Yahya Yopie dan Keluarganya, Mantan Pendeta Yang Memeluk Islam
Yahya Yopie dan Keluarganya, Mantan Pendeta Yang Memeluk Islam
Warga di kota Tolitoli di penghujung bulan Ramadan 1427 Hijriah belum lama ini, dihebohkan dengan salah seorang pendeta bersama seluruh keluarganya memeluk Islam. Di mana-mana santer dibicarakan soal Pendeta Yahya Yopie Waloni dan keluarganya masuk Islam. Bahkan media internet pun sudah mengakses kabar ini. Bagaimana aktivitas eks pendeta itu setelah memeluk Islam. Berikut kisahnya:
Adaha Nadjemuddin, Tolitoli : PAGI menjelang siang hari itu, nuansa Idul Fitri 1427 Hijriah masih terasa di Tolitoli. Hari itu baru memasuki hari ke-9 lebaran. Kendati terik panas matahari masih mengitari Tolitoli dan sekitarnya, tetapi denyut aktivitas warga tetap seperti biasa.
Begitupun di sekitar Jalan Bangau, Kelurahan Tuweley, Kelurahan Baru, Kabupaten Tolitoli. Aktivitas sehari-hari warga berjalan seperti biasa.
Kecuali di salah satu rumah kost di jalan itu, pintunya tampak masih tertutup rapat. Di rumah kost inilah, Yahya Yopie Waloni (36), bersama istrinya Lusiana (33) dan tiga orang anaknya tinggal sementara.
“Pak Yahya bersama istrinya baru saja keluar. Sebaiknya bapak tunggu saja di sini, sebelum banyak orang. Karena kalau pak Yahya ada di sini banyak sekali tamunya. Nanti bapak sulit ketemu beliau,” jelas ibu Ani, tetangga depan rumah Yahya kepada Radar Sulteng.
Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan Komarudin Sofa, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. Hari itulah Yahya dengan tulus mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopie Waloni diganti dengan Muhammad Yahya, dan istrinya Lusiana diganti dengan Mutmainnah. Begitupun ketiga anaknya. Putri tertuanya Silvana (8 tahun) diganti dengan nama Nur Hidayah, Sarah (7 tahun) menjadi Siti Sarah, dan putra bungsunya Zakaria (4 tahun) tetap menggunakan nama itu.
Mohammad Yahya sebelum memeluk Islam, pernah menjabat Ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong tahun 2000-2004. Saat itu juga ia sebagai pendeta dengan status sebagai pelayan umum dan terdaftar pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana. Ia menetap di Sorong sejak tahun 1997. Tahun 2004 ia kemudian pindah ke Balikpapan. Di sana ia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006. Yahya menginjakkan kaki di kota Cengkeh, Tolitoli, tanggal 16 Agustus 2006.
Sambil menunggu kedatangan Yahya, ibu Ani mempersilakan Radar Sulteng masuk ke rumahnya. Sebagai tetangga, Ibu Ani tahu banyak aktivitas yang terjadi rumah kontrakan Yahya. “Pak Yahya pindah di sini kira-kira baru tiga minggu lalu. Sejak pindah, di sini rame terus. Orang-orang bergantian datang. Ada yang datang dengan keluarganya. Malah ada yang rombongan dengan truk dan Kijang pickup. Karena rame sekali terpaksa dibuat sabua (tenda, red) dan drop kursi dari kantor Lurah Tuweley,” cerita ibu Ani.
Hari pertama Yahya pindah di Jalan Bangau itu, orang-orang berdatangan sambil membawa sumbangan. Ada menyumbang belanga, kompor, kasur, televisi, Alquran, gorden dan kursi. Mereka bersimpati karena Yahya sekeluarga saat pindah dari tempat tinggal pertamanya hanya pakaian di badan. Rumah yang mereka tempati sebelumnya di Tanah Abang, Kelurahan Panasakan adalah fasilitas yang diperoleh atas bantuan gereja. Sehingga barang yang bukan miliknya ia tanggalkan semuanya.
Tidak lama menunggu di rumah Ibu Ani, datang dua orang ibu-ibu yang berpakaian dinas pegawai negeri sipil. Keduanya juga mampir di rumah Ibu Ani. Salah satu dari mereka adalah Hj Nurdiana, pegawai di Balitbang Diklat, Pemkab Tolitoli. Ibu berjilbab ini ternyata guru mengaji. Dia adalah guru mengaji yang khusus membimbing istri Yahya.
“Saya baru tiga kali pertemuan dengan ibu Yahya. Supaya ibu Yahya mudah memahami huruf hijjaiyah, saya menggunakan metode albarqy. Alhamdulillah sekarang sedikit sudah bisa,” kata Nurdiana.
Menurutnya, dia tidak kesulitan mengajari ibu Yahya. Malah, katanya, ibu Yahya cepat sekali memahami huruf-huruf hijaiyah yang diajarkan. Karena itu dia memperkirakan kemungkinan dalam waktu tidak lama ibu Yahya sudah bisa lancar mengaji.
Hanya sekitar 20 menit menunggu di rumah ibu Ani, bunyi kendaraan sepeda motor butut milik Yahya terdengar memasuki halaman rumah kontrakannya. Radar Sulteng diterima dengan senang hati, lalu dipersilakan duduk di sofa. Sementara Yahya memilih duduk di lantai alas karpet. Badannya disandarkan ke kursi sofa. “Kita lebih senang duduk di bawah sini,” tuturnya dengan logat kental Manado.
Cara duduk Yahya, tampak tidak tenang. Sesekali ia membuka kedua selangkangnya. Ternyata karena baru beberapa hari selesai disunat. “Setelah tiga hari saya masuk Islam, saya langsung minta disunat di rumah ini,” cerita Yahya, sesekali disertai canda.
Penataan interior rumah kost Yahya tampak apik. Di dinding ruang tamu tampak terpampang kaligrafi ayat kursi yang dibingkai dengan warna keemasan. Di sisi lain, kaligrafi Allah-Muhammad juga terpampang. Di meja ruang tamu terdapat dua buah Alquran lengkap terjemahannya. Di tengah meja itu, juga masih ada tiga toples kue lebaran. “Rumah ini saya kontrak sementara. Saya sudah bayar Rp2,5 juta,” rinci Yahya.
Di tengah asiknya bercerita, istri Yahya, Mutmainnah menyuguhkan beberapa cangkir teh panas. “Silakan diminum air panasnya,” kata ibu tiga anak ini yang saat itu mengenakan jilbab cokelat.
Tidak lama kemudian, dia masuk di salah satu kamar dan mengajak guru mengajinya Hj Nurdiana bersama rekannya. Dari balik kamar itulah terdengar suara Mutmainnah yang sedang mengeja satu per satu huruf hijaiyah. Terdengar memang masih kaku, tetapi berulang-ulang satu per satu huruf-huruf Alquran itu dilafalkannya.
Lain halnya dengan suaminya, Yahya. Pria kelahiran Manado ini mengaku sudah bisa melafalkan beberapa ayat setelah beberapa kali diajarkan mengaji oleh Komarudin Sofa. Selain Komarudin, selama ini ia juga mendapat bimbingan dari ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tolitoli, Yusuf Yamani. “Hanya lima menit saya diajarkan. Saya langsung paham. Surat Fatihah saya sudah hafal,” ujar Yahya.
Selain belajar mengaji dan menerima tamu, aktivitas Yahya juga kerap menghadiri undangan di beberapa masjid. Tidak hanya dalam kota, tetapi sampai ke desa-desa di Kabupaten Tolitoli. “Saya ditemani beberapa orang. Ada juga dari Departemen Agama,” katanya.
Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan Komarudin Sofa, sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. “Hari itu saya sudah mengucapkan dua kalimat syahadat yang dituntun Pak Komarudin,” cerita Yahya. Apa yang melatari sampai Yahya dan keluarganya memeluk Islam.
