Keris Pusaka Hamengkubuwono Dijual
Rp 27.500.000Kode | 3518 |
Stok | |
Kategori | Pusaka Terjual |
Keris Pusaka Hamengkubuwono Dijual
Nama Produk Keris Kyai Sengkelat Hamengkubuwono V.
Dapur / Bentuk / Nama : Keris Kyai Sengkelat.
Pamor / Lambang / Filosofi : Kulit Semongko.
Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi: Hamengkubuwono V.
Era Tahun : Abad 14-16.
Model Bilah Pusaka: Keris Luk 13.
Panjang Bilah-Gonjo Keris : 36 CM.
Panjang Seluruh Keris: 43 CM.
Asal Usul Pusaka : Koleksi Pusaka Dunia.
Warangka Sarung Keris Ladrang Surakarta, Kayu Cendana yang merupakan Kayu Bertuah Termahal karena selalu harum walau tanpa diberi minyak.
3518
Garansi Kami : Keris Dijamin Asli dan Dijamin Pusaka Kuno / Sepuh.
Insya Allah Yoni / Tuah / Khasiat untuk memudahkan pemilik menjadi penguasa, memuluskan meraih kepemimpinan swasta/politik/pemerintahan/militer, kelancaran meraih jabatan sesuai harapan, kelancaran rejeki mengalir deras tiada kekurangan, mudah mencapai kekayaan berlimpah, kewibawaan bagai raja, dicintai/disayangi bawahan maupun atasan, memudahkan bergaul pada siapa saja, memudahkan mencari relasi, pengasihan pemikat tingkat dewa, membuka mata batin, membangkitkan indera keenam, ditakuti macam macan jin dan siluman, kebal terhadap serangan sihir, mengembalikan serangan sihir seperti santet dan guna-guna, memberikan perlindungan dan keselamatan serta masih banyak manfaat positif lainnya. Pamor ini tidak memilih dan cocok bagi siapa saja.
Tentang Hamengkubuwana V : Nama Asli Sri Sultan Hamengkubuwana V adalah Gusti Raden Mas Gathot Menol, putra keenam Hamengkubuwana IV yang lahir pada tanggal 24 Januari 1820 dari permaisuri Gusti Kangjeng Ratu Kencono. Sewaktu dewasa ia bergelar Pangeran Mangkubumi. Ia juga pernah mendapat pangkat Letnan Kolonel tahun 1839 dan Kolonel tahun 1847 dari pemerintah Hindia Belanda. Melihat tahun pemerintahannya dimulai tahun 1823 sedang lahirnya adalah tahun 1820 maka Sultan Hamengku Buwono V waktu permulaan bertakhta baru berumur 3 (dua) tahun.
Hamengkubuwana V sendiri mendekatkan hubungan Keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Hindia-Belanda yang berada di bawah Kerajaan Belanda, untuk melakukan taktik perang pasif, dimana ia menginginkan perlawanan tanpa pertumpahan darah. Sri Sultan Hamengkubuwana V mengharapkan dengan dekatnya pihak keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Belanda akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak keraton dan Belanda, sehingga kesejahteraan dan keamanan rakyat Yogyakarta dapat terpelihara.
Kebijakan Hamengkubuwana V tersebut ditanggapi dengan tentangan oleh beberapa kanjeng abdi dalem dan adik Sultan HB V sendiri, yaitu Gusti Raden Mas Mustojo (nantinya naik takhta bergelar Hamengkubuwana VI). Mereka menganggap tindakan Sultan HB V adalah tindakan yang mempermalukan Keraton Yogyakarta sebagai pengecut, sehingga dukungan terhadap Sultan Hamengkubuwana V pun berkurang dan banyak yang memihak adik sultan untuk menggantikan sultan dengan GRM Mustojo. Keadaan semakin menguntungkan GRM Mustojo setelah ia berhasil mempersunting putri Kesultanan Brunai dan menjalin ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Brunai. Kekuasaan Sultan Hamengkubuwana V semakin terpojok setelah timbul konflik di dalam tubuh keraton yang melibatkan istri ke-5 sultan sendiri, Kangjeng Mas Hemawati. Sri Sultan Hamengkubuwana V hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tenteram selama masa pemerintahannya.
