Keris Panimbal Kerajaan Mataram
Stok | |
Kategori | Pusaka Terjual |
Keris Panimbal Kerajaan Mataram
Nama Pusaka : Keris Panimbal Mataram
Dapur / Bentuk : Panimbal
Pamor / Lambang / Filosofi : Pedaringan Kebak
Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kerajaan Mataram Sultan Agung
Tahun Pembuatan : Abad 16
Model Bilah Pusaka : Luk 9
Panjang Bilah-Gonjo Keris : 33,6 CM
Panjang Seluruh Keris : 40 CM
Asal Usul Pusaka : Segoro Kidul
Warangka Gayaman Yogyakarta, Original Kuno.
Garansi Kami : Pusaka Dijamin Kuno / Sepuh.
Yoni / Tuah / Khasiat : Pamor Pedaringan Kebak ini ditinjau dari gambaran motifnya sangat mirip dengan pamor wos wutah. Ditinjau dari sudut arti namanya pun ada kaitannya. Wos Wutah artinya Beras Tumpah, sedangkan Pedaringan Kebak artinya Peti Beras yang penuh. Kata “pedaringan” artinya peti beras. Dulu, orang Jawa umumnya menyimpan beras dalam sebuah peti besar terbuat dari kayu. Dari segi bentuk gambaran pamornya, pedaringan kebak lebih ruwet dibandingkan dengan bentuk gambaran pamor wos wutah. Pamor ini boleh dikatakan menempati hampir seluruh permukaan bilah keris, tidak mengelompok menjadi beberapa bagian. Sedangkan tuahnya sama dengan tuah pamor wos wutah hanya lebih kuat pamor ini. yaitu ketentraman rumah tangga, karier, kerejekian, memudahkan datangnya rezeki, kesuksesan karir, usaha, dagang, bisnis, penolak bencana, pagar diri dan tempat usaha dari serangan santet, guna-guna dan ilmu sihir. Pamor ini tidak pemilih, artinya siapa saja cocok memilik keris dengan pamor ini. Selain itu Keris Panimbal mempunyai Tuah Kelancaran Kerejekian tingkat tinggi, Menunjang Karir dan Bisnis, Pengasihan Khusus dan Umum, Membangkitkan Saudara Gaib, Mendatangkan Bala Bantuan Khodam, Pagar Diri Dari Ilmu Sihiri, Pagar Gaib Rumah dan Tempat Usaha, Penangkal Penyakit Sihir, Keselamatan dan Keberuntungan hidup.
Keterangan Tambahan :
Apa yang terlintas dibenak anda jika disodorkan nama Sultan Agung? Sultan Agung adalah seorang raja besar yang pernah memimpin Kerajaan Mataram Islam kurang lebih selama 33 tahun. Raja yang membawa Mataram pada puncak kejayaan. Kebesaran Sultan Agung terlihat dari luasnya wilayah Mataram, kemampuannya mempertahankan dominasi politik Mataram secara internal maupun hubungannya dengan kerajaan-kerajaan di luar Jawa. Kebesaran nama Sultan Agung juga terbukti pada kegigihannya menggempur VOC di Batavia sebanyak dua kali meskipun mengalami kegagalan.
Sangat jarang sekali Sultan Agung dikenalkan sebagai seorang pribadi. Kepribadian seorang raja yang memegang teguh doktrin keagungbinataraan. Raja yang baik adalah raja yang menjalankan kekuasaannya dalam keseimbangan antara kewenangannya yang besar dengan kewajibannya yang besar pula. Begitulah konsep keagungbinataraan. Ditambah lagi berbudi bawa leksana, ambeg adil paramarta. Sifat ini tidak mengurangi besarnya kekuasaan raja, tetapi mengimbanginya.