Mengalami Mimpi yang Sama dengan Istrinya
Pak Yahya, begitu sapaan akrabnya. Pria kelahiran Manado tahun 1970 ini lahir dari kalangan terdidik dan disiplin. Ayahnya seorang pensiunan tentara. Sekarang menjabat anggota DPRD di salah satu kabupaten baru di Sulawesi Utara. Sebagai putra bungsu dari tujuh bersaudara, Yahya saat bujang termasuk salah seorang generasi yang nakal. “Saya tidak perlu cerita masa lalu saya. Yang pasti saya juga dulu pernah nakal,” tukasnya.
Lantaran kenakalannya itulah mungkin, sehingga beberapa bagian badannya terdapat bekas tato. Di lengannya terdapat bekas luka setrika untuk menghilangkan tatonya. “Ini dulu bekas tato. Tapi semua sudah saya setrika,” katanya sambil menunjuk bekas-bekas tatonya itu.
Postur tubuhnya memang tampak mendukung. Tinggi dan tegap. Meski ia pernah nakal, tetapi pendidikan formalnya sampai ke tingkat doktor. Ia menyandang gelar doktor teologi jurusan filsafat. Saat ditemui, Yahya memperlihatkan ijazah asli yang dikeluarkan Institut Theologia Oikumene Imanuel Manado tertanggal 10 Januari 2004. Sehingga titel yang didapatnya pun akhirnya lengkap menjadi Dr. Yahya Yopie Waloni, S.TH, M.TH.
Sebelum menyatakan dirinya masuk Islam, beberapa hari sebelumnya Yahya mengaku sempat bertemu dengan seorang penjual ikan, di rumah lamanya, kompleks Tanah Abang, Kelurahan Panasakan, Tolitoli. Pertemuannya dengan si penjual ikan berlangsung tiga kali berturut-turut. Dan anehnya lagi, jam pertemuannya dengan si penjual ikan itu, tidak pernah meleset dari pukul 09.45 Wita.
“Kepada saya, si penjual ikan itu mengaku namanya Sappo (dalam bahasa Bugis artinya sepupu). Dia juga panggil saya Sappo. Tapi dia baik sekali dengan saya,” cerita Yahya.
Setiap kali ketemu dengan si penjual ikan itu, Yahya mengaku berdialog panjang soal Islam. Tapi Yahya mengaku aneh, karena si penjual ikan yang mengaku tidak lulus Sekolah Dasar (SD) tetapi begitu mahir dalam menceritakan soal Islam.
Pertemuan ketiga kalinya, lanjut Yahya, si penjual ikan itu sudah tampak lelah. “Karena saya lihat sudah lelah, saya bilang, buka puasa saja. Tapi si penjual ikan itu tetap ngotot tidak mau buka puasanya,” cerita Yahya.
Sampai saat ini Yahya mengaku tidak pernah lagi bertemu dengan penjual ikan itu. Si penjual ikan mengaku dari dusun Doyan, desa Sandana (salah satu desa di sebelah utara kota Tolitoli). Meski sudah beberapa orang yang mencarinya hingga ke Doyan, dengan ciri-ciri yang dijelaskan Yahya, tapi si penjual ikan itu tetap tidak ditemukan.
Sejak pertemuannya dengan si penjual ikan itulah katanya, konflik internal keluarga Yahya dengan istrinya meruncing. Istrinya, Lusiana (sekarang Mutmainnah, red), tetap ngotot untuk tidak memeluk Islam. Ia tetap bertahan pada agama yang dianut sebelumnya. “Malah saya dianggap sudah gila,” katanya.
Tidak lama setelah itu, kata Yahya, tepatnya 17 Ramadan 1427 Hijriah atau tanggal 10 Oktober sekitar pukul 23.00 Wita. Ia antara sadar dengan tidak mengaku mimpi bertemu dengan seseorang yang berpakaian serba putih, duduk di atas kursi. Sementara Yahya di lantai dengan posisi duduk bersila dan berhadap-hadapan dengan seseorang yang berpakaian serba putih itu. “Saya dialog dengan bapak itu. Namanya, katanya Lailatulkadar,” ujar Yahya mengisahkan.
Setelah dari itu, Yahya kemudian berada di satu tempat yang dia sendiri tidak pernah melihat tempat itu sebelumnya. Di tempat itulah, Yahya menengadah ke atas dan melihat ada pintu buka-tutup. Tidak lama berselang, dua perempuan masuk ke dalam. Perempuan yang pertama masuk, tanpa hambatan apa-apa. Namun perempuan yang kedua, tersengat api panas.
“Setelah saya sadar dari mimpi itu, seluruh badan saya, mulai dari ujung kaki sampai kepala berkeringat. Saya seperti orang yang kena malaria. Saya sudah minum obat, tapi tidak ada perubahan. Tetap saja begitu,” cerita Yahya.
Sekitar dua jam dari peristiwa itu, di sebelah kamar, dia mendengar suara tangisan. Orang itu menangis terus seperti layaknya anak kecil. Yahya yang masih dalam kondisi panas-dingin, menghampiri suara tangisan itu. Ternyata, yang menangis itu adalah istrinya, Lusiana.
“Saya kaget. Kenapa istri saya tiba-tiba menangis. Saya tanya kenapa menangis. Dia tidak menjawab, malah langsung memeluk saya,” tutur Yahya.
Ternyata tangisan istri Yahya itu mengandung arti yang luar biasa. Ia menangis karena mimpi yang diceritakan suaminya kepadanya, sama dengan apa yang dimimpikan Mutmainnah. “Tadinya saya sudah hampir cerai dengan istri, karena dia tetap bertahan pada agama yang ia anut. Tapi karena mimpi itulah, malah akhirnya istri saya yang mengajak,” tandasnya.
Akhirnya, Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan Komarudin Sofa, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli. Hari itulah Yahya dengan tulus mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopie Waloni diganti dengan Muhammad Yahya, dan istrinya Lusiana diganti dengan Mutmainnah. Begitu pun ketiga anaknya. Putri tertuanya Silvana (8 tahun) diganti dengan nama Nur Hidayah, Sarah (7 tahun) menjadi Siti Sarah, dan putra bungsunya Zakaria (4 tahun) tetap menggunakan nama itu.
Masuknya Yahya ke agama Islam, menimbulkan banyak interpretasi. Menurut Yahya, ada yang menyebut dirinya orang gila. Ada juga yang meragukannya, dan mungkin masih banyak interpretasi lain lagi tentang dirinya. “Tapi cukup saja sampai pada interpretasi, jangan lagi melebar ke yang lain,” pungkasnya.
Yahya Yopie dan Keluarganya, Mantan Pendeta Yang Memeluk Islam
Pusaka Kujang Prabu Siliwangi. Insya Allah Khasiat Pusaka Kujang Prabu Siliwangi ini untuk mengalahkan pesaing bisnis, membuat bisnis mudah maju berkembang, membangkitkan ilmu kesaktian, membuat mata batin lebih peka, pagar diri dari serangan ilmu gaib, menjebol benteng gaib musuh, mendatangkan bala bantuan khodam alam, memudahkan melihat makhluk gaib, membangkitkan energi kesaktian dalam diri, menjadi orang… selengkapnya
Rp 850.000Mustika Pelet Pengeretan Danau Api Mustika Pelet Pengeretan Danau Api merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak memburunya. Batu Mustika… selengkapnya
Rp 350.000Cincin Ular Nama Produk ini. Cincin Ular ini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk membangkitkan kekuatan raja/ratu pelet, raja/ratu pemikat, raja/ratu penakluk, raja/ratu penggoda, raja/ratu pengasihan, raja/ratu berwibawa sehingga disegani semua kalangan. Berasal Dari Bahan : besi kursani / wesi kuning / besi kuning bertuah. Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kamardikan. Ukuran : 18… selengkapnya
Rp 150.000Mustika Combong Putih Bertuah Mustika Combong Putih Bertuah merupakan mustika bertuah yang mengandung energi spiritual khusus pelet pengasihan. Selain itu pada mustika tersebut terdapat lubang yang tembus dari sisi satu ke sisi yang lain. Pamor tersebut terbentuk secara alami oleh proses alam dan bukan gambaran atau isian manusia. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Ampuh Penyembuh Mani Encer Mustika Ampuh Penyembuh Mani Encer merupakan batu akik yang memiliki energi alam murni. Mustika ini bukan hanya sekedar aksesoris belaka karena batu mustika ini di dapat dari penarikan alam ghaib dengan ritual khusus dan sarana khusus. Batu Mustika ini memiliki khasiat yang sangat akurat karena sebelum kami maharkan ( alih… selengkapnya
Rp 400.000Mustika Sidik Jari Gaib Nama daripada Produk ini. Mustika Sidik Jari Gaib berkhasiat Insya Allah untuk mencapai kekayaan melimpah dan dicintai banyak lawan jenis tanpa harus menggunakan tumbal alias saran siap pakai, sebagai sarana mendatangkan banyak rejeki tanpa diduga seperti pelaku pesugihan dan mendatangkan banyak lawan jenis untuk dicinta. Produk Jenis ini bernama Batu Akik… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Alam Arwah Penasaran Mustika Alam Arwah Penasaran merupakan batu mustika bertuah yang memiliki pamor yang menggambarkan alam para arwah penasaran yang sangat langka. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Alam Arwah Penasaran Insya Allah untuk Memudahkan mendapat pekerjaan, pelarisan dagang, pelarisan bisnis, kekebalan dari ancaman sihir, mengembalikan serangan gaib pada penyerang, keberuntungan memancing ikan, keberuntungan saham… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Jolotundo adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Jolotundo Insya Allah untuk pelarisan dagang, kelancaran bisnis, kewibawaan, membuka aura ketampanan/kecantikan, pengasihan daya pikat, pelet alami, pemersatu hati, dan keharmonisan suami istri. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Unik Jolotundo. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran Batu :… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Puser Bumi Lumbung Rejeki Mustika Puser Bumi Lumbung Rejeki merupakan batu mustika bertuah yang memiliki pamor puser bumi. Pamor puser bumi sangat banyak memiliki manfaat di dalamnya. Mustika dengan energi spiritual alami untuk menarik rejeki dan kekayaan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Puser Bumi Lumbung Rejeki Insya Allah untuk sarana pelarisan usaha dagang ampuh, membuka… selengkapnya
Rp 325.000Nama Produk Pusaka Tumbal Pesugihan Pelarisan. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah sebagai syarat pusaka pelarisan dagang, kesuksesan bisnis, kelancaran segala macam usaha dan pagar gaib tempat usaha, sebagai pengganti tirakat pesugihan sehingga dengan pusaka ini tidak perlu tumbal pesugihan. Produk Jenis ini bernama Tulang Kuno. Ukuran : 65x25x20 milimeter. Jaminan : Dijamin Asli / Bukan… selengkapnya
Rp 375.000Jimat Ampuh Popok Wewe Jimat Ampuh Popok Wewe terdengar asing dan sangat mengerikan. Pusaka ini adalah salah satu pusaka yang paling dicari masyarakat yang ingin mencapai kekayaan secara cepat. Mungkin dari cerita mulut ke mulut masyarakat bisa mengetahui pusaka ini sangat ampuh untuk mendatangkan rejeki. Popok Wewe merupakan jimat pesugihan yang sangat dahsyat powernya. Banyak orang-orang… selengkapnya
Struktur Keris Mrutu Sewu. Mirip Udan Mas dan Sisik Sewu. Pamornya berupa bulatan besar dan kecil, rapat satu sama lainnya dan disela pamor yang berbentuk pusaran-pusaran itu ada semacam titiktitik pamor kecil. Pamor ini memudahkan mencari rejaki juga dipercaya orang memudahkan anak gadis atau janda dalam mencari jodoh dan pamor ini tidak pemilih.
Kerajaan Jenggala. SIDOARJO ADALAH PUSAT KERAJAAN JENGGOLO Andai Dewi Kilisuci bersedia menjadi ratu di Kahuripan, barangkali sejarah tidak mengenal kerajaan Jenggala. Tetapi karena sang dewi lebih tertarik pada kesunyian gua Selomangleng (Kediri) daripada pesta pora hedonistik istana, maka Ayahnya, Airlangga merasa perlu membagi kerajaan menjadi dua. Pembelahan kerajaan Kahuripan bukan saja merubah wajah Jawa secara… selengkapnya
Cara Mendapatkan Keris Nogo Sosro Pusaka Dunia Paling Ampuh Cara Mendapatkan Keris Nogo Sosro Pusaka Dunia Paling Ampuh – Keris Nogo Sosro Kinatah Emas Murni adalah keris pusaka yang sangat gagah perkasa. Keris ini adalah keris pusaka yang ISTIMEWA dan keris ini salah satu keris KOLEKSI SESEPUH Pusaka Dunia. Keris pusaka tersebut memiliki dapur Naga Sasra… selengkapnya
Kesaktian Qulhu Geni. Qulhu Geni merupakan ajian khusus untuk mengalahkan bangsa jin setan, Menurut orang dulu bila dibaca 1 kali, maka syetan putus tangan kirinya, bila dibaca 2 kali putus tangan kanannya, bila dibaca 3 kali putus kedua kakinya dan bila dibaca 4 kali akan lebur seluruh badannya.Selain Kesaktian Qulhu Geni inilah 47 Macam Ajian… selengkapnya
Cara Menarik Benda Pusaka Yang Ada Dirumah Anda Cara menarik benda pusaka yang ada dirumah Anda Jika Anda merasa rumah Anda sedikit angker, atau dipekarangan rumah Anda terlihat sangat angker, tak ada salahnya Anda mencoba untuk menarik benda pusaka yang ada di rumah Anda, berikut ini Cara menarik benda pusaka yang ada dirumah Anda • Cara… selengkapnya
Renungan Buat Sang Istri Istri dalam suatu rumah tangga memiliki peranan penting, disamping wajib menta`ati suami, sang istri adalah tempat menghilang rasa lelah dan payah suami. Maka dalam tulisan pendek ini ada beberapa renungan buat sang istri agar rumah tangga itu tetap berbahagia, dan harmonis, silahkan disimak. Wahai sang Istri …. Apakah akan membahayakan dirimu,… selengkapnya
Praktek Dukun Labuhanbatu Selatan Praktek Dukun Labuhanbatu Selatan sering dicari oleh masyarakat karena datang ketempat praktek adalah kebiasaan orang-orang jika ingin bertransaksi. Banyak sekali orang-orang yang tertipu karena mengambil jasa Dukun atau dukun dari jarak jauh. Anda tidak perlu khawatir karena Pusaka Dunia membuka layanan jasa spiritual yang ampuh dan terpercaya. Praktek Dukun Labuhanbatu Selatan… selengkapnya
Riwayat Syekh Muhamad Arsyad Al-Banjari Diantara ulama Nusantara terkemuka abad ke-18 m yg dikenal kedalaman ilmu dan kecemerlangan karya karyanya adalah syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yg sering kita sebut Datu Kalampayan,beliau lahir pada 15 syafar 1122h/maret 1710 m dikampung lokgabang martapura kalimantan selatan,nama lengkap beliau adalah Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah bin Abdurrahman Al-Banjari,terlahir… selengkapnya
Benda Pusaka Presiden Soekarno Yang Melegenda Benda pusaka Presiden Soekarno yang melegenda Bagi Anda yang belum mengetahui jika presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno memiliki banyak sekali benda pusaka yang selalu menemaninya kemanapun ia pergi. Berikut ini beberapa Benda pusaka Presiden Soekarno yang melegenda yang sudah tersebar beritanya ke seluruh Indonesia. Tongkat Komando Benda pusaka Presiden… selengkapnya