Sri Sultan Hamengkubuwana V wafat pada tahun 1855 dalam sebuah peristiwa yang hanya sedikit diketahui orang, peristiwa itu dikenal dengan wereng saketi tresno (“wafat oleh yang dicinta”), Sri Sultan meninggal setelah ditikam oleh istri ke-5-nya, yaitu Kangjeng Mas Hemawati, yang sampai sekarang tidak diketahui apa penyebab istrinya berani membunuh Sultan, suaminya. Sultan HB V mendapat gelar Sinuhun Menol.
Tidak lama setelah Sultan Hamengkubuwana V meninggal, tiga bulan kemudian permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwana V pun meninggal setelah jatuh sakit semenjak suaminya meninggal. Kedudukan sultan pun digantikan oleh adiknya seibu, GRM Mustojo, bergelar Hamengkubuwana VI.
Tentang Sejarah Keris Kyai Sengkelat ; Ketika Kerajaan Majapahit mulai surut, hiduplah seorang empu keris yang sakti mandraguna. Dia bernama Jaka Supa putra dari Bupati Empu yang bernama Ki Supadriya. Jaka Supa adalah seorang pemuda yang sederhana, namun sangat menyukai tapa brata istilah jawanya adalah “Gentur lelaku prihatin”. Kelak atas perjuangan tapa bratanya, beliau akan menurunkan pusaka pusaka yang hebat dan juga menurunkan empu-empu pembuat keris yang luar biasa di tanah jawa. Konon pada suatu ketika, wilayah kerajaan Majapahit dilanda “pagebluk” yang sangat nggegirisi,hingga banyak para kawula (rakyat jelata) yang pagi sakit sore meninggal dan sore sakit paginya meninggal.Tidak hanya para rakyat jelata, banyak juga beberapa bangsawan, pandita dan sebagainya terserang penyakit yang sangat misterius ini. Hingga akhirnya kekawatiran Sang Prabu atas nasib penghuni Kraton oleh sebab ganasnya pageblug tersebut terjadi juga, Dyah Ayu Sekar Kedaton jatuh sakit.Sudah beberapa tabib pinunjul dari penjuru negeri dihadirkan untuk membatu kepulihan sang putri, namun toh hasilnya selalu nihil. Bahkan kalau malam menjelang , penyakit sang putri kian menjadi jadi. Untuk menghindari kejadian yang tidak di inginkan, sang prabu menugaskan segenap abdi dalem untuk bergiliran menjaga sang putri, khususnya di malam hari. Hingga suatu malam, sampailah giliran jaga itu jatuh pada Tumenggung Supandriya dan Tumenggung Supagati. Akan tetapi, karena mereka berdua ternyata sakit, maka tugas itu diwakilkan kepada anak anak mereka. Jaka Supa putra dari Tumennggung Supandriya dan Majigjo adalah putra dari Tumenggung Supagati. Sore itu langit agak mendung, disebelah barat semburat sinar matahari tampak kemerahan menyaput mega. Hingga dari jauh terlihat menakutkan laksana banjir darah siap menerkam majapahit. Mereka (Jaka Supa dan Majigja ) berangkat bersama sama menuju Kraton, ditengah perjalanan tak henti hentinya Majigja menceritakan kerisnya yang indah berlapis emas hasil buatanya sendiri. Keris itu diberinya nama sabuk Inten, sebuah keris yang indah, anggun, berpamor eksotis dan menyimpan enegi gaib yang luar biasa, bahkan sembari bercanda, kadang Majigja setengah meledek keris buatan Jaka Supa yang diberi nama Kyai Sengkelat itu. Sengkelat memang berbentuk sangat sederhana, dia sangat polos , tak banyak ornamen, ibarat naga dia bagaikan seekor naga yang hitam legam tanpa mahkota. Namun dibalik kesederhanaanya itulah, Sengkelat adalah keris yang pilih tanding. Sesampai di keputren, mereka berdua langsung mengambil tempat jaga masing