Beranda » Blog » Keraton Didalam Merapi

Keraton Didalam Merapi

Diposting pada 4 Juni 2015 oleh Pusaka Dunia / Dilihat: 531 kali

KISAH DIBALIK MERAPI

Orang yang tinggal di daerah Gunung Merapi percaya bahwa ada Keraton Mahluk Halus di gunungnya yang mirip Kraton Mataram dalam dunia manusia. Konon Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram memperoleh kemenangan dalam perang melawan kerajaan Pajang dengan bantuan penguasa Merapi. Gunung Merapi meletus hingga menewaskan pasukan tentara Pajang, sisanya lari pontang-panting ketakutan. Penduduk yakin bahwa Gunung Merapi selain dihuni oleh manusia juga dihuni oleh makhluk makhluk lainnya yang mereka sebut sebagai bangsa alus atau makhluk halus. Penduduk di daerah Gunung Merapi mempunyai kepercayaan tentang adanya tempat-tempat angker atau sakral. Besarnya rasa percaya masyarakat setempat terhadap keberadaan Eyang Merapi membuat mereka yakin bahwa akan hal-hal yang mistis yang terjadi menimpa masyarakat. Misalnya, pintu gerbang kramat, penduduk yang tinggal di lereng gunung Merapi itu percaya bahwa pintu gerbang tersebut penangkal dari segala marabahaya.

Keraton Didalam MerapiPara praktikan kebatinan mampu melihat kemegahan Keraton Merapi yang indah gemerlap tersebut dengan mata batinnya. Salah satu mitos yang begitu kuat di kalangan masyarakat, bahwa kawasan selatan merupakan halaman kerajaan gaib Merapi.
Pintu gerbang yang berdiri selama 9 abad itu nyaris pernah tersentuh bencana gunung Merapi. Padahal secara teknis daerah tersebut termasuk daftar daerah bahaya. Hal itu juga tak lepas dari keberadaan dua buah bukit (Wutah dan Kendit) yang berfungsi sebagai benteng desa-desa sekitar Kinahrejo.  Menurut penuturan warga, Bukit Kendit maupun bukit Wutah masuk dalam wilayah kekuasan Eyang Merapi. Itukan pasebannya (tempat untuk menghadap raja) kraton Eyang Merapi.

Tempat-tempat yang paling angker di Gunung Merapi adalah kawah Merapi sebagai Istana dan pusat Kraton mahluk halus Gunung Merapi. Di bawah puncak Gunung Merapi ada daerah batuan dan pasir yang bernama “Pasar Bubrah” yang oleh masyarakat dipercaya sebagai tempat yang sangat angker. “Pasar Bubrah” tersebut dipercaya masyarakat sebagai pasar besar Kraton Merapi dan pada batu besar yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja kursi mahkluk halus
Bagian dari Kraton mahluk halus Merapi yang dianggap angker adalah Gunung Wutoh yang digunakan sebagai pintu gerbang utama Kraton Merapi. Gunung Wutoh dijaga oleh mahkluk halus yaitu “Nyai Gadung Melati”yang bertugas melindungi lingkungan di daerah gunungnya termasuk tanaman serta hewan.

Selain tempat yang berhubungan langsung dengan Kraton Merapi ada juga tempat lain yang dianggap angker. Daerah sekitar makam Sjech Djumadil Qubro merupakan tempat angker karena makamnya adalah makam untuk nenek moyang penduduk dan itu harus dihormati.
Selanjutnya tempat-tempat lain seperti di hutan, sumber air, petilasan, sungai dan jurang juga dianggap angker. Beberapa hutan yang dianggap angker yaitu: “Hutan Patuk Alap-alap” dimana tempat tersebut digunakan untuk tempat penggembalaan ternak milik Kraton Merapi , “Hutan Gamelan dan Bingungan” serta “Hutan Pijen dadn Blumbang”. Bukit Turgo, Plawangan, Telaga putri, Muncar, Goa Jepang, Umbul Temanten, Bebeng, Ringin Putih dan Watu Gajah.

