Kujang Pusaka Khodam Prabu Siliwangi
Rp 400.000Kode | 8589 |
Stok | Tersedia |
Kategori | Keris Kamardikan, Spesial Pusaka Dunia |
Kujang Pusaka Khodam Prabu Siliwangi
Kujang Pusaka Khodam Prabu Siliwangi Nama Produk ini.
Kujang Pusaka Khodam Prabu Siliwangi mempunyai khasiat Insya Allah untuk mengalahkan pesaing bisnis, membuat bisnis mudah maju berkembang, membuat mata batin lebih peka, pagar diri dari serangan ilmu gaib, menjebol benteng gaib musuh, membangkitkan ajian pelet pengasihan pemikat.
Nama Dapur / Bentuk Keris ini : Kujang
Nama Pamor / Lambang / Filosofi : Rajah
Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kamardikan
Panjang Bilah : 20,5 CM
Panjang Bilah + Handle Kujang : 33 CM
Asal Usul Pusaka : Dari Mpu Wesi Aji.
Warangka Kujang Handle Kepala Harimau.
Foto Keris Asli Tanpa Editan, Dijamin & Garansi Keris Sama Dengan di Foto.
Stok produk/barang ini : Sangat Terbatas.
8589
Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata.Sejarah Kujang : Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya kurang lebih 20 cm dan beratnya sekitar 300 gram.
Menurut Sanghyang siksakanda ng karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda.
Kujang dikenal sebagai benda tradisional masyarakat Jawa Barat (Sunda) yang memiliki nilai sakral serta mempunyai kekuatan magis. Beberapa peneliti menyatakan bahwa istilah “kujang” berasal dari kata kudihyang (kudi dan Hyang. Kujang (juga) berasal dari kata Ujang, yang berarti manusia atau manusa. Manusia yang sakti sebagaimana Prabu Siliwangi.
Kudi diambil dari bahasa Sunda Kuno yang artinya senjata yang mempunyai kekuatan gaib sakti, sebagai jimat, sebagai penolak bala, misalnya untuk menghalau musuh atau menghindari bahaya/penyakit. Senjata ini juga disimpan sebagai pusaka, yang digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya dengan meletakkannya di dalam sebuah peti atau tempat tertentu di dalam rumah atau dengan meletakkannya di atas tempat tidur (Hazeu, 1904 : 405-406). Sementara itu, Hyang dapat disejajarkan dengan pengertian Dewa dalam beberapa mitologi, namun bagi masyarakat Sunda Hyang mempunyai arti dan kedudukan di atas Dewa, hal ini tercermin di dalam ajaran “Dasa Prebakti” yang tercermin dalam naskah Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian disebutkan “Dewa bakti di Hyang”.
Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang mempunyai kekuatan tertentu yang berasal dari para dewa (=Hyang), dan sebagai sebuah senjata, sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus di kalangan masyarakat Jawa Barat (Sunda). Sebagai lambang atau simbol dengan niali-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, Kujang dipakai sebagai salah satu estetika dalam beberapa lambang organisasi serta pemerintahan. Disamping itu, Kujang pun dipakai pula sebagai sebuah nama dari berbagai organisasi, kesatuan dan tentunya dipakai pula oleh Pemda Propinsi Jawa Barat.
Di masa lalu Kujang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda karena fungsinya sebagai peralatan pertanian. Pernyataan ini tertera dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian (1518 M) maupun tradisi lisan yang berkembang di beberapa daerah diantaranya di daerah Rancah, Ciamis. Bukti yang memperkuat pernyataan bahwa kujang sebagai peralatan berladang masih dapat kita saksikan hingga saat ini pada masyarakat Baduy, Banten dan Pancer Pangawinan di Sukabumi.
Dengan perkembangan kemajuan, teknologi, budaya, sosial dan ekonomi masyarakat Sunda, Kujang pun mengalami perkembangan dan pergeseran bentuk, fungsi dan makna. Dari sebuah peralatan pertanian, kujang berkembang menjadi sebuah benda yang memiliki karakter tersendiri dan cenderung menjadi senjata yang bernilai simbolik dan sakral. Wujud baru kujang tersebut seperti yang kita kenal saat ini diperkirakan lahir antara abad 9 sampai abad 12.