masing. Jaka Supa di sebelah kanan regol, sedangkan Majigja disebelah kiri.Beberapa saat waktu berlalu ,tidak terjadi apa-apa. Namun menjelang tengah malam, tiba tiba angin berdesir agak kencang menebar aura mistis yang menggetarkan hati para prajurit yang ikut menjaga kediaman sang putri, angin itu makin melembut dan melembut, hingga akhirnya banyak prajurit yang kemudian bergelimpangan tak mampu menahan hawa kantuk yang luar biasa. Tiba-tiba dari arah Gedong pusaka muncul sinar merah kehitaman yang sangat terang benderang, sinar itu naik memanjat langit setinggi lima pohon kelapa dewasa. Sinar tersebut berpendar pendar ke segala penjuru, menebarkan hawa teluh atau wabah penyakit yang mengakibatkan pageblug tersebut. Jaka Supa dan Majigja tak bergeming, ternyata hanya mereka berdua yang masih tersisa dari serangan hawa kantuk tersebut, mereka meningkatkan kewaspadaan , setelah mereka cermati ternyata sinar yang menebar teluh tersebut adalah Keris Kyai Condong Campur. Sabuk Inten yang sedari tadi sudah okrak-okrok pengen keluar dari warangkanya tiba tiba melesat naik ke angkasa, pertempuran condong campur dan sabuk inten tak terelakan lagi, namun sabuk inten memang jauh dibawah condong campur, baru sekitar sepuluh menit sabuk inten dapat dikalahkan dan balik ke warangkanya. Bahkan lambung Sabuk Inten “grimpil” dibagian depan , akibat hantaman Condong Campur. Jaga Supa tanggap sasmita, Sengkelat segera dicabut dari warangkanya setelah mendapat restu, keris pusaka tersebut membumbung tinggi ke angkasa, pertempuran terjadi sangat sengit sekali, desak mendesak dan serang menyerang. Setelah hampir subuh condong campur mulai kewalahan hingga akhirnya Sengkelat berhasil mematahkan ujung condong campur satu luk, akhirnya condong campurpun ngibrit ketakutan dan masuk kembali ke gedong pusaka. Sejak saat itu condong campur tak pernah keluar lagi menebar pageblug, semenjak saat itu pula Dyah Ayu sekar kedaton berangsur angsur sembuh, dan atas jasa-jasanya Jaka Supa akhirnya diangkat menjadi Empu Kerajaan kesayangan sang Prabu. Kelak dari tangannya akan lahir pusaka pusaka hebat yang sampai saat ini dikejar kejar oleh para pecinta keris, dan dari beliau juga akan lahir empu empu hebat penerusnya, keturunan terakhir beliau menurut cerita adalah Empu Djeno Harum Braja dari Ngayugyokarto Hadiningrat. Berhubungan dengan cerita di atas, simbah selalu berpesan ;
Lee..…. tirunen si sengkelat, dia adalah simbol wong cilik tapi sugih ngelmu“bathok bolu isi madu” paribasane. Sengkelat orang seneng nuduhake kasudibyane, walau dia sakti, kuat namun sosoknya sangat sederhana, sak anane atau sakmadya. Menurut simbah Sengkelat menjadi ikon bagi para kawula alit yang berilmu tinggi. Konon, kelak dinusantara ini akan muncul sosok pemuda yang sederhana, tapi ketinggian ilmu lahir batinnya luar biasa, dia berasal dari keluarga biasa, yang lebih aneh lagi pemuda tersebut mempunyai pusaka Kanjeng Kyai Sengkelat sebagai tanda bahwa ia adalah pengemban amanat leluhur. Pemuda tersebut akan berjuang membangun Nusantara menjadi negeri yang aman, adil dan makmur.
Bagi Pembeli Baru Wajib Baca :
- Pedoman Membeli Batu Mustika Bagi Pemula
- Batu Mustika Garansi Uang Kembali
- Cara Memilih Keris Pusaka
Call Center.
BBM : 2B188008.
SMS : +6285 2939 88885.