Beberapa jenis binatang keramat tinggal di hutan sekeliling Gunung Merapi dimiliki oleh Eyang Merapi. Binatang hutan, terutama macan putih yang tinggal di hutan Blumbang, pantang di tangkap atau di bunuh. Selanjautnya kuda yang tinggal di hutan Patuk Alap-alap, di sekitar Gunung Wutoh, dan diantara Gunung Selokopo Ngisor dan Gunung Gajah Mungkur adalah dianggap/dipakai oleh rakyat Kraton Mahluk Halus Merapi sebagai binatang tunggangan dan penarik kereta.

PRAJURIT KERATON

Dalam Kraton merapi terdapat organisasi sendiri yang mengatur hirarki pemerintahan dengan segala atribut dan aktivitasnya. Keraton Gunung Merapi ini dihuni oleh sembilan penjaga mahluk halus. Makhluk penjaga merapi itu antara lain :

  1. Eyang Merapi. Penduduk setempat mengatakan Eyang Merapi sebagai penunggunya. Tapi siapakah sebenarnya Eyang Merapi itu? Menurut mbah Maridjan, Eyang Merapi adalah seorang raja sekaligus tokoh utama yang menjadi pimpinan seluruh lelembut penghuni Merapi.
  2. Eyang Sapu Jagad. Tokoh kedua yang keberadaannya juga masyarakat setempat adalah Eyang Sapu Jagad. Penunggu kawah Merapi inilah yang memegang kunci meledak atau tidaknya gunung tersebut. Makanya, demi menjaga kemarahannya, setiap tahun sekali Kraton Jogjakarta menyelenggarakan ritual labuhan yang dipersembahkan kepadanya, termasuk kedua panglimanya yakni Kyai Grinjing Wesi dan Kyai Grinjing Kawat.
  3. Eyang Megantara. Tokoh ketiga adalah Eyang Megantara. Pemuka dedemit yang berdiam diri di puncak Merapi ini memiliki kewenangan mengendalikan cuaca dan mengawasi sekitar kawasan Merapi. Tidak banyak penjelasan tentang tokoh ketiga dari Penunggu Gunung Merapi ini.
  4. Nyi Gadung Melati. Tokoh keempat adalah Nyi Gadung Melati, dia pemimpin dedemit wanita dengan ratusan pasukannya yang rata-rata berwajah manis serta berseragam busana warna hijau pupus pisang. Tugas pokoknya adalah menjaga kesuburan tanaman gunung.
  5. Eyang Antaboga. Tokoh kelima adalah Eyang Antaboga. Makhluk dari bangsa jin ini mendapat tugas cukup berat karena harus selalu menjaga keseimbangan gunung agar tidak tenggelam ke dalam bumi.
  6. Kyai Petruk. Tokoh keenam adalah Kyai Petruk. Pemuka jin ini bertugas member wangsit mengenai waktu meletusnya Merapi, termasuk  juga member kiat – kiat tertentu kepada penduduk agar terhindar dari ancaman bahaya lahar panas Merapi. Di pundak jin inilah keselamatan penduduk tergantung.
  7. Kyai Sapu Angin. Tokoh ketujuh adalah Kyai Sapu Angin. Tokoh ketujuh ini merupakan pemimpin roh halus yang khusus mengatur arah angin.
  8. Kyai Wola Wali. Tokoh kedelapan adalah Kyai Wola Wali. Tokoh ini bertugas menjaga sembari mengatur teras Keraton Merapi.
  9. Kartadimejo. Tokoh kesembilan ini bertugas sebagai komandan pasukan makhluk halus sekaligus menjaga ternak serta satwa gunung, termasuk memberi kepastian kepada penduduk tentang kapan tepatnya Merapi meletus. Jin terakhir ini kerap mendatangi penduduk sehingga namanya cukup terkenal di kalangan penduduk Merapi.

