Said bin ‘Amir
Said bin ‘Amir
Kita tentunya tidak banyak mendengar kisah shahabat Nabi SAW yang satu ini. Selain sebagai pribadi yang selalu mengutamakan kebersahajaan dan zuhud, ia memang tidak menyukai publikasi. Tapi dibalik itu ia adalah seorang tentara Allah yang tidak pernah absen dalam semua perjuangan dan jihad yang dihadapi Rasulullah SAW.
Sa’id menganut Islam tidak lama sebelum pembebasan Khaibar. Semenjak itu, curahkan seluruh kehidupannya semata-mata untuk membela Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan dan kepatuhan, zuhud dan keshalihan, keluhuran dan ketinggian, adalah akhlak yang selalu meliputinya.
Kebesaran tokoh ini lebih mendalam dan berurat akar daripada tersembul di permukaan lahir yang kemilau. la jauh tersembunyi di sana, di balik kesederhanaan dan kesahajaannya.
Ketika Amirul Mu’minin Umar bin Khatthab memecat Mu’awiyah dari jabatannya sebagai kepala daerah di Syria, ia menoleh kiri dan kanan mencari seseorang yang akan menjadi penggantinya. Sistem yang digunakan Umar untuk memilih pegawai dan pembantunya adalah suatu sistem yang mengandung segala kewaspadaan, ketelitian dan pemikiran yang matang, karena ia menaruh keyakinan bahwa setiap kesalahan yang dilakukan oleh setiap penguasa di tempat yang jauh sekali pun, yang akan ditanya oleh Allah swt. ialah dua orang: pertama Umar, dan kedua baru penguasa yang melakukan kesalahan itu. Karenanya syarat-syarat yang dipergunakannya untuk menilai orang dan memilih para pejabat pemerintahan sangat ketat serta didasarkan atas pertimbangan tajam dan sempurna.
Syria ketika itu merupakan wilayah yang modern dan besar yang telah mengalami pelbagai pergantian peradaban sesuai dengan silih bergantinya penguasa kota itu. Ia juga menjadi pusat perdagangan yang penting. Maka menurut Umar, tidak ada yang cocok untuk negeri itu kecuali seorang suci yang tidak dapat diperdayakan syetan mana pun, seorang zahid yang gemar beribadat, yang tunduk dan patuh serta melindungkan diri kepada Allah.
Tiba-tiba Umar berseru, katanya, “Saya telah menernukannya, bawa ke sini, Sa’id bin ‘Amir!” Tak lama kemudian datanglah Sa’id menemui Amirul Mu’minin yang menawarkan kepadanya jabatan wali kota Homs, tetapi Sa’id menyatakan keberatannya, katanya, “Janganlah saya dihadapkan kepada fitnah, wahai Amirul Mu’minin!” Dengan nada keras Umar menjawab, “Tidak, demi Allah saya tak hendak melepaskan anda! Apakah tuan-tuan hendak membebankan amanat dan khilafat di atas pundakku , lalu tuan-tuan meninggalkan daku?”
Dalam sekejap Sa’id dapat diyakinkan. Memang sungguh suatu hal yang tidak adil bila mereka mengalungkan ke leher Umar amanat dan jabatan sebagai khalifah, lalu mereka meninggalkannya. Dan andai seorang Sa’id bin ‘Amir menolak memikul amanat tersebut, siapa lagi yang akan membantu Umar dalam memikul tanggung jawab yang amat berat itu?
Akhirnya Sa’id beserta istrinya berangkat ke Homs. Sebetulnya kedua mereka adalah pengantin baru dan isterinya adalah seorang wanita yang amat cantik. Mereka dibekali Umar secukupnya.
Ketika kedudukan mereka di Homs telah mantap, sang isteri bermaksud menggunakan haknya sebagai isteri untuk memanfaatkan harta yang telah diberikan Umar sebagai bekal mereka. Diusulkannya kepada suaminya untuk membeli pakaian yang layak dan perlengkapan rumah tangga, lalu menyimpan sisanya.
Sa’id menjawab, “Maukah kamu saya tunjukkan yang lebih baik dari rencanamu itu? Kita berada di suatu negeri yang amat pesat perdagangannya dan laris barang jualannya. Maka lebih baik kita serahkan harta ini kepada seseorang yang akan mengambilnya sebagai modal dan akan memperkembangkannya.”
“Bagaimana jika perdagangannya rugi?” tanya isterinya.
“Saya akan sediakan borg atau jaminan,” ujar Sa’id.
“Baiklah kalau begitu,” kata isterinya pula. Kemudian Sa’id pergi keluar, lalu membeli sebagian keperluan hidup dari jenis yang amat bersahaja, dan sisanya yang tentu masih banyak itu dibagi-bagikannya kepada faqir miskin dan orang-orang membutuhkan.
Hari-hari pun berlalu, dan dari waktu ke waktu isteri Sa’id menanyakan kepada suaminya soal perdagangan mereka dan bilakah keuntungannya hendak dibagikan. Semua itu dijawab oleh Sa’id bahwa perdagangan mereka berjalan lancar, sedang keuntungan bertambah banyak dan kian meningkat.
Pada suatu hari isterinya memajukan lagi pertanyaan serupa di hadapan seorang kerabat yang mengetahui duduk perkara yang sebenarnya. Sa’id pun tersenyum lalu tertawa yang menyebabkan timbulnya keraguan dan kecurigaan sang isteri. Didesaknyalah suaminya agar menceritakannya secara terus terang. Maka disampaikannya bahwa harta itu telah disedeqahkannya dari semula. Wanita itu pun menangis dan menyesali dirinya karena harta itu tak ada manfaatnya sedikit pun, karena tidak jadi dibelikan untuk keperluan hidup dirinya, dan sekarang tak sedikit pun tinggal sisanya.
Sa’id memandangi isterinya, sementara air mata penyesalan dan kesedihan telah menambah kecantikan dan kemolekannya. Dan sebelum pandangan yang penuh godaan itu dapat mempengaruhi dirinya, Sa’id menujukkan penglihatan bathinnya ke surga, maka tampaklah di sana kawan-kawannya yang telah pergi mendahuluinya, lalu katanya, “Saya mempunyai kawan-kawan yang telah lebih dulu menernui Allah dan saya tak ingin menyimpang dari jalan mereka, walau ditebus dengan dunia dan segata isinya.”
Dan karena ia takut akan tergoda oleh kecantikan isterinya itu, maka katanya pula yang seolah-olah dihadapkan kepada dirinya sendiri bersama isterinya, “Bukankah kamu tahu bahwa di dalam surga itu banyak terdapat gadis-gadis cantik yang bermata jeli, hingga andainya seorang saja di antara mereka menampakkan wajahnya di muka bumi, maka akan terang-benderanglah seluruhnya, dan tentulah cahayanya akan mengalahkan sinar matahari dan bulan. Maka mengurbankan dirimu demi untuk mendapatkan mereka, tentu lebih wajar dan lebih utama daripada mengurbankan mereka demi karena dirimu.”
Diakhirinya ucapan itu sebagaimana dimulainya tadi, dalam keadaan tenang dan tenteram, tersenyum simpul dan pasrah. Isterinya diam dan maklum bahwa tak ada yang lebih utama baginya daripada mengikuti jalan yang telah ditempuh suaminya, dan mengendalikan diri untuk mencontoh sifat zuhud dan ketaqwaannya.
Dewasa itu Homs digambarkan sebagai Kufah kedua. Hal ini disebabkan sering terjadinya pembangkangan dan pendurhakaan penduduk terhadap para pembesar yang memegang kekuasaan. Dan karena kota Kufah dianggap sebagai pelopor dalam soal pembangkangan ini, maka kota Homs diberi julukan sebagai Kufah kedua. Tetapi bagaimanapun gemarnya orang-orang Homs ini menentang pernirnpin-pernirnpin mereka sebagai kita sebutkan itu, narnun terhadap hamba yang shalih sebagaimana Sa’id, hati mereka dibukakan Allah, hingga mereka cinta dan taat kepadanya.
Pada suatu hari Umar menyampaikan berita kepada Sa’id, “Orang-orang Syria mencintaimu.” “Mungkin karena saya suka menolong dan membantu mereka, ” ujar Sa’id. Hanya, bagaimanapun cintanya warga kota Homs terhadap Sa’id, adanya keluhan dan pengaduan, tak dapat dielakkan: sekurang-kurangnya untuk membuktikan bahwa Homs masih tetap menjadi saingan berat bagi kota Kufah di Irak.
Suatu ketika, tatkala Amirul Mu’minin Umar berkunjung ke Homs, ditanyakannya kepada penduduk yang sedang berkurnpul lengkap, “Bagaimana pendapat kalian tentang Sa’id?”
Sebagian hadirin tampil mengadukannya, tetapi rupanya pengaduan itu mengandung barkah karena dengan demikian terungkaplah dari satu segi kebesaran pribadi tokoh kita ini, kebesaran yang amat menakjubkan serta mengesankan!
Dari kelompok yang mengadukan itu Urnar meminta agar mereka mengernukakan titik-titik kelemahannya satu derni satu. Maka atas nama kelornpok tersebut majulah pembicara yang mengatakan, “Ada empat hal yang hendak kami kemukakan: Pertama, ia baru keluar mendapatkan kami setelah tinggi hari. Kedua, tak hendak melayani seseorang di waktu malam hari. Ketiga, Setiap bulan ada dua hari di mana ia tak hendak keluar mendapatkan kami hingga kami tak dapat menernuinya. Dan keempat, sewaktu-waktu ia jatuh pingsan.”
Umar tunduk sebentar dan berbisik memohon kepada Allah, katanya, “Ya Allah, hamba tahu bahwa ia adalah hamba-Mu terbaik, maka hamba harap firasat hamba terhadap dirinya tidak meleset.”
Lalu Sa’id dipersilahkan untuk membela dirinya, ia berkata, “Mengenai tuduhan mereka bahwa saya tak hendak keluar sebelum tinggi hari, maka demi Allah, sebetulnya saya tak hendak menyebutkannya. Keluarga kami tak punya khadam atau pelayan, maka sayalah yang mengaduk tepung dan membiarkannya sampai mengeram, lalu saya membuat roti dan kemudian wudlu untuk shalat dluha. Setelah itu barulah saya keluar menemuni mereka.”
Wajah Umar berseri-seri, dan katanya, “Alhamdulillah, dan mengenai yang kedua?”
Sa’id pun melanjutkan pembicaraannya, “Adapun tuduhan mereka bahwa saya tak mau melayani mereka di waktu malam , maka demi Allah saya benci menyebutkan sebabnya. Saya telah menyediakan siang hari bagi mereka, dan malam hari bagi Allah Ta’ala. Sedang ucapan mereka bahwa dua hari setiap bulan di mana saya tidak menernui mereka, maka sebabnya sebagai saya katakan tadi – saya tak punya khadam yang akan mencuci pakaian, sedang pakaianku tidak pula banyak untuk dipergantikan. Jadi, terpaksalah saya mencucinya dan menunggu sampai kering, hingga baru dapat keluar di waktu petang. Kemudian, tentang keluhan mereka bahwa saya sewaktu-waktu jatuh pingsan, sebabnya karena ketika di Mekah dulu saya telah menyaksikan jauh tersungkurnya Khubaib Al-Anshari. Dagingnya dipotong-potong oleh orang Quraisy dan mereka bawa ia dengan tandu sambil mereka menanyakan kepadanya: “Maukah tempatmu ini diisi oleh Muhammad sebagai gantimu, sedang kamu berada dalam keadaan sehat wal ‘afiat…? Jawab Khubaib, “Demi Allah, saya tak ingin berada dalam lingkungan anak isteriku diliputi oleh keselamatan dan kesenangan dunia, sementara Rasulullah ditimpa bencana, walau oleh hanya tusukan duri sekalipun! Maka setiap terkenang akan peristiwa yang saya saksikan itu, dan ketika itu saya masih dalam keadaan musyrik, lalu teringat bahwa saya berpangku tangan dan tak hendak mengulurkan pertolongan kepada Khubaib, tubuh saya pun gemetar karena takut akan siksa Allah, hingga ditimpa penyakit yang mereka katakan itu.”
Sampai di sana berakhirlah kata-kata Sa’id, ia membiarkan kedua bibirnya basah oleh air mata yang suci, mengalir dari jiwanya yang shalih. Mendengar itu, Umar tak dapat lagi menahan diri dan rasa harunya, maka berseru karena amat gembira:
“Alhamdulillah, karena dengan taufiq-Nya firasatku tidak meleset adanya!” Lalu dirangkul dan dipeluknya Sa’id, serta diciurnlah keningnya yang mulia dan bersinar cahaya.
Nah, petunjuk macam apakah yang telah diperoleh makhluq seperti ini…?
Guru dari kaliber manakah Rasulullab SAW itu…?
Dan sinar tembus seperti apakah Kitabullah itu…?
Corak sekolah yang telah memberikan bimbingan dan meniupkan inspirasi manakah Agama Islam ini . . .?
Tetapi mungkinkah bumi dapat memikul di atas punggungnya jumlah yang cukup banyak dari tokoh-tokoh berkwalitas demikian? Sekiranya mungkin, tentulah ia tidak disebut bumi atau dunia lagi…, lebih tepat bila dikatakan Surga Firdausi… Sungguh, ia telah menjadi Firdaus yang telah dijanjikan Allah! Dan karena Firdaus itu belum tiba waktunya, maka orang-orang yang lewat di muka bumi dan tampil di arena kehidupan dari tingkat tinggi dan mulia seperti ini amat sedikit dan jarang adanya… Dan Sa’id bin ‘Amir adalah salah seorang di antara mereka…
Uang tunjangan dan gaji yang diperolehnya banyak sekali, sesuai dengan kerja dan jabatannya, tetapi yang diambilnya hanyalah sekedar keperluan diri dan isterinya, sedang selebihnya dibagi-bagikan kepada rumah-rumah dan keluarga-keluarga lain yang membutuhkannya.
Suatu ketika ada yang menasihatkan kepadanya, “Berikanlah kelebihan harta ini untuk melapangkan keluarga dan famili isteri anda!” Maka ujarnya, “Kenapa keluarga dan ipar besanku saja yang harus lebih kuperhatikan? Demi Allah, tidak. Saya tak hendak menjual keridlaan Allah dengan kaum kerabatku!”
Memang telah lama dianjurkan orang kepadanya, “Janganlah ditahan-tahan nafqah untuk diri pribadi dan keluarga anda, dan ambillah kesempatan untuk meni’mati hidup.”
Tetapi jawaban yang keluar hanyalah kata-kata yang senantiasa diulang-ulangnya, “Saya tak hendak ketinggalan dari rombongan pertama, yakni setelah saya dengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah ‘Azza wa Jalla akan menghimpun manusia untuk dihadapkan ke pengadilan. Maka datangtah orang-orang miskin yang beriman, berdesak-desakkan maju ke depan lak ubahnya bagai kawanan burung merpati. Lalu ada yang berseru kepada mereka: Berhentilah kalian untuk menghadapi perhitungan! Ujar mereka, “Kami tak punya apa-apa untuk dihisab.” Maka Allah pun berfirman, “Benarlah hamba-hamba-Ku itu…Lalu, masuklah mereka ke dalam surga sebelum orang-orang lain masuk…”
Dan pada tahun 20 Hijriyah dengan lembaran yang paling bersih, dengan hati yang paling suci dan dengan kehidupan yang paling cemerlang. Sa’id bin ‘Amir pun menemui Allah. Telah lama sekali rindunya terpendam untuk menyusul rombongan perintis, yang hidupnya telah dinadzarkannya untuk memelihara janji dan mengikuti langkah mereka. Sungguh, rindunya telah tiada terkira untlik dapat menjurnpai Rasul yang menjadi gurunya, serta teman sejawatnya yang shalih dan suci…! Maka sekarang ia akan menernui mereka dengan hati tenang, jiwa yang tenteram dan beban yang ringan . Yang tak ada beserta atau di belakangnya beban dunia atau harta benda yang akan memberati punggung atau menekan bahunya. Tak ada yang dibawanya kecuali zuhud, keshalihan dan ketaqwaannya serta kebenaran jiwa dan budi baiknya. Semua itu adalah keutamaan yang akan memberatkan daun timbangan, dan sekali-kali takkan memberatkan beban pikulan.Keistimewaan tersebut dipergunakan oleh pemiliknya untuk menggoncang dunia, dan dijadikan pegangan yang kokoh sehingga tak tergoyahkan oleh tipu daya dunia.
Selamat bahagia bagi Sa ‘id bin ‘Amir…! Selamat baginya, baik selagi hidup maupun setelah wafatnya…!
Selamat, sekali lagi selamat, terhadap riwayat dan kenang-kenangannya. Serta selamat bahagia pula bagi para shahabat Rasulullah, yakni orang-orang mulia dan gemar beramal serta rajin beribadat…!
Said bin ‘Amir
Mustika Mani Gajah Super Kuning Keemasan Mustika Mani Gajah Super Kuning Keemasan adalah batu mustika mani gajah super yang memiliki warna kuning keemasan yang indah serta elegan sekali. Mustika seperti ini sangat banyak digemari serta diburu banyak orang. Mustika ini juga menjadi salah satu primadonanya batu mustika bertuah. Saat ini sangat sulit untuk mendapatkan mustika… selengkapnya
Rp 525.000Mustika Shio Ular. Khasiat, Tuah, Manfaat silahkan baca Arti Dan Lambang Shio-1 dan Arti Dan Lambang Shio-2 Produk Jenis ini bernama Batu Akik Shio Ular. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1908. Tingkat Kekerasan 5.5-6 Mohs. Ukuran : Lihat Perbandingan Jari. Jaminan : Dijamin Asli / Bukan Sintetis (Palsu). Garansi : Uang Mahar Kembali jika terbukti… selengkapnya
Rp 500.000Nama Produk Mustika Jarum Santet Mahar Murah. Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk pengasihan tinggi, pelarisan agung, mendatangkan investor, mendatangan pembeli, membuat usaha tak pernah sepi, kelancaran melunasi pinjaman hutang, Mendatangkan kemudahan meraih harta dan tahta, menangkal serangan sihir, santet, mengembalikan serangan musuh, pagar rumah dan tempat usaha, membersihkan tempat angker, mengusir jin jahat, apabila… selengkapnya
Rp 200.000Batu Mustika ini terkenal dengan nama Mustika Lipan Mistik Seribu / Mustika Lipan 1000 / Mustika Lipan Seribu / Geliga Lipan Seribu / Batu Bertuah Lipan Seribu yang pada intinya Batu Mustika dimaksud adalah Mustika Lipan 1000 ini. Khasiat dan Manfaat Mustika Lipan Seribu ini sangat dipercaya keampuhannya dan kegunaannya, MAU TAHU KHASIAT MANFAAT DAN… selengkapnya
Rp 300.000Mustika Mata Satu Mustika Mata Satu merupakan salah satu mustika koleksi sesepuh pusaka dunia yang memiliki pamor istimewa berbentuk mata satu yang langka. Khasiat Mustika Mata Satu Insya Allah mengandung energi multi fungsi, kekuatan spiritualnya tingkat tinggi guna menguatkan Indra ke -6 dan membangkitkan ketajaman mata batin, penangkal ilmu sihir dan ilmu hitam apapun, mudah… selengkapnya
Rp 375.000Mustika Saka Bumi Nama daripada Produk ini. Mustika Saka Bumi berkhasiat Insya Allah untuk menciptakan kedamainan dan kerukunan yang memimpin maupun yang dipimpin, melunturkan permusuhan, membangkitkan keharmonisan kebahagiaan, mendekatkan dan menentramkan relasi, keberuntungan agar terlepas dari berbagai perkara yang mendera dan perkara yang menghimpit, baik perkara yang sudah ada maupun perkara yang akan datang sebagai… selengkapnya
Rp 375.000Mustika Angka 8 Untuk Memancing Mustika Angka 8 Untuk Memancing mampu menjadi sarana untuk membantu pemiliknya mewujudkan keinginanya. Mustika kami yang sudah masuk kedalam website resmi pusaka dunia terjamin keaslianya dan khasiatnya karena sudah melalui uji tes khasiat terlebih dahulu sebelum terpampang di website pusaka dunia. Mustika kami memiliki energi yang alami karena menjadi pantangan… selengkapnya
Rp 425.000Mustika Gumbuk Abu Pelarisan Mustika Gumbuk Abu Pelarisan merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak memburunya. Batu Mustika ini akan… selengkapnya
Rp 325.000Cincin Mustika Cambuk Astobrojo Cincin Mustika Cambuk Astobrojo merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah banyak memburunya. Batu Mustika ini akan… selengkapnya
Rp 675.000Kata Pencarian Produk Mustika Tundung Bawok, Mustika Tundung Bawuk, Mustika Tundung Turuk, Tundung Bawu Bawok Turuk. Nama Produk ini Mustika Combong Tundung Bawok. Mustika Combong Tundung Bawok ini Khasiat / Manfaat Insya Allah untuk menaklukan banyak hati, menundukan perasaan, membangkitkan ajian pengasihan dan pelet alami, banyak orang terkesima dan mudah diperdaya, batu combong merupakan pusaka… selengkapnya