Keris Pusaka Hamengkubuwono Dijual
Berat | 250 kg |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 4.497 kali |
Mustika Keramat Sendang Sinongko Mustika Keramat Sendang Sinongko merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor membantuk sendang sinongko yang indah serta elegan sekali. Mustika seperti ini memang jarang untuk didapatkan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Keramat Sendang Sinongko Insya Allah untuk kesuksesan dalam memancing ikan tawar maupun lautan, membuka keberuntungan dan kemenangan dalam lomba / kontes memancing… selengkapnya
Rp 325.000Mustika Aura Pelet Awet Muda Mustika Aura Pelet Awet Muda adalah mustika bertuah yang memiliki perpaduan warna abu-abu dan putih yang terkesan indah dan elegan sekali. Pamor dan warna pada mustika tersebut terbentuk melalui proses alam dan bukan hasil isian maupun gambaran manusia. Energi dari Mustika Aura Pelet Awet Muda tesrebut alami dan bermanfaat positif… selengkapnya
Rp 265.000Mustika Pangkat Jabatan Mustika Pangkat Jabatan merupakan mustika bertuah yang memiliki pamor membentuk bagaikan logo pangkat jabatan yang indah serta elegan sekali. pamor mustika tersebut juga terbentuk secara alami dan bukan karena gambaran maupun isian manusia. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Pangkat Jabatan Insya Allah untuk pelancar karir dan langgeng jabatan, membuat anda memiliki wibawa yang… selengkapnya
Rp 300.000Buku Gerong Pilihan Klasik Populer Lengkap Buku Gerong Pilihan Klasik Populer Lengkap ini disusun oleh Drs R.M.S Gitosaprodjo Surakarta. Buku ini berisi tenteng teori gerong, praktek gerong biasa bentuk lancaran, ketawang dan ladrangan. Buku Gerong Lengkap Jilid I merupakan penerbitan ulang Buku Teori dan Praktek Gerong yang dibuat lebih lengkap dan mudah dipelajari. Daftar Isi… selengkapnya
Rp 16.500Mustika Khodam Mata Rajawali Mustika Khodam Mata Rajawali merupakan batu mustika bertuah dengan pamor pusaran yang membentuk mata burung rajawali, dan pamor mustika tersebut terbentuk secara alami. Mustika ini bentuk pamor dan perpaduan warnanya sangat serasi sekali serta terkesan indah dan elegan. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Tersebut Insya Allah untuk menjadikan pemilik mudah meraih kekuasaan,… selengkapnya
Rp 300.000Keris Omyang Jimbe Pamor Buntel Mayit merupakan nama daripada produk ini. Keris ini berpamor Buntel Mayit atau dalam bahasa indonesia yang artinya Pembungkus Mayat, Keris ini juga termasuk keris kuno yang amat sangat langka dan menjadi buruan banyak orang, bahkan saking banyaknya yang memburu keris ini, tidak tanggung-tanggung ada juga kolektor keris pusaka yang bersedia… selengkapnya
Rp 650.000Mustika Keramat Pelarisan Usaha Dagang Mustika Keramat Pelarisan Usaha Dagang merupakan mustika bertuah yang memiliki energi spiritual tingkat tinggi yang mumpuni untuk dijadikan sarana spiritual kelancaran dalam usaha dagang maupun dalam kerejekian. Keterangan Mustika. Produk Jenis ini bernama Batu Agate. Produk jenis ini ditemukan Tahun 1548. Tingkat Kekerasan 6.5-7 Mohs. Ukuran Batu : 22x16x5milimeter. Stok… selengkapnya
Rp 275.000Mustika Naga Angling Dharma Mustika Naga Angling Dharma merupakan mustika yang memiliki getaran energi khodam yang sangat kuat dan ideal untuk digunakan sebagai ageman. Mustika ini sangat aman digunakan oleh siapa saja tanpa ada pantangan tertentu. Khasiat Manfaat Bertuah Mustika Naga Angling Dharma Insya Allah untuk aura energi gaib, pagar diri / pagar gaib, khodam… selengkapnya
Rp 325.000Batu Combong / Mustika Combong / Batu Mustika Combong Untuk Pengasihan. Khasiat Inti Batu Combong ini Insya Allah untuk khusus kewibawaan, pengasihan, pemikat hati, pelarisan, memudahkan mencari peluang usaha dan mencari pekerjaan. Jenis Batu ini bernama Akik Combong. Tingkat Kekerasan Batu 6.5-7 Mohs. Batu Mustika jenis ini ditemukan Tahun 1548. Ukuran Batu Combong : 15X19X7… selengkapnya
Rp 300.000Souvenir Gelas Jar Souvenir Gelas Jar adalah souvenir dengan bentuk gelas jar yang dikemas dalam kotak mika berpita. Souvenir Gelas Jar ini biasa untuk digunakan sebagai souvenir pernikahan, souvenir acara syukuran, souvenir pindahan rumah, souvenir syukuran dari kedatangan haji / umroh, souvenir ulang tahun, souvenir aqiqah, souvenir khitanan, souvenir ucapan hari raya dan berbagai acara… selengkapnya
Rp 13.000