Asal Usul Mustika dari Penarikan Tempat Keramat. Khasiat Manfaat Bertuah Tersebut Insya… selengkapnya
Rp 350.000Mustika Khodam Darah Pesugihan merupakan batu mustika bertuah yang sangat indah dan unik sekali corak pamornya, mustika ini mmiliki pamor pada tengah batu mustika berbentuk bagaikan gumpalan darah yang sangat unik dan langka sekali. Mustika Khodam Darah Pesugihan adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Khodam Darah Pesugihan Insya Allah untuk untuk usaha sepi,… selengkapnya
Rp 325.000Nama : Mustika Aura Wungu Ukuran Mustika : 16×14 milimeter Jenis Batu : Obsidian Purple Asal Usul : Penarikan Alam Khasiat Insya Allah dengan mustika ini akan banyak orang terperdaya dan terpesona, omongan banyak yang percaya, digandrungi banyak lawan jenis. Gunakanlah untuk kebaikan, Pancara aura terbuka bersinar terang. Garansi : Uang Mahar Kembali jika Mustika… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Batu Genderuwo Mustika Batu Genderuwo merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor gumpalan hitam membentuk sosok genderuwo yang terbentuk secara alami. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Batu Genderuwo Insya Allah untuk menjadikan pemilik mencapai kesuksesan puncak dan menjadikan manusia yang kaya raya tiada kekurangan dalam keuangan, tentu semua itu dengan perantara usaha yang kesimpulannya melalui usaha… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Genderuwo Gunung Keramat Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk perlindungan diri dari tenung santet, memiliki wibawa tingkat tinggi, pelaris dagang, pelancar usaha, melipat gandakan kekayaan dan harta, memanggil ribuan khodam baik, kekuatan spiritual akan berlipat ganda, kekebalan dari serangan gaib / pukulan gaib, khodam pendamping ampuh, diberi kepekaan untuk berkomunikasi dengan jin… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Khodam Gurun Wangi adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Khodam Gurun Wangi Insya Allah untuk pelet dan pengasihan, mengunci dan mengurung hati pasangan agar tidak kelain hati, membuka aura dambaan semua orang. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Gurun. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran :… selengkapnya
Rp 265.000Praktek Dukun Karo Praktek Dukun Karo sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Karo Masyarakat Karotidak perlu… selengkapnya
Tentang 2013 Adalah Tahun Ular Air. Shio Ular Air mempunyai makna tersendiri, sehingga ular air adalah ular yang sangat berbahaya dan juga sangat lembut saat berhubungan, dan suka sekali mandiri dari pada shio-shio yang lainya. Shio ular 2013 yang suka sekali berfikir keras tetapi hasil yang ingin di capai ular selalu memuaskan sehingga siapa saja… selengkapnya
Dugaan Kartini Mati Diracun Dugaan Kartini Mati Diracun 21 April diperingati sebagai Hari Kartini karena merupakan hari lahir dari RA Kartini. Namun adakah yang ingat kapan dia meninggal? Kartini meninggal dunia pada 17 September 1904, empat hari setelah melahirkan putranya, Raden Mas Soesalit. Kematian Raden Ajeng Kartini sempat memicu perdebatan di kalangan sejarawan. Sebelumnya Kartini… selengkapnya
Tentang Hak Suami Atas Isteri. Allah berfirman : Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya… selengkapnya
Alasan Banyaknya Paranormal Nyentrik di Indonesia Dengan semakin banyaknya paranormal nyentrik, Indonesia memang semakin terkenal sebagai negara yang aneh dan memiliki banyak pusaka. Mungkin untuk anda yang menyadari, dulu kesan paranormal sangat kental dengan pakaian serba hitam dan wajah yang nampak bosan dan menyeramkan. Mungkin jika dilihat pada kondisi sekarang, kesan itu sangat tampak sebagai… selengkapnya
Kerajaan Madura. Sebelum abad ke 18, Madura terdiri dari kerajaan-kerajaan yang saling bersaingan, akan tetapi sering pula bersatu dengan melaksanakan politik perkawinan. Di antaranya kerajaan-kerajaan tersebut adalah Arosbaya, Blega, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Di samping itu kerajaan-kerajaan di Madura berada dibawah supermasi dari kerajaan yang lebih besar yang kekuasaannya berpusat di Jawa. Antara tahun 1100-1700,… selengkapnya
Qosam MIKAIL A.S BISMILLAHIRROHMANIRROHIM AQSAMTU ALAIKA YA MIKAILA BIHAQQIL A’LIYYIL WAHHABIS SARI’IL HAYYIL QOYYUMIR ROHMANIR ROHIMIL WAHIDIL AHADIL MALIKIL QUDDUSIS SALAMIL MU’MINIL MUHAYMINIL AZIJIL JABBARILKHOLIQIL BARIIL MUSOWWIRIL HAKIMIS SYAHIDI WA BIHAQQI MAN LAHUL ASMAUL HUSNA ILLA MA KUNTA AUNI A’LA………( sebutkan hajatnya ) (Tasbih Malaikat Mikail Untuk Penundukkan ) Tasbih nya malaikat Mikail yaitu “LATIFUN… selengkapnya
Cara Menangkap Tuyul Cara Menangkap Tuyul adalah hal yang ingin diketahui oleh masyarakat. Tuyul adalah sosok jin yang suka mencuri uang milik seseorang. Biasanya seseorang yang ingin mencari tuyul sering datang kepada para dukun untuk minta ditangkapkan untuk dipelihara. Tuyul adalah sosok anak kecil dimana dia memiliki karakter sama persis seperti anak kecil. Tuyul juga minta… selengkapnya
Berita Artikel Buah Jarak Khasiat buah jarak pagar, untuk mencegah kehamilan dalam satu tahun,telanlah buah jarak/bijinya bulat2.oleh wanita yang habis mentruasi, dengan cara ini dalam setahun perempuan tersebut tidak kan pernah hamil. Demikian Artikel Tentang Buah Jarak,Semoga bermanfaat untuk anda.
Sholawat Kubro BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM Alfu Alfi shalaatin wa Alfi Salaamin ‘Alaika yaa sayyidal Mursaliin Alfu Alfi shalaatin wa Alfi Salaamin ‘Alaika yaa sayyidan nabiyyiin Alfu Alfi shalaatin wa Alfi Salaamin ‘Alaika yaa sayyidas shiddiqiin Alfu Alfi shalaatin wa Alfi Salaamin ‘Alaika yaa sayyidar raaki’iin Alfu Alfi shalaatin wa Alfi Salaamin ‘Alaika yaa sayyidal qaa’idin Alfu Alfi… selengkapnya