Karakteristik sebuah kujang memiliki sisi tajaman dan nama bagian, antara lain : papatuk/congo (ujung kujang yang menyerupai panah), eluk/silih (lekukan pada bagian punggung), tadah (lengkungan menonjol pada bagian perut) dan mata (lubang kecil yang ditutupi logam emas dan perak). Selain bentuk karakteristik bahan kujang sangat unik cenderung tipis, bahannya bersifat kering, berpori dan banyak mengandung unsur logam alam.
Dalam Pantun Bogor sebagaimana dituturkan oleh Anis Djatisunda (996-2000), kujang memiliki beragam fungsi dan bentuk. Berdasarkan fungsi, kujang terbagi empat antara lain : Kujang Pusaka (lambang keagungan dan pelindungan keselamatan), Kujang Pakarang (untuk berperang), Kujang Pangarak (sebagai alat upacara) dan Kujang Pamangkas (sebagai alat berladang). Sedangkan berdasarkan bentuk bilah ada yang disebut Kujang Jago (menyerupai bentuk ayam jantan), Kujang Ciung (menyerupai burung ciung), Kujang Kuntul (menyerupai burung kuntul/bango), Kujang Badak (menyerupai badak), Kujang Naga (menyerupai binatang mitologi naga) dan Kujang Bangkong (menyerupai katak). Disamping itu terdapat pula tipologi bilah kujang berbentuk wayang kulit dengan tokoh wanita sebagai simbol kesuburan.
Nilai Kujang sebagai sebuah jimat atau azimat, pertama kali muncul dalam sejarah Kerajaan Padjadjaran Makukuhan dan Panjalu. Tepatnya pada masa pemerintahan Prabu Kudo Lalean(disebut juga Prabu Kuda Lelean di tanah Sunda dan Kerajaan Panjalu Ciamis). Prabu Kuda Lelean / Kudo lalean juga dikenal sebagai Hyang Bunisora dan Batara Guru di Jampang karena menjadi seorang petapa atau resi yang mumpuni di Jampang (Sukabumi).
Sejak itu, Kujang secara berangsur-angsur dipergunakan para raja dan bangsawan Kerajaan itu sebagai lambang kewibawaan dan kesaktian. Suatu ketika, Prabu Kudo Lalean tengah melakukan tapa brata di suatu tempat. Tiba-tiba sang prabu mendapat ilham untuk mendesain ulang bentuk Kujang, yang selama ini dipergunakan sebagai alat pertanian.
Anehnya, desain terbaru yang ada di benak sang Prabu, bentuknya mirip dengan Pulau “Djawa Dwipa”, yang dikenal sebagai Pulau Jawa pada masa kini. Nah, setelah mendapat ilham itu, segera prabu Kudo Lalean menugaskan Mpu Windu Supo, seorang pandai besi dari keluarga kerajaan. Ia diminta membuat mata pisau seperti yang ada di dalam pikiran sang Prabu. Mulanya, Mpu Windu Supo gusar soal bentuk senjata yang mesti dibuatnya. Maka sebelum melakukan pekerjaan, Mpu Windu Supo melakukan meditasi, meneropong alam pikiran sang prabu. Akhirnya didapatlah sebuah bayangan tetang purwa rupa (prototype) senjata seperti yang ada dalam pikiran Kudo Lalean.
Setelah meditasinya usai, Mpu Windu Supo memulai pekerjaannya. Dengan sentuhan-sentuhan magis yang diperkaya nilai-nilai filosofi spiritual, maka jadilah sebuah senjata yang memiliki kekuatan tinggi. Inilah sebuah Kujang yang bentuknya unik, dan menjadi sebuah objek bertenaga gaib. Senjata ini memiliki 2 buah karakteristik yang mencolok. Bentuknya menyerupai Pulau Jawa dan terdapat 3 lubang di suatu tempat pada mata pisaunya. Inilah sebuah senjata yang pada generasi mendatang selalu berasosiasi dengan Kerajaan Padjadjaran Makukuhan.
Bentuk Pulau Jawa sendiri merupakan filosofi dari cita-cita sang Prabu, untuk menyatukan kerajaan-kerajaan kecil tanah Jawa menjadi satu kerajaan yang dikepalai Raja Padjadjaran Makukuhan. Sementara tiga lubang pada pisaunya melambangkan Trimurti, atau tiga aspek Ketuhanan dari agama Hindu, yang juga ditaati oleh Kudo Lalea. Tiga aspek Ketuhanan menunjuk kepada Brahma, Vishnu, dan Shiva. Trinitas Hindu (Trimurti) juga diwakili 3 kerajaan utama pada masa itu. Kerajaan-kerajaan itu antara lain Pengging Wiraradya, yang berlokasi di bagian Timur Jawa; Kerajaan Kambang Putih, yang berlokasi di bagian Utara Jawa, dan Kerajaan Padjadjaran Makukuhan, berlokasi di Barat.
Bentuk Kujang berkembang lebih jauh pada generasi mendatang. Model-model yang berbeda bermunculan. Ketika pengaruh Islam tumbuh di masyarakat, Kujang telah mengalami reka bentuk menyerupai huruf Arab “Syin”. Ini merupakan upaya dari wilayah Pasundan, yakni Prabu Kian Santang(Dikenal juga dengan Nama Prabu Borosngora ,dan Bunisora Suradipati dari kerajaan panjalu), yang berkeinginan meng-Islamkan rakyat Pasundan. Akhirnya filosofi Kujang yang bernuansa Hindu dan agama dari kultur yang lampau, direka ulang sesuai dengan filosofi ajaran Islam. Syin sendiri adalah huruf pertama dalam sajak (kalimat) syahadat dimana setiap manusia bersaksi akan Tuhan yang Esa dan Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya. Dengan mengucap kalimat syahadat dan niat di dalam hati inilah, maka setiap manusia secara otomatis masuk Islam.
Manifestasi nilai Islam dalam senjata Kujang adalah memperluas area mata pisau yang menyesuaikan diri dengan bentuk dari huruf Syin. Kujang model terbaru seharusnya dapat mengingatkan si pemiliknya dengan kesetiannya kepada Islam dan ajarannya. Lima lubang pada Kujang telah menggantikan makna Trimurti. Kelima lubang ini melambangkan 5 tiang dalam Islam (rukun Islam). Sejak itulah model Kujang menggambarkan paduan dua gaya yang didesain Prabu Kudo Lalean dan Prabu Kian Santang. Namun wibawa Kujang sebagai senjata pusaka yang penuh “kekuatan lain” dan bisa memberi kekuatan tertentu bagi pemiliknya, tetap melekat.
Dalam perkembangannya, senjata Kujang tak lagi dipakai para raja dan kaum bangsawan. Masyarakat awam pun kerap menggunakan Kujang sama seperti para Raja dan bangsawan. Di dalam masyarakat Sunda, Kujang kerap terlihat dipajang sebagai mendekorasi rumah.
Bagi Pembeli Baru Wajib Baca :
- Cara Memilih Keris Pusaka
- Keris Pusaka Kuno Investasi Menguntungkan
- 70 Nama Empu Keris Pusaka
- 187 Keris Pusaka Paling Dicari
Hubungi Kami di :
BlackBerry: 2B1 88008
Phone :+6285 2939 88885
Sms : +6285 2939 88885
WhatsApp : +6285 2939 88885
Line : pusakadunia
WeChat : pusakadunia
Instagram : pusakadunia
Kujang Pusaka Khodam Prabu Siliwangi ini bisa dimiliki oleh Penggemar Keris Pusaka yang mengutamakan khasiat dan isi bertuah didalamnya.
Kujang Pusaka Khodam Prabu Siliwangi ini bisa dimiliki oleh aktivis pemelihara Budaya Tosan Aji yang mengutamakan Keindahan Barang Antik Warisan Bangsa yang patut dipelihara dan dijaga demi melestarikan Cagar Budaya Indonesia.
Kujang Pusaka Khodam Prabu Siliwangi ini bisa dimiliki oleh Pecinta dan Penggemar Tosan Aji yang mempertimbangkan keduanya, baik dari segi Khasiat Keris Pusaka maupun sebagai Barang Antik yang harus dijaga dan dilestarikan.