Rp 350.000Penyakit Dan Obat Pada Lalat Nabi Bersabda, “Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya (HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad) Dalam rwayat lain: “Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun… selengkapnya
Cara Memutus Karma Cara Memutus Karma adalah hal yang sangat penting dan wajib diketahui. Seseorang yang berani berbuat buruk ataupun baik pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang pernah dilakukan. Manusia hidup harus mengenal hukum sebab akibat karena yang mereka perbuat akan mereka panen di kemudian hari. Ketika seseorang pernah melakukan keburukan dan waktu menuainya… selengkapnya
Keris Pusaka Naga Kembar adalah salah satu keris pusaka yang dipercaya memiliki kesaktian dan kekuatan magis. Keris ini diyakini berasal dari zaman kerajaan Majapahit dan memiliki kisah mistis yang melegenda. Keris Pusaka Naga Kembar konon memiliki kekuatan untuk melindungi pemiliknya dari bahaya, serta memberikan keberuntungan dan kesuksesan. Banyak orang yang percaya bahwa keris ini dapat memberikan kekuatan… selengkapnya
Apakah Paranormal Kondang Pasti Memberikan Hasil Maksimal? Sekarang, jumlah paranormal kondang pembuat pusaka di Indonesia terus bertambah. Bisa dibilang, hal tersebut adalah suatu hal yang sangat wajar. Itu karena, perkembangan zaman yang dibarengi dengan luar biasanya perkembangan teknologi membuat hal tersebut menjadi sangat mungkin. Tapi yang jadi pertanyaan, apakah paranormal kondang tersebut dapat memastikan kepercayaan?… selengkapnya
Kisah UMMU MA’BAD Kisah Ummu Ma’bad yang masyhur adalah dari sebuah hadits yang diriwayatkan olehnya bahwa Rasulullah suatu ketika melewati Ummu Ma’bad, dan meminta susu atau akan membeli daging darinya, waktu kehabisan perbekalan dan air minum dan tidak mendapati sesuatu apapun. Maka beliau pun melihat seekor kambing dekat sebuah kemah yang terbuka, kambing itu adalah… selengkapnya
Karomah Tasbih Kayu Kokka Hitam Karomah Tasbih Kayu Kokka Hitam adalah tasbih yang terbuat dari kayu kokka hitam yang memiliki keistimewaan atau kelebihan khusus. Tasbih ini biasanya digunakan untuk berzikir dan berdoa dengan harapan mendapatkan keberkahan dan keberlimpahan dari Allah SWT. Keistimewaan dari tasbih kayu kokka hitam ini dapat bervariasi, tergantung pada keyakinan dan kepercayaan… selengkapnya
Tentang Perdebatan Sorga dan Neraka dan Pengaduan Neraka. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Berdebatlah sorga dan neraka. Neraka berkata : Saya diberi keutamaan dengan orang-orang yang sombong dan tukang paksa” Dan sorga berkata : “Kenapakah tidak masuk padaku kecuali orang-orang yang lemah dan orang bawahan ?” Allah Yang Maha… selengkapnya
Manfaat Air Seni Manusia Oleh: Syaefudin* *** Hidayatullah.com – Air seni, air kencing, atau urin adalah nama yang semakna. Ia merupakan cairan sisa reaksi biokimiawi rumit yang terjadi di dalam tubuh. Meski zat buangan, urin manusia masih mengandung bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan potasium. Bila menumpuk dan tidak dikeluarkan, maka akan menjadi racun yang… selengkapnya
Berita Artikel Legenda Asal Mula Lomba Bidar Lomba bidar adalah lomba mendayung perahu yang dinamai ‘bidar’. Seni dayung tradisional Palembang ini hidup sejak zaman dahulu kala hingga sekarang. Pada perayaan hari besar, terutama Hari Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus, lomba bidar dilangsungkan di Sungai Musi yang mengalir di tengah-tengah kota Palembang. Perahu bidar berbentuk… selengkapnya
Berita Artikel Kejahatan Perang Paling Biadab Sepanjang Sejarah Hitler Dan Holocaust Hitler adalah seorang diktator sengit Nazi Jerman, menurut perkiraan dia membunuh sekitar lebih dari 4 juta orang Yahudi di seluruh Eropa dan pembantaian ini dikenal sebagai Holocaust dalam sejarah. kebencian Hitler untuk orang-orang Yahudi dapat diukur dari fakta bahwa ia mencoba untuk membunuh… selengkapnya