Orang yang besar maka berpikir besar. Hal inilah yang membawa Sultan Agung pada kejayaannya menjadi seorang Raja. Tidak hanya berbekal pada keturunan darah birunya tetapi juga cara berpikirnya yang jauh ke depan. Saat Anyakrawati wafat, terlepas dari konspirasi politik yang ada pada waktu itu, Sultan Agung berusaha agar dialah yang menjadi penggati raja, bukan Martapura, adek lain ibu yang masih berusia 8 tahun. Sedangkan Sultan agung pada waktu itu telah berusia 20 tahun. Usia 20 tahun merupakan usia matang bagi seorang pangeran menjadi raja. Menurutnya Mataram akan menjadi sebuah kerajaan besar jika berada ditangan seorang raja yang kuat dan siap memikul tanggung jawab besar. Sultan Agung telah memperhitungkan tantangan yang kelak dihadapi Mataram. Tantangan dari dalam yang berupa gejolak daerah-daerah bawahan yang tidak taat maupun tantangan dari bangsa asing, terutama VOC yang mulai mencengkeramkan kekuasannya di Jawa.
Keluasan wawasan politik Sultan Agung membuat ia bertekad mempersatukan seluruh Jawa dibawah Mataram sebagai wujud kekuasaan raja yang utuh dan bulat. Sejarah mencatat kekuasaan Sultan Agung meliputi seluruh wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat samapai dengan Kerawang, Jawa Timur sampai dengan Jember dan Madura. Meskipun dalam perjalanannya Sultan Agung belum berhasil menaklukan Banten dan Blambangan. Dibawah pemerintahan Sultan Agung, Mataram menjalin kerjasama dengan siap saja, baik dari kalangan bangsa sendiri maupun bangsa asing. Sultan Agung selalu cermat dan sangat hati-hati saat melakukan hubungan kerjasama. Dia memperhitungkan untung rugi yang akan diperoleh Mataram dengan kerjasama yang terjalin.
Apabila menilik lebih dalam tentang gambaran pribadi Sultan Agung maka hal itu terlihat dari kesan yang diperoleh seorang Eropa bahwa Sultan Agung tidak bisa dianggap remeh. “ Wajahnya kejam, Raja dengan dewan penasehatnya memerintah dengan keras, sebagaimana sebuah negara besar”. Begitulah kesaksian saudagar Balthasarvan Eyndhoven ketika datang ke Mataram pada tahun 1614 bersama dengan Van Surck untuk memberikan ucapan selamat atas pengangkatannya sebagai seorang pemangku pemerintahan.
Keadaan fisik Sultan Agung dapat digambarkan dari pengamatan Dr. H. de Haen yang menyatakan bahwa Sultan adalah seorang yang berada pada puncak kehidupannya, berusia antara 20 – 30 tahun, berbadan bagus. Sedikit lebih hitam dari rata-rata orang Jawa, hidung kecil dan tidak pesek, mulut datar dan agak lebar, kasar dalam bahasa, lamban dalam berbicara, berwwajah tenang, dan tampak cerdas. Cara memandangnya seperti singa, cermat dan waspada.
Kecerdasan Sultan agung tergambar dari sifatnya yang selalu ingin tahu. Sultan Agung pernah menanyakan kepada de Haen dimana letak negeri Belanda, Inggris, dan Spanyol. Kadang-kadang ia menanyakan nama- nama Gubernur Jenderal VOC. Sultan Agung juga bernafsu belajar huruf latin dan bahasa Belanda. Dengan wawasan yang ia miliki, menjadikan Sultan Agung sebagai sosok yang berkharisma.
Sultan Agung dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan keras, terutama dalam menegakkan hukum. Sebagai contoh ketika putera mahkota berbuat serong dengan istri Tumenggung Wiraguna seorang panglima perang Mataram, Sultan Agung menghukum putranya dengan mengusirnya keluar keraton. Sultan juga menerapkan hukuman yang keras kepada para tahanan dan siapapun yang dianggap bersalah. Sehingga Sultan Agung menimbulkan rasa takut bagi rakyatnya, meskipun menurut dia pengawasan yang keras lebih baik daripada menimbulkan rasa takut. Bahkan ia menerapkan dua pilihan hukuman bagi tawanan Belanda, dibunuh atau disunat. Sunat/khitan merupakan hal yang sangat asing bagi orang Belanda sehingga tampak mengerikan. Meskipun demikian, Sultan Agung tidak segan-segan memberikan maaf jika terbukti tidak bersalah.
Sebagai seorang muslim, Sultan Agung adalah sosok seorang raja yang saleh dalam pandangan pejabat kerajaan maupun rakyatnya bahkan orang-orang Belanda. Berbeda dengan para priyayi kebanyakan pada waktu itu yang melekatkan agama hanya untuk kepentingan politik. Sultan Agung secara rutin pergi ke masjid yang diikuti oleh para pembesar kerajaan. Ketika hari Jum’at, Sultan mewajibkan seluruh rakyatnya yang laki-laki untuk berduyun-duyun pergi ke masjid. Sejak pukul 9 pagi, Sultan sudah berangkat dan selalu menanyakan siapa saja yang tidak hadir beserta alasan ketidakhadirannya. Sultan juga merayakan hari-hari besar Islam, Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, yang kemudian memunculkan budaya gerebeg dan sekaten.
Seorang raja (pemimpin) menjadi sangat berwibawa dan berkharisma tidak hanya karena kekuasaannya tetapi keteladanannya. Ia memberikan contoh nyata bagi rakyatnya tidak hanya sekedar memerintah. Sultan dikenal sebagai sosok yang sangat taat pada aturan-aturan Islam jauh sebelum pemberlakuan tarikh Islam. Bahkan semakin taat seiring dengan pertambahan usianya dan ketaatannya ini juga diberlakukan bagi orang-orang yang ada di sekelilingnya. Hukum yang diterapkan pun disesuaikan dengan hukum Islam, meskipun sultan juga tetap menghormati hukum adat. Sehingga perpaduan antara keduanya melahirkan undang-undang baru yang lebih dikenal dengan Surya Alam.
Kebesaran Sultan Agung juga ditunjukkan pada perhatiannya yang besar terhadap kesenian dan kebudayaan. Pada masanya, seni sastra mengalami perkembangan yang pesat. Banyak buku-buku sastra yang dihasilkan pada waktu itu, seperti Nitisruti, Nitipraja, dan Sastragending. Seni bangunan juga mengalami perkembangan.
Sultan Agung membangun keraton baru di Kerto. Sultan Agung juga berjasa dalam pembuatan tahun Saka yang merupakan perpaduan antara tahun Jawa dan tarikh Islam. Melekatnya gelar Sultan pada raja-raja Mataram diawali dari Sultan Agung yang mengadopsi dari bangsa Arab. Wawasan kebudayaan Sultan Agung mencerminkan pandangan kebudayaan Jawa yang terbuka terhadap budaya-budaya luar untuk memperkaya budaya yang telah dimiliki orang Jawa. Ia telah memberikan contoh keterbukaan terhadap pengaruh budaya luar tanpa harus mengubur budaya sendiri.***
Kisah Kesaktian Sultan Agung
Kerajaan-kerajaan zaman dulu di tanah air mempunyai ensiklopedia klenik yang menarik. Seperti kisah Sultan Agung dengan Ki Juru Taman, abdinya yang berwujud raksasa siluman. Karena kesaktiannya, Juru Taman selalu mendapat kepercayaan dari Sultan Agung untuk melaksanakan tugas-tugas yang penting dan berat. Tugas-tugas ini adalah tugas negara yang rahasia. Juru Taman itu dulunya abdi Kanjeng Panembahan Senapati, kakek Sultan Agung. Ketika terjadi peperangan di Pajang, Juru Taman berhasil membunuh sultan Pajang. Itulah sebabnya Panembahan Senapati sangat senang kepadanya. Sultan Agung menerima Juru Taman sebagai suatu wasiat yang diwariskan kakeknya almarhum.
SUATU ketika Sultan Agung bermaksud akan pergi ke Banten, jajahannya yang belum takluk. Ia ingin melihat dari dekat wilayah bakal medan perangnya ini. Karena itu, kepergiannya haruslah diam-diam, tidak diketahui orang. Sultan Agung memanggil Juru Taman dan bermaksud menggunakan kesaktian abdi setianya ini untuk tugas rahasia Itu. Setelah sembah hormat, dengan cekatan Juru Taman mengangkat singgasana lalu membumbungkannya ke angkasa, sementara Sultan Agung masih duduk di atasnya. Dengan masih bersinggasana ini, Sultan Agung melesat ke angkasa secepat kilat menuju kerajaan Banten.
Sungguh takjub Sultan Agung dengan kesaktian abdi gaibnya ini karena dalam waktu sekejap saja telah sampai ia di angkasa kerajaan Banten. Dari atas, Sultan Agung dapat dengan jelas melihat keadaan kerajaan di jauh sebelah barat Mataram ini, dengan tanpa diketahui oleh siapapun. Ketika itu di istana Banten sedang berlangsung pertunjukan wayang kulit dengan meriahnya. “Turunkan aku ke bawah, Ki Juru Taman,” perintah Sultan Agung tiba-tiba. “Aku ingin melihat wayang Banten apakah sama dengan wayang Mataram,” begitu titah raja yang agung ini.
Kemudian Sultan Agung diturunkan oleh Ki Juru Taman di pendapa istana itu. Sultan Agung masih tetap duduk di singgasananya. Sementara Juru Taman dengan wujud gaibnya berjaga demi keselamatan sang raja junjungannya.
Mendapati seorang priyayi yang hadir tiba-tiba di tengah pertunjukan wayang, orang-orang yang ada di pendapa itu terkejut dibuatnya. Mereka heran bagaimana cara datangnya priyayi ini. Apalagi kedatangannya disertai bau harum bagai wangi gunung bunga. Dan yang lebih mengherankan lagi, priyayi ini masih duduk di singgasananya dengan segala kebesaran seorang raja.
Serta merta yang hadir menundukkan muka kena pengaruh wibawa dari wajah Sultan Agung yang bersinar bak rembulan. Raja Banten pun datang dengan sikap sangat hormat dan serta merta menyatakan baktinya. Sultan Agung menaklukan kerajaan Banten tanpa peperangan.
Karena merasa rajanya akan aman di tempat itu, Juru Taman pergi menemui teman-temannya, bangsa siluman di negeri Banten. Sepeninggal Juru Taman, Sultan Agung berpamitan kepada raja Banten. Segera Sultan Agung turun dari singgasananya dan memangil Juru Taman. Yang dipanggil tentu saja tidak datang karena memang sudah tidak ada di tempat itu. Sultan Agung merasa khawatir, sudah ia putari pendapa itu tapi tetap tidak dapat ia temukan abdinya.
Sesudah menemui teman-temannya, Juru Taman segera kembali ke pendapa. Juru Taman terkejut melihat junjungannya tidak berada di tempatnya lagi, kecuali tinggal singgasananya saja. Ia mengira Sultan Agung telah kembali ke Mataram seorang diri dengan cepat. Segera saja Juru Taman menyusul rajanya ke Mataram dengan menjunjung singgasana itu.
Melihat singgasana Sultan Agung yang tiba-tiba hilang lenyap dalam tempo sekejap mata, sultan Banten beserta rakyatnya melongo. Tidak habis rasa heran mereka bagaimana seorang raja yang mampu datang secara tiba-tiba, masih dengan singgasananya pula, dan ketika pulang singgasannya bisa hilang pula dalam sekejap.
Keris Panimbal Kerajaan Mataram
Berat | 250 kg |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 3.059 kali |
Mustika F4 adalah nama Produk ini. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika F4 Insya Allah untuk memancarkan pesona dan daya pikat, siapapun yang melihat akan terpikat terperdaya, memudahkan mencari jodoh dan pasangan kencan. Produk Jenis ini bernama Batu Akik Pamor Empat Warna Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran Batu : 27x27x5 milimeter…. selengkapnya
Rp 300.000Mustika Khodam Pengawal Gaib Mustika Khodam Pengawal Gaib merupakan mustika yang memiliki energi positif yang melimpah. Mustika ini bagus digunakan untuk ageman atau sarana pendamping hajat anda. Energi mustika mudah menyatu dengan aura manusia sehingga tuah dan khasiatnya akan lebih maksimal. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Khodam Pengawal Gaib Insya Allah untuk memiliki khodam perewangan, mendatangkan… selengkapnya
Rp 325.000Pusaka Jala Emas Pembuka Pintu Rezeki Koleksi Sesepuh Pusaka Jala Emas Pembuka Pintu Rezeki Koleksi Sesepuh merupakan benda mustika bertuah yang berisikan sosok khodam Raja. Benda mustika tersebut juga merupakan salah satu mustika koleksi Sesepuh Pusaka Dunia. Mustika tersebut sangat jarang sekali didapatkan dan energi spiritualnyapun sangat kuat. Selain itu mustika ini didapatkan dari gunung… selengkapnya
Rp 800.000Mustika Langka Teratai Hijau Nyai Roro Kidul Mustika Langka Teratai Hijau Nyai Roro Kidul Merupakan Mustika Koleksi Sesepuh Pusaka Dunia yang Istimewa dan Super Langka dengan Energi Spiritual Tingkat Tinggi Kuat Sempurna! maka dari itu segera miliki mustika yang satu ini sebelum dimiliki orang lain. Pembelian mustika ini lengkap dengan liontinnya. Khasiat Mustika Langka Teratai… selengkapnya
Rp 750.000Souvenir Gunting Kuku Souvenir Gunting Kuku adalah souvenir dengan bentuk guntingan kuku yang terbuat dari logam berkualitas dan finishing yang sempurna sehingga tajam serta mengkilap. Souvenir gunting kuku ini sudah dilengkapi dengan kemasan plastik bening dan kawat pita emas, sehingga sangat praktis untuk dijadikan souvenir dalam berbagai acara. Souvenir Gunting Kuku ini biasa untuk digunakan… selengkapnya
Rp 1.500Garansi Uang Mahar Kembali, Kami Menjamin Mustika Batu Asli, Bukan Sintetis. Nama : Mustika Brojoguno Ukuran Mustika : 7 X 9 milimeter Jenis Batu : Hematite Asal Usul : Penarikan Inti Bumi, Natural 100%. Khasiat Bertuah Insya Allah untuk kembalikan serangan santet dan black magic, keselamatan dalam pekerjaan dan perjalanan, anti gendam, anti hipnotis, pagar… selengkapnya
*Harga Hubungi CSGaransi Uang Mahar Kembali, Kami Menjamin Mustika Batu Asli, Bukan Sintetis. Nama : Mustika Kecubung Rambut Ukuran Mustika : 12.8 X 10.4 X 7.4 milimeter Jenis Batu : Black Rutile / Amethyst Asal Usul : Penarikan, Natural 100%. Khasiat Bertuah Insya Allah untuk Pengasihan Tingkat Tinggi, Pemikat, Pemanis, Membuka Aura, Memikat Customer, Kawibawaan, Agar Kata-kata… selengkapnya
*Harga Hubungi CSKorek Api ini memiliki model yang sangat ramping dan sangat elegan sekali, ditambah korek ini memiliki corak warna yang terkesan indah dan cantik, korek api ini memiliki nyala api biasa jadi untuk pemakaian gasnya sangat irit dan besar kecilnya nyala api bisa diatur sesuai selera anda. Korek Api Cantik Elegan. Ukuran Korek Api Cantik Elegan… selengkapnya
Rp 25.000Nama : Batu Mustika Akik Darah Ukuran : 12x13x18 milimeter Jenis Batu : Akik Darah Stok Barang : 3 buah saja Jaminan : Dijamin Asli dan Bukan Sintetis (Palsu). Garansi : Uang Mahar Kembali jika terbukti Sintetis (Palsu). Gambar : Foto Original Tanpa Editan, Size diperkecil biar mudah diakses. Asal Usul : Penarikan Alam. Khasiat… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMustika Kalacakra Mustika Kalacakra merupakan mustika dengan rajah kalacakra yang terdapat di dalam batu. Mustika ini sangat menawan dan indah untuk dijadikan pelengkap koleksi anda. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Kalacakra Insya Allah untuk sarana perlindungan diri dari berbagai gangguan fisik maupun ghoib, memiliki kekuatan spiritual tinggi, pagar gaib multiguna, memiliki khodam pendamping, mampu untuk menangkal… selengkapnya
Rp 275.000