Kujang Pusaka Khodam Prabu Siliwangi
Berat | 250 kg |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 4.101 kali |
Keris Pusaka Panji Pengawak Wojo Keris Pusaka Panji Pengawak Wojo merupakan keris kamardikan yang memiliki bentuk unik. Keris pusaka ini adalah keris kontemporer sehingga memiliki bentuk yang langka. Para empu keris di Indonesia jarang sekali membuat keris dengan bentuk unik dan langka seperti yang satu ini. Pusaka ini memiliki energi yang cukup kuat. Keris Pusaka Panji… selengkapnya
Rp 1.600.000Mustika Ikan Lumba-lumba Bertuah Mustika Ikan Lumba-lumba Bertuah merupakan mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor sosok ikan lumba-lumba yang melompat sungguh sangat indah sekali. Mustika ini juga memiliki perpaduan warna yang elegan, selain itu mustika tersebut energi spiritualnya tingkat tinggi. mustika yang menjadi incaran banyak orang yang memiliki energi alami sangat melimpah guna keberuntungan hidup…. selengkapnya
Rp 425.000Nama Aura Cinta Mustika Bertuah, Jenis Batu Cinta Citrine, Khasiat, Tuah, Manfaat Insya Allah untuk spesial pembuka aura dan membuat tampil menarik mempesona seperti kalangan artis selebriti dan pejabat tinggi, memudahkan memikat siapapun, membuka dan membersihkan aura secara rutin sehingga aura tetap jernih tanpa harus datang ke paranormal. Ukuran Batu : -+ 8X10 milimeter. Stok… selengkapnya
Rp 750.000Mustika Palung Laut Nyi Roro Kidul Koleksi Sesepuh Mustika Palung Laut Nyi Roro Kidul Koleksi Sesepuh merupakan salah satu mustika bertuah koleksi sesepuh yang memiliki pamor Puser Bumi yang Unik. Batu mustika ini memiliki power energi tingkat tinggi yang memiliki fungsi untuk membangkitkan aura rezeki. Batu mustika seperti ini memang sangat jarang sekali didapatkan dan… selengkapnya
Rp 900.000Nama Produk ini Batu Mustika Pandan Sutra. Batu Mustika Pandan Sutra ini Khasiat / Manfaat Insya Allah untuk membersihkan aura, bedah aura, membuka aura ketampanan/kecantikan, membangkitkan daya tarik pesona, pengasihan, memikat siapapun, kesuksesan karir, serta untuk kesuksesan publik figur, energinya kuat dan alami. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pandan Sutra. Produk jenis ini ditemukan… selengkapnya
Rp 450.000Keris Pusaka Tilam Upih Kenanga Ginubah Keris Pusaka Tilam Upih Kenanga Ginubah adalah senjata berbilah tradisional Jawa, seringkali dengan bilah yang ramping, runcing, dan asimetris. Dikatakan mengandung semua kekuatan dan kebijaksanaan para dewa tetapi terkenal dengan simbolisme yang kompleks. Keris diyakini memiliki sifat magis yang kuat ketika digunakan dalam pertempuran dan simbolisme ini dapat dilihat… selengkapnya
Rp 3.700.000Mustika Pelet Tetes Asmoro Mustika Pelet Tetes Asmoro adalah mustika spesial pusaka dunia yang merupakan mustika bertuah yang sangat indah. Batu mustika ini memiliki warna yang sangat eksotik dan menawan, sehingga batu ini sangat cocok untuk dijadikan cincin atau liontin. Batu mustika ini memiliki tuah khasiat yang sangat ampuh, tidak heran jika pecinta pusaka bertuah… selengkapnya
Rp 800.000Mustika Khodam Prabu Siliwangi Asli Mustika Khodam Prabu Siliwangi Asli memiliki kekuatan spiritual yang besar. Mustika ini memiliki kemampuan menahan kutukan bagi orang-orang, menjadikan mereka mampu membantu membangkitkan energi spiritual dalam diri sendiri, meningkatkan kedudukan, kharisma raja, wibawa raja dan promosi dagang. Selain itu juga dapat meningkatkan pelet pesona melalui pidato, kesuksesan bisnis dan rejeki… selengkapnya
Rp 1.150.000Keris Raja Naga Besi Kursani Kuning Emas Keris Raja Naga Besi Kursani Kuning Emas ini merupakan keris pusaka dengan jumlah luk 13 berdapur naga yang terbuat dari besi kursani dengan warangka juga sepenuhnya dari besi kursani berhiaskan rajah aksara jawa yang sangat indah dan gagah sekali. Keris Raja Naga Besi Kursani Kuning Emas ini mempunyai… selengkapnya
Rp 575.000Mustika Gunung Slamet Sudah Teruji Mustika Gunung Slamet Sudah Teruji adalah mustika bertuah yang memiliki bentuk pamor serta perpaduan warna yang indah serta elegan sekali. Mustika tersebut juga sudah melalui hasil tes laboratorium / gemology batu dan sudah ada sertifikasi batu mustika tersebut asli natural serta dapat dipertanggung jawabkan keasliannya. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Gunung… selengkapnya
Rp 400.000