RITUAL KEAGAMAAN

Keraton Didalam MerapiBegitu besarnya jasa-jasa yang telah diberikan oleh tokoh-tokoh penghuni Gunung Merapi, maka sebagai wujud kecintaan mereka dan terima kasih terhadap Gunung Merapi masyarakat di sekitar Gunung Merapi memberikan suatu upeti yaitu dalam bentuk upacara-upacara ritual keagamaan. Sudah menjadi tradisi keagamaan orang jawa yaitu dengan mengadakan Selamatan atau Wilujengan, dengan melakukan upacara keagamaan dan tindakan keramat.

Upacara Selamatan Labuhan diadakan secara rutin setiap tahun pada tanggal kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni tanggal 30 Rajab. Upacara dipusatkan di dusun Kinahrejo desa Umbulharjo. Pada waktu – waktu yang lalu Mbah Marijan sebagai juru kunci Gunung Merapi yang bertugas sebagai pemimpin upacara labuhan.

Di Selo setiap tahun baru jawa 1 Suro di adakan upacara Sedekah Gunung, dengan harapan masyarakat menjadi aman, tentram dan sejahtera, dengan panen yang melimpah. Upacara ini disertai dengan menanam kepala kerbau di puncak Merapi atau di Pasar Bubrah.
Dalam dunia nyata, dikenal seorang tokoh penjaga Merapi yaitu Raden Mas Panewu Surakso Hargo yang akrab dipanggil  Mbah Maridjan. Mbah Maridjan sendiri konon mampu berkomunikasi dengan beberapa penunggu Gunung Merapi, maka tak heran dia selalu menunggu wangsit dari Kyai Petruk untuk tindakan selanjutnya bila Gunung Merapi mengeluarkan gelagat akan meletus. Lewat Kyai Petruklah Mbah Maridjan sudah puluhan tahun menjadi Juru Kunci Gunung Merapi selalu selamat dari akibat letusannya.

Selama ini memang sudah terbukti bahwa dimana Mbah Maridjan tinggal yaitu desa Kinahrejo  selalu luput dari ancaman bahaya lahar panas atau Wedhus Gembelnya Merapi, desa yang konon termasuk desa kesayangan Eyang Merapi itu juga menjadi sebuah representasi dari sebuah suasana kehidupan yang serba nyaman dan tentram.
Dalam bahasa Mbah Maridjan ini bahwa gejolak di Gunung Merapi diterjemahkan sebagai “eyang” yang melenggahinya sedang punya hajat membangun keraton. Mbah Maridjan yang pantang menggunakan istilah “Gunung Merapi meletus”, menjelaskan bahwa di saat eyang sedang punya hajat semua orang di lingkungan Merapi harus sabar, tabah dan tawakal.

KISAH DIBALIK GEMPA MERAPI

Letusan Merapi tahun ini cukup hebat dan berlangsung cukup lama, konon Eyang Merapi tengah punya HAJAT BESAR yang dimulai sejak tanggal 10-10-2010 lalu. Untuk itu ia mengundang juru kunci Merapi sebagai wakil dari Keraton Jogjakarta untuk menghadap ke Keratonnya. Mbah Maridjan mungkin sudah menerima wangsit yang berupa undangan dari Eyang Merapi, maka ia tak beranjak untuk meninggalkan kediamannya demi menerima undangan sang penguasa Gunung Merapi itu.

Gunung Merapi dan Mbah Marijan adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Keberadaan lelaki tua Mbah Marijan dan kawan-kawannya itulah manusia lebih, mau membuka mata dan telinga batinnya untuk melihat apa yang tidak kasad mata di sekitar Gunung Merapi. Meninggalnya Mbah Maridjan dalam posisi sujud ke arah selatan menggambarkan bahwa beliau menghormati Keraton Yogyakarta dan mengabdi sampai akhir hayatnya. Demikianlah cerita mengenai Keraton Merapi beserta para penjaga – penjaga Merapi yang selalu menjalankan tugasnya masing – masing.

Keraton Didalam Merapi

Keraton Didalam Merapi

Tutup Sidebar
Sidebar
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin 1
● online
Admin 2
● online
Admin 1
● online
Halo, perkenalkan saya Admin 1
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja