Beranda » Blog » Ngelmu Kasekten Raden Wijaya

Ngelmu Kasekten Raden Wijaya

Diposting pada 17 Januari 2018 oleh Pusaka Dunia / Dilihat: 856 kali

Ngelmu Kasekten Raden Wijaya

Ngelmu Kasekten Raden Wijaya adalah salah satu dari sekian banyak artikel yang kami buat anda juga bisa menemui artikel serupa di posmo edisi 702. Kertarajasa Jayawardhana atau disebut juga Raden Wijaya (lahir: ? – wafat: Majapahit, 1309) adalah pendiri Kerajaan Majapahit sekaligus raja pertama Majapahit yang memerintah pada tahun 1293-1309, bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardana, atau lengkapnya Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana.

Raden Wijaya merupakan nama yang lazim dipakai para sejarawan untuk menyebut pendiri Kerajaan Majapahit sekaligus Raja Majapahit yang pertama.Nama ini terdapat dalam Pararaton yang ditulis sekitar akhir abad ke-15. Kadang Pararaton juga menulisnya secara lengkap, yaitu Raden Harsawijaya. Padahal menurut bukti-bukti prasasti, pada masa kehidupan Wijaya (abad ke-13 atau 14) pemakaian gelar raden belum populer.

Ngelmu Kasekten Raden Wijaya

Ngelmu Kasekten Raden Wijaya

 

RADEN WIJAYA MENGALAHKAN PASUKAN TERKUAT DI DUNIA

Kerajaan Mongol adalah salah satu kerajaan terkuat pada abad ke-13 M. Panglima-panglima perangnya sangat terkenal. Ketangguhannya hanya bisa disaingi oleh Dinasti Umayyah yang memiliki 4 panglima perang dan Alexander Agung.

Wilayah kerajaan Mongol meliputi Rusia, Asia Tengah, Cina, Manchuria, Irak, Parsi, Polandia, Tibet, dan Asia Tenggara. Kemampuan berperang dan bela diri pasukan Mongol juga di atas rata-rata. Keberanian tentara Mongol juga dahsyat. Tentara Mongol juga memiliki senjata Meriam yang menjadi senjata pemusnah massal yang sangat canggih pada masa itu.

Beberapa kerajaan langsung menyerah kepada kerajaan Mongol tanpa perlawanan berarti atau menyerah pada hari pertama kedatangan Pasukan Mongol.

Tapi pasukan Mongol bukannya tak terkalahkan. Invasi pasukan Mongol terhenti di tiga Kerajaan. Kerajaan Islam Mamaluk di Mesir, Kerajaan Jepang, dan Kerajaan Majapahit di Jawa-Nusantara.

Di Mesir kalah oleh keberanian pasukan Islam Mesir dan Medan padang pasir yang mematikan. Di Jepang kalah oleh Hantaman Angin Topan ‘Kamikaze’ (skwardon bunuh diri Angkatan Udara Jepang pada Perang Dunia II nantinya dinamai Kamikaze). Di Jawa kalah oleh strategi dari Raden Wijaya.

Pada tahun 1293 Kubilai Khan Raja Mongol terbesar kedua setelah Jengis Khan mrngirim ekspedisi untuk menginvasi dan menghukum Raja Jawa. Sebelumnya Raja Jawa (ketika itu bernama Kerajaan Singosari) melakukan penghinaan terhadap Raja Mongol dengan cara memotong telinga Meng Chi utusan Raja Mongol Kubilai Khan. Ketika itu Meng Chi mengirimkan surat kepada Raja Jawa untuk menyerah dan tunduk kepada kekuasaan Kerajaan Mongol. Raja Singosari saat itu, Kertanegara, menolak dan memotong telinga utusan Raja Mongol Kubilai Khan.

Meng Chi pulang dengan keadaan terpotong telinganya. Ketika Meng Chi sampai di Mongol, Kubilai Khan sangat marah dan mengirim pasukan ke Jawa pada tahuin 1293. Ekspedisi nini bertujuan menghukum Raja Jawa. Ketika pasukan Mongol sampai di Jawa Kertanegara sudah wafat dan dikudeta oleh Jayakatwang dari Gelang-Gelang dan memindahkan ibukota Kerajaan Jawa ke Kediri. Pasukan Mongol tidak tahu itu.

Ketika itu banyak kerajaan-kerajaan kecil di Jawa yang tidak suka kepada Jayakatwang. Pasukan Mongol selama dalam perjalanan ke Kediri melewati beberapa kerajaan-kerajaan kecil. Beberapa kerajaan-kerajaan kecil ini kemudian membantu pasukan Mongol untuk menggulingkan Jayakatwang. Salah satunya Raden Wijaya menantu dari Kertanegara, Raja Singosari terakhir yang digulingkan oleh Jayakatwang.

Bahkan Raden Wijaya memberikan peta arah perjalanan dari Majapahit (Kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya) ke Kediri. Raden Wijaya juga memberikan peta ibukota Kediri dan membahas strategi perang bersama pasukan Mongol.

Singkat cerita Jayakatwang berhasil dikalahkan oleh aliansi kerajaan-kerajaan Jawa dengan Mongol. Sehabis menang dan menduduki ibukota Kediri, pasukan Mongol menderita kelelahan dan kejenuhan setelah melewati perjalanan laut dan darat berbulan-bulan. Saat itu Raden Wijaya memanfaatkan situasi berbalik mengkudeta pasukan Mongol dan mengusir mereka keluar dari Jawa. Begitulah cara pasukan Jawa mengalahkan pasukan Mongol.

Dalam politik ada istilah tidak ada teman atau musuh yang abadi, yang ada adalah kepentingan. Begitulah, dengan kecerdasannya orang Jawa berhasil mengalahkan pasukan yang disebut terhebat di dunia pada abad ke-13.

Ngelmu Kasekten Raden Wijaya

Ngelmu Kasekten Raden Wijaya

Tutup Sidebar
Sidebar
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin 1
● online
Admin 2
● online
Admin 1
● online
Halo, perkenalkan saya Admin